208 AHLI TEKNIK DERMAGA

dokumen-dokumen yang mirip
SKEMA SERTIFIKASI AHLI KESELAMATAN JALAN

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK JALAN

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK LANSEKAP

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK TEROWONGAN

Komite Akreditasi Nasional

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KLASTER PELAKSANA PEMBERDAYAAN KESEHATAN MASYARAKAT DOMPET DHUAFA Madya 2

Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi. SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi Manajer Energi

Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi. SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi AUDITOR Energi

MEMUTUSKAN : PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL TENTANG SERTIFIKASI DAN REGISTRASI TENAGA AHLI. BAB I KETENTUAN UMUM.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

LSP Teknologi Informasi Indonesia

MEMUTUSKTKN : PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL TENTANG SERTIFIKASI DAN REGISTRASI TENAGA TERAMPIL. BAB I KETENTUAN UMUM

Badan Nasional Sertifikasi Profesi =================================== PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP PEDOMAN BNSP 304

SKEMA SERTIFIKASI DIREKTUR TINGKAT 1 BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)

LSP Teknologi Informasi Indonesia

SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) TIPE PENERANGAN JALAN UMUM (PJU)

SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN INSTALASI BIOGAS KONSTRUKSI SERAT KACA UNTUK PEMBAKARAN SKALA RUMAH TANGGA

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI TEKNISI PEMBESARAN UDANG

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 4/ BNSP / VII / 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI

PEDOMAN VERIFIKASI TUK OLEH TUK

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR : 9 TAHUN 2013 TENTANG

Badan Nasional Sertifikasi Profesi. ==================================== Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi Cabang (LSP Cabang)

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE LISENSI UNIT SERTIFIKASI DAN TATA CARA PEMBERIAN LISENSI

SUPERVISOR PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KEJAHATAN ANTAR WILAYAH (12)

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR : 7 TAHUN 2013 TENTANG

Visi Menjadi LSP terbaik di Indonesia yang melahirkan profesional handal dan berdaya saing global dalam upaya pemberantasan korupsi

PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI LSP PPT MIGAS

Pedoman 206 PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKAT LEVEL BIDANG BISNIS KONVENSI

PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGKIT

MANAJER PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

PEDOMAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP

JUDUL SKEMA: PENGEMBANG APLIKASI WEB

PERATURAN LPJK PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NOMOR TAHUN 2012 TENTANG KOMITE LISENSI UNIT SERTIFIKASI DAN TATA CARA PEMBERIAN LISENSI

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR : 6 TAHUN 2013 TENTANG

SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI TRANSMISI/JARINGAN

SKEMA SERTIFIKASI Analisa Laboratorium Kimia

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NOMOR : 4 TAHUN 2013 TENTANG

kemudahan. (Undang Undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung)

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA PERBANKAN (14)

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA NARKOTIKA (20)

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 2/ BNSP/VIII/2017 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

SKEMA SERTIFIKASI KLASTER

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/SM.200/6/2015 TENTANG

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NOMOR : 9 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT SERTIFIKASI TENAGA KERJA KONSTRUKSI 14 NOPEMBER 2012

ALAT BERAT BIG BULLDOZER

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MARKAS BESAR SKEMA SERTIFIKASI PETUGAS PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 45/Permentan/OT.140/4/2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGKIT

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KEAMANAN NEGARA DAN SEPARATIS (08)

\-- SKEMA SERTIFIKASI KLASTER

PANDUAN UJI KOMPETENSI

SUB BIDANG BATUBARA. 1. Latar Belakang 1.1 Personel pengujian kualitas batubara harus memiliki sertifikat kompetensi

PERATURAN SERTIFIKASI TENAGA KERJA KONSTRUKSI

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK (P2TL)

SUB BIDANG BATUBARA. 1. Latar Belakang 1.1 Personel pengujian kualitas batubara harus memiliki sertifikat kompetensi

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA PERTAMBANGAN (27)

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG

Ajil. HEAW DU\VIP TRUCK friiechanical (toadtng, HAULING DAN DUfrllPlNG ) SKEMA SERTIFIKASI KLASTER PENGOPERASIAN ALAT BERAT ALAT BERAT INDONHSIA

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar

A. Tujuan dan Manfaat

PERATURAN MENTERI REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN UNIT SERTIFIKASI DAN PEMBERIAN LISENSI

DRAFT RANCANGAN PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL. Nomor : Tahun 2012 TENTANG REGISTRASI TENAGA KERJA KONSTRUKSI

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PELAYANAN TEKNIK

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NOMOR : 04 TAHUN 2011 TENTANG

{B,NSP. [rs 028) SKEMA SERTIFIKASI PETAKSANA LAPANGAN PEKERIAAN JATAN RIST KDIKTI 20L6 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAIUAT

S O P PEMBERIAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

PEDOMAN PELAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN LSP KEPADA BNSP

Badan Nasional Sertifikasi Profesi =================================== KRITERIA ASESOR LISENSI PEDOMAN BNSP

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENILAI AHLI BIDANG JASA KONSTRUKSI

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TENAGA AHLI KONSTRUKSI (menurut Perlem no 13 tahun 2014)

PANDUAN MUTU 1. RUANG LINGKUP

{3NSP. (rs 006) TEKNISI IABORATORIUM BETON SKEMA SERTIFIKASI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT. aaoan XASb{A! acrnffiast PioaEst

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TENAGA AHLI KONSTRUKSI (menurut Perlem no 13 tahun 2014) BAPEL Lembaga Pengembangan jasa Konstruksi Nasional

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERATOR KRAN MOBIL

SKEMA SERTIFIKASI FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG SERTIFIKASI AMIL ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PEDOMAN PERSYARATAN UMUM ASESOR LISENSI, LEAD ASESOR DAN FASILITATOR SISTEM MANAJEMEN MUTU LSP

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN

PEDOMAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI PROFESI

LAMPIRAN II ORGANISASI LEMBAGA, UNIT SERTIFIKASI DAN KESEKRETARIATAN LEMBAGA

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR : 8 TAHUN 2013 TENTANG

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

Mempersiapkan Sertifikasi Fasilitator Pemberdayaan CALON TUK UB MALANG LSP/TUK/ ASOSIASI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL SUB BIDANG SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS JENJANG KOMPETENSI OPERATOR 2018

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KLASTER PELAYANAN PERAWATAN MEDIKAL BEDAH DOMPET DHUAFA

*B,NSP. (rl 002) ESTIMATOR BIAYA JALAN SKEMA SERTIFIKASI RIST KDIKTI. zol6 NEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KORUPSI (19)

PANDUAN UJI KOMPETENSI

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET

Transkripsi:

2014 Disyahkan tanggal : 27 Maret 2014 SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI 208 AHLI TEKNIK DERMAGA Disusun atas dasar persyaratan otoritas kompetensi sektor Jasa Konstruksi Klasifikasi Sipil Sub klasifikasi Ahli Teknik Dermaga untuk membangun, memelihara dan memastikan kompetensi tenaga ahli pada Sub klasifikasi Ahli Teknik Dermaga. Skema sertifikasi ini dapat digunakan sebagai bagian dari sertifikasi profesi Tenaga Ahli Teknik Dermaga pada sektor jasa konstruksi baik pemerintah maupun swasta Disyahkan Oleh: Ketua LPJK Nasional Ir. Tri Widjajanto J, MT Referensi : SKK Ahli Teknik Dermaga Nomor Dokumen : LPJKN-Sipil-208 Nomor Salinan : Status Distribusi : Terkendali Tak terkendali 1

1. Justifikasi 1.1 Tuntutan persyaratan kompetensi Tenaga kerja untuk pekerjaan perencana, pengawas dan pelaksana jasa konstruksi harus bersertifikat keahlian kerja dan atau keterampilan kerja (UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi). 1.2 Tuntutan persyaratan kompetensi tenaga Ahli Teknik Dermaga. 1.3 Tuntutan persyaratan kompetensi dari persyaratan dunia industri atau pengguna. 1.4 PP No. 04 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2000 Tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi, Jo PP 92 Tahun 2010 tentang Perubahan kedua PP no. 28 Tahun 2000. 1.5 PERPRES No. 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional (KKNI). 1.6 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 09/PRT/M/2013 Tentang Persyaratan Kompetensi Untuk Subkualifikasi Tenaga Ahli dan Tenaga Terampil Bidang Jasa Konstruksi Menteri Pekerjaan Umum. 1.7 Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nomor. 09/LPJK Tahun 2005 tentang Penetapan dan Pemberlakuan Bakuan Kompetensi Tenaga Ahli Jasa Konstruksi 1.8 Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi No. 09 Tahun 2012 Tentang Pembentukan Unit Sertifikasi Tenaga Kerja. 1.9 Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi No. 6 Tahun 2013 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nomor 04 Tahun 2011 Tentang Tata Cara Registrasi Ulang, Perpanjangan Masa Berlaku dan Permohonan Baru Sertifikat Tenaga Kerja Ahli Konstruksi. 1.10 ISO 17024: Rev. 2012. General requirements for bodies operating certification systems of persons. 1.11 Panduan Mutu dan Prosedur Mutu USTK. 2. Ruang lingkup a. Klasifikasi Sipil dengan sub klasifikasi Ahli Teknik Dermaga. b. Lingkup penggunaan: 1) Persyaratan dasar: Praktik Penyelenggaraan Yang Baik Good Practices dari Ahli Teknik Dermaga. 2) Sebagai acuan dalam mengukur dan meningkatkan Kompetensi Ahli Teknik Dermaga. 2

3. Tujuan Memastikan dan memelihara kompetensi Ahli Teknik Dermaga 4. Organisasi pengusul: a. Kementerian Pekerjaan Umum; b. Asosiasi Perusahaan di bidang Jasa Konstruksi; c. Asosiasi Profesi di bidang dermaga. 5. Level dalam Subklasifikasi Keahlian Kerja : Skema Sertifikasi Kompetensi adalah dengan skema sertifikasi sub klasifikasi Ahli Teknik Dermaga yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja dan telah ditetapkan oleh LPJKN sebagai berikut : a. Ahli Teknik Dermaga 1) Ahli Teknik Dermaga Muda Klaster Kompetensi Muda NO JUDUL UNIT 1. Menerapkan Ketentuan Perundang-Undangan yang berkaitan dengan Dermaga, Konstruksi, SMM, dan SMK3L. 2. Mengumpulkan data perencanaan dermaga. 3. Membuat gambar rencana dan gambar rencana detail pondasi dan bangunan dermaga. 4. Melakukan persiapan pelaksanaan pekerjaan konstruksi dermaga. 5. Menyiapkan bahan rapat PCM, SCM, dan rapat berkala atau rapat khusus. Melaksanakan pembangunan dermaga, oprit (jalan pendekat), 6. bangunan pelengkap, dan bangunan pengaman dermaga sesuai metoda kerja yang ditentukan. 7. Melakukan pengawasan mutu, dimensi, kuantitas, dan waktu pelaksanaan pekerjaan dermaga. 8. Menyiapkan dokumen administrasi kontrak sesuai tugas dan tanggung jawabnya. 9. Membuat laporan pekerjaan 10. Menyiapkan serah terima pekerjaan dan mengawasi pelaksanaan pemeliharaan (warranty period) 3

2) Ahli Teknik Dermaga Madya Klaster Kompetensi Madya NO JUDUL UNIT 1. Menerapkan Ketentuan Perundang-Undangan yang berkaitan dengan Dermaga, Konstruksi, SMM, dan SMK3L. 2. Melakukan Perencanaan jenis dan tipe Dermaga yang akan dibangun. 3. Mengumpulkan dan menggunakan data teknis terkait dermaga. 4. Menentukan metoda kerja dan peralatan yang diperlukan. Mengawasi pekerjaan bangunan pondasi, bangunan atas, dan 5. bangunan pelengkap, serta bangunan pengaman dan jalan pendekat berdasarkan standar teknis perencanaan dermaga. Mengawasi spesifikasi teknik, gambar, metode kerja dan 6. ketentuan yang tertuang dalam dokumen kontrak pembangunan dermaga. 7. Menyiapkan bahan rapat PCM, SCM, dan rapat berkala atau rapat khusus. 8. Melakukan pengawasan mutu, dimensi, kuantitas, dan waktu pelaksanaan pekerjaan dermaga. 9. Menyiapkan dokumen administrasi kontrak sesuai tugas dan tanggung jawabnya. 10. Membuat laporan pekerjaan 11. Menyiapkan serah terima pekerjaan dan mengawasi pelaksanaan pemeliharaan (warranty period) 3) Ahli Teknik Dermaga Utama Klaster Kompetensi Utama NO JUDUL UNIT 1. Menerapkan Ketentuan Perundang-Undangan yang berkaitan dengan Dermaga, Konstruksi, SMM, dan SMK3L. Melakukan Study Kelayakan dan Perencanaan Umum 2. Dermaga untuk Angkutan Laut baik barang maupun penumpang untuk periode jangka waktu tertentu. 3. Menyiapkan bahan rapat PCM, SCM, dan rapat berkala atau rapat khusus. 4. Menentukan Jenis dan Tipe Dermaga sesuai hasil study kelayakan 5. Memeriksa data teknis untuk perencanaan teknis dermaga. 6. Menentukan metoda kerja dan peralatan kerja yang diperlukan. 7. Memeriksa hasil pelaksanaan konstruksi bangunan bawah (pondasi), bangunan atas, bangunan pelengkap, bangunan 4

pengaman, dan jalan pendekat dermaga, berdasarkan standar teknis perencanaan. Mengendalikan pelaksanaan konstruksi sesuai spesifikasi 8. teknik, gambar, metode kerja dan ketentuan yang tertuang dalam dokumen kontrak pembangunan dermaga. Memeriksa mutu, dimensi, kuantitas, dan waktu pelaksanaan 9. pekerjaan dermaga. Menyiapkan dokumen administrasi kontrak sesuai tugas dan 10. tanggung jawabnya. 11. Membuat laporan pekerjaan Menyiapkan serah terima pekerjaan dan mengawasi 12. pelaksanaan pemeliharaan (warranty period). 6. Permohonan a. Proses sertifikasi: Secara umum proses sertifikasi diawali dengan permohonan dari peserta yang telah memastikan diri kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk sub klasifikasi Ahli Teknik Dermaga, yang kemudian dapat segera mengajukan permohonan kepada USTK dengan memilih TUK/Assessment centre yang diinginkan. Kemudian Calon Asesi mengisi Formulir Aplikasi Permohonan Asesmen (F-1) dan Formulir Penilaian mandiri (F- 2). Selanjutnya USTK akan menugaskan Tim Asesor Kompetensi, yang kemudian akan mengases pemohon mengacu pada unit kompetensi sesuai dengan Skema Sertifikasi Sub Klasifikasi Ahli Teknik Dermaga. Selanjutnya USTK akan menyampaikan rekomendasi hasil penilaian asesor kepada pengurus LPJK melalui Badan Pelaksana LPJK untuk menetapkan status kompetensi Asesi dan menerbitkan sertifikat kompetensi untuk tenaga kerja tersebut yang dinyatakan kompeten sesuai skema sertifikasi. Proses penilaian sertifikasi dilakukan dengan : 1) Metoda portofolio, yaitu AKTK hanya memeriksa dokumen/berkas permohonan yang telah disampaikan, dimaqna kelengkapan dokumen/berkas harus selengkapnya agar dapat menyakinkan AKTK memberikan rekomendasinya dalam melakukan penilaian klasifikasi dan kualifikasi; dan 5

2) Metoda wawancara dan observasi, yaitu pemohon melakukan tatap muka dengan AKTK untuk bertukar pendapat yang perlu disampaikan atau menyampaikan presentasinya dengan media tertentu terkait dengan kompetensi yang dimiliki oleh pemohon; dan/atau 3) Metoda uji tertulis, yaitu melakukan uji diatas kertas secara tertulis dengan menjawab pertanyaan berbagai bentuk soal yang tertulis sesuai klasifikasi dan kualifikasi kompetensi yang dinimatinya dengan diberikan waktu yang cukup. Peserta yang mengajukan permohonan harus memastikan diri, bahwa kompetensinya telah memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. b. Persyaratan 1) Persyaratan Ahli Muda Pendidikan minimal berijasah D3 Teknik Sipil. Pengalaman kerja minimal: 3 tahun bekerja pada bidang teknik Dermaga untuk D3, 1 tahun untuk D4 dan S1. 2) Persyaratan Ahli Madya Pendidikan minimal berijasah D3 Teknik Sipil. Pengalaman kerja minimal: 8 tahun bekerja pada bidang teknik Dermaga untuk D3, 6 tahun untuk D4 dan S1, 3 tahun untuk S2 dan 1 tahun untuk S3. 3) Persyaratan Ahli Utama Pendidikan minimal berijasah S1 Teknik Sipil. Pengalaman kerja minimal: 10 tahun bekerja pada bidang teknik Dermaga untuk D4 dan S1, 8 tahun untuk S2 dan 4 tahun untuk S3. 4) Hak pemohon: a) Peserta yang direkomendasikan kompeten dalam asesmen akan diberikan sertifikat kompetensi sesuai Sub Klasifikasi Ahli Teknik Dermaga. b) Peserta yang keberatan dengan hasil rekomendasi asesor kompetensi dapat menempuh mekanisme banding dengan mengisi formulir banding c) Menggunakan Sertifikat Kompetensi untuk promosi diri terkait dengan keahlian sebagai Ahli Teknik Dermaga. 5) Kewajiban pemohon a) Mengikuti Uji Kompetensi untuk semua unit kompetensi yang terdaftar pada skema sertifikasi sesuai klasifikasi dan kualifikasi. 6

b) Melaksanakan tugas keprofesian sesuai dengan jabatan kerja yang diemban dengan tetap menjaga kode etik profesi. c) Mengikuti program surveilan yang ditetapkan USTK minimal satu tahun sekali. d) Menandatangani pakta integritas tidak akan menyalahgunakan sertifikat kompetensi yang diberikan. e) Melaporkan rekaman kegiatan setiap 6 bulan. 6) Biaya a) Struktur biaya sertifikasi mencakupi biaya asesmen, survailen dan administrasi: a) Biaya Sertifikasi. b) Biaya Registrasi. c) Biaya Pengembangan IT. b) Biaya sertifikasi belum termasuk akomodasi dan transportasi asesor, yang diperhitungkan sesuai dengan kondisi dan media transportasi saat pelaksanaan sesuai wilayah dilakukannya asesmen. 7. Evaluasi a. USTK mengkaji ulang permohonan sertifikasi untuk menjamin bahwa: 1) USTK mempunyai kemampuan untuk memberikan rekomendasi sertifikasi sesuai ruang lingkup yang diajukan; 2) USTK menyadari kemungkinan adanya kekhususan kondisi pemohon dan dengan alasan yang tepat dapat mengakomodasikan keperluan khusus pemohon seperti bahasa dan/atau ketidakmampuan (disabilities) lainnya; 3) USTK memperkenankan kepada pengguna jasa apabila pengguna jasa menghendaki untuk menggunakan juga standar/sop sesuai kebutuhan. b. USTK menugaskan AKTK untuk melakukan penilaian kompetensi dari pemohonan berdasarkan persyaratan skema sertifikasi melalui metode sebagai berikut: portofolio dan uji tulis, uji lisan, dan/atau pengamatan. c. Penilaian klasifikasi dan kualifikasi direncanakan dan disusun sedemikian rupa sehingga dapat menjamin bahwa semua persyaratan skema sertifikasi diverifikasi secara objektif dan sistematis dengan bukti terdokumentasi sehingga memadai untuk menegaskan kompetensi pemohon. d. USTK membuat prosedur laporan untuk menjamin kinerja dan hasil evaluasi termasuk kinerja dan hasil penilaian klasifikasi dan kualifikasi, yang didokumentasikan secara tepat dan dimengerti. 7

e. Indikator Unjuk Kerja sebagai dasar kesesuaian: 1) Batasan variabel dalam setiap unit kompetensi, yang meliputi: Konteks variable Perlengkapan dan bahan yang diperlukan Tugas-tugas yang harus dilakukan Peraturan yang diperlukan 2) Panduan penilaian dalam setiap unit kompetensi. Penjelasan tentang hal-hal yang diperlukan dalam penelitian, yang meliputi prosedur penilaian, peralatan, bahan, tempat kerja, dll. Kondisi pengujian, yang meliputi: tempat, objek penilaian, cara penilaian, lingkup penilaian, dll. Pengetahuan yang dibutuhkan Keterampilan yang dibutuhkan Aspek kritis Kompetensi kunci. 8. Keputusan sertifikasi 1) Keputusan sertifikasi yang ditetapkan untuk seorang Asesi oleh Pengurus LPJK melalui Badan Pelaksana LPJK harus berdasarkan informasi yang dikumpulkan selama proses uji kompetensi untuk sertifikasi. Personel yang membuat keputusan sertifikasi tidak boleh berperan serta dalam pelaksanaan ujian atau pelatihan. 2) Pengurus LPJK melalui Badan Pelaksana memberikan sertifikat kepada peserta uji kompetensi sub klasifikasi Ahli Teknik Dermaga yang disertifikasi dengan masa berlaku 3 (tiga) tahun. 9. Survailen Untuk memelihara kompetensi pemegang sertifikat tetap sesuai dengan skema sertifikasi USTK melakukan survailen yang mencakup: a. Evaluasi rekaman kegiatan / pekerjaan sehari-hari (melalui logbook / buku catatan atau wawancara dengan atasan). b. Uji Profesiensi terhadap pemegang sertifikat. 8

10. Sertifikasi ulang a. USTK menetapkan persyaratan sertifikasi ulang dengan melakukan penilaian berkesinambungan (Continuing Profesional Development = CPD) untuk menjamin bahwa profesi yang disertifikasi selalu memenuhi kondisi yang mutakhir. b. Sertifikasi ulang dapat dilakukan melalui penilaian dengan metoda : 1) Rekaman kegiatan keprofesian; dan/atau 2) Wawancara. 11. Penggunaan sertifikat Pemegang sertifikat harus menandatangani persetujuan untuk : a. memenuhi ketentuan skema sertifikasi; b. menyatakan bahwa sertifikasinya hanya berlaku untuk ruang lingkup sertifikasi yang diberikan; c. tidak menyalahgunakan sertifikasi yang dapat merugikan USTK atau LPJK dan tidak memberikan persyaratan yang berkaitan dengan sertifikasi yang menurut USTK dianggap dapat menyesatkan atau tidak sah; dan d. menghentikan penggunaan semua pernyataan yang berhubungan dengan sertifikasi yang memuat acuan USTK setelah dibekukan atau dicabut sertifikasinya serta mengembalikan sertifikat kepada USTK atau LPJK sebagai lembaga yang menerbitkannya dan tidak menyalahgunakan sertifikat. 9

12. Diagram Alir DIAGRAM ALIR PROSES SERTIFIKASI Pemohon (Calon Asesi) Sertifikasi Ulang Survailen Penerbitan Sertifikat Kompetensi Selesai Permohonan (Mengisi Form) dilengkapi dokumen Portofolio terdiri dari : - Fotocopy Ijasah (dilegalisasi) - Daftar Pengalaman Kerja - Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) - Fotocopy Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) perseorangan. - Surat Pernyataan Kebenaran Data - Rekomendasi Evaluasi Kompetensi (Continuing Professional Development =CPD) - Pas foto berwarna ukuran 3x4 menghadap ke depan & berpakaian rapih - Bukti pembayaran biaya sertifikasi Keputusan Sertifikasi Kompeten Belum Kompeten Tidak Banding & Keluhan Pra Uji Kompetensi Kajian dan Verifikasi Ya Perencanaan Penilaian Umpan Balik Asesi Proses Banding & Keluhan ke LPJK Pelaksanaan penilaian: portofolio dan - uji tulis, - uji lisan, dan/atau - pengamatan. 10

13. Daftar Istilah Asesi Pemohon yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk dapat ikut serta dalam proses sertifikasi. Asesmen Proses penilaian uji kompetensi. Asesor Seseorang yang ditunjuk USTK dengan kualifikasi yang relevan dan kompeten untuk melaksanakan dan/atau asesmen atau penilaian kompetensi. Asosiasi Profesi Satu atau lebih wadah organisasi, dan/atau himpunan orang perorangan yang terampil, ahli atas dasar kesamaan disiplin keilmuan, profesi di bidang konstruksi dan/atau yang berkaitan dengan jasa konstruksi. Assessment Centre Tempat Uji Kompetensi. Banding Permintaan dari pemohon, kandidat atau profesi yang disertifikasi untuk mempertimbangkan kembali keputusan yang merugikan yang dibuat oleh USTK dengan status sertifikasi yang diajukan oleh yang bersangkutan. Kepmen Keputusan Menteri Republik Indonesia. Klaster Pemaketan/pengelompokan Unit Kompetensi berdasarkan klasifikasi jabatan. Kompeten Seseorang yang memenuhi kompetensi. Kompetensi Kemampuan yang dapat diperagakan untuk menerapkan pengetahuan dan atau ketrampilan sesuai dengan atribut personal sebagaimana yang ditetapkan dalam skema sertifikasi. LPJK Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi. PKT Penilaian Kompetensi Terkini. Proses Sertifikasi Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh USTK untuk menetapkan bahwa seseorang memenuhi persyaratan kompetensi yang ditetapkan, mencakup permohonan, evaluasi, keputusan sertifikasi, survailen dan sertifikasi ulang. Pleno Sidang untuk mengkaji dan memverifikasi persyaratan pemohon 11

PP Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Proses Sertifikasi Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh USTK untuk menetapkan bahwa seseorang memenuhi persyaratan kompetensi yang ditetapkan, mencakup permohonan, evaluasi, keputusan sertifikasi, survailen dan sertifikasi ulang. Sertifikasi Kompetensi Kerja Proses pemberian sertifikat yang dilakukan secara sistematis dan objektif melalui uji kompetensi mengacu pada standar kompetensi kerja nasional Indonesia dan/atau standar Internasional. Skema Sertifikasi Persyaratan sertifikasi spesifik yang berkaitan dengan kategori profesi yang ditetapkan dengan menggunakan standar dan aturan khusus yang sama, serta prosedur yang sama. SKKNI Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia. Survailen Tindakan pemantauan dalam rangka pemeliharaan sertifikasi terhadap pemegang sertifikat kompetensi. TUK Suatu tempat kerja profesi atau tempat yang memiliki sarana dan prasarana dengan kriteria setara dengan tempat kerja profesi yang diverifikasi oleh USTK untuk menjadi Tempat Uji Kompetensi. USTK Unit Sertifikasi Tenaga Kerja. UU Undang-Undang Republik Indonesia. 12