BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 A. PENJELASAN UMUM Di dalam Ketentuan Umum Pasal 1, butir 1,Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatanmenyatakan, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan Lingkungan adalah upaya pencegahan penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, psikologi maupun sosial (Ketentuan UmumPasal 1 butir 1, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor: 66 Tahun 2014 tentangkesehatan Lingkungan). Setiap orang berhak mendapatkan lingkungan yang sehat bagi pencapaian derajat kesehatan.lingkungan kerja meliputi semua ruangan, halaman dan area sekelilingnya yang merupakan bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja.untuk tempat kerja yang dikelola secara komersial di mana mempunyai risiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau mempunyai karyawan minimal 10 orang, yang tidak memenuhi ketentuan persyaratan kesehatan lingkungan kerja dapat dikenakan sanksi pidana dan atau sanksi administratif.sanksi pidana dan/atau sanksi administratif adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Kesehatan kerja adalah kondisi yang dapat mempengaruhi kesehatan tenaga kerja (Simanjuntak, 1994). Gangguan kesehatan kerja mempunyai dampak secara langsung dan yang tidak langsung, dampak secara langsung adalah gangguan kesehatan kerja yang dirasakan seketika itu juga oleh pekerja, sedang yang dimaksud dengan dampak secara tidak langsung adalah gangguan pada kesehatan yang dirasakan oleh pekerja setelah jangka waktu tertentu. Ketika gangguan kesehatan mulai terasa, maka akan berpengaruh terhadap banyak aspek, salah satunya adalah turunnya produktivitas dari pekerja. Gangguan kesehatan yang dialami oleh pekerja dapat bersifat tidak permanen maupun permanen. Oleh sebab itu perlu diupayakan adanya kesehatan kerja yang bertujuan untuk mencegah penyakit akibat kerja dan meningkatkan kesehatan tenaga kerja baik kesehatan fisik maupun kesehatan mental, serta menganalisis usaha preventif dan kuratif terhadap penyakit atau gangguan kesehatan akibat kerja dan lingkungan kerja. Konsep dasar dari upaya kesehatan kerja ini adalah melakukan identifikasi permasalahan, evaluasi dan dilanjutkan dengan tindakan pengendalian. Dengan memahami pedoman ini diharapkan dapat tercapai keterpaduan langkah dari semua unsur terkait dalam mewujudkan kesehatan kerja dan kesehatan lingkungan kerja dalam lingkup Universitas Trisakti, sehingga tercipta suasana nyaman dan sehat di kampus Universitas Trisakti. 1
B. ISTILAH DAN DEFINISI 1. Universitas adalah Universitas Trisakti. 2. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. 3. Kesehatan Lingkungan adalah upaya pencegahan penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, psikologi maupun sosial. 4. Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan adalah spesifikasi teknis atau nilai yang dibakukan pada media lingkungan yang berhubungan atau berdampak langsung terhadap kesehatan masyarakat. 5. Persyaratan Kesehatan adalah kriteria dan ketentuan teknis kesehatan pada media lingkungan. 6. Penyehatan adalah upaya pencegahan penurunan kualitas media lingkungan dan upaya peningkatan kualitas media lingkungan. 7. Pengamanan adalah upaya pelindungan terhadap kesehatan masyarakat dari faktor risiko atau gangguan kesehatan. 8. Pengendalian adalah upaya untuk mengurangi atau melenyapkan faktor risiko penyakit dan/atau gangguan kesehatan. 9. Tempat Kerja adalah ruangan atau lapangan tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya. 10. Analisis Risiko adalah metode atau pendekatan untuk mengkaji lebih cermat terhadap potensi risiko kesehatan yang berkenaan dengan kualitas media lingkungan. 11. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi yang selanjutnya disingkat KIE adalah rangkaian kegiatan yang ditujukan untuk perubahan perilaku dalam memelihara dan meningkatkan higiene dan sanitasi Universitas Trisakti, dengan pemberdayaan, partisipasi, pemicuan, dan pendekatan lain yang disesuaikan dengan kondisi Universitas Trisakti. 12. Komunitas kampus adalah seluruh dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan dan orangorang yang aktif bekerja di kampus Universitas Trisakti. 2
BAB II KESEHATAN KERJA Pasal 2 (1) Upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. (2) Upaya kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pekerja di sektor formal dan informal. (3) Upaya kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku bagi setiap orang selain pekerja yang berada di lingkungan tempat kerja. (4) Universitas sebagai pengelola tempat kerja menetapkan standar kesehatan kerja. (5) Pengelola tempat kerja wajib menaati standar kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan menjamin lingkungan kerja yang sehat serta bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan kerja. (6) Universitas wajib bertanggung jawab atas kecelakaan kerja yang terjadi di lingkungan kerja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 3 (1) Universitas wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatan melalui upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi tenaga kerja. (2) Pekerja wajib menciptakan dan menjaga kesehatan tempat kerja yang sehat dan menaati peraturan yang berlaku di tempat kerja. (3) Dalam penyeleksian pemilihan calon pegawai, hasil pemeriksaan kesehatan secara fisik dan mental digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. (4) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 4 (1) Universitas wajib menjamin kesehatan pekerja melalui upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan serta wajib menanggung seluruh biaya pemeliharaan kesehatan pekerja. (2) Universitas menanggung biaya atas gangguan kesehatan akibat kerja yang diderita oleh pekerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (3) Universitas memberikan dorongan dan bantuan untuk perlindungan pekerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2). 3
BAB III KESEHATAN LINGKUNGAN Pasal 5 Upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, psikologi maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Pasal 6 (1) Universitas menjamin ketersediaan lingkungan yang sehat dan tidak mempunyai risiko buruk bagi kesehatan. (2) Lingkungan sehat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup lingkungan tempat kerja, tempat rekreasi, serta tempat dan fasilitas umum. (3) Lingkungan sehat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bebas dari unsur-unsur yang menimbulkan gangguan kesehatan, antara lain: a. limbah cair; b. limbah padat; c. limbah gas; d. sampah yang tidak diproses sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan pemerintah; e. binatang pembawa penyakit; f. zat kimia yang berbahaya; g. kebisingan yang melebihi ambang batas; h. radiasi sinar pengion dan non pengion; i. air yang tercemar; j. udara yang tercemar; k. makanan yang terkontaminasi. l. Masalah psikologi dan sosial. (4) Ketentuan mengenai standar baku mutu kesehatan lingkungan dan proses pengolahan limbah sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dan ayat (3), mengacu pada Peraturan PemerintahRepublik Indonesia Nomor: 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan. 4
BAB IV TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG UNIVERSITAS Universitas bertanggung jawab untuk: Pasal 7 a. menjamin tersedianya lingkungan yang sehat untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sesuai dengan kewenangannya; b. mengatur, membina, dan mengawasi penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan; c. memberdayakan dan mendorong peran aktif Komunitas Kampus dalam penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan. Pasal 8 Dalam penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan, Universitas berwenang: a. menetapkan kebijakan dan strategi penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan; b. menetapkan Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan; c. melakukan koordinasi, pengembangan, dan sosialisasi penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan; d. melakukan pengelolaan dan pengembangan sistem informasi Kesehatan Lingkungan untuk mendukung pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan; e. melakukan kerja sama dengan lembaga nasional dan internasional sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; f. melaksanakan fasilitasi Kesehatan Lingkungan di lingkup Universitas. 5
BAB V UPAYA MEWUJUDKAN KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA DI KAMPUS UNIVERSITAS TRISAKTI Bagian Kesatu Umum Pasal 9 (1) Dalam rangka mewujudkan kesehatan lingkungan kerja di kampus Universitas Trisakti, hal-hal yang perlu diupayakan adalah adanya kualitas lingkungan yang sehat. (2) Kualitas lingkungan kerja yang sehat ditentukan melalui pencapaian atau pemenuhan Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan. (3) Upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. (4) Persyaratan kesehatan yang berhubungan dengan lingkungan kerja perkantoran meliputi: persyaratan air, udara, limbah, pencahayaan, kebisingan, getaran, radiasi, vector penyakit, persyaratan kesehatan lokasi, ruang dan bangunan, toilet dan instalasi. (5) Untuk mewujudkan kesehatan lingkungan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka perlu diupayakan peningkatan kualitas lingkungan kerja yang sehat di kampus Universitas Trisakti dengan memperhatikan kondisi: a. Ruang perkuliahan; b. Laboratorium; c. Tempat kerja dan perkantoran; d. Sarana dan prasarana pendukung perkantoran serta fasilitas umum. Bagian Kedua Ruang perkuliahan Pasal 10 Ruang perkuliahan harus memenuhi persyaratan sebagaimana ditentukan dalam Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Kerja dan Persyaratan Kesehatan, antara lain: a. Mutu air yang bersih yang memenuhi syarat kesehatan; b. Kualitas suhu dan kelembaban udara ruang kuliah yang memenuhi syarat kesehatan; c. Pencahayaan di ruangan memenuhi persyaratan intensitas cahaya; d. Tidak terganggunya ruang kuliah dari suara kebisingan; e. Lantai yang bersih dari debu dan kotoran yang selalu dikontrol; f. Meja dan bangku kuliah yang bersih dari debu, kotoran dan coretan; 6
g. Ruangan perkuliahan bebas dari hama penyakit dan serangga; h. Toilet yang bersih dan terpisah untuk pria dan wanita, masing-masing memiliki tempat cuci tangan (wastafel). Bagian Ketiga Laboratorium Pasal 11 Laboratorium harus memenuhi persyaratan sebagaimana ditentukan dalam Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan kerja dan Persyaratan Kesehatan, antara lain: a. Mutu air yang bersih yang memenuhi syarat kesehatan; b. Kualitas suhu dan kelembaban udara ruangan laboratorium yang memenuhi syarat kesehatan; c. Pencahayaan di ruangan laboratorium memenuhi persyaratan intensitas cahaya; d. Lantai yang bersih dari debu dan kotoran; e. Penyehatan udara ruang dilakukan agar suhu dan kelembaban, debu, pertukaran udara, bahan pencemar dan mikroba di ruang laboratorium harus memenuhi persyaratan kesehatan sehingga ruangan laboratorium tersebut aman digunakan; f. Tersedianya peralatan pendukung dalam pelaksanaan praktikum; g. Tersedianya tempat pembuangan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) sesuai dengan perudang-undangan yang berlaku. Bagian Keempat Tempat Kerja dan Perkantoran Pasal 12 Tempat Kerja dan Perkantoran harus memenuhi persyaratan sebagaimana ditentukan dalam Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan kerja dan Persyaratan Kesehatan, antara lain: a. Mutu air yang bersih yang memenuhi syarat kesehatan; b. Kualitas suhu dan kelembaban udara ruang perkantoran yang memenuhi syarat kesehatan; c. Pencahayaan di ruangan kerja memenuhi persyaratan intensitas cahaya; d. Ruang kerja yang bersih dan bebas polusi; e. Tidak terganggunya ruang kerja dari getaran dan suara kebisingan; f. Lantai yang bersih dari debu dan kotoran; g. Meja dan bangku kerja yang bersih dari debu, kotoran dan coretan; h. Ruangan kerja bebas dari hama penyakit dan serangga; i. Toilet yang bersih dan terpisah untuk pria dan wanita, masing-masing memiliki tempat cuci tangan (wastafel). 7
Bagian Kelima Sarana dan Prasarana Pendukung dan Fasilitas Umum Pasal 13 Sarana dan prasarana pendukung dan fasilitas umum, seperti Kantin, Percetakan dan Penerbitan, Bank, Masjid, Fasilitas Mahasiswa harus memenuhi persyaratan sebagaimana ditentukan dalam Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan, antara lain: a. Mutu air yang bersih yang memenuhi syarat kesehatan; b. Kualitas suhu udara lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan yang bebas polusi; c. Memperluas ruang terbuka hijau yang dapat dipergunakan untuk sosialisasi seluruh mahasiswa; d. Pencahayaan yang memadai pada waktu malam hari; e. Lantai yang bersih; f. Toilet yang bersih dan terpisah untuk pria dan wanita, masing-masing memiliki tempat cuci tangan (wastafel); g. Tersedianya Toilet Umum yang terdapat di sekitar tempat parkir; h. Tersedianya tempat sampah yang organik dan non organik di sekitar kantin dan kampus; i. Menjaga kebersihan di lingkungan sekitar kampus; j. Pemeriksaan lift secara rutin yang dilakukan oleh teknisi lift yang berkompeten; k. Pemeriksaan lift secara berkala dari Kementerian Tenaga Kerja; l. Pemeriksaan Instalasi Listrik Gedung dan Genset secara berkala dari Kementerian Tenaga Kerja; m. Pemeriksaan Penangkal Petir dan Instalasi Pemadam Kebakaran dari Kementerian Tenaga Kerja; n. Tersedianya makanan dan minumuam yang bersih dan higienis yang dijual di kantin; o. Tersedianya alat-alat makan dan minum yang bersih yang terdapat di kantin; p. Pemeriksaan secara periodik penyaji makanan yang terdapat di lingkungan kampus; q. Lingkungan yang bebas dari hama penyakit dan serangga; r. Pemeliharaan hewan peliharaan dilarang. s. Tempat parkir yang luas, aman dan nyaman. 8