JSIKA Vol. 5, No. 9, Tahun 2016 ISSN X

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Layanan yang memanfaatkan penggunaan software, hardware, dan fasilitas

JSIKA Vol. 5, No. 9, Tahun 2016 ISSN X

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini ada 3 tahap yang dilewati yaitu: (1) tahap awal, (2)

BAB II LANDASAN TEORI. berasal dari penggunaan hardware, software, dan fasilitas komunikasi lainnya yang

BAB III METODE PENELITIAN

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data. Tahapan pada metode penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.

BAB II LANDASAN TEORI. terdiri atas penggunaan software, hardware, dan fasilitas komunikasi untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pembuatan katalog layanan terbagi menjadi 3 tahap yaitu: (1)

BAB II LANDASAN TEORI

PEMBUATAN DOKUMEN SERVICE LEVEL REQUIREMENT, SERVICE LEVEL AGREEMENT DAN OPERATION LEVEL AGREEMENT PADA LAYANAN ITS BERBASIS ITIL V3

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X

PERANCANGAN TATA KELOLA SERVICE OPERATION TEKNOLOGI INFORMASI PADA INFORMATIONAL CAPITAL READINESS PT PJB UPHT GRESIK

BAB III METODE PENELITIAN

PERENCANAAN MASTER PLAN PENGEMBANGAN TI/SI MENGGUNAKAN STANDAR COBIT 4.0 (STUDI KASUS DI STIKOM)

PENENTUAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN MASALAH LAYANAN STI DI LABORATORIUM KOMPUTER PERGURUAN TINGGI BERDASARKAN COBIT 5

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. layanan yang memanfaatkan kegunaan dari software, hardware, dan fasilitas

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN. memberikan layanan kepada stakeholder utama, yaitu mahasiswa, dosen, dan. bisnis Labkom (Sutomo dan Ayuningtyas, 2014).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. tahap awal, 2. tahap penyusunan dokumen, dan 3. tahap akhir. Diagram

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya merupakan sebuah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV ini akan membahas hasil penerapan metode dalam

JSIKA Vol. 5, No ISSN X

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai pihak, baik dari sisi developer, manajemen perusahaan, operasional

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) A-175

JSIKA Vol. 5, No. 7, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 3. Tahun 2016 ISSN X

ITIL (Information Technology Infrastructure Library) merupakan suatu framework yang konsisten dan komprehensif dari hasil penerapan yang teruji pada

JSIKA Vol. 5, No ISSN X

JSIKA Vol.5, No.12. Tahun 2016 ISSN X

PENGEMBANGAN RENCANA IMPLEMENTASI MANAJEMEN LAYANAN TI BERBASIS STANDAR ISO : STUDI KASUS DI SUATU INSTITUSI PENDIDIKAN NEGERI KARYA AKHIR

ABSTRAK. Kata Kunci: COBIT, DSS01 (Deliver, Service, and Support), JNE, MYORION. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. layanan menggunakan ITIL pada PPTI Stikom Surabaya. Proses yang dijalankan

BAB I PENDAHULUAN. dari PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang bertugas melakukan infrastructure

BEST PRACTICES ITG di Perusahaan. Titien S. Sukamto

BAB II LANDASAN TEORI. layanan TI agar berkualitas dan memenuhi kebutuhan bisnis. IT Service. dari orang, proses dan teknologi informasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perguruan Tinggi (PT) merupakan institusi yang memberikan pelayanan

STUDI PENERAPAN IT GOVERNANCE UNTUK MENUNJANG IMPLEMENTASI APLIKASI PENJUALAN DI PT MDP SALES

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xx. DAFTAR LAMPIRAN... xxi BAB I PENDAHULUAN...

BAB II LANDASAN TEORI

Manejemen Pusat Data

ANALISIS PENGELOLAAN LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN IT INFRASTRUCTURE LIBRARY

PEMBANGUNAN BASIS PENGETAHUAN (KNOWLEDGE BASE) PADA HELPDESK SITU AKADEMIK UNTUK MAHASISWA

JSIKA Vol. 5, No. 3. Tahun 2016 ISSN X

Rancang Bangun Sistem Informasi Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba Menggunakan PSAK 45 pada Panti Asuhan Muhammadiyah Pamekasan

JSIKA Vol. 4, No. 2. September 2015 ISSN X

PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN IMPLEMENTASI ERP BERDASARKAN PERSPEKTIF PELANGGAN PADA PT. EMKL SBT

JSIKA Vol. 5, No. 12, Tahun 2016 ISSN X

Analisis Layanan Teknologi Informasi Pada Proses Bisnis Akademik Perguruan Tinggi XYZ

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aktivitas penunjang yang cukup penting pada PT sebagai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Bali, Unit Pelayanan Pemeliharaan Wilayah Timur (PT PJB UPHT) Gresik

JSIKA Vol. 5, No ISSN X

DESAIN LAYANAN SI/TI PADA PROSES PELAYANAN DARAH MENGGUNAKAN SERVICE DESIGN ITIL V3 STUDI KASUS UNIT DONOR DARAH PMI JAWA TIMUR

PEMBUATAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SERVICE DESK BERDASARKAN KERANGKA KERJA ITIL V3 (STUDI KASUS: PT XYZ, TANGERANG)

ANALISIS PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN SISTEM INFORMASI PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 5

ABSTRAK. Kata kunci: Arsitektur perusahaan, Gartner Framework, business architecture, technology architecture, information architecture.

ABSTRAKSI. Kata Kunci : Layanan Operasi, ITIL v3, proses bisnis, teknologi informasi.

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA BIDANG PERENCANAAN DAN BIDANG KEUANGAN DI PT. PLN DISTRIBUSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan Framework Enterprise Architecture pada perguruan tinggi.

JSIKA Vol. 4, No. 2. September 2015 ISSN X

Perencanaan Strategis Sistem dan Teknologi Informasi pada Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur

ABSTRAK. Keyword : ITIL V.3, Service Operation. iii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT PLN Persero merupakan perusahan penyedia layanan listrik bagi

ABSTRACT. Keywords : ITIL (Information Technology Infrastructure Library) version 3, Service Design, Services Catalogue Management.

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Perancangan Model Pengukuran Layanan Teknologi Informasi pada Perguruan Tinggi (Studi Kasus: Perguruan Tinggi X)

ABSTRAK. Kata Kunci: COBIT 5, APO (Align, Plan, Organize), IT Department, Petrochina International Companies. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dokumen yang dibutuhkan dari layanan TI di PPTI Stikom Surabaya. Hasil yang

ABSTRAK. Kata kunci : Koperasi, Kontrol Internal, Titik Kritis

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya Information Technology dalam peningkatan kinerja suatu bisnis. Salah

JSIKA Vol. 4, No. 2. September 2015 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 3. Tahun 2016 ISSN X

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Continuity Management (ITSCM) akan membahas semua aktivitas yang

Evaluasi Kesesuaian Struktur Organisasi Pengelola Teknologi Informasi dengan Rencana Jangka Panjang Instansi (Studi Kasus pada Dinas XYZ)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. ARTHA JAYA GRAPRINT DENGAN PENDEKATAN UNIFIED PROCESS BERORIENTASI OBJEK

BAB I PENDAHULUAN. Monitoring server menjadi suatu hal yang membuat sibuk administrator

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE UNTUK PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN LAYANAN PADA BAGIAN ADMINISTRASI AKADEMIK STIKOM SURABAYA

Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur *

JSIKA Vol. 5, No. 8, Tahun 2016 ISSN X RANCANG BANGUN DASHBOARD UNTUK VISUALISASI PRODUKTIVITAS BAHAN BAKU TEBU PADA PABRIK GULA GEMPOLKREP

ABSTRAK. Kata Kunci : COBIT 4.1, DS, delivery and support. iii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : COBIT, DSS (Deliver, Service, Support), Pelayanan Kesehatan. Universitas Kristen Maranatha

DESIGNING STANDARD OPERATING PROCEDURS (SOP)

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI RAWAT INAP PASIEN RUMAH SAKIT BERBASIS WEB

ABSTRAK. Kata Kunci: Proses Bisnis, Sistem Informasi, TOGAF Framework,. i Universitas Kristen Maranatha

PERBAIKAN KINERJA MANAJEMEN LAYANAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SISTEM MANAJEMEN MUTU, LEAN SIX SIGMA DAN BALANCED SCORECARD : STUDI KASUS PT.

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

AUDIT MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1 PADA SISTEM TRANSAKSI KEUANGAN

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Kata Kunci : Infrastruktur IT, prosedur

iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

ABSTRAKSI. Kata Kunci: ITIL V3, ITIL v3 Service Strategy, Service Asset, Service Structure, Service Provider Type, Service Unit, Bisnis Unit

ABSTRAK. Kata kunci : Manajemen Risiko TI, Risk Governance, Framework Risk IT

Transkripsi:

PERENCANAAN DEMAND MANAGEMENT for IT SERVICES PADA PPTI STIKOM SURABAYA MENGGUNAKAN STANDAR SERVICE STRATEGY ITIL V3 Zhulfiki Arbhi Rochdiansyah. 1) Erwin Sutomo 2) Sri Hariani Eko Wulandari 3) Fakultas Teknik Informatika Program Studi S1 Sistem Informasi Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya Jl. Kedung Baruk 98 Surabaya, 60298 Email : 1) 12410100019@stikom.com, 2) sutomo@stikom.edu, 3) yani@stikom.edu Abstract: Development and Application of Information Technology (PPTI) is one part in the Institute of Business and Information Stikom Surabaya (Surabaya Stikom), PPTI an important role in ensuring the course of Systems and Information Technology (STI) for each civitas. Conditions in the PPTI currently do not have users demand patterns of IT services, so thats make PPTI can not understand and know the effect of user demand on services and availability of service capacity to meet that demand. Solutions to these problems, it needs to be planning IT services for needs of Demand Management for IT Services, this process has the objective to anticipate and influence the demand for IT services in PPTI. Plan of Demand Management for IT Service Management, we conducted research with reference to the standard Service Strategy in the framework of the Information Technology Infrastructure Library V.3 (ITIL), especially on Service Strategy which is used as a foundation to support the development process. Outcome of the Demand Management for IT Service is create five(5) documents Patterns of Business Activity (PBA), threeten (13)User Profile (UP), one (1) policy document, as well as two (2) standard document and (2) document procedures for: 1) demand management activity by activity, 2) Activity manufacture different service offerings. Kata Kunci : Service Strategy, IT Service, Demand Management, ITIL V3, PPTI Pengembangan dan Penerapan Teknologi Informasi (PPTI) merupakan salah satu bagian di Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya (Stikom Surabaya), PPTI memilki peran sangat penting dalam menjamin jalannya Sistem dan Teknologi Informasi (STI) bagi setiap sivitas. PPTI mempunyai tanggung jawab mengembangkan dan menerapkan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung kegiatan institusi. Dalam menjalankan tugasnya, PPTI membagi strukturnya menjadi dua bagian yaitu (1) Sistem Informasi, dan (2) Jaringan. Setiap bagian tersebut memiliki ruang lingkup masing-masing dalam mencapai tujuan institusi. PPTI memiliki visi dan misi dalam kegiatannya, yaitu mengembangkan dan menerapkan teknologi informasi dalam proses pembelajaran dan pelayanan baik akademik maupun non-akademik segenap sivitas Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya, PPTI haruslah memiliki pengelolaan yang baik meliputi pengelolaan permintaan layanan terhadap kebutuhan pengguna, dimana pegelolahan permintaan ini nantinya akan digunakan oleh PPTI dalam proses pemenuhan kebutuhan layanan teknologi sivitas Stikom Surabaya. Kondisi yang ada pada PPTI saat ini ialah bahwa PPTI belum memiliki pola permintaan pengguna layanan TI sehingga PPTI tidak dapat memahami dan mengetahui pengaruh permintaan pengguna terhadap layanan dan ketersediaan kapasitas layanan dalam memenuhi permintaan tersebut. Maka PPTI membutuhkan perencanaan Demand Management. Hasil akhir secara formal dari perencanaan Demand Management yaitu meliputi dokumentasi Pattern Business of Activity (PBA) dan User Profile (UP), dan mekanisme mengelola permintaan pada layanan TI. Dokumen tersebut berfungis dalam proses memilah dan mengelola JSIKA Vol. 5, No. 9, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 1

permintaan pengguna terhadap pelayanan dengan baik dan sesuai kebutuhan, tingkat layanan dan aset layanan. METODE Demand management merupakan metodelogi perencanaan yang digunakan untuk mengelola dan meramalkan permintaan produk dan jasa, Demand management adalah proses yang bertanggung jawab untuk memahami, mengantisipasi dan mempengaruhi permintaan pelanggan untuk layanan. Demand management menjalin kerjasama dengan manajemen kapasitas untuk memastikan bahwa penyedia layanan memiliki kapasitas yang cukup untuk memenuhi permintaan yang diperlukan (David Cannon, 2011). Dapat disimpulkan bahwa perencanaan tersebut berfungsi untuk mengelola dan meramalkan permintaan produk dan jasa. Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu 1) tahap awal (pengumpulan data dan penggalian informasi), 2) tahap pengembangan (proses identifikasi kebutuhan data layanan pada PPTI), 3) tahap akhir (pembuatan dokumen profil pengguna dan verifikasi dokumen). : Gambar 1. Tahapan dalam Metode Penelitian Pada tahapan pengembangan terdapat 6 proses, yaitu: Identifikasi sumber informasi dan prediksi permintaan, Pada proses ini akan menggunakan metode forum group discussion dalam melakukan identifikasi, analisa terhadap dokumen, laporan atau informasi yang mencakup layanan TI dan proses kegiatan bisnis, dengan tujuan mendapatkan wawasan untuk aktivitas yang bersangkutan, dan membantu dalam memprediksi tingkat permintaan. Adapun dokumen atau sumber informasi yang dapat menjadi informasi Demand Management dalam meramalkan permintaan pengguna, yaitu : layanan TI dan pengguna layanan TI. Pembuatan dokumen pola aktivitas bisnis (PBA) Dengan berjalannya aktivitas bisnis dengan layanan TI yang ada, maka pada tahap ini dilakukan proses identifikasi dan dokumentasi serta melakukan kontrol terhadap perubahan kegiatan bisnis pada layanan TI yang ada. Pada tahap ini melakukan pembuatan dokumen PBA. PBA merupakan dokumen yang dihasilkan oleh Demand Management. Dokumen PBA digunakan untuk membantu penyedia layanan TI memahami dan dalam melakukan perencanan untuk berbagai tingkat aktivitas bisnis. Jumlah dokumen PBA berdasarkan banyaknya layanan yang dimilik oleh penyedia layanan TI. Profil pengguna (UP) Profil Pengguna (UP) merupakan hasil proses identifikasi dan analisa pada peran serta tanggung jawab dalam organisasi. Dokumentasi UP bertujuan untuk memberikan informasi tentang peran, tanggung jawab, interaksi pengguna dan layaanan TI terkait. Manajemen permintaan berdasarkan aktivitas Dalam mengelolah permintaan pengguna berdasarkan aktivitas, penyedia layanan melakukan pengelolaan dan realisasi permintaan atau perubahan layanan TI dari pengguna, berdasarkan form permintaan dari pengguna terhadap layanan TI yang sudah di sediakan. Dengan melakukan analisis kebutuhan dan kelayakan pada form permintaan, saran, dan keluhan dari pengguna mana saja yang akan disetuji dan direalisasikan nantinya, dengan menggunakan PBA dan UP sebagai refrensi atau rujukan terhadap infomasi kebutuhan JSIKA Vol. 5, No. 9, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 2

layanan TI dan pengguna, meliputi kebutuhan aset layanan dan fitur pada layanan TI pada saat ini. Pada tahapan ini akan di hasilkan standar dan prosedur untuk pengelolaan permintaan berdasarkan aktivitas. Membuat penawaran layanan yang berbeda Ketika menganalisis PBA, akan tampak jelas bahwa terdapat perbedaan pada tingkat kinerja yang diperlukan untuk waktu yang berbeda, atau kombinasi yang berbeda pada pemanfaatannya. Dalam tahapan ini, perlu melakukan koordinasi dengan proses service portofolio management dengan menerapkan metode forum group discussion untuk menentukan atau menghasilkan penawaran dan pembuatan layanan yang berbeda dan melakukan perubahan atau update informasi layanan pada PBA. Pada tahap ini akan menghasilkan dokumen standar dan prosedur unutk menunjang porses pembuatan penawaran layanan TI yang berbeda. Manajemen Permintaan Operasional. Salah satu kegiatan dari manajemen permintaan selama operasi layanan adalah melakukan pengelolaan dan penanganan permintaan pengguna pada layanan TI dan sumber daya.. Dalam tahapan ini akan melakukan koordinasi dengan service strategy untuk menentukan pola tindakan yang akan digunakan atau dijadikan sebagai acuan pembuatan dokumen kebijakan manajemen permintaan. IMPLEMENTASI DAN HASIL Identifikasi Sumber Dari Prediksi Permintaan Pada proses ini akan menggunakan metode forum group discussion dalam melakukan identifikasi, analisa terhadap dokumen, laporan atau informasi yang mencakup layanan TI dan proses kegiatan bisnis, dengan tujuan mendapatkan wawasan untuk aktivitas yang bersangkutan, dan membantu dalam memprediksi tingkat permintaan. Disimpulkan bahwa pada tahapan ini menghasilkan atau untuk mendapatkan dokumen pendukung dalam proses perencanaan demand management for IT services yang berkaitan dengan layanan TI pada PPTI, yaitu: proses bisnis PPTI, daftar layanan TI, visi dan misi PPTI. Pembuatan Dokumen Pola Aktivitas Bisnis (Patterns of Business Activity) PBA merupakan dokumen yang dihasilkan oleh Demand Management. Dokumen PBA digunakan untuk membantu penyedia layanan TI memahami dan dalam melakukan perencanan untuk berbagai tingkat aktivitas bisnis. Jumlah dokumen PBA berdasarkan banyaknya layanan yang dimilik oleh penyedia layanan TI. Pada tahap ini dilakukan proses identifikasi dan dokumentasi serta melakukan kontrol terhadap perubahan kegiatan bisnis pada layanan TI yang ada. Berikut parameter yang digunakan dalam menentukan/ pendokumentasian pada PBA: 1)Klasifikasi. 2)Atribut yang terdiri dari: frekuensi dan volume. 3)Kebutuhan terdiri dari: kinerja/performa, kemanan privasi, ketersediaan. 4)Service Asset Requirement. Contoh dokumentasi dokumen PBA pada gambar 2. Gambar 2. Contoh Dokumen PBA JSIKA Vol. 5, No. 9, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 3

Profil Pengguna (User Profile) User Profile (UP) merupakan hasil proses identifikasi dan analisa pada peran serta tanggung jawab dalam organisasi. Pada tahapan ini dilakukan mapping pengguna berdasarkan kebutuhan terhadap layanan TI yang ada, serta mengklasifikasikan peran dan tanggung jawab,, kebutuhan, dan fitur pada layanan TI yang telah disediakan. Hal tersebut mencakup jumlah pengguna dan layanan TI terkait.. Contoh dokumentasi dokumen UP pada gambar 4. meliputi kebutuhan aset layanan dan fitur pada layanan TI pada saat ini. b. Melakukan pengoptimalan permintaan pengguna berdasarkan hasil analisis sebelumnya. Setelah itu melakukan testing terhadap pengoptimalan permintaan pengguna tersebut. c. Melakukan laporan terhadap hasil pengoptimalan dan testing layanan TI yang bersangkutan apakah sesuai dengan permintaan pengguna atau tidak. d. Melakukan implementasi aplikasi, dan melakukan laporan penyelesaian tugas atau penyelesaian permintaan pengguna, dan melakukan konfirmasi ke pengguna tentang penyelesaian permintaan. Berdasarkan empat tahapan tersebut maka akan dapat dihasilkan proses pengelolaan permintaan berdasarkan aktivitas. Tahapan-tahapan tersebut dapat dijadikan acuan dalam melakukan pengelolaan permintaan berdasarkan aktivitas. Maka untuk membantu kegiatan tersebut dalam mengoptimalkan layanan yang ada, akan dibuatkan Standard Operational Procedure (SOP).Berikut dokumen standar pada gambar 4 dan prosedur pada gambar 5. Gambar 3. Contoh Dokumen UP Manajemen permintaan berdasarkan aktivitas Dalam mengelolah permintaan pengguna berdasarkan aktivitas, penyedia layanan melakukan pengelolaan dan realisasi permintaan atau perubahan layanan TI dari pengguna, berdasarkan form permintaan dari pengguna terhadap layanan TI yang sudah di sediakan. Berikut rincian tahapan yang akan dilakukan: a. Melakukan analisis kebutuhan dan kelayakan pada form permintaan, saran, dan keluhan dari pengguna mana saja yang akan disetujui nantinya, dengan menggunakan PBA dan UP sebagai refrensi atau rujukan terhadap infomasi kebutuhan layanan TI dan pengguna, Gambar 4. Standar Pengelolaan Permintaan Berdasarkan Aktivitas JSIKA Vol. 5, No. 9, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 4

Gambar 5. Prosedur Pengelolaan Permintaan Berdasarkan Aktivitas Membuat Penawaran Layanan TI yang Berbeda Dalam membuat penawaran layanan baru atau perubahan layanan pada PBA, yang diperlukan adalah koordinasi dengan bagian service portofolio management dengan menjadikan dokumen service portofolio dan dokumen PBA sebagai materi dalam diskusi atau forum group discussion. Berikut tahapan yang telah dilakukan dalam proses membuat penawaran layanan yang berbeda: a. Mempelajari dan analisis pada PBA terkait kinerja layanan TI berdasarkan frekuensi (seberapa sering suatu pola pada layanan TI terjadi), volume (intensitas layanan TI pada suatu waktu), durasi (ketersediaan layanan TI), dan kebutuhan aset layanan untuk melihat perbedaan pola akttivitas tersebut dapat dilihat pada PBA. b. Pada tahapan ini melakukan pemahaman dokumen service portofolio terkait dengan daftar layanan TI yang ada oleh bagian PPTI, meliputi layanan yang sudah tidak digunakan, layanan yang digunakan, dan layanan yang direncankan untuk masa depan. c. Pada tahapan ini melakukan pemetaan dan menghubungkan pola aktivitas kinerja layanan TI pada PBA dan dokumen service portofolio, untuk merumuskan pengembangan dan layanan baru yang dapat ditawarkan pada pengguna terhadap layanan TI untuk memenuhi kebutuhan pengguna. d. Membuat PBA baru terkait layanan baru yang telah dibuat, dan melakukan pembaharuan/ update PBA terkait perubahan serta pengembangan fungsi pada layanan TI yang bersangkutan. Selain itu juga bisa berdasarkan perubahan/ pengoptimalan layanan TI berdasarkan daftar layanan yang sudah di optimalkan. Tahapan pembuatan atau update PBA baru tersebut dapat dilihat pada bagian pembuatan dokumen PBA. Berdasarkan empat tahapan tersebut maka akan dapat dihasilkan proses pembuatan penawaran layanan baru.. Tahapan- tahapan tersebut dapat dijadikan acuan dalam melakukan pembuatan penawaran layanan baru.. Maka untuk membantu kegiatan tersebut dalam merumuskan penawaran layanan baru, penawaran fungsi baru pada layanan yang ada, pembuatan PBA baru, dan update PBA dan UP berdasarkan perubahan/ pengoptimalan layanan TI, maka akan dibuatkan Standard Operational Procedure (SOP).Berikut dokumen standar pada gambar 6 dan prosedur pada gambar 7. JSIKA Vol. 5, No. 9, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 5

Gambar 6 Standar Pembuatan Penawaran Layanan yang Berbeda. Dalam tahapan ini telah melakukan koordinasi dengan service strategy untuk menentukan pola tindakan yang akan digunakan atau dijadikan sebagai acuan pembuatan dokumen kebijakan manajemen permintaan, tahapan pengerjaan itu meliputi : 1).Melakukan koordinasi dengan service strategy untuk mendapatkan pola tindakan yag dijadikan acuan dalam pembuatan dokumen kebijakan demand management. 2).Melakukan diskusi dan identifikasi proses bisnis pada PPTI. Berdasarkan hasil dari pola tindakan yang didapatkan dari koordinasi dengan service strategy dan hasil dari diskusi serta identifikasi proses bisnis PPTI, maka pada tahapan ini akan di buat dokumen kebijakan Demand Management dengan ruang lingkup, yaitu: Kebijakan Managament Permintaan Dalam Pengelolaan Pemanfaatan sumber daya Layanan TI. Parameter tersebut meliputi, 1).Objektif, 2).Deskripsi, 3).Tujuan, 4).Komitmen, 5).Mengetahui atau verifikasi. Gambar 4.8 menjelaskan tentang informasi pembuatan kebijakan Demand Management pada PPTI Stikom Surabaya. Gambar 7 merupakan hasil kebijakan Demand Management pada PPTI Stikom Surabaya. Gambar 7 Prosedur Pembuatan Penawaran Layanan yang Berbeda. Manajemen Permintaan Operasional JSIKA Vol. 5, No. 9, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 6

2. Jika ada penambahan layanan TI dan penambahan aktivitas operasional, maka perlu dibuatkan lagi dokumen PBA dan UP sesuai dengan layanan TI dan penggunanya. 3. Dan apabila ada pengubahan pada layanan TI yang disebabkan dan disesuaikan oleh kebutuhan pengguna, maka perlu dilakukan pembaharuan pada dokumen PBA dan UP sesuai dengan layanan TI dan penggunanya. RUJUKAN Cannon, D. (2011). ITIL Service Strategy. London: TSO. Cartlidge, A. (2007). An Introductory Overview of ITIL v3. UK: itsmf. Evans, Macfarlane, Ivor. (2001). A ictionary of IT Service Management : Terms, Acronyms, and Abbreviations. tsmf. Gambar 7 Kebijakan Demand Management Pada PPTI SIMPULAN Dari pembuatan perencanaan Demand Management layanan TI yang dilakukan pada PPTI Intitut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya ini dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Telah dihasilkan 5 dokumen PBA, 14 dokumen UP, mekanisme pengelolaan permintaan pada layanan TI pada bagian PPTI berupa 1 dokumen kebijakan, serta 2 dokumen standard dan 2 dokumen prosedur untuk: 1) aktivitas pengelolaan permintaan berdasarkan aktivitas, 2) Aktivitas pembuatan penawaran layanan yang berbeda. SARAN Saran yang dieberikan unutk pengembangan lebih lanjut adalah sebagai berikut: 1. Perlu ditambahkan satu role baru dalam susuan struktur organisasi PPTI untuk berperan sebagai Service Desk. JSIKA Vol. 5, No. 9, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 7