BAB I PENDAHULUAN UKDW. 60% dari seluruh kematian di dunia (Yogiantoro, 2014).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang


BAB 1 PENDAHULUAN. koroner, stroke), kanker, penyakit pernafasan kronis (asma dan. penyakit paru obstruksi kronis), dan diabetes.


BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).


BAB III METODE PENELITIAN. group design with pretest posttest. Penelitian ini dilakukan untuk melihat

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jumpai. Peningkatan tekanan arteri dapat mengakibatkan perubahan patologis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usia lanjut merupakan tahap akhir kehidupan manusia. Seseorang pada

BAB I PENDAHULUAN. 1

I. PENDAHULUAN. Hipertensi dikenal secara umum sebagai penyakit kardiovaskular. Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. diastolik diatas 90 mmhg (Depkes, 2007).

olahraga secara teratur, diet pada pasien obesitas, menjaga pola makan, berhenti merokok dan mengurangi asupan garam (Tedjasukmana, 2012).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hipertensi merupakan salah satu bagian dari penyakit kardiovaskuler

BAB 1 PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) memperkirakan jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat seiring

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Secara individu, pada usia diatas 55 tahun terjadi proses penuaan

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian. promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang

PERBANDINGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DAN TEKANAN DARAH ANTARA PENGGUNAAN LAYANAN PESAN SINGKAT PENGINGAT DAN APLIKASI DIGITAL PILLBOX REMINDER

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan survei yang dilakukan World Health Organization (WHO)

4.10 Instrumen Penelitian Prosedur Penelitian Manajemen Data Analiasis Data BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.

BAB I PENDAHULUAN. Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC VII) tahun

Pengaruh senam Prolanis terhadap penyandang hipertensi

BAB 1 PENDAHULUAN. dikenal juga sebagai heterogeneous group of disease karena dapat menyerang

BAB I PENDAHULUAN. atau tekanan darah tinggi (Dalimartha, 2008). makanan siap saji dan mempunyai kebiasaan makan berlebihan kurang olahraga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tekanan darah tinggi menduduki peringkat pertama diikuti oleh

PENERAPAN PELAYANAN KEFARMASIAN RESIDENSIAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI KOTA CILACAP

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 : PENDAHULUAN. penderita mengalami komplikasi pada organ vital seperti jantung, otak, maupun ginjal.

hipertensi sangat diperlukan untuk menurunkan prevalensi hipertensi dan mencegah komplikasinya di masyarakat (Rahajeng & Tuminah, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. (Kemenkes RI, 2013). Hipertensi sering kali disebut silent killer karena

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan Usia Harapan Hidup penduduk dunia dan semakin meningkatnya

PROPOSAL KEGIATAN MINI PROJECT PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) Program Internship Dokter Indonesia. Disusun Oleh:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dari jumlah penderita diabetes melitus yang selanjutnya disingkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan untuk dapatbertahan hidup. (Nugroho,2008). struktur dan jumlah penduduk lanjut usia setelah RRC, India, dan Amerika

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberikan pretest (sebelum perlakuan) dan. penelitian kuasi eksperimental dengan metode non-randomized


BAB I PENDAHULUAN. normal yang ditunjukkan oleh angka bagian atas (systolic) dan angka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan sebutan penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Kardiovaskuler (PKV) (Kemenkes RI, 2012). World Health Organization. yang berpenghasilan menengah ke bawah (WHO, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. lansia meningkat secara konsisten dari waktu ke waktu (Dinkes, 2011).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. psikologik, dan sosial-ekonomi, serta spiritual (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Diabetes merupakan sindrom atau kumpulan gejala. penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis dimana terjadi

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang cukup banyak mengganggu masyarakat. Pada umumnya, terjadi pada

memberikan gejala yang berlanjut untuk suatu target organ seperti stroke, Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi bisa diumpamakan seperti pohon yang terus. Hipertensi yang didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik (SBP, 140

BAB I PENDAHULUAN. diastolic (Agrina, et al., 2011). Hipertensi sering dijumpai pada orang

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyakit dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu penyakit menular

BAB I PENDAHULUAN. terjadi peningkatan secara cepat pada abad ke-21 ini, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. di negara maju maupun negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Data

PROLANIS (Program Pengelolaan Penyakit Kronis)

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan peningkatan angka morbiditas secara global sebesar 4,5 %, dan

I. PENDAHULUAN. merupakan penyebab peningkatan mortalitas pasien jantung (Maggioni, 2005).

BAB 1 PENDAHULUAN. Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis dimana terjadi

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan sphygmomanometer

BAB I PENDAHULUAN. tekanan darah lebih dari sama dengan 140mmHg untuk sistolik dan lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Hipertensi diperkirakan

Prevalensi hipertensi berdasarkan yang telah terdiagnosis oleh tenaga kesehatan dan pengukuran tekanan darah terlihat meningkat dengan bertambahnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat (Rahayu, 2000). Berdasarkan data American. hipertensi mengalami peningkatan sebesar 46%.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akibat insufisiensi fungsi insulin (WHO, 1999). Berdasarkan data dari WHO

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Penduduk lansia semakin mengalami peningkatan di dunia dibandingkan

POLA PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI DAN KESESUAIANNYA PADA PASIEN GERIATRI RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN PERIODE APRIL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

KAJIAN PENGOBATAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS KARANG ASAM SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kondisi alam dan masyarakat yang sangat kompleks, menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus (DM) merupakan sekelompok kelainan heterogen yang

I. PENDAHULUAN. dilakukan rata-rata dua kali atau lebih dalam waktu dua kali kontrol (Chobanian,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Keberhasilan pembangunan adalah cita-cita suatu bangsa yang terlihat

The 6 th University Research Colloquium 2017 Universitas Muhammadiyah Magelang. Wahyuni, Ferti Estri Suryani 1) 1 STIKES Aisyiyah Surakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan lebih dari 629 juta jiwa, dan pada tahun 2025 diproyeksikan

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah sistem kardiovaskuler. Masalah kesehatan akibat dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC-7)

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dasar Disamping itu, pengontrolan hipertensi belum adekuat

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang banyak

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. darah sistolik (TDS) maupun tekanan darah diastolik (TDD)

BAB I PENDAHULUAN. bertambah dan pertambahan ini relatif lebih tinggi di negara berkembang,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Hipertensi merupakan manifestasi gangguan keseimbangan hemodinamik sistem kardiovaskular dimana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik diatas 140 mmhg dan diastolik diatas 90 mmhg, yang mana patofisiologinya adalah multi faktor, sehingga tidak bisa diterangkan hanya dengan satu mekanisme tunggal. Sebagaimana diketahui hipertensi adalah penyebab kematian nomor satu di dunia, disusul merokok lalu dislipidemia. Hipertensi mengambil porsi sekitar 60% dari seluruh kematian di dunia (Yogiantoro, 2014). Hipertensi dikenal secara luas sebagai penyakit kardiovaskular. Hipertensi diperkirakan telah menyebabkan 4,5% dari beban penyakit secara global, dan prevalensinya hampir sama besar di negara berkembang maupun negara maju (Depkes, 2006). Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama gangguan jantung. Selain mengakibatkan gagal jantung, hipertensi dapat menyebabkan kerusakan pada organ target lain seperti gagal ginjal maupun serebrovaskuler (Depkes, 2006). Penuaan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh pada peningkatan tekanan darah dan risiko penyakit kardiovaskular. Seseorang dengan umur lebih dari 65 tahun dengan hipertensi mempunyai risiko lebih tinggi dari pada orang dengan umur yang lebih muda (Dewi, 2014). Hasil analisis The ThirdNational Health and Nutrition Examination Survey (NHANES III) menunjukan 1

2 bahwa hipertensi dapat dibagi menjadi dua kategori. Kategori pertama yaitu 26% kasus hipertensi ditemukan pada populasi muda (umur 50 tahun), te laki-laki (63%) yang biasanya didapatkan lebih banyak IDH (Isolated Diastolic Hypertension) dibandingkan ISH (Isolated Systolic Hypertension). Kategori kedua yaitu 74% kasus hipertensi ditemukan pada populasi tua (umur 50 tahun), utamanya pada wanita (58%) yang biasanya didapatkan lebih banyak ISH dibandingkan IDH (Yogiantoro, 2014). Di Indonesia sendiri prevalensi hipertensi menunjukkan penurunan dari 31,7% tahun 2007 menjadi 25,8% tahun 2013. Asumsi penyebab terjadinya penurunan bisa bermacam-macam mulai dari alat pengukur tensi yang berbeda sampai pada kemungkinan masyarakat sudah mulai datang berobat ke fasilitas kesehatan. Namun angka 25,8% masih merupakan angka yang cukup besar. Di Jawa Tengah prevalensi hipertensi tahun 2013 sebanyak 26,4%. Hal ini menunjukkan angka kejadian hipertensi di Jawa Tengah masih berada di atas ratarata angka kejadian hipertensi secara nasional yaitu 25,8%. (Depkes 2013). Hipertensi merupakan masalah yang kompleks jadi perlu pendekatan yang lebih komprehensif dan intensif guna mencapai pengendalian tekanan darah yang optimal. Hal ini berarti diperlukan berbagai upaya untuk meningkatkan kepatuhan pasien terhadap terapi obat untuk mencapai target tekanan darah yang diinginkan. Sedikitnya 50% pasien yang diresepkan obat antihipertensi tidak meminum obat sesuai yang direkomendasikan (Depkes, 2006). Strategi yang paling efektif adalah dengan kombinasi dari berbagai program seperti edukasi, modifikasi sikap, dan sistem yang mendukung (Depkes, 2006). Salah satu program yang dibuat

3 pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah hipertensi di Indonesia yaitu Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) yang merupakan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan). Prolanis adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan peserta, fasilitas kesehatan dan BPJS Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan yang menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien. Sasaran dari program prolanis ini adalah seluruh peserta BPJS kesehatan yang mengalami penyakit kronis yaitu hipertensi dan DM tipe 2. Aktivitas dari program Prolanis meliputi aktivitas konsultasi medis/edukasi, home visit, reminder, aktivitas klub dan pemantauan status kesehatan (BPJS Kesehatan, 2016). Program Prolanis ini jika dilihat dari konsepnya sangatlah potensial dalam mengatasi permasalahan penyakit kronis seperti hipertensi. Beberapa penelitian terdahulu juga menunjukkan perbedaan yang signifikan ketika pasien hipertensi mengikuti kegiatan-kegiatan dalam Prolanis. Namun, belum ada penelitian yang bertujuan mengevaluasi program Prolanis ini dengan membandingkan pasien Prolanis dengan pasien Non Prolanis, guna melihat efektivitas program tersebut di masyarakat. Hal inilah yang melatarbelakangi peneliti untuk menilai apakah terdapat perbedaan status hipertensi, tingkat pengetahuan, dan kepuasan pasien hipertensi peserta dan non peserta JKN guna peningkatan kualitas pelayanan program pengelolaan hipertensi yang lebih baik.

4 1.2. RUMUSAN MASALAH Apakah terdapat perbedaan status hipertensi, tingkat pengetahuan tentang hipertensi, dan tingkat kepuasan terhadap pelayanan kesehatan pada pasien hipertensi antara peserta Prolanis dan Non Prolanis di Puskesmas I Purwokerto Timur? 1.3. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perbandingan status hipertensi, tingkat pengetahuan tentang hipertensi, dan kepuasan pelayanan kesehatan pasien hipertensi peserta Prolanis dengan Non Prolanis di Puskesmas I Purwokerto Timur. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan status hipertensi antara pasien peserta Prolanis dengan Non Prolanis b. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan tingkat pengetahuan tentang hipertensi antara pasien peserta Prolanis dan Non Prolanis c. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan tingkat kepuasan antara pasien peserta Prolanis dan Non Prolanis 1.4. MANFAAT PENELITIAN 1. Subyek Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat menjadi evaluasi bagi pasien hipertensi dalam mengikuti program Prolanis dan mendorong keaktifan pasien dalam setiap kegiatan.

5 2. Puskesmas I Purwokerto Timur Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi Puskesmas terkait efektifitas kegiatan-kegiatan Prolanis yang telah diselenggarakan oleh Puskesmas. 3. Peneliti a. Melalui penelitian ini, peneliti dapat memanfaatkan semua ilmu yang telah dipelajari selama pendidikan. b. Peneliti dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam membuat penelitian ilmiah c. Peneliti dapat menambah pengetahuan tentang perbandingan antara pasien hipertensi peserta JKN dan nonpeserta JKN. 1.5. KEASLIAN PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian asli yang belum pernah dibuat sebelumnya. Ada 3 penelitian sebelumnya yang serupa dengan penelitian ini dan dijadikan sebagai acuan referensi untuk penelitian ini. Akan tetapi perbedaan dari kesemuanya sebagai bukti keaslian dapat dilihat pada Tabel 1.

6 Tabel 1. Penelitian Terdahulu Peneliti, Tempat Judul Tahun dan Waktu Metode Subyek Hasil Lumempouw, Pengaruh senam Klinik Eksperimental Sampel Pada kedua D. O. Prolanis terhadap Husada lapangan penelitian kelompok latihan Wungouw,H. penyandang Sario dengan pre- berjumlah terdapat penurunan I. S. hipertensi Manado post group 25 orang bermakna tekanan Polii,H. November design. Data lansia darah sistolik dan (2016) 2015- dianalisis yang diastolik setelah Desember dengan uji t diperoleh senam Prolanis 2015 berpasangan melalui selama 4 minggu purposive berturut-turut. sampling Dewi,M Evaluasi Pengaruh Kabupaten Eksperimen Besar Terdapat pengaruh (2014) Konseling Farmasi Kendal semu dengan sampel konseling farmasi Terhadap November desain control 55 pasien terhadap kepatuhan Kepatuhan dan 2013- group design dan hasil terapi Hasil Terapi Januari with pretest Paseian Hipertensi Pasien Hipertensi 2014 posttest anggota Program Anggota Program Pengelolaan Pengelolaan Penyakit Kronis Penyakit Kronis (PROLANIS) pada (PROLANIS) pada Dokter Keluarga di Dokter Keluarga di Kabupaten Kendal Kabupaten Kendal Sari D. P. Pengaruh 19 Mei Telaah Kritis. Database Pasien yang Listya M. T. Keikutsertaan 2016 Pubmed, tidak mengikuti (2016) Pasien pada Proquest, program jaminan Program Jaminan dan kesehatan Kesehatan EBSCO, meningkatkan terhadap diperoleh risiko kegagalan Keberhasilan enam kontrol tekanan Kontrol Tekanan literatur darah sebesar Darah 1,23-2,89 kali pada Penderita dibandingkan Hipertensi dengan pasien yang mengikuti program jaminan kesehatan

7 Berdasarkan beberapa penelitian di atas, maka penelitian yang akan dilakukan ini adalah asli. Keaslian dapat dilihat dari variabel penelitian, tahun, tempat pelaksanaan dan responden yang berbeda dengan penelitian yang sudah ada. Pada penelitian ini akan dilihat apakah ada perbedaan antara pasien hipertensi peserta Prolanis dengan pasien hipertensi Non Prolanis yang ada di Puskesmas I Purwokerto Timur