HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN BELAJAR DAN MINAT BELaJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

HUBUNGAN LINGKUNGAN AKADEMIS DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA JURNAL. Oleh:

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

II. TINJAUAN PUSTAKA, KARANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan

III. METODE PENELITIAN

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

III. Metodologi Penelitian. XI IPS SMA Negeri 01 Seputih Raman Tahun Pelajaran 2010/2011. Metode

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs UNIT SEKOLAH BARU (USB) SAGULUNG BATAM

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

HUBUNGAN BIMBINGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh: FEBRY HELVITA SARI TAMBAT USMAN NAZARUDDIN WAHAB

BAB III METODE PENELITIAN. genap tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 2 Labuhan Ratu Kota Bandar

PENGARUH PERSIAPAN MATERI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 19 PALU

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Sesuai dengan

PENGARUH PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR SISWA DI LUAR JAM PELAJARAN DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NUR LAILI KHUSNA NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M.TARUNA

III. METODE PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM

III. METODE PENELITIAN. oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode dan jenis penelitian

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 01 LIWA

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL. Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK

III. METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010: 3)

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode korelasional. Menurut

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU MENURUT PERSEPSI SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. faktor yang mempengaruhinya adalah persepsi siswa mengenai proses belajar

HUBUNGAN ANTARA KONDISI LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah SMK GOTONG ROYONG

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANGTUA DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF SISWA KELAS IV SD NEGERI KEMBANGARUM 2 MRANGGEN DEMAK

METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DINA FITMILINA A1A110053

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Sugiyono (2012: 14) mengemukakan bahwa:

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA BERORGANISASI TERHADAP PENINGKATAN SOFT SKILLS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada kajian

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh MARYATI FITRIA AKHYAR SUGIYANTO

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 6

III. METODOLOGI PENELITIAN. populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, dan variabel penelitian. Hal lain

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsipprinsip

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG BAHAN AJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI (JURNAL) Oleh : RENI NOVIANTI

METODE PENELITIAN. kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M.

III. METODE PENELITIAN. Shot Case Study (Sugiono 2010: 110) menjelaskan bahwa terdapat suatu

HUBUNGAN MINAT BACA DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Lampung yaitu di Fakultas Keguruan. Dan Ilmu Pendidikan tahun ajaran 2009/2010.

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh YSIYAR JAYANTRI CUT ROHANI LOLIYANA

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan menurut

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL GURU GEOGRAFI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN KOMUNIKASI GURU-SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif ini penulis ingin memaparkan data-data dan menganalisis data

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasi. Seperti yang

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini ialah metode penelitian korelasi. Seperti yang

HUBUNGAN ANTARA CARA BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel Skripsi) Oleh Imam Basuki

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI SMA PGRI 2 Pringsewu

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

BAB III METODE PENELITIAN. yang beramalat Jalan Pelajar No 12 Pangkalan Bunut. Pemilihan lokasi ini

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif asosiatif dengan

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 JATI AGUNG

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Abung. yang terdiri atas 7 kelas berjumlah 280 siswa.

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 2 Gadingrejo

METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian,

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SEJARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA SMA SANTO MIKAEL SLEMAN YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. expost facto, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

METODE PENELITIAN. akibat. Menurut Sumadi Suryabrata, (2003:82). Tujuan penelitian korelasi adalah

ANALISIS KEPUASAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM SISWA KELAS XI IPA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMAN 5 PADANG.

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA

METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN BELAJAR DAN MINAT BELaJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI (Jurnal) Oleh Akuin Sando ` FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2013

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI Akuin Sando 1), Edy Haryono 2), dedy miswar 3) The aims of this research is to investigate whether there is significant correlation between students achiviement at the XI social class of the SMAN 1 Belalau in academic year 2012 2013. The method used correlation method. The population of this research is the students in XI IPS as many as 77 students. The writer collected the data by using questionnaire, observation, and documentation. Hypothesis are analyzed by product moment. The result of this research are : (1) there is significant correlation between learning environment and students achiviement. (2) There is significant correlations between students interest and their achiviement. Keyword : learning environment, students achiviement, student interests Penelitian bertujuan untuk mengetahui tentang hubungan lingkungan belajar dan minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMAN 1 Belalau Tahun Pelajaran 2012-2013. Penelitian menggunakan metode korelasional. Populasi penelitian siswa kelas XI IPS SMAN 1 belalau sebanyak 77 siswa. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, dokumentasi dan kuesioner. Analisis data untuk uji hipotesis menggunakan korelasi product moment. Hasil penelitian : (1) ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa, semakin baik lingkungan belajar siswa maka prestasi belajar siswa akan meningkat. (2) Ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa, semakin tinggi minat belajar siswa maka akan tinggi pula prestasi belajar siswa. Kata kunci: lingkungan belajar, minat belajar, prestasi belajar Keterangan: 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi FKIP UNILA 2) Pembimbing Utama 3) Pembimbing Pembantu

1 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan tolak ukur kemajuan suatu bangsa, dengan pendidikan maka bangsa Indonesia diharapkan mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas secara intelektual, spiritual dan mandiri sehinga diharapkan masyarakat kita mampu untuk bersaing dengan negara lain dimana arus globalisasi saat ini yang semakin terasa kehadirannya. Keberhasilan seseorang dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajarnya, oleh sebab itu hasil belajar sangat penting peranannya untuk mengetahui peserta didik sudah mampu atau belum dalam menempuh pendidikan suatu mata pelajaran. Berdasarkan hasil observasi pada SMA Negeri 1 Belalau Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat pada Bulan Februari 2013 diperoleh informasi bahwa nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) untuk Mata Pelajaran Geografi adalah nilai 75 (kurikulum SMA Negeri 1 Belalau 2012-2013:34). Prestasi belajar geografi yang diperoleh siswa kelas XI IPS Semester I SMA Negeri 1 Belalau Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat tahun pelajaran 2012-2013, seperti yang tercantum pada tabel berikut: Tabel 1. Rata-rata nilai Ujian Akhir Semester geografi siswa kelas XI IPS semester ganjil SMAN 1 Belalau tahun pelajaran 2012-2013 No kelas nilai Jumlah 75 76 Siswa 1 XI IPS 1 14 9 23 2 XI IPS 2 16 10 26 3 XI IPS 3 15 13 28 Jumlah 45 32 77 Sumber: Kurikulum dan Data Guru Geografi SMAN 1 Belalau Kabupaten Lampung Barat tahun pelajaran 2012-2013 Dari data di atas dapat dilihat bahwa hasil nilai ujian siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Belalau pada semester ganjil tahun pelajaran 2012-2013 masih banyak yang belum tuntas dalam pelajaran geografi. Jumlah siswa 45 mendapat nilai UAS semester ganjil dibawah nilai kriteria ketuntasan minimum (KKM). Menurut Slameto (2003:2) belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru, secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dalam lingkungannya. Menurut Kartini Kartono (1985:1) yaitu ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu Faktor Intern: kecerdasan, bakat, minat, perhatian, motif, dan cara belajar. Faktor ekstern: lingkungan alam, keluarga, masyarakat, sekolah dan peralatan belajar atau sarana prasarana. Keberhasilan proses belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya adalah faktor lingkungan belajar dan minat belajar. Dari kedua faktor tersebut peneliti akan mengkaji apakah lingkungan belajar dan minat belajar geografi mempunyai hubungan dengan prestasi belajar siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimum (KKM). Slameto (2003:60-72) mengatakan, lingkungan belajar siswa yang berpengaruh terhadap prestasi belajar terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah di dalam lingkungan keluarga.

2 Lingkungan sekolah merupakan tempat bekal keahlian dan ilmu pengetahuan, Karena tidak semua pendidikan dilaksanakan oleh keluarga, sehingga anak dimasukkan ke sekolah untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dengan sistem pendidikan persekolahan yang formal. Lingkungan masyarakat adalah lingkungan tempat tinggal anak. Lingkungan belajar yang baik adalah lingkungan yang sangat menunjang keberhasilan siswa dalam studinya. Lingkungan belajar yang dimaksud ialah keadaan ruang belajar yang bersih, nyaman, segar dan terang serta ventilasi yang cukup menjadikan suasana belajar yang menyenangkan, sedangkan hubungan siswa dengan guru terjalin dengan baik akan menumbuhkan semangat siswa dalam menerima materi yang diberikan guru. lingkungan belajar yang baik tentu akan mendukung lancarnya kegiatan belajar. Lingkungan belajar yang ada di sekitar siswa baik di sekolah maupun di rumah diantaranya lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Lingkungan keluarga adalah lingkungan yang utama bagi anak, dikatakan lingkungan utama bagi anak karena dalam keluarga sebagian besar kehidupan anak berada dalam lingkungan keluarga sehingga pendidikan yang paling banyak diterima anak adalah di dalam lingkungan keluarga. Selain lingkungan belajar, untuk mencapai prestasi belajar yang baik, minat belajar juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pres-tasi belajar. Minat menurut Slameto (2003:180) adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat belajar yang tinggi akan memudahkan siswa dalam menangkap materi yang akan disampaikan oleh guru di sekolah sehingga ada kemungkinan siswa dapat memperoleh prestasi belajar yang lebih baik lagi. Minat belajar geografi yang tinggi akan dapat meningkatkan prestasi belajar geografi, karena dengan adanya minat belajar geografi yang tinggi, akan memberikan kemudahan pada diri anak dalam proses belajarnya, karena pikiran anak akan terkonsentrasi kepada masalah materi pelajaran. Hal ini didukung oleh pendapat Slameto (2003:57) yang menyatakan bahwa, minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Ia segansegan untuk belajar, ia tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan disimpan, karena minat menambah kegiatan belajar. Berdasarkan pendapat tersebut di atas lingkungan belajar dan minat belajar geografi yang tinggi, dapat meningkatkan prestasi belajar geografi. Rendahnya minat belajar geografi dapat menimbulkan akibat negatif, antara lain siswa jadi malas belajar sehingga sulit diharapkan untuk mancapai prestasi yang tinggi, oleh sebab itu lingkungan belajar dan minat belajar sangat penting dalam proses belajar. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kore-

3 lasional. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:239) penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidak hubungan itu. Korelasi merupakan penelaah hubungan antara dua variabel pada satu situasi atau sekelompok subjek. Hal ini dilakukan untuk melihat hubungan antara suatu variabel dengan variabel lain. Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah sampel jenuh. Sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono 2006:95). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX IPS yang berjumlah 77 siswa. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah lingkungan belajar (X1) dan minat belajar siswa (X2) sedangkan variabel terikat (Y) prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMAN 1 Belalau. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, dokumentasi dan kuesioner. Uji Persyaratan Instrumen Uji Validitas Kuesioner Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur secara tepat. Uji validitas angket dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment r xy n. XY ( X)( Y) = {n X 2 ( X) 2 } {n Y 2 ( Y) 2 } Keterangan : rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N : Banyaknya sampel yang diambil X : Skor butir soal Y : Skor total Kriteria pengujian apabila rhitung > rtabel dengan α= 0,05 maka item soal tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila rhitung < rtabel maka item soal tersebut dinyatakan tidak valid. Berdasarkan kriteria tersebut, hasil uji coba kuesioner pada variabel lingkungan belajar kepada 20 responden dari 15 item soal, kemudian dihitung mengunakan perangkat lunak SPSS 16.00. Hasil perhitungan kemudian dicocokkan dengan Tabel r Product Moment dengan 0,05 adalah 0.444, maka maka diperoleh 13 item soal dinyatakan valid dan 2 item soal tidak valid. Soal yang tidak valid dalam penelitian ini, soal tersebut didrop. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 13 soal. Sedangkan untuk variabel minat belajar dari 20 responden dengan 15 item pertanyaan diperoleh 14 item soal dinyatakan valid dan 1 item soal tidak valid. Item soal yang tidak valid tersebut didrop. Kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian ini berjumlah 14 item soal. Uji Reliabilitas Kuesioner Reliabilitas instrumen menggambarkan pada kemantapan dan keajegan alat ukur yang digunakan. Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas atau keajegan yang tinggi atau dapat dipercaya apabila alat ukur tersebut stabil (ajeg) sehingga dapat diandalkan. Uji reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan meng-

4 gunakan rumus Alfa Cronbach. Alfa Cronbach merupa-kan suatu koefisien reliabilitas yang mencerminkan seberapa baik item pada suatu rangkaian berhubungan secara positif satu dengan lainnya (Budi Koestoro dan Basrowi, 2006:243). Teknik penghitungan reliabilitas dengan koefisien alpha sebagai berikut: 2 k r 11 = 1 2 k 1 t Keterangan: r11 k σi 2 Σi 2 = reliabilitas yang dicari = banyaknya butir soal = jumlah varians skor tiap-tiap item = varians total Kriteria uji reliabilitas dengan rumus alpha adalah jika r11 > rtabel maka alat ukur tersebut reliabel dan sebaliknya, jika r11 < rtabel maka alat ukur tersebut tidak reliabel. Jika instrumen itu reliabel, maka kriteria penafsiran indeks korelasinya sebagai berikut: Antara 0,800 sampai dengan 1,000 = sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 = tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,600 = cukup Antara 0,200 sampai dengan 0,400 = rendah Antara 0,000 sampai dengan 0,200 = sangat rendah. HASIL DAN PEMBAHASAN Hubungan Antara Lingkungan Belajar (X1) dengan Prestasi Belajar (Y) Dari data yang diperoleh hasil penelitian yang kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS, dapat dijadikan sebagai dasar untuk menjawab hipotesis yang diajukan yaitu adanya hubungan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa Kelas XI IPS SMAN 1 Belalau Tahun Pelajaran 2012-2013. Perhitungan analisis data menggunakan SPSS 16.00 diperoleh hasil ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan korelasi Product Moment diperoleh hasil pengujian rhitung >rtabel yaitu 0,581 >0,224 dengan tingkat signifikansi thitung >ttabel yaitu 6,187 > 1,992. Derajat kebebasan dk = n-2 dan α = 0,05 dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima. Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa terdapat hubung an yang positif sebesar 0,581 antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar. Untuk memberikan interpretasi kuatnya hubungan itu, maka harus dikonsultasikan dengan interpretasi nilai r, ternyata hubungan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar termasuk dalam katagori cukup/sedang. Selanjutnya untuk menguji signifikansi hubungan, yaitu apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi yang berjumlah 77 orang, maka perlu diuji signifikansinya dengan menggunakan uji t. Harga t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan t tabel. Untuk kesalahan 5% uji dua pihak dan dk = n- 2= 75, maka diperoleh t tabel = 1,992. Dari hasil perhitungan uji t diperoleh signifikansi thitung 6,187 lebih besar dari t tabel, koefesien korelasi antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar sebesar 6,187 adalah signifikan, artinya koefesien tersebut dapat digeneralisasikan atau dapat berlaku pada

5 populasi yang berjumlah 77 orang. Berarti ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar, semakin baik lingkungan belajar siswa maka prestasi belajar meningkat. Lingkungan belajar yang baik adalah lingkungan yang sangat menunjang keberhasilan siswa dalam studinya. Lingkungan belajar yang baik itu meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan. Bila itu berjalan dengan baik menjadikan suasana belajar yang menyenangkan dan nyaman sehingga dapat mempengaruhi daya pikir siswa dalam memberi kenyamanan belajar sedangkan hubungan siswa dengan guru terjalin dengan baik akan menumbuhkan semangat siswa dalam menerima materi yang diberikan guru. Dengan adanya lingkungan belajar yang baik tentu akan mendukung lancarnya kegiatan belajar. Hal ini didukung oleh Slameto (2003:60-72) lingkungan belajar siswa yang berpengaruh terhadap prestasi belajar terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Lingkungan belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dengan peserta didik, sebab lingkungan belajar merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar peserta didik yang dapat menunjang kegiatan belajarnya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMAN 1 Belalau tahun pelajaran 2012-2013. Hubungan Antara Minat Belajar (X2) dengan Prestasi Belajar (Y) Dari data yang diperoleh hasil penelitian yang kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS, dapat dijadikan sebagai dasar untuk menjawab hipotesis yang diajukan yaitu adanya hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa Kelas XI IPS SMAN 1 Belalau Tahun Pelajaran 2012-2013. Perhitungan analisis data menggunakan SPSS 16.00 diperoleh hasil ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan korelasi Product Moment diperoleh hasil pengujian rhitung >rtabel yaitu 0,607 >0,224 dengan tingkat signifikansi thitung >ttabel yaitu 6,615 > 1,992. Derajat kebebasan dk = n-2 dan α = 0,05 dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima. Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif sebesar 0,607 antara minat belajar dengan prestasi belajar. Untuk memberikan interpretasi kuatnya hubungan itu, maka harus dikonsultasikan dengan interpretasi nilai r. Setelah dikonsultasikan ternyata hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar termasuk dalam kategori kuat. Selanjutnya untuk menguji signifikansi hubungan, yaitu apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi yang berjumlah 77 orang, maka perlu diuji signifikansinya dengan menggunakan uji t. Harga t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan t tabel. Untuk kesalahan 5% uji dua pihak dan dk = n- 2= 75, maka diperoleh t tabel = 1,992. Dari hasil perhitungan uji t diperoleh

6 signifikansi thitung 6,615 lebih besar dari t tabel, koefesien korelasi antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar sebesar 6,615 adalah signifikan, artinya koefesien tersebut dapat digeneralisasikan atau dapat berlaku pada populasi yang berjumlah 77 orang. Berarti ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar, semakin tinggi minat belajar siswa maka akan tinggi pula prestasi belajar siswa. Salah satu faktor utama untuk mencapai sukses dalam segala bidang, baik berupa studi, kerja, hobi atau aktivitas apapun adalah minat. Hal ini karena dengan tumbuhnya minat dalam diri seseorang akan melahirkan perhatian untuk melakukan sesuatu dengan tekun dalan jangka waktu yang lama, lebih berkonsentrasi, mudah untuk mengingat dan tidak mudah bosan dengan apa yang dipelajari. Minat adalah ketertarikan dan kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan atau terlibat terhadap sesuatu hal karena menyadari pentingnya atau bernilainya hal tersebut. Minat belajar dapat didefinisikan sebagai ketertarikan siswa dalam mengikuti pelajaran. Tanpa adanya minat dalam diri siswa terhadap hal yang akan dipelajari, maka ia akan raguragu untuk belajar sehingga tidak menghasilkan hasil belajar yang optimal. Dalam pembelajaran pada bidang studi geografi, apabila seorang siswa mempunyai minat belajar terhadap mata pelajaran geografi maka siswa akan merasa senang mempelajarinya, kemudian akan memperhatikan materi pelajaran tersebut. Hal ini diperkuat oleh Joko Sudarsono (2003:8) minat merupakan bentuk sikap ketertarikan atau sepenuhnya terlibat dengan suatu kegiatan karena menyadari pentingnya atau bernilainya kegiatan tersebut. Hillgard dalam Slameto (2003:57) memberi rumusan tentang minat sebagai berikut Interst is persisting to pay attention to and enjoy some activity or content yang berarti bahwa minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMAN 1 Belalau tahun pelajaran 2012-2013. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat disimpulkan: (1) Ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa, berarti semakin baik lingkungan belajar siswa maka prestasi belajar siswa akan meningkat. (2) Ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa, berarti semakin tinggi minat belajar siswa maka akan tinggi pula prestasi belajar siswa. Daftar Rujukan Budi Koestoro dan Basrowi. 2006. Strategi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Surabaya : Yayasan Kampusina. Joko Sudarsono. 2003. Tentang Pendidikan Nasional 2003. Jakarta : Renika Cipta.

7 Kartono, Kartini.1985. Bimbingan Belajar di SMA dan Perguruan Tinggi. Jakarta: Rajawali Slameto. 2003. Belajar dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Renika Cipta Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R dan D. Bandung : Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Praktek. Jakarta : Renika Cipta.