2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

dokumen-dokumen yang mirip
2014 KEEFEKTIFAN MOD EL PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS D ISKUSI

PENERAPAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

M 2015 PENERAPAN TEKNIK BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan tidak pernah lepas dari kegiatan menyimak, berbicara,

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

keinginan, penyampaian informasi tentang suatu peristiwa, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan ini, manusia tidak pernah telepas dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menjamin

BAB I PENDAHULUAN. menulis, menulis merupakan proses yang dilakukan oleh penulis untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dan saling mengisi (Tarigan, 2013:1). Setiap keterampilan, erat. semakin cerah dan jelas pula jalan pemikiranya.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia menjadi penghela ilmu pengetahuan (carrier of knowledge).

2015 PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik

2015 PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

pembelajaran berbahasa dan kegiatan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari karena antara satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan yang erat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sarana untuk berkomunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu

BAB I PENDAHULUAN. membaca yang baik akan menunjang keberhasilan hal-hal yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. siswa turut menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Kriteria untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi siswa dalam bidang-bidang tertentu. Penguasaan keterampilan dalam

Mengingat pentingnya bahasa tersebut, maka dalam dunia pendidikan perlu. mulai sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Selain itu, bahasa Indonesia pun

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

BAB I PENDAHULUAN. bahasa yang tidak dapat keluar dari sistem yang mengikatnya atau mengaturnya.

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa memiliki peranan yang penting dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelajaran bahasa Indonesia sangatlah penting diterapkan dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Salah satu keterampilan berbahasa yaitu menulis.

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. informasi baik yang sudah lalu maupun yang terbaru. Teks berita adalah naskah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki peran yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat jenis keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra secara sungguh-sungguh. Salah satu karya sastra adalah puisi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan di Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. yakni menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Empat keterampilan tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu negara, pendidikan memegang peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu sistem yang berperan sebagai pusat bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan berkomunikasi peserta didik dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. (Sutama dalam rachmawati, 2000:3). Mutu pendidikan sangat tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan terjaminnya kebutuhan kehidupan mereka kelak. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu komunikasi yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAAN. kaidah-kaidah tata bahasa kemudian menyusunnya dalam bentuk paragraf.

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN NARASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Niat pemerintah untuk perbaikan system pendidikan yaitu dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. lisan, sedangkan membaca dan menulis terjadi dalam komunikasi secara tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik memerlukan suatu sistem pendidikan yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm (Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia, 2012), hlm. 27.

berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

BAB I PENDAHULUAN. di tengah-tengah pergaulan masyarakat, warga bangsa, serta warga dunia. Melalui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengarungi kehidupannya di dunia. Pendidikan bahasa Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Melalui bahasa seseorang dapat menyampaikan pesan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan menulis seseorang akan mampu mengungkapkan segala pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

BAB I PENDAHULUAN. yang disampaikan secara terselubung atau tidak secara langsung.

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar merupakan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Titik sentral yang harus dicapai oleh setiap kegiatan belajar mengajar

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. Menulis memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. menulis, yaitu menulis teks laporan hasil observasi, menulis teks prosedur

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang wajib dilaksanakan dari jenjang sekolah dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menyunting memiliki berbagai macam bentuk, salah satunya

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, terutama keterampilan kebahasaan yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Shinta Rizki N, 2013

BAB I PENDAHULUAN. grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab 1 Pasal 1 Ayat (15), definisi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP diberlakukan pada tahun ajaran 2006/2007 pada jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah. Kusnandar (2007, hlm. 138) mengemukakan lima karekteristik KTSP yaitu (1) penekanan pada kecapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal (2) orientasi KTSP adalah hasil belajar dan keragaman (3) penerapan pendekatan dan metode dapat digunakan secara bervariasi (4) sumber belajar tidak disentralkan hanya pada guru, tetapi sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif (5) penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar peserta didik. Konsep KTSP tersebut dimplementasikan dalam pembelajaran di sekolahsekolah. Implementasi KTSP diwujudkan dalam pelaksanaan pembelajaran yang berupaya untuk mencapai SK-KD secara efektif dan optimal. Pembelajaran adalah proses belajar peserta didik dan pendidik dalam sebuah prosedur yang memiliki tujuan pembelajaran. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pembelajaran didefinisikan sebagai proses interaksi antara pendidik dan peserta didik dengan adanya sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar. Pendidik sebagai fasilitator haruslah memiliki strategi yang efektif dalam merancang kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Ruhimat dkk (2012, hlm. 128), pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membelajarkan peserta didik yang belajar.

2 Dalam KTSP, pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia memuat empat aspek keterampilan yang harus dikuasai dan dicapai oleh peserta didik. Keempat aspek tersebut diantaranya adalah membaca, menyimak, berbicara, dan menulis. Keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut saling berkaitan dan saling menunjang. Menulis adalah salah satu keterampilan yang harus dimiliki peserta didik dalam pembelajaran apapun, khususnya pembelajaran bahasa Indonesia. Setiap manusia memiliki potensi dan kemampuan menulis. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2008, hlm. 1497), menulis didefinisikan sebagai kegiatan membuat huruf (angka dsb) dengan pena (pensil, kapur dsb) atau melahirkan pikiran dan perasaan. Setiap manusia memiliki potensi kemampuan menulis. Namun, menulis merupakan kegiatan yang memerlukan banyak pengalaman dan latihan. Hal tersebut sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Tarigan (2008, hlm. 4) bahwa untuk dapat menulis dengan baik dan benar harus melalui latihan dan praktik yang sering dan teratur. Maka dari itu, untuk menulis sesuatu yang baik dan sesuai struktur dan kaidahnya dirasa sulit dan rumit. Dalam keempat aspek berbahasa tersebut, keterampilan menulis merupakan keterampilan tahap akhir. Hal itu dikarenakan keterampilan menulis ditunjang oleh keterampilan menyimak dan membaca. Hal tersebut diperkuat oleh pernyataan Akhadiah (1995, hlm. 64) bahwa keterampilan menulis sangat kompleks karena menuntut peserta didik untuk menguasai komponen-komponen di dalamnya. Semisal struktur dan kaidah kebahasaannya. Beberapa ahli menafsirkan keterampilan menulis dalam kemasan berbeda, namun berisi fungsi yang sama. Menurut Alwasilah (2007, hlm. 45), keterampilan menulis adalah sebuah kemampuan, kemahiran, dan kepiawaian seseorang dalam menyampaikan gagasannya ke dalam sebuah wacana agar dapat diterima oleh pembaca yang heterogen baik secara intelektual maupun sosial. Henry Guntur Tarigan (2008, hlm. 3)

3 mengemukakan bahwa keterampilan menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Keterampilan menulis dengan baik dan benar yang dianggap sulit menjadi suatu permasalahan dalam pembelajaran. Peserta didik di sekolahsekolah banyak yang mengalami kesulitan untuk menulis. Hal tersebut sesuai dengan penilitian penelitian yang terdahulu yang meneliti permasalahan kesulitan siswa untuk terampil menulis. Pelbagai cara sudah banyak dilakukan para peneliti untuk memecahkan masalah kesulitan terampil menulis. Peneliti turut mengupayakan cara membangkitkan semangat terampil menulis agar siswa menjadi manusia yang produktif melalui gagasan-gagasan dan pengalaman-pengalamannya. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik mengambil variabel terikat penelitian yaitu keterampilan menulis. Salah satu KD dalam KTSP yang harus dicapai siswa kelas VIII SMP adalah menulis teks berita. Dalam menuliskan teks berita, siswa dituntut untuk menguasai aspek keterampilan menulis dan langkahlangkah memproduksinya. Menulis teks berita menuntut siswa peka dengan peristiwa yang terjadi kemudian menuliskannya dalam sebuah teks. Siswa masih memiliki kendala untuk menulis teks berita. Hasil wawancara dengan beberapa siswa menunjukkan bahwa para siswa kesulitan mengembangkan gagasannya dalam bentuk tulisan. Tidak hanya itu, siswa merasa kesulitan memahami langkah-langkah menuliskan berita dan apa yang diberitakan. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk mengujicobakan sebuah model yang dirasa tepat untuk siswa memahami langkah-langkah menuliskan berita dan apa yang pantas untuk diberitakan. Dalam menulis berita, kepekaan siswa harus dirangsang terlebih dahulu dengan melihat peristiwa yang terjadi agar gagasannya dapat terskema di dalam pikiran. Peneliti berpikir bahwa dalam pembelajaran menulis teks berita membutuhkan model yang mengarahkan siswa melalui

4 proses yang sistematis. Hal tersebut berguna untuk menuntun keberhasilan siswa dalam berproses dan menghasilkan teks berita dengan baik. Asumsi tersebut didasarkan pada latar belakang model atau metode yang diterapkan pada pelaksanaan pembelajaran dianggap monoton dan kurang merangsang kepekaan siswa. Kebanyakan guru di sekolah-sekolah masih menggunakan model atau metode yang lama dan kurang efektif. Semisal, penggunaan metode diskusi tanpa diberi variasi metode lain, teknik ceramah yang membuat guru menjadi sentral pembelajaran. Penelitian mengenai menulis teks berita sudah banyak dilakukan para akademisi atau pihak-pihak yang berkepentingan meneliti hal tersebut. Penelitian-penelitian yang sudah dilakukan menunjang peneliti untuk memahami dan menganalisis lebih dalam apa saja masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran menulis teks berita dan juga penerapan model atau metodenya. Penelitian yang sudah dilakukan antara lain adalah penelitian yang dilakukan oleh Wali (2012) mengenai kemampuan teks berita. Penelitian Wali dalam judul skripsinya Keefektifan Model Proyek Respon Kreatif dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita menunjukkan bahwa adanya peningkatkan kemampuan menulis teks berita siswa dengan nilai rata-rata 3,49. Hasil penelitian tersebut menunjukkan model pembelajaran yang dipakai Wali yaitu Model Proyek Respon Kreatif efektif dalam pembelajaran menulis teks berita. Beberapa peneliti juga telah melakukan penelitian mengenai model Pembelajaran Berbasis Proyek pada bidang-bidang selain bahasa Indonesia. Sebagian besar penerapan model PBP ini ditujukan pada kegiatan praktik kejuruan. Beberapa diantaranya yaitu penelitian yang dilakukan Moerdiyanto dengan judul penelitiannya Perluasaan Implementasi Pendidikan Kewirausahaan Model Project Based Learning bagi Remaja Putus Sekolah Korban Gempa dan Aditya Fadly dengan judul penelitiannya Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa melalui Model Project Based Learning ( Studi pada Kelas X Bisnis dan

5 Manajemen Mata Pelajaran Kewirausahaan Di SMK ARDJUNA 1 Malang). Hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan. Peneliti mencoba menerapkan suatu model yang tepat untuk pembelajarn menulis teks berita, yaitu Model Pembelajaran Berbasis Proyek. Langkah-langkah dalam model pembelajaran proyek memuat pengelolaan proses dan produk yang menunjang keberhasilan pembelajaran menulis teks berita. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek memiliki keruntutan pengelolaan pemahaman, sikap, dan keterampilan. Model Pembelajaran Berbasis Proyek memuat langkahlangkah pembelajaran yang menunjang keberhasilan tujuan pembelajaran. Diperkuat oleh pernyataan yang dikemukakan oleh Mulyasa (2009, hlm. 188) tentang pengembangan aktivitas dan kreativitas peserta didik yang harus diimplementasikan pada pembelajaran KTSP. Menurut Mulyasa (2009, hlm. 188), penerapan pengembangan aktivitas dan kreativitas siswa dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan cara (1) mengembangkan percaya diri dan keberanian dengan perasaan yang menyenangkan (2) memberi kesempatan kesempatan kepada peserta didik untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara aktif dan sistematis (3) melibatkan peserta didik dalam menentukan tujuan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran (4) melakukan pengawasan terhadap proses pembelajaran peserta didik (5) melibatkan peserta didik secara aktif, efektif, kreatif, dan menyenangkan dalam pelaksanaan pembelajaran. KTSP mengarahkan guru untuk mengurangi perannya sebagai sentral pembelajaran karena peran guru adalah sebagai fasilitator. Peneliti mencoba menerapkan model Pembelajaran Berbasis Proyek ini dalam bidang kebahasaan karena biasanya model ini diterapkan di sekolah-sekolah kejuruan dan sedang dianjurkan pada pembelajaran Kurikulum 2013. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Penerapan

6 Model Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut. 1) Langkah-langkah keproduksian teks berita dalam sebuah pembelajaran dirasa belum terancang secara sistematis dan efektif; 2) Perlu adanya model pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran menulis teks berita. 1.3 Rumusan Masalah Penelitian Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Bagaimanakah profil pembelajaran menulis teks berita pada siswa kelas VIII SMP Negeri 14 Bandung? 2) Bagaimanakah proses implementasi pembelajaran menulis teks berita dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek pada siswa kelas VIII SMP Negeri 14 Bandung di kelas eksperimen? 3) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks berita siswa di kelas pembanding dan kelas eksperimen pada siswa kelas VIII SMP Negeri 14 Bandung? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini antara lain: 1) mendeskripsikan profil pembelajaran menulis teks berita siswa kelas VIII di SMP Negeri 14 Bandung; 2) mendeskripsikan proses implementasi pembelajaran menulis teks berita dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek pada siswa kelas VIII SMP di kelas eksperimen;

7 3) mendeskripsikan ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks berita pada siswa kelas VIII SMP Negeri 14 Bandung di kelas pembanding dan kelas eksperimen. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan manfaat praktis sebagai berikut. 1.5.1 Manfaat Teori Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperluas wawasan mengenai ilmu bahasa dan sastra Indonesia khususnya dalam model Pembelajaran Berbasis Proyek yang diujicobakan pada keterampilan menulis teks berita. Teori-teori mengenai pembelajaran menulis berita dan model pembelajaran proyek dideskripsikan oleh penulis untuk menunjang dan memperkuat penelitian penerapan model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran menulis teks berita. 1.5.2 Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti, pendidik, dan peserta didik. Adapun penjelasan dari ketiganya adalah sebagai berikut. 1) bagi peneliti a. mengetahui ketepatan dan hal-hal apa saja yang dihasilkan dalam penelitian ini; b. mengembangkan potensi diri untuk mengembangkan penelitian lanjutan melalui hasil penelitian ini. 2) bagi pendidik a. Menjadikan penelitian ini sebagai sarana pembelajaran untuk mempertimbangkan rancangan kegiatan pembelajaran di sekolah; b. Mengembangkan pengetahuan dalam menganalisa strategi merancang kegiatan pembelajaran. 3) bagi peserta didik

8 a. Membantu mengembangkan potensi diri dalam keterampilan menulis secara sistematis dan menyenangkan; b. Membantu menuangkan ide-ide kreatif, inovatif, dan kritis dalam proses pembelajaran. 1.6 Struktur Organisasi Skripsi Peneliti membuat sistematika penulisan skripsi untuk mempermudah penyusunan dan pemahaman penelitian dalam skripsi ini. Berikut sistematika penulisan dalam skripsi ini. 1) Bab pertama adalah bab pendahuluan. Bab pendahuluan berisi latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi penelitian. 2) Bab kedua berisi penjelasan landasan teori atau kajian pustaka yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian. Bab kedua ini di dalamnya terdapat penjelasan mengenai menulis, teks berita, dan model pembelajaran berbasis proyek. 3) Bab ketiga adalah bab yang membahas mengenai metodelogi penelitian yang digunakan peneliti. Dalam bab tiga, dijelaskan mengenai pola dari penggunaan metode yang peneliti gunakan secara rinci. 4) Bab keempat adalah bab yang berisi pembahasn hasil penelitian yang dilakukan peneliti. Dalam bab ini akan ditemukannya hasil penelitian. 5) Bab lima adalah bab yang berisi kesimpulan dan saran. Dalam bab lima berisi simpulan mengenai penelitian dan saran untuk pihakpihak yang terkait dengan penelitian skripsi ini.