BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. masalah-masalah yang ditimbulkan oleh fakta tersebut. 33 Oleh karena itu,

BAB III METODE PENELITIAN. Guna memperoleh data atupun informasi penelitian ini, maka peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan riset. Sedangkan metode penelitian adalah: metode untuk mempelajari

BAB III METODE PENELITIAN. yang berasal dari Bahasa Inggris : method, bahasa latin : methodus, Yunani :

BAB III METODE PENELITIAN. Chalid Narbuko memberikan pengertian metode penelitian adalah cara melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kualitatif. Penulis menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. tercapainya tujuan penelitian ini untuk mendapatkan kebenaran ilmiah,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah profil pelaku perkawinan poliandri, sebab dan akibat yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. B. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Menentukan jenis penelitian sebelum terjun ke lapangan adalah sangat

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan disiplin ilmu yang dibangun oleh peneliti. Sebagai jembatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. karena itu penentuan jenis penelitian didasarkan pada pilihan yang tepat karena

BAB III METODE PENELITIAN. atau melaksanakan penelitian secara lebih baik atau lebih lengkap serta untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kata kunci yang perlu diperhatian yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara

BAB III METODE PENELITIAN. pemecahan suatu masalah yang digunakan untuk tujuan tertentu. 1 Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu, untuk diolah, dianalisis, disimpulkan dan selanjutnya dicarikan cara

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data yang telah dikumpulkan dan diolah. 1

BAB I PENDAHULUAN. Pengadilan Agama sebagai Badan Pelaksana Kekuasaan Kehakiman. memiliki tugas pokok untuk menerima, memeriksa dan mengadili serta

BAB III METODE PENELITIAN. membandingkan dengan standar ukuran yang telah ditentukan. 1

BAB III METODE PENELITIAN. tidaknya suatu penelitian, yang merupakan cara-cara dalam melaksanakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan yang telah penulis tetapkan adalah Badan Amil Zakat (BAZ) kota

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri dari dua kata methodos dan logos. Methodos adalah cara atau metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam hal ini peneliti mengambil lokasi penelitian di SMPN 13

III. METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan Yuridis Normatif (library Research)

BAB III METODE PENELITIAN. perceraian terbanyak di Jawa Timur setelah Banyuwangi. memudahkan proses penelitian skripsi ini.

BAB III METODE PENELITIAN. dianalisis, diambil kesimpulan dan selanjutnya dicarikan cara pemecahanya. 1 Metode

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan merupakan sunnah Rasul yang dilakukan oleh kaum muslim

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dalam melakukan penelitian ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan satu macam

BAB III METODE PENELITIAN. skripsi metode penelitian berguna untuk mendapatkan informasi yang objektif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jatirogo Tuban yang letaknya berada di Jl. Raya Bader No.20 Jatirogo Tuban.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong ke dalam jenis penelitian case study. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Untuk menghadapi berbagai

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Penelitian kualitatif lebih menekankan

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah adalah proses analisa yang meliputi metode-metode penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan (field research). Penelitian (research) adalah usaha yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dilihat dari jenisnya, penelitian ini adalah termasuk dalam penelitian field

BAB III METODE PENELITIAN. Penilitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah empiris dan mengunakan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: serta juga berpedoman pada teori hukum yang ada.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. 19 Jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dan interaksi suatu social, individu, kelompok, lembaga, dan masyarakat. 60

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam tiap penelitian, metode penelitian merupakan urutan tentang bagaimana penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang objektif serta dibutuhkan data-data dan informasi yang aktual

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dapat memilih dan menentukan metode yang tepat guna mencapai tujuannya.

BAB III METODE PENELITIAN. dari lembaga yang bersangkutan yaitu Sekolah Tinggi Agama Islam

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu 1 sehingga dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pelanggaran prosedur perceraian bagi PNS di

BAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah. Data yang diperoleh dapat berbentuk

BAB III METODE PENELITIAN. Paradigma merupakan pola atau model tentang bagaimana sesuatu distruktur

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan metode sebagai berikut: Penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian kualitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah ajaran mengenai metode-metode yang digunakan dalam proses

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian studi lapangan yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang hendak dilakukan dengan mempelajari beberapa gejala

BAB III METODE PENELITIAN. salah satu atau jalan pengaturan atau pemeriksaan sesuatu dengan benar. 2 Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Dorongan utama untuk mengadakan penelitian ialah instink ingin tahu yang

terhadap penelitian normatif (penelitian yuridis normatif), maka penting sekali

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang TRADISI LAMARAN PERSPEKTIF. MASYARAKAT PENGIKUT MADZHAB SYAFI I (Studi di Desa Seletreng

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam proposal adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan guna memperoleh data tentang tinjauan hukum islam dan hukum

BAB III METODE PENELITIAN. masalah. Apabila seseorang peneliti ingin melakukan kegiatan-kegiatan penelitian, maka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menyusun laporan) berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara

BAB III METODE PENELITIAN. dan analisis data yang diperlukan guna menjawab masalah yang dihadapi. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu mengumpulkan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Soerjono Soekanto bahwa : 103. asas sesuatu (inquiry) secara sistematis dengan adanya penekanan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. relevan dengan persoalan yang dihadapi. Artinya, data tersebut berkaitan,

BAB III METODE PENELITIAN. mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. outsourcing selain itu perusahaan ini terbuka dalam memberikan informasi tentang

BAB III METODE PENELITIAN. (MMM) dalam Pandangan Ulama MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Guna mendapatkan data yang valid, maka penulis akan langsung mengunjungi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. petunjuk dalam melaksanakan penelitian atau penyelidikan. Manfaat dari

III. METODE PENELITIAN. Metode pendekatan yang akan digunakan dalam penulisan hukum ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang dapat digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan maupun teknologi. Hal ini disebabkan oleh karena penelitian. terhadap data yang telah dikumpulkan dan diolah.

III. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

38 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris, penelitian hukum sendiri artinya yaitu suatu proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi. 58 Penelitian ini termasuk penelitian hukum empirik karena penelitian ini menggunakan data dari pandangan hakim Pengadilan Agama Kab. Kediri, untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan hak ex officio sebagai perlindungan terhadap hak anak maupun hak mantan istri setelah diceraikan. 58 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum (Cet. 3, Jakarta: Kencana, 2007), 35.

39 Penelitian ilmu hukum pada dasarnya merupakan suatu kegiatan yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan dengan jalan menganalisisnya, kecuali itu, maka juga diadakan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta hukum tersebut untuk kemudian mengusahakan suatu pemecahan atau permasalahan-permasalahan yang timbul didalam gejala bersangkutan. 59 Melakukan aktifitas di bidang hukum mengimplikasikan dilakukannya tindakan-tindakan yang bermacam-macam, seperti pembuatan dan penerapan hukum. Apapun tindakan dan aktifitas itu, semuanya merupakan ekspresi akal pikiran manusia, apakah itu merupakan usaha pembuatan atau penerapannya. Oleh karena keadaan yang demikian itu, maka semua usaha dan aktifitas itupun terbuka terhadap pengukuran dan sudut prinsip-prinsip berpikir. Jika ditinjau dari sifatnya maka penelitian yang peneliti lakukan ini masuk dalam kategori penelitian yang kedua yakni penelitian deskriptif, yaitu sebuah penelitian yang berupa penggambaran terhadap pelaksanaan mekanisme penyelesaian kasus. Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif ini mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk juga tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. 60 Dalam hal ini adalah penyelesaian terhadap kasus-kasus cerai talak di Pengadilan Agama Kab. Kediri dengan menggunakan hak ex officio yang dimiliki oleh hakim. 59 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), 43 60 Moh. Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), 54-55

40 B. Paradigma Penelitian Penelitian pada hakikatnya merupakan wahana untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih mudah membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan oleh para filusuf, peneliti maupun para praktisi melalui model-model tertentu. Model-model tersebut biasanya disebut dengan paradigma. Paradigma merupakan pola atau model tentang bagaimana sesuatu distruktur (bagian dan hubungannya) atau bagaimana bagian-bagian berfungsi. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma interpretatif dan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Paradigma interpretatif ini dipakai pada penelitian kualitatif, karena dalam penelitian ini mengarahkan pada peneliti untuk mengetahui bagaimana cara untuk masuk kedalam dunia konseptual para subjek yang ditelitinya dengan sedemikian rupa sehingga dapat memahami bagaimana pandangan hakim Pengadilan Agama Kab. kediri terhadap hak ex officio sebagai perlindungan terhadap hak anak dan mantan istri. Adapun pendekatan yang peneliti gunakan adalah pendekatan kualitatif. Secara umum penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya, perilaku, persepsi, motivasi, dll. Secara holistik dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Pendekatan kualitatif tersebut digunakan apabila data-data yang dibutuhkan berupa informasi yang tidak perlu dikuantifikasi atau tidak perlu mengadakan perhitungan.

41 C. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kediri, yang menjadi subyek penelitian ini adalah hakim pengadilan agama Kab. Kediri, Pemilihan lokasi penelitian ini berdasarkan pada pertimbangan banyaknya perceraian di Daerah Kediri yang tanpa mengikut sertakan nafkah iddah dan nafkah hadhanah atau pemeliharaan anak dalam petitum tuntuan. Hal ini menyebabkan dengan mudahnya para suami di daerah tersebut menceraikan istrinya tanpa pertimbangan yang ketat berdasarkan syari ah. Pada dasarnya, di Kediri khususnya, para hakim Pengadilan Agama tidak akan memutuskan suatu perkara dengan menggunakan hak ex officio tanpa pemahaman dan pertimbangan secara sungguh-sugguh. Hak inilah yang kemudian menjadi kagelisahan akademis bagi peneliti untuk mencari tahu apa latar belakang penggunaan hak ex officio oleh hakim Pengadilan Agama Kab. Kediri tersebut. D. Pendekatan Penelitian Kegiatan penelitian merupakan sarana ilmu pengetahuan dan teknologi. Hasil-hasil yang dicapai dapat berguna bagi kehidupan manusia, dimulai dari kegiatan penelitian bahkan menjadi tradisi yang berlaku dalam pergaulan masyarakat ilmiah. Pengetahuan dan teknologi yang diperoleh saat ini dapat dipastikan, didapatkan melalui kegiatan penelitian termasuk ilmu-ilmu sosial yang termasuk ilmu hukum. Penelitian mengandung metode atau cara yang harus dilalui sebagai syarat dalam penelitian. Metode dilaksanakan pada setiap kegiatan penelitian, didasarkan pada cakupan ilmu pengetahuan yang mendasari kegiatan penelitian. Meskipun

42 pada masing-masing metodologi terdapat karakteristik metode yang dapat digunakan pada setiap kegiatan penelitian, akan tetapi terdapat prinsip-prinsip umum yang harus difahami oleh semua peneliti, seperti pemahaman yang sama terhadap validitas dari hasil penelitian yang dilakukan, termasuk penerapan prinsip-prinsip kejujuran ilmiah. Penentuan pendekatan akan sangat menentukan apa variabel atau objek penelitian yang akan ditatap, dan sekaligus menentukan subjek penelitian atau sumber dari mana kita akan memperoleh data. 61 Terkait dengan jenis pendekatan penelitian yang sesuai dengan objek penelitian, dalam kesempatan ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis atau lisan dari para informan dan perilaku yang diamati yang tidak dituangkan ke dalam variable atau hipotesis. E. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis yang pertama adalah dengan wawancara dengan para hakim Pengadilan Agama Kab. Kediri dan observasi dengan hal-hal terkait untuk mendapatkan data yang autentik mengenai hak ex officio. wawancara adalah suatu cara untuk mendapatkan keterangan responden melalui percakapan langsung dan berhadapan muka. Wawancara langsung antara peneliti dengan responden dengan mengajukan beberapa pertanyaan (panduan 61 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), 25.

43 wawancara) yang sudah disiapkan 62. Dalam hal ini penulis melakukan interview dengan beberapa hakim yang dianggap sangat faham mengenai makna hak ex officio yang selama ini menjadi pertimbangan para hakim untuk memutukan suatu perkara perceraian yang masuk di Pengadilan Agama Kab. Kediri. Adapun pada penelitian ini, peneliti mengadakan wawancara terhadap hakim Pengadilan Agama Kab. Kediri menggunakan wawancara baku terbuka, yakni wawancara yang menggunakan seperangkat pertanyaan baku terhadap beberapa hakim yang diwawancarai. Untuk mengetahui bagaimana pandangan hakim Pengadilan Agama Kab. Kediri terhadap hak ex officio maka peneliti melakukan wawamcara dengan hakim yang pernah menggunakan hak ex officio dalam menangani perkara cerai talak. Langkah terakhir yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data adalah dengan dokumentasi. Dokumentasi yaitu peneliti mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, agenda dan sebagainya 63. Dalam hal ini peneliti mencari dokumentasi di Pengadilan Agama Kab. Kediri yang terkait dengan hak ex officio yang digunakan hakim dalam memutuskan perkara-perkara cerai talak. 62 Sutrisno Hadi, Metodologi Riset, (Yogyakarta: Andi, 1995), 83. 63 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), 231

44 F. Sumber Data Adapun sumber data yang digunakan peneliti dalam melaksanakan penelitiannya adalah dengan menggunakan data primer dan data sekunder: 1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. 64 Maka sumber data primer dalam penelitian dapat diperoleh melalui pihak penegak ukum yang terkait, yakni dari hasil wawancara dengan para hakim Pengadilan Agama Kab. Kediri sesuai dengan permasalahan yang dibahas. 2. Data Sekunder, yaitu data yang yang pengumpulannya bukan diusahakan sendiri oleh peneliti. 65 Adapun sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah buku fiqh munakahat, majalah, dan buku-buku lain yang erat hubungannya dengan permasalahan dengan hak ex officio. Data sekunder dapat dibagi atas: a) Bahan Hukum Primer : yaitu bahan-bahan yang mengikat. Adapun dalam penelitian ini, yang merupakan bahan hukum primer adalah UU No 1 pasal 41 c tahun 1974 yang menjadi rujukan bagi para hakim dalam memutuskan perkara dengan menggunakan hak ex officio. b) Bahan Hukum Sekunder : yaitu bahan-bahan yang yang menjelaskan bahan hukum primer, seperti, RUU, hasil penelitian, pendapat pakar, hasil karya ilmiah, mimbar hukum, jurnal, dll. c) Bahan Hukum Tersier: yaitu bahan yang menjelaskan bahan hukum primer dan sekunder, seperti: kamus hukum, ensiklopedia, biografi, indeks, dll. 64 Marzuki, Metodologi Riset, (BPFE-UII, 1995), 55 65 Saifullah, Buku Panduan Metodologi Penelitian (Malang: UIN, 2006)

45 G. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data Setelah data-data yang diperoleh terkumpul, data tersebut diolah. Data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi atau wawancara dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang persoalan yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain. Pengolahan dan analisis data pada dasarnya tergantung pada jenis datanya. dalam penelitian hukum empiris data yang digunakan terdiri dari: bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, maka dalam mengelola dan menganalisis bahan hukum tersebut tidak bisa melepaskan diri dari berbagai pengertian yang dikenal dalam ilmu hukum. Dalam analisis data penulis berusaha untuk memecahkan permasalahan yang tertuang dalam rumusan masalah dengan menggunakan analisis data deskriptif kualitatif, yaitu menggambarkan suatu keadaan atau status fenomena dengan kata-kata atau kalimat, kemudian dipisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. 66 Dalam mengolah data, peneliti melakukan beberapa upaya, antara lain: 1. Editing, yaitu memeriksa kembali semua data yang diperoleh, terutama dari segi kelengkapan, kejelasan makna, kesesuaian serta relevansinya dengan kelompok data yang lain, 67 guna untuk mengetahui apakah data tersebut sudah cukup baik dan bisa dipahami serta dapat dipersiapkan untuk keperluan proses berikutnya. Dalam hal ini peneliti memeriksa kembali semua data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan para hakim Pengadilan Agama Kab. Kediri. 66 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), 236 67 Saifullah, Op. Cit.

46 2. Classifying, yakni mereduksi data yang ada dengan cara menyusun dan mengklasifikasikan data yang diperoleh kedalam pola tertentu atau permasalahan tertentu untuk mempermudah pembahasannya. 68 Maka peneliti mengklasifikasikan data dari hasil wawancara dengan para hakim Pengadilan Agama Kab. Kediri. 3. Analizing, yaitu proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil pengamatan (observasi), wawancara, catatan lapangan, dan studi dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kesintesis, menyusun kedalam pola yang penting dan mana yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri dan orang lain. 4. Concluding, yakni pengambilan kesimpulan yang ditarik berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan merupakan jawaban yang benar-benar dicari. 69 Dalam hal ini peneliti mengambil kesimpulan mengenai pandangan hakim Pengadilan Agama Kab, Kediri mengenai hak ex officio kemudian menggabungkan dengan teori-teori tentang hak ex officio. 68 Ibid. 69 Suharsimi Arikunto, Op. Cit., 342.