BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. penelitian. Kesimpulan disusun berdasarkan tujuan, pertanyaan penelitian dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dalam bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berperan penting dalam penentuan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan. pembangunan nasional, karena pada hakekatnya pendidikan bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pembangunan nasional adalah membangun manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting di dalam peningkatan kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengupayakan pembangunan nasional di berbagai bidang, salah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pendidikan saat ini sedang memasuki era yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diharapkan mampu memberikan sumbangan besar dalam. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu bangsa. Serta membantu perkembangan dan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang memegang peranan sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia diupayakan melalui pendidikan baik

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan bagian dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini memegang peranan penting dalam kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi yang penting dalam pembangunan karena. sasarannya adalah peningkatan kulitas Sumber Daya Manusia (SDM).

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini bangsa Indonesia sedang melaksanakan pembangunan di segala

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan pada era globalisasi semakin tajam dan ketat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu bangsa ditentukan oleh maju mundurnya Bangsa itu

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengupayakan pembangunan nasional di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini maju sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan disengaja untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang dalam beberapa. pembangunannya. Dalam perkembangannya, Indonesia memiliki beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang berupaya melakukan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah kegiatan sistematis terencana yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional pada hakekatnya adalah membangun manusia

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan di Indonesia menitikberatkan pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional merupakan usaha pokok untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang berusaha melaksanakan pembangunan nasional di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI, Jln. Dr. Setiabudi No. 207

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diharapkan mampu memberikan peranan besar dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia terus menerus dilakukan dalam segala bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha pokok dalam peningkatan kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas manusia sebagai sumber daya diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam mengantisipasi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan suatu bangsa. Salah satu masalah pendidikan dewasa ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup serta menghasilkan Sumberdaya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa dan negara yang sedang berkembang dan

BAB I PENDAHULUAN. Program komputer merupakan bagian dari teknologi komputer yang telah

Pendidikan Nasional merupakan sarana yang efektif untuk memajukan. bangsa, sebagaimana tercantum pada Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang

2014 PENERAPAN HASIL BELAJAR LAYANAN PRIMA PADA PRAKTIKUM TATA HIDANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode analitik deskriptif.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakekatnya bertujuan meningkatkan sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. menggambarkan adanya peluang kerja tenaga terampil di bidang jasa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB III METODE PENELITIAN. Restoran Jurusan Tata Boga SMK Negeri 3 Cimahi, Jl. Sukarasa No. 136 Cimahi.

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting bagi pembangunan bangsa, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan bagian yang harus diperhatikan bagi peneliti

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini manusia dihadapkan pada suatu kehidupan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hak asasi manusia yang dijamin oleh

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi menuntut adanya perkembangan pada pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia berkualitas yang perlu di kembangkan dan tetap dijaga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang sangat menentukan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendayagunaan sumber daya manusia (SDM) sebagai tenaga pengisi

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan jenjang pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HASIL BELAJAR PELATIHAN TATA BOGA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI DESA CIPEUNDEY BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Hilda Nur Fadilah,2013 MANFAAT HASIL BELAJAR BUSANA PENGANTIN SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA BUSANA PENGANTIN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pribadi bangsa yang berkualitas. Salah satu yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan termasuk dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara yang teratur dalam menggunakan alat

MANFAAT HASIL BELAJAR MAKANAN PENUTUP (DESSERT) PADA UJI LEVEL SISWA SMK NEGERI 3 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas serta memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan institusi yang mendidik para mahasiswa untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Liliek Apriani Komala, 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut manusia untuk dapat meningkatkan kualitas potensi diri. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas potensi tersebut tidak terlepas dari adanya pendidikan. Pendidikan di Indonesia, diselenggarakan dalam tiga jalur yaitu pendidikan formal, informal dan non formal. Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Pendidikan non formal merupakan jalur pendidikan yang bersifat kemasyarakatan yang dilaksanakan diluar sekolah serta kegiatan belajar tidak berjenjang dan tidak berkesinambungan seperti kursus-kursus dan pelatihan. Masyarakat mempunyai kesempatan mendapatkan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memenuhi kebutuhan SDM yang berkualitas melalui pendidikan non formal atau pendidikan luar sekolah (PLS) berupa kegiatan pelatihan. Pelatihan diselenggarakan untuk memberikan keterampilan dan keahlian dalam bidang tertentu. Pelatihan menurut Artasasmita (Neneng Rahmawati, 2007:5) adalah: Suatu kegiatan pendidikan yang dilaksanakan dengan sengaja, terorganisir dan sistematik diluar persekolahan untuk memberikan dan meningkatkan suatu pengetahuan dan keterampilan tertentu kepada kelompok tertentu dalam waktu

2 relatif singkat dengan menggunakan metode mengutamakanan praktek dari pada teori, agar mereka memperoleh pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam memahami dan melaksanakan suatu pekerjaan tertentu dengan cara yang efektif dan efisien. Balai Latihan Kerja Daerah (BLKD) adalah salah satu lembaga pemerintah yang menyelenggarakan pelatihan keterampilan tenaga kerja. Penyelenggaraan pelatihan yang diadakan oleh BLKD bertujuan untuk membina dan memberdayakan masyarakat usia produktif agar dapat menyesuaikan kemampuannya dengan tuntutan dunia kerja, dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, serta untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Daerah yang menjadi sasaran BLKD pada tahun 2007 yaitu Kecamatan Baleendah dan Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung. Penerapan daerah sasaran berdasarkan rujukan dari kecamatan yang bersangkutan karena masih banyak masyarakat usia produktif yang belum mendapatkan pekerjaan. Pelatihan keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan pesta di Kecamatan Baleendah dan Cicalengka diadakan selama 23 hari atau 160 jam pelajaran @ 45 menit, dimulai pada tanggal 14 Juni 2007 sampai 11 Juli 2007. Pelatihan yang diadakan di Kecamatan Baleendah bertempat di Gedung SMK Negeri 2 Baleendah Bandung sedangkan di Cicalengka berlokasi di Kecamatan Cicalengka. Peserta yang mengikuti pelatihan keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan pesta ini mempunyai syarat khusus diantaranya masyarakat usia produktif dengan batasan usia minimal 17 tahun sampai 45 tahun dan diutamakan yang memiliki jenjang pendidikan minimal SMA atau sederajat. Sebelum mengikuti pelatihan para peserta harus mengikuti tes tertulis yang diselenggarakan oleh pihak BLKD. Tes yang

3 dilakukan ini untuk memudahkan penyaringan peserta agar memperoleh gambaran tentang kemampuan dasar yang hampir sama, selain itu dengan adanya tes akan membantu instruktur dalam proses kegiatan pelatihan. Para peserta akan mudah menerima materi pelatihan dengan optimal karena para peserta yang mengikuti merupakan peserta pilihan yang lulus seleksi dan berusia produktif. Peserta yang lulus seleksi terdiri dari 20 orang dari Kecamatan Baleendah dan 20 orang dari Kecamatan Cicalengka. Penyaringan seleksi peserta yang berjumlah 40 orang dari kedua Kecamatan ini disesuaikan dengan dana yang diberikan dari pemerintah. Peserta yang mengikuti pelatihan diberikan pengetahuan dan keterampilan dalam mempersiapkan, mengolah dan menyajikan hidangan pesta serta manajemen usaha katering. Selain diberikan pengetahuan dan keterampilan juga diberikan alat penunjang diantaranya bahan-bahan makanan untuk praktek, satu set peralatan memasak untuk setiap kelompok dan uang transportasi selama kegiatan pelatihan berlangsung. Setelah kegiatan pelatihan ini berakhir semua peralatan dan bahan makanan yang tersedia diberikan sebagai modal awal untuk memulai usaha katering pesta. Diharapkan ketika selesai mengikuti pelatihan para peserta sudah mempunyai bekal untuk dapat merintis usaha sendiri sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan dan dapat menyerap tenaga kerja yang ada dilingkungannya serta dapat meningkatkan penghasilan. Pelatihan keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan pesta pada pelaksanaannya dilakukan secara teori sebanyak 30% dan praktikum serta praktek kerja di industri sebanyak 70%. Kegiatan ini dimaksudkan agar peserta pelatihan

4 mempunyai pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal untuk mempersiapkan usaha mandiri khususnya usaha katering pesta. Setiap peserta pelatihan yang telah mengikuti kegiatan pelatihan diharapkan dapat memiliki kesiapan untuk membuka usaha katering pesta sesuai dengan tujuan dari pelatihan. Kesiapan menurut Slameto (2003:113) adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap memberi respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Kesiapan yang harus dimiliki peserta pelatihan meliputi kesiapan kognitif, afektif dan psikomotor dalam usaha katering pesta. Peserta pelatihan terdiri dari 40 orang, dibagi menjadi 8 kelompok sehingga setiap kelompok terdiri dari 5 orang anggota. Hasil mengikuti pelatihan setiap kelompok diharapkan dapat memberi sumbangan bagi alumni pelatihan, terutama bagi mereka yang akan memanfaatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki sebagai kesiapan usaha katering pesta. Berdasarkan uraian di atas, penulis sebagai mahasiswa PKK FPTK UPI apabila telah lulus dapat mengabdikan diri menjadi guru formal di SMK atau pendidikan non formal sebagai instruktur, contohnya instruktur pelatihan yang diadakan BLKD. Selain itu penulis merasa termotivasi untuk melaksanakan penelitian tentang hasil pelatihan keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan pesta sebagai kesiapan usaha katering pesta, untuk mengetahui apa pendapat alumni pelatihan keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan pesta sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi bagi pengembangan program pelatihan selanjutnya. Penelitian ini sangat erat kaitannya dengan beberapa mata kuliah yang pernah ditempuh oleh penulis diantaranya yaitu Pengetahuan Bahan Makanan, Teknologi

5 Peralatan Boga, Sanitasi dan Higiene dalam Industri Boga, Manajemen Usaha Boga, Manajemen Usaha Katering dan Katering Pesta. B. Rumusan Masalah Perumusan masalah merupakan bagian pokok dalam melakukan penelitian pendidikan, sehingga dengan adanya perumusan masalah diharapkan agar tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian lebih spesifik. Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (1993:30) menyatakan bahwa Perumusan masalah merupakan langkah pertama dalam merumuskan suatu problematika penelitian dan merupakan pokok dari kegiatan penelitian. Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut bagaimana pendapat alumni tentang hasil pelatihan keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan pesta sebagai kesiapan usaha katering pesta? Selanjutnya uraian di atas kemudian dijadikan judul penelitian Pendapat Alumni Tentang Hasil Pelatihan Keterampilan Pengolahan dan Penyajian Hidangan Pesta Sebagai Kesiapan Usaha Katering Pesta. Lingkup masalah yang akan diteliti meliputi: a. Pendapat alumni tentang hasil pelatihan keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan pesta dalam aspek kognitif sebagai kesiapan usaha katering pesta. b. Pendapat alumni tentang hasil pelatihan keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan pesta dalam aspek afektif sebagai kesiapan usaha katering pesta. c. Pendapat alumni tentang hasil pelatihan keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan pesta dalam aspek psikomotor sebagai kesiapan usaha katering pesta.

6 Kesalahpahaman persepsi antara penulis dan pembaca perlu dihindari oleh karenanya penulis akan menjelaskan istilah yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: a. Pendapat Alumni 1) Pendapat Pendapat menurut Latifah Sarimurti (Deasi L.,2003:6) adalah penilaian pribadi berupa pernyataan dari sikap lisan maupun tulisan yang bersifat positif atau negatif terhadap objek tertentu. 2) Alumni Alumni Adalah bekas pelajar, mahasiswa, lulusan suatu sekolah atau pelatihan (Poerwodarminto, 1998:24). Pengertian pendapat alumni mengacu pada Latifah Sarimukti dan Poerwodarminto dalam penelitian ini yang dimaksud oleh peneliti adalah penilaian pribadi pelatihan secara tulisan mengenai keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan pesta di Kecamatan Baleendah dan Kecamatan Cicalengka. b. Hasil Pelatihan Keterampilan Pengolahan dan Penyajian Hidangan Pesta Hasil pelatihan keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan pesta adalah hasil kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam waktu 23 hari yang meliputi manajemen usaha katering pesta, sanitasi dan higiene, keselamatan kerja, pengetahuan bahan, pengetahuan alat, pengetahuan menyusun menu, perhitungan kalkulasi harga, penataan meja, pengolahan hidangan pesta dan penyajian hidangan pesta (Tim Penyusun Program BLKD 2007, 2007:22).

7 c. Kesiapan Usaha Katering Pesta 1) Kesiapan Kesiapan menurut Wasty Soemanto (1990:180) adalah kesediaan seseorang untuk berbuat sesuatu yang didasari oleh kematangan, kecerdasan, keterampilan, motivasi dan kesehatan. 2) Usaha Katering Pesta Usaha katering pesta menurut Agnes S.W (2004:2) adalah suatu usaha dalam bidang jasa boga yang memberikan jasa pelayanan berupa jamuan makan dan minum terhadap sekelompok orang yang merayakan suatu maksud tertentu, yang bersifat bersuka ria. Pengertian kesiapan usaha katering pesta yang dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada Wasty dan Agnes S.W sehingga pengertiannya yaitu kesediaan seseorang untuk melakukan usaha dalam bidang jasa boga yang memberikan pelayanan jamuan makan dan minum terhadap sekelompok orang pada suatu acara yang bersifat bersuka ria yang didasari oleh kematangan, kecerdasan, keterampilan, motivasi dan kesehatan. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapat alumni tentang hasil pelatihan keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan pesta sebagai kesiapan usaha katering pesta.

8 2. Tujuan Khusus Tujuan umum yang telah dikemukakan di atas dapat diuraikan menjadi tujuan khusus yaitu untuk mengetahui dan memperoleh data yang akurat mengenai pendapat alumni tentang hasil pelatihan keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan pesta sebagai kesiapan usaha katering pesta meliputi: a. Pendapat alumni tentang hasil pelatihan keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan pesta dalam aspek kognitif sebagai kesiapan usaha katering pesta. b. Pendapat alumni tentang hasil pelatihan keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan pesta dalam aspek afektif sebagai kesiapan usaha katering pesta. c. Pendapat alumni tentang hasil pelatihan keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan pesta dalam aspek psikomotor sebagai kesiapan usaha katering pesta. D. Asumsi Dalam penelitian ini penulis mengemukakan beberapa anggapan dasar yang dilandasi oleh pendapat para ahli, atau sesuatu yang telah menjadi kebenaran umum. Asumsi atau anggapan dasar menurut Suharsimi Arikunto (2002:22) adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk tempat berpijak bagi peneliti di dalam melaksanakan penelitiannya. Asumsi tersebut menjadi pegangan penulis dalam melaksanakan penelitian. Atas dasar pendapat tersebut di atas yang menjadi asumsi dalam penelitian ini adalah:

9 1. Hasil pelatihan merupakan hasil belajar berupa perubahan tingkah laku yang akan tampak setelah peserta pelatihan mengalami proses kegiatan pelatihan sehingga mempunyai kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor dari setiap diri individu yang mengikuti kegiatan pelatihan ini yang dapat dimanfaatkan sebagai kesiapan usaha katering pesta. Asumsi ini didukung oleh pendapat Moch. Surya (1985:75) adalah: Hasil pelatihan merupakan perubahan tingkah laku yang menyangkut ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap setelah melalui proses tertentu sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya. 2. Kesiapan alumni pelatihan dalam usaha katering pesta dapat diperoleh dengan melalui kegiatan pelatihan Tata Boga yang diselenggrakan oleh BLKD dengan suatu kondisi yang didasari oleh kecakapan, kematangan dan kecerdasan baik itu berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melakukan suatu kegiatan tertentu yang diperlukan sebagai kesiapan usaha katering pesta. Asumsi ini ditunjang oleh pendapat Slameto (2003:113), yaitu kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberikan respon/ jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. E. Pertanyaan Penelitian Tujuan penelitian yang telah ditetapkan menjadi dasar bagi penulis untuk mengarahkan penelitian dalam mengumpulkan data penelitian, adapun rumusan pertanyaannya sebagai berikut:

10 a. Bagaimana pendapat alumni tentang hasil pelatihan keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan pesta dalam aspek kognitif sebagai kesiapan usaha katering pesta? b. Bagaimana pendapat alumni tentang hasil pelatihan keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan pesta dalam aspek afektif sebagai kesiapan usaha katering pesta? c. Bagaimana pendapat alumni tentang hasil pelatihan keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan pesta dalam aspek psikomotor sebagai kesiapan usaha katering pesta? F. Metode Penelitian Metoda yang penulis gunakan dalam mengumpulkan data penelitian adalah metoda deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang masalah yang terjadi pada saat ini dan sedang berlangsung serta berpusat pada masalah yang aktual. Metoda yang penulis gunakan dalam penelitian ini ditujukan untuk mengetahui gambaran mengenai hasil pelatihan keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan pesta sebagai kesiapan perintisan usaha katering pesta sesuai dengan pendapat Nana Sudjana dan Ibrahim (2001:64) adalah penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu angket. Angket adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan melalui pos untuk diisi dan dikembalikan atau dapat juga dijawab dibawah pengawasan penelitian

11 (Nasution, 1995:128). Penggunaan angket yang dimaksud dalam penelitian ini adalah untuk mendapat data mengenai pendapat alumni tentang hasil pelatihan keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan pesta sebagai kesiapan usaha katering pesta dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara tertulis kepada responden. G. Lokasi Dan Sampel Penelitian Lokasi penelitian keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan pesta yang diadakan oleh BLKD, penulis lakukan di Kec. Baleendah dan Kec.Cicalengka, Kab. Bandung. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel total dimana jumlah sampel sama dengan jumlah populasi, atau seluruh populasi dijadikan sampel. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 40 orang yang merupakan peserta yang telah mengikuti pelatihan keterampilan pengolahan dan penyajian hidangan pesta pada tahun 2007.