BAB III MATERI DAN METODE. penambahan daun Salvinia molesta dengan kadar 0%, 6%, 12%, 18%, diharapkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2013 di

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Komposisi Nutrisi Ransum Komersial.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 24 Juli 2014 di kandang

BAB III MATERI DAN METODE. November 2015 di Kandang Ayam Fakultas Peternakan dan Pertanian,

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pemanfaatan tepung olahan biji alpukat sebagai

BAB III MATERI DAN METODE. Pertanian, Universitas Diponegoro pada tanggal 22 Oktober 31 Desember 2013.

Animal Agriculture Journal 3(3): , Oktober 2014 On Line at :

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

BAB III MATERI DAN METODE. 10 minggu dilaksanakan pada bulan November 2016 Januari 2017 di kandang

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Tingkat Protein Ransum dan

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dari 12 September 2014 sampai

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

BAB III MATERI DAN METODE. ransum terhadap profil kolesterol darah ayam broiler dilaksanakan pada bulan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Bogor. Pada umur 0-14 hari ayam diberi ransum yang sama yaitu

BAB III MATERI DAN METODE. Laut (Gracilaria verrucosa) terhadapproduksi Karkas Puyuh (Cotunix cotunix

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

BAB III MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Kampung Super dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2016 dikandang

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL dan LDL

BAB III MATERI DAN METODE. berbeda terhadap tingkah laku burung puyuh petelur, dilaksanakan pada bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi Ternak Percobaan. Kandang dan Perlengkapan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh frekuensi dan periode pemberian pakan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian Pengaruh Frekuensi dan Periode Pemberian Pakan yang Berbeda

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru. Pasak bumi yang digunakan

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jenis sentul dengan umur 1 hari (day old chick) yang diperoleh dari Balai

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan April Juni 2016.

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh PenambahanProbiotik Rhizopus oryzae

MATERI DAN METODE. Sumber : Label Pakan BR-611 PT. Charoen Pokphand Indonesia.

Sumber : 1) Hartadi et al. (2005)

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang berjudul Penambahan Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada 12 September 2014 sampai dengan 20 Oktober 2014

BAB III MATERI DAN METODE. Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 30 hari pada 16 Maret sampai 15 April 2014,

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor dan koefisien variasi kurang

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 28 April 2016 di CV.

MATERI DAN METODE. Materi

METODE PENELITIAN. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. konversi pakan ayam arab (Gallus turcicus) ini bersifat eksperimental dengan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Pemberian Kapang R. Oryzae atau C.

I. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini bertempat di Laboratarium UIN Agriculture Research and

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium. Research and Development Station (UARDS) Universitas Islam Negeri Sultan

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober sampai dengan 26

III BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi

I. PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan dan kecerdasan bangsa. Permintaan masyarakat akan

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) dan EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN DAUN SALVINIA MOLESTA PADA AYAM BROILER BETINA SKRIPSI. Oleh : EKA SEPTIADI

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 5 minggu pada tanggal 25 Oktober 2016

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2015 di

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu dari April 2014, di peternakan

MATERI DAN METODE. Materi

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kandang milik PT. Rama Jaya Lampung, Desa Jati

MATERI DAN METODE. Gambar 2. Contoh Domba Penelitian

PEMANFAATAN ENERGI UNTUK PERTUMBUHAN AYAM BROILER AKIBAT PEMBERIAN TEPUNG DAUN PEPAYA DALAM RANSUM SKRIPSI. Oleh OKY KURNIATAMA

Lampiran 1. Skema Penelitian

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang diamati dalam penelitian ini adalah ayam broiler strain cobb

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November - Desember 2014 di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh pemberian kombinasi tepung keong mas (Pomacea

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang Peralatan dan Perlengkapan Pakan dan Air Minum

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. minggu dengan bobot badan rata-rata gram dan koefisien variasi 9.05%

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. hari (DOC) sebanyak 38 ekor. Ayam dipelihara secara semiorganik sampai umur

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Alat yang Digunakan dalam Penelitian.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Nopember sampai dengan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh Frekuensi dan Awal Pemberian Pakan terhadap

III. MATERI DAN METODE

BAB III MATERI METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN GULMA KAYAMBANG (Salvinia molesta) RAWA PENING TERHADAP NILAI NUTRISI DAGING AYAM KAMPUNG SKRIPSI. Oleh :

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian kecernaan protein dan retensi nitrogen pakan komplit dengan

EFEK PENGGUNAAN TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera) DALAM PAKAN TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM PEDAGING

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Mei sampai dengan Juli 2016,

,Vol. 32, No. 1 Maret 2014

Animal Agriculture Journal 3(2): , Juli 2014 On Line at :

Transkripsi:

19 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Kerangka Pemikiran Berdasarkan pada hipotesis penelitian yang telah diuraikan mengenai penambahan daun Salvinia molesta dengan kadar 0%, 6%, 12%, 18%, diharapkan dapat meningkatkan konsumsi, dengan konversi rendah dan bobot badan naik sehingga dapat menekan Break Even Point dan efisiensi ekonomis pemelihaaran ayam broiler betina. Digambarkan sebagai berikut : Konsumsi naik Penambahan Salvinia molesta dengan kadar 0%, 6%, 12%, dan 18%. Konversi rendah Bobot badan naik Menekan BEP dan efisiensi ekonomis pemeliharaan ayam broiler betina yang tinggi, daripada ransum kontrol Ilustrasi 1. Kerangka pemikiran 3.2. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kandang Laboratorium Ternak Unggas, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang, pada tanggal 19 September sampai 31 Oktober 2013.

20 3.3. Materi Penelitian Bahan yang digunakan DOC strain betina umur 2 minggu berjumlah 100 ekor, dengan pakan menggunakan jagung, bekatul, bungkil kedelai, tepung ikan, minyak nabati, grit, L-Lysin, DL-Methionin, premiks, air minum diberikan secara ad libitium, obat-obatan, vitamin, vaksin ND, gula merah dan formalin. Alat yang digunakan adalah kandang broiler, sekat, lampu, tempat pakan, tempat minum, sprayer, sekop, sapu, alat vaksin, ember, timbangan, penumbuk, alat tulis, dan gunting. 3.4. Rancangan Percobaan Model rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL), terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan, setiap unit ulangan terdiri atas 5 ekor ayam broiler Lohman betina. Perlakuan diberikan dengan mencampurkan tepung daun Salvinia molesta sebagai campuran bahan pakan dengan berbagai level. Adapun perlakuan yang diterapkan adalah : T0 (0%) : Ayam Broiler pemberian ransum basal yaitu ransum tanpa penambahan tepung daun Salvinia molesta T1 (6%) : Ayam broiler diberi ransum basal mengandung tepung daun Salvinia molesta T2 (12%) : Ayam broiler diberi ransum basal mengandung tepung daun Salvinia molesta T3 (18%) : Ayam broiler diberi ransum basal mengandung tepung daun Salvinia molesta

21 3.4.1. Model Model matematika percobaan yang digunakan adalah : Y ij = µ+τ i +ε ij.. (1) Keterangan : Y ij = Hasil pengamatan pada perlakuan ke I, dan ulangan ke j µ = Rataan umum pengamatan τ i ε ij = Pengaruh Salvinia molesta level ke i = Galat percobaan dari perlakuan ke I dan ulangan ke j (j = 1,2,3,4 dan 5) 3.4.2. Prosedur Penelitian 3.4.2.1. Penyiapan Kandang, Persiapan pemeliharaan dilakukan dengan cara pembersihan kandang, pengapuran lantai dasar, tembok dan broder dengan menggunakan kapur, membuat tirai, membuat flok, membuat lampu listrik yang berkekuatan 60 dan 100 watt dan melengkapi yang diperlukan untuk operasional pemeliharaan. 3.4.2.2. Pemeliharaan, dilakukan selama 42 hari Day Old Chick (DOC) hari pertama dilakukan penimbangan bobot badan. Pemeliharaan DOC dilakukan menggunakan kandang brooder selama 14 hari, serta diberi pakan fase starter, kemudian diberi air campuran gula dengan penambahan vita chick dan vita stres, pakan dan minum diberi secara ad libitum. Vaksinasi dilakukan pada ayam umur 3 hari menggunakan ND1 dengan cara tetes mata. Vaksinasi Gomboro dilakukan pada ayam umur 14 hari selanjutnya vaksin ND 2 pada ayam umur 19 hari

22 keduanya dengan cara memasukan melalui air minum, kemudian penerangan diatur sedemikian rupa sesuai kondisi yang nyaman untuk ayam. Pemeliharaan perlakuan dilakukan pada ayam umur 15 hari dengan memindahkan dari kandang brooder ke flok dengan 5 perlakuan, masing-masing terdiri dari 5 ekor ayam yang sebelumnya telas dialasi sekam. Kemudian sanitasi dilakukan setiap 1 minggu sekali mengganti sekam dengan cara memindahkan ayam pada tiap flok pada tempat kosong yang sebelumnya sudah dipersiapkan penggantian sekam dilakukan 3 hari sekali. Periode starter dimulai umur 2 minggu, ayam dipindahkan pada flok perlakuan dan diberi ransum sesuai dengan perlakuannya masing-masing dengan EM 2900 kkal dan PK 20%. Komposisi pakan starter T0 ransum basal, T1 mengandung Salvinia molesta 6%, T2 mengandung Salvinia molesta 12%, T3 mengandung Salvinia molesta 18% (Tabel 1). Periode finisher dimulai pada umur 3 sampai 6 minggu pakan yang diberikan adalan pakan periode finisher dengan EM 2900 kkal dan PK 19% (Tabel 2). Pencatatan konsumsi dilakukan rutin setiap harinya. Penimbangan rutin pada setiap minggunya.

23 Tabel 1. Komposisi Ransum Penelitian Periode Starter. Komposisi Ransum Perlakuan T0 T1 T2 T3 ------------------------------------------%--------------------------------------- Jagung 52,1 52,3 51,0 51,8 Salvinia 0,0 6,0 12,0 18,0 Bungkil Kedelai 21,3 17,0 14,0 10,8 Minyak 1,2 1,2 1,3 1,3 Bekatul 16,8 15,9 15,1 11,8 Tepung Ikan 5,0 5,0 5,0 5,0 Kapur 0,8 0,7 0,4 0,4 Premiks 0,8 0,7 0,4 0,3 Methionin 1,0 0,6 0,4 0,3 Lysin 1,0 0,6 0,4 0,3 Kandungan Nutrisi : Energi Metabolis (kkal/kg) 2.900,71 2.900,84 2.900,31 2.900,80 Protein kasar (%) 20,32 20,04 20,27 20,33 Lemak kasar (%) 5,04 4,94 4,91 4,68 Serat kasar (%) 6,22 8,36 10,57 12,10 Methionin (%) 1,26 0,97 0,87 0,85 Lysin(%) 1,55 1,42 1,47 1,61 Ca (%) 1,24 1,77 2,10 2,73 P (%) 0,72 1,05 1,39 1,70 Keterangan : Dianalisis Proksimat Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro. Tabel Komposisi Bahan Pakan Wahyu (2004) Tabel diatas merupakan tabel komposisi ransum dan harga ransum untuk periode starter, untuk campuran bahan pakan dan komposisi disesuaikan dengan kebutuhan pada ayam periode starter dengan EM 2900 kkal/kg, dan PK 20%.

24 Tabel 2. Komposisi Ransum Penelitian Periode Finisher. Komposisi Ransum Perlakuan T0 T1 T2 T3 ------------------------------------------%--------------------------------------- Jagung 54,0 52,9 52,6 52,5 Salvinia 0,0 6,0 12,0 18,0 Bungkil Kedelai 19,3 16,5 12,7 9,4 Minyak 1,2 1,1 1,2 1,2 Bekatul 17,7 17,6 16,4 14,6 Tepung Ikan 4,0 3,5 3,5 3,5 Kapur 1,0 0,7 0,4 0,2 Premiks 1,0 0,5 0,4 0,2 Methionin 0,9 0,6 0,4 0,2 Lysin 0,9 0,6 0,4 0,2 Kandungan Nutrisi : Energi Metabolis (kkal/kg) 2.902,62 2.901,51 2.901,97 2.902,10 Protein kasar (%) 19,02 19,14 19,03 19,12 Lemak kasar (%) 5,09 4,91 4,87 4,71 Serat kasar (%) 6,31 8,68 10,75 12,68 Methionin (%) 1,14 0,94 0,84 0,73 Lysin (%) 1,42 1,39 1,44 1,49 Ca (%) 1,36 1,65 1,98 2,41 P (%) 0,68 1,02 1,35 1,68 Keterangan : Dianalisis Proksimat Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro. Tabel Komposisi Bahan Pakan Wahyu (2004) Tabel diatas merupakan table komposisi ransum untuk periode finisher, untuk campuran bahan pakan dan komposisi disesuaikan dengan kebutuhan pada ayam periode starter dengan EM 2900 kkal/kg, dan PK 19%. Tabel 3. Harga Pakan Starter dan Finisher Harga Pakan Perlakuan T0 T1 T2 T3 -----------------------------------Rp----------------------------------- Starter 6747,30 6027,30 5569,90 5250,80 Finisher 6542,10 5909,00 5449,00 4988,00

25 3.4.2.3. Pembuatan Tepung Daun Salvinia Molesta Pengambilan Salvinia molesta dilakukan di Rawapening, Ambarawa setelah pencabutan akar Salvinia molesta, yang selanjutnya dilakukan dengan pengeringan dibawa terik sinar matahari, setelah kering kemudian pembuatan tepung Salvinia molesta menggunakan jasa selepan. 3.5. Tahap Pengambilan Parameter Penelitian Apabila hasil analisis data yang berbeda nyata menggunakan uji Anova dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan s untuk mengetahui perbedaan antara perlakuan dengan bantuan komputer program SPSS versi 16 for windows (Ghozali, 2006). Variabel yang diamati selama penelitian antara lain : 1. Konsumsi ransum (g) merupakan selisih dari jumlah ransum yang diberikan dengan jumlah sisa ransum (Scott et al., 1992). Dirumuskan sebagai berikut : Konsumsi Ransum (g) = ransum pemberian (g) ransum sisa (g) (2) 2. Pertambahan bobot badan (g) kerap kali digunakan sebagai pegangan berproduksi bagi peternak dan para ahli yang bertujuan untuk mengetahui besar peningkatan bobot badan selama pemeliharaan (Rasyaf, 2008). Rumus PBB (g) sebagai berikut : PBB (g) = Bobot akhir (g) bobot awal (g).(3)

26 3. Konversi ransum merupakan pembagian antara berat badan yang dicapai pada minggu berlangsung dengan konsumsi ransum pada minggu tersebut (Amrullah, 2003). Rumus Konversi ransum sebagai berikut :.(4) 4. Perhitungan BEP (Break Even Point) dengan menggunakan rumus aljabar dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : a. Atas dasar unit b. Atas dasar rupiah Break Even Point atas dasar unit dapat dilakukan dengan rumus (Riyanto, 2008) :.(5) Keterangan : P Q FC V = Harga jual = Jumlah unit/kuantitas produk yang dihasilkan dan dijual = Biaya tetap = Biaya variabel per unit Perhitungan Break even point atas dasar rupiahdapat dilakukan dengan menggunakan rumus (Riyanto, 2008) sebagai berikut :.(6) Keterangan : FC VC P = biaya tetap = biaya variabel = harga jual

27 Efisiensi ekonomis dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut : (7) Dimana : EE = Efisiensi Ekonomis Input = Semua pendapatan Output = Semua jenis pengeluaran 3.5.1. Hipotesis Statistika H 0 : Semua τ i = 0 (tidak ada pengaruh terhadap performa, BEP dan efisiensi ekonomis). H i : Semua τ i 0 (ada pengaruh terhadap performa, BEP dan efisiensi ekonomis). 3.5.2. Kriteria Pengujian Data yang diperoleh dianalisa menggunakan analisis ragam. Adapun kriteria pengujian adalah sebagai berikut : Jika signifikansi >0,05 maka H 0 kedua rata-rata tidak berbeda nyata. Jika signifikansi <0,05 maka H 0 kedua rata-rata berbeda nyata. 3.6. Batasan Pengertian dan Konsep Pengukuran Batasan pengertian dan konsep pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

28 1. Ayam broiler adalah merupakan ternak yang efisien dalam menghasilkan daging, namun disisi lain biaya dari faktor-faktor produksi usaha ayam pedaging ini relatif tinggi hampir 80% untuk biaya produksinya dari total penerimaan peternak sehingga penggunaan faktor-faktor produksi harus efisien. 2. Salvinia molesta adalah tumbuhan air yang hidup terapung bebas di atas permukaan air, yang pertumbuhan dan perkembangan sangat cepat sehingga menutupi permukaan air. 3. Biaya pakan / produksi (Rp) adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk membeli pakan guna menambah bobot akhir yang diharapkan. 4. Penerimaan adalah banyaknya nilai produksi hasil usaha ternak yang terdiri dari hasil penjualan ternak dan hasil selama 1 tahun. 5. Pertambahan Bobot Badan (PBB) adalah peningkatan berat badan pada ternak dari periode awal sampai akhir periode (gr/ekor/hari). 6. Rataan konsumsi adalah nilai rata-rata atau jumlah rata-rata pakan yang di konsumsi oleh ternak dalam jangka waktu tertentu (gr). 7. Ransum Basal adalah ransum tanpa penambahan daun Salvinia molesta. 8. Feed Conversion Ratio (FCR) adalah selisih antara pakan yang dikonsumsi awal dengan pakan yang tersisa (sisa pakan). 9. Keuntungan yang diharapkan ialah laba yang diharapkan dalam satu ekor (RP/ekor/periode)

29 10. Analisis Break even point merupakan suatu teknik analisis untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan. Rumus Break Even Point : 11. Efisiensi merupakan hasil kali antara seluruh efisiensi teknis dengan efisiensi harga dari seluruh faktor input, sebuah alokasi sumber daya yang efisien secara teknis dimana kombinasi output yang diproduksi juga mencerminkan preferensi masyarakat. Rumus Efisiensi Ekonomis :