RENCANA KERJA (RENJA)

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MADIUN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

Rancangan KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/453/2016 TENTANG TIM PENGARUSUTAMAAN GENDER BIDANG KESEHATAN

STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN KESEHATAN

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS

Kepala Dinas mempunyai tugas :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN.

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG,

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 079 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

WALIKOTA TASIKMALAYA,

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 9 TAHUN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

MODUL VISI, MISI, TUGAS, DAN FUNGSI ORGANISASI

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 ayat (1) Peraturan

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 58 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG

KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PASURUAN. dr. Agung Basuki, M.Kes Pembina Tk.I NIP

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO

PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN

LEMBARAN PENGESAHAN. Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kabupaten Tebo sebagai dasar dan arah

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

Rencana Strategis. Revisi BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG

DRAFT PER TGL 27 OKT 2008

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2016 TENT ANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER

WALIKOTA PROBOLINGGO

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 41 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

B A B P E N D A H U L U A N

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 56 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Perda Kab. Belitung No. 17 Tahun

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BELITUNG

BAB II PROFIL DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN. Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

MODUL KEDUDUKAN DAN STRUKTUR ORGANISASI

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA

Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Tahun

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 27 TAHUN 2007

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN BUPATI MADIUN,

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 84 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS KESEHATAN KABUPATEN TEBO TAHUN 2018 Rencana Kerja Dinkes Tahun 2018 1

KATA PENGANTAR Kesehatan merupakan karunia Tuhan yang sangat berharga dan merupakan salah satu hak dasar manusia serta salah satu dari tiga faktor utama dalam menentukan indeks pengembangan diri manusia selain faktor pendidikan dan pendapatan. Oleh karena itu kesehatan perlu dijaga, dilindungi dan ditingkatkan kualitasnya, karena peningkatan derajat kesehatan akan memberikan sumbangan yang nyata dalam peningkatan daya saing bangsa yang sangat diprlukan dalam era globalisasi. Konsekuensinya, kesehatan perlu mendapat perhatian yang khusus dalam memainkan peranannya dalam pembangunan di era desentralisasi pada saat ini. Pembangunan kesehatan yang telah dilakukan Bangsa Indonesia pada umumnya dan Pemerintah Kabupaten khususnya telah dapat dirasakan hingga ke desa-desa. Dari segi pemerataan secara fisik bias dikatakan pelayanan kesehatan telah merata dan menjangkau seluruh pelosok dengan adanya Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Poskesdes/Bidan Desa. Namun demikian, sangat disadari bahwa masih terjadi ketimpangan khususnya masalah mutu pelayanan kesehatan sehingga derajat kesehatan masyarakat masih rendah. Oleh karena itu perlu setiap saat meluruskan arah pembangunan kesehatan sehingga dapat tercapai pemerataan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Munculnya fenomena baru yang mengglobal seperti: 1) Transisi epidemiologis dari penyakit infeksi ke penyakit degenerative 2) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempengaruhi cara pandang terhadap makna dari hidup, sehat, sakit dan mati. 3) Kemajuan dibidang teknologi dan informasi 4) Tingkat polusi lingkungan serta Transparansi dan demokratisasi yang menuntut kemitraan dan akuntabilitas dalam pembangunan kesehatan Rencana kerja merupakan dokumen perencanan tahunan sebagai penjabaran dari RENSTRA dan mengacu kepada RKPD Kabupaten yang memuat kebijakan, program, kegiatan pembangunan dan penganggaran. Agar terjaminnya kegiatan pembangunan berjalan efektif, efisien dan bersasaran maka dipandang perlu untuk menyusun rencana kerja perangkat daerah (Renja-PD). Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Kabupaten telah menyusun Rencana Kerja Tahun 2018 sebagai dokumen perencanaan operasional Dinas Kesehatan kurun waktu 1 (satu) tahun. Rencana Kerja Dinkes Tahun 2018 2

Dengan telah disusunnya rencana kerja Dinas Kesehatan Kabupaten ini, di harapkan dapat digunakan sebagai pedoman dan acuan dalam menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Dinas Kesehatan untuk tahun anggaran 2018. Akhirnya semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten tahun 2018 ini diucapkan terima kasih. Semoga apa yang akan kita cita-citakan tercapai dan terwujud. Amin. Muara, 2017 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten M. RIDWAN, MPH Pembina Tk.I Nip. 19660706 198903 1 009 Rencana Kerja Dinkes Tahun 2018 3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Renja Perangkat Daerah adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode satu (1) tahun, yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Renja Perangkat Daerah merupakan sebuah dokumen rencana resmi daerah yang dipersyaratkan untuk mengarahkan program dan kegiatan pelayanan Perangkat Daerah khususnya, dan pembangunan daerah pada umumnya. Renja Perangkat Daerah memiliki fungsi yang sangat fundamental dalam Sistem perencanaan daerah, karena renja Perangkat Daerah merupakan produk perencanaan pada unit organisasi pemerintah terendah dan terkecil. Renja Perangkat Daerah berhubungan langsung dengan pelayanan pada masyarakat yang merupakan tujuan utama penyelenggaraan pemerintah daerah. Kualitas penyusunan Renja Perangkat Daerah sangatlah menentukan pada kualitas pelayanan pada publik. Proses penyusunan Renja Perangkat Daerah dimulai dengan persiapan penyusunan Renja Perangkat Daerah dengan mengumpulkan pengolahan data dan informasi. Menganalisis gambaran pelayanan Perangkat Daerah untuk menentukan isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi Perangkat Daerah sehingga perumusan tujuan dan sasaran yang dihasilkan berdasarkan review hasil evaluasi renja Perangkat Daerah tahun lalu berdasarkan Renstra Perangkat Daerah yang didasarkan pada penelaahan rancangan awal RKPD. Selanjutnya menjadi perumusan kegiatan prioritas yang juga didasarkan kepada penelaahan usulan kegiatan masyarakat. Prinsip-prinsip di dalam penyusunan rancangan Renja Perangkat Daerah, adalah sebagai berikut : 1. Rencana Kerja --- Dinas Kesehatan Kabupaten tahun 2018; 2. Berpedoman pada Renstra Perangkat Daerah dan mengacu pada rancangan awal RKPD; 3. Rumusan program/ kegiatan di dalam Renja Perangkat Daerah didasarkan atas pertimbangan urutan urusan pelayanan wajib/pilihan pemerintah daerah yang memerlukan prioritas penanganan dan mempertimbangkan pagu indikatif masing-masing Perangkat Daerah; 4. Penyusunan renja Perangkat Daerah bukan kegiatan yang berdiri sendiri, melainkan merupakan rangkaian kegiatan yang simultan dengan penyusunan RKPD, serta merupakan bagian dari rangkaian kegiatan penyusunan APBD; Rencana Kerja Dinkes Tahun 2018 4

5. Program dan Kegiatan yang direncanakan memuat tolok ukur dan target capaian kinerja, keluaran, biaya satuan per keluaran, total kebutuhan dana, baik untuk tahun n dan tahun n+1. Keterkaitan Renja Perangkat Daerah dengan dokumen RKPD dan Renstra Perangkat Daerah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena di dalam Renja Perangkat Daerah merupakan penjabaran dan serta hubungan keselarasan dengan dokumen daerah yaitu RPJMD, Renstra Perangkat Daerah dan RKPD. Renja Perangkat Daerah merupakan masukan utama bagi penyuluhan RKP, Renstra Perangkat Daerah, dan RPJMD, bagi RKA Perangkat Daerah, KUA, PPAS, dan RAPBD. 1.2 Landasan Hukum Dasar Hukum penyusunan Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten tahun 2018 adalah Rencana Kerja --- Dinas Kesehatan Kabupaten 2018 adalah : 1. Undang-undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2000 Nomor 81, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3969); 2. Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004, tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 6. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); Rencana Kerja Dinkes Tahun 2018 5

7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah. 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 310); 12. Perda Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas dinas Daerah Kabupaten. 1.3 Maksud dan Tujuan Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja PD) dimaksudkan sebagai penjabaran Rencana Strategis Dinas Kesehatan. Penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja PD) bertujuan untuk : 1. Mengetahui Kondisi umum Pembangunan Kesehatan Kabupaten. 2. Mengetahui Visi dan Misi Pembangunan Kesehatan Kabupaten. 3. Mengetahui Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kabupaten. 4. Mengetahui Program dan Kegiatan Tahun 2018 Dinas Kesehatan Kabupaten. 1.4 Sistematika Renja PD Pendahuluan, berisi tentang uraian latar belakang yang mengantarkan permasalahan bidang kesehatan, landasan hukum, maksud dan tujuan disusunnya Rencana Kerja Dinkes Tahun 2018 6

Rencana kerja Perangkat Daerah (Renja PD) Dinas Kesehatan Kabupaten serta sistematika Renja-PD. Gambaran umum Kondisi Renja PD, berisi tentang Struktur Organisasi, Tugas pokok dan fungsi, sumberdaya aparatur dan sarana dan prasarana Perangkat Daerah. Evaluasi Pelaksanaan Renja Perangkat Daerah tahun lalu berisi tentang uraian Evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan Renja Perangkat Daerah tahun lalu dan realisasi Renstra Perangkat Daerah serta isu strategis dan masalah mendesak. Rencana program/kegiatan prioritas dan pendanaan berisi uraian tentang program dan kegiatan prioritas Perangkat Daerah dan matrik rekapitulasi rencana program/kegiatan prioritas dan pendanaan. Sistematika Penulisan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA PD TAHUN LALU 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja Perangkat Daerah Tahun Lalu dan Capaian Renstra Perangkat Daerah 2.2 Analisis Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah 2.3 Isu-isu Penting penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah 2.4 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan masyarakat BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional 3.2 Tujuan dan Sasaran Renja Perangkat Daerah 3.3 Program dan Kegiatan BAB IV PENUTUP Rencana Kerja Dinkes Tahun 2018 7

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA PD TAHUN LALU 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja Perangkat Daerah Tahun Lalu dan Capaian Program Renstra Perangkat Daerah Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten adalah penjabaran perencanaan tahunan dan Rencana Strategis Dinas Kesehatan. Tercapai tidaknya pelaksanaan kegiatan-kegiatan atau program yang telah disusun dapat dilihat berdasarkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) yang merupakan suatu bentuk perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, melalui suatu media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik. Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kabupaten ini menyajikan dasar pengukuran kinerja kegiatan dan Pengukuran Kinerja Sasaran dari hasil kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tahun 2017 dan perkiraan target tahun 2018. Dalam mengevaluasi capaian dan analisis kinerja Dinas Kesehatan mengacu kepada pencapaian Indikator Pembangunan Kesehatan yang telah disepakati, yaitu : 1. Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan No Nama Indikator Hasil/ Target/sasaran Realisasi Setahun (A)/(B)% Target 2018 1 Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan K4 di fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah dan swasta 6577 7753 84,83 100 2 jumlah ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar difasilitas kesehatan 6207 7099 87,43 100 3 jumlah bayi baru lahir 0-28 hari yang mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai standar 6460 6994 92,36 100 4 jumlah balita 0-59 bulan yang mendapatkan pelayanan kesehatan balita sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun 22309 31067 71,81 100 5 jumlah anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan 7 yang mendapat pelayanan skrining kesehatan di satuan pendidikan dasar 13425 24104 55,70 100 Rencana Kerja Dinkes Tahun 2018 8

6 jumlah pengunjung usia 15-59 tahun mendapat pelayanan skrining kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun 7 jumlah pengunjung berusia 60 tahun keatas yang mendapat skrining kesehatan sesuai standar minimal 1 kali dalam kurun waktu satu tahun 8 jumlah penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun 9 jumlah penyandang DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun 10 jumlah ODGJ berat (spisikotik) diwilayah kerja kabupaten/kota yang mendapat pelayanan kesehatan jiwa promotif preventif sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun 11 jumlah orang yang mendapatkan pelayanan TB sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun 12 jumlah orang beresiko terinfeksi HIV yang mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar difasilitas pelayanan kesehatan dalam kurun waktu satu tahun 2605 14714 17,70 100 18669 25540 73,10 100 13767 159316 8,64 100 2707 159316 1,70 100 470 470 100,00 100 341 547 62,34 100 4 5 80,00 100 2. Pencapaian sasaran dalam Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten tahun 2017 adalah sebagai berikut: 1. Angka Harapan Hidup tahun 2017 mencapai 69,67 tahun 2. Angka kematian Ibu mencapai target yaitu 63,9 per 100.000 kelahiran hidup 3. Angka kematian Bayi mencapai target yaitu 1,76 per 1000 kelahiran hidup 4. Angka kematian balita mencapai target yaitu 2,08 per 1000 kelahiran hidup 5. Cakupan kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan 12 orang. Rencana Kerja Dinkes Tahun 2018 9

A. Penetapan Indikator Kinerja Penetapan Indikator kinerja merupakan ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan. Indikator Kinerja Kegiatan meliputi indikator masukan (input), keluaran (outcome), manfaat (benefits) dan dampak (impact). Indikator indikator tersebut dapat berupa dana, sumber daya manusia, laporan, buku, dan indikator lainnya. Penetapan indikator kinerja ini diikuti dengan penetapan Rencana Kerja Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten 2018, besaran indikator kinerja untuk masing-masing jenis indikator yang telah ditetapkan. B. Capaian Analisis Kinerja Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja kegiatan. Pengukuran ini dilakukan dengan memanfaatkan data kinerja. 2.2 ANALISIS KINERJA PELAYANAN PERANGKAT DAERAH Struktur Organisasi, tugas pokok dan Fungsi Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten diatur berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 42 Tahun 2016. Dinas Kesehatan melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang kesehatan. 2.2.1 Struktur Organisasi Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kesehatan diatur berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 42 Tahun 2016. Dinas Kesehatan melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang kesehatan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam peraturan daerah ini, Dinas Kesehatan mempunyai fungsi : 1. Perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan operasional dibidang kesehataan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, sarana dan prasarana dan sumber daya kesehatan; 2. Pelaksanaan kebijakan dibidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, sarana dan prasarana dan sumber daya kesehatan; 3. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi dilingkungan Dinas Kesehatan; 4. Pengelolaan barang milik daerah yang menjadi tanggungjawab Dinas Kesehatan; 5. Pelaksanaan pengendalian dan evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan program dan kegiatan dibidang kesehatan dan 6. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rencana Kerja Dinkes Tahun 2018 10

Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten terdiri dari : a) Kepala Dinas b) Sekretariat Dinas, membawahkan: 1. Subbagian Perencanaan Keuangan dan Evaluasi 2. Subbagian Umum, Kepegawaian dan Aset c) Bidang Kesehatan Masyarakat, membawahkan: 3. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi 4. Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat; dan 5. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga d) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 6. Seksi Surveilans dan Imunisasi; 7. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular; dan 8. Seksi Pencegahan, Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa. e) Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahkan: 9. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Jaminan Kesehatan; 10. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan; dan 11. Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional. f) Bidang Sumber Daya Kesehatan, membawahkan: 12. Seksi Farmasi; 13. Seksi Sarana dan Prasarana Kesehatan; dan 14. Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan g) Unit Pelaksana Teknis Dinas h) Kelompok Jabatan Fungsional Berdasarkan Peraturan Bupati No. 42 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten. Untuk melaksanakan pembangunan kesehatan tersebut maka Dinas Kesehatan Kabupaten mempunyai tugas sebagai berikut: 1. Kepala Dinas Tugas pokok dari Kepala Dinas adalah membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan di bidang kesehatan. Sedangkan untuk melaksanakan tugas tersebut, maka Kepala Dinas menjalankan fungsi : Rencana Kerja Dinkes Tahun 2018 11

a) perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, sarana dan prasarana dan sumber daya kesehatan; b) pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, sarana dan prasarana dan sumber daya kesehatan ; c) pengoordinasian pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Dinas Kesehatan ; d) pengelolaan barang milik daerah yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan; e) pelaksanaan pengendalian dan evaluasi pelaporan terhadap pelaksanaan program dan kegiatan di bidang kesehatan dan f) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 2. Sekretaris Tugas pokok dari Sekretaris Dinas adalah membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan koordinasi, pelaksanaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Dinas Kesehatan dan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Untuk melaksanakan tugas tersebut, maka Sekretaris menjalankan fungsi : a) penyiapan perumusan kebijakan operasional tugas administrasi di lingkungan dinas kesehatan; b) pengoordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi dilingkungan dinas kesehatan; c) pemantauan evaluasi, dan pelaporan tugas administrasi dilingkungan dinas kesehatan; d) pengelolaan asset yang menjadi tanggungjawab dinas kesehatan; dan e) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sedangkan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut, maka Sekretaris membawahkan: 1. Subbagian Perencanaan, Keuangan dan Evaluasi Tugas Subbagian Perencanaan, Keuangan dan Evaluasi adalah melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program, anggaran serta keuangan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan dibidang Rencana Kerja Dinkes Tahun 2018 12

kesehatan. Tugas dimaksud subbagian perencanaan, keuangan dan evaluasi menyelenggarakan fungsi : a) melakukan penyusunan rencana dan anggaran subbagian Perencanaan, Keuangan dan Evaluasi; b) melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan Dinas Kesehatan; c) menyiapkan bahan koordinasi dan penyusunan anggaran Dinas Kesehatan; d) menyiapkan bahan penyusunan pedoman teknis pelaksanaan kegiatan tahunan Dinas Kesehatan; e) menyiapkan bahan penyusunan satuan biaya, daftar isian pelaksanaan anggaran, petunjuk operasional kegiatan dan revisi anggaran; f) melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data statistik bidang kesehatan; g) melakukan urusan akutasi dan verifikasi keuangan; h) melakukan urusan perbendaharaan, pengelolaan penerimaan Negara bukan pajak, pengujian dan penerbitan surat perintah membayar; i) melakukan urusan gaji pegawai; j) melakukan administrasi keuangan; k) melakukan penyiapan pertanggungjawaban dan pengelolaan dokumen keuangan; l) melakukan penyusunan laporan keuangan; m) melakukan penyiapan bahan pemantauan tindak lanjut laporan hasil pengawasan dan penyelesaian tuntutan perbendaharaan dang anti rugi; n) melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan di Dinas Kesehatan; o) melakukan penyusunan pelaporan kinerja di Dinas Kesehatan; p) melakukan penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan Subbagian Perencanaan, Keuangan dan Evaluasi; dan q) melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya; 2. Subbagian Umum, Kepegawaian dan Aset Tugas Subbag Umum, Kepegawaian dan Aset mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, tata usaha, rumah tangga, kerja sama, kehumasan, protokol dan ketatalaksanaan serta pengelolaan barang milik daerah/kekayaan Negara. Menyelenggarakan fungsi antara lain: a) melakukan penyusunan rencana dan anggaran subbagian umum, kepegawaian dan asset; Rencana Kerja Dinkes Tahun 2018 13

b) melakukan urusan rencana kebutuhan, pengembangan pegawai; c) melakukan urusan mutasi, tanda jasa, kenaikan pangkat, pemberhentian dan pension pegawai; d) melakukan urusan tata usaha kepegawaian, disiplin pegawai dan evaluasi kinerja pegawai; e) melakukan urusan tata usaha kearsipan; f) melakukan urusan rumah tangga, keamanan dan kebersihan; g) melakukan urusan kerjasama, hubungan masyarakat dan protokol; h) melakukan evaluasi kelembagaan dan ketatalaksanaan; i) melakukan telaahan dan penyiapan penyusunan peraturan perundangundangan; j) melakukan penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan Subbagian Umum, Kepegawaian dan Aset. k) mengkoordinasikan penyusunan analisis jabatan, analisis beban kerja dan standar operasional prosedur di lingkup Dinas Kesehatan; l) melakukan penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU) dan Rencana Pemeliharaan Barang Unit (RPBU); m) melakukan penyiapan bahan penatusahaan dan inventarisasi barang; n) melakukan penyiapan bahan administrasi pengadaan, penyaluran, penghapusan dan pemindah tanganan barang milik daerah/kekayaan Negara; o) melakukan penyiapan penyusunan laporan dan administrasi penggunaan peralatan dan perlengkapan kantor; p) melakukan penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan Subbagian Umum, Kepegawaian dan Aset; dan q) melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya; 3.Bidang Kesehatan Masyarakat Bidang Kesehatan Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang bertugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di Bidang Kesehatan Masyarakat. Untuk melaksanakan tugas tersebut, maka Kepala Bidang menjalankan fungsi : A) penyusunan rencana program, perumusan kebijakan dan kegiatan operasional di bidang kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga; Rencana Kerja Dinkes Tahun 2018 14

B) penyiapan pelaksanaan kebijakan operasioanal di bidang kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga; C) pengoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan di bidang kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga; D) penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga; E) pemantauan evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga; F) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sedangkan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut, maka Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat membawahkan: 1) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Tugas Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi adalah menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang kesehatan keluarga dan gizi masyarakat. Untuk melaksanakan tugasnya maka Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi menyelenggarakan fungsi : a) Menyiapkan bahan rumusan operasional kesehatan keluarga dan gizi masyarakat meliputi kesehatan maternal, neonatal, kesehatan balita dan anak sekolah, kesehatan usia sekolah dan remaja, kesehatan usia reproduksi, lanjut usia, kewaspadaan gizi, penanggulangan masalah gizi, pengelolaan konsumsi gizi dan gizi institusi; b) Melaksanakan kebijakan operasional kesehatan keluarga dan gizi masyarakat meliputi kesehatan maternal, neonatal, kesehatan balita dan anak sekolah, kesehatan usia sekolah dan remaja, kesehatan usia reproduksi, lanjut usia, kewaspadaan gizi, penanggulangan masalah gizi, pengelolaan konsumsi gizi dan gizi institusi; c) Melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi kesehatan keluarga dan gizi masyarakat meliputi kesehatan maternal, neonatal, kesehatan balita dan anak sekolah, kesehatan usia sekolah dan remaja, kesehatan usia reproduksi, lanjut usia, kewaspadaan gizi, penanggulangan masalah gizi, pengelolaan konsumsi gizi dan gizi institusi; Rencana Kerja Dinkes Tahun 2018 15

d) Melaksanakan pemantauan evaluasi dan pelaporan kesehatan keluarga dan gizi masyarakat meliputi kesehatan maternal, neonatal, kesehatan balita dan anak sekolah, kesehatan usia sekolah dan remaja, kesehatan usia reproduksi, lanjut usia, kewaspadaan gizi, penanggulangan masalah gizi, pengelolaan konsumsi gizi dan gizi institusi; e) Melaksanakan koordinasi lintas program dan lisntas sector dibidang kesehatan keluarga dan gizi masyarakat meliputi kesehatan maternal, neonatal, kesehatan balita dan anak sekolah, kesehatan usia sekolah dan remaja, kesehatan usia reproduksi, lanjut usia, kewaspadaan gizi, penanggulangan masalah gizi, pengelolaan konsumsi gizi dan gizi institusi; f) Melaksanakan bimbingan, pembinaan dan penilaian terhadap bawahan dilingkungannya; dan g) Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2) Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat menyelenggarakan fungsi : a) Menyiapkan bahan rumusan kebijakan operasional promosi dan pemberdayaan masyarakat meliputi strategi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) dan penyebarluasan informasi kesehatan, advokasi dan kemitraan kesehatan, penggerak sarana dan prasarana kesehatan, pengorganisasian dan penggerakan peran serta masyarakat; b) Melaksanakan kebijakan operasional promosi dan pemberdayaan masyarakat meliputi strategi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) dan penyebarluasan informasi kesehatan, advokasi dan kemitraan kesehatan, penggerak sarana dan prasarana kesehatan, pengorganisasian dan penggerakan peran serta masyarakat; c) Melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi promosi dan pemberdayaan masyarakat meliputi strategi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) dan penyebarluasan informasi kesehatan, advokasi dan kemitraan kesehatan, penggerak sarana dan prasarana kesehatan, pengorganisasian dan penggerakan peran serta masyarakat; d) Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan promosi dan pemberdayaan masyarakat meliputi strategi Komunikasi, Informasi Rencana Kerja Dinkes Tahun 2018 16

dan Edukasi (KIE) dan penyebarluasan informasi kesehatan, advokasi dan kemitraan kesehatan, penggerak sarana dan prasarana kesehatan, pengorganisasian dan penggerakan peran serta masyarakat; e) Melaksanakan koordinasi lintas program dan lintas sektor dibidang promosi dan pemberdayaan masyarakat meliputi strategi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) dan penyebarluasan informasi kesehatan, advokasi dan kemitraan kesehatan, penggerak sarana dan prasarana kesehatan, pengorganisasian dan penggerakan peran serta masyarakat; f) Melaksanakan bimbingan, pembinaan dan penilaian terhadap bawahan dilingkungannya dan g) Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. h) Menghimpun usulan-usulan program dari semua bidang dan mempersiapkan bahasannya dengan instansi/ lembaga lain yang terkait; i) Menyusun rencana kebutuhan peralatan dan perlengkapan dinas; j) Melakukan koordinasi lintas program dan lintas sektor dalam pelaksanaan perencanaan kesehatan; k) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 3) Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga mempunyai tugas menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan opersional, bimbingan teknis dan supervisi serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan bidang kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga. Untuk melaksanakan tugas tersebut maka Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga menyelenggarakan fungsi : a) Menyiapkan bahan rumusan kebijakan operasional kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga meliputi penyehatan air dan sanitasi dasar, penyehatan udara, tanah dan kawasan, pengamanan limbah dan radiasi, kesehatan okupasi dan surveilans, kapasitas kerja lingkungan kerja dan kesehatan olahraga; b) Melaksanakan kebijakan operasional kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga meliputi penyehatan air dan sanitasi dasar, penyehatan udara, tanah dan kawasan, pengamanan limbah dan radiasi, kesehatan okupasi dan surveilans, kapasitas kerja lingkungan kerja dan kesehatan olahraga; c) Melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga meliputi penyehatan air dan sanitasi Rencana Kerja Dinkes Tahun 2018 17

dasar, penyehatan udara, tanah dan kawasan, pengamanan limbah dan radiasi, kesehatan okupasi dan surveilans, kapasitas kerja lingkungan kerja dan kesehatan olahraga; d) Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga meliputi penyehatan air dan sanitasi dasar, penyehatan udara, tanah dan kawasan, pengamanan limbah dan radiasi, kesehatan okupasi dan surveilans, kapasitas kerja lingkungan kerja dan kesehatan olahraga; e) Melaksanakan koordinasi lintas program dan lintas sector dibidang kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga meliputi penyehatan air dan sanitasi dasar, penyehatan udara, tanah dan kawasan, pengamanan limbah dan radiasi, kesehatan okupasi dan surveilans, kapasitas kerja lingkungan kerja dan kesehatan olahraga; f) Melaksanakan bimbingan, pembinaan dan penilaian terhadap staf dilingkungannya; g) Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. h) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 4.Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional dibidang surveilans dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menyelenggarakan fungsi : A) Penyusunan rencana program kegiatan operasional dibidang surveilans dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa; B) Penyiapan perumusan kebijakan operasional dibidang surveilans dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa; C) Penyiapan pelaksanaan kebjakan operasional dibidang surveilans dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa; D) Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi dibidang surveilans dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa; Rencana Kerja Dinkes Tahun 2018 18

E) Pemantauan evaluasi dan pelaporan dibidang surveilans dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa; F) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sedangkan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya maka Pencegahan dan Pengendalian Penyakit membawahkan: 1) Seksi Surveilans dan Imunisasi Tugas Seksi Surveilans dan Imunisasi adalah melakukan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, koordinasi lintas program dan lintas sektor serta pemantauan, evalausi dan pelaporan dibidang surveilans dan imunisasi. Untuk melaksanakan tugas tersebut Seksi Surveilans dan Imunisasi menyelenggarakan fungsi : a) Menyiapkan bahan rumusan kebijakan operasional dibidang surveilans dan imunisasi meliputi kewaspadaan dini, respon Kejadian Luar Biasa (KLB), wabah dan bencana, penyakit infeksi emerging, karantina kesehatan wilayah, imunisasi dasar, imunisasi lanjutan dan khusus, pembimbingan dan pengendalian faktor resiko kesehatan haji dan pendayagunaan sumber daya dan fasilitas pelayanan kesehatan haji; b) Melaksanakan kebijakan operasional dibidang surveilans dan imunisasi meliputi kewaspadaan dini, respon Kejadian Luar Biasa (KLB), wabah dan bencana, penyakit infeksi emerging, karantina kesehatan wilayah, imunisasi dasar, imunisasi lanjutan dan khusus, pembimbingan dan pengendalian faktor resiko kesehatan haji dan pendayagunaan sumber daya dan fasilitas pelayanan kesehatan haji; c) Melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi dibidang surveilans dan imunisasi meliputi kewaspadaan dini, respon Kejadian Luar Biasa (KLB), wabah dan bencana, penyakit infeksi emerging, karantina kesehatan wilayah, imunisasi dasar, imunisasi lanjutan dan khusus, pembimbingan dan pengendalian faktor resiko kesehatan haji dan pendayagunaan sumber daya dan fasilitas pelayanan kesehatan haji; d) Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dibidang surveilans dan imunisasi meliputi kewaspadaan dini, respon Kejadian Luar Biasa (KLB), wabah dan bencana, penyakit infeksi emerging, karantina kesehatan wilayah, imunisasi dasar, imunisasi lanjutan dan khusus, pembimbingan dan pengendalian faktor resiko kesehatan haji dan pendayagunaan sumber daya dan fasilitas pelayanan kesehatan haji; Rencana Kerja Dinkes Tahun 2018 19

e) Melaksanakan koordinasi lintas program dan lintas sektor dibidang surveilans dan imunisasi meliputi kewaspadaan dini, respon Kejadian Luar Biasa (KLB), wabah dan bencana, penyakit infeksi emerging, karantina kesehatan wilayah, imunisasi dasar, imunisasi lanjutan dan khusus, pembimbingan dan pengendalian faktor resiko kesehatan haji dan pendayagunaan sumber daya dan fasilitas pelayanan kesehatan haji;melakukan penyusunan standar pelayanan minimal kesehatan dasar dan KB; f) Melaksanakan bimbingan, pembinaan dan penilaian terhadap bawahan dilingkungannya; g) Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh atasa sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular mempunyai tugas melakukan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, koordinasi lintas program dan lintas sektor serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan dibidang pencegahan dan pengendalian penyakit menular. Untuk melaksanakan tugasnya, maka Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular menyelenggarakan fungsi : a) Menyiapkan bahan rumusan kebijakan operasional bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menular meliputi tuberculosis, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), HIV/AIDS, penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS), hepatitis, penyakit infeksi saluran pencernaan, penyakit tropis menular langsung, malaria, zoonosis, filariasis dan kecacingan, arbovirosis, vektor dan binatang pembawa penyakit; b) Melaksanakan kebijakan operasional bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menular meliputi tuberculosis, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), HIV/AIDS, penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS), hepatitis, penyakit infeksi saluran pencernaan, penyakit tropis menular langsung, malaria, zoonosis, filariasis dan kecacingan, arbovirosis, vektor dan binatang pembawa penyakit; c) Melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi kegiatan bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menular meliputi tuberculosis, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), HIV/AIDS, penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS), hepatitis, penyakit infeksi saluran pencernaan, penyakit tropis menular langsung, malaria, zoonosis, filariasis dan kecacingan, arbovirosis, vektor dan binatang pembawa penyakit; Rencana Kerja Dinkes Tahun 2018 20

d) Melaksaakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menular meliputi tuberculosis, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), HIV/AIDS, penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS), hepatitis, penyakit infeksi saluran pencernaan, penyakit tropis menular langsung, malaria, zoonosis, filariasis dan kecacingan, arbovirosis, vektor dan binatang pembawa penyakit; e) Melaksanakan koordinasi lintas program dan lintas sektor kegiatan bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menular meliputi tuberculosis, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), HIV/AIDS, penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS), hepatitis, penyakit infeksi saluran pencernaan, penyakit tropis menular langsung, malaria, zoonosis, filariasis dan kecacingan, arbovirosis, vektor dan binatang pembawa penyakit; f) Melaksanakan bimbingan, pembinaan dan penilaian terhadap bawahan dilingkungannya; g) Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 3) Seksi Pencegahan, Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa. Seksi Pencegahan, Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa mempunyai tugas penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, koordinasi lintas program dan lintas sektor serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan dibidang pencegahan, pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Seksi Pencegahan, Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa menyelenggarakan fungsi : a) Menyiapkan bahan rumusan kebijakan operasional bidang pencegahan, pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa meliputi penyakit paru kronis, gangguan immunologi, penyakit jantung, pembuluh darah, penyakit kanker, kelainan darah, penyakit diabetes mellitus, gangguan metabolik, gangguan indra, fungsional, masalah kesehatan jiwa dewasa, lanjut usia dan masalah penggunaan Narkotika Psikotropika dan Zat Addiktif (NAPZA); b) Melaksanakan kebijakan operasional bidang pencegahan, pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa meliputi penyakit paru kronis, gangguan immunologi, penyakit jantung, pembuluh darah, penyakit kanker, kelainan darah, penyakit diabetes mellitus, gangguan metabolik, gangguan indra, fungsional, masalah kesehatan jiwa dewasa, lanjut usia dan masalah penggunaan Narkotika Psikotropika dan Zat Addiktif (NAPZA); c) Melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi kegiatan pencegahan, pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa meliputi penyakit Rencana Kerja Dinkes Tahun 2018 21

paru kronis, gangguan immunologi, penyakit jantung, pembuluh darah, penyakit kanker, kelainan darah, penyakit diabetes mellitus, gangguan metabolik, gangguan indra, fungsional, masalah kesehatan jiwa dewasa, lanjut usia dan masalah penggunaan Narkotika Psikotropika dan Zat Addiktif (NAPZA); d) Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan pencegahan, pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa meliputi penyakit paru kronis, gangguan immunologi, penyakit jantung, pembuluh darah, penyakit kanker, kelainan darah, penyakit diabetes mellitus, gangguan metabolik, gangguan indra, fungsional, masalah kesehatan jiwa dewasa, lanjut usia dan masalah penggunaan Narkotika Psikotropika dan Zat Addiktif (NAPZA); e) Melaksanakan koordinasi lintas program dan lintas sektor kegiatan pencegahan, pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa meliputi penyakit paru kronis, gangguan immunologi, penyakit jantung, pembuluh darah, penyakit kanker, kelainan darah, penyakit diabetes mellitus, gangguan metabolik, gangguan indra, fungsional, masalah kesehatan jiwa dewasa, lanjut usia dan masalah penggunaan Narkotika Psikotropika dan Zat Addiktif (NAPZA); f) Melaksanakan bimbingan, pembinaan dan penilaian terhadap bawahan dilingkungannya; g) Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 5.Bidang Pelayanan Kesehatan Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional dibidang pelayanan kesehatan primer dan jaminan kesehatan, pelayanan kesehatan rujukan serta peningkatan mutunya dan pelayanan kesehatan tradisional. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan fungsi : a) Penyiapan perumusan kebijakan operasional dibidang pelayanan kesehatan primer dan jaminan kesehatan, pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya dan pelayanan kesehatan tradisional; b) Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional dibidang pelayanan kesehatan primer dan jaminan kesehatan, pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya dan pelayanan kesehatan tradisional; Rencana Kerja Dinkes Tahun 2018 22

c) Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi dibidang pelayanan kesehatan primer dan jaminan kesehatan, pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya dan pelayanan kesehatan tradisional; d) Pemantauan evaluasi dan pelaporan dibidang pelayanan kesehatan primer dan jaminan kesehatan, pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya dan pelayanan kesehatan tradisional; e) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya maka Bidang Pelayanan Kesehatan membawahkan: 1) Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Jaminan Kesehatan Tugas Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Jaminan Kesehatan adalah menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, koordinasi lintas program dan sektor serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta peningkatan mutu fasilitas kesehatan dibidang pelayanan kesehatan primer dan jaminan kesehatan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Jaminan Kesehatan menyelenggarakan fungsi : a) Menyiapkan bahan rumusan kebijakan operasional pelayanan kesehatan primer dan jaminan kesehatan meliputi peningkatan mutu dan akreditasi FKTP, administrasi dan registrasi FKTP, pelayanan darah, pelayanan kesehatan di DTPK, pelayanan kesehatan gigi dan mulut, pelayanan kesehatan indera, perawatan kesehatan masyarakat, pelayanan laboratorium dan pelayanan jaminan kesehatan; b) Melaksanakan kebijakan operasional pelayanan kesehatan primer dan jaminan kesehatan meliputi peningkatan mutu dan akreditasi FKTP, administrasi dan registrasi FKTP, pelayanan darah, pelayanan kesehatan di DTPK, pelayanan kesehatan gigi dan mulut, pelayanan kesehatan indera, perawatan kesehatan masyarakat, pelayanan laboratorium dan pelayanan jaminan kesehatan; c) Melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi pelayanan kesehatan primer dan jaminan kesehatan meliputi peningkatan mutu dan akreditasi FKTP, administrasi dan registrasi FKTP, pelayanan darah, pelayanan kesehatan di DTPK, pelayanan kesehatan gigi dan mulut, pelayanan kesehatan indera, perawatan kesehatan masyarakat, pelayanan laboratorium dan pelayanan jaminan kesehatan; d) Melaksanakan koordinasi lintas program dan lintas sektor dibidang pelayanan kesehatan primer dan jaminan kesehatan; Rencana Kerja Dinkes Tahun 2018 23

e) Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelayanan kesehatan primer dan jaminan kesehatan meliputi peningkatan mutu dan akreditasi FKTP, administrasi dan registrasi FKTP, pelayanan darah, pelayanan kesehatan di DTPK, pelayanan kesehatan gigi dan mulut, pelayanan kesehatan indera, perawatan kesehatan masyarakat, pelayanan laboratorium dan pelayanan jaminan kesehatan; f) Melaksanakan bimbingan pembinaan dan penilaian terhadap staf dilingkungannya; g) Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2) Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan mempunyai tugas menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, koordinasi lintas program dan lintas sektor serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang pelayanan kesehatan rujukan. Untuk melaksanakan tugasnya Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan menyelenggarakan fungsi : a) Menyiapkan bahan rumusan kebijakan operasional pelayanan kesehatan rujukan meliputi peningkatan mutu dan akreditasi Rumah Sakit, dukungan layanan kesehatan rujukan dan rekomendasi Rumah Sakit tipe D dan C; b) Melaksanakan kebijakan operasional kesehatan rujukan meliputi peningkatan mutu dan akreditasi Rumah Sakit, dukungan layanan kesehatan rujukan; c) Melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi pelayanan kesehatan rujukan meliputi peningkatan mutu dan akreditasi Rumah Sakit, dukungan layanan kesehatan rujukan; d) Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelayanan kesehatan rujukan meliputi peningkatan mutu dan akreditasi Rumah Sakit, dukungan layanan kesehatan rujukan; e) Melaksanakan koordinasi lintas program dan lintas sektor dibidang pelayanan kesehatan rujukan; f) Melaksanakan bimbingan, pembinaan dan penilaian terhadap bawahan dilingkungannya g) Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 3). Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional mempunyai tugas menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, koordinasi lintas program dan lintas sektor serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan dibidang pelayanan kesehatan tradisional. Rencana Kerja Dinkes Tahun 2018 24

Untuk melaksanakan tugas Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional menyelenggarakan fungsi : a) Menyiapkan bahan rumusan kebijakan operasional pelayanan kesehatan tradisional meliputi pelayanan kesehatan tradisional empiris, komplementer dan integrasi, menerbitkan Surat Terdaftar Penyehat Tradisional (STPT); b) Melaksanakan kebijakan operasional pelayanan kesehatan tradisional meliputi pelayanan kesehatan tradisional empiris, komplementer dan integrasi; c) Melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi pelayanan kesehatan tradisional meliputi pelayanan kesehatan tradisional empiris, komplementer dan integrasi; d) Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelayanan kesehatan tradisional meliputi pelayanan kesehatan tradisional empiris, komplementer dan integrasi; e) Melaksanakan koordinasi lintas program dan lintas sektor dibidang pelayanan kesehatan tradisional; f) Melaksanakan bimbingan pembinaan dan penilaian terhadap bawahan dilingkungannya; g) Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 6.Bidang Sumber Daya Kesehatan Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas menyelenggarakan upaya sumber daya kesehatan. Untuk melaksanakan tugasnya, Bidang Sumber Daya Kesehatan menyelenggarakan fungsi : A) Menyiapkan perumusan kebijakan operasional dibidang sumber daya kesehatan; B) Menyiapkan pelaksanaan kebijakan operasional dibidang sumber daya kesehatan; C) Pelaksanaan koordinasi lintas program dan sektor dibidang sumber daya kesehatan; D) Menyiapkan bimbingan teknis dan supervisi dibidang sumber daya kesehatan; E) Pemantauan evaluasi dan pelaporan dibidang sumber daya kesehatan; F) Pelaksanaan fungsi lain yang dberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sedangkan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, maka Bidang Sumber Daya Kesehatan membawahkan : 1). Seksi Farmasi Rencana Kerja Dinkes Tahun 2018 25

Seksi Farmasi mempunyai tugas menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, koordinasi lintas program dan sektor serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan dibidang pelayanan kefarmasian. Fungsi Seksi Farmasi dalam menjalankan tugasnya adalah: a) Menyiapkan bahan rumusan kebijakan operasional bidang farmasi meliputi penggunaan obat rasional, manajemen klinikal farmasi, analisis farmako ekonomi, seleksi obat dan alat kesehatan, obat dan pangan, obat tradisional dan kosmetika, narkotika, psikotropika, prekusor farmasi, kemandirian obat dan bahan baku sediaan farmasi dan pengamanan pangan dalam upaya kesehatan, pengendalian harga dan pengaturan pengadaan, pengendalian obat publik, vaksin dan perbekalan kesehatan, perizinan apotek rekomendasi Pedagang Besar Farmasi (PBF); b) Melaksanakan kebijakan operasional jaminan pelayanan kesehatan meliputi penggunaan obat rasional, manajemen klinikal farmasi, analisis farmako ekonomi, seleksi obat dan alat kesehatan, obat dan pangan, obat tradisional dan kosmetika, narkotika, psikotropika, prekusor farmasi, kemandirian obat dan bahan baku sediaan farmasi dan pengamanan pangan dalam upaya kesehatan, pengendalian harga dan pengaturan pengadaan, pengendalian obat publik, vaksin dan perbekalan kesehatan, perizinan apotek rekomendasi Pedagang Besar Farmasi (PBF); c) Melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi jaminan pelayanan kesehatan meliputi penggunaan obat rasional, manajemen klinikal farmasi, analisis farmako ekonomi, seleksi obat dan alat kesehatan, obat dan pangan, obat tradisional dan kosmetika, narkotika, psikotropika, prekusor farmasi, kemandirian obat dan bahan baku sediaan farmasi dan pengamanan pangan dalam upaya kesehatan, pengendalian harga dan pengaturan pengadaan, pengendalian obat publik, vaksin dan perbekalan kesehatan, perizinan apotek rekomendasi Pedagang Besar Farmasi (PBF); d) Melaksanakan koordinasi lintas program dan lintas sektor dibidang jaminan pelayanan kesehatan meliputi penggunaan obat rasional, manajemen klinikal farmasi, analisis farmako ekonomi, seleksi obat dan alat kesehatan, obat dan pangan, obat tradisional dan kosmetika, narkotika, psikotropika, prekusor farmasi, kemandirian obat dan bahan baku sediaan farmasi dan pengamanan pangan dalam upaya kesehatan, pengendalian harga dan pengaturan pengadaan, pengendalian obat publik, vaksin dan perbekalan kesehatan, perizinan apotek rekomendasi Pedagang Besar Farmasi (PBF); e) Melaksanakan bimbingan, pembinaan dan penilaian terhadap bawahan dilingkungannya; Rencana Kerja Dinkes Tahun 2018 26