PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TPS BERBANTUKAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS II SDN 002 RAMBAH

dokumen-dokumen yang mirip
tanya jawab, pemberian tugas, atau diskusi kelompok) dan kemudian siswa merespon/memberi tanggapan terhadap stimulus tersebut. Pembelajaran harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan berbicara merupakan kemampuan awal yang harus dimiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan kehidupan masyarakat dalam suatu negara sangat dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang

ABSTRAK. Kata Kunci: Kualitas Pembelajaran IPS, Model Kooperatif Tipe Jigsaw, Media Visual.

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

Kata kunci: hasil belajar, penggunaan huruf, Think Pair Share

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting sebagai sarana yang tepat untuk

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SATU BABAK MENGGUNAKAN MODEL THINK-PAIR-SHARE BERBANTUAN ALAT PERAGA GAMBAR BERSERI

Penerapan Metode Bermain Peran Pada Materi Drama Anak Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 3 SDN Gio

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

JEMBER TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) DI KELAS V SD NEGERI 2 KALITINGGAR PURBALINGGA

ABSTRAK. Kata kunci: hasil belajar, model pembelajaran Think-Pair-Share

Dedi Kurniawan ABSTRAK

BAHASAN KEUTUHAN NKRI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI PADA SISWA KELAS V-A SDN TANGGUL WETAN 04 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER

Kata Kunci: Kemampuan Membaca, Permainan Bahasa Melengkapi Cerita, Kartu Bergambar

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DENGAN TEKNIK PERMAINAN KATA KUNCI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA DALAM MENEMUKAN PIKIRAN POKOK

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam aktivitas sehari-hari, manusia tidak lepas dari interaksi

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 3, No. 1, September 2016, Hal ISSN : Copyright 2016 by LPPM UPI YPTK Padang

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DITA ERWIDIYA RAPANI HERMAN TARIGAN

BAB I PENDAHULUAN. cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai suatu pandangan hidup untuk mengembangkan karakterkarakter

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Sri Sudarni, S.Pd.SD SDN III Krisak, Selogiri, Wonogiri.

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. PSKGJ - Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Indonesia Pembelajaran Bahasa Indonesia Ruang Lingkup Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

12 Media Bina Ilmiah ISSN No

BAB I PENDAHULUAN. dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia SD/ MI secara eksplisit dinyatakan. kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sesuai dengan yang termuat dalam Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. hal-hal berikut. Pertama, guru dapat menumbuhkan rasa memiliki, mencintai,

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI KEPUTUSAN BERSAMA MENGGUNAKAN MODEL THINK PAIR AND SHARE

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

BAB III METODE PENELITIAN

Peningkatan Kemampuan Berbahasa Lisan Siswa Kelas IV SD Inpres Pandanwangi Kecamatan Toili Barat Kabupaten Banggai Melalui Media Gambar Denah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PROSIDING ISBN :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TPS BERBANTUKAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS II SDN PATEMON 01 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP Brawijaya Smart School Malang

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.3 (2016) : ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok manusia dan memegang peranan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

Penggunaan Media Gambar Seri dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Siswa di Kelas III SDN Inpres Tabing Kecamatan Peling Tengah

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA PADA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS MELALUI METODE DEMONSTRASI. Sri Yanti

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah.

Transkripsi:

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TPS BERBANTUKAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS II SDN 002 RAMBAH Asnidar Guru SD Negeri 002 Rambah asnidar@gmail.com ABSTRAK Hasil observasi keterampilan guru menunjukkan adanya peningkatan di setiap pertemuan, dari siklus I memperoleh kriteria baik, siklus II memperoleh kriteria baik. Hasil observasi aktivitas siswa juga menunjukkan adanya peningkatan di setiap pertemuan, dari siklus I memperoleh kriteria cukup, siklus II memperoleh kriteria baik. Ketuntasan belajar klasikal juga menunjukkan adanya peningkatan Pra Siklus 72,16%, siklus I ketuntasan klasikal 81,50%, dan siklus II dengan ketuntasan klasikal 90,39%.Berdasarkan paparan hasil penelitian tersebut, dapat diambil simpulan bahwa model TPS berbantukan gambar seri dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan keterampilan menulis deskripsi siswa kelas II SD Negeri 002 Rambah. Saran yang diberikan yaitu untuk menerapkan model pembelajaran TPS berbantukan gambar seri perlu diadakan suatu pelatihan yang berulangulang bagi guru dan siswa. Keywords: Deskripsi, Model TPS, Gambar Seri PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam meningkatkan kemajuan suatu bangsa, karena melalui pendidikan dapat men-ciptakan sumber daya manusia yang lebih baik serta jauh dari kebodohan, seperti yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat. Semua elemen bangsa wajib ikut serta dalam meningkatkan kecerdasan bangsa, yang salah satunya melalui pendidikan formal. Pokok-pokok mengenai pendidikan formal di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 yang berisi tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam undang-undang tersebut dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Depdiknas, 2010:1). Berdasarkan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang standar proses, proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik. Oleh karena itu, proses pembelajaran untuk setiap mata pelajaran harus fleksibel, bervariasi, dan memenuhi standar sesuai dengan tuntutan Standar Nasional Pendidikan (BSNP, 2007:1). Sedangkan dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi, bahwa standar kompetensi bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan, pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa Jurnal Ilmiah Edu Research Vol. 7 No. 1 Juli 2018 7

dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional dan global (BSNP, 2006:317). Tujuan mata pelajaran bahasa Indonesia, sebagaimana yang tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar (BSNP, 2006:317) antara lain: (1) berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis; (2) menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara; (3) memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan; (4) menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta ke-matangan emosional dan sosial; (5) menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkat-kan pengetahuan dan kemampuan berbahasa; 6) menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. Ruang lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Menurut Tarigan (2008:3), menulis merupakan salah satu dari aspek berbahasa dapat diartikan sebagai kegiatan menuangkan ide dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampai. Pembelajaran menulis di sekolah dasar memberikan keterampilan siswa dalam menulis, dengan kata lain pembelajaran menulis mutlak diajarkan di sekolah dasar. Pembelajaran menulis di sekolah dasar dibagi menjadi dua tahap, yaitu menulis permulaan dan menulis lanjutan. Untuk pembelajaran menulis pada siswa kelas I dan II SD, termasuk dalam pembelajaran menulis permulaan. Sedangkan pada siswa kelas III- VI termasuk dalam pembelajaran menulis lanjutan. Pem-belajaran menulis permulaan sangat penting diajarkan di sekolah dasar agar anak-anak dapat terlibat kegiatan baca tulis. Pembelajaran tersebut merupakan dasar menulis yang dapat menentukan keberhasilan siswa dalam menulis lanjut pada kelas berikutnya. Tanpa memiliki kemampuan menulis yang memadai sejak dini, anak akan mengalami kesulitan belajar pada masa selanjutnya (Suyatinah, 2005:406). Keterampilan menulis diajarkan dengan tujuan agar siswa mempunyai kemampuan dalam menuangkan ide, pikiran, pengalaman, dan pendapatnya dengan benar. Salah satu keterampilan menulis yang harus dimiliki siswa sekolah dasar adalah menulis deskripsi, yaitu menulis dengan menggambarkan suatu objek berdasarkan ciri-cirinya. Namun kenyataannya pembelajaran menulis deskripsi di sekolah dasar masih belum optimal. Siswa masih mengalami kesulitan dalam pembelajaran menulis deskripsi. Oleh karena itu, pembelajaran menulis di sekolah dasar perlu mendapatkan perhatian khusus karena di sekolah dasar merupakan landasan untuk memperoleh bekal keterampilan menulis untuk jenjang berikutnya Salah satu kompetensi dasar mengenai keterampilan menulis yang harus dikuasai siswa kelas II SD menurut kurikulum sekolah dasar adalah men-deskripsikan tumbuhan dan binatang di sekitar sesuai ciri-cirinya dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami orang lain (BSNP, 2006:45). Siswa diharapkan mampu membuat deskripsi tumbuhan dan binatang secara rinci dengan pilihan kata dan kalimat yang runtut. Untuk itu penguasaan siswa dalam keterampilan menulis deskripsi sangat diperlukan. Berdasarkan kajian kebijakan kurikulum pelaksanaan mata pelajaran bahasa yang dilakukan oleh Depdiknas (2007:9), masih banyak permasalahan pelaksanaan standar isi mata pelajaran bahasa Indonesia. Pembelajaran yang dilakukan guru lebih menekankan pada metode yang mengaktifkan guru, pembelajaran yang 8 Jurnal Ilmiah Edu Research Vol. 7 No. 1 Juli 2018

dilakukan guru kurang kreatif, lebih banyak menggunakan metode ceramah dan kurang mengoptimalkan media pembelajaran sehingga siswa kurang kreatif dalam pembelajaran. Selain itu, berdasarkan hasil observasi dan pengalaman peneliti selama praktik mengajar di kelas II SDN 002 Rambah juga mengahadapi berbagai permasalahan. Dalam pembelajaran menulis deskripsi, sebagian besar siswa mengalami kesulitan. Keterbatasan media yang digunakan guru dalam pem-belajaran mengakibatkan keterbatasan ide-ide yang muncul pada diri siswa. Selain itu, guru juga belum maksimal dalam menerapkan model-model pembelajaran inovatif, sehingga hasil belajar siswa berupa keterampilan menulis deskripsi rendah. Rendahnya hasil belajar tersebut dibuktikan dengan data nilai ulangan harian siswa kelas II, dari 28 siswa, 12 siswa (42,81%) mendapatkan nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75, sedangkan 16 siswa (57,14%) mendapatkan nilai di bawah KKM. Dengan melihat data nilai ulangan harian dan pelaksanakan pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia, maka kualitas pembelajaran bahasa Indonesia harus ditingkatkan agar siswa terampil dalam menulis, terutama menulis deskripsi. Berdasarkan uraian permasalahan di atas, peneliti bersama guru kolaborator menetapkan alternatif tindakan untuk meningkatkan keterampilan menulis pada siswa kelas II dengan menerapkan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) berbantukan gambar seri. Model pembelajaran TPS merupakan salah satu model pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan keterampilan menulis dan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Prosedur yang digunakan dalam TPS dapat memberi siswa lebih banyak waktu berpikir, untuk merespon dan saling membantu (Trianto, 2007:61). Siswa berdiskusi secara berpasangan, sehingga dapat bertukar pikiran dengan pasangannya untuk mendiskusikan masalah yang diberikan oleh guru. Selanjutnya, setiap kelompok membagi hasil diskusi di depan kelas agar gagasan atau ide yang ada menyebar ke dalam kelas. Selain dengan menerapkan model pembelajaran TPS, pembelajaran juga didukung dengan penggunaan media pembelajaran yang kreatif yaitu dengan media gambar seri. Gambar seri merupakan salah satu jenis dari beberapa jenis media gambar atau foto. Menurut Ismawati (2011:145), media gambar seri disebut juga flow chart atau gambar susun. Gambar-gambar tersebut berhubungan satu dengan yang lain sehingga merupakan rangkaian cerita. Dengan menggunakan media gambar, siswa akan lebih tertarik dengan pembelajaran dan kegiatan menulis deskripsi akan terasa lebih mudah karena objek yang di deskripsikan terdapat dalam media langsung yang berupa gambar yang bersifat diam, sehingga akan mengembangkan imajinasi siswa. Melalui penerapam model pembelajaran TPS berbantukan gambar seri dalam pembelajaran menulis deskripsi, diharapkan siswa dapat memahami materi dan dapat terampil dalam menulis deskripsi. Media gambar seri yang disajikan guru, dapat membangkitkan imajinasi siswa mengenai hal yang akan di deskripsikan, untuk kemudian didiskusikan secara berpasangan, sehingga pem-belajaran menjadi lebih kondusif dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. Berdasarkan uraian latar belakang di atas peneliti bersama kolaborator menetapkan alternatif tindakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia melalui model pembelajaran TPS berbantukan gambar seri dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi melalui Model Pembelajaran TPS Berbantukan Gambar Seri pada Siswa Kelas II SDN 002 Rambah Jurnal Ilmiah Edu Research Vol. 7 No. 1 Juli 2018 9

METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 002 Rambah Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan Hulu. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia (tematik) dengan materi Mendeskripsikan Gambar Seri dengan subjek sebanyak 28 orang yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 13 orang perempuan yang merupakan siswa kelas V tahun pelajaran 2015/2016. Pra siklus dilaksanakan pada Tanggal 11 Februari s.d 25 Februari 2016. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 03 Maret s.d 24 Maret 2016 dan siklus II dilaksanakan pada tanggal 07 April s.d 30 April 2016 semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Terdapat empat tahapan yang harus dilalui dalam melaksanakan penelitian tindakan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Langkah-langkah PTK dapat dilihat pada bagan berikut ini: 1. Perencanaan Dalam tahap perencanaan meliputi: a) Menelaah materi pembelajaran bahasa Indonesia kelas II semester 2 yang akan dilakukan tindakan penelitian serta menelaah indikator. b) Menyusun RPP sesuai indikator yang telah ditetapkan dan skenario pembelajaran model pembelajaran TPS berbantukan gambar seri. c) Menyiapkan alat peraga yang digunakan dalam penelitian yaitu berupa gambar seri. d) Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan untuk mengamati ketrampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran. e) Menyiapkan LKS dan alat evaluasi yang berupa tes tertulis untuk mengetahui hasil belajar siswa. 2. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanakan penelitian ini direncanakan selama dua siklus, Siklus pertama yaitu kegiatan pembelajaran dengan gambar seri. Jika ternyata tindakan perbaikan pada siklus pertama belum berhasil mengatasi masalah maka dapat dilaksanakan siklus berikutnya dengan langkahlangkahnya yang sama dengan menerapkan gambar seri. Rencana yang telah dibuat dilaksanakan oleh guru, sesuai dengan rencana dan kondisi situasi pembelajaran yang berlangsung.adapun fokus perbaikan adalah mengupayakan siswa agar dapat meningkatkan Ketrampilan Menulis Deskripsi dengan model Pembelajaran TPS berbantukan Gambar Seri. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran kelas II semester II ini melalui langkah-langkah yang sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat. a. Kegiatan Awal (± 10 Menit) 1) Guru mengkondisian siswa dan membuka pelajaran. 2) Guru memulai pelajaran dengan aperpesi 3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai pada pembelajaran b. Kegiatan Inti (± 50 Menit) 1) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai menulis deskripsi. 2) Siswa memperhatikan gambar tanaman mangga yang disajikan guru. 3) Siswa menjawab pertanyaan dari guru mengenai gambar 4) Siswa mengamati (think) gambar-gambar yang ditampilkan, yaitu mengurutkan gambar pertumbuhan tanaman mangga dari biji hingga menjadi besar serta mengidentifikasi ciri-cirinya. 5) Siswa berpasangan (pair) (kelompok 2 orang) mengutarakan hasil pemikiran masing-masing dan berdiskusi tentang gambar-gambar tersebut kemudian menuliskannya dalam lembar kerja siswa (LKS). 6) Perwakilan beberapa kelompok maju ke depan kelas untuk menunjukkan hasil diskusinya (share). 7) Siswa mendengarkan penegasan dari guru mengenai hasil diskusi. 10 Jurnal Ilmiah Edu Research Vol. 7 No. 1 Juli 2018

8) Siswa mengerjakan evaluasi yaitu mendeskripsikan gambar tanaman mangga dengan bahasa sederhana. c. Kegiatan Akhir (± 10 Menit) 1) Membimbing siswa untuk menyimpulkan pelajaran 2) Melakukan evaluasi 3) Menutup pembelajaran 3. Observasi Kegiatan observasi dilaksanakan secara kolaboratif dengan kolaborator, untuk mengamati keterampilan guru dan aktivitas siswa ketika pembelajaran menulis deskripsi melalui model pembelajaran TPS berbantukan gambar seri. 4. Refleksi Peneliti juga merefleksi tingkat pencapaian siklus yang telah dilaksanakan berdasarkan pada indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Apabila hasil refleksi telah mengalami peningkatan sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, maka penelitian dapat dikatakan selesai. Akan tetapi apabila hasil refleksi belum menunjukkan peningkatan sesuai dengan indikator keberhasilan yang ditetapkan, maka tidak menutup kemungkinan penelitian akan dilanjutkan ke siklus berikutnya. Tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dan mendapatkan data tentang pencapaian hasil belajar yaitu keterampilan menulis deskripsi melalui gambar seri. Teknik tes yang digunakan adalah tes tertulis yaitu menulis deskripsi. Alat tes berupa lembar soal yang terdiri dari dua point yaitu siswa diminta untuk menggambarkan imajinasinya tentang suatu objek, kemudian menuliskan dalam bentuk deskripsi. Tes ini dilaksanakan pada pembelajaran siklus I dan siklus II. Data hasil observasi dan evaluasi dianalisis berdasarkan tingkat kedisiplinan belajar dan pemahaman secara individu dan klasikal.analisis secara individu merupakan pengolahan hasil evaluasi dengan menetapkan rata-rata hasil yang diperoleh siswa berdasarkan evaluasi.secara klasikal ditetapkan apakah ketuntasan sudah tercapai atau belum. Untuk mengetahui kemampuan anak dalam menguasai materi pelajaran, penulis menggunakan tes hasil belajar.pedoman penskoran yaitu dengan memberikan bobot setiap soal yang benar nilainya 20, sehingga jika benar seluruhnya menjadi 100 (Nilai yang digunakan adalah puluhan). HASIL dan PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian Tabel 1. Data Observasi Keterampilan Guru Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Hasil Yang N o 10 Indikator Pra Siklu s Dicapai Sikl us I Siklus II 1 Melaksanakan Pembelajaran 2 3 4 2 Kemampuan guru membuka Pembelajaran 1 2 3 3 Menjelaskan materi pelajaran 2 2 3 4 Melakukan tanya jawab 1 2 3 5 Memberi motivasi dan penguatan 2 2 2 6 Menggunakan media gambar seri 2 4 4 7 Menciptakan suasana belajar yang 1 2 3 menyenangkan 8 Membimbing diskusi kelompok 2 3 3 9 Menyampaikan kesimpulan 2 2 3 Menutup Pelajaran 2 3 3 Jumlah 17 25 31 Rata-Rata 1,7 2, 5 3,1 Kategori Cukup Baik Sangat baik Berdasarkan tabel 1 di atas jumlah skor keterampilan mengajar yang dicapai guru K et Jurnal Ilmiah Edu Research Vol. 7 No. 1 Juli 2018 11

dalam penelitian melalui model pembelajaran TPS berbantukan gambar seri adalah Pada pra siklus sebesar 17 dengan kriteria cukup, No pada siklus I sebesar 25 dengan kriteria baik sedangkan pada siklus II sebesar 31 dengan kriteria sangat baik. Tabel 2 Data Observasi Aktivitas Siswa Pra Siklus, Siklus 1, Siklus II Frekwensi Skor Pra Siklus Siklus I Siklus II Indikator Ratarata rata Rata- Rata - Jmlh Jmlh Jmlh rata 1 Mempersiapkan diri menerima pelajaran 2 Pengetahuan sesuai materi pelajaran 3 Mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan guru 4 Memperhatikan penyampaian materi pelajaran dari guru 5 Mendiskusikan gambar yang telah ditampilkan dengan teman kelompok 54 1,93 62 2,21 65 2,32 36 1,28 56 2 60 2,14 53 1,89 58 2,07 61 2,18 52 1,86 56 2 58 2,07 52 1,86 62 2,21 64 2,28 6 Menulis deskripsi berdasarkan gambar 56 2 60 2,14 62 2,21 secara individu 7 Menyusun simpulan dan melakukan refeksi 47 1,68 58 2,07 60 2,21 8 Mengerjakan soal tes atau evaluasi 54 1,93 62 2,21 65 2,32 Jumlah 404 464 495 Rata-Rata 14,43 16,57 17,68 Kategori Cukup Baik baik Pada tabel 4.2 rata-rata perolehan skor aktivitas siswa adalah pada pra siklus sebesar 14,43 dengan kategori cukup, pada siklus I sebesar 16,57 kategori baik, sedangkan pada siklus II sebesar 17,68 dengan kategori Baik. Tabel 3. Nilai pada Pra Siklus (ceramah) siklus I (Model TPS berbantu gambar seri) dan sikuls II (Model TPS berbantu gambar seri) siswa kelas II SDN 002 Rambah tahun pelajaran 2015/2016 N Pra Siklus Siklus I Siklus II san Nilai Kategori KKM Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen PERTEMUAN Ketunta Siswa (%) Siswa (%) Siswa (%) 1 90 100 Baik 75 3 10,71 5 17,86 17 60,72 Tuntas sekali 2 75-89 baik 75 9 32,15 15 53,57 10 35,71 Tuntas 3 60 74 cukup 75 13 46,43 7 25 1 3,57 Tdk Tuntas Ket 12 Jurnal Ilmiah Edu Research Vol. 7 No. 1 Juli 2018

4 < 60 Kurang 75 3 10,71 1 3,57 0 0% Tdk tuntas Jumlah 100 100 100 Rata-rata 57,14 % 28,57% 3,57 % 72,61% 81,50% 90,39% Persentase kls Sumber: Hasil Ulangan Siswa dari Sebelum Pra siklus, Siklus I, dan Siklus II 2016 Grafik Nilai Rekapitulasi Sesuai Dengan Kategori Rentang Nilai Pra Siklus, Siklus I, Siklus Ii Siswa Kelas II SD Negeri 003 Rambah Tahun Pelajaran 2015/2016 20 15 10 5 0 90-100 75-89 60 74 < 60 Pra Siklus Siklus I Siklus II 3-D Column 4 Penulis mendeskripsikan ketika mengajar dengan metode ceramah keaktifan siswa belajar sebagaimana pada tabel siswa yang tuntas 12 orang dengan rata-rata 57,14 % dan yang tidak tuntas 16 orang dengan rata-rata 72,61%. Namun demikian pada siklus I keberhasilan belajar siswa sudah mendekati ketuntasan kalsikal namun keaktifan belajar siswa belum seluruhnya sempurna mungkin karena motode pembelajaran ini merupakan hal baru bagi siswa sehingga prosesnya masih kurang aktif, karna itu penulis meneruskan penelitian ini ke siklus II dengan tetap menggunakan medel TPS. Siswa mulai mengerti dan proses pembelajarannya semakin aktif sehingga hasil belajar siswa meningkat dari siklus I 81, 50% menjadi pada siklus II 90, 39% dan keberhasilan belajar siswa dan uraian dapat dilihat pada pembahasan grafik dibawah ini. Pada siklus II semangat belajar siswa, keaktifan belajar siswa dan hasil belajar siswa cukup tinggi dengan KKM 75, Hanya satu orang yang belum tuntas sebab rata-rata nilai siswa siklus II (90, 39). 2. Pembahasan Berdasarkan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran TPS berbantukan gambar seri di kelas II SD Negeri 002 Rambah terjadi peningkatan prestasi belajar siswa. Penggunaan Model pembelajaran ini memang dibutuhkan untuk membantu siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan menggunakan model pembelajaran TPS berbantukan gambar seri siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Sebelum diterapkannya metode demontrasi, prestasi belajar siswa masih rendah persentase keberhasilan belajar siswa adalah sebagai berikut 1. Pra Siklus Siswa yang memperoleh nilai 90-100 terdapat 3 orang dengan perentase 10, 71%. Siswa yang memperoleh nilai 75-89 ada 9 orang dengan persentase 32,15%.siswa yang memperoleh nilai 60-74 ada 13 orang dengan persentase 46,43%. Dan Siswa yang memperoleh nilai < 60 sebanyak 3 orang dengan persentase 10,71%, rata-rata persentase keberhasilan siswa 57,14% sedangkan persentase ketuntasan 72,61% dengan KKM 75. 2. Siklus I Siswa yang memperoleh nilai 90-100 terdapat 6 orang dengan perentase 17, 86%. Siswa yang memperoleh nilai 75-89 ada 15 orang dengan persentase 53,57%.siswa yang memperoleh nilai 60-74 ada 7 orang dengan persentase 25%. Dan Siswa yang memperoleh nilai < 60 sebanyak 0 orang dengan persentase 0%, rata-rata persentase keberhasilan siswa 28,57% sedangkan persentase ketuntasan 81,50% dengan KKM 75. 3. Siklus II. Setelah diterapkan model pembelajaran TPS berbantukan gambar seri menunjukkan prestasi belajar siswa Jurnal Ilmiah Edu Research Vol. 7 No. 1 Juli 2018 13

meningkat. Dengan rincian Siswa yang memperoleh nilai 90-100 terdapat 17 orang dengan perentase 60, 12%. Siswa yang memperoleh nilai 75-89 ada 10 orang dengan persentase 35,71%.siswa yang memperoleh nilai 60-74 ada 1 orang dengan persentase 3,57%. Dan Siswa yang memperoleh nilai < 60 sebanyak 0 orang dengan persentase 0%, rata-rata persentase keberhasilan siswa 3,57% sedangkan persentase ketuntasan 90,39% dengan KKM 75. Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan prestasi belajar siswa dari siklus ke siklus berikutnya. Peningkatan ini dikarenakan penggunaan gambar seri lebih memudahkan siswa dalam untuk bertukar pengetahuan dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Selain itu siswa lebih memahami materi pelajaran karena setiap anggota kelompok mempunyai tanggung jawab dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Semua anggota harus siap dan memahami hasil diskusi kelompok. Dengan demikian gambar seri dapat meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas II SD Negeri 002 Rambah. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SD Negeri 002 Rambah pada siswa kelas II mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui model pembelajaran TPS berbantukan gambar seri dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Model pembelajaran TPS berbantukan gambar seri dapat meningkatkan Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas II SD Negeri 002 Rambah, Rokan Hulu. b. Hasil dari nilai pra siklus persentase ketuntasan belajar 57, 14 % dengan nilai rata-rata kelas 72, 16%. Pada siklus I persentase ketuntasan belajar meningkat menjadi 28,57% dengan nilai rata-rata kelas 81,50% dan pada siklus II persentase ketuntasan belajar meningkat lagi menjadi 3,57% dengan nilai rata-rata kelas 91,39%. c. Penerapan model pembelajaran TPS berbantukan gambar seri dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran guru dan aktivitas siswa kelas II SD Negeri 002 Rambah. Hal ini dapat dilihat dengan ketuntasan belajar siswa mencapai 100% DAFTAR PUSTAKA Anitah, S. 2008. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka Anni, C, T. 2007. Psikologi Belajar. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press. Aqib, Z dan Dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya, A, I. 2009. Penerapan Pendekatan Kooperatif Tipe TPS Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Narasi di Kelas V SD Negeri Kauman 2 Kota Blitar. Tersedia pada http://karya-ilmiah.um.ac.id/ [diakses 16/01/2013]. Arifin, Z. 2012. Evaluasi pembelajaran (Prinsip, Teknik, Prosedur). Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arikunto, S. Dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Baharuddin dan Wahyuni. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Ar-Ruzz Media. Bahri dan Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Bahri, S. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. BSNP. 2006. Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar SD/MI. Jakarta: Mendiknas. BSNP. 2007. Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Mendiknas. Depdiknas. 2004. Kualitas Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas. 2007. Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa. Jakarta: Badan 14 Jurnal Ilmiah Edu Research Vol. 7 No. 1 Juli 2018

Penelitian dan Pengembangan Depdiknas. Depdiknas. 2010. Undang-Undang Sisdiknas. Bandung: Fokus Media. Esti, I. 2011. Perencanaan Pengajaran Bahasa. Surakarta: Yuma Pustaka. Fadholi, A. 2009. Kelebihan dan Kekurangan TPS. Tersedia pada http://ariffadholi.blogspot.com/2009/10/kelebi han-tps.html [diakses 16/01/ 2013]. Hamalik, O. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Jurnal Ilmiah Edu Research Vol. 7 No. 1 Juli 2018 15