SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERATOR SPBU

dokumen-dokumen yang mirip
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KLASTER PELAKSANA PEMBERDAYAAN KESEHATAN MASYARAKAT DOMPET DHUAFA Madya 2

Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi. SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi AUDITOR Energi

SKEMA SERTIFIKASI AHLI KESELAMATAN JALAN

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK JALAN

Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi. SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi Manajer Energi

SKEMA SERTIFIKASI DIREKTUR TINGKAT 1 BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK LANSEKAP

SKEMA SERTIFIKASI Analisa Laboratorium Kimia

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI TEKNISI PEMBESARAN UDANG

LSP Teknologi Informasi Indonesia

SUPERVISOR PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

LSP Teknologi Informasi Indonesia

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK TEROWONGAN

MANAJER PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

JUDUL SKEMA: PENGEMBANG APLIKASI WEB

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 4/ BNSP / VII / 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN INSTALASI BIOGAS KONSTRUKSI SERAT KACA UNTUK PEMBAKARAN SKALA RUMAH TANGGA

PEDOMAN VERIFIKASI TUK OLEH TUK

SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) TIPE PENERANGAN JALAN UMUM (PJU)

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/SM.200/6/2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL SUB BIDANG SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS JENJANG KOMPETENSI OPERATOR 2018

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERATOR KRAN MOBIL

Ajil. HEAW DU\VIP TRUCK friiechanical (toadtng, HAULING DAN DUfrllPlNG ) SKEMA SERTIFIKASI KLASTER PENGOPERASIAN ALAT BERAT ALAT BERAT INDONHSIA

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA PERTAMBANGAN (27)

SKEMA SERTIFIKASI PERSONEL ASSOCIATE SISTEM PLAMBING & ADVANCED ASSOCIATE SISTEM PLAMBING

ALAT BERAT BIG BULLDOZER

Badan Nasional Sertifikasi Profesi. ==================================== Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi Cabang (LSP Cabang)

{B,NSP. [rs 028) SKEMA SERTIFIKASI PETAKSANA LAPANGAN PEKERIAAN JATAN RIST KDIKTI 20L6 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAIUAT

SKEMA SERTIFIKASI PERSONEL SPESIALIS SISTEM PLAMBING BERSERTIFIKAT & ADVANCED SPESIALIS SISTEM PLAMBING BERSERTIFIKAT

Komite Akreditasi Nasional

\-- SKEMA SERTIFIKASI KLASTER

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET

SKEMA SERTIFIKASI KLASTER

SKEMA SERTIFIKASI PERSONEL SPESIALIS SUPLAI AIR & ADVANCED SPESIALIS SUPLAI AIR

Visi Menjadi LSP terbaik di Indonesia yang melahirkan profesional handal dan berdaya saing global dalam upaya pemberantasan korupsi

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KLASTER PELAYANAN PERAWATAN MEDIKAL BEDAH DOMPET DHUAFA

SKEMA SERTIFIKASI PERSONEL SPESIALIS DRAINASE DAN PEMBUANGAN & ADVANCED SPESIALIS DRAINASE DAN PEMBUANGAN

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA PERBANKAN (14)

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MARKAS BESAR SKEMA SERTIFIKASI PETUGAS PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA NARKOTIKA (20)

SKEMA SERTIFIKASI FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KEJAHATAN ANTAR WILAYAH (12)

S O P PEMBERIAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 2/ BNSP/VIII/2017 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK (P2TL)

PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI LSP PPT MIGAS

SUB BIDANG BATUBARA. 1. Latar Belakang 1.1 Personel pengujian kualitas batubara harus memiliki sertifikat kompetensi

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGKIT

SUB BIDANG BATUBARA. 1. Latar Belakang 1.1 Personel pengujian kualitas batubara harus memiliki sertifikat kompetensi

Badan Nasional Sertifikasi Profesi =================================== PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP PEDOMAN BNSP 304

PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KORUPSI (19)

SOP (STANDARD OPERATING PROCEDURE)

PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG SERTIFIKASI AMIL ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKAT LEVEL BIDANG BISNIS KONVENSI

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 45/Permentan/OT.140/4/2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KEAMANAN NEGARA DAN SEPARATIS (08)

SKEMA SERTIFIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) FR.SKEMA-02

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGKIT

SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI TRANSMISI/JARINGAN

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

Badan Nasional Sertifikasi Profesi =================================== KRITERIA ASESOR LISENSI PEDOMAN BNSP

*B,NSP. (rl 002) ESTIMATOR BIAYA JALAN SKEMA SERTIFIKASI RIST KDIKTI. zol6 NEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Mempersiapkan Sertifikasi Fasilitator Pemberdayaan CALON TUK UB MALANG LSP/TUK/ ASOSIASI

dbnsp BAorfl lllmrofa^t SERm[(A]i rrote3

{3NSP. (rs 006) TEKNISI IABORATORIUM BETON SKEMA SERTIFIKASI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT. aaoan XASb{A! acrnffiast PioaEst

PEDOMAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP

SERTIFIKASI KOMPETENSI KONSERVASI ENERGI HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI (HAKE)

PANDUAN UJI KOMPETENSI

SKEMA SERTIFIKASI RUANG LINGKUP PEREKAM MEDIS LSP BIDANG KETEKNISIAN MEDIK SNI ISO/IEC : 2012

A. Tujuan dan Manfaat

Pedoman 206 PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI

20L6 TEKNISI INSTALASI LISTRIK PENERANGAN DAN DAYA FASA SATU SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KUALIFIKASI OKUPASI NASIONAL

PANDUAN UJI KOMPETENSI

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PROSES SERTIFIKASI

PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN. NOMOR : 71/Per/KP.460/J/6/10

PANDUAN UJI KOMPETENSI

Lembaga Sertifikasi Profesi Lembaga Keuangan Mikro CERTIF

20L6 SKEMA SERTIFIKASI KOM PETENSI KUALIFIKASI NASIONAL SERTIFIKAT II BIDANG GEOMATIKA

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PELAYANAN TEKNIK

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PELAYANAN TEKNIK

Edisi/Revisi : 01/00. Tanggal Berlaku : 13 April Halaman : 1 dari 4 LSP SMK NEGERI 57 JAKARTA. No SOP Acuan Normatif Kode SOP Formulir

MENINGKATKAN KUALITAS TENAGA KERJA MELALUI PROGRAM SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA. oleh

{3NSP SKEMA SERTIFIKASI PENGAWAS PEKERIAAN BETON RIST KDIKTI 20L6 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Pertama : Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi ini merupakan acuan bagi Lembaga Sertifikasi Profesi untuk pembentukan tempat uji kompetensi.

{3NSP BAOAilflasroraalgER Ftxagt PRofEst

BAB I P E N D A H U L U A N

Transkripsi:

O 2017 LSP-PPT MIGAS SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERATOR SPBU Skema Sertifikasi Kompetensi Operator SPBU merupakan skema sertifikasi Okupasi Nasional yang dikembangkan oleh komite skema sertifikasi LSP PPT Migas. Kemasan kompetensi yang digunakan mengacu pada SKKNI yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor : KEP. 246//MEN/XII/2008 Tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Industri Minyak dan Gas Bumi serta Panas Bumi, Sub Sektor Industri Minyak dan Gas Bumi Hilir, Bidang Pengelolaan SPBU, Sub Bidang Operasi SPBU. Skema sertifikasi ini digunakan untuk memastikan kompetensi tenaga kerja pada jabatan Skema Sertifikasi Kompetensi Operator SPBU dan sebagai acuan dalam asesmen oleh LSP PPT Migas dan asesor kompetensi. Ditetapkan tanggal: Oleh: Disahkan tanggal: Oleh: Ketua Komite Skema Ketua LSP Nomor Dokumen : SS-OPR-SPBU-2401-2017 Kode KBJI : Nomor Salinan : 01-SS-OPR-SPBU-2401-2017 Status Distribusi : Terkendali Tak terkendali

1. Latar Belakang Dengan telah diterbitkannya Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi dan 2/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi, maka LSP PPT Migas perlu segera melakukan penyesuaian tentang Skema Sertifikasi. Dengan demikian skema sertifikasi yang disusun oleh Komite Skema LSP PPT Migas setelah mendapatkan Lisensi dari BNSP dapat diterapkan oleh LSP yang memiliki ruang lingkup yang sama. Diharapkan proses sertifikasi dapat menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten. 2. Ruang lingkup 2.1. Bidang Pengelolaan SPBU. 2.2. Sub Bidang Operasi SPBU 2.3. Lingkup penggunaan: Persyaratan dasar bagi tenaga teknik khusus di Sub Sektor Industri Migas Hilir pada bidang Pengelolaan SPBU yang mempunyai tugas utama adalah melakukan pengendalian, pengelolaan dan pengamanan SPBU. 3. Tujuan 3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi para Operator SPBU di lingkungan Industri Migas. 3.2. Memastikan dan memelihara kompetensi para Operator SPBU lingkup sektor Industri Migas serta Panas Bumi 3.3. Memastikan dan memelihara kompetensi para Operator SPBU lingkup sub sektor Industri Migas Hilir 3.4. Memastikan dan memelihara kompetensi para Operator SPBU pada lembaga penilaian kesesuaian. 3.5. Memastikan dan memelihara kompetensi para Operator SPBU mandiri. 4. Acuan Normatif Persyaratan ini disusun berdasarkan perundangan yang berlaku di Indonesia dengan mengacu kepada: 4.1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja 4.2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi 4.3. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan 4.4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 4.5. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hilir Migas 4.6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi ; 4.7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 31 tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional 4.8. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2012 tentang Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak di Kementerian ESDM 4.9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia; 4.10. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI Nomor 16 Tahun 2011 tentang Kegiatan Penyaluran Bahan Bakar Minyak TINGKAT REVISI- 3 LSP- PPT MIGAS, 2016 2

4.11. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional; 4.12. Permen ESDM Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Di Bidang Kegiatan Usaha Minyak Dan Gas Bumi Secara Wajib. 4.13. Peraturan Menteri Ketegagakerjaan Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia; 4.14. Kepmen ESDM No. 111.K/70/MEM/2003 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 20 Tahun 2008 tanggal 13 Juni 2008 tentang Pemberlakuan SKKNI di Bidang Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi secara Wajib. 4.15. Kepmen Nakertrans No. PER.21/MEN/X/2007 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia 4.16. Kepmen Nakertrans Nomor : KEP. 246//MEN/XII/2008 tentang penetapan SKKNI Bidang Pengelolaan SPBU, Sub Bidang Operasi SPBU; 4.17. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi; 4.18. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 2/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi; 4.19. SNI ISO/IEC 17024:2012 tentang Penilaian kesesuaian Persyaratan umum untuk lembaga sertifikasi personal; 5. Kemasan/Paket Kompetensi a. Level : II b. Jenis kemasan : Okupasi Nasional Operator SPBU c. Rincian Unit Kompetensi : Kompetensi Umum KODE UNIT IMG.SP01.001.01 IMG.SP01.002.01 Kompetensi Inti KODE UNIT IMG.SP02.001.01 IMG.SP02.002.01 IMG.SP02.004.01 Kompetensi Khusus KODE UNIT IMG.SP03.002.01 IMG SP03.004.01 JUDUL UNIT Berkomunikasi di tempat kerja Melaksanakan K3LL JUDUL UNIT Melayani pelanggan Mengendalikan mutu dan jumlah BBM Mengoperasikan peralatan SPBU JUDUL UNIT Merawat peralatan SPBU dan Service Station Menjaga ketertiban dan keamanan TINGKAT REVISI- 3 LSP- PPT MIGAS, 2016 3

6. Pekerjaan Dan Uraian Tugas : 6.1. Berkomunikasi di tempat kerja 6.2. Melaksanakan K3LL 6.3. Melayani pelanggan 6.4. Mengendalikan mutu dan jumlah BBM 6.5. Mengoperasikan peralatan SPBU 6.6. Merawat peralatan SPBU dan service station 6.7. Menjaga ketertiban dan keamanan 7. Persyaratan dasar 7.1. a. Ijasah setingkat SLTP, b. Pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun di bidang pengelolaan SPBU 7.2. a. Ijasah setingkat SLTA b. Pengalaman kerja minimal 2 (dua) tahun di bidang pengelolaan SPBU. 7.3. a. Ijasah setingkat D I atau lebih tinggi b. Pengalaman kerja minimal 1 (satu) tahun di bidang pengelolaan SPBU 7.4. a. Pemohon yang belum memiliki pengalaman kerja : b. Memiliki sertifikat Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) pada Lembaga Diklat Profesi (LDP) dengan waktu minimal 100 (seratus) Jam Pelajaran 8. Persyaratan kompetensi 8.1. Surat Keterangan Sehat yang menyatakan : kemampuan fisik penglihatan yang baik (tidak buta warna), pendengaran baik dan mobilitas baik/tidak cacat fisik 8.2. Untuk menjamin persyaratan telah dipenuhi pemohon diwajibkan mengumpulkan fotocopy ijazah terakhir yang dimiliki, surat keterangan dokter pemerintah/ puskesmas, dan surat keterangan pengalaman kerja/ magang dari perusahaan 8.3. Pemohon yang memiliki sertifikat kompetensi sebelumnya diluar LSP PPT Migas maka untuk sertifikasi ulang harus mengikuti uji kompetensi dari awal. 9. Hak Pemohon Sertifikasi 9.1. Asesi yang lulus dalam asesmen kompetensi akan diberikan sertifikat dan kartu tanda asesi. 9.2. Asesi dapat menggunakan sertifikat kompetensi untuk promosi diri sebagai profesi asesi. 9.3. Asesi yang tidak lulus ujian sertifikasi bisa mengulang dengan persyaratan seperti permohonan baru 10. Kewajiban Pemegang Sertifikat Kompetensi Operator SPBU 10.1. Melaksanakan keprofesian sebagai Operator SPBU dengan tetap menjaga kode etik profesi. 10.2. Bersedia dilakukan survailen sebagai pemegang sertifikat kompetensi yang ditetapkan LSP minimal pada saat re-sertifikasi. 10.3. Melakukan re-sertifikasi setiap 4 (empat) tahun sekali. 11. Biaya 11.1. Biaya Uji Kompetensi sertifikasi berdasarkan Peraturan Pemerintah yang berlaku tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian ESDM. 11.2. Biaya sertifikasi Operator SPBU: Rp900.000,- 11.3. Biaya pelaksanaan sertifikasi di luar TUK Cepu adalah Rp900.000,- belum termasuk biaya akomodasi, konsumsi dan transportasi tim asesor. 11.4. Asesmen dapat dilaksanakan apabila jumlah peserta minimal 6 (enam) orang. TINGKAT REVISI- 3 LSP- PPT MIGAS, 2016 4

12. Proses Sertifikasi 12.1. Persyaratan Pendaftaran Secara umum proses sertifikasi mencakup : peserta yang telah memastikan diri kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk paket/okupasi Operator SPBU dapat segera mengajukan permohonan kepada LSP dengan memilih TUK/Assessment centre yang diinginkan, dan mengisi Form Persyaratan Peserta Uji Kompetensi (Form No. F.9.01.A), Form Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (Form No. F.9.05.A) dan untuk yang sertifikasi ulang ditambah dengan Form Pemutakhiran Pemegang Sertifikat (Form No. F.9.05.B) beserta lampirannya. Dari data calon tersebut dilakukan Evaluasi/pra uji Kompetensi Calon dan ditetapkan dalam Sidang Pleno Sertifikasi dengan standar SKKNI. 12.2. Proses Asesmen 12.2.1. Peserta berhak mendapatkan informasi yang diperlukan terkait dengan unit-unit kompetensi yang diujikan. 12.2.2. Peserta mengisi form penilaian mandiri yang dapat di download di website LSP PPT MIGAS dan dikirim ke LSP PPT MIGAS selambatlambatnya 5 (lima) hari kerja sebelum pelaksanaan uji kompetensi. 12.2.3. Form APL 01 dan APL 02 yang telah diisi oleh calon asesi, dikaji dan diverifikasi dalam sidang pleno (Pra uji kompetensi); 12.2.4. Hasil pra uji kompetensi pada sidang pleno digunakan sebagai dasar perencanaan Asesmen yang dituangkan pada FR-POA-01 Perencanaan Asesmen dan setelah itu dilakukan uji pengumpulan bukti FR-DAT-01; 12.2.5. Pelaksanaan Asesmen (FR-ASC-01) yang disusun berdasarkan Prosedur dan Instruksi Kerja untuk menjamin bahwa semua persyaratan skema diverifikasi secara objektif dan sistematis dengan bukti terdokumentasi sehingga memadai untuk menegaskan kompetensi calon dengan metode uji kompetensi unit kompetensi sesuai dengan level jabatan pada SKKNI, lisan/ wawancara. 12.3. Proses Uji Kompetensi 12.3.1. LSP menugaskan tim asesor untuk mengases kompetensi pada asesi berdasarkan persyaratan skema sertifikasi LSP PPT Migas; 12.3.2. Metode dan mekanisme asesmen kompetensi terdiri dari uji tertulis, lisan/wawancara dan praktek/simulasi sesuai dengan skema sertifikasi LSP PPT Migas; 12.3.3. Hasil Pelaksanaan Asesmen dituangkan pada Rekomendasi Keputusan Asesmen (FR-ASC-01); 12.3.4. LSP harus dapat menerima Umpan Balik (FR-ASC-02) dari peserta uji kompetensi/asesi; 12.3.5. LSP mengakomodasi kemungkinan adanya kekhususan kondisi pemohon seperti bahasa; 12.3.6. Apabila Umpan Balik (FR-ASC-02) tersebut terbukti, maka tim asesor dapat merekomendasikan dilaksanakan kaji ulang penilaian (FR-ASC-03) dan jika tidak dapat dibuktikan maka asesi mengikuti proses ulang uji kompetensi dari awal. TINGKAT REVISI- 3 LSP- PPT MIGAS, 2016 5

12.4. Keputusan Sertifikasi 12.4.1. Keputusan sertifikasi yang ditetapkan untuk asesi oleh LSP harus berdasarkan skema sertifikasi terdiri dari metode uji tertulis yang diperiksa dengan sistem komputer (LJK), hasil ujian lisan dan praktek dan diketahui oleh asesor yang melakukan asesmen, personel LSP dan Tim Asesor dalam sidang yudisium. 12.4.2. Kriteria keberhasilan peserta yang dinyatakan kompeten/lulus 12.4.3. Kriteria keberhasilan peserta yang dinyatakan kompeten/lulus jika nilai hasil ujian minimal 60 pada setiap materi yang diujikan 12.4.4. Hasil keputusan sertifikasi diumumkan melalui web site. 12.4.5. LSP memberikan sertifikat kompetensi kepada peserta yang kompeten. 13. Pembekuan atau Pencabutan Sertifikat Sertifikat yang telah diperoleh dapat dicabut atau dibekukan dengan mempertimbangkan hal berikut: 13.1. Kesehatan dari pemegang sertifikat tidak memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan dalam ruang lingkup sertifikat kompetensinya; 13.2. Mendapat pernyataan tidak puas dari pemakai jasa paling sedikit 3 (tiga) kali dan dapat dibuktikan bahwa pernyataan tidak puas tersebut, timbul karena ketidak sesuaian pemegang sertifikat dalam melakukan pekerjaannya dalam lingkup sertifikat kompetensinya. 13.3. Masa berlaku sertifikat telah habis 13.4. Melakukan pemalsuan sertifikasi kompetensi kerja LSP PPT MIGAS 13.5. Bila terjadi acuan sertifikasi tidak sesuai atau penyalahgunaan Sertifikat dalam publikasi, katalog, dan seterusnya harus ditangani oleh LSP PPT MIGAS untuk dilakukan penanganan tindakan perbaikan penundaan dan pencabutan setifikat yang dituangkan dalam format Pencabutan dan Pembatalan Sertifikat (Form No. : F. 9. 05. C) 14. Survailen Untuk memelihara kompetensi pemegang sertifikat kompetensi, LSP melakukan survailen yang mencakup: 14.1. Evaluasi rekaman kegiatan ujian 14.2. Evaluasi peserta (sampling) 14.3. Monitoring, pelaporan dan sanksi 14.4. Witness (bila diperlukan) 14.5. Survailen dilaksanakan pada saat perpanjangan atau kenaikan tingkat 15. Sertifikasi ulang 15.1. Persyaratan sertifikasi ulang sama dengan persyaratan awal untuk menjamin bahwa pemegang sertifikat kompetensi selalu memenuhi sertifikasi yang terkini. 15.2. Pemohon sertifikasi ulang yang memiliki sertifikat kompetensi sebelumnya diluar LSP PPT Migas harus mengikuti persyaratan awal di level yang sama 15.3. Sertifikasi ulang ditetapkan 4 (empat) tahun sekali dan ketentuannya diatur dalam prosedur. 15.4. Berkas persyaratan diterima LSP PPT Migas minimal 5 (hari) kerja sebelum pelaksanaan ujian sertifikasi ulang. TINGKAT REVISI- 3 LSP- PPT MIGAS, 2016 6

16. Penggunaan sertifikat Pemegang sertifikat kompetensi harus menandatangani pernyataan penggunaan sertifikat (Formulir Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (F.9.05.A)). 17. Banding Asesi/pemohon dapat mengajukan banding dan /atau keluhan, apabila terbukti adanya keputusn LSP yang merugikan dan /atau ketidaksesuaian dengan skema sertifikasi. TINGKAT REVISI- 3 LSP- PPT MIGAS, 2016 7

18. Diagram Alir DIAGRAM ALIR PROSES SERTIFIKASI Pemohon (Calon Asesi) Sertifikasi Ulang Survailen Permohonan : (Mengisi Form F.9.01.A / F.9.05.A / F.9.05.B / FR - APL-01 dan FR - APL- 02) dilengkapi dokumen Portofolio terdiri dari : - Copy Ijasah - Pengalaman Kerja - Keterangan Sehat (dokter) - Copy Sertifikat Pelatihan - Pas Photo 3x4, 2 lbr - Copy Sertifikat Kompetensi yang Terakreditasi - Membayar Biaya Sertifikasi Penerbitan Sertifikat Kompetensi Kompeten Tidak Pra Uji Kompetensi Kajian dan Verifikasi (FR - APL-01 dan FR - APL- 02) Keputusan Sertifikasi Belum Kompeten Umpan Balik (FR-ASC-02) Ya Rencana Asesmen FR-POA-01 Kaji Ulang Asesmen (FR-ASC-03) Asesmen & Rekomendasi (FR-ASC-01 Pelaksanaan Asesmen & Rekomendasi) Pelaksanaan Uji Kompetensi (FR-DAT.01 Perangkat Asesemen) : - Uji Tulis - Uji Lisan/Wawancara - Uji Praktek/Simulasi TINGKAT REVISI- 3 LSP- PPT MIGAS, 2016 8