BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. oleh subjek penelitian secara holistik, dan mendeskripsikannya dalam bentuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. postpositivisme (realitas dipandang sebagai sesuatu yang konkrit, dapat

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

Pendapat lain menurut Sugiyono (2010, hlm. 50) bahwa:

angka statistik, melainkan dalam bentuk kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2009:15) mengemukakan bahwa: peneliti menjadi sosok kunci dalam pembuatan instrumen penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. motivasi, tindakan dan lain secara holistik. 31 Sedangkan disebut deskriptif

BAB III. Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), hlm.60. Setia, 2002), hlm.

BAB III METODE PENELITIAN. instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. individual maupun kelompok (Sukmadinata: 2011: 60).

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena penelitian kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. gunakan ialah pendekatan penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena menyajikan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan ini berisi rumusan tentang objek atau subjek yang akan diteliti, teknikteknik

BAB III METODE PENELITIAN. HalinisesuaidenganpendapatSugiyonoyangmendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai berikut: 69

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah penelitian yang berusaha memahami apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai manajemen di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian. kualitatif yang bersifat deskriptif untuk memandu peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar

BAB III METODE PENELITIAN. dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan lainlain.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (Field

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

1. Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian studi kasus ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus dengan

BAB III METODE PENELITIAN. kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualititif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif.strauss dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang tepat untuk melakukan sesuatu ; dan Logos yang artinya ilmu atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penggunaan pendekatan penelitian kualitatif didasarkan atas pertimbangan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Riyanto (2001, hlm. 19) menyatakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat. Pendapat lain dikemukakan oleh Fathoni (2006, hlm. 97) bahwa penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bermaksud mengadakan pemeriksaan dan pengukuran-pengukuran terhadap gejala tertentu. Sukmadinata (2005, hlm. 60) mendefinisikan Pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual atau kelompok. Metode ini dipilih karena dalam penelitian ini peneliti berusaha mengeksplorasi, mendeskripsikan dan menganalisis program home visit di Taman Kanak-kanak agar dapat memberi gambaran mengenai program tersebut, khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi semua pihak. Terdapat karakteristik penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Biklen (Sugiono, 2010, hlm. 21) yaitu : 1. Dilakukan pada kondisi yang alamiah (sebagai lawannya eksperimen). 2. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka. 3. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses daripada produk atau outcome. 4. Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif. 5. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna (data dibalik yang teramati).

33 Melalui metode penelitian deskriptif, data yang diperlukan tentang implementasi program home visit terutama yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, ketercapaian serta permasalahan yang mungkin terjadi dan solusinya dapat diperoleh secara lengkap, mendalam, dan bermakna, sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. B. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Citarip yang beralamatkan di Jl. Komp. BTN Citarip Barat no. 2 (Jl. Kopo) Kota Bandung. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Subjek penelitian berjumlah 13 orang yang terdiri dari kepala TK, 3 orang guru, 6 orang orangtua peserta didik, dan 3 orang peserta didik tahun pelajaran 2014/2015. Adapun rinciannya sebagai berikut: 1. Ibu Hj. Mimin Kusminar, M.Pd 2. Iin Fitriyani, S.Pd 3. Neni Rukmini, S.Pd 4. Sri Mulyani, A.Ma 5. Ibu Neti 6. Ibu Iis 7. Ibu Reta 8. Ibu Suprapti 9. Ibu Yani 10. Ibu Erni 11. Safira Ayu Puspita 12. M. Zia Ulhaq 13. Atha Ahnafiyah P C. Teknik Pengumpulan Data

34 Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri, peneliti secara langsung terjun ke lapangan agar dapat memahami kenyataan yang terjadi di lapangan sesuai dengan konteks-nya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah (1) observasi, (2) wawancara, (3) studi dokumentasi. 1. Observasi Menurut Arikunto (2010, hlm. 265) mengungkapkan bahwa Observasi adalah suatu usaha untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis, dengan prosedur terstandar. Nasution (Sugiono, 2010, hlm. 313) mengungkapkan mengenai manfaat dari observasi. Adapun manfaat tersebut adalah : a. Dengan observasi di lapangan peneliti akan lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial sehingga akan dapat diperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh. b. Dengan observasi maka akan diperoleh pengalaman langsung sehingga memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif sehingga tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya. Pendekatan induktif membuka kemungkinan melakukan penemuan atau discovery. c. Dengan observasi peneliti dapat melihat hal-hal kurang atau tidak diamati orang lain, khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu karena telah dianggap biasa dan karena itu akan terungkap dalam wawancara. d. Dengan observasi peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya tidak akan terungkapkan oleh responden dalam wawancara karena bersifat sensitif atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama lembaga. e. Dengan observasi peneliti dapat menemukan hal-hal yang di luar persepsi responden sehingga peneliti memperoleh gambaran yang lebih komperhensif.

35 f. Melalui pengamatan di lapangan, peneliti tidak hanya mengumpulkan daya yang kaya tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi dan merasakan suasana situasi sosial yang diteliti. Dalam observasi ini hal yang diamati adalah : a. Proses pelaksanaan program home visit di TK Negeri Pembina Citarip Kota Bandung. b. Sikap/tindakan guru, orangtua dan anak selama pelaksanaan home visit c. Mengamati peran dan keterlibatan guru kelas dalam program home visit. 2. Wawancara atau Interview Menurut Esterberg (Sugiyono, 2014, hlm. 231) mengemukakan bahwa wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Penggunaan wawancara didasarkan pada dua alasan. Pertama, dengan wawancara, peneliti dapat menggali tidak saja apa yang diketahui dan dialami subjek yang diteliti, akan tetapi apa yang ditanyakan kepada informan. Kedua, apa yang ditanyakan kepada informan bisa mencakup hal-hal yang bersifat lintas waktu, yang berkaitan dengan masa lampau, sekarang dan juga masa mendatang (Patilima, 2011, hlm. 68). Dalam penelitian ini wawancara dilakukan terhadap beberapa informan yaitu kepala sekolah, guru dan orangtua siswa. Wawancara yang dilakukan bersifat fleksibel dan terbuka, artinya bahwa wawancara yang dilakukan tidak terbatas dalam bentuk dialog yang teratur yang telah ditentukan, akan tetapi dapat dilakukan wawancara tambahan apabila dianggap penting dan dapat menjadi sumber data. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya. Data yang ingin diperoleh melalui teknik wawancara adalah : a. Perencanaan program home visit di TK Negeri Pembina Citarip.

36 b. Peran dan keterlibatan semua pihak dalam implementasi program home visit di TK Negeri Pembina Citarip Kota Bandung c. Pelaksanaan evaluasi program home visit di TK Negeri Pembina Citarip Kota Bandung. d. Kendala serta solusi dalam menghadapi permasalahan yang ada selama program home visit berlangsung di TK Negeri Pembina Citarip Kota Bandung. Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara menurut Arikunto (2010, hlm. 270) adalah: a. Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. b. Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check-list. Peneliti menggunakan pedoman wawancara tidak terstruktur, dimana peneliti telah mencatat poin-poin pertanyaan yang akan ditayakan. Menurut Sugiyono (2010, hlm. 328) terdapat alat wawancara yaitu: a. Buku catatan : berfungsi untuk mencatat percakapan dengan sumber data. b. Tape recorder : berfungsi untuk merekam semua percakapan atau pembicaraan. c. Kamera : berfungsi untuk memotret jika peneliti sedang melakukan pembicaraan dengan informasi atau sumber data. 3. Studi Dokumentasi

37 Menurut Arikunto (2010, hlm. 274) dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya. Dalam hal ini yang dilakukan oleh penulis adalah menggali data administrasi mengenai program home visit, dan mencari dokumen mengenai pelaksanaan program home visit di TK Negeri Pembina Citarip. Data yang ingin diperoleh melalui teknik studi dokumentasi yaitu : a. Perencanaan program home visit di TK Negeri Pembina Citarip. b. Pelaksanaan program home visit di TK Negeri Pembina Citarip. c. Evaluasi implementasi program home visit di TK Negeri Pembina Citarip Kota Bandung.

37 Tabel 3.1 KISI-KISI INSTRUMEN IMPLEMENTASI PROGRAM HOME VISIT TK NEGERI PEMBINA CITARIP JL. KOMP. BTN CITARIP BARAT NO. 2 (JL. KOPO) BANDUNG No. Masalah Penelitian Data/Informasi yang diperlukan Teknik Pengumpulan Data Sumber Data 1. Bagaimana perencanaan program home visit? a. Latar belakang program home visit Wawancara Kepala Sekolah b. Tujuan program home visit, meliputi: 1. Tujuan umum program home visit 2. Tujuan khusus program home visit Studi dokumentasi Wawancara Dokumentasi program home visit Kepala Sekolah

38 c. Materi (bahan) program home visit, meliputi: 1. Ruang lingkup kegiatan 2. Ruang lingkup waktu 3. Ruang lingkup materi Studi dokumentasi Wawancara Dokumentasi program home visit Kepala Sekolah Wawancara Kepala Sekolah dan guru d. Strategi program home visit Studi dokumentasi Dokumentasi program home visit e. Pihak-pihak yang terlibat, meliputi: 1. Kepala Sekolah 2. Guru 3. Orang tua Wawancara Kepala Sekolah dan guru

39 Studi dokumentasi Dokumentasi program home visit 2. Bagaimana pelaksanaan program home visit? a. Ruang lingkup pelaksanaan, meliputi: 1. Langkah-langkah kegiatan 2. Waktu dan tempat 3. Materi Observasi Pelaksanaan program home visit b. Respon dalam pelaksanaan program home visit Observasi Guru, perwakilan orangtua murid, dan anak 3. Bagaimana evaluasi dan ketercapaian program home visit? a. Pelaksanaan evaluasi, meliputi: 1. Teknik evaluasi 2. Alat evaluasi 3. Prosedur evaluasi Studi dokumentasi Dokumentasi implementasi program home visit b. Peran dan keterlibatan masing-masing pihak dalam evaluasi program home visit Wawancara Kepala Sekolah, guru dan perwakilan orangtua

40 c. Ketercapaian program home visit Wawancara Kepala Sekolah dan guru 4. Bagaimana kendala yang dihadapi selama implementasi program home visit dan bagaimana solusinya? a. Manfaat program home visit Wawacara Kepala Sekolah, guru dan perwakilan orangtua b. Tindak Lanjut meliputi : Saran perbaikan Wawancara Kepala Sekolah, guru dan perwakilan orangtua c. Kendala yang dihadapi dalam : 1. Perencanaan program home visit 2. Pelaksanaan program home visit 3. Evaluasi program home visit Wawancara Kepala Sekolah, dan guru

41 d. Solusi yang dapat menyelesaikan permasalahan dalam : 1. Perencanaan program home visit 2. Pelaksanaan program home visit 3. Evaluasi program home visit Wawancara Kepala Sekolah dan guru

42 D. Langkah-langkah Penelitian Penelitian dengan metode deskriptif mempunyai tahap-tahap penting sebagaimana yang disebutkan oleh Suryana (2007, hlm. 5-9) seperti berikut : 1. Tahap Persiapan a. Peneliti menyiapkan rancangan penelitian. Penelitian tersebut terfokus pada pelaksanaan Program home visit. b. Peneliti memilih sekolah Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Citarip Kota Bandung sebagai lokasi penelitian dengan alasan sekolah tersebut telah mengembangkan program home visit dan terarsipkan dengan baik. Berdasarkan data wawancara yang dilakukan kepada Kepala Sekolah. 2. Tahap Perizinan Meminta izin terlebih dahulu depada pihak terkait yaitu TKN Pembina Citarip Kota Bandung dengan surat dari Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Jurusan Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia dan dari Bidang Akademik, Pengembangan dan Hubungan Internasional Universitas Pendidikan Indonesia. 3. Tahap Lapangan Mulai mengobservasi bagaimana pelaksanaan program home visit serta mengumpulkan data-data yang diperlukan. 4. Tahap Analisis Data Dalam penelitian ini data hasil penelitian akan dianalisis secara mendalam dengan menggunakan tiga tahap yang dilakukan secara berulang-ulang sejak proses pengambilan data dilakukan (Suryana, 2007, hlm. 9) yaitu : Reduksi Data, Display Data, dan Analisis Data. Setelah itu dilakukan pengambilan kesimpulan dan verifikasi guna meningkatkan keabsahan hasil yang sesuai dengan fokus penelitian di TK Negeri Pembina Citarip Kota Bandung.

43 E. Analisis dan Interpretasi Data Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Peneliti memulai penelitian di lapangan sejak tanggal 11 Agustus 2014 29 Agustus 2014. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban dari narasumber. Miles and Huberman (Sugiyono, 2014, hlm. 246), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan conclusion drawing/verification (penarikan kesimpulan/verifikasi). 1. Data Reduction (Reduksi Data) Data yag diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Sugiyono (2014, hlm. 247) mengungkapkan bahwa mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Pada gambar 3.1 (Sugiyono, 2014, hlm. 247) diilustrasikan bagaimana cara mereduksi hasil catatan lapangan yang kompleks, rumit dan belum bermakna. Catatan lapangan berupa huruf besar, huruf kecil, angka dan simbul-simbul yang masih semrawut, yang tidak dapat difahami. Dengan mereduksi data, maka peneliti merangkum, mengambil data yang pokok dan penting, membuat kategorisasi berdasarkan huruf besar, huruf kecil dan angka, yang diumpamakan sebagai jawaban dari rumusan masalah. Data yang tidak penting yang diilustrasikan dalam bentuk simbul-simbul dibuang karena dianggap tidak penting bagi peneliti.

44 Gambar 3.1

45 Ilustrasi : Reduksi data, penyajian data dan verifikasi 2. Data Display (Penyajian Data) Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, atau hubungan antar kategori. Dalam hal ini Mulis and Huberman (Sugiyono, 2014, hlm. 249) menyatakan bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplay data, maka akan lebih memudahkan untuk memahami apa yang terjadi. 3. Conclusion Drawing/verification Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif diharapkan dapat menjawab rumusan masalah. F. Reliabilitas dan Validitas Kualitatif Dalam hal reliabilitas, Susan Stainback (Sugiyono, 2014, hlm. 267) menyatakan bahwa reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Pengertian reliabilitas dalam penelitian kualitatif sangat berbeda dengan penelitian kuantitatif. Sugiyono (2014, hlm. 269) mengemukakan bahwa dalam penelitian kualitatif, suatu realitas itu bersifat majemuk/ganda, dinamis/selalu berubah, sehingga tidak ada yang konsisten dan berulang seperti semula. Dengan demikian dalam pengumpulan data, pencatatan hasil observasi dan wawancara terkandung unsur-unsur individualistik. Sugiyono (2014, hlm. 267) mengatakan bahwa:

46 Validitas kualitatif merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Patilima (2011, hlm. 97), mengatakan bahwa validitas akan dinilai dengan keadaan yang terlihat secara baik dan penggambaran secara tepat data yang dikumpulkan. Pengujian validitas pada instrumen yang digunakan oleh peneliti dilakukan dengan diskusi dengan teman sejawat dan diskusi dengan dosen ahli.