BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter pada saat ini merupakan topik yang hangat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Keberhasilan adalah dambaan dan impian setiap orang, baik anak-anak,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. oleh tiap-tiap individu sebagai warga negara. Karena itu, apakah negara tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Undang-undang itu menjelaskan bahwa:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan orang lain. Negara kesatuan Republik Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. generasi penerus. Karakter itu penting, karena banyak masyarakat memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sejatinya adalah untuk membangun dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mendapatkan pekerjaan yang baik. Sekolah harus mampu mendidik peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. motivasi pokok penanaman pendidikan karakter negara ini. Pendidikan karakter perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertumbuhan budi pekerti tiap-tiap manusia. Orang tua dapat menanamkan benih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyengsarakan orang lain bahkan bangsa lain. Oleh karena itu perlu mengolah

BAB I PENDAHULUAN. usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, memberi Dana Bantuan Operasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. urgensinya belum dimaksimalkan seperti zaman modernisasi sekarang. Undang-

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. negara. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. menciptakaniklim budaya sekolah yang penuh makna. Undang-Undang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bab Pendahuluan Ini Memuat : A. Latar Belakang, B. Fokus Penelitian,C. Rumusan

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap anak mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masalah pendidikan menjadi hal yang utama bahkan mendapat perhatian dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional dalam

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kemajuan bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu fondasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

BAB I PENDAHULUAN. terpelajar dengan sendirinya berbudaya atau beradab. Namun kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. yang mempengaruhi kehidupan manusia. Di dalam proses pembelajaran, guru

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia. Saat ini Indonesia memerlukan sumberdaya manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB 1 PENAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus sebagai ujung tombak berdirinya nilai-nilai atau norma. mengembangkan akal manusia, mengingat fungsi pendidikan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. dijelaskan secara jelas pada uraian berikutnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

2016 ANALISIS POLA MORAL SISWA SD,SMP,SMA,D AN UNIVERSITAS MENGENAI ISU SAINS GUNUNG MELETUS D ENGAN TES D ILEMA MORAL

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter pada saat ini merupakan topik yang hangat dibicarakan oleh kalangan pendidik. Realita yang terjadi di Indonesia sekarang ini adalah perilaku moral yang semakin hari semakin memudar. Misalnya saja tindak kekerasan yang meningkat di kalangan remaja yang sering terwujud dalam aksi tawuran, rasa hormat terhadap orang tua dan guru yang semakin rendah, kebohongan atau ketidakjujuran yang semakin membudaya, adanya rasa saling curiga, rendahnya rasa tanggung jawab individu dan kelompok. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Kemajuan suatu bangsa bergantung pada karakter yang dimiliki oleh generasi penerus. Hal ini dikarenakan karakter mampu membentuk kualitas sumber daya manusia sehingga nantinya akan melahirkan masyarakat yang memiliki skill yang mumpuni. Karakter merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain (Samani dan Haryanto, 2012: 42). Karakter juga dianggap sebagai nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, persaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, adat 1

2 istiadat dan estetika. Orang berkarakter itu berarti seseorang yang berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat atau berwatak. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan karakter dicanangkan sebagai salah satu program pendidikan sesuai dengan fungsi dan tujuan Sistem Pendidikan Nasional sebagaimana tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3 menyebutkan bahwa: Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan utama dari adanya pendidikan karakter yaitu untuk memfasilitasi penguatan dan pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga terwujud dalam perilaku anak baik ketika proses di sekolah maupun setelah proses sekolah. Tujuan kedua pendidikan karakter adalah mengkoreksi perilaku peserta didik yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dikembangkan oleh sekolah. Sekolah melalui berbagai mata pelajarannya berupaya untuk mencapai tujuan tersebut, termasuk melalui pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang menjadi salah satu mata pelajaran wajib di sekolah menengah pertama. Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah salah satu mata pelajaran yang tepat untuk menerapkan program pendidikan karakter. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosial kultur, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan

3 UUD 1945. Sebagai mata pelajaran, PKn memiliki visi dan misi yang menjadi pedoman. Visi PKn adalah, sebagai berikut: Menanamkan komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 guna memberikan pemahaman yang mendalam tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia (BSNP, 2006: 155). Selain visi, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) juga memiliki misi sebagaimana uraian berikut ini. Misi dari Pendidikan Kewarganegaraan ialah menghindarkan Indonesia dari sistem pemerintahan otoriter yang memasung hak-hak warga negara untuk menjalankan prisip-prinsip demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (BSNP, 2006:155). Dengan memperhatikan visi dan misi tersebut diharapkan PKn mampu menumbuhkan warga negara yang memiliki kepribadian dan berkarakter sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Selaras dengan visi dan misi tersebut di atas, PKn pada hakikatnya dimaksudkan untuk membentuk warga negara yang baik dan bertanggung jawab berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam dasar negara Pancasila. Berdasarkan Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang standar isi, dalam lampirannya dijelaskan bahwa tujuan pelajaran PKn bagi siswa sekolah ialah, sebagai berikut: 1. Agar peserta didik memiliki kemampuan berfikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan

4 2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara 3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainya 4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (BSNP, 2006:155-156). Berdasarkan tujuan tersebut, mata pelajaran PKn diharapkan mampu memberikan wawasan dan kesadaran bernegara, serta membentuk sikap dan perilaku cinta tanah air, tertib, jujur, bekerja keras serta bertanggung jawab kepada peserta didik. Kerja keras dan tanggung jawab merupakan karakter penting yang wajib dimiliki oleh generasi penerus bangsa khususnya bagi mereka yang masih di bangku sekolah. Memiliki kedua karakter tersebut mampu menjadikan seseorang peserta didik mencapai prestasi baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Kerja keras merupakan perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya (Mustari, 2014: 43). Sedangkan tanggung jawab merupakan sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dilakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan YME (Gunawan, 2012:33). Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan mengajarkan tentang bangsa Indonesia dan bagaimana seharusnya sikap warga negara Indonesia. Akan tetapi dewasa saat ini mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan

5 Kewarganegaraan dipandang sebelah mata oleh masyarakat, mereka beranggapan bahwa mata pelajaran ini tidak terlalu penting dibandingkan dengan mata pelajaran lain dan siswa juga kurang memperhatikan pada saat pembelajaran berlangsung. Hal ini menjadi penghambat tercapainya tujuan yang diharapkan oleh guru. Pendidikan karakter merupakan hal positif yang dilakukan guru dan berpengaruh kepada karakter siswa yang diajarnya terutama dalam pengelolaan karakter tanggung jawab belajar yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dengan adanya kerja keras dan tanggung jawab siswa akan lebih tau bagaimana tanggung jawab menjadi siswa yaitu belajar dan bekerja keras agar bisa mencapai prestasi yang membanggakan terutama untuk kedua orang tua. Selain itu dengan tanggung jawab dan kemauan bekerja keras siswa juga akan mampu untuk memecahkan masalah dan menumbuhkan rasa percaya diri. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Karakter Kerja Keras dan Tanggung Jawab Siswa dalam Pembelajaran PKn di SMP Islam Karangrayung Kabupaten Grobogan untuk mengembangkan serta menumbuhkan sikap kerja keras dan tanggung jawab sehingga nantinya mampu menciptakan hubungan timbal baik antara guru dengan siswa, siswa antar siswa, siswa dengan kelompok masyarakat.

6 B. Rumusan Masalah Perumusan masalah merupakan bagian pokok yang harus ada dalam penelitian karya ilmiah. Adanya perumusan masalah diharapkan proses pemecahan permasalahan dapat terinci secara jelas, lebih terarah, dan fokus. Peneliti sebelum melakukan penelitian harus mengetahui terlebih dahulu pokok permasalahan yang ada. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana implementasi pendidikan karakter kerja keras dan tanggung jawab dalam pembelajaran PKn pada siswa di SMP Islam Karangrayung Kabupaten Grobogan? 2. Bagaimana kendala implementasi pendidikan karakter kerja keras dan tanggung jawab dalam pembelajaran PKn pada siswa di SMP Islam Karangrayung Kabupaten Grobogan? 3. Bagaimana solusi atas kendala implementasi pendidikan karakter kerja keras dan tangggung jawab dalam pembelajaran PKn pada siswa di SMP Islam Karangrayung Kabupaten Grobogan? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian titik pijak dalam melaksanakan kegiatan yang akan dilaksanakan, sehingga harus dirumuskan dengan jelas. Tujuan penelitian berfungsi sebagai acuan pokok terhadap masalah yang akan diteliti. Adanya tujuan penelitian, maka suatu masalah yang diteliti dapat dirumuskan secara jelas dan terarah, serta akan mempermudah dalam mencari data sampai pada langkah

7 pemecahan masalahannya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan implementasi pendidikan karakter kerja keras dan tanggung jawab dalam pembelajaran PKn pada siswa di SMP Islam Karangrayung Kabupaten Grobogan. 2. Mendeskripsikan kendala implementasi pendidikan karakter kerja keras dan tanggung jawab dalam pembelajaran PKn pada siswa di SMP Islam Karangrayung Kabupaten Grobogan. 3. Mendeskripsikan solusi atas kendala implementasi pendidikan karakter kerja keras dan tangggung jawab dalam pembelajaran PKn pada siswa di SMP Islam Karangrayung Kabupaten Grobogan. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat secara praktis maupun teoritis seperti berikut: 1. Manfaat Teoritis Memberikan sumbangan pemikiran dalam implementasi pendidikan karakter kerja keras dan tanggung jawab pada siswa. 2. Manfaat Praktis a. Bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dalam rangka implementasi pendidikan karakter kerja keras dan tanggung jawab pada siswa

8 b. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan gambaran mengenai implementasi pendidikan karakter kerja keras dan tanggung jawab pada siswa baik di sekolah maupun diluar sekolah. c. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dipergunakan dalam penerapan wawasan dan pengetahuan yang telah diperoleh bisa di gunakan sebagai dasar peneliti lain untuk mengadakan penelitian mengenai karakter selanjutnya di Program Pascasarjana Jurusan Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.