PERHITUNGAN KEBUTUHAN ANALIS KEPEGAWAIAN

dokumen-dokumen yang mirip
2016, No Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 5

2015, No Fungsional Pengantar Kerja didasarkan pada analisis beban kerja; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,

2 Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121); 3. Peraturan Pemerint

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara

Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik; MEMUTUSKAN:

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PEMBINAAN TEKNIS TIM PENILAI PRANATA KOMPUTER - ADMINISTRASI

DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN :

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG KETENTUAN BATAS USIA PENSIUN BAGI PEJABAT FUNGSIONAL SANDIMAN

PENDAHULUAN. Tujuan dan Keuntungan. Dasar Hukum Jabatan Fungsional Pranata Komputer

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEDOMAN PENYUSUNAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 6); 2. Peraturan Pemeri

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 6); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16

IV. ANALIS KEPEGAWAIAN

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55/KEPMEN-KP/2013 TENTANG

2012, No

ANGKA KREDIT ARSIPARIS : BEBERAPA PERBEDAAN ANTARA KEPMENPAN 09/KEP/M.PAN/2/2002 DENGAN PER/3/M.PAN/3/2009

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup d

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

No.1833, 2014 BKN. Pendidikan. Pelatihan. Analis Kepegawaian. Pedoman. Perubahan.

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN

Internalisasi Rancangan Peraturan Menteri PAN dan RB

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 025 TAHUN 2014 TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05/Permentan/OT.140/2/2015 TENTANG

KATA PENGANTAR Ketentuan yang mengatur tenaga fungsional penyuluh kehutanan adalah Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 130/KEP/M.PAN

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L

2 Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

KEBIJAKAN PEMPROV BALI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KARIER PNS MELALUI JABATAN FUNGSIONAL PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

XXI. PRANATA HUMAS A. DASAR HUKUM

2014, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemb

BIRO KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN KEHUTANAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Birokrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pranata Nuklir dan Angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lemba

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 1999 TENTANG RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Tahun 2017 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Fungsional melalui Penyesuaian (inpassing), masing-masing Kementer

2017, No masing-masing Kementerian/Lembaga mempunyai kewajiban untuk menyusun peraturan perundang-undangan yang mengatur pedoman penyusunan for

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA SURABAYA SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 10 TAHUN 2006 T E N T A N G JABATAN FUNGSIONAL PENGUJI KENDARAAN BERMOTOR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 003/KS/2003 NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SINKRONISASI SKP DAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL NON PENELITI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN. Biro Organisasi dan Kepegawaian 2017

PERATURAN KEPALA BKN NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010

PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA LIPI NOMOR 05/E/2009 TENTANG PEDOMAN FORMASI PENELITI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2010

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 0100 TAHUN 2017

IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN

Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Pamong Budaya Melalui Penyesuaian/Inpassing

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

DAFTAR INFORMASI JABATAN

PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 28 TAHUN 2005 T E N T A N G

JABATAN FUNGSIONAL PENATA RUANG DAN ANGKA KREDITNYA

V. ARSIPARIS A. DASAR HUKUM

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 66 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentan

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

XXII. STATISTISI A. DASAR HUKUM

2016, No atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PAMONG BELAJAR

PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 39 TAHUN 2014 NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

Dasar Hukum Jabatan Fungsional

PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 69/Permentan/OT.110/12/2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

16. Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011;

- 5 - (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1692).

- 1 - PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhenti

PERATURAN BERSAMA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA 2018 PERHITUNGAN KEBUTUHAN ANALIS KEPEGAWAIAN PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL KEPEGAWAIAN

DASAR HUKUM (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS Peraturan Menteri PAN Nomor PER/36/M.PAN/11/2006 tentang Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian dan Angka Kreditnya, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri PAN Nomor PER/14/M.PAN/6/2006 Peraturan Kepala BKN Nomor 67 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian dan Angka Kreditnya, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala BKN Nomor 33 Tahun 2007 2

DASAR HUKUM (2) Peraturan Kepala BKN Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan Formasi Jabatan Analis Kepegawaian Peraturan Kepala BKN Nomor 7 Tahun 2015 tentang Pedoman Penilaian Butir Kegiatan Jabatan Analis Kepegawaian dan Angka Kreditnya 3

LATAR BELAKANG PNS diangkat dalam pangkat dan jabatan tertentu pada Instansi Pemerintah --- Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 68 Ayat (1) --- Pengangkatan PNS dalam jabatan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan perbandingan objektif antara kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan dengan kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan yang dimiliki oleh pegawai --- Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 68 Ayat (2) --- 4

LATAR BELAKANG Pengangkatan PNS ke dalam JF keahlian dan JF keterampilan dilakukan melalui pengangkatan: a. pertama; b. perpindahan dari Jabatan lain; atau c. penyesuaian --- Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Pasal 74 Ayat (1)--- 5

PENYUSUNAN KEBUTUHAN PNS *) 1) Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan jenis Jabatan PNS berdasarkan analisis Jabatan dan analisis beban kerja. 2) Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis Jabatan PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang diperinci per 1 (satu) tahun berdasarkan prioritas kebutuhan. 3) Penyusunan kebutuhan PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mendukung pencapaian tujuan Instansi Pemerintah. 4) Penyusunan kebutuhan PNS untuk jangka waktu 5 (lima) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur berdasarkan rencana strategis Instansi Pemerintah. 5) Dalam rangka penyusunan kebutuhan PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (4) mempertimbangkan dinamika/ perkembangan organisasi Kementerian/Lembaga *) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 56 *) Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Pasal 5 6

PROSES PENETAPAN KEBUTUHAN JABATAN FUNGSIONAL KEPEGAWAIAN (JFK) PENGISIAN FORMASI SECARA ELEKTRONIK VALIDASI PENGISIAN FORMASI PENYAMPAIAN HASIL VALIDASI FORMASI PENETAPAN KEBUTUHAN JFK PENYAMPAIAN HASIL PENETAPAN KEBUTUHAN JFK 7

PENGERTIAN Analis Kepegawaian adalah PNS yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan manajemen PNS dan pengembangan sistem manajemen PNS Formasi Jabatan Analis Kepegawaian adalah jumlah dan jenjang jabatan Analis Kepegawaian yang diperlukan oleh suatu unit kerja pengelola kepegawaian untuk mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam jangka waktu tertentu 8

LOWONGAN FORMASI ANALIS KEPEGAWAIAN Pengangkatan PNS dalam Jabatan Analis Kepegawaian dilakukan karena adanya lowongan formasi Lowongan suatu formasi Jabatan Analis Kepegawaian dapat terjadi apabila: a) Ada Analis Kepegawaian yang berhenti; b) Peningkatan volume beban kerja; dan atau c) Pembentukan unit kerja baru. Formasi jabatan Analis Kepegawaian pada masing-masing satuan organisasi disusun berdasarkan analisis kebutuhan jabatan dengan menghitung rasio keseimbangan antara beban kerja dengan jumlah Analis Kepegawaian yang diperlukan melaksanakan kegiatan tugas pokok sesuai dengan jenjang jabatannya

BAGAIMANA MENGHITUNG KEBUTUHAN ANALIS KEPEGAWAIAN? 10

TAHAPAN PENYUSUNAN FORMASI JABATAN ANALIS KEPEGAWAIAN Inventarisasi tugas pokok Menghitung waktu penyelesaian volume kegiatan Inventarisasi nilai angka kredit Menghitung volume kegiatan per tahun Menghitung waktu penyelesaian butir kegiatan

PENYUSUNAN FORMASI ANALIS KEPEGAWAIAN Inventarisasi tugas pokok yang dilaksanakan yaitu unsur, sub unsur dan butir kegiatan pada masing-masing jenjang jabatan Inventarisasi nilai angka kredit untuk masing-masing butir kegiatan Menghitung waktu penyelesaian butir kegiatan (Wpk) dengan cara membagi angka kredit butir (Akb) kegiatan masing-masing dengan konstanta (Kt) untuk masingmasing jenjang jabatan Menghitung volume (V) masing-masing kegiatan untuk setiap jenjang jabatan Analis Kepegawaian dalam 1 (satu) tahun Menghitung waktu penyelesaian volume (Wpv) masing-masing kegiatan untuk setiap jenjang jabatan Analis Kepegawaian dengan cara mengalikan waktu penyelesaian butir kegiatan (Wpv) dengan volume (V) masing-masing butir kegiatan untuk setiap jenjang jabatan Analis Kepegawaian 12

RUMUS PERHITUNGAN WAKTU PENYELESAIAN BUTIR KEGIATAN Wpk = Akb Kt Keterangan : Wpk = Waktu Penyelesaian Butir Kegiatan dalam 1 (satu) Tahun Akb = Angka Kredit Butir Kegiatan dalam 1 (satu) Tahun Kt = Konstanta untuk setiap jenjang jabatan berdasarkan standar jam kerja efektif 13

RUMUS KONSTANTA Kt = Akt : (1.250 x 4) Keterangan : Kt = Konstanta tiap jenjang jabatan per jam efektif dalam 1 (satu) tahun Akt = Angka Kredit tambahan untuk tiap kenaikan jenjang jabatan dan/atau jabatan 1250 = Konstanta untuk setiap jenjang jabatan berdasarkan standar jam kerja efektif 4 = Masa Kerja dalam pangkat secara normal untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi 14

NILAI KONSTANTA UNTUK ANALIS KEPEGAWAIAN KETERAMPILAN Analis Kepegawaian Pelaksana Analis Kepegawaian Pelaksana Lanjutan Analis Kepegawaian Penyelia Golongan Ruang II/c II/d III/a III/b III/c Angka Kredit Tambahan (Akt) 20 100 100 Nilai Konstanta (Kt) 0,004 0,010 0,020 15

NILAI KONSTANTA UNTUK ANALIS KEPEGAWAIAN KEAHLIAN Analis Kepegawaian Pertama Analis Kepegawaian Muda Analis Kepegawaian Madya Golongan Ruang III/a III/b III/c III/d IV/a IV/c Angka Kredit Tambahan (Akt) 50 100 150 Nilai Konstanta (Kt) 0,010 0,020 0,030 16

RUMUS PERHITUNGAN WAKTU PENYELESAIAN VOLUME KEGIATAN Wpv = Wpk x V Keterangan : Wpv = Waktu penyelesaian volume tiap kegiatan dalam 1 (satu) tahun Wpk = Waktu penyelesaian butir kegiatan dalam 1 (satu) Tahun V = Volume tiap kegiatan dalam 1 (satu) Tahun 17

PENGHITUNGAN FORMASI JABATAN ANALIS KEPEGAWAIAN Menjumlahkan seluruh waktu penyelesaian volume kegiatan dalam 1 (satu) tahun (ΣWpv) dibagi jumlah standar jam kerja efektif pertahun Formasi JAK = ΣWpv 1.250 Keterangan : Formasi JAK = Jumlah Analis Kepegawaian tiap jenjang jabatan yang diperlukan untuk melaksanakan seluruh kegiatan manajemen PNS pada unit pengelola kepegawaian ΣWpv = Jumlah waktu penyelesaian volume kegiatan dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan jenjang jabatan. 1.250 = Standar jam kerja efektif dalam 1 (satu) tahun 18

PENENTUAN JUMLAH FORMASI JABATAN ANALIS KEPEGAWAIAN Formasi JAK < 0,5 TIDAK DAPAT DITETAPKAN FORMASI Formasi JAK >= 0,5 DITETAPKAN 1 (SATU) FORMASI 19

SIMULASI PENGHITUNGAN KEBUTUHAN JABATAN ANALIS KEPEGAWAIAN

TEKNIS PENGISIAN FORM PENGHITUNGAN KEBUTUHAN FORMASI 1 2 3 4 Mengumpulkan analisis beban kerja instansi tahun berjalan mulai dari perencanaan kepegawaian sampai dengan pemberhentian Mengisi beban kerja ke dalam volume kegiatan pada kolom 6 Beban kerja yang terisi pada BTR KEG otomatis menghitung kebutuhan analis kepegawaian tiap jenjang (Analis Kepegawaian Pelaksana s/d Madya) Perhitungan didasarkan pada beban kerja real di Instansi 21

Isi Jumlah Volume Kegiatan 22

Contoh Pengisian Jumlah Volume Kegiatan 23

Hasil Perhitungan Kebutuhan Pembulatan Perhitungan Kebutuhan 24

CONTOH 25

TERIMA KASIH Email : pusbinjak_bkn@yahoo.co.id No. Telp : 021-80886621 26