PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG CARA MENGGOSOK GIGI DENGAN VIDEO PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA SEKOLAH

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Kata kunci: Menggosok gigi, perilaku, pendidikan kesehatan.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENGGOSOK GIGI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK TK B

PENGARUH PROMOSI MENYIKAT GIGI TERHADAP SKOR PLAK DI SEKOLAH DASAR KANDANGAN II, SEYEGAN, SLEMAN, YOGYAKARTA

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

INFLUENCE OF HEALTH EDUCATION OF BRUSHING TEETH AGAINST DENTAL PRACTICE ON ELEMENTARY SCHOOL AGE IN SDN MUSTOKOREJO

: Penyuluhan Kesehatan gigi, Pengetahuan,Sikap, dan Keterampilan

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 1 DI SDN X DAN Y

BAB I PENDAHULUAN. dibidang kesehatan gigi perlu mendapat perhatian (Depkes RI, 2010).

EFEKTIVITAS MEDIA CERITA BERGAMBAR DAN ULAR TANGGA DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA SDN 2 PATRANG KABUPATEN JEMBER

Universitas Sam Ratulangi Manado Jurnal e-gigi (eg), Volume 5 Nomor 1, Januari-Juni 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STATUS KEBERSIHAN MULUT ANAK USIA 9-11 TAHUN DAN KEBIASAAN MENYIKAT GIGI MALAM SEBELUM TIDUR DI SDN MELONGUANE

EFEKTIFITAS STRATEGI UPSTREAM TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU HIDUP SEHAT GIGI MELALUI KONSELING PADA SISWA/I KELAS I SDN 12 PONTIANAK KOTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Hasil studi morbiditas Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2003

Hubungan pengetahan kesehatan gigi dan mulut dengan status karies pada pemulung di tempat pembuangan akhir Sumompo Manado

PERAWATAN GIGI SUSU PADA ANAK USIA SEKOLAH DI TAMAN GIZI ANAK SEHAT DESA GUMPANG, KARTASURA SUKOHARJO

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan.

GAMBARAN PENGETAHUAN PENCABUTAN GIGI SISWA SMA NEGERI 1 SANG TOMBOLANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI ANAK SDN KLECO II KELAS V DAN VI KECAMATAN LAWEYAN SURAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE VISUAL AIDS TERHADAP SIKAP TENTANG JAJANAN SEHAT PADA SISWA KELAS V DI SDN NOGOTIRTO SLEMAN YOGYAKARTA

Pengetahuan dan Perilaku Kesehatan Gigi pada siswa SDN 174 Muara Fajar Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mufidah (2012) umumnya permasalahan keseh atan pada

GAMBARAN PENYULUHAN TENTANG PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN METODE BERCERITA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN SISWA SD

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PENCEGAHAN KARIES GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI BALITA. Nawang Siwi Sayuti 1.

HUBUNGAN PENGETAHUAN PELIHARA DIRI KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU DENGAN JUMLAH KARIES PADA ANAK PRA SEKOLAH TK PERTIWI II BANJARNEGARA

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI

PENGARUH PERMAINAN ULAR TANGGA TERHADAP KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK SEKOLAH DASAR KELAS III DI SDN BARANANGSIANG KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. oleh Pemerintah (UU RI No. 36 Tahun 2009 Pasal 93). (Rahmawati dkk., 2011). Anak-anak yang berusia 6-12 tahun diseluruh

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga terjadi pada anak-anak. Karies dengan bentuk yang khas dan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan. Mulut bukan sekedar untuk pintu masuknya. menunjang kesehatan seseorang (Riyanti, 2005).

Gambaran kejadian karies gigi berdasarkan body mass index pada anak-anak usia bulan di TK Negeri Pembina Denpasar

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN TINDAKAN MENJAGA KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA MURID SD SHAFIYYATUL AMALIYYAH PADA TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

A n d a l a s D e n t a l J o u r n a l P a g e 49

BAB I PENDAHULUAN. orangtua sangat menentukan dalam pertumbuhan dan perkembangan pada. (Notoatmodjo, 2003). Kesehatan gigi dan mulut pada anak apabila

PENYULUHAN METODE AUDIO VISUAL DAN DEMONSTRASI TERHADAP PENGETAHUAN MENYIKAT GIGI PADA ANAK SEKOLAH DASAR

PENGARUH PELATIHAN GOSOK GIGI TERHADAP PRAKTIK MENJAGA KEBERSIHAN GIGI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK PERTIWI 55 KASIHAN BANTUL NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 2012). Status kesehatan gigi dan mulut umumnya dinyatakan dalam prevalensi

Oleh : Winda Siti Juliani ST ARTIKEL PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. memiliki berbagai peranan atau fungsinya masing-masing. Peran dari. memperindah wajah (Suryawati, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak usia sekolah dasar disebut juga sebagai masa sekolah. Anak

STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA

SKRIPSI HUBUNGAN PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING MENYIKAT GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI ANAK PRASEKOLAH DI TK AZ-ZAHRA GEDANGAN SIDOARJO

A n d a l a s D e n t a l J o u r n a l P a g e 39

Pengaruh nilai intelligence quotient (IQ) terhadap status karies gigi siswa di SMA Binsus Manado

BAB I PENDAHULUAN. pada anak usia sekolah dasar (Soebroto, 2009). mulut adalah penyakit jaringan keras gigi (karies gigi) dan penyakit

HUBUNGAN PENGETAHUAN KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT DENGAN STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA SISWA SMA NEGERI 9 MANADO

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang dilakukan terhadap

ABSTRAK. knowledge, role of teacher, shcool dental hygiene

Hubungan Karakteristik dan Konsumsi Makanan Kariogenik dengan Kejadian Karies Gigi Pada Siswa Umur 11

PENGARUH METODE SIMULASI CARA MENGGOSOK GIGI YANG BENAR TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN SISWA SD SENDANGMULYO O3 KEDUNGMUNDU.

Jurnal Al-Ikhlas ISSN : Volume 2 Nomor 2, April 2017

ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KARIES GIGI PADA ANAK SD KELAS V - VI DI KELURAHAN PEGUYANGAN KANGIN TAHUN 2015

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PERILAKU IBU DALAM MENDIDIK ANAK MENGGOSOK GIGI

ABSTRAK. Efektivitas menyikat gigi, indeks plak, metode horizontal, metode roll

Kata kunci : Pengetahuan, kesehatan gigi dan mulut, indeks def-t/dmf-t.

Promosi Kesehatan Gigi Dan Mulut Dengan Metode Ceramah Interaktif Dan Demonstrasi Disertai Alat Peraga Pada Guru Sekolah Dasar Sebagai Fasilitator

(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah

Jurnal Kesehatan Gigi Vol.02 No.2, Desember 2015 ISSN

Gambaran status karies dan status gizi pada murid TK Kartika XX-16 Manado

SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA PUZZLE TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN ANAK PRASEKOLAH (5-6 TAHUN)

PRAKTEK MERAWAT GIGI PADA ANAK

Gambaran Perilaku Menggosok Gigi pada Siswa SD Kelas Satu dengan Karies Gigi di Wilayah Kerja Puskesmas Rendang Karangasem Bali Oktober 2014

SKRIPSI PENGARUH KAMPANYE AKU BANGGA AKU TAHU TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG HIV/AIDS DI SMA DHARMA PRAJA DENPASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak ahli mengatakan bahwa kesehatan rongga mulut merupakan bagian

BAB V HASIL PENELITIAN. Selatan dengan luas wilayah kerja seluas 14,87 Km 2, terdiri dari 3 wilayah

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

TESIS. Oleh KATHERINE EMILY PANGGABEAN /IKM

PENYULUHAN DENGAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN TENTANG SARAPAN PAGI PADA SISWA KELAS IV SDN 01 MANGUHARJO KOTA MADIUN

PENGARUH MENYIKAT GIGI SEBELUM TIDUR MALAM HARI TERHADAP KARIES PADA ANAK SD NEGERI 15 JATI TANAH TINGGI ABSTRAK

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA ANAK DI JANTURAN MLATI SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

MULUT TERHADAP JUMLAH KARIES GIGI M1 PERMANEN PADA ANAK USIA 9-12 TAHUN DI MI SYAFAAT MUHAMMADIYAH JETIS KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

PREVALENSI KARIES GIGI SULUNG ANAK PRASEKOLAH DI KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS KARIES GIGI PADA SISWA SMP KRISTEN 67 MANADO

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KARIES GIGI PADA BALITA

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti berbicara, makan, dan bersosialisasi tidak akan terganggu karena terhindar dari rasa sakit,

EFEKTIVITAS DENTAL HEALTH EDUCATION DISERTAI DEMONSTRASI CARA MENYIKAT GIGI TERHADAP TINGKAT KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT ANAK SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Masalah yang paling umum dari seluruh masalah kesehatan pada masa. dengan adanya nanah di dalam gusi (Gunadi, 2011).

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN GOUTHY ARTHRITIS

ABSTRAK HUBUNGAN EARLY CHILDHOOD CARIES (ECC) DENGAN STATUS GIZI ANAK UMUR 3-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MENGWI III BADUNG

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI SEBELUM DAN SESUDAH PENDIDIKAN KESEHATAN PADA ANAK PRASEKOLAH DI PAUD PERMATA HATI WONOKERTO ABSTRAK

Fath, et al, Efektivitas Penyuluhan Metode Aplikasi Inovatif GIGI SEHAT dan Pertunjukan Panggung...

TINGKAT PENGETAHUAN PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI 1 KUTAWIS, BUKATEJA, PURBALINGGA.

TINGKAT KEPARAHAN KARIES PADA GIGI MOLAR PERTAMA PERMANEN BERDASARKAN KELOMPOK UMUR 6 DAN 12 TAHUN WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERTIWI, MAKASSAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENCEGAHAN KARIES GIGI PADA MURID KELAS SATU SDN 74/IV DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEBUN HANDIL KOTA JAMBI TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang optimal meliputi kesehatan fisik, mental dan sosial. Terdapat pendekatanpendekatan

BAB IV METODE PENELITIAN

UNIVERSITAS UDAYANA. Oleh: Ni Putu Dewi Tata Arini NIM : PROGRAM STUDI KESEHATANMASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 7 / No. 2 / Agustus 2012

GASTER, Vol. 7, No. 2 Agustus 2010 ( )

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kata kunci: Body Mass Index (BMI), Underweight, Overweight, Obesitas, Indeks DMF-T, Karies.

PENELITIAN PERILAKU MENGGOSOK GIGI PADA ANAK USIA SEKOLAH. Di SDN 1 Gabel Kecamatan Sumoroto Kabupaten Ponorogo

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

STUDI DESKRIPTIF DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEBERSIHAN GIGI DI SD MUHAMMADIYAH 10 SEMARANG UTARA

GAMBARAN PERILAKU MENYIKAT GIGI DENGAN KEJADIAN GIGI BERLUBANG PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SD YBPK KEDIRI

HUBUNGAN UMUR DAN SIKAP MENGENAI GIGI TIRUAN DENGAN LAMA PENGGUNAAN GIGI TIRUAN PADA PASIEN DI KLINIK GIGI ILHAM BANJARMASIN 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

e-issn Volume 02, Nomor 02, Juli 2017

Transkripsi:

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG CARA MENGGOSOK GIGI DENGAN VIDEO PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA SEKOLAH Ni Ketut Astiti & Lala Budi Fitriana *) Program Studi S-1 Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Respati Yogyakarta, Jl. Raya Tajem KM 1,5 Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta, 55282 Abstrak Anak usia sekolah 6-12 tahun masih kurang mengetahui kebersihan gigi, terbukti angka karies gigi usia 12 tahun adalah 76,62%. Di Indonesia anak yang mengalami karies gigi dan mulut sebanyak 38,5%. Di Yogyakarta prevelensi anak yang memiliki masalah kesehatan gigi dan mulut sebanyak 32,1%. Metode video pembelajaran dapat meningkatkan pengetahuan tentang cara menggosok gigi pada anak dengan menggunakan empat langkah yang benar. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh cara menggosok gigi dengan video pembelajaran pada anak usia sekolah di SDN Mustokorejo Yogyakarta. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif quasi experimen dengan rancangan pre and post test without control dengan pendekatan cross sectional. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 1 SDN Mustokorejo Yogyakarta. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi. Analisa data dengan Uji Wilcoxon. Hasil penelitian adalah sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang cara menggosok gigi nilai median 62,50 dan nilai standar deviasi 24,78 dan setelah diberikan pendidikan kesehatan cara menggosok gigi terdapat nilai median 100, dan nilai standar deviasi 8,97, Nilai p-value 0,000 (<0,05). Kesimpulan ada pengaruh cara menggosok gigi dengan menggunakan video pembelajaran pada anak usia sekolah di SDN Mustokorejo Yogyakarta dengan hasil P-Value 0,000 (<0,05). Kata Kunci : Kesehatan gigi, Usia Sekolah, Video Pembelajaran. Abstract [The Influence Of Using Video Learning Material About The Correct Way To Brush The Teeth To School-Aged Children] Children aged 6-12 are not yet well-informed about tooth hygiene, this is indicated by the high incidence of dental caries among 12-year olds which reaches 76.62%. In Indonesia, 38.5% children suffer from dental caries. In Yogyakarta, the prevalence of children with dental and mouth health problems reached 32.1%. The use of video as a medium for learning can increase the knowledge about the proper way to brush their teeth using the appropriate four steps. The objective of this research is to determine the influence of using video learning material about the correct way to brush the teeth to school-aged children at Mustokorejo State Elementary School, Yogyakarta. This is a quantitative quasi-experiment research which used a pre-test and post-test without control group design, the research used a cross sectional approach. The subjects of this research were first-graders at Mustokorejo State Elementary School, Yogyakarta. The research instruments used were observational sheets. The data collected were analyzed using Wilcoxon signedrank test. Result of this research is before the health education about the proper way to brush the teeth was given, the median score was 62.50, and the standard deviation score was 24.78; and after the health education video was given, the median score was 100, and the standard deviation score was 8.97. The p-value = 0.000 (< 0.05). There is an influence of using video learning material about the correct way to brush the teeth to school-aged children at Mustokorejo State Elementary School, Yogyakarta with a p-value 0.000 (< 0.05). Keywords: dental health, school age, learning video Article info : sending on March 21, 2018; Revision on April 28, 2018; Accepted on Mei 25, 2018 ------------------------------------------------------------- *) Corresponding author E-mail: lbfitriana@gmail.com 378

1. Pendahuluan Anak usia sekolah adalah masa dimana anak memperoleh dasar-dasar pengetahuan untuk kebersihan penyesuaian diri pada kehidupan dewasa dan memperoleh ketrampilan (Wong, 2008). Anak usia sekolah yang berusia 6-12 tahun masih kurang mengetahui tentang kebersihan gigi dan mulut dibandingkan orang dewasa, terbukti pada angka nasional untuk karies gigi usia 12 tahun mencapai 76,62% dengan indeks DMF-T (Decay Missing Filled-Teeth) (Depkes, 1999). Di dunia diperkirakan bahwa 90% dari anak sekolah pernah menderita karies gigi sedangkan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia merupakan penyakit masyarakat yang diderita oleh 38,5% penduduk Indonesia (Montolalu, 2015). Prevalensi di tingkat Nasional masalah gigi dan mulut adalah 25,9%, diantaranya sebanyak 14 provinsi mempunyai prevalensi masalah gigi dan mulut di atas angka Nasional (Riskesdas, 2013). Prevalensi karies gigi pada anak usia 3-6 tahun di yogyakarta adalah 84,1%, hampir semua kasus karies gigi tersebut tidak dilakukan perawatan (Kusumawardani, 2006) dan sekitar 31,7% murid di sekolah memiliki gigi berlubang (Kawuryan, 2008). Upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah menjadi kebutuhan mendasar untuk memenuhi pelayanan kesehatan gigi pada anak sekolah terutama pada aspek menyelamatkan apa yang masih bisa diselamatkan pada gigi anak bangsa disamping edukatif untuk mempertahankan gigi yang sehat (Kementrian Kesehatan, 2012). Cara menggosok gigi bisa juga diajarkan melalui media video. Media video merupakan bahan ajar non cetak yang kaya informasi dan tuntas karena dapat disampaikan kepada siswa secara langsung. Dengan menggunakan media video dapat menambah minat siswa dalam belajar karena siswa dapat menyimak sekaligus melihat gambar (Daryanto, 2011). Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan di SDN Mustokerejo Depok Sleman Yogyakarta, pada tanggal 25 Februari 2017 pada siswa kelas I dan kelas II, didapatkan data jumlah populasi sebanyak 65, dimana kelas 1 yang berjumlah 32 dan kelas II yang berjumlah 32 siswa dengan proporsi siswa laki-laki kelas 1 berjumlah 15 dan perempuan berjumlah 18, dan pada kelas II laki-laki berjumlah 22 dan perempuan berjumlah 10. Saat ditanyakan mengenai program kesehatan di sekolah, siswa mengatakan di sekolah terdapat program pemeriksaan gigi, tetapi programnya tidak rutin hanya dilakukan 1 kali setahun. Di sekolah terdapat program UKS (unit kesehatan Sekolah) yang digunakan untuk mengobati siswa yang sakit. Tetapi di UKS tidak ada petugas kesehatan yang menjaga, sehingga guru yang menjaganya, di UKS tidak ada petugas kesehatan terutama petugas kesehatan gigi. Pada saat peneliti melakukan wawancara pada 10 siswa, siswa mengatakan bahwa mereka menggosok gigi hanya pada waktu pagi saja dan ada juga siswa mengatakan bahwa mereka jarang menggosok gigi dan suka makan yang manis-manis seperti permen, kemudian 2 siswa mengatakan menggosok gigi pagi dan sore hari. Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa 5 siswa giginya berlubang, dan 3 giginya kekuningan. Hasil wawancara kepada siswa kelas 1 diketahui bahwa siswa tidak mengetahui cara menggosok gigi yang benar dan waktu menggosok gigi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh cara menggosok gigi dengan video pembelajaran pada anak usia sekolah di SDN Mustokorejo Yogyakarta. 2. Bahan dan Metode Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, penelitian ini menggunakan metode quasi Experimen, dengan rancangan pre and post test without control. Penelitian ini dilakukan SDN Mustokorejo Yogyakarta, dan waktu penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 22 April 2017. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas 1 SDN Mustokorejo Yogyakarta yang berjumlah 32 siswa. Tehnik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah total sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, alat pemutar video (LCD dan Laptop) dan alat pengeras suara (Speaker). Siswa diobservasi sesuai dengan item yang ada dilembar observasi. Jika tidak melakukan diberi kode 1, jika benar diberi kode 2, lembar observasi dibuat sendiri oleh peneliti dan yang melakukan observasi adalah peneliti sendiri dan asisten penelitian. Uji validitas yang digunakan adalah uji Expert judgement. Uji judgement di ujikan oleh dua dosen ahli dalam bidangnya yaitu Drg Theresia Puspitawati, N. Kes dengan nilai 0,08. Dan Soepri Tjahjono Mw, S.pd, M.pd dengan nilai 90. Berdasarkan hasil uji expert judgement dengan indeks reabilitas 0,85 menunjukkan hasil ditanyakan layak untuk digunakan dalam penelitian. Cara pengambilan data, pertama peneliti meminta persetujuan dari responden setelah responden setuju peneliti dibantu asisten peneliti mengobservasi cara menggosok gigi dengan lembar observasi selama 5 (lima) menit. Kemudian peneliti memberikan pendidikan kesehatan tentang cara pembelajaran selama 3 (tiga) menit dan peneliti mengobservasi kembali dengan lembar observasi selama 5 (lima) menit. Peneliti mengevaluasi kembali kelengkapan data lembar observasi. Penelitian ini dilakukan selama 1 hari dari jam 09.00-11.00 WIB. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian adalah Uji Wilcoxon untuk mengetahui pengaruh cara menggosok gigi dengan video pembelajaran pada anak usia sekolah di SDN Mustokorejo Yogyakarta. 379

3. Hasil dan pembahasan a. Cara menggosok gigi sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang cara menggosok gigi dengan menggunakan video pembelajaran pada anak usia sekolah Tabel 1. Cara menggosok gigi sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang cara menggosok gigi dengan menggunakan video pembelajaran di SDN Mustokorejo Yogyakarta (N=32) Median Minimum Maximum SD 62,50 12,50 100 24,78 Berdasarkan tabel diatas diketahui cara kesehatan tentang cara menggosok gigi dengan menggunakan video pembelajaran pada anak usia sekolah didapatkan hasil median sebesar 62,50, nilai minimum 12,50, nilai maximum 100, dan nilai standar deviasi 24,78. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara kesehatan tentang cara menggosok gigi dengan menggunakan video. Nilai rata-rata jauh dibawah nilai maksimal 100 disebabkan karena anak tidak tahu cara menggosok gigi yang baik dan benar. Hasil penelitian lain yang mendukung, bahwa responden mempunyai kebiasaan menggosok gigi dengan nilai median jauh dibawah nilai maksimal 10, yaitu 4,80. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, keterampilan responden tentang cara kesehatan, diketahui bahwa mayoritas responden tidak menggunakan empat langkah-langkah yang benar sesuai dengan SOP,seperti tidak mengisi sikat gigi dengan pasta yang berfluoride,tidak menggunakan sikat gigi yang berbulu lembut, tidak menggosok gigi pada bagian depan dengan cara naik turun, menggosok gigi pada bagian samping kiri dan kanandengan gerakan memutar, tidak menggosok gigi dengan gerakan maju mundur pada bagian dalam bawah dan atas sisi kiri kanan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada Kepala Sekolah SDN Mustokorejo,diketahui bahwa selama ini setiap tahunnya rutin dijadwalkan pemeriksaan dan penyuluhan gigi dari puskesmas, namun siswa tidak diberikan kesempatan langsung untuk mempraktikkan cara menggosok gigi yang benar. b. Cara Menggosok Gigi Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan Tentang Cara Menggosok Gigi Dengan Menggunakan Video Pembelajaran Pada Anak Usia Sekolah. Berdasarkan tabel diketahui cara menggosok gigi setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang cara pembelajaran pada anak usia sekolah didapatkan hasil median sebesar 100, nilai minimum 75, nilai maximum 100, dan nilai standar deviasi 8,97. Tabel 2. Cara Menggosok Gigi Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan Tentang Cara Menggosok Gigi Dengan Menggunakan Video Pembelajaran Pada Anak Usia Sekolah di SDN Mustokorejo Yogyakarta (N=32) Median Minimum Maximum SD 100 75 100 8,97 Hasil nilai rata-rata tinggi mendekati nilai maksimal dikarenakan responden mampu menggosok gigi dengan cara yang baik dan benar. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang cara pembelajaran pada anak usia sekolah dengan metode video pembelajaran mayoritas responden mampu menerapkan cara menggosok gigi menggunakan empat langkah-langkah yang benar sesuai dengan SOP,yaitu mengisi sikat gigi dengan pasta gigiberfluoride, menggunakan sikat gigi yang berbulu lembut, menggosokkan gigi pelan pada bagian depan dengan cara naik turun, menggosok gigi pada bagian samping kiri dan kanan dengan cara memutar, menggosok gigi pada bagian dalam bawah dan atas dengan cara maju mundur, menggosok lidah untuk menghilangkan kuman yang ada pada lidah, kemudian berkumur dengan menggunakan air bersih. Pendidikan kesehatan dengan metode video tentang praktek kesehatan gigi dan mulut dapat meningkatkan kesehatan gigi dan mulut secara optimal (Riyanti dan Saptarini, 2012). Intervensi berupa cara menggosok gigi dengan metode video pada anak dapat memperjelas ide atau pesan yang disampaikan sehingga menarik perhatian responden untuk memperhatikan dan mengingat cara menggosok gigi yang baik dan benar (Nurlila, Ratna, Jumardin, dan Meliana, 2016). c. Pengaruh Sebelum dan Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan TentangCara Menggosok Gigi Dengan Menggunakan Metode Video Pembelajaran Pada Anak Usia Sekolah. Tabel 3. Pengaruh Sebelum dan Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan TentangCara Menggosok Gigi Dengan Menggunakan Metode Video Pembelajaran Pada Anak Usia Sekolah di SDN Mustokorejo Yogyakarta (N=32) Cara Median Menggosok gigi Minimum Maximum SD p Sebelum 62,50 12,50 100,00 24,78 Intervensi 0,000 Sesudah Intervensi 100 75,00 100,00 8,97 Berdasarkan tabel diketahui hasil p-value 0,000 <0,05 yang berarti ada pengaruh sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang cara 380

pembelajaran pada anak usia sekolah. Tabel diatas menunjukan bahwa p-value 0,000 (<0,05). Maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini sama dengan hasil penelitian lain yang menunjukan terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan kesehatan terhadap tindakan menggosok gigi pada siswa kelas IV dan V di SD pertiwi padang, dengan nilai p-value 0,000 (0,05) (Safitri, 2014). Pendidikan kesehatan tentang gigi berpengaruh dengan keterampilan dan kebersihan gigi dan mulut pada anak MI AT-AT-TAUFIQ kelas V didapatkan hasil bahwa pendidikan kesehatan efektif untuk meningkatkan kemampuan menyikat gigi dalam perawatan kesehatan mulut pada anak sekolah (Wong, 2008). Pada penelitian ini pendidikan kesehatan yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini menggunakan metode video. Manfaat dari media video adalah untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam waktu yang singkat, dengan membuat minat belajar peserta didik akan lebih mandiri dan peserta didik menjadi lebih aktif dan termotivasi untuk mempraktekkan apa yang sudah diajarkan oleh gurunya, media video juga dapat menambah minat siswa dalam belajar karena siswa dapat menyimak sekaligus melihat gambar langsung (Wong, 2008). Pendidikan kesehatan kesehatan gigi dan mulut dengan metode video juga dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan dan kemandirian gosok gigi pada anak pra-sekolah di TK ABA Tegalsari Yogyakarta (Arum, 2012). 4. Kesimpulan Dan Saran Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat ditarik kesimpulan yaitu, cara menggosok gigi sebelum diberikan pendidikan kesehatan denganmenggunakan video pembelajaran pada anak usia sekolah di SDN Mustokorejo Yogyakarta mayoritas termasuk dalam kategori kurang. Cara menggosok gigi sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan menggunakan video pembelajaran pada anak usia sekolah di SDN Mustekorejo Yogyakarta mayoritas termasuk dalam kategori baik. Ada pengaruh cara menggosok gigi dengan menggunakan video pembelajaran pada anak usia sekolah di SDN Mustekorejo Yogyakarta. Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah Bagi Siswa kelas I di SDN MustokorejoHasil penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan responden dalam menggosok gigi dari tiga langkah ke empat langkah yang benar. Bagi Universitas Respati Yogyakarta hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang cara menggosok gigi dengan video pembelajaran pada anak usia sekolah. Bagi peneliti lain hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dan informasi penelitian selanjutnya tentang pendidikan kesehatan tentang cara menggosok gigi dengan video pembelajaran pada anak usia sekolah. Bagi peneliti selanjutnya video diperlambat dan lebih banyak menggunakan gambar dari pada tulisan. 5. Ucapan Terina Kasih Ucapan terima kasih ditujukan kepada Kepala Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Dekan FIKES, Ketua Program Studi S-1 Ilmu Keperawatan FIKES Universitas Respati Yogyakarta dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah membantu sehingga kegiatan penelitian dapat terselesaikan. 6. Daftar Pustaka Arum, S. (2012). Pengaruh pendidikan kesehatan metode simulasi tehnik modifikasi bass dengan ketrampilan dan kebersihan gigi dan mulut pada anak MI AT-TAUFIQ kelas V. http://journal.unair.ac.id/article_4812_media1 27_category 127.html, diperoleh tanggal 26 Mei 2014. Daryanto. (2011). Media Video Sebagai Metode Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Depkes. R. I (1999). Paradigma Sehat menuju Indonesia sehat 2010. Depkes: Jakarta. Kawuryan, U. (2008). Hubungan Pengetahuan Tentang Kesehatan Gigi dan Mulut Dengan Kejadian Karies Gigi Anak SDN Kleco II Kelas V Dan VI Kecamatan Laweyan Surakarta (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta). Kementrian Kesehatan. (2012). Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS).http://perpustakaan.depkes.go.id:818 0/getbitstream/?media=/123456789/1792/2/B K2012-397.pdf. diperoleh pada tanggall 15 mei 2017 Kusumawardani, E. (2006). Buruknya Kesehatan Gigi dan Mulut. SIKLUS Hangar Kreator, Yogyakarta. Montolalu. R.M. (2015) Gambaran kebutuhan perawatan karies gigi disekolah menengah kejuruan Kristen 3 Tomahan Skripsi Universitas sam Ratulangi Manado. Nurlila, Ratna Umi, Jumarddin La Fua, and Meliana Meliana. "Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuantentang kesehatan gigi padasiswa di SD Kartika XX-10 Kota Kendari tahun 2015." Al-Ta'dib 9.1 (2016): 94-119. Riskesdas. [serial online] 2013 [2016 Mei 12]. Available from: URL: http://www.litbang.depkes.go.id/laporanrkd/ Indonesia/Riskesdas_2013_English.zip Riyanti, E & Saptarini, R. 2012. Upaya Peningkatan Kesehatan Gigi dan Mulut melalui Perubahan Perilaku Anak. http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/ 2011/09/pustaka_UNPAD_Upaya- Peningkatan-Kesehatan-Gigi-dan-Mulut- 381

Melalui-Perubahan.pdf. (Akses tanggal 20 Mei 2017. Jam 13.00 WIB). Safitri, A. R. (2014). Pengaruh Media Video dan Poster Belajar Menggosok Gigi Sebagai Media Promosi Untuk Meningkatkan Pengetahuan Kesehatan Gigi pada anak Prasekolah di Wilayah Puskesmas Diyono Kota Malang (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang). Wong, D.L. (2008). Buku ajar Keperawatan pediatrik. Edisi 6. Jakarta : EGC. 382