BAB I PENDAHULUAN. atau memberi latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Menurut. berkesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

dokumen-dokumen yang mirip
Fungsi dan tujuan pendidikan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran Pendidikan adalah manusia.pendidikan bertujuan untuk. menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) agar menjadi

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai negara yang maju dan berkembang. fungsi pendidikan. Adapun fungsi pendidikan pada undang-undang RI No.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. No. 20 tahun 2003 pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sasaran Pendidikan adalah manusia. Pendidikan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari seberapa maju pendidikan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti ini, menurut adanya sumber daya manusia yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara umum pendidikan dipandang sebagai faktor utama dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. pribadi manusia secara normative. Pendidikan tidak hanya diperoleh di lembagalembaga

BAB I PENDAHULUAN. yang terikat, terarah untuk mencapai tujuan yang diharapkan Sardiman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. tetap diatasi supaya tidak tertinggal oleh negara-negara lain. pemerintah telah merancang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. penting sebagai bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui. pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

PENGARUH REWARD TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH METODE BILINGUAL

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas. tertanam dalam diri pribadi sangatlah berperan penting.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar lahiriah seperti

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan sebagaimana yang telah tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu. Sehingga saat ini. semakin maju taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER DAN KEDISIPLINAN MENGIKUTI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dijalani oleh

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pendidikan. daya manusia dan merupakan tanggung-jawab semua pihak, baik

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prestasi belajar adalah tolok ukur yang dipakai dalam mengukur

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa berbagai dampak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan anggaran 20% APBN untuk. pendidikan. Dalam Undang-Undang 1945 Pasal 31 ayat 1 dan 2 yang

BAB I PENDAHULUAN. Maka dibutuhklan kesadaran dalam diri kita masing-masing untuk bertekat

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat memperoleh ilmu pengetahuan serta keterampilan yang berguna untuk masa

Guru mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pelaksanaan belajar mengajar, dimana tugas guru tidak hanya merencanakan, melaksanakan dan

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut UU No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dapat bermanfaat untuk masyarakat, bangsa dan negara. Sebagaimana

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang bersifat umum bagi setiap manusia dimuka bumi ini. Pendidikan tidak terlepas dari segala kegiatan manusia. Dalam kondisi apapun manusia tidak dapat menolak efek dari penerapan pendidikan. Pendidikan diambil dari kata dasar didik, yang ditambah imbuhan menjadi mendidik. Mendidik berarti memelihara atau memberi latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Menurut Djamarah (2000:22), pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan. Masalah pendidikan di Indonesia ibarat benang kusut. Banyak permasalahan yang terjadi dalam pendidikan di Indonesia. Dalam tujuan nasional yang tercantum pada Undang-Undang (UU) No.20 tahun 2003 Bab II pasal 3, yang berbunyi sebagai berikut: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa dan martabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembang potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang Maha Esa. Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis serta tanggung jawab. 1

2 Demikian juga halnya dengan dunia pendidikan yang terdapat banyak persaingan-persaingan siswa dalam belajar. Hal tersebut terjadi karena para siswa menginginkan prestasi belajar yang lebih baik dari teman-temannya. Prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai siswa selama mengikuti pelajaran. Menurut Fathurrohman (2012:119), Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dari suatu kegiatan yang berupa perubahan tingkah laku yang dialami oleh subyek belajar didalam suatu interaksi dengan lingkungannya. Namun, faktanya prestasi belajar di Indonesia ini masih terlalu rendah dan kurang memuaskan. Menurut Berita Nasional, hasil dari Ujian Nasional (UN) tingkat SMP tahun ajaran 2012/2013 semakin menurun dari tahun yang lalu. Dimana dari seluruh peserta UN yang jumlahnya 3.667.241 siswa, yang dinyatakan lulus ada 3.650.625 siswa sedangkan yang dinyatakan tidak lulus ada 16.616 siswa. Hasil kelulusan siswa tingkat SMP tahun ajaran 2012/2013 sebesar 99,55% sedangkan kelulusan tahun ajaran 2011/2012 sebesar 99,57%, berarti tingkat kelulusannya menurun sebesar 0,02%. Perbandingan rata-rata nilai UN juga menurun dari tahun sebelumnya. Pada tahun ajaran 2011/2012 nilai rata-rata yang diperoleh mencapai 7,47 sedangkan tahun ajaran 2012/2013 hasil nilai rata-ratanya hanya mencapai 6,1. (http://www.pesatnews.com/read/2013/06/01/28589/$domain) Masalah yang berkaitan dengan prestasi belajar, tidak dapat dipisahkan dari masalah belajar. Hal ini disebabkan prestasi belajar

3 merupakan bukti keberhasilan dalam proses kegiatan belajar yang berlangsung disekolah. Prestasi belajar sebagai hasil usaha belajar siswa dalam kurun waktu tertentu dan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah motivasi belajar. Dimana siswa dapat memotivasi dirinya sendiri untuk belajar lebih giat agar dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Tetapi terkadang banyak siswa yang kurang termotivasi dalam hal belajar sehingga dapat menurunkan prestasi belajar siswa itu sendiri. Menurut Mc. Donald yang dikutip Sardiman A.M (2007:73) Motivasi adalah perubahan energi dalam diri pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi belajar yang dimiliki siswa berbeda-beda antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Sesorang dapat dikatakan memiliki motivasi belajar apabila ia memiliki semangat dan dorongan yang kuat untuk mempelajari suatu hal. Dengan motivasi itu seseorang mampu menggali kreatifitas yang ada didalam dirinya. Biasanya motivasi itu diperoleh dari diri siswa itu sendiri maupun dari luar diri siswa yang meliputi orang tua, keluarga, teman sebaya, dan masyarakat. Adapun faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yaitu pergaulan teman sebaya. Dimana mereka merupakan suatu kelompok pergaulan remaja yang sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

4 Menurut Hetherington & parke dalam desmita (2010:145) Teman sebaya (peer) sebagai sebuah kelompok sosial sering didefinisikan sebagai semua orang yang memiliki kesamaan sosial atau yang memiliki kesamaan ciri-ciri, seperti kesamaan tingkat usia. (http://zaturasmith34.blogspot.com/2013/03/definisi-teman-sebaya.html) Lingkungan teman sebaya merupakan suatu kelompok yang baru diluar lingkungan keluarga, dimana kelompok tersebut terdiri dari teman bermain, teman di sekolah dan lain sebagainya. Dengan adanya pergaulan teman sebaya dapat menimbulkan dampak positif dan dampak negatifnya. Adapun dampak dari pergaulan teman sebaya yang positif adalah memberikan pengalaman yang baru dan dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya sedangkan dampak negatif dari pergaulan teman sebaya adalah dapat merubah sifat-sifat yang diajarkan di lingkungan keluarga dan bergaul dengan teman sebaya yang salah dapat menurunkan prestasi belajar siswa. Demikian halnya dengan apa yang terjadi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Limpung yang memiliki motivasi dan sifat berbeda-beda. Beberapa hal yang paling utama dilakukan adalah menumbuhkan motivasi siswa agar mau belajar secara optimal sehingga memperoleh prestasi yang baik. Selain itu juga masing-masing siswa memiliki pergaulan tersendiri sehingga terbentuk suatu kelompok yang memiliki nilai-nilai sendiri. Pergaulan baik di sekolah maupun di luar sekolah akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

5 Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERGAULAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP N 2 LIMPUNG BATANG TAHUN AJARAN 2013/2014. B. Pembatasan Masalah Dalam penelitian yang dilakukan penulis membatasi masalah yang akan diteliti yaitu penelitian hanya dilakukan dilingkup SMP N 2 Limpung Batang tahun ajaran 2013/2014 dan pokok bahasan tersebut mengenai : 1. Obyek penelitian dibatasi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Limpung Tahun Ajaran 2013/2014. 2. Motivasi belajar yaitu suatu dorongan yang terdapat dalam diri yang mendorong anak untuk belajar. Motivasi belajar dalam penelitian ini meliputi motivasi yang digerakkan dari dalam dan dari luar siswa. 3. Pergaulan peer group yang dimaksud adalah interaksi antara teman sebaya dalam satu kelompok di lingkungan sekolah dan lingkungan rumah. 4. Dalam penilaian prestasi belajar hanya dibatasi pada mata pelajaran ekonomi yang diambil dari hasil nilai mid semester genap siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Limpung Tahun Ajaran 2013/2014.

6 C. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini, adalah: 1. Apakah ada pengaruh motivasi belajar dengan prestasi belajar ekonomi siswa kelas VIII SMP N 2 Limpung Batang? 2. Apakah ada pengaruh pergaulan teman sebaya dengan prestasi belajar ekonomi siswa kelas VIII SMP N 2 Limpung Batang? 3. Apakah ada pengaruh antara motivasi belajar dan pergaulan teman sebaya dengan prestasi belajar ekonomi siswa kelas VIII SMP N 2 Limpung Batang? D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini untuk menjawab rumusan masalah diatas, yaitu: Tujuan umum 1. Untuk mengetahui adanya pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas VIII SMP N 2 Limpung Batang. 2. Untuk mengetahui adanya pengaruh pergaulan teman sebaya terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas VIII SMP N 2 Limpung Batang. 3. Untuk mengetahui adanya pengaruh antara motivasi belajar dan pergaulan teman sebaya terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas VIII SMP N 2 Limpung Batang.

7 Tujuan khusus 1. Untuk mengetahui motivasi belajar para siswa untuk meraih prestasi belajar. 2. Untuk mengetahui pergaulan teman sebaya siswa yang berpengaruh terhadap prestasi belajar. 3. Untuk mengetahui pengaruh antara motivasi belajar dan pergaulan teman sebaya terhadap prestasi belajar. E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini, yaitu: Manfaat teoritis 1. Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar agar prestasi belajar siswa meningkat. 2. Penelitian ini diharapkan mampu mendorong siswa dalam bergaul dengan teman sebaya yang baik agar dapat lebih meningkatkan prestasi belajar. 3. Penelitian ini diharapkan mampu mening katkan motivasi belajar dan pergaulan teman sebaya dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Manfaat praktis 1. Bagi peneliti menambah pengetahuan mengenai motivasi belajar siswa 2. Bagi peneliti mampu menambah pengetahuan tentang pergaulan teman sebaya yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

8 3. Bagi peneliti dapat memperoleh pengetahuan bahwa motivasi belajar dan pergaulan teman sebaya dapat meningkatkan prestasi belajar. F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan merupakan suatu susunan yang ada di dalam penelitian. Secara garis besar sistematika penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika laporan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini merupakan landasan teori yang digunakan dalam penyusunan penelitian yang berkaitan dengan definisi setiap variable, kerangka berfikir dan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, populasi, sampel, dan sampling, teknik pengumpulan data, uji instrument, uji prasyarat analisis dan teknik analisis data.

9 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang gambaran umum mengenai objek penelitian, objek data, penyajian data dan pembahasan hasil penelitian. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN