HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PELAKSANAAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA KARANG SARI HUTA 3 KECAMATAN GUNUNG MALIGAS KABUPATEN SIMALUNGUN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sekitar 2 juta disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

Romy Wahyuny*, Linda Fadila**

BAB I PENDAHULUAN. tombak pelayanan kesehatan masyarakat di pedesaan/kecamatan. pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama (Kemenkes, 2010).

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbaikan kualitas manusia di suatu negara dijabarkan secara internasional

BAB I PENDAHULUAN. informasi epidemiologi yang valid. Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita. Imunisasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. melawan serangan penyakit berbahaya (Anonim, 2010). Imunisasi adalah alat yang terbukti untuk mengendalikan dan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Milenium atau lebih dikenal dengan istilah Millenium Development

BAB I PENDAHULUAN. ditimbulkannya akan berkurang (Cahyono, 2010). Vaksin yang pertama kali dibuat adalah vaksin cacar (smallpox).

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN), salah satu indikator kerjanya ditinjau dari angka

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK USIA 0-11 BULAN

BAB 1 PENDAHULUAN. xvi

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS TITUE KABUPATEN PIDIE

BAB I PENDAHULUAN. informasi epidemiologi yang valid. Pembangunan bidang kesehatan di indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan imunisasi merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian

BAB I PENDAHULUAN. Bayi adalah anak usia 0-2 bulan (Nursalam, 2013). Masa bayi ditandai dengan

Zakiyah,et al, Hubungan antara Peran Petugas Kesehatan dengan Cakupan Imunisasi per Antigen...

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR BAYI DI KELURAHAN JATIREJO GUNUNG PATI DAN DI KELURAHAN KRAPYAK SEMARANG

PERAN ORANG TUA DALAM PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK PADA ANAK SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA

BAB 1 : PENDAHULUAN. dalam Sustainable Development Goals (SDG S). Tujuan ke ketiga SDGs adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan anak masih menjadi fokus perhatian masyarakat dunia. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat berbahaya, demikian juga dengan Tetanus walau bukan penyakit menular

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Sikap dan Perilaku Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Desa Penatih Dangin Puri

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tujuh macam penyakit (PD3I) yaitu penyakit TBC, Difteri, Tetanus,

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

BAB I PENDAHULUAN. Program kesehatan di Indonesia periode adalah Program

Angka kematian bayi dan anak merupakan salah satu indikator penting yang

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan bebas dari penyakit cacar oleh WHO sejak tahun 1974.

ABSTRAK. Lidia Anestesia Iskandar,2009,Pembimbing I:Donny Pangemanan,drg.,SKM. Pembimbing II:Dani,dr.,M.Kes.

BAB I PENDAHULUAN. tidak sedikit yang berujung pada kematian bayi (Achmadi, 2016). harus menyelesaikan jadwal imunisasi (Kemenkes RI, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mempersiapkannya diperlukan anak-anak Indonesia yang sehat baik fisik

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, USIA DAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATINEGARA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. agar terhindar dari penyakit sehingga tercapai kekebalan masyarakat

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG EFEK SAMPING DPT DENGAN KETEPATAN IMUNISASI ULANG DPT DI DESA KRAJANKULON WILAYAH PUSKESMAS KALIWUNGU

BAB 1 : PENDAHULUAN. terbesar kedua dari negara South East Asian Region (SEAR) setelah Myanmar. (1)

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KETEPATAN WAKTU MELAKUKAN IMUNISASI PADA BAYI DI BPS SRI MARTUTI, PIYUNGAN, BANTUL, YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN MOTIVASI IBU UNTUK MEMBERIKAN IMUNISASI KEPADA BAYI DI PUSKESMAS BAWEN KECAMATAN BAWEN

Maria Jita Iba Badu¹, Tedy Candra Lesmana², Siti Aspuah³ ABSTRACT

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KABUPATEN MAGETAN

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. mencegah tubuh dari penularan penyakit infeksi. Penyakit infeksi. adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat. (1)

BAB 1 PENDAHULUAN. serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.

LAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Imunisasi merupakan hal yang wajib diberikan pada bayi usia 0-9

Kusnanto*, Elida Ulfiana*, M.Hadarani**

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara yang berkembang dimana keadaan

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR BALITA

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dalam kelompok penyakit infeksi dan merupakan ancaman besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. meneruskan pembangunan nasional jangka panjang tersebut (Ranuh, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan tentang imunisasi sangat penting untuk ibu, terutama ibu

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KABUPATEN MAGETAN

BAB I PENDAHULUAN. satu penyebab utama kematian anak-anak di dunia. Pada negara berkembang hampir

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit campak merupakan salah satu penyebab kematian pada anak-anak di

DWI AGUNG RIYANTO* ABSTRAK

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pencapaian derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari capaian indikator

BAB I PENDAHULUAN. kelompok bayi dari difteri, pertusis, tetanus dan campak. Cakupan imunisasi di

Ike Ate Yuviska(¹), Devi Kurniasari( 1 ), Oktiana (2) ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem kesehatan nasional (Budioro. B, 2010). Dalam lingkup pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. yang meningkat dan mengurangi penyebaran infeksi (Ranuh dkk, 2011).

BAB I. Pendahuluan. keharmonisan hubungan suami isteri. Tanpa anak, hidup terasa kurang lengkap

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Balita (AKBA) di Indonesia telah menurun, dimana rata-rata

GAMBARAN TENTANG KETEPATAN PEMBERIAN IMUNISASI DPT COMBO 2 DAN 3 PADA BALITA DI DESA MANUNGGAL KECAMATAN NGUSIKAN KABUPATEN JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN. golongan usia memiliki resiko tinggi terserang penyakit-penyakit menular

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR

ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP STATUS IMUNISASI DASAR BALITA DI PUSKESMAS KARANGAMPEL KOTA INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya, selain indikator Angka Kematian Ibu (AKI), Angka

BAB I PENDAHULUAN. ini mencakup 1,4 juta anak balita yang meninggal. Program Pengembangan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN MOTIVASI DAN PERAN KELUARGA DENGAN TINDAKAN MENDAPATKAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI DI

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan kematian pada anak dibawah usia 5 tahun walaupun. tidak sebanyak kematian yang disebabkan oleh malnutrisi dan

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2017

PERAN AYAH DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR DI PUSKESMAS KOTAGEDE I YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK

2. Apa saja program imunisasi dasar lengkap yang ibu ketahui? a. BCG b. DPT c. Polio d. Campak e. Hepatitis B

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI 0-12 BULAN DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B-O DI WILAYAH PUSKESMAS KAYU KUNYIT BENGKULU SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. intrauterin ke kehidupan ekstrauterin (Dewi, 2013 : 1). neonatus sebagai individu yang harus menyesuaikan diri dari kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun

Kata Kunci: Pengetahuan, KIPI

Hubungan Pengetahuan Ibu Yang Memiliki Anak Umur Bulan Dengan Pemberian Imunisasi Dasar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU DENGAN PENERAPAN IMUNISASI CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUNGGUR TAHUN 2010

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PELAKSANAAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA KARANG SARI HUTA 3 KECAMATAN GUNUNG MALIGAS KABUPATEN SIMALUNGUN Maimunah * ) Surel: mumunrieto@gmail.com ABSTRACT The objective of the research was to find out the correlation between mothers knowledge and the implementation of basic immunization at Karang Sari Huta 3 Village, Gunung Maligas Subdistrict, Simalungn District. The research was quantitative correlation design. The population was al mothers who had babies at Karang Sari Huta 3, and the samples were 53 10-12 month-old babies. The data were gathered by distributing questionnaires and analyzed by using Spearman Rank (Rho) correlation test. The result of the research showed that the result of Spearman Rank (Rho) correlation test was 0.576 at the significance level of 1% and p-value < α (0.000 < 0.01) so that H o was rejected and H a was accepted which indicated that there was positive correlation between mothers knowledge and the implementation of basic immunization in babies at Karang Sari Huta 3 Village, Gunung Maligas Subdistrict, Simalungun District. It is recommended that health care providers at this village improve health service by using the procedure and schedules about giving basic immunization to babies. Kata Kunci: Pengetahuan, Pelaksanaan Imunisasi Dasar PENDAHULUAN ejalan dengan perkembangan S teknologi informasi global, informasi yang diperoleh masyarakat bersifat positif dan negatif terhadap imunisasi. Informasi yang negatif cenderung merubah persepsi baik masyarakat terhadap imunisasi, dimana masyarakat berpesepsi bahwa imunisasi dapat memberikan efek yang buruk pada anak. Tidak jarang dijumpai orangtua yang ragu atau bahkan menolak imunisasi dengan berbagai alasan ketakutan atau penolakan imunisasi disebabkan oleh pandangan religi bahwa vaksin tersebut haram karena mengandung unsur babi, Sebagian masyarakat berpersepsi bahwa imunisasi anak akan membuat anak terpapar dengan virus. Pandangan masyarakat terhadap vaksin pada umumnya menganggap vaksin memperoleh bibit penyakit yang dapat menimbulkan masalah kesehatan yang berbahaya,bahkan dapat menyebabkan kematian. Berhubungan dengan keamanan dan pandangan bahwa penyakit yang dapat dicegah oleh vaksinasi tidak menimbulkan masalah kesehatan yang berbahaya (Hartono, 2011). Menurut World Health Organization (WHO) memperkirakan di seluruh dunia setiap tahunya 3 juta * ) Maimunah R. SS., M.Kes: Dosen Tetap STIKes Flora Medan 31

Maimunah, Hubungan Pengetahuan Ibu..., hal. 31-37 anak meninggal akibat peenyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.tak kurang dari 30 juta anak masih terhadang dari akses mendapatkan imunisasi dasar, antara lain anak-anak yang berada di negara sub-sahara Afrika, Amerika Latin danasia, termasuk Indonesia (Musyrida, 2013). Indonesia menjadi salah satu Negara Prioritas yang diidentifikasi oleh WHO dan UNICEF untuk melaksanakan akselerasi dalam pencapaian target 100% Universal Child Immunization (UCI) Desa/Kelurahan. Gerakan Akselerasi Imunisasi Nasional (Gain) Universal Child Immunization (UCI), 2010 adalah salah satu keadaan tercapainya imunisasi dasar secara lengkap pada semua bayi (Anak dibawah umur 1 tahun) dan berdasarkan Rencana Program Jangka Menengah Nasional (RPJMN) pemerintah berkomitmen untuk mencapai target 100% desa mencapai UCI pada tahun 2014. Cakupan imunisasi tahun 2009 untuk propinsi Sumatera Utara dengan jumlah bayi 8.224.220 imunisasi lengkap 70%, Imunisasi tidak lengkap 20%, Tidak imunisasi sama sekali 10 % (Propil Kesehatan Sumatera Utara,2010). Imunisasi dasar sangat penting diberikan sewaktu bayi (usia 9-12 bulan) untuk memberikan kekebalan dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Tanpa imunisasi anak-anak mudah terserang berbagai penyakit, 32 kecacatan dan kematian. Imunisasi merupakan benteng utama untuk menurunkan angka kesakitan kecacatan, dan kematian akibat beberapa penyakit, seperti tuberkulosis (Tb), difteri, pertusis (batuk rejan/batuk 100 hari), hepatitis B, polio, dan campak. Idealnya bayi harus mendapat imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari BCG satu kali, DPT tiga kali, Polio empat kali, HB tiga kali, dan Campak satu kali (Anik, 2010). Menurut Notoatmodjo (2011), pengetahuan adalah hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindera manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasarkan pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Hasil penelitian Syamsuddin (2007) menunjukkan bahwa respon ibu yang memiliki balita terhadap program imunisasi masih relative rendah, hal ini disebabkan karena masih ada kepercayaan masyarakat yang melarang bayi keluar rumah sebelum berusia 1 bulan, ibu enggan

mengimunisasi bayinya karena takut resiko sakit pada anak, jarak rumah dengan tempat pelayanan imunisasi yang jauh dan keterbatasan penghasilan keluarga. MANFAAT Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Hasil penelitian dapat dijadikan masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan tentang hubungan pengetahuan ibu dengan pelaksanaan imunisasi dasar. 2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan usulan dan pertimbangan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dikhususkan bagi pengguna posyandu. 3. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi dan pengembangan bagi penelitian sejenis yang berkelanjutan tentang hubungan pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar pada anak. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini menggunakan kuantitatif. Desain yang digunakan dalam penilitian ini adalah korelasi yaitu suatu penelitian untuk mengetahui hubungan antara variabel satu dengan variabel lain (Notoatmodjo 2010). Peneliti ingin mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan pelaksanaan imunisasi dasar pada Bayi di Desa Karang sari huta 3 Kecamatan Gunung Maligas Kabupaten Simalungun. Pengambilan sampel dilakukan dengan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi (Sugiyono 2013). Sampel pada penelitian ini adalah bayi yang berumur 10 12 bulan. Berdasarkan survey bayi yang berumur 10-12 bulan sekitar 53 bayi, maka jumlah sampel adalah 53 bayi. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Analisa Univariat (2) Analisis Bivariat dengan menggunakan uji Tekhnik analisa teknik korelasi Spearman Rank (Rho). HASIL DAN PEMBAHASAN Analisi Univariat Identitas Responden meliputi usia ibu, usia anak, pendidikan terakhir, pekerjaan, pengetahuan ibu dan pelaksanaan imunisasi dasar pada bayidiuraikan sebagai berikut : Tabel 1 Distribusi Responden Menurut Karakteristik. No Karakteristik n % 1 Umur Ibu 20-25 11 20 26-30 28 52 31-35 14 26 2 Usia Anak 10 bulan 20 37 11 bulan 17 32 33

Maimunah, Hubungan Pengetahuan Ibu..., hal. 31-37 12 bulan 16 30 3 Pendidikan SD 4 7.5 SMP 11 20.8 SMA 36 67.9 Diploma 2 3.8 4 Pekerjaan Ibu Rumah 24 45,3 Tangga Pegawai Swasta 7 13,2 Wiraswasta 16 30,2 Petani 6 11,3 5 Pengetahuan Ibu Baik 12 22,7 Cukup 38 71,7 Kurang 3 5,7 6 Pelaksanaan Imunisasi Dasar Lengkap 25 47,2 Tidak Lengkap 28 52,8 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa didapatkan mayoritas responden berada pada usia 26-30 tahun sebanyak 28 orang(52,8%), manyoritas responden pada usia anak 10 bulan sebanyak 20 orang (37.7%), manyoritas responden pada tingkat pendidikan SMA sebanyak 36 orang (67.9%), manyoritas responden pada tingkat pekerjaan ibu rumah tangga sebanyak 24 orang (45.3%), menyoritas pengetahuan ibu cukup sebanyak 38 orang (71,7%), dan manyoritas pelaksanaan imunisasi dasar tidak lengkap sebanyak 28 orang (52.8%). Analisa Bivariat Correlations Tabel 2 Hasil Analisis Korelasi Spearman Rho Spearman's rho Pengetahuan Ibu Pelaksanaan Imunisasi Dasar Correlation Coefficient Pengetahuan Ibu Pelaksanaan Imunisasi Dasar 1.000.576 ** Sig. (2-tailed)..000 N 53 53 Correlation Coefficient.576 ** 1.000 Sig. (2-tailed).000. N 53 53 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2- tailed). 34

1. Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pelaksanaan imunisasi dasar pada bayi di Desa Karang Sari Huta 3 Kecamatan Gunung Maligas Kabupaten Simalungun Berdasarkan hasil uji analisis statistik bahwa responden yangmemiliki pengetahuan tentang imunisasi dasar dengan kategori cukup sebanyak 38 responden (71,7%), sebagian besarpelaksanaan imunisasi dasar tidak lengkap yaitu sebanyak 24 responden (45,3%), dan pelaksanaan imunisasi lengkap sebanyak 14 responden (26,4%). Responden yang memiliki dengan kategori baik sebanyak 12 responden (22,6%), sebagian besarpelaksanaan imunisasi dasar pada bayi lengkap sebanyak 11 responden (20,8%), dan responden dengan pelaksanaan imunisasi dasar pada bayi tidak lengkap sebanyak 1 responden (1,9%). Responden yang memiliki dengan kategori kurang sebanyak 3 responden (5,7%), seluruhnya melakukan pelaksanaan imunisasi dasar pada bayi dengan tidak lengkap sebanyak 3 responden (5,7%). SIMPULAN Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan tentang imunisasi dasar dengan kategori cukup sebagian besar proses pelaksanaan imunisasi dasar tidak lengkap yaitu sebanyak 24 responden, responden yang memiliki dengan kategori baik sebagian pelaksanaan imunisasi dasar pada bayi lengkap sebanyak 11 responden. Sedangkan responden yang memiliki sebagian besar pelaksanaan imunisasi dasar pada bayi dengan tidak lengkap sebanyak 3 responden. Dimana nilai koefisien korelasi yang didapat antara pengetahuan ibu dengan pelaksanaan imunisasi dasar pada bayi di Desa Karang Sari Huta 3 Kecamatan Gunung Maligas Kabupaten Simalungun adalah sebesar 0,576 dengan taraf signifikan 1% yaitu p Value <α (0,000<0,01), maka Ho ditolak Ha diterima. Artinya terdapat hubungan positif antara pengetahuan ibu dengan pelaksanaan imunisasi dasar pada bayi di Desa Karang Sari Huta 3 Kecamatan Gunung Maligas Kabupaten Simalungun. Adapun saran dalam penelitian ini ialah : 1. Bagi Masyarakat Bagi ibu-ibu yang mempunyai pengetahuan yang cukup tentang pemberian imunisasi dasar pada bayi, diharuskan untuk mendapatkan informasi mengenai imunisasi dasar 35

Maimunah, Hubungan Pengetahuan Ibu..., hal. 31-37 pada bayi dan membawa bayinya untuk imunisasi. 2. Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan kepadainstitusi Pendidikan untuk memberikan pendidikan tentang pemberian imunisasi dasar yang baik pada bayi serta melakukan praktik penyuluhan ke posyandu-posyandu yang ada di desa-desa sehingga mahasiswa mengerti tentang cara pemberian imunisasi dasar dan memberikan informasi yang baik tentang manfaat imunisasi dasar yang baik bagi bayi. 3. Bagi Tenaga Kesehatan Diharuskan bagi tenaga kesehatan yang ada di Desa Karang Sari Huta 3 Kecamatan Gunung Maligas Kabupaten Simalungun harus lebih meningkatkanlagi pelayanan kesehatan dengan prosedur dan jadwal-jadwal yang telah ditentukan tentangpemberian imunisasi dasar pada bayi. 4. Bagi Peneliti Lain Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk melakukan penelitian sejenis dengan sampel yang lebih banyak. Penelitian ini perlu dilanjutkan oleh peneliti selanjutnya untuk mengetahui faktor-faktoryang mempengaruhi pengetahuan, sikap dari tindakan pada ibu dalam pemberian imunisasidasar pada bayi. 36 DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan RI 2000.Mengenal Imunisasi dan PD3I. Jakarta Dinas Kesehatan Sumatera Utara (2010). Profil Kesehatan Sumatera Utara tahun 2010. (online). http://www.depkes.go.id Dinas kesehatan Simalungun profil Kesehatan Puskesmas Gunung Maligas tahun 2010 KIA, 2011. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Diunduh pada tanggal 17 februari darihttp://www.depkes.go.id/ downloads/jica/kia.pdf Maryuani. (2010). Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta : TIM Maryanti.Dwi.dkk, 2011. Buku Ajar Neonatus, Bayi Balita. Cilacap : trans info media Jakarta Menkes RI 2010. Pedoman Gerakan Akselerasi Imunisasi Nasional Universal Child Imunization 2010-2014 (Gain Uci 2010-2014) Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Rafika, 2013. Gambaran Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Bayi Tentang Imunisasi dasar Pada Bayi di Lingkungan II Keluharan Tanjung Gusta Medan 2013.

Diunduh dari : http://balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/ Rafika.pdf Soejatmiko, 2009. Imunisasi Penting Untuk Mencegah Penyakit Berbahaya Tahun 2009. (online). http://wwwidai.go.id Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta : Alfabeta. 37