BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan dan perkembangan pesat dalam kegiatan bisnis, jumlah perusahaan yang go public di pasar modal Indonesia terus-menerus meningkat. Perusahaan yang sudah memutuskan untuk go public di pasar modal diwajibkan untuk mempulikasikan laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan tersebut akan menjadi dasar pihak-pihak yang berkepentingan untuk dasar pengambilan keputusan-keputusan ekonomi. Pihak eksternal yang membutuhkan informasi dari laporan keuangan perusahaan adalah investor, kreditor, pemerintah, pelanggan, pemasok, dan analis pasar modal.informasi tersebut dipakai oleh penggunanya dalam mengambil keputusan tertentu, misalnya bagi investor digunakan untuk menilai saham perusaahan apakah dapat dibeli, dijual, atau ditahan, sedangkan bagi kreditor akan memengaruhi kebijakan pemberian kredit kepada perusahaan. Kemudian, bagi pihak internal atau manajemen perusahaan, laporan keuangan menjadi bahan acuan untuk menentukan rencana dan keputusan yang akan diambil perusahaan untuk masa mendatang. Dalam pelaporan keuangan, ketepatan waktu (timeliness) penyajian laporan keuangan menjadi sangat penting. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan akan bermanfaat apabila disediakan secara tepat waktu. Jika terjadi 1
penundaan dalam pelaporan keuangan, maka nilai dari informasi yang disajikan akan berkurang dalam mempengaruhi pengambilan keputusan ekonomi. Hal ini erat kaitannya dengan teori keagenan (agency theory), dimana dijelaskan bahwa pemegang saham (principal) membawahi manajemen perusahaan (agent) untuk melaksanakan kinerja yang baik, dimana pelaporan keuangan harus dilakukan secara tepat waktu oleh pihak manajemen perusahaan. Perusahaan yang sudah go public di Bursa Efek Indonesia (BEI)diwajibkan untuk mempublikasikan laporan keuangan. Peraturan tentang ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan go public sudah diatur dalam UU No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal. Kemudian, sesuai dengan keputusan ketua BAPEPAM LK (Badan Pengawasan Pasar Modal dan LK) No. Ke 36/PM/2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala. Dalam lampirannya, yaitu Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, disebutkan bahwa laporan keuangan tahunan yang telah diaudit dengan pendapat yang lazim harus disampaikan kepada Bapepam LK selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan. Dalam Peraturan Nomor I-H tentang sanksi Bursa memberikan peringatan tertulis pertama atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan 30 hari kalender terhitung sejak batas waktu penyampaian. Bila pada hari kalender ke-31 hingga ke-60 belum juga menyampaikan laporan keuangannya, sanksi tertulis kedua akan disampaikan kepada emiten disertai dengan denda Rp50.000.000. Kemudian, jika pada hari kalender ke-61 hingga ke-90 perseroan belum menyerahkan laporan keuangan, Bursa akan memberi peringatan tertulis ketiga 2
dan tambahan denda Rp150.000.000 (Berita bisnis, http://www.investor.co.id, 15 April 2014) Kebutuhan akan ketepatan waktu penyajian laporan keuangan secara tegas diperlukan untuk memenuhi karakteristik kualitatif dan relevansi informasi keuangan, serta untuk menghindari sanksi administratif yang berlaku. Meskipun demikian, masih banyak perusahaan publik yang terlambat dalam menyampaikan laporan keuangan. BEI menyatakan, ada 91 perusahaan yang belum menyampaikan laporan keuangan semester pertama 2013. Rinciannya, 26 emiten belum menyampaikan laporan keuangan interim unaudited 30 Juni 2013, dengan penjelasan 2 emiten menyampaikan keterbukaan informasi terlambat menyampaikan laporan keuangan (dikenakan peringatan tertulis I).Sedangkan, 24 emiten lainnya tidak menyampaikan keterbukaan informasi terkait penyebab keterlambatan penyampaian laporan keuangan (dikenakan peringatan tertulis I). Pada tahun tahun sebelumnya, ada 29 emiten (dua diantaranya emiten obligasi) yang terlambat menyerahkan laporan keuangan di triwulan kedua 2012. Sedangkan di triwulan kedua 2011, ada 24 emiten, tiga di antaranya emiten obligasi (Berita bisnis, http://infobanknews.com, 19 Agustus 2013). Berdasarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan, Standar Akuntansi Keuangan, penyajian laporan keuangan secara wajar diwajibkan untuk memenuhi karakteristik umum yang menjadikan informasi di dalam laporan kuangan berguna bagi pihak yang berkepentingan. Karakteristik yang dimaksud yaitu, relevan, andal, dapat diperbandingkan, dan mudah dipahami (IAI2007). Hal penting yang menjadi kendala dalam relevansi informasi 3
keuangan adalah ketepatan waktu. Ketidaktepatan waktu penyampaian laporan keuangan dari tanggal waktu akhir tahun hingga tanggal penyerahan laporan keuangan ke Bapepam sampai akhirnya dipublikasikan untuk kepada pengguna akhir. Melihat banyaknya hal merugikan baik bagi perusahaan maupun pihak eksternal terkait masalah ketidaktepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Oleh karena itu, auditor harus berusaha mengupayakan agar laporan keuangan yang diaudit disampaikan secara tepat waktu tanpa mengurangi kualitas audit dan independensi auditnya. Berdasarkan penilitian terdahulu olehowusu-ansah (2000), penelitian tentang ketepatan waktu pelaporan keuangan dari 47 perusahaan di Zimbawe, yang menguji variable ukuran perusahaan, profitabilitas, rasio gearing, item luar biasa, bulan akhir tahun keuangan, kompleksitas operasi perusahaan dan umur perusahaan. Penelitian tersebut menemukan bukti empiris bahwa ukuran perusahaan, kompleksitas operasi perusahaan, umur perusahaan dan bulan dari akhir tahun keuangan berpengaruh terhadap audit reporting lead time. Kemudian ukuran perusahaan, profitablitas, umur perusahaan dalam mengumumkan pendapatan awalnya, tetapi hanya ukuran perusahaan yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan akhir tahun yang telah diaudit. Dalam penelitian Almilia dan Setiady (2006) mengenai penyelesaian penyajian laporan keuangan, menyatakan bahwa ukuran perusahaan dan umur perusahaan memengaruhi penyelesaian penyajian laporan keuangan, sedangkan profitabilitas, solvabilitas, likuiditas, dan item-item luar biasa dan/atau kontijensi 4
tidak memiliki pengaruh terhadap penyelesaian penyajian laporan keuangan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Rio (2012), penelitian menunjukkan bahwa item-item luar biasa memiliki pengaruh yang positif dan berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan sedangkan profitabilitas, rasio gearing, ukuran perusahaan dan pergantian auditor independen memiliki pengaruh positif dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan dan reputasi KAP memiliki pengaruh negatif dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. Berdasarkan hasil berbeda-beda dari penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah pemilihan sampel yang berbeda dan lebih spesifik, yaitu menggunakan jenis perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI. Dengan kondisi dimana pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang berkembang, industri property dan real estate terus-menerus bertumbuh pesat. Kebutuhan akan informasi keuangan yang tepat waktu di bidang real estatesangat dibutuhkan baik bagi investor asing maupun domestik. Oleh karena banyaknya faktor yang mempengaruhi ketidaktepatan waktu penyampaian laporan keuangan, peneliti termotivasi untuk meneliti lebih dalam variabel-variabel yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu tersebut,sehingga judul yang diambil dalam penelitian ini adalah: Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu 5
Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah diungkapkan sebelumnya pada latar belakang penelitian, maka penulis berusaha meneliti lebih jauh mengenai faktor-faktor yang memengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI. Hal tersebut dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan 2. Apakah rasio gearing berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan 3. Apakah umur perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan 4. Apakah reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP)berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan 5. Apakah opini auditor berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis : 6
1. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. 2. Pengaruh rasio gearing terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. 3. Pengaruh umur perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. 4. Pengaruh reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. 5. Pengaruh opini auditor terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. 1.3.2 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi penulis, untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang faktorfaktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. 2. Bagi peneliti selanjutnya, untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti di bidang akuntansi dalam melakukan studi empiris mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 3. Bagi manajemen perusahaan, untuk digunakan sebagai bahan referensi dalam mengevaluasi permasalahan terkait ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. 7