BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Persaingan yang ketat dalam berbagai aspek merupakan hal yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah kebijaksanaan keuangan yang dihadapi perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. volume usaha yang pada akhirnya mengakibatkan kebangkrutan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan dituntut untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif

BAB I PENDAHULUAN. Dengan memperoleh laba yang maksimal, maka perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Seiring bertambah dewasanya perusahaan, mereka harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, yang belum memiliki rumah. Disisi lain pemerintah juga sulit untuk

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat dewasa ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. masalah-masalah rumit dalam rangka mencapai tujuan yang optimal. Proses

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan. Aktivitas-aktivitas tersebut

BAB I PENDAHULUAN. offline hingga bisnis online. Dalam perkembangan bisnis offline Indonesia bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan jenis perusahaan manufaktur

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. resiko. Modal kerja dipergunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

I. PENDAHULUAN. total aktiva, maupun modal sendiri (Sartono, 1998). Besarnya laba digunakan

BAB I PENDAHULUAN. keadaan perekonomian sejak bulan Oktober 2014 hingga saat ini masih

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat berkembang. Untuk mencapai hal tersebut tentu diperlukan biaya.

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Oleh karena itu, peran seorang manajer keuangan sangat dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. dan distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomis manusia. Kegiatan produksi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, laporan keuangan merupakan suatu media penting

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Secara umum setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk meningkatkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. yang jumlahnya relatif lebih banyak. Tetapi jika dipandang dari sisi manajernen,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan dunia yang bebas melahirkan era persaingan dalam berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. mana hal ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. ini menimbulkan persaingan yang ketat sehingga perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis semakin pesat yang terjadi pada era

BAB I PENDAHULUAN. Masalah perekonomian merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri (Lukviarman,

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu diarahkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya setiap perusahaan membutuhkan dana khususnya

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I. Perkembangan bisnis Real Estate dan Property mengalami perkembangan. yang cukup pesat di Indonesia. Real Estate Indonesia (REI) memperkirakan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan. perusahaan. Ada dua pengertian modal kerja, yang pertama gross working

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang berdampak pada

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. segera dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Masalah krisis

BAB I PENDAHULUAN. hidup perusahaan terutama bagi perusahaan go public dalam perdagangan saham.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi alternatif masyarakat. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendanaan ini bisa bersumber dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya, perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur, pada tahun 2012 yang lalu berdasarkan riset yang dilaoprkan oleh.

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengikuti dan memenuhi kebutuhan pasar yang fluktuatif (Wibowo dan Wartini,

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Adapun tujuan akhir yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era ekonomi global yang semakin maju saat ini, akan menimbulkan

Rasio Lancar. Rasio Lancar 2.75

I. PENDAHULUAN. terjadinya krisis moneter pada tahun 2007, yang berlanjut dengan terjadinya stagflasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam kaitannya dengan kegiatan operasi perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan tersebut. Aspek keuangan selalu membutuhkan perhatian besar

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Selain digunakan dalam operasi perusahaaan sehari-hari, modal kerja

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah gedung, perkantoran, mall, hotel,

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya akan memaksimalkan struktur modalnya. bagaimana posisi financial perusahaan tersebut. Struktur modal adalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuktikan adanya pengaruh perputaran kas, perputaran piutang dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis dewasa ini cenderung semakin pesat. Tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan dunia usaha yang tumbuh semakin cepat. menyebabkan meningkatnya persaingan yang kompetitif antar perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang relatif sulit dipecahkan. Dipandang dari sisi kreditur,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Lingkungan dunia usaha saat ini ditandai oleh perkembangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis yang sedang mengalami era globalisasi menyebabkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan kinerja perusahaan, karena working capital merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kestabilan keadaan perusahaan. Pertimbangan-pertimbangan yang. dengan melakukan efisiensi modal kerja (Ristanti dkk, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perbankan di Indonesia merupakan objek sekaligus subjek yang

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk selalu selangkah lebih maju dari para pesaingnya agar dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. bertambah ketat. Perusahaan yang tidak mampu bersaing maka tidak akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, perekonomian Indonesia mengalami

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan yang ketat dalam berbagai aspek merupakan hal yang tak dapat dihindari, terutama dalam dunia bisnis atau perusahaan. Oleh karena itu sebuah perusahaan harus mampu untuk memelihara dan mempertahankan lingkungan bisnisnya secara efisien. Perusahaan yang mampu bertahan dalam ketatnya persaingan di dunia bisnis harus memiliki kinerja yang baik, baik dari segi manajemennya, keuangan maupun yang lainnya. Salah satu sumber informasi penting tentang kinerja perusahaan yang Go Public adalah laporan keuangan. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang yang kegiatannya adalah melakukan produksi atau distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomis manusia. Tujuan didirikannya perusahaan adalah untuk memperoleh profitabilitas (Prakoso dkk, 2014). Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu dapat diukur dengan melihat kesuksesan dan kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktivanya secara produktif. Profitabilitas juga mempunyai arti penting dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang, karena profitabilitas menunjukan apakah badan usaha tersebut mempunyai prospek yang baik 1

2 dimasa yang akan datang. Dengan demikian setiap badan usaha akan selalu berusaha meningkatkan profitabilitas. Tingkat profitabilitas yang tinggi pada suatu perusahaan berarti tinggi pula efisiensi penggunaan modal yang digunakan oleh perusahaan tersebut maka setiap perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan profitabilitasnya, karena semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu perusahaan maka kelangsungan hidup perusahaan tersebut akan lebih terjamin (Ambarwati, 2015). Perusahaan dapat memaksimalkan labanya apabila manajer keuangan mengetahui faktor-faktor yang memiliki pengaruh besar terhadap profitabilitas perusahaan. Dengan mengetahui pengaruh dari masing-masing faktor terhadap profitabilitas, perusahaan dapat menentukan langkah untuk mengatasi masalah-masalah dan meminimalisir dampak negatif yang timbul. Dalam melakukan aktivitas operasionalnya setiap perusahaan akan membutuhkan potensi sumber daya, salah satunya adalah modal kerja. Modal kerja merupakan sejumlah dana yang tertanam dalam aktiva lancer yang dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk membiayai kegiatan operasinya sehari-hari, dimana modal kerja yang telah dikeluarkan itu diharapkan akan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan produksinya. Jumlah modal kerja dalam suatu perusahaan harus cukup untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan sehari-hari sehingga perusahaan tidak mengalami kesulitan keuangan dan kegagalan akibat ketidakcukupan dalam modal kerja. Modal kerja yang berlebihan menunjukan adanya dana yang tidak produktif dan hal

3 ini akan menimbulkan kerugian baginperusahaan, yaitu dapat menyebabkan perusahaan overlikuid sehingga menimbulkan dana menganggur yang akan menyebabkan inefisiensi perusahaan, dan membuang kesempatan memperoleh laba (Iskandar, 2014). Modal kerja dapat dilihat dari perputaran modal kerja (Working Capital Turnover), perputaran piutang (Receivable Turnover), perputaran persediaan (Inventory Turnover). Modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam perusahaan selama perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha (Kasmir, 2008). Perputaran modal kerja dimulai dari saat kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat kembali menjadi kas. Tingkat perputaran modal kerja yang tinggi juga diharapkan terjadi dalam waktu yang relatif pendek. Sehingga modal kerja yang ditanamkan perusahaan akan cepat kembali. Semakin tinggi tingkat perputaran modal kerja berarti kemungkinan meningkatnya laba juga semakin besar. Laba yang tinggi mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan tersebut. Berapa lama periode perputaran modal kerja adalah tergantung kepada berapa lama periode perputaran dari masing-masing komponen dari modal kerja tersebut. Mengingat pentingnya modal kerja didalam perusahaan, manager keuangan harus dapat merencanakan dengan baik besarnya jumlah modal kerja yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan, karena jika terjadi kelebihan atau kekurangan dana hal ini akan mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan. Adapun tiga komponen modal kerja yaitu kas, piutang dan persediaan. Ketiga komponen modal kerja tersebut dapat dikelola

4 dengan cara yang berbeda untuk memaksimalkan profitabilitas atau untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan (Arif, 2015). Struktur modal merupakan paduan sumber dana jangka panjang yang digunakan perusahaan yang berupa ekuitas (modal sendiri) atau hutang jangka panjang. Ekuitas (modal sendiri) merupakan modal yang berasal dari pemilik perusahaan untuk jangka waktu tak tentu lamanya. Ekuitas sebagai sumber pendanaan bagi perusahaan bias dalam bentuk saham biasa serta saham preferen. Biaya yang timbul dari penggunaan modal sendiri adalah berupa opportunity cost (Yusralaini, 2009). Struktur modal diukur dan dinyatakan berdasarkan jumlah dari berbagai sumber permodalan mengenai jumlah dan komposisi tiap-tiap jenis sumber permodalan yang diperlukan masing-masing perusahaan saat ini tidak ada aturan yang pasti karena struktur modal dipengaruhi oleh sifat, jenis, dan kondisi serta biaya modal masing-masing komponen sumber permodalan. Struktur modal haruslah dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat menjamin stabilitas finansial agar perusahaan bias menghasilkan keuntungan yang diinginkan. Oleh karena iu, perusahaan harus menetapkan struktur modal yang optimal. Setelah struktur modal mencapai titik optimum, penggunaan hutang yang lebih banyak dari pada modal sendiri akan mengakibatkan penurunan profitabilitas. Profitabilitas juga dipengaruhi oleh ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan menunjukan total aktiva yang dimiliki perusahaan. Sebuah

5 perusahaan yang ukuran atau skalanya besar dan sahamnya tersebar luas, biasanya memiliki kekuatan tersendiri dalam menghadapi masalah bisnis dan ketidakmampuan perusahaan untuk menghasilkan laba lebih tinggi karena usaha atau bisnisnya didukung oleh aset yang besar sehingga kendala perusahaan seperti peralatan yang memadai dan sebagainya dapat diatasi (Azlina, 2009). Likuiditas merupakan indikator mengenai kemampuan perusahaan dalam membayar semua kewajiban keuangan jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancer yang tersedia. Likuiditas tidak hanya berkenaan dengan keseluruhan keuangan perusahaan, tetapi juga berkaitan dengan kemampuan untuk merubah aktiva lancer menjadi uang kas, jika perusahaan memutuskan menetapkan modal kerja dalam jumlah yang besar, kemungkinan tingkat likuiditas akan terjaga namun kesempatan untuk memperoleh laba yang besar akan menurun yang pada akhirnya berdampak pada menurunnya profitabilitas, sebaliknya jika perusahaan ingin memaksimalkan profitabilitas, kemungkinan dapat mempengaruhi tingkat likuiditas perusahaan. Makin tinggi likuiditasnya, maka makin baiklah posisi perusahaan dimata kreditur (Iskandar, 2014). Leverage keuangan adalah penggunaan aktiva atau sumber dana dimana untuk penggunaan tersebut perusahaan harus menanggung biaya tetap atau membayar beban tetap (Kinanti, 2009). Leverage bersumber dari penggunaan biaya tetap (fixed cost), baik biaya dari aktiva operasi maupun biaya dari aktifitas operasi maupun biaya tetap dari aktifitas keuangan.

6 Leverage yang bersumber dari aktifitas operasi disebut leverage operasi (operating leverage) dan leverage yang berasal darinaktifitas keuangan disebut leverage keuangan (financial leverage). Beberapa penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan profitabilitas yaitu, penelitian Iskandar (2014) menunjukan bahwa perputaran modal kerja tidak berpengaruh terhadap profitabilitas, struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas dan likuiditas berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap profitabilitas. Ambarwati (2015) melalui penelitiannya menyatakan bahwa modal kerja berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas, likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, dan ukuran perusahaan brpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Penelitian lainya dilakukan Kinanti (2009) yang menyimpulkan bahwa rasio aktivitas, leverage keuangan dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, umur perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Penelitian ini mengacu pada penelitian Yusralaini (2009), tentang pengaruh perputaran modal kerja, struktur modal, umur perusahaan dan skala perusahaan terhadap profitabilitas. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian Yusralaini (2009) pada variabel penelitian, objek dan tahun penelitian. Penelitian ini menambahkan variabel leverage keuangan dan likuiditas. Menambahkan leverage karena, untuk mengetahui pengaruhnya terhadap profitabilitas karena dari banyak

7 penelitian hasilnya berbeda-beda. Leverage juga merupakan factor yang dapat mempengaruhi profitabilitas karena, leverage dapat digunakan untuk meningkatkan hasil pengembalian pemegang saham, tetapi dengan risiko (Sawir, 2001 dalam Arif, 2015). Menambahkan variabel likuiditas karena, likuiditas merupakan faktor yang menentukan sukses atau tidaknya suatu perusahaan dalam kaitanya dengan profitabilitas. Likuiditas menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih (Munawir, 2002 dalam Ambarwati, 2015). Pada penelitian terdahulu melakukan penelitian pada perusahaan Automotive and Allied Product yang terdaftar di BEI, sedangkan penelitian ini menggunakan objek perusahaan Industry Property and Real Estate yang terdaftar di BEI, karena perusahaan Industry Property and Real Estate banyak dilirik oleh para investor untuk melakukan investasi dan investasi ini akan menghasilkan keuntungan yang besar. Sektor property merupakan sector yang bergerak dibidang perumahan, perkantoran, perhotelan. Sektor properti juga berperan cukup penting bagi perekonomian suatu negara. Dengan tumbuhnya sektor properti menandakan adanya pertumbuhan ekonomi di masyarakat. Selain itu, dengan berkembangnya sektor ekonomi akan memicu pembangunan sektorsektor lainnya. Industri properti merupakan bidang yang menjanjikan untuk berkembanmg di Indonesia melihat potensi jumlah penduduk yang besar dengan rasio pemilikan rumah yang cukup rendah. Kondisi lainnya adalah

8 semakin meningkatnya daya serap pasar terhadap produk properti serta adanya badan-badan usaha untuk menarik investor yang dilakukan oleh pemerintah. Perusahaan Industry Property and Real Estate dipilih karena perusahaan tersebut merupakan salah satu sektor industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menyediakan berbagai keperluan konsumen seperti apartemen, perumahan, perkantoran, perhotelan. Perusahaan Industry Property and Real Estate juga merupakan salah satu perusahaan dengan investasi jangka panjang. Penelitian ini penting karena digunakan sebagai masukan yang dapat dijadikan tolak ukur dalam penyusunan suatu laba yang optimal, dandapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan besarnya sumber dana yang diperlukan dalam membiayai aktivitas perusahaan, serta sebagai bahan pertimbangan yang bermanfaat untuk mengambil keputusan investasi pada perusahaan yang akan ditanamkan dananya dengan melihat profitabilitas perusahaan tersebut. 1.2. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.2.1. Apakah Tingkat Perputaran Modal Kerja berpengaruh positif terhadap Profitabilitas? 1.2.2. Apakah Struktur Modal berpengaruh positif terhadap Profitabilitas?

9 1.2.3. Apakah Skala Perusahaan berpengaruh positif terhadap Profitabilitas? 1.2.4. Apakah Likuiditas berpengaruh positif terhadap Profitabilitas? 1.2.5. Apakah Leverage Keuangan berpengaruh positif terhadap Profitabilitas? 1.3. Pembatasan Masalah Berdasarkan perumusan masalah diatas, pembatasan masalah pada penelitian ini yaitu pengaruh tingkat perputaran modal kerja, struktur modal skala perusahaan, likuiditas dan leverage keuangan terhadap profitabilitas pada perusahaan Industry Property and Real Estate di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Terdapat lima faktor yang diteliti yaitu Tingkat Perputaran Modal Kerja, Struktur Modal, Skala Perusahaan, Likuiditas, dan Leverage Keuangan 1.4. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1.4.1. Untuk menguji adanya pengaruh positif Tingkat Perputaran Modal Kerja terhadap Profitabilitas. 1.4.2. Untuk menguji adanya pengaruh positif Struktur Modal terhadap Profitabilitas.

10 1.4.3. Untuk menguji adanya pengaruh positif Skala Perusahaan terhadap Profitabilitas. 1.4.4. Untuk menguji adanya pengaruh positif Likuiditas terhadap Profitabilitas. 1.4.5. Untuk menguji adanya pengaruh positif Leverage Keuangan terhadap Profitabilitas. 1.5. Manfaat Penelitian Penelitian yang dilakukan, hasilnya dapat memberikan manfaat dalam beberapa aspek sebagai berikut: 1.5.1. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan memberikan tambahan informasi dalam menetapkan strategi perusahaan agar dapat bertahan dalam persaingan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. 1.5.2. Bagi Investor Digunakan untuk menambah informasi tentang laporan keuangan yang digunakan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan dalam penanaman investasi. 1.5.3. Bagi Akademisi Diharapkan dapat menjadi referensi untuk dilakukannya penelitian lanjutan tentang profitabilitas dan faktor-faktor yang

11 mempengaruhinya sebagai penelitian pendalaman yang lebih spesifik, serta diharapkan memberikan manfaat teoritis dalam pengembangan teori akuntansi dan akuntansi keuangan, terutama dalam hal yang berhubungan dengan tingkat perputaran modal kerja, struktur modal, skala perusahaan, dan profitabilitas.