S U M P A H Syaikh Muhammad bin Ibrahim at-tuwayjiry

dokumen-dokumen yang mirip
Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Hadits-hadits Shohih Tentang

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

PEMBUNUHAN KARENA KELIRU (TIDAK DISENGAJA)

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

KAIDAH FIQH PENGGABUNGAN HUKUMAN DAN KAFFAROH. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Penggabungan HUKUMAN dan KAFFAROH

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Iman Kepada KITAB-KITAB

ع ل ي ك م ب س ن ت ي و س ن ة ال خ ل ف اء الر اش د د الر د دي ي

Syarah Istighfar dan Taubat

KAIDAH FIQH. Sama saja antara orang yang merusak milik orang lain baik dengan sengaja, tidak tahu, ataupun lupa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

MEMBATALKAN PUASA. HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA Yang membatalkan puasa ada enam perkara : 1. Makan dan minum Firman Allah SWT :

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

KAIDAH FIQH. Yang Ikut Itu Hukumnya Sekedar Mengikuti. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf. Publication: 1437 H_2016 M

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

KITAB KELENGKAPAN BAB DZIKIR DAN DO'A

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2)

Publication: 1435 H_2014 M. Beginilah Mencintai Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Dengan Benar

KAIDAH FIQH. Pengakuan Adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Pengakuan adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas

Al-'Azhiim, Al-Majiid dan Al-Kabiir

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

MUZARA'AH dan MUSAQAH

ISLAM IS THE BEST CHOICE

TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH

KEWAJIBAN PUASA. Publication: 1435 H_2014 M. Tafsir Surat al-baqarah ayat

PETUNJUK NABI TENTANG MINUM

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

KAIDAH FIQH. Sesuatu yang Diperbolehkan Oleh Syar'i Meniadakan Kewajiban Mengganti. Publication 1438 H_2016 M

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Derajat Hadits Puasa TARWIYAH

Warisan Untuk Janin, Wanita, Huntsa Musykil dan Yang Mati Bersamaan

حفظو هللا Oleh : Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc, MA. Publication : 1437 H_2016 M. Keutamaan Tauhid dan Bahaya Syirik

Bolehkah melaksanakan perkawinan seorang perempuan dengan seorang laki laki yang bapak keduanya saudara sekandung, yaitu seayah dan seibu?

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

KAIDAH FIQH. "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015 M

Hadits Lemah Tentang Keutamaan Surat Az-Zalzalah

SIKSA N E R A KA. Muhammad Ahmad al-'amari. Publication 1437H/2016M. SIKSA NERAKA Dari Buku ADA APA DI HARI KIAMAT

Kaidah Fiqh PADA DASARNYA IBADAH ITU TERLARANG, SEDANGKAN ADAT ITU DIBOLEHKAN. Publication: 1434 H_2013 M

Amalan-amalan Khusus KOTA MADINAH. خفظو هللا Ustadz Anas Burhanuddin,Lc,M.A. Publication: 1435 H_2014 M AMALAN-AMALAN KHUSUS KOTA MADINAH

Amalan Setelah Ramadhan. Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc.

KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

MENANGGUNG AMANAT KETIKA ADA KERUSAKAN

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

HOMOSEKS Dosa yang Lebih Besar Dari Zina

Puasa Mengajarkan Mencintai Orang Miskin

حفظه هللا Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-abbad al-badr. Publication 1436 H/ 2015 M HAJI DAN TAUBAT

Kaidah Fiqh. Keadaan Darurat Tidak Menggugurkan Hak Orang Lain. Publication: 1435 H_2014 M DARURAT TIDAK MENGGUGURKAN HAK ORANG LAIN

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

AL-HAFIIDH DAN AL-HAAFIDH Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi

Prof. Dr. Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin

Hukum Menanam Saham Di Sebagian Perusahaan

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

Hukum Menyekolahkan Anak di Sekolah Non-Muslim

TAFSIR AYAT PUASA. Oleh: Download ± 300 ebook Islam, Gratis!!! kunjungi.

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Dzikir Keluar Masuk RUMAH Serta Syarahnya

Al-Muhiith, Al-Wakiil dan Al-Fattaah

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

JUAL-BELI SISTEM DROPSHIPPING

PUASA DI BULAN RAJAB

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

UNTUK KALANGAN SENDIRI

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Hawalah, Dhaman dan Kafalah

Jagalah Lisan ك ب ع ا ي س ئ ىل

Transkripsi:

أ ي م ان S U M P A H Syaikh Muhammad bin Ibrahim at-tuwayjiry Publication : 1440 H_2018 M AIMAAN (SUMPAH-SUMPAH) Syaikh Muhammad bin Ibrahim at-tuwayjiry Disalin dari Kitab Ringkasan Fiqih Islam Sumber dan Penerjemah: IslamHouse Download Ribuan ebook di www.ibnumajjah.com

Yamin: ي م ني) Jamak: (أ ي م ان adalah penguat perkara yang disumpahi dengan menyebut Allah, atau salah satu dari nama ataupun sifat-nya dengan cara khusus, dia biasa disebut sumpah atau janji. Sumpah yang terucap dan mewajibkan kafarat apabila dilanggar adalah sumpah dengan menyebut kalimat Allah, salah satu nama ataupun salah satu sifat-sifat-nya, seperti perkataan: Demi Allah, karena Allah, demi Ar- Rahman, demi kebesaran Allah, keagungan serta kemulian-nya, demi Rahmat-Nya dan lain sebagainya. Hukum Sumpah Dengan Selain Allah: 1. Bersumpah dengan selain Allah termasuk yang diharamkan dan termasuk dari syirik asghar (kecil); karena sumpah termasuk pengagungan terhadap yang disumpahi, sedangkan pengagungan tidak terjadi kecuali hanya kepada Allah saja. ا لل ص ل ى ا لل ر س و ل س ع ت قال: عنهما هللا رضي عمر ابن عن أ ش ر ك ف ق د ا لل ب غ ي ح ل ف م ن ي ق ول: و س ل م ع ل ي و Berkata Ibnu Umar radhiyallahu anhu: aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam

bersabda: "Barang siapa yang bersumpah dengan selain Allah, maka dia telah berbuat syirik" 1 2. Sumpah dengan selain Allah haram hukumnya, seperti dengan perkataan: (demi Nabi, demi hidupmu, demi amanat, demi Ka'bah, demi nenek moyang dan lain sebagainya). ت ل ف وا أ ن ي ن ه اك م و ج ل ع ز ا لل إ ن أ ل والسالم: الصالة عليو قال ف ف ل ي ح ل ك ا ن ح ال ف ا ف م ن ب ب ئ ك م ل ي ص م ت أ و ب لل Bersabda shallallahu alaihi wasallam: "Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah melarang kalian untuk bersumpah atas nama nenek moyang kalian, barang siapa yang akan bersumpah hendaklah dia bersumpah atas nama Allah atau diam" (HR. Bukhori no. 2679 dan Muslim no. 1646, lafadz ini darinya). Menjaga sumpah adalah merupakan suatu kewajiban dan tidak boleh untuk menyepelekannya, karena urusannya sangat besar, sehingga tidak diperbolehkan menganggap enteng sumpah dan tidak pula mencari alasan demi untuk menghindari hukum yang berlaku padanya, dan sumpah 1 Hadits Shohih: HR. Abu Dawud no. 3251, lafadz ini darinya, Shohih Sunan Abu Dawud no. 2787, Tirmidzi no. 1535, Shohih Sunan Tirmidzi no.1241.

ini diperbolehkan dalam urusan yang dianggap penting menurut syari'at. Yamin (Sumpah) terbagi menjadi tiga: 1. Yamin Mun'akid: dia adalah sumpah seperti apa yang telah dijelaskan sebelumnya, padanya terdapat kafarat apabila melanggarnya. 2. Yamin Ghomus: Sumpah ini diharamkan, bentuknya adalah seseorang bersumpah atas permasalahan yang telah berlalu dan dia dalam keadaan berdusta dan menyadari kedustaan tersebut, ini adalah sesuatu yang mendzolimi hak orang lain, atau dia maksudkan untuk berbuat kefasikan serta berkhianat, ini termasuk dari dosa-dosa terbesar. Dinamakan Ghomus; karena menenggelamkan pelakunya kedalam dosa, kemudian kedalam neraka, sumpah ini tidak ada kafaratnya dan tidak bisa dipegangi, sebagaimana mewajibkan pelaku untuk segera bertaubat darinya. 3. Yamin Laghwi: Yaitu mengucapkan kata-kata sumpah tanpa maksud bersumpah, dari apa-apa yang telah menjadi kebiasaan orang-orang, seperti: tidak demi Allah, benar demi Allah, demi Allah kamu harus makan, atau harus minum dan lain sebagainya, atau bisa juga seseorang yang bersumpah tentang

permasalahan terdahulu dalam keadaan mengira akan kebenaranannya, namun ternyata dia salah. Sumpah jenis ini tidak terjadi dan tidak ada kafarat padanya sebagaimana ucapannya tidak dianggap sedang bersumpah, sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla: ف بلل غ و ا لل ي ؤ اخ ذكم ل األ ي ا ن ع ق د ت ب ا ي ؤ اخ ذكم و ل ك ن أ ي ان ك م "Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahsumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpahsumpah yang kamu sengaja" (QS. Al-Maaidah/5:89) Apabila membuat pengecualian dalam sumpahnya dengan berkata: "Demi Allah saya akan berbuat seperti ini insya Allah", maka dia tidak berdosa ketika tidak melakukannya. Kafarat sumpah dengan selain Allah: ر ض ي ا لل ع ن و ق ا ل: أ ب ى ر ي ر ة ح ل ف ف ق ا ل ف ح ل ف و و الال ت ع ن م ن ق ال و ال ع ز ى ر س ول ف ل ي ق ل ا لل ص ل ى إ ل إ ل و ل ا لل ا لل ع ل ي و و م ن و س ل م ق ا ل ت ع ا ل ل ص اح ب و أ ق ام ر ك ف ل ي ت ص د ق

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu: telah bersabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam: "Barang siapa yang berkata dalam sumpahnya: demi Lata dan Uzza, hendaklah dia mengucapkan: laa Ilaaha illallah, dan barang siapa yang berkata terhadap temannya kemarilah untuk bermain judi, maka hendaklah dia bersedekah" (HR. Bukhori no. 4860, lafadz ini darinya dan Muslim no. 1647) ر ض ي ح ل ف أ ن و ع ن و ا لل و ق اص أ ب ب ن س ع د ع ن و ال ع ز ى ب لال ت ف ق ا ل ع ن و ات ف ل ث ال ث و ح د ه ا لل إ ل إ ل و ل ق ل و س ل م: ع ل ي و ا لل الن ب ص ل ى ل و ت ع د و ل الش ي ط ا ن م ن ب لل و ت ع و ذ ث ال ث ش ال ك Dari Sa'ad bin Abi Waqqos radhiyallahu anhu, bahwasanya dia bersumpah atas nama Lata dan Uzza, maka berkatalah kepadanya Nabi shallallahu alaihi wasallam: "Ucapkanlah Laa Ilaaha illallah wahdah sebanyak tiga kali, meludahlah kesamping kirimu sebanyak tiga kali, mintalah perlindungan kepada Allah dari setan, dan janganlah kamu mengulanginya lagi" 2 2 Hadits Shohih: HR. Ahmad no. 1622, lafadz ini darinya, berkata Al- Arnauth: sanadnya shohih, Ibnu Majah no. 2097.

Hukum Sumpah: 1. Wajib: Yaitu yang dilakukan untuk menyelamatkan seseorang dari kematian. 2. Sunnah: Seperti ketika bersumpah untuk mendamaikan perselisihan. 3. Mubah: Seperti sumpah untuk mengerjakan suatu perbuatan yang mubah ataupun meninggalkannya, atau untuk menegaskan suatu permasalahan dan lainnya. 4. Makruh: Seperti sumpah untuk mengerjakan perbuatan yang makruh atau untuk meninggalkan amalan sunnah, dan juga termasuk sumpah dalam jual beli. 5. Haram: Seperti dia yang bersumpah dalam kedustaan dengan sengaja, bersumpah untuk mengamalkan perbuatan maksiat atau untuk meninggalkan amalan yang diwajibkan. Dianjurkan untuk membatalkan sumpah jika itu merupakan suatu kebaikan, seperti dia yang bersumpah untuk melakukan perkara makruh atau untuk meninggalkan yang sunnah, maka hendaklah dia mengerjakan yang lebih baik darinya dan membayar kafarat untuk sumpahnya tersebut, sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam:

ي م ين و ع ن و ل ي ك ف ر ه ا ف ل ي أ ت م ن ه ا غ ي ر ى ا خ ي ر ا ف ر أ ى ي ني ع ل ى ح ل ف م ن "Barang siapa yang telah bersumpah pada suatu perkara, lalu dia melihat kalau selainnya lebih baik dari itu, maka hendaklah dia mengerjakannya, dan membatalkan sumpahnya" (HR. Muslim no. 1650) Sumpah wajib untuk dibatalkan ketika dia bersumpah untuk meninggalkan kewajiban, seperti dia yang bersumpah untuk tidak menyambung tali silaturahmi, atau bagi dia yang bersumpah untuk mengamalkan suatu yang haram, seperti sumpah untuk meminum khomer, maka dia wajib untuk membatalkan sumpah tersebut dan membayar kafaratnya. Pembatalan sumpah di mubahkan bagi dia yang bersumpah untuk mengamalkan amalan yang mubah, atau untuk meninggalkannya, kemudian membayar kafaratnya. Syarat-syarat Wajibnya Kafarat Yamin: 1. Yamin tersebut diucapkan oleh seorang mukallaf atas perkara yang mungkin terjadi dikemudian hari, seperti dia yang bersumpah untuk tidak memasuki rumah milik si Fulan.

2. Sumpah dilakukan dalam keadaan memiliki pilihan, apabila dia bersumpah dalam keadaan dipaksa, maka sumpah tersebut tidak bisa dianggap. 3. Dalam keadaan memiliki maksud dengan sumpahnya, karena sumpah tanpa maksud tidak dianggap, seperti hal yang biasa terucap dari lisan (tidak demi Allah, baiklah demi Allah) ketika berbicara. 4. Ketika melanggar sumpahnya, yaitu dengan melakukan apa yang telah disumpah untuk di tinggalkan, atau meninggalkan apa yang dia sumpahi untuk dilaksanakannya, dalam keadaan ingat dan memiliki pilihan. Kafarat Yamin: orang yang membayar kafarat yamin di beri pilihan untuk melakukan hal berikut ini: 1. Memberi makan sepuluh orang miskin, setengah sho' untuk setiap orangnya, dari makanan pokok, seperti gandum, kurma, beras atau lainnya, dia boleh memberi mereka makan siang ataupun makan malam. 2. Memberi pakaian yang bisa dipakai untuk shalat kepada sepuluh orang miskin. 3. Membebaskan seorang budak Mukmin.

Dia berhak untuk memilih salah satu dari tiga tersebut, dan jika tidak mendapatinya, maka dia berpuasa selama tiga hari, puasa tidak boleh dilakukan kecuali setelah tidak mampu untuk melakukan tiga permasalahan tersebut. Kafarat boleh dilakukan sebelum terjadi dan boleh pula di akhirkan setelah terjadi, apabila dia mendahulukannya, berarti sebagai penghalal bagi sumpahnya, dan jika diakhirkan berarti dia sebagai pembayar kafarat atasnya. Allah Ta ala berfirman dalam menerangkan kafarat yamin: ف ب لل غ و ا لل ي ؤ اخ ذكم ل ع ق د ت ب ا ي ؤ اخ ذكم و ل ك ن أ ي ان ك م األ ي ا ن أ و أ ى ل يك م ت ط ع م و ن م ا أ و س ط م ن م س اك ني ع ش ر ة إ ط ع ام ف ك ف ار ت و ك س و ت ه م أ ي ان ك م ت ش ك ر ون إ ذ ا ت ر ير أ و ح ل ف ت م ر ق ب ة و اح ف ظ وا ل ف م ن أ ي ان ك م ف ص ي ام ي د ك ذ ل ك ي ب ني ث ال ث ة ا لل أ ي م ذ ل ك ل ك م آ ي ت و ك ف ار ة ل ع ل ك م "Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahsumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpahsumpah yang kamu sengaja, maka kaffarat (melanggar)

sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-nya agar kamu bersyukur (kepada-nya)". (QS. Al-Maaidah/5:89) Diantara hak seorang Muslim terhadap saudaranya adalah menunaikan sumpahnya ketika dia bersumpah atasnya, selama itu tidak berbentuk maksiat. Apabila seseorang bersumpah untuk tidak melakukan suatu perbuatan, lalu dia melakukannya karena lupa, dipaksa ataupun ketidak tahuannya kalau dia telah bersumpah akannya, maka dia tidak berdosa dan tidak ada kafarat pula padanya, namun sumpahnya tetap berlaku. Apabila seseorang bersumpah dihadapan orang lain dengan tujuan untuk menghormatinya, maka hal tersebut tidaklah berdosa baginya, akan tetapi jika dia bermaksud untuk mengharuskannya namun orang tersebut menolak untuk melakukannya, maka dia terkena hukumnya.

Seluruh perbuatan tergantung dari niatnya, apabila seseorang bersumpah atas sesuatu namun kemudian dia malah menyelisihinya, maka yang dijadikan pegangan adalah niatnya, bukan lafadznya. Sumpah tergantung dari niat orang yang memerintahkan, apabila seorang Hakim memerintahkannya untuk bersumpah dalam suatu tuduhan ataupun lainnya, maka pada saat itu dia wajib berpegang pada niat orang yang memerintah, tidak pada niat orang yang mengucapkan, sedangkan jika seseorang bersumpah tanpa perintah orang lain, maka pada saat ini tergantung dari niat dia yang mengucapkannya. Barang siapa yang mengharamkan suatu yang halal atas dirinya, yang mana itu berasal dari isterinya, baik itu berupa makanan ataupun lainnya, maka sesungguhnya dia tidaklah menjadi haram atasnya, ketika melanggarnya dia berkewajiban untuk membayar kafarat yamin, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta ala: غ ف ور و ا لل ك أ ز و اج م ر ض ا ت ت ب ت غ ي ل ك ا لل أ ح ل م ا ل ت ر م الن ب أ ي ه ا ي ا ل ك يم ال ع ل يم و ى و م و ل ك م و ا لل أ ي ان ك م ت ل ة ل ك م ا لل ف ر ض ق د ر ح يم. "Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah halalkan bagimu; kamu mencari kesenangan hati isteriisterimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha

Penyayang. Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepadamu sekalian membebaskan diri dari sumpahmu dan Allah adalah Pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana" (QS. At Tahrim/66:1-2) Barang siapa yang bersumpah untuk tidak melakukan suatu perbuatan kebaikan, maka dia tidak boleh untuk berkelanjutan dalam sumpahnya tersebut, bahkan dia diperintahkan untuk membayar kafaratnya dan mengerjakan amal kebaikan tersebut, sebagaimana firman Allah Ta ala: و ا لل الن ا س ب ني و ت ص ل ح وا و ت ت ق وا ت ب ر وا أ ن أل ي ان ك م ع ر ض ة ا لل ت ع ل وا و ل ع ل يم س يع "Jangahlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertakwa dan mengadakan ishlah di antara manusia. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui" (QS. Al Baqarah/2:224).[]