BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan yang melanda banyak negara sedang berkembang mencakup berbagai aspek mulai dari aspek sosial, ekonomi politik dan ujungnya akan bermuara pada rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Betapa pentingnya SDM ini dalam memicu perkembangan suatu negara, karena bagaimanapun juga yang akan membawa negara menjadi maju adalah orang-orang yang ada didalamnya. Kualitas SDM di Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini terbukti dari peringkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang menunjukan bahwa, IPM Indonesia jika dibandingkan dengan negara lain di dunia masih menduduki posisi dibawah. Untuk mengatasi hal ini, maka perlu adanya peningkatan kualitas SDM. Untuk meningkatkan kualitas SDM tersebut salah satunya adalah melalui pendidikan. Pengertian pendidikan itu sendiri mempunyai arti yang beragam, tergantung dari sudut pandang melihatnya. Menurut UU No 20 Tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dengan kata lain, pendidikan adalah sebagai wahana yang dilakukan secara sengaja guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan memiliki peranan penting dalam menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka, dan demokratis. Pendidikan dari segi kehidupan dirasakan sangat
2 penting bagi perkembangan hidup manusia. Pendidikan sudah merupakan kebutuhan yang mendasar bagi setiap individu. Oleh karena itu pembaharuan pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan dirasakan sebagai suatu kebutuhan bangsa yang ingin maju. Dengan keyakinan, bahwa pendidikan yang berkualitas dapat menunjang pembangunan di segala bidang. Oleh karena itu, pendidikan perlu mendapat perhatian yang besar agar dapat mengejar ketertinggalan di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang mutlak di perlukan untuk pembangunan. Dalam pelaksanaannya pendidikan dibagi dalam tiga jalur, yaitu pendidikan formal, pendidikan informal dan pendidikan nonformal. Pendidikan formal merupakan jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi (Undang-Undang No. 20 tahun 2003). Pendidikan formal yang dilakukan oleh lembaga pendidikan mempunyai peran yang penting untuk memajukan bangsa dan menciptakan sumber daya manusia yang cerdas dan terampil, Sekolah merupakan tempat berlangsungnya proses pembelajaran mengenai ilmu pengetahuan, nilai-nilai agama, sosial, norma, dan lain-lain. Keberadaan sekolah sangat diperlukan karena sebagai salah satu sarana dalam rangka mencerdaskan bangsa dan untuk membentuk manusia yang lebih unggul. Lebih dari itu sekolah juga merupakan wahana pembelajaran sebagai pembentuk kepribadian siswa yang tidak hanya menekankan pada kecerdasan intelektual tetapi juga membentuk kecerdasan emosional. Keberhasilan suatu proses pendidikan dapat dilihat dari tingkat prestasi yang dicapai siswa. Tinggi rendahnya prestasi yang diperoleh siswa dalam kegiatan belajar dapat dilihat dari nilai ulangan, Ujian Nasional (UN), Ujian Sekolah (US), Ujian Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir Semester (UAS), dan nilai rapor.
3 Prestasi belajar merupakan indikator keberhasilan dan ketercapaian tujuan pendidikan nasional. Pendidikan dikatakan berhasil dan mencapai tujuan, bila hasil belajar siswa sudah mencapai nilai minimum (KKM) yang telah ditetapkan. Sebaliknya, bila siswa belum mencapai nilai minimum yang ditetapkan, maka bisa dibilang pendidikan belum berhasil. Prestasi belajar yang dinilai rendah menandakan siswa belum memenuhi kompetensi yang telah ditetapkan, apabila keadaan seperti ini terus berlangsung tanpa upaya perbaikan maka akan berpengaruh kepada sumber daya manusia di Indonesia. Salah satu sekolah yang mengalami masalah mengenai prestasi belajar khususnya mata pelajaran ekonomi adalah SMA Negeri 1 Kota Sukabumi. Dimana pencapaian hasil belajar siswa dilihat dari nilai UAS masih tergolong rendah. Berikut ini nilai akhir UAS siswa kelas X dengan skala nilai 10-100. Tabel 1.1 Nilai Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Ekonomi Semester Ganjil Kelas X Tahun Ajaran 2012/2013 JUMLAH SISWA PERSENT NILA X- X- X- X- X- X- X- X- X- X- X- X- JM ASE I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 L NILAI 10-25 - 2 2 - - 2 - - - - - - 6 1,247 % 26-35 - 3 6 - - 3 11 16 9-1 1 50 10,395 % 36-45 - 7 7 2 2 4 13 15 13 1 17 6 87 18,087 % 46-55 - 7 7 4 6 8 7 2 2 7 6 8 64 13,306 % 56-65 10 16 9 15 22 22 5 4 4 4 4 5 120 24,948 % 66-75 31 8 12 19 12 4 6 6 3 15 4 15 135 28,066 % 76-85 3-1 1 2-2 1-9 - - 19 3,951 % JML 44 43 44 41 44 43 44 44 31 36 32 35 481 100 % Sumber: SMA Negeri 1 Kota Sukabumi Berdasarkan data diatas, terlihat bahwa hasil nilai UAS siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Sukabumi masih tergolong rendah. Hal ini terlihat dengan nilai UAS untuk mata pelajaran ekonomi 96,048 % masih dibawah KKM, dimana KKM pada mata pelajaran ekonomi kelas X SMA Negeri 1 Sukabumi adalah 75 (pada skala nilai 10-100).
4 Menurut Slameto (2010:54) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor ekternal dan faktor internal. Faktor eksternal, meliputi faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. Faktor internal, meliputi faktor jasmaniah (faktor kesehatan dan cacat tubuh), faktor psikologis (intelligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan) serta faktor kelelahan. Salah satu faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu tingkat kecerdasan. Banyak masyarakat yang memandang bahwa prestasi belajar itu lebih ditentukan oleh IQ, apabila IQ seorang siswa tinggi maka prestasi siswa tersebut juga akan tinggi padahal ada kecerdasan lain yang berpengaruh dalam meningkatkan prestasi yaitu kecerdasan emosional. Emosi memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan individu, karena akan memberi warna kepada kepribadian, aktivitas serta penampilannya. Emosi menunjukan suasana batin yang lebih dinamis, bergejolak, nampak dan terbuka karena lebih termanifestasikan dalam perilaku fisik. Menurut Puspadewi (2008:5) tidak sedikit orang yang gagal dalam hidupnya padahal ia memiliki kecerdasan intelektual (IQ) yang tinggi hanya karena ia tidak mampu mengontrol emosinya atau rendahnya kecerdasan emosional. Salah satu faktor yang berperan penting lainnya dalam peningkatan prestasi belajar adalah motivasi. Motivasi merupakan dorongan yang ada dalam diri siswa untuk melakukan hal yang baik maupun hal yang buruk. Karena dengan motivasi siswa mau belajar dengan sungguh-sungguh untuk mencapai prestasi yang baik. Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa mempunyai motivasi dalam belajar. Motivasi belajar yang tinggi akan menciptakan prestasi yang tinggi pula. Hal ini karena siswa sungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran di sekolah.
5 Faktor kecerdasan emosional dan motivasi belajar menjadi sangat penting untuk diperhatikan agar siswa dapat meraih prestasi belajar yang tinggi, sehingga keberhasilan pendidikan dapat dicapai. Prestasi belajar yang rendah merupakan suatu hal yang tidak bisa dibiarkan begitu saja, karena hal ini akan berdampak buruk terhadap perkembangan sumber daya manusia, yang pada akhirnya akan menghambat pembangunan bangsa. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian terhadap permasalahan mengenai prestasi belajar yang rendah khususnya pada mata pelajaran ekonomi, sehingga penulis memberi penelitian ini dengan judul Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Kasus Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Kota Sukabumi). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi? 2. Bagaimana pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi? 3. Bagaimana pengaruh kecerdasan emosional dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi? 1.3 Tujuan Penelitian Dengan berpijak pada rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.
6 2. Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. 3. Pengaruh kecerdasan emosional dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan memperkaya khasanah ilmu pendidikan, khususnya mengenai pengaruh kecerdasan emosional dan motivasi belajar serta prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. 2. Manfaat Praktis a. Bagi sekolah Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan evaluasi bagi pihak sekolah dan guru mata pelajaran ekonomi khususnya dalam rangka meningkatkan prestasi belajar peserta didik. b. Bagi guru Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dan mampu memberikan arahan bagi siswa dalam mencapai prestasi belajar yang tinggi serta hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan sebagai hasil kajian empiris, khususnya tentang pengaruh kecerdasan emosional dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran ekonomi.
7 c. Bagi penulis Menambah wawasan mengenai ilmu kependidikan dan memberikan pengalaman dengan terjun secara langsung ke lapangan serta merupakan temuan awal untuk kecerdasan emosional dan motivasi belajarserta prestasi belajar siswapada lembaga pendidikan lainnya.