TES KESEHATAN DAN KEBUGARAN KARYAWAN DINAS KESEHATAN SE DIY TAHUN 2012

dokumen-dokumen yang mirip
NARASI KEGIATAN TES KEBUGARAN JANTUNG PARU DENGAN METODE ROCKPORT BAGI KARYAWAN DINAS KESEHATAN PROPINSI DIY

LAPORAN KEGIATAN PROGRAM PPM KERJASAMA TES KEBUGARAN JANTUNG PARU DENGAN METODE ROCKPORT BAGI KARYAWAN DINAS KESEHATAN PROPINSI DIY

MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI DAN MENTAL MELALUI AKTIVITAS OUTBOND. Oleh: Ahmad Nasrulloh Dosen Jurusan PKR FIK UNY

NARASI BENTUK-BENTUK TES KEBUGARAN JASMANI BAGI KARYAWAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

NARASI MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI JAMAAH HAJI DENGAN LATIHAN BEBAN

PELATIHAN PROGRAM KEBUGARAN BAGI INSTRUKTUR FITNESS SE-KABUPATEN MAGELANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan mudah

TES PENGUKURAN KAPASITAS AEROBIK

NARASI PERLUNYA LATIHAN SESUAI DOSIS DAN PRINSIP LATIHAN UNTUK MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI DALAM UPAYA MEMPEROLEH KESEHATAN

METODE PEMBINAAN KEBUGARAN ATLIT *) Oleh: Eka Swasta Budayati (FIK UNY)

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memerlukan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas. Menurut Irianto (2004: 2),

LAPORAN PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT TES KEBUGARAN JANTUNG PARU DENGAN METODE ROCKPORT BAGI KARYAWAN DINAS KESEHATAN PROPINSI DIY

Perbandingan Tes Lari 15 Menit Balke dengan Tes Ergometer Sepeda Astrand

KONSEP PENDIDIKAN KEB. JASMANI

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan pendidikan jasmani disekolah merupakan satu bentuk pembinaan dan

PENGAJUAN PROPOSAL SKRIPSI STUDI EKSPLORATIF MODEL ALAT PENGUKUR KESEGARAN JASMANI PADA IBU IBU PKK DESA KARANGJATI KEC. BERGAS

BAB I PENDAHULUAN. memperbaiki potensi fisik, mengurangi pemberian obat-obatan, memperbaiki

1. PENDAHULUAN. kegiatan untuk memperkuat motif. Menurut Slamento (2003:180) menyatakan

BAB 1 : PENDAHULUAN. diperlukan dalam mensuplai energi untuk aktifitas fisik (1).

BAB I PENDAHULUAN. kuratif saja, tetapi juga usaha promotif, preventif, dan rehabilitatif. Gerak yang

BAB IV HASIL PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. hidup yang aktif dan sikap sportif melalui kegiatan jasmani yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TINGKAT KESEGARAN JASMANI ATLET UKM TENIS LAPANGAN UNY

2015 PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK (VO2 MAX)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah merupakan suatu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya semua orang mempunyai aktifitas masing-masing, dimana

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.

TINJAUAN KEMAMPUAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO2 MAX) ATLET PENCAK SILAT PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN PELAJAR (PPLP) SUMATERA BARAT TAHUN 2015 JURNAL

PELATIHAN OUT BOUND BAGI GURU PENJASKES SEKOLAH MENENGAH ATAS SE YOGYAKARTA

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK USIA TAHUN DI SLB NEGERI 1 BANTUL Oleh : Heige Ma shum Hidaya NIM ABSTRAK

PENGARUH METODE LATIHAN DAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP DAYA TAHAN AEROB PEMAIN BULUTANGKIS PUTRA PB PG MRICAN KEDIRI

Sehat &Bugar. Sehat. Sakit

PROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan

BAB I PENDAHULUAN. diemban. Kebugaran jasmani dipertahankan dengan berbagai bentuk latihan.

BAB I PENDAHULUAN. dan aktifitas fisik, padahal pekerjaan dikantor sebagian besar kerjaan cukup

MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI ANAK SD MELALUI LATIHAN KEBUGARAN AEROBIK. Oleh: Banu Setyo Adi Dosen Jurusan PPSD FIP UNY

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Djoko Pekik Irianto (2004: 2), kesegaran fisik (physical fitness)

F fitness. Since the achievement of the aerobics fitness takes time, it is

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Atletik dalam perkembangan di zaman modern ini semakin dapat diterima

PELATIHAN OUT BOUND BAGI GURU-GURU PENJASKES SEKOLAH DASAR (SD) SE KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin lama mendapat tempat di dunia kesehatan sebagai salah

PERSETUJUAN. Siswa Kelas Khusus Olahraga Sepakbola di Sekolah Menengah Pertama

BAB I PENDAHULUAN. jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan tersebut. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas fisik dengan baik untuk memacu semangat belajar.

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

I. PENDAHULUAN. kodratnya dengan tidak bergerak dan tidak beraktivitas. Banyak manfaat

TES KEBUGARAN JASMANI DOSEN DAN KARYAWAN UNY DALAM RANGKA PENCANANYAN DIESNATALIS UNY KE-49 TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

TINGKAT KESEGARAN JASMANI PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI MTS HASYIM ASY ARI PIYUNGAN TAHUN AJARAN 2016/2017

I. PENDAHULUAN. Untuk mencapai kinerja (Performance) yang lebih baik dari seorang pemain

I. PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan yang akan dicapai. Oleh sebab itu, untuk mencapai tujuan

PELATIHAN PROGRAM KEBUGARAN BAGI INSTRUKTUR FITNESS SE-KABUPATEN MAGELANG

Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI)

DATA, INSTRUMEN, DAN TEKNIK

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari masyarakat yang sedang aktif dalam melakukan pembangunan.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen tidak murni. Penelitian

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI (THE PHYSICAL FITNESS) MAHASISWA PENJASKESREK ANGKATAN STKIP BINA BANGSA GETSEMPENA BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. cendrung untuk sedenter atau tidak banyak melakukan kegiatan. Sekarang ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa. menimbulkan kelelahan yang berlebihan. ( Muhajir : 2004 )

Kata Kunci: Kadar Lemak, Status Gizi, Kapasitas Vital Paru, Kesegaran Jasmani.

BAB I PENDAHULUAN. Futsal merupakan olahraga permainan yang di gemari oleh seluruh masyarakat di

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kualitas hidup seseorang, akan tetapi nilai kebugaran jasmani

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani yang baik agar dapat

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 01 Tahun 2014,

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 yang perlu diukur

Hubungan Antara Gaya (Yundhi Arfianto) Kata kunci: Gaya Hidup sehat, Tingkat Kesegaran Jasmani, Kelas VIII

BAB I PENDAHULUAN. jika tingkat kesegaran jasmani seseorang buruk maka gairah hidup dan

TINJAUAN STATUS GIZI DAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 05 AIR TAWAR BARAT KECAMATAN PADANG UTARA JURNAL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Hasil Tes Kesegaran Jasmani Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. selama metabolisme berkepanjangan saat latihan yang intens. 1,2 Berdasarkan

Fitria Dwi Andriyani, M.Or.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rahmad Santoso, 2014

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pekerjaan dan bergerak. Kebugaran jasmani yang dibutuhkan untuk

PENDERITA JANTUNG MENJADI BUGAR MELALUI OLAHRAGA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. merokok juga banyak dilakukan oleh remaja bahkan anak-anak. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dalam DepKes RI

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SMP IT NURUL ISLHAH BANDA ACEH. Zulheri Is 1. Abstrak

BAHAN PENATARAN DI BPMD. OLEH: DRA. Hj. TITE JULIANTINE M.Pd

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam membangun peradaban

PERBEDAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SDN 16 PULAU BINJAI DENGAN SDN 22 RANTAU SILANG KECAMATAN KUANTAN MUDIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses transfer falsafah dan sistem nilai,

Profil Kebugaran Jasmani Mahasiswa SBM-ITB Angkatan 2007/2008 dan Hubungannya dengan Indeks Prestasi. Nia Sriramania, Dra., M.Sc.

BAB III METODE PENELITIAN

direncanakan antara pembebanan dan recovery. Lari interval ini merupakan lari


ARTIKEL SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP PGRI BESOWO KEPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TINGKAT VO 2 MAX PEMAIN SEPAK BOLA STKIP BBG. Didi Yudha Pranata 1. Abstrak

Tingkat Kesegaran Jasmani...(Said Erwan Susanto)1

SENAM MASAL DALAM RANGKA MEMPERINGATI DIES NATALIS FIK ke-1

Journal of Sport Sciences and Fitness

Transkripsi:

NARASI KEGIATAN TES KESEHATAN DAN KEBUGARAN KARYAWAN DINAS KESEHATAN SE DIY TAHUN 2012 Oleh: Ahmad Nasrnlloh, S.Or., M.Or. FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012 o

A. Judul: TES KESEHATAN DAN KEBUGARAN KARYAWAN DINAS KESEHATAN SE DIY TAHUN 2012 B. Analisis Situasi Dewasa ini kebutuhan hidup manusia semakin kompleks. Kebutuhan tersebut meliputi l\ebutuhan material, fisik, mental ataupun spiritual. Dalam hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan tersebut seseorang hams ~ampu bersaing untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam menghadapi persaingan tersebut modal utama seseorang adalah kebugaran dan kesehatan badan. Seseorang dikatakan bugar apabila secara fisik seseorang dapat melaksanakan suatu aktivitas atau pekerjaan yang wajar tanpa merasakan kelelahan yang berarti. Djoko Pekik Irianto, (2004: 2) mengatakan kebugaran fisik (physical fitness), yakni kemampuan seseorang melakukan kerja sehari-hari secara efisien tanpa timbul kelelahan yang berlebihan sehingga masih dapat menikmati waktu 1uangnya. Adapun cara yang paling tepat untuk memperoleh dan meningkatkan kebugaran fisik yaitu dengan berolahraga. Oleh karena itu, seseorang dalam pemenuhan kebutuhan fisik hams memiliki kesadaran yang tinggi untuk melakukan olahraga agar dapat memperoleh dan meningkatkan kebugaran fisik. Sedangkan kesehatan didefinisikan sebagai suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang sejahtera dan bukan hanya ketiadaan penyakit dan lemah. Dalam rangka menilai potensi kerja seseorang, dari waktu ke waktu perlu diadakan evaluasi tingkat kebugaran dan kesehatan. Pengetahuan tentang potensi kerja ini dapat digunakan sebagai sumber evaluasi yang berharga bagi seseorang untuk dapat mengoptimalkan kebugaran dan kesehatannya. Kegiatan yang diusulkan ini mempakan kegiatan evaluasiltes kebugaran dan kesehatan dosen dan 1

karyawan di lingkungan Universitas Negeri Yogyakarta yang bertujuan untuk menilai derajat kebugaran dan kesehatan dosen dan karyawan sekaligus sebagai informasi dasar yang dapat digunakan untuk dapat menyusun strategi awal dalam peningkatan derajat kebugaran dan kesehatan. c. Tinjauan Pustaka 1. Kebugaran Kebugaran jasmani bagi masyarakat pada umumnya banyak yang belum mengenal, mereka lebih mengenal kesegaran jasmani. Padahal apabila dilihat dari asal katanya ialah kebugaran jasmani berasal dari kata physical fitness yang artinya kebugaran jasmani atau kesegaran jasmani (Bambang Priyonoadi dkk, 2001: 4), sehingga dapat dikatakan bahwa istilah kebugaran jasmani sama dengan kesegaranjasmani. Menurut Su.hartono yang dikutip oleh Su.ryanto, dkk. (1998: 5), menyatakan bahwa kebugaran dapat digolongkan menjadi empat macam, yaitu: a. Kebugaran jasmani (physicalfitness) Kebugaran jasmani merupakan satu aspek fisik dari kebugaran menyeluruh yang memberikan kesanggupan kepada seseorang untuk melakukan pekerjaan produktifdalam kehidupan sehari-hari, tanpa adanya kelelahan yang berlebihan dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk menikmati waktu luangnya maupun melakukan pekerjaan yang mendadak dengan baik. b. Kebugaran mental (mentalfitness) 2

Kebugaran mental yaitu suatu keadaan dimana seseorang bisa memiliki pengertian, pandangan, pengetahuan, kecerdasan, moral dan semangat kerja yang baik serta mampu mengatasi permasalahan yang ada pada diri sendiri maupun masyarakat. c. Kebugaran emosi (emotional fitness) Kebugaran emosi yaitu kebugaran yang ditandai dengan adanya rasa ketenangan dan bebas dari tekanan keluarga maupun lingkungan masyarakat serta mampu menghadapi dan mengatasi kenyataan yang ada. d. Kebugaran sosial ~Yocialfitness) Kebugaran sosial merupakan kemampuan seseorang untuk menyesuaikan, menempatkan dan mengabdikan diri kepada lingkungan, keluarga dan masyarakat. Adapun menurut Djoko Pekik Irianto (2004: 2-3) kebugaran dapat digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu: a. Kebugaran statis adalah keadaan seeorang yang bebas dari penyakit dan cacat ataudisebut sehat. b. Kebugaran dinamis adalah kemampun seseorang untuk bekerja secara efisien yang tidak memerlukan keterampilan khusus, misalnya berjalan, berlari, melompat, mengangkat. c. Kebugaran motoris merupakan kemampuan seseorang untuk bekerja secara efisien yang menuntut keterampilan khusus. Kebugaran fisik (physical fitness), yakni kemampuan seseorang melakukan kerja sehari-hari secara efisien tanpa timbul kelelahan yang berlebihan sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya (Djoko Pekik Irianto, 2004: 2). Kebugaran 3

jasmani menumt Anna Abdoellah (1994: 146) adalah kemampuan untuk dapat melaksanakan tugas sehari-hari dengan semangat tanpa rasa lelah yang berlebihan dan dengan penuh energi melakukan dan menikmati kegiatan pada waktu luang dan dapat menghadapi keadaan damrat bila datang. Menumt Sadoso Sumosardjuno (1992: 19), kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan tugas sehari-hari dengan gampang, tanpa merasa lelah yang berlebihan, dan masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya, dan untuk keperluan-keperluan yang mendadak. Dengan mengukur jumlah oksigen yang dipakai selama latihan, kita mengetahui jumlah oksigen yang dipakai oleh otot yang bekerja. Makin tinggi jumlah otot yang dipakai maka makin tinggi pula intensitas kerja otot. Cepat atau lambatnya kelelahan seorang dapat diperkirakan dari kapasitas aerobik atlet yang kurang baik. Kapasitas aerobik menunjukkan kapasitas maksimal oksigen yang dipergunakan oleh tubuh (V02Max). Oksigen dibutuhkan oleh otot dalam melakukan setiap aktivitas berat maupun ringan. Semakin banyak oksigen yang diasup/diserap oleh tubuh menunjukkan semakin baik kinerja otot dalam bekerja sehingga zat sisa-sisa yang menyebabkan kelelahan jumlahnya akan semakin sedikit. V02Max diukur dalam banyaknya oksigen dalam liter per menit (I/min) atau banyaknya oksigen dalam mililiter per berat badan dalam kilogram per menit (ml/kg/min). Berapa cara untuk mengetahui kapasitas V0 2 Max, seperti : a. 2.4km Run Test b. Astrand 6 minute Cycle test c. Balke V0 2 max test d. Cooper V0 2 max test 4

e. Conconi test f. Harvard Step Test g. Multistage Fitness Test atau Bleep test h. Treadmill V02max test 1. Tes Rockport Salah satu alat ukur V0 2 Max yang sering dipergunakan adalah metode Rockport, metode ini cukup sederhana, dan mudah dilakukan yaitu para peserta diminta melakkan lari dengan menempuh jarak 1600 meter atau 4 kali putaran stadion atletik kemudian dicatat hasilnya berupa lamanya waktu yang ditempuh. Setelah memperoleh waktu yang di tempuh kemudian dikonversikan pada tabel 1 dan tabel 2 untuk mengetahui besarnya V02 max dan status kebugaran jasmaninya. Tabell. HUBUNGAN WAKTU TEMPUH - V02 Max 1 5~18n - 5'23 n 62 2 5'24"-5'29" 61 3 5'30"- 5'35" 60 4 5'36"-5'42" 59 5 5'43"-5'49" 58 6 5'50-5'56' ' 57 7 5'57"-6'04" 56 8 6'05" - 6'12" 55 9 6'13"- 6'20" 54 10 6'21"-6'29" 53 11 6'30"-6'38" 52 12 6'39"-6'48" 51 13 6'49"-6'57" 50 14 6'58"- 7'08" 49 15 7'09" - 7'19" 48 16 7'20"-7'31" 47 17 7'32"- 7'43" 46 18 7'44"- 7'56" 45 5

19 7'57 H - 8'10" 44 20 8'11 H - 8'24'~ 43 21 8'25"-8'40" 42 22 8'41"-8'56" 41 23 8'57"-9'14" 40 24 9'15" - 9'32" 39 25 9'33"-9'52" 38 26 9'53"-10'14" 37 27 10'15" -10'36" 36 28 10'37" 11'01" 35 29 11 '02"-11 '28" 34 30 11 '29"-11 '57 33 31 11 '58"-12'29 H 32 32 12'30" - 13'03" 31 33 13'04"-13'41" 30 34 13'42 n -14'23" 29 35 14'24"-15'08" 28 36 15'09-16'00" 27 37 16'01 H -16'57 H 26 38 16'58"- 18'02" 25 39 18'03'~- 19'15" 24 40 19'16"-20'39" 23 41 20'40-22'17" 22 42 22'18" -24'11" 21 Tabel2. KATEGORI TINGKAT KEBUGARAN JANTUNG PARU 20-29 <24 24-30 31-37 38-48 ~49 30-39 <20 20-27 28-33 34-44 ~45 40-49 < 17 17-23 24-30 31-41 ~42 50-59 < 15 15-20 21-27 28-37 ~38 60-69 <13 13-17 18-23 24-34 ~35 6

20-29 <25 25-33 34-42 43-52 ~53 30-39 <23 23-30 31-38 39-48 ~49 40-49 <20 20-26 27-35 36-44 ~45 50-59 < 18 18-24 25-33 34-42 ~43 60-69 <16 16-22 23-30 30-40 2: 41 D. Tujuan Kegiatan Tujuan kegiatan ini adalah sebagai berikut: 1. Mendapatkan informasi tentang tingkat kebugaran karyawan di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi DIY. 2. Mendapatkan informasi tentang tingkat kebugaran Jasmani karyawan Dinas Kesehatan Provinsi DIY E. Manfaat Kegiatan Manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut: 1. Karyawan Dinas kesehatan DIY mendapatkan kesempatan untuk mengetahui tingkat kebugaran dan kesehatannya. 2. Dinass Kesehatan DIY dapat mengetahui tingkat kebugaran jasmani karyawan di lingkungannya sehingga dapat melakukan intervensi khusus apabila ditemukan bahwa tingkat kesehatan dan kebugaran dosen dan karyawannya tidak optimal. 7

F. Hasil yang Dicapai Adapun hasil yang dicapai adalah diperolehnya data tentang kebugaran jasmani karyawan Dinas Kesehatan Provinsi DIY adalah sebagai berikut: Kegiatan Tes Kebugaran Jantung Pam Karyawan Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dilaksanakan tanggal 24 Mei 2012. Tempat. pelaksanaan Tes Kebugaran Jantung Pam di Stadion Atletik dan Sepakbola FIK, UNY. Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan registrasi terlebih dahulu para peserta yang akan melakukan tes. Registrasi dimulai pukul 06.00 Will. Setelah registrasi, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mempermudah pelaksanaan tes. Pesertayang sudah siap melakukan tes, kemudian diberi nomor dada. Teknis pelaksanaan Tes Kebugaran Jantung Paru dengan menggunakan metode ROCKPORT yaitu peserta berlari atau berjalan dengan waktu tempuh sejauh 1.6 lan. Tepat pukul 06.30 WIB, Tes Kebugaran Jantung Pam Karyawan Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dimulai dari kelompok I sampai dengan kelompok V. Setelah finish, kemudiandilanjutkan kelompok berikutnya sampai selesai. Kegiatan PPM ini berjalan lancar,dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut: Tabel 3. Basil Tes Kebu aran Dinkes Provinsi DIY 1. Baik sekali 5 2,38 2. Baik 34 16,19 3. Cukup 133 63,33 4. Kurang 38 18,09 Jumlah 210 100 8

Tabel 4. Hasil Tes Kebugaran Pegawai Struktural Dinkes Provinsi DIY No Kategori Kebugaran Frekuensi Prosentase (Orang) (%) 1. Baik sekali 2. Baik 19 73,07 3. Cukup 5 19,23 4. Kurang 2 7,69 Jumlah 26 100 Tabel 5. Hasil Tes Kebugaran Pegawai putra Dinkes Provinsi DIY No Kategori Kebugaran Frekuensi Prosentase (Orang) (%) 1. Baik sekali 5 6,04 2. Baik 12 14,45 3. Cukup 52 62,65 4. Kurang 14' 16,86 Jumlah 83 100 Tabel 6. Hasil Tes Kebugaran Pegawai Putri Dinkes Provinsi DIY No Kategori Kebugaran Frekuensi Prosentase (Orang) (%) 1. Baik sekali 2. Baik 16 15,84 3. Cukup 62 61,38 4. Kurang 23 22,77 Jumlah 101 100 2. Pembahasan Pelaksanaan tes kebugaran jasmani memiliki arti yang strategis bagi banyak pihak seperti pihak peserta, pihak tim pengabdi, dan perguruan tinggi. Dikatakan demikian karena derajat Kebugaran dan kesehatan yang baik merupakan modal utama bagi seseorang untuk melakukan aktifitas fisik secara berulang dalam waktu yang relatif lama tanpa menimbulkan kelelelahan yang berarti. Kebugaran jasmani 9

yang optimal dapat diperoleh melalui latihan fisik yang benar, teratur, dan temkur. Kegiatan tes kebugaran merupakan kegiatan evaluasi/tes bagi karyawan di lingkungan Dinas Kesehatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Dinkes DIY), agar tingkat kebugaran karyawan dapat diketahui. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang tingkat kebugaran karyawan di lingkungan Dinkes DIY. Khalayak sasaran utama dari kegiatan ini adalah karyawan di lingkungan Dinkes DIY. Metode kegiatan dengan pendekatan praktik terdiri dari: a) Tes Kebugaran dengan menggunakan tes Rockport, b) Pelayanan kesehatan yang meliputi test pengeroposan tulang, test Gula darah dan kolesterol, serta test tekanan darah. Secara umum pelaksanaan tes kebugaran ini berjalan lancar dan sesuai dengan program yang sudah direncanakan. Lokasi pengukuran kebugaran di Kampus FIK dan Stadion Atketik dan Sepakbola FIK UNY. Tes Kebugaran yang dilaksanakan pada Hari Jumat, tanggal 24 Mei 2012. Tes kebugaran dan kesehatan diharapkan seseorang atau karyawan Dinkes DIY mampu bekerja dengan produktit: efisien, dan tidak mudah terserang penyakit, bersemangat berprestasi secara optimal, dan tangguh dalam menyelesaikan tugastugasnya. Kebugaran jasmani yang optimal dapat diperoleh melalui latihan fisik yang benar, teratur, dan terukur. Dengan tes kebugaran, karyawan di lingkungan Universitas Negeri Yogyakarta memperoleh kesempatan untuk mengetahui tingkat kebugaran dan kesehatannya, sehingga dengan diketahuinya tingkat kebugaran karyawan Dinkes DIY dapat melakukan intervensi khusus apabila ditemukan bahwa tingkat kebugaran karyawannya tidak optimal. 10

Kegiatan tes kebugaran dilaksanakan dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang merupakan indikator keberhasilan, kegiatan tersebut antara lain: Tes Kebugaran dengan menggunakan metode yang dipilih adalah dengan menggunakan tes Rockport. Pelayanan Kesehatan yang dilakukan oleh Dokter-dokter dan tenaga kesehatan dari Dinkes DIY. Berdasarkan hasil tes kebugaran dan kesehatan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain: Tingkat kebugaran karyawan di lingkungan Dinkes DIY hasilnya Cukup. Dengan tes kebugaran dan kesehatan, karyawan di lingkungan Universitas Dinkes DIY memperoleh kesempatan untuk mengetahui tingkat kebugaran dan kesehatannya, sehingga dengan diketahuinya tingkat kebugaran dan kesehatan karyawan Dinkes DIY dapat melakukan intervensi khusus apabila ditemukan bahwa tingkat kesehatan dan karyawannya tidak optimal karena hanya dalam kategori cukup. II