BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persalinan atau kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan, lahir spontan dengan presentasi belakang kepala tanpa komplikasi baik ibu maupun janin. Secara fisiologis nyeri persalinan terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi sebagai upaya membuka servik dan mendorong kepala bayi kearah panggul. Nyeri pada persalinan kala I merupakan proses fisiologis yang disebabkan oleh proses dilatasi servik, hipoksia otot uterus saat kontraksi, iskemia korpus uteri dan peregangan segmen bawah rahim dan kompresi saraf di servik (Bandiyah, 2009). Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid. Hormon ini dapat menyebabkan terjadinya ketegangan otot polos dan vasokonstriksi pembuluh darah. (Schats, 2003). Hal ini dapat mengakibatkan penurunan kontraksi uterus, penurunan sirkulasi uteroplasenta, pengurangan aliran darah dan oksigen ke uterus, serta timbulnya iskemia uterus yang membuat impuls nyeri bertambah banyak (Sumarah, 2009). Nyeri persalinan juga dapat menyebabkan timbulnya hiperventilasi sehingga kebutuhan oksigen meningkat, kenaikan tekanan darah, dan berkurangnya motilitas/gerak usus serta vesika urinaria. Keadaan ini akan merangsang peningkatan katekolamin yang dapat menyebabkan gangguan pada kekuatan kontraksi uterus sehingga terjadi inersia uteri. Apabila nyeri persalinan tidak diatasi akan menyebabkan terjadinya partus lama (Llewllyn, 2003). Bersalin di fasilitas kesehatan merupakan upaya untuk membantu menurunkan tingkat kematian ibu sesuai dengan target MDGs (Milineum Develpoment Goals) tahun 2008 yaitu Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 102 per kelahiran hidup (KH) kelahiran hidup pada tahun

2 2 Angka kematian ibu ini disebabkan karena Tiga T yaitu terlambat dirumah (terlambat mengenali bahaya dan penentuan keputusan perlunya ibu bersalin di rujuk ke fasilitas kesehatan), terlambat di jalan (terlambat dalam transportasi membawa ke fasilitas rujukan, antara lain Puskesmas, dokter, atau RS), dan terlambat mendapatkan pertolongan ditempat pelayanan kesehatan karena kurang memadai (Rahman, 2010). Kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran menurut data WHO sebanyak 99%. Angka kematian yang tinggi umumnya disebabkan masih kurangnya pengetahuan tentang sebab dan penanggulangan komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas. Selain itu, kematian ibu bersalin dapat disebabkan karena adanya 3 terlambat, yaitu terlambat mengambil keputusan dalam memberikan pertolongan ibu hamil dan melahirkan, terlambat membawa ke tempat pelayanan kesehatan, dan terlambatnya tenaga medis memberikan pertolongan persalinan (Prawirohardjo, 2009). Penelitian Marpaung (2011) dengan judul gambaran kecemasan dan nyeri persalinan pada Ibu Primigravida di Klinik Bersalin Sally Medan Tahun 2011 menunjukan sebagian besar ibu primigravida mengalami nyeri berat, sebanyak 54% mengalami nyeri sedang, dan sebanyak 46% mengalami nyeri ringan. Penelitian Munawaroh (2009) dengan judul gambaran nyeri persalinan Multi gravida di BPS Salamah Pekalongan menunjukan ibu multi gravida sebagian besar mengalami nyeri ringan sebanyak 63% sedangkan nyeri berat sebanyak 37%. Penelitian Purwati (2007) yang menjelaskam ibu primigravida dalam merespon nyeri menjelang persalinan di RB dan Klinik 24 Jam Pucang Anom Semarang menunjukan intensitas nyeri berat 40%, nyeri sedang 53,3%, nyeri ringan 6,7%. Sri Ratnawati (2011) dengan judul Hubungan antara paritas dan nyeri persalinan pada kala 1 fase aktif di bidan praktik swasta Enny juniati Surabaya paritas primipara sebanyak nunjukkan bahwa paritas primigravida dari 19 orang sebanyak 16 orang (84,21%) mengalami nyeri berat dan 3 orang ( 15,79%) sedangkan paritas multigravida dari 13 orang ada 2 orang (15,28%) mengalami nyeri berat dan 11 orang (84,62%) mengalami nyeri tidak berat.

3 3 Rumah Bersalin (RB) Citra Insani Semarang melayani persalinan selama periode bulan September sampai bulan November 2011 sebanyak 136 ibu bersalin, dengan ibu bersalin primigravida 78 (57,35%) jiwa dan ibu multigravida 58 (42,64%) jiwa. Sebagian besar ibu bersalin di RB Citra Insani mengalami nyeri persalinan namun di RB tersebut belum pernah memberikan manajemen nyeri persalinan pada ibu bersalin primigravida maupun multigravida. Studi pendahuluan yang peneliti lakukan dengan menggunakan metode wawancara pada bulan Desember terhadap 10 ibu bersalin yang terdiri dari 5 (50%) ibu primigravida dan 5 (50%) ibu multigravida. Pada ibu primigravida menyatakan tidak tahan dengan nyeri yang dirasakan. Ibu merasakan nyeri dibagian perut, pinggang, punggung, dan menjalar ke tulang belakang. Ibu merasakan sesak nafas saat persalinan dan menghindari berbicara dengan orang lain ketika persalinan. Oleh karena rasa nyeri yang hebat menyebabkan perubahan-perubahan fisiologis pada tubuh ibu seperti tekanan darah menjadi naik, denyut jantung meningkat, laju pernapasan meningkat, kehilangan banyak cairan tubuh, dan kelelahan yang sangat berat. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk meneliti tentang Perbedaan tingkat nyeri persalinan kala I fase aktif pada ibu bersalin normal primigravida dan multigravida di RB Citra Insani Semarang. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah penelitian ini Apakah ada perbedaan tingkat nyeri persalinan kala I fase aktif pada ibu bersalin normal primigravida dan multigravida di RB Citra Insani Semarang? C. Tujuan 1. Tujuan Umum Tujuan umum pada penelitin ini adalah: Mengidentifikasi perbedaan tingkat nyeri persalinan kala I fase aktif pada

4 4 ibu bersalin normal primigravida dan multigravida di RB Semarang. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus pada penelitin ini adalah: a. Mendiskripsikan tingkat nyeri persalinan pada ibu bersalin normal kala I fase aktif primigravida di RB Citra Insani Semarang. b. Mendiskripsikan tingkat nyeri persalinan kala I fase aktif pada ibu bersalin normal multigravida di RB Citra Insani Semarang. c. Menganalisis perbedaan tingkat nyeri persalinan kala I fase aktif pada ibu bersalin normal primigravida dan multigravida di RB Citra Insani Semarang. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi petugas kesehatan Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan wawasan bagi perawat agar mengetahui bagaimana tingkat nyeri persalinan kala I fase aktif pada ibu bersalin normal primigravida dan multigravida sehingga perawat dapat melakukan managemen nyeri persalinan yang tepat untuk mengurangi tingkat nyeri ibu bersalin. 2. Bagi Ibu Bersalin Memberikan gambaran pada masyarakat khususnya ibu primigravida dan multigravida mengenai tingkat nyeri persalinan pada saat proses persalinan sehingga dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi persalinan. 3. Bagi Peneliti Mengembangkan ilmu pengetahuan, sikap, keterampilan dan memberi pengalaman pada peneliti dengan melaksanakan penelitian tentang tingkat nyeri persalinan kala I fase aktif pada ibu bersalin normal primigravida dan multigravida. E. Bidang Ilmu Bidang ilmu penelitian ini adalah keperawatan maternitas.

5 5 F. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Keaslian Penelitian No Nama, tahun, judul Variabel yang diteliti 1 Insaffita (2005) Variabel yang dengan judul diteliti yaitu Pengaruh Masase Masase punggung Punggung Untuk untuk mengurangi Mengurangi Nyeri nyeri Primigravida Kala I primigravida Persalinan Fisiologi di RSAB Gajayana Malang 2 Purwati (2007) dengan judul Hubungan antara pengetahuan strategi koping pada ibu Primigravida dalam merespon nyeri menjelang persalinan di RB dan Klinik 24 Jam Pucang Anom Semarang Variabel yang diteliti yaitu pengetahuan strategi koping dan respon menjelang persalinan Metode Jenis penelitian quasy experiment dengan pendekatan pre post test non with control design Jenis penelitian deskriptif correlation dengan pendekatan cross sectional Hasil Ada Pengaruh masase punggung untuk mengurangi nyeri persalinan fisiologi Ada hubungan antara Pengetahuan terhadap strategi koping yang digunakan ibu primigravida dalam merespon nyeri menjelang persalinan