PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI

Transkripsi

1 PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI SKRIPSI Oleh MIFTAHUL JANNATI A1A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2015 Miftahul Jannati (A1A111056) Page 2

2 PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI Miftahul Jannati 1), Dra. Hj. May Maemunah, M.E 2) Drs. Irzal Anderson, M.Si 3) 1) Alumni Prodi Pendidikan Ekonomi Jurusan PIPS FKIP Universitas Jambi mitamims@gmail.com 2) Pembimbing Utama, Dosen Pendidikan Ekonomi Jurusan PIPS FKIP Universitas Jambi 3) Pembimbing Pendamping, Dosen Pendidikan Ekonomi Jurusan PIPS FKIP Universitas Jambi ABSTRAK Kemandirian belajar merupakan aktivitas positif yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran yang dapat mempengaruhi tinggi-rendahnya hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh: 1) Motivasi belajar terhadap kemandirian belajar, 2) Disiplin terhadap kemandirian belajar, 3) Motivasi belajar dan disiplin terhadap kemandirian belajar pada siswa/siswi SMA Negeri 11 Kota Jambi Penelitian ini merupakan jenis penelitian Ex post Facto yaitu meneliti peristiwa yang telah terjadi dan mengetahui faktor penyebabnya. Dengan jumlah populasi sebanyak 127 siswa, untuk mempermudah penelitian maka diambil sampel dengan tingkat kesalahan 5% yaitu sebanyak 96 responden. Data dikumpulkan melalui angket berupa pernyataan dengan butir item sebanyak 26 item Motivasi Belajar, 26 item Disiplin, dan 27 item kemandirian belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan dari variabel motivasi belajar terhadap kemandirian belajar yang dibuktikan dengan analisis regresi berganda, adapun spesifikasi yang digunakan adalah Y = X 1 dan nilai R square sebesar atau 55,9%. Adanya pengaruh yang signifikan dari variabel disiplin terhadap kemandirian belajar, ditunjukkan dari analisis regresi berganda yaitu Y = X 2 dan nilai R square sebesar atau 55,9%, dan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dan disiplin terhadap kemandirian belajar dengan analisis regresi berganda yaitu Y = X X 2 dan nilai R square sebesar 0.55,9 atau 55,9% sedangkan sisanya merupakan variabel lain yang tidak diteliti. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa semakin tinggi motivasi belajar dan disiplin, maka kemandirian belajar akan semakin baik. Saran yang dapat di sampaikan anatara lain : diharapkan kepada guru dapat membantu siswa dalam meningkatkan motivasi belajar dan disiplin yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa. Kata Kunci : Motivasi Belajar, Disiplin, Kemandirian Belajar. Miftahul Jannati (A1A111056) Page 3

3 PENDAHULUAN Belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu. Di sekolah terjadi interaksi belajar dan mengajar yang dilakukan oleh guru dengan siswa. Proses belajar ditandai dengan adanya perubahan pada perilaku individu, tetapi tidak semua perubahan pada perilaku individu terjadi karena belajar. Perilaku atau kemampuan tertentu dikuasai oleh idividu karena refleks. Untuk menghindarkan diri dari bahaya atau gangguan tertentu, idividu melakukan gerakan-gerakan refleks, seperti megedipkan mata, menarik tangan dari sengatan api, meloncat bila akan terjatuh dan lain-lain. Gerakan-gerakan ini merupakan kecakapan yang dimiliki individu tanpa dipelajari, suatu kemampuan pertahanan diri yang sifatnya otomatis. Sebagian terbesar dari proses perkembangan berlangsung melalui kegiatan belajar. Belajar yang disadari atau tidak, sederhana atau kompleks, belajar sendiri atau dengan bantuan guru, belajar dari buku atau media elektronika, belajar disekolah, di rumah, di perpustakaan, di lingkungan kerja atau masyarakat. Motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul oleh adanya rangsangan dari dalam maupun dari luar sehingga seseorang berkeinginan untuk mengadakan perubahan tingkah laku tertentu lebih baik dari sebelumnya, Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Motivasi belajar siswa dapat dilihat dengan antusias atau tidaknya siswa ketika menjalani proses pembelajaran. Disiplin merupakan keadaan dimana orang-orang diatur dalam sebuah peraturan dengan tujuan untuk mencapai keadaan yang lebih baik. Kedisiplinan disekolah tidak lepas dari peran serta guru-guru yang menyepakati setiap peraturan yang dibuat disekolah, namun kenyataannya kedisiplinan tetap menjadi permasalahan klasik yang masih sulit untuk diterapkan. Kebiasaan mengabaikan tata tertib sekolah biasanya menjadi hal yang monoton dilakukan siswa, apalagi jika sanksi yang diberikan atas pelanggaran tersebut tidaklah berat, justru kadang terlihat siswa seperti sedang mengolok-olok peraturan yang telah dibuat tersebut karena merasa cukup mampu menjalani sanksi yang diberikan oleh pihak sekolah. Kemandirian dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk memikirkan, merasakan, serta melakukan, sesuatu sendiri. Sedangkan kemandirian belajar atau belajar secara mandiri, merupakan proses belajar tanpa bantuan orang lain, sehingga pada akhirnya peserta didik tidak tergantung pada guru, pembimbing, teman atau lainnya. Seringkali kemandirian belajar dianggap sebagai pembelajaran yang dilakukan hanya sendirian oleh siswa tanpa ada orang lain misalnya belajar dengan menyendiri dikamar atau ruang belajar, namun kenyataannya kemandirian belajar yang dimaksud bukan lah seperti itu. Pada kemandirian belajar peserta didik akan berusaha sendiri terlebih dahulu untuk memahami isi materi mata pelajaran yang dibaca atau dilihatnya. Dengan kemampuannya sendiri dan pemikirannya sendiri, jika mendapat Miftahul Jannati (A1A111056) Page 4

4 kesulitan barulah bertanya atau mendiskusikannya dengan teman ataupun guru. Kemandirian belajar merupakan salah satu tolak ukur yang utama untuk mengetahui keberhasilan belajar seseorang. Seseorang yang memiliki kemandirian dalam belajar dapat dikatakan bahwa ia akan mampu menghadapi masalah dan hambatan yang menghalanginya serta mampu menghadapi masalah tersebut. Hal itu dikarenakan kemandirian yang ada pada dirinya memupuk sikap percaya diri dan tanggung jawabnya terhadap tindakan yang akan atau pun yang telah dilakukannya. Idealnya motivasi belajar yang dimiliki siswa harus tinggi untuk bisa memacu keinginan belajar dari siswa itu sendiri, namun pada kenyataannya siswasiswa yang memiliki motivasi rendah lebih mendominasi saat proses pembelajaran berlangsung. Siswa yang motivasi belajarnya rendah tak jarang mengganggu teman-temannya, siswa masih kurang mengikuti kegiatan tersebut dengan baik, siswa masih acuh tak acuh, main-main bahkan ngobrol. ketika ditanya tentang materi ekonomi yang dijelaskan, siswa tidak mampu menjawab dengan baik. Hal ini tentu membuat suasana kelas tidak kondusif, memecah konsentrasi belajar siswa-siswa lain yang ingin benar-benar serius dalam belajar. Selain motivasi belajar, tingkat kedisiplinan siswa pun masih rendah, dapat dilihat dengan masih seringnya sebagian siswa terlambat masuk kedalam kelas, terutama jika pada saat jam sesudah istrirahat. tidak hanya terlambat masuk kelas, sebagian siswa pun juga sering terlambat dalam mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru ekonomi, sebagian lainnya justru tidak memiliki kelengkapan alat belajar seperti buku literatur ekonomi, penggaris untuk membuat kurva atau tabel-tabel, bahkan sering juga siswa tidak membawa pulpen. Dan permasalahan lainnya adalah jika dilihat pada buku kunjungan di perpustakaan sekolah, jumlah siswa yang berkunjung dan yang meminjam buku literatur ekonomi sangat sedikit, hanya beberapa siswa saja dan keadaan ini berlangsung terus menerus meski sanksi sudah diberikan kepada siswa, namun sepertinya belum memberikan efek jera. Permasalahan tidak hanya sebatas motivasi belajar dan disiplin saja, guru ekonomi mengemukakan permasalahan lain yang terletak pada kemandirian belajar siswa itu sendiri, Semangat belajar siswa secara mandiri yang sangat diidam-idam kan oleh setiap guru itu belum lah terlaksana dengan baik. Sebagian siswa memang telah melakukannya atas kesadaran diri mereka sendiri, mungkin hal tersebut berkenaan dengan motivasi belajar tinggi dan kedisiplinan yang dimilikinya, namun sebagian siswa lainnya malah jarang sekali melakukan inisiatif sendiri jika tidak di perintah atau diinstruksikan oleh guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap kemadirian belajar ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 11 Kota Jambi, untuk mengetahui pengaruh disiplin terhadap kemadirian belajar ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 11 Kota Jambi, untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar dan disiplin terhadap kemandirian belajar ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 11 Kota Jambi. Miftahul Jannati (A1A111056) Page 5

5 KAJIAN PUSTAKA 1. Kemandirian Belajar Menurut Kozma, Belle, Williams (dalam Yamin :105) mendefinisikan kemandirian belajar adalah upaya individu secara otonomi untuk mencapai kemampuan akademis. Menurut Brookfield (dalam Yamin 20 09, :105) mengemukakan bahwa kemandirian belajar adalah belajar yang dilakukan oleh peserta didik secara bebas menentukan tujuan belajarnya, arah belajarnya, merencanakan proses belajarnya, strategi belajarnya, menggunakan sumbersumber belajar yang dipilihnya, membuat keputusan akademik dan melakukan kegiatan-kegiatan untuk tercapainya tujuan belajarnya. Menurut Yamin (2009 :106) kemandirian belajar artinya belajar yang bebas menentukan arah, rencana, sumber dan keputusan untuk mencapai tujuan akademik bukan bebas dari aturan-aturan keagamaan, aturan-aturan Negara, aturan-aturan adat atau masyarakat. 2. Motivasi Belajar Motivasi Belajar menurut Uno (2011:23) adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Pendapat lainnya dikemukakan oleh Yamin (2009:80 ) Motivasi belajar merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan keterampilan, dan pengalaman. Motivasi mendorong dan mengarahkan minat belajar untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi di dalam kegiatan belajar merupakan kekuatan yang dapat menjadi tenaga pendorong bagi siswa untuk mendayagunakan potensi-potensi yang ada pada dirinya maupun potensi dari luar dirinya untuk mewujudkan tujuan belajar. Motivasi belajar siswa sangatlah penting, karena siswa yang memiliki motivasi belajar akan terlihat melalui kesungguhan untuk berpartisipasi didalam proses belajar, tetapi begitu pula sebaliknya jika siswa tidak memiliki motivasi belajar, akan terlihat dengan kurangnya partisipasi siswa dalam proses belajar. 3. Disiplin Imron (2012:172) mengartikan disiplin sebagai keadaan tertib dimana orang - orang yang tergabung dalam suatu organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang telah ada dengan rasa senang hati. Mutohar (2013:73) mengatakan disiplin disekolah adalah suatu keadaan yang mana sikap, penampilan dan tingkah laku peserta didik sesuai dengan tatanan nilai, norma dan ketentuanketentuan yang berlaku disekolah maupun kelas. Dengan kata lain disiplin adalah keadaan tertib saat orang-orang yang bergabung dalam suatu organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang ada dengan rasa senang hati. Poerbakawatja (dalam sagala 2013:205), disiplin adalah proses mengarahkan, mengabdikan kehendak-kehendak langsung, dorongan, keinginan atau kepentigan-kepentingan kepada suatu cita-cita atau tujuan tertentu untuk mencapai efek yang lebih besar Miftahul Jannati (A1A111056) Page 6

6 METODOLOGI PENELITIAN Sesuai masalah dan tujuan yang dikemukakan, maka rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Ex Post Facto, penelitian ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian itu (Sugiyono:2006). D alam penelitian ini ada tiga variabel, satu variabel terikat yaitu Kemandirian Belajar (Y) serta dua variabel bebas yaitu Motivasi Belajar (X1) dan Disiplin (X2). Dengan jumlah populasi sebanak 127 siswa, kemudian diambil sampel dengan tingkat kesalahan 5% menggunakan rumus slovin, sehingga jumlah sampel yang dipakai adalah 96 siswa yang kemudian dalam penelitian ini disebut responden. Setelah uji analisis prasyarat telah terpenuhi, maka dapat dilakukan pengujian hipotesis yang telah diajukan. Uji hipotesis menggunakan regresi berganda dengan rumus Y = α + b i X ix + b 2 X 2x Untuk membantu proses pengolahan data secara cepat dan tepat digunakan bantuan program SPSS.19. Melalui program SPSS.19 kegiatan pengolahan dapat dilakukan dengan mudah tanpa harus melibatkan pemakaian rumus-rumus statistika yang cukup rumit, karena rumus statistika tersebut akan terlihat secara langsung. HASIL PENELITIAN 1. Deskriptif Data Motivasi Belajar No Interval Nilai F Persentase (%) Kategori % Sangat Rendah % Rendah % Sedang % Tinggi % Sangat Tinggi Jumlah % Berdasarkan tabel di atas terlihat nilai rata-rata (mean) diketahui nilai ratarata variabel motivasi belajar sebesar 94,5625 yang berada di skala dengan jumlah frekuensi 80 dan persentase sebesar 83% sebagian besar siswa motivasi belajarnya dalam kategori tinggi. Miftahul Jannati (A1A111056) Page 7

7 2. Deskriptif Data Disiplin No Interval Nilai F Persentase (%) Kategori % Sangat Rendah % Rendah % Sedang % Tinggi % Sangat Tinggi Jumlah % Berdasarkan tabel di atas terlihat nilai rata-rata (mean) diketahui nilai ratarata variabel motivasi belajar sebesar 94,3958 yang berada di skala dengan jumlah frekuensi 89 persentase frekuensi sebesar 93% sebagian besar siswa disiplinnya dalam kategori tinggi 3. Deskriptif data Kemandirian Belajar No Interval Nilai F Persentase (%) Kategori % Sangat Kurang % Kurang % Cukup % Baik % Sangat Baik Jumlah % Berdasarkan tabel di atas terlihat nilai rata-rata (mean) diketahui nilai ratarata variabel kemandirian belajar sebesar 96,3229 yang berada di skala dengan jumlah frekuensi 89 persentase frekuensi sebesar 93% sebagian besar siswa kemandirian belajarnya dalam kategori baik. Miftahul Jannati (A1A111056) Page 8

8 PEMBAHASAN 1. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Kemandirian Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Di SMA Negeri 11 Kota Jambi. Dari Hasil analisis, Variabel Motivasi Belajar (X1) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Kemandirian Belajar secara parsial atau masingmasing karena t-hitung = > t tabel 1,99 dan nilai probabilitas sig sebesar 0.000% (0.000) < α = 5% (0.05). Hal tersebut sejalan dengan pendapat Yamin (2009:80) Motivasi belajar merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan keterampilan, dan pengalaman. Motivasi mendorong dan mengarahkan minat belajar untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Pengaruh Disiplin Terhadap Kemandirian Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Di SMA Negeri 11 Kota Jambi. Dari hasil analisis, Variabel Disiplin (X2) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kemandirian Belajar secara parsial atau masing-masing karena, t-hitung 3.571> t-tabel 1,99 dan tingkat signifikan sebesar 0,001 (0,01) < α=0.05 (0.05)). Sehingga hasil analisis ini dapat membuktikan bahwa Disiplin berpengaruh terhadap kemandirian belajar. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Tulus Tu u (2004:37) mengemukakan bahwa dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa berhasil dalam belajarnya, tanpa disiplin yang baik suasana sekolah dan kelas akan menjadi tidak kondusif bagi kegiatan pembelajaran yang positif. 3. Pengaruh Motivasi Belajar dan Disiplin Terhadap Kemandirian Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Di SMA Negeri 11 Kota Jambi. Selanjutnya secara simultan atau bersama-sama memberikan gambaran bahwa keeratan pengaruh antara variabel Motivasi Belajar dan Disiplin sangat berpengaruh signifikan terhadap variabel Kemandirian Belajar secara bersama karena nilai F-hitung dan f tabel 19,48 dengan signifikansi 0,000 < R square menunjukkan nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar memberi pengertian bahwa 55,9% Kemandirian Belajar ditentukan oleh Motivasi Belajar dan Disiplin sedangkan sisanya (100%-55,9% = 44,1%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Hal ini menunjukkan bahwa Motivasi Belajar dan Disiplin secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap Kemandirian Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 11 Kota Jambi secara positif dan signifikan. Hasil Penelitian ini sejalan dengan pendapat Mc.Donal (dalam Djamarah,2011:148) mengatakan bahwa, Motivation is a energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reactions. Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Juga sejalan dengan pendapat Imron (2012: 172) berpendapat bahwa disiplin sangat penting artinya bagi peserta didik. Karena itu, ia harus ditanamkan secara terusmenerus kepada peserta didik. Jika disiplin ditanamkan secara terus-menerus maka disiplin tersebut akan menjadi kebiasaan bagi peserta didik. Orang-orang Miftahul Jannati (A1A111056) Page 9

9 yang berhasil dalam bidangnya masing-masing umumnya mempunyai kedisiplinan yang tinggi. Sebaliknya orang yang gagal umumnya tidak disiplin. KESIMPULAN DAN SARAN 1. KESIMPULAN Motivasi Belajar ( X1 ) dan Disiplin ( X2 ) berpengaruh yang positif dan signifikan terhadap Kemandirian Belajar (Y) secara bersama -sama pada siswa kelas XI SMA Negeri 11 Kota Jambi. Ini berarti apabila Kemandirian Belajar bertambah 1, maka Motivasi Belajar harus meningkat dan Disiplin harus meningkat Jika kemandirian Belajar bertambah 100, maka Motivasi Belajar meningkat dan Disiplin meningkat SARAN Hendaknya pihak sekolah lebih memperketat sanksi-sanksi atas setiap pelanggaran yang dilakukan oleh siswa, dan memberikan reward ( hadiah) kepada siswa yang dianggap teladan dan disiplin didalam lingkungan sekolah. DAFTAR PUSTAKA Aunurrahman Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Djamarah Syaiful B Psikologi belajar, Rineka Cipta Jakarta Fathurrohman, P Strategi Belajar mengajar. Bandung: RefikaAditama Holstein, Hermann Murid Belajar Mandiri. Bandung: Remadja Karya Hamalik, Oemar Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara Psikologi Belajar Dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo Horjanti Aritonang, 2012, Korelasi Antara Disiplin dan Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran dengan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 9 Jambi, Skripsi, Universitas Jambi : Jambi. di akses tanggal 10 Desember 2015 Majid, Abdul Strategi Pembelajaran. Bandung: Rosda Mulyasa Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara Munadi, Yudhi Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press Mutohar, Masrokan Manajemen Mutu Sekolah. Yogyakarta: Arruzz Media M Siswanto, 2014, Hubungan antara Motivasi Belajar dan Usaha Belajar dengan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran kewirausahaan kelas XI SMK Negeri 5 Kota Jambi, Skripsi, Universitas Jambi : Jambi. Ratna Sri Syahputri, 2013., Hubungan Antara Perhatian Orang Tua dan Kemandirian Belajar dengan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi, Skripsi, Universitas Jambi : Jambi. Miftahul Jannati (A1A111056) Page 10

10 Riduwan Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta Sagala, Syaiful Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta Slameto Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Syafaruddin Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat. Medan: Perdana Publishing Uno, Hamzah B Teori Motivasi Dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Yamin, Martinis Strategi Pembelajaran berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press Miftahul Jannati (A1A111056) Page 11