bulan Oktober 2016 sebesar 1,68 hari atau turun sebesar 0,05 poin dibandingkan dengan bulan September sebesar 1,73 hari. Untuk memberikan pelayanan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Statistik Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Bulan Agustus 2017

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Statistik Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Bulan September 2017

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN AGUSTUS 2014

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan saat ini, pentingnya sistem informasi hampir dirasakan berbagai jenis bidang usaha,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN OKTOBER 2014

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN OKTOBER 2015

TINGKAT PENGHUNIAN HOTEL BINTANG DI JAWA TENGAH BULAN JUNI 2011

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JULI 2012

BAB I PENDAHULUAN. nyaman, serta mendapatkan kepuasan di dalam menerima pelayanan (service) selama

BAB I PENDAHULUAN. dalam aktivitas operasional suatu perusahaan karena pembelian merupakan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan utama yaitu mendapatkan laba sesuai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN OKTOBER 2016

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 2012

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR AGUSTUS 2012

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN JULI 2016

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN DESEMBER 2016

BAB I PENDAHULUAN. internet kita bisa melakukan bisnis secara online, mencari berbagai informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri perhotelan tidak terlepas dari tumbuh dan

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN JULI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN AGUSTUS 2016

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2013

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN NOVEMBER 2016

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN SEPTEMBER 2016

Perkembangan Pariwisata Sulawesi Utara Bulan September 2017

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STATISTIK HOTEL DAN PARIWISATA DI KOTA TARAKAN, BULAN APRIL 2017

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN APRIL 2016

BAB I PENDAHULUAN. serius terhadap bidang ini telah melahirkan beberapa kebijakan sebagai

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN MARET 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN MEI 2015

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN JUNI 2015

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL (TPK) KALIMANTAN SELATAN BULAN OKTOBER 2013

PERKEMBANGAN PARIWISATA KALIMANTAN BARAT MARET 2010

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN JANUARI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN MEI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN APRIL 2015

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2013

Perkembangan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Agustus 2017

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN PARIWISATA KALIMANTAN BARAT OKTOBER 2011

Perkembangan Pariwisata

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN FEBRUARI 2015

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN APRIL 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2014

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I Pendahuluan I - 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I. mendorong tumbuhnya berbagai industri sebagai upaya dalam memenuhi. Persaingan dalam dunia industri sebagai dampak dari beragamnya

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN JUNI 2017

PARIWISATA DKI JAKARTA

B A B IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. pada dewasa ini, tentunya kita ketahui bahwa MEA

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN MEI 2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata saat ini sangat berkembang dengan pesat di Indonesia salah satunya di kota Surabaya. Setiap tahun arus wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia terus meningkat, begitu pula pergerakan wisatawan ke kota-kota yang termasuk di dalamnya adalah kota Surabaya. Hal ini mempengaruhi salah satu usaha yang juga mengalami peningkatan yaitu usaha hotel. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Jawa Timur pada bulan Oktober 2016 mencapai 53,49 persen atau turun 7,14 poin dibanding TPK bulan September 2016 yang mencapai 60,63 persen. Menurut klasifikasi bintang, TPK hotel bintang 4 pada bulan Oktober 2016 mencapai 59,28 persen dan merupakan TPK tertinggi dibanding TPK hotel berbintang lainnya. Selanjutnya TPK bintang 2 sebesar 55,51 persen, diikuti hotel bintang 5 sebesar 51,54 persen, bintang 3 sebesar 50,24 persen, dan hotel bintang 1 sebesar 45,00 persen. Rata-rata lama menginap tamu (RLMT) Asing pada hotel berbintang bulan Oktober 2016 mencapai 3,74 hari, naik sebesar 1,26 poin dibanding dengan bulan September 2016 yang sebesar 2,48 hari. Untuk RLMT Indonesia pada bulan Oktober 2016 mencapai 1,61 hari, mengalami peningkatan 0,08 poin dibanding bulan September 2016 sebesar 1,69 hari. Secara keseluruhan RLMT pada 1

2 bulan Oktober 2016 sebesar 1,68 hari atau turun sebesar 0,05 poin dibandingkan dengan bulan September sebesar 1,73 hari. Untuk memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya terkait pelayanan jasa akomodasi kepada wisatawan, perlu adanya inovasiinovasi yang dapat mendukung kemajuan usaha. Sistem informasi sangatlah dibutuhkan dalam proses menjalankan usaha baik dalam usaha dagang maupun usaha jasa. Sejalan dengan itu perlu juga diperhatikan peningkatan mutu dan jumlah tenaga kerja pada akomodasi, khususnya tenaga-tenaga profesional di bidang hotel dan kepariwisataan yaitu, suatu pelayanan yang baik seperti para staf yang bekerja dengan ramah dan sopan, seragam yang rapi untuk bertemu dengan tamu dan yang tidak kalah penting adalah kebersihan. Saat ini banyak sekali hotel dibangun di kota Surabaya dengan fasilitas keunggulan masing-masing dan harga yang terjangkau. Usaha hotel termasuk usaha yang sangatlah kompleks dikarenakan banyaknya yang dapat dijual di dalamya seperti kamar, makanan yang ada di restorannya, produk-produk yang dijual, tempat seminar yang dapat digunakan kalangan umun, dan lain-lain. Hotel DL yang akan dibahas termasuk hotel bintang 4 yang sudah dilengkapi dengan beberapa fasilitas seperti tempat makan, tempat pertemuan, tempat olahraga, kamar yang nyaman dan fasilitas yang lengkap. Dalam mempertahankan kepercayaan dari pelanggan hotel DL terus melakukan inovasi-inovasi di mana pengunjung yang menginap tidak hanya sekedar dapat menginap, namun juga dapat menikmati seperti acara musik secara langsung, makan di

3 restorannya, dan untuk berolahraga. Hal ini menjadi daya tarik sendiri bagi pelanggan yang dapat menambah pendapatan dari hotel. Pendapatan yang diperoleh dari usaha hotel mendukung pemasukan bagi pendapatan daerah, sehingga dengan semakin banyaknya hotel yang ada semakin menambah pemasukan pendapatan daerah. Untuk tetap dapat bersaing dengan hotel lain yang ada di Surabaya hotel DL terus melakukan usaha dimana dapat menambah value added bagi minat para pelanggan yang akan menggunakan fasilitas hotel, serta terus mengembangkan sistem yang digunakan untuk dapat mendukung jalannya usaha tersebut dengan lebih maksimal. Hotel DL tidak hanya menjual jasa namun juga produk-produk dagang/manufaktur seperti makanan di restorannya, hal ini membuat hotel membutuhkan suatu sistem yang dapat membantu pengendalian proses operasional hotel agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien serta memperoleh laba sesuai yang diharapkan. Hotel DL menggunakan sistem yang bernama Visual Hotel Program (VHP). Program tersebut dipakai mulai dari bagian menerima tamu, pembayaran, sampai pembelian barang-barang yang diperlukan oleh hotel. Dalam menjalankan hotel tersebut dibutuhkan pelayanan yang maksimal yang termasuk di dalamnya adalah bahan baku yang dipesan oleh hotel untuk memenuhi permintaan konsumen seperti, sayuran, buah-buahan, amenities (pasta gigi, sabun, dan shampoo), bahan makanan pagi, minuman, dan lain-lain. Hal ini dibutuhkan proses yang tepat dalam pemesanan pembeliaannya terhadap pemasok yang terkait dengan bahan-bahan tersebut.

4 Pembelian kebutuhan barang-barang ini dilakukan dengan beberapa supplier yang tetap dengan sistem pembayaran secara kredit. Pembayaran dilakukan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian awal yang sudah disepakati dengan pemasok. Terdapat beberapa permasalahan yang terjadi di hotel tersebut, yang pertama adalah adanya kerja rangkap dalam hal ini dapat menyebabkan adanya kecurangan dalam pemesanan pembelian, misalnya bagian purchasing yang bertugas untuk melakukan pemesanan atas bahan baku yang dibutuhkan di hotel merangkap juga sebagai pembayar tagihan. Kecurangan yang mungkin dapat terjadi adalah bagian purchasing tersebut bisa saja menambah pesanan untuk kepentingan sendiri dengan menggunakan kas yang ada dan mengganti nota yang nantinya akan diperiksa oleh pihak accounting. Masalah yang lain jika dalam receiving record tidak ada otorisasi dari pihak penerima barang, dimana dalam SOP yang telah dibuat harus adanya kelengkapan otorisasi sebagai bukti bahwa barang telah diterima dan layak untuk melakukan pembayaran sesuai dengan barang yang dipesan. Dalam setiap arsip yang diperlukan terkait dengan pembelian terkadang tidak adanya kelengkapan dari arsip tersebut, seperti purchase order (PO) belum dibuat karena melakukan pemesanan melalui telepon, sehingga tidak dapat mencocokkan barang yang dipesan saat barang datang. Sistem informasi yang digunakan dalam membantu usaha, akan memberikan beberapa dampak yang dapat membantu menjalankan proses pekerjaan menjadi jauh lebih efektif dan efisien. Sistem

5 pengendalian internal yang digunakan perusahaan juga harus berjalan dengan baik untuk dapat membantu mencegah adanya tindakan-tindakan yang dapat merugikan perusahaan, kemudian juga membantu memeriksa keakuratan dari laporan yang dibuat oleh perusahaan. Perusahaan harus dapat menggunakan lima komponen berdasarkan Commite Of Sponsoring Organization (COSO, 2013), dimana perusahaan harus memperhatikan lingkungan pengendalian mereka, aktivitas pengendalian untuk dapat mengambil tindakan, penilaian risiko agar perusahaan dapat lebih memahami risiko apa yang akan dihadapi selama proses operasional, informasi dan komunikasi sangat dibutuhkan untuk dapat melaksanakan, mengelola, dan mengendalikan operasinya, serta melakukan pengawasan untuk semua proses dapat berjalan sesuai prosedur yang ada. Adanya pengendalian internal yang baik juga dapat membantu untuk mengendalikan dan memastikan keberhasilan perusahaan. Dengan adanya penggunaan sistem informasi dan pengendalian intern yang memadai diharapkan usaha yang dijalankan akan terus berjalan dan memperoleh keuntungan secara signifikan, serta dapat bertahan dalam persaingan dari kompetitor yang lainnya. Laporan ini merupakan laporan kegiatan magang yang dilakukan pada perusahaan jasa dalam bidang perhotelan dengan fokus analisis bagian siklus pembelian. Persoalan-persoalan yang dihadapi tersebut dapat mempengaruhi kelangsungan pekerjaan yang dilakukan. Beberapa solusi yang dianjurkan untuk dapat membantu mengatasi persoalan yang ada dengan meningkatkan sistem pengendalian

6 internal yang dapat meminimalisasi adanya kesalahan ataupun kecurangan. 1.2 Ruang Lingkup Praktik kerja magang dilakukan di kantor pusat yang bergerak dalam bidang kontruksi dan perhotelan. Magang yang dijalani selama 3 bulan berfokus di salah satu hotel dari perusahaan tersebut di mana dilakukan di kantor pusat. Pembahasan yang dilakukan akan terkait dengan evaluasi pengedalian internal pada siklus pembelian hotel yang terdiri atas permintaan pembelian, pemesanan barang, penerimaan barang, pembayaran atas pembelian kredit. 1.3 Manfaat 1. Manfaat Akademik Dapat menerapkan dan membandingkan teori dan perhitungan yang sudah dipelajari selama kuliah berlangsung dengan yang diterapkan dilapangan. 2. Manfaat Praktik Dapat secara langsung melihat setiap pekerjaan yang terjadi di lapangan dan mencoba untuk melakukan perhitungan serta menerapkan sistem informasi akuntansi pada siklus pembelian untuk meningkatkan pengendalian internal agar berjalan dengan lebih baik.

7 1.4 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan adalah sebagai berikut: Bab 1: PENDAHULUAN Bab ini mencakup latar belakang masalah, ruang lingkup, dan manfaat dari praktik kerja tersebut. Bab 2: TINJAUAN PUSTAKA Bab ini meliputi teori-teori yang mendasari landasan teori yang digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi perusahaan, terkait dengan sistem informasi akuntansi milik beberapa pakar sistem, sistem akuntansi pembelian, pembayaran hutang, teori pengendalian internal berdasarkan COSO, serta kecurangan yang dapat dilakukan dalam sistem. Teori ini yang mendasari penulisan laporan tersebut dan pembuatan rerangka berpikir. Bab 3: METODE PENELITIAN Dalam bab ini berisi desain penelitian, jenis data dan sumber data, alat dan metode pengumpulan data, objek magang, dan prosedur analisis data. Bab 4: ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas mencakup pekerjaan yang dilakukan, membahas temuan atau hasil yang diperoleh, mendeskripsikan tentang kondisi yang terjadi di hotel tersebut, serta membahas masalah-masalah yang ada di dalamnya.

8 Bab 5: SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN Bab ini berisikan hal-hal yang dilakukan selama kegiatan kerja praktik di perusahaan yang bersangkutan, serta memberikan saran dari praktik-praktik yang sudah dilakukan selama 3 bulan tersebut.