2018, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 132/Permentan/OT.140/12/2014 TENTANG PEDOMAN UJI KOMPETENSI PEJABAT FUNGSIONAL MEDIK VETERINER

2015, No Kompetensi Pejabat Fungsional Pemeriksa Perlindungan Varietas Tanaman; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perli

2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsiona

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 133/Permentan/OT.140/12/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/Permentan/KP.240/5/2015 TENTANG

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/Permentan/KP.240/5/2015 TENTANG

2 menetapkan Peraturan Menteri Pertanian tentang Pedoman Uji Kompetensi Pejabat Fungsional Medik Veteriner; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahu

2018, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pertanian tentang Pedoman Uji K

2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi

2016, No Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg

iv. MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang Tata Cara

, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN MELALUI INPASSING

2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per

2017, No Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah Tahun ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH

2018, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia N

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L

2017, No KEP/58/M.PAN/6/2004 tentang Jabatan Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat dan Angka Kreditnya; c. bahwa berdasarkan pertimbangan seb

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tamba

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49/Permentan/KP.240/9/2015 TENTANG

2015, No Fungsional Pengantar Kerja didasarkan pada analisis beban kerja; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,

2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege

- 1 - MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

- 5 - k. memfasilitasi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN NOMOR 01/III/PB/2011 NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2013 tentang Lembaga Administrasi Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 12

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

2017, No Cara Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan Kategori Keahlian melalui Penyesuaian/I

- 2 - Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republ

2017, No Penyesuaian/Inpassing Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Bidang Pertanian; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014

2017, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

2017, No Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Binaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Penyesuaian (Inpassing); Mengingat : 1

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2018, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lemb

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lemb

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN UJI KOMPETENSI BAGI PEJABAT FUNGSIONAL PENGAWAS BIBIT TERNAK BAB I PENDAHULUAN

Mengingat -2- : 1. Undang-Undang Kementerian Nomor Negara 39 Tahun (Lembaran 2008 Negara tentang Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 68/Permentan/OT.110/12/2015 TENTANG

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERTANIAN TENTANG PEDOMAN UJI KOMPETENSI PEJABAT FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN.

Peraturan...

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2014 TENTANG

2 Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121); 3. Peraturan Pemerint

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Le

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Indonesia Tahun 2012 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5286); 4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Ne

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perub

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 66 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

2 Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan

2017, No Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan Kategori Keterampilan melalui Penyesuaian/Inpassing di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Ma

2016, No atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyesuaian Penetapan Angka Kredit Guru Pegawai Negeri Sip

Peraturan...

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG KETENTUAN BATAS USIA PENSIUN BAGI PEJABAT FUNGSIONAL SANDIMAN

Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011; MEMUTUSKAN:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 39 TAHUN 2014 NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2014 Nomor 6,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 03/V/PB/2010 NOMOR : 14 TAHUN 2010

2014, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemb

2016, No Birokrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pranata Nuklir dan Angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 16/KEP/M.PAN/3/2001 tentang Jabatan Fungsional Perencana dan Angka K

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang. Fungsional melalui Penyesuaian/ Inpassing, perlu

2015, No.75 2 Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Penguji Keselamatan dan Kesehatan Kerja

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

Transkripsi:

No.485, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Jabatan Fungsional. Penyuluh Hukum. Uji Kompetensi. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2018 XXXX TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 31 ayat (2) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 3 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum dan Angka Kreditnya, perlu menetapkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang Tata Cara Pelaksanaan Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum; Mengingat : 1. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 3 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum dan Angka Kreditnya (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 284); 2. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan

2018, No.485-2- Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 186); 3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 64 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 2131); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH HUKUM. Pasal 1 Pelaksanaan uji kompetensi dimaksudkan untuk mewujudkan Pejabat fungsional Penyuluh Hukum yang kompeten dan profesional sesuai dengan standar kompetensi jabatan fungsional Penyuluh Hukum. Pasal 2 Tata cara pelaksanaan uji kompetensi jabatan fungsional Penyuluh Hukum tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 3 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

-3-2018, No.485 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 4 April 2018 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd YASONNA H. LAOLY Diundangkan di Jakarta pada tanggal 9 April 2018 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN... NOMOR...

2018, No.485-4- LAMPIRAN PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH HUKUM BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Pengembangan karir bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan usaha pemerintah untuk memberikan jaminan peningkatan karir dan kompetensi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 69 ayat (1), yaitu Pengembangan karier PNS dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja, dan kebutuhan Instansi Pemerintah. Selanjutnya pada penjelasan ayat (3) disebutkan bahwa pengembangan karir sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi kompetensi teknis dan kompetensi manajerial. Kompetensi teknis diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis fungsional, dan pengalaman bekerja secara teknis. Kompetensi manajerial diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural atau manajemen, dan pengalaman kepemimpinan serta kompetensi sosial kultural. Di dalam Pasal 31 ayat (1) Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi Nomor 3 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum dan Angka Kreditnya diamanatkan bahwa untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalitas, Penyuluh Hukum yang akan naik jenjang jabatan setingkat lebih tinggi. Uji Kompetensi bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Hukum merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis,

-5-2018, No.485 konseptual, moral pegawai sesuai dengan kebutuhan jabatan. Tujuannya adalah untuk mengembangkan karier Penyuluh Hukum agar semakin produktif. Pengembangan didasarkan pada fakta bahwa seorang pegawai membutuhkan serangkaian pengetahuan, keahlian dan kemampuan supaya bekerja dengan baik dalam melaksanakan tugas dan fungsi selama kariernya. Menyadari pentingnya fungsi hukum bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, maka pemerintah menyelenggarakan pembinaan terhadap semua unsur-unsur sistem hukum. Sasaran pembinaan hukum selain materi hukum dan lembaga hukum adalah juga pembinaan budaya hukum bagi masyarakat luas. Perlunya pembinaan budaya hukum sejalan dengan upaya mengefektifkan bekerjanya hukum dalam masyarakat. Apabila masyarakat mengetahui, memahami dan melaksanakan aturan hukum secara konsisten, maka akan terbangun budaya hukum di masyarakat. Salah satu cara membangun budaya hukum dengan cara penyuluhan hukum merupakan sarana penyebarluasan informasi dan pemahaman terhadap norma hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dapat sampai kepada masyarakat dengan baik. Dengan terbangunnya budaya hukum di masyarakat maka memunculkan kepatuhan dan ketaatan hukum yang merupakan ciri supremasi hukum. Dalam rangka mewujudkan supremasi hukum dan membangun budaya hukum diperlukan Penyuluh Hukum yang kompeten dan profesional dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara yang menghendaki pengembangan karier PNS dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja, dan kebutuhan Instansi Pemerintah. B. Tujuan Pelaksanaan Uji Kompetensi 1. terwujudnya Penyuluh Hukum yang kompeten dan profesional dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab; dan 2. tersedianya peta kompetensi Pejabat Penyuluh Hukum.

2018, No.485-6- C. Ruang Lingkup Ruang lingkup tata cara pelaksanaan uji kompetensi jabatan fungsional Penyuluh Hukum ini meliputi: 1. jenjang jabatan dan pangkat jabatan fungsional Penyuluh Hukum; 2. organisasi pelaksana uji kompetensi; 3. persyaratan dan tata cara pelaksanaan uji kompetensi; 4. pelaksanaan uji kompetensi; dan 5. monitoring dan evaluasi uji kompetensi jabatan fungsional Penyuluh Hukum. D. Pengertian 1. Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggungjawab, wewenang, dan hak untuk melakukan kegiatan penyuluhan hukum. 2. Penyuluh Hukum adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh untuk melakukan kegiatan penyuluhan hukum 3. Penyuluhan Hukum adalah kegiatan penyebarluasan informasi hukum dan pemahaman terhadap norma hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta pengembangan kualitas penyuluhan hukum guna mewujudkan dan mengembangkan kesadaran hukum masyarakat sehingga tercipta budaya hukum dalam bentuk tertib, dan taat atau patuh terhadap norma hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku demi tegaknya supremasi hukum. 4. Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang mempunyai kewenangan melaksanakan proses pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian Pegawai ASN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 5. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga profesional. 6. Uji Kompetensi adalah proses pengujian dan penilaian yang dilakukan oleh Tim Penguji, untuk mengukur tingkat kompetensi Penyuluh Hukum dalam rangka memenuhi syarat pengangkatan dari jabatan lain atau kenaikan jenjang jabatan setingkat lebih tinggi.

-7-2018, No.485 7. Tim Penguji Kompetensi adalah tim yang bertugas melakukan pengujian dan melaporkan hasil uji kompetensi sebagai syarat pengangkatan dari jabatan lain dan kenaikan jenjang jabatan setingkat lebih tinggi. 8. Sekretariat Uji Kompetensi adalah Sekretariat yang memfasilitasi pelaksanaan tugas dan pelayanan administrasi bagi Tim Penguji Kompetensi di Badan Pembinaan Hukum Nasional atau Instansi yang menyelenggarakan Uji Kompetensi. 9. Angka Kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh Penyuluh Hukum dalam rangka pembinaan karier yang bersangkutan. 10. Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum yang selanjutnya disebut Tim Penilai, adalah tim yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang, dan bertugas untuk menilai prestasi kerja Penyuluh Hukum. 11. Tempat Uji Kompetensi yang selanjutnya disingkat TUK adalah tempat penyelenggaraan uji kompetensi yang ditetapkan dan memiliki dukungan sarana dan prasarana yang memadai. 12. Penetapan Angka Kredit yang selanjutnya disingkat PAK adalah formulir yang berisi keterangan perorangan Penyuluh Hukum dan satuan nilai dari hasil penilaian butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang telah dicapai oleh Penyuluh Hukum dan telah ditetapkan oleh pejabat penetap angka kredit. 13. Hasil Penilaian Angka Kredit adalah formulir yang berisi keterangan perorangan Penyuluh Hukum dan satuan nilai dari hasil penilaian butir kegiatan yang telah dicapai oleh Penyuluh Hukum, namun belum memenuhi syarat untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi. E. Peserta Uji Kompetensi Uji Kompetensi ditujukan bagi Pejabat fungsional Penyuluh Hukum yang akan naik jenjang jabatan.

2018, No.485-8- BAB II JENJANG JABATAN DAN PANGKAT JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH HUKUM Jenjang Jabatan dan pangkat jabatan fungsional Penyuluh Hukum dari yang terendah sampai yang paling tinggi, yaitu: 1. Penyuluh Hukum Ahli Pertama: a. Pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a; dan b. Pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b. 2. Penyuluh Hukum Ahli Muda: a. Pangkat Penata, golongan ruang III/c; dan b. Pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d. 3. Penyuluh Hukum Ahli Madya: a. Pangkat Pembina, golongan ruang IV/a; b. Pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b; dan c. Pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c. 4. Penyuluh Hukum Ahli Utama: a. Pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d; dan b. Pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e.

-9-2018, No.485 BAB III ORGANISASI PELAKSANA UJI KOMPETENSI A. Organisasi Pelaksana Uji Kompetensi 1. Penyelenggaraan Uji Kompetensi dilaksanakan oleh Tim Uji Kompetensi dengan susunan keanggotaan, sebagai berikut: a. Ketua merangkap anggota dijabat oleh Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi Penyuluhan Hukum pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. b. Wakil Ketua merangkap anggota dijabat oleh Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi Kepegawaian pada Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. c. Sekretaris merangkap anggota dijabat oleh Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi Kepegawaian pada Sekretariat Unit Utama yang membidangi Penyuluhan Hukum. d. Anggota terdiri atas: 1) Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi Penyuluhan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia 2) Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi Penilaian Kompetensi pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia; 3) Pejabat Administrator yang membidangi Pembinaan dan Pengembangan Jabatan Fungsional Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; 4) Pejabat Adminitrator yang membidangi Penyuluh Hukum Badan Pembinaan Hukum Nasional; 5) Pejabat Administrator yang membidangi Pengembangan Kompetensi pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia; dan 6) Pejabat Fungsional Penyuluh Hukum yang memiliki jenjang jabatan lebih tinggi atau sama dengan Pejabat Fungsional yang diuji berjumlah paling sedikit 3 (tiga) orang. 2. Tim Penguji Kompetensi dibentuk oleh instansi pembina Jabatan fungsional Penyuluh Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

2018, No.485-10- 3. Dalam pelaksanaan Uji Kompetensi Tim Uji Kompetensi dibantu oleh Sekretariat Uji Kompetensi, terdiri dari a. Sekretariat Uji Kompetensi tingkat Pusat, berkedudukan secara ex-officio pada bagian yang membidangi kepegawaian di Unit Utama yang membidangi Penyuluhan Hukum, dengan tugas sebagai berikut: 1) menginformasikan maksud dan tujuan penyelenggaraan uji kompetensi kepada pejabat fungsional di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dan instansi lain selain Kemeterian Hukum dan Hak Asasi Manusia; 2) memverifikasi data seluruh calon peserta Uji Kompetensi Kenaikan jenjang Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum; 3) melakukan verifikasi usulan Uji Kompetensi Kenaikan jenjang Jabatan; 4) mengidentifikasi jumlah pejabat fungsional yang layak mengikuti Uji Kompetensi; 5) membantu Tim Uji Kompetensi merencanakan pelaksanaan Uji Kompetensi; 6) bertanggung jawab dalam pelaksanaan Uji Kompetensi; 7) memfasilitasi dan mempersiapkan fasilitas dan sumber daya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan Uji, antara lain: a) Mengindentifikasi jumlah Pejabat fungsional yang layak mengikuti Uji Kompetensi; dan b) Menyusun perencanaan pelaksanaan Uji Kompetensi. 8) melakukan pencatatan dan melaporkan Penyelenggaraan Uji Kompetensi Instansi Pembina Penyuluh Hukum melalui Ketua Tim Uji Kompetensi, yang berisi: a) Jumlah peserta uji; b) Kategori dan jenjang jabatan fungsional; c) Rekapitulasi kelulusan; d) Metode uji kompetensi; e) Materi uji kompetensi; f) Tim Uji Kompetensi; dan g) Waktu dan tempat uji kompetensi. 9) membuat Berita Acara Penyelenggaraan Uji Kompetensi, yang ditandatangi oleh Ketua Tim Uji Kompetensi dan disampaikan kepada Instansi Pembina; dan

-11-2018, No.485 10) melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan uji kompetensi. b. Sekretariat Uji Kompetensi di daerah, berkedudukan pada bagian yang membidangi kepegawaian pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, yang mempunyai tugas sebagai berikut: 1) melakukan koordinasi dengan Pembina Jabatan fungsional Penyuluh Hukum tingkat Pusat, dalam perencanaan penyelengaraan Uji Kompetensi Pengangkatan dari Jabatan lain dan/atau Kenaikan jenjang Jabatan Funsional yang menjadi binaannya; 2) melakukan verifikasi data seluruh calon peserta Uji Kompetensi Pengangkatan dari Jabatan lain dan/atau Kenaikan jenjang Jabatan Funsional yang menjadi binaannya; 3) melakukan verifikasi usulan Uji Kompetensi Pengangkatan dari Jabatan lain dan/atau Kenaikan jenjang Jabatan; 4) melakukan identifikasi jumlah pejabat fungsional yang layak mengikuti Uji Kompetensi; 5) memfasilitasi usulan pengajuan Uji Kompetensi di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan instansi lain di lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/kota; 6) membuat usulan pengajuan pelaksanaan Uji Kompetensi ke Pembina Jabatan fungsional di tingkat Pusat, berisi: a) jumlah peserta; dan b) kategori jenjang jabatan fungsional; 7) menyampaikan laporan usulan pengajuan Uji Kompetensi kepada instansi pembina tingkat pusat.

2018, No.485-12- BAB IV PERSYARATAN DAN TATA CARA UJI KOMPETENSI PEJABAT FUNGSIONAL PENYULUH HUKUM A. Persyaratan Uji Kompetensi Uji kompetensi untuk Kenaikan Jabatan harus melampirkan: 1. keputusan pangkat/golongan ruang terakhir yang dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang; 2. keputusan jabatan terakhir yang dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang; 3. Penilaian Angka Kredit terakhir yang dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang; 4. Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PPKP) paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir; 5. hasil Penilaian Angka Kredit tahun terakhir yang dilegalisasi oleh pejabat yang berwewenang di bidang kepegawaian memuat paling rendah 80% (delapan puluh persen) angka kredit untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi; dan 6. surat pengantar dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi untuk peserta yang berasal dari lingkungan kantor wilayah atau instansi lain di lingkungan Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota yang merekomendasikan bahwa yang bersangkutan memenuhi syarat untuk mengikuti uji kompetensi dengan menggunakan Format 1. B. Tata Cara Uji Kompetensi 1. Instansi Pembina mengumumkan uji kompetensi melalui laman resmi Badan Pembinaan Hukum Nasional. 2. Pemanggilan peserta uji kompetensi oleh tim penilai angka kredit pada instansi yang bersangkutan. 3. Pejabat fungsional Penyuluh Hukum melaksanakan uji kompetensi. 4. Pelaksanaan uji kompetensi dapat dilakaukan di instansi pembina maupun di kantor wilayah.

-13-2018, No.485 BAB V PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI A. Pelaksanaan Uji Kompetensi. Pelaksanaan Uji Kompetensi pengangkatan dari jabatan lain, dan kenaikan jenjang Jabatan Penyuluh Hukum dilaksanakan 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun, yaitu awal bulan Februari dan awal bulan Agustus dengan menggunakan metode: 1. Uji Kompetensi tertulis, dengan menggunakan CBT (Computer Base Test); dan 2. Uji Kompetensi secara langsung/wawancara. B. Materi Uji Kompetensi Materi uji kompetensi disusun oleh tim uji kompetensi instansi pembina, dengan ruang lingkup: 1. Pancasila; 2. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 3. budaya hukum; 4. tugas pokok dan fungsi penyuluhan hukum; 5. komunikasi; 6. kerjasama masyarakat/instansi; 7. pengetahuan hokum; 8. pola penyuluhan hukum; dan 9. sikap/perilaku. C. Metode Uji Kompetensi. 1. Ujian Tertulis dan bentuk soal pilihan ganda. Presentase penilaian sebesar 60% (enam puluh persen). Jumlah materi uji kompetensi sebanyak 50 (lima puluh) soal. Setiap jawaban benar bernilai 2, dan apabila seluruh jawaban dinilai benar maka memperoleh nilai 100. 2. Tatap Muka/Wawancara. Presentase penilaian Uji Kompetensi dengan metode Tatap Muka/Wawancara sebesar 40% (empat puluh persen), dilaksanakan oleh Tim Penguji Wawancara Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum, dengan keanggotan tim paling banyak 5 (lima) orang terdiri dari:

2018, No.485-14- a. seorang Ketua merangkap anggota; b. seorang Sekretaris merangkap anggota; dan c. paling banyak 3 (tiga) orang anggota. D. Kelulusan Uji Kompetensi 1. Peserta uji kompetensi dinyatakan lulus apabila memperoleh nilai kumulatif sekurang-kurangnya 70 (tujuh puluh). 2. Pemberitahuan hasil uji kompetensi disampaikan kepada pimpinan unit kerja dan peserta uji kompetensi melalui laman resmi www.luhkum.bphn.go.id. E. Penetapan Hasil Uji Kompetensi 1. Penetapan hasil uji kompetensi dilaksanakan pada akhir bulan Februari dan akhir bulan Agustus. 2. Peserta Uji Kompetensi yang tidak lulus, diberikan kesempatan mengikuti pelaksanaan Uji Kompetensi berikutnya. 3. Surat keterangan lulus uji kompetensi ditetapkan oleh Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi Penyuluhan Hukum pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan rekomendasi dari Tim Uji Kompetensi. 4. Surat Keterangan lulus uji kompetensi dapat diunduh pada laman resmi BPHN. F. Lokasi Uji Kompetensi. Uji kompetensi dilaksanakan pada: 1. Pusat Penilaian Kompetensi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; dan 2. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM. G. Pembiayaan Sumber pembiayaan untuk pelaksanaan Uji Kompetensi jabatan fungsional Penyuluh Hukum dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Kementerian Hukum dan HAM.

-15-2018, No.485 BAB VI MONITORING DAN EVALUASI UJI KOMPETENSI A. Ruang Lingkup Pengendalian Ruang lingkup pengendalian dilakukan mulai dari perencanaan, saat kegiatan (uji kompetensi), dan setelah kegiatan (pengumuman informasi) dilaksanakan. B. Evaluasi Pelaksanaan Uji Kompetensi Unit utama yang membidangi penyuluhan hukum pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia memiliki kewenangan dan tanggung jawab melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan penilaian kompetensi yang telah dilakukan. Evaluasi diberikan kepada Panitia Uji Kompetensi dan Peserta terkait dengan pelaksanaan Uji Kompetensi, meliputi: 1. pengukuran kesesuaian metode uji kompetensi; 2. sikap dan perilaku tim uji kompetensi dan tim sekretariat; dan 3. sarana dan prasarana. C. Evaluasi Hasil Pelaksanaan Uji Kompetensi Evaluasi terhadap pemanfaatan hasil uji kompetensi dilakukan secara berkala. Hasil tersebut akan digunakan sebagai: 1. data pendukung pelaksanaan uji kompetensi bagi Peserta; dan 2. evaluasi terhadap pelaksanaan program pengembangan kompetensi bagi Peserta.

2018, No.485-16- BAB VII PENUTUP Pedoman ini bersifat dinamis sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta perkembangan ilmu pengetahuan teknologi. MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd YASONNA H. LAOLY

-17-2018, No.485 FORMAT -1 SURAT REKOMENDASI MENGIKUTI UJI KOMPETENSI PENYULUH HUKUM Yang bertandatangan di bawah ini: Nama :... NIP :... Unit Kerja :... Pangkat/Gol.Ruang/TMT :... Merekomendasikan Nama :... NIP :... Unit Kerja :... Jabatan/TMT :... Pangkat/Gol.Ruang/TMT :... Untuk mengikuti uji kompetensi dalam rangka Pengangkatan dari Jabatan Lain/Kenaikan Jabatan*. Berdasarkan hasil penilaian, yang bersangkutan telah memenuhi persyaratan untuk mengikuti uji kompetensi....,... Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia/ Provinsi/Kabupaten/Kota Keterangan : * Pilih salah satu (...) NIP....

2018, No.485-18- FORMAT -2 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA No : SURAT KETERANGAN Diberikan Kepada:... Yang bersangkutan dinyatakan telah mengikuti dan lulus Uji Kompetensi untuk Pengangkatan dari Jabatan Lain/Kenaikan Jabatan* Penyuluh Hukum yang dilaksanakan pada tanggal... Jakarta,... Kepala Badan Pembinaan Hukum Nasional, (...) NIP.... Keterangan: * Pilih salah satu

-19-2018, No.485 FORMAT -3 BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA SURAT PEMBERITAHUAN Sekretaris Tim Penguji, dengan ini memberitahukan bahwa: Nama :... NIP :... Unit Kerja :... Jabatan/TMT :... Pangkat/Gol/ :... TMT tidak lulus uji kompetensi untuk Pengangkatan dari Jabatan Lain/Kenaikan Jabatan* yang dilaksanakan pada tanggal... sehingga yang bersangkutan belum dapat pengangkatan dari jabatan lain/memperoleh kenaikan jenjang jabatan setingkat lebih tinggi. Sehubungan hal tersebut, yang bersangkutan masih diberikan kesempatan 1 (satu) kali untuk mengikuti uji kompetensi. Jakarta,... Sekretaris Tim Penguji, (...) NIP.... Keterangan: * Pilih salah satu