RumahInspirasi.com TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HS USIA DINI - 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RumahInspirasi.com TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HS USIA DINI - 1"

Transkripsi

1 RumahInspirasi.com TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HS USIA DINI - 1

2 TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HOMESCHOOLING USIA DINI PENULIS: Sumardiono LAYOUT: Mira Julia RumahInspirasi.com TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HS USIA DINI - 2

3 PENGANTAR Homeschooling Anak Usia Dini adalah sebuah perjalanan keluarga yang membahagiakan dan sekaligus menantang. Sebagai sebuah keluarga, kita menikmati kebahagiaan saat melihat anak bertumbuh dari waktu ke waktu, dari satu tahap ke tahap lain. Tetapi, pada saat bersamaan homeschooling pada anak usia dini memberikan tantangan-tantangan tersendiri bagi keluarga yang menjalaninya. Tantangan itu beragam pada setiap keluarga dan terjadi mulai tahap persiapan hingga selama proses menjalaninya. RumahInspirasi.com TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HS USIA DINI - 3

4 Untuk keluarga yang sedang menimbang dan mempersiapkan homeschooling anak usia dini, kami mencoba menuliskan beberapa tantangan yang sering dihadapi dan tips praktis menjalankan homeschooling usia dini agar bisa berlangsung menyenangkan dan sekaligus efektif. TANTANGAN HOMESCHOOLING ANAK USIA DINI Tantangan yang sering muncul dalam persiapan dan saat menjalani homeschooling untuk anak usia dini berkaitan dengan pemahaman mengenai homeschooling, sikap mental, dan interaksi dengan lingkungan, khususnya keluarga dekat. Berikut ini 6 (enam) hal yang sering ditanyakan orangtua yang ingin memulai dan sedang menjalani homeschooling untuk anak usia dini. 1. Apakah saya bisa menjalaninya? Banyak orangtua merasa tidak percaya diri untuk mendidik anakanaknya sendiri di masa bayi dan balita. Hal ini tak lepas dari pengaruh iklan-iklan sekolah untuk anak usia dini, mulai bayi hingga RumahInspirasi.com TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HS USIA DINI - 4

5 TK, serta aneka kursus dengan fasilitas lengkap yang menjanjikan halhal hebat pada anak usia dini. Ditambah dengan kekurangan pribadi, misalnya: merasa tidak sabar dan tidak kreatif; semua itu bisa menjadi sumber untuk rasa tidak percaya diri orangtua menjalankan pendidikan bagi anak-anaknya sendiri. Padahal, anak adalah hadiah dari Tuhan sekaligus titipan tanggung jawab yang diberikan kepada orangtua. Anak juga merupakan sarana pendidikan yang luar biasa bagi orangtua untuk meningkatkan kualitas diri, misalnya: melatih kesabaran, mencari sudut pandang positif, semangat pantang menyerah, kerja keras, dan sebagainya. Jadi, alih-alih menghindari tantangan untuk mendidik anak-anak sendiri, orangtua sebaiknya maju dan bersuka-cita menyambutnya. Ini adalah kesempatan untuk belajar sambil mendapatkan kebahagiaan yang luar biasa dalam interaksi bersama anak. RumahInspirasi.com TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HS USIA DINI - 5

6 Prasyarat yang dibutuhkan untuk homeschooling anak usia dini adalah cinta, kesediaan belajar, kerja keras untuk menjalani kehidupan berkualitas bersama anak. Pelajari ilmu parenting dan terapkan dalam keseharian bersama anak. Itulah diantar tips untuk menambah kepercayaan diri orangtua yang ingin mendidik sendiri anakanaknya di rumah. Tapi jika memang ada kondisi yang tak terelakkan yang harus dijalani, misalnya orangtua bekerja mencari nafkah, solusi-solusi alternatif harus dicari untuk mengoptimalkan proses tumbuh-kembang anak selama 5 tahun pertama kehidupannya. 2. Suami atau keluarga tidak mendukung Homeschooling adalah keputusan keluarga. Oleh karena itu, penting bagi keluarga yang akan menjalani homeschooling untuk bersepakat tentang homeschooling. Kesepakatan minimal adalah antara suamiisteri. Jika pasangan siap, maka proses homeschooling akan berjalan jauh lebih mulus dan lebih ringan dijalani. RumahInspirasi.com TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HS USIA DINI - 6

7 Jika pasangan belum sepakat tentang homeschooling, hal yang perlu dilakukan adalah berdiskusi, memberikan informasi dan melibatkan pasangan dalam kegiatan bersama praktisi homeschooling untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dan kenyamanan dalam memilih homeschooling. Setelah pasangan setuju, keluarga besar yang perlu diperhatikan adalah kakek-nenek. Karena kurang mendapatkan informasi tentang homeschooling, mereka mungkin khawatir cucu mereka tak mendapatkan hal yang terbaik. Dalam interaksi mengenai homeschooling bersama kakek-nenek, hal terpenting adalah menghindari konfrontasi. Tetaplah bersikap baik sambil sesekali melibatkan kakek-nenek dalam kegiatan belajar anak. 3. Saya Tidak Bisa Menahan Emosi Orangtua yang sedang menjalani homeschooling terkadang mengeluh karena terlepas amarah dan tidak bisa mengontrol diri saat berhadapan dengan anak. RumahInspirasi.com TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HS USIA DINI - 7

8 Pada umumnya, kemarahan terjadi saat orangtua sedang berada dalam kondisi lelah, sementara anak menunjukkan perilaku yang tidak diharapkan. Letupan-letupan kemarahan menjadi hal yang tak terelakkan. Sebagai proses kemanusiaan, kemarahan adalah hal yang wajar. Yang perlu dikelola oleh orangtua adalah intensitas kemarahan dan frekuensinya. Dalam hal intensitas, berikan komitmen pada diri Anda untuk tidak melakukan kemarahan fisik, seperti: memukul, mencubit, melempar benda, dan sebagainya. Secara frekuensi, pastikan bahwa frekuensi kemarahan Anda tidak semakin sering terjadi dan tentu saja akan lebih baik kalau frekuensinya menurun. Tips untuk mengendalikan kemarahan adalah dengan menjeda waktu merespon. Saat Anda ingin marah, berhitunglah di dalam hati 10 kali, baru Anda merespon. Proses menjeda itu memberikan tambahan waktu sehingga Anda bisa berfikir rasional dan dapat mengurangi kemarahan Anda. RumahInspirasi.com TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HS USIA DINI - 8

9 Setelah reda kemarahan Anda dan kondisi anak sudah stabil, sampaikan secara baik-baik penyesalan Anda atas kemarahan Anda. Jelaskan kepada anak apa yang membuat Anda marah. Dan sampaikan juga kesedihan Anda karena harus marah-marah dan keinginan Anda untuk tidak marah. Untuk itu, mintalah anak untuk ikut membantu dengan tidak melakukan hal-hal yang dapat memicu kemarahan. 4. Mengapa Anak Saya Biasa-biasa Saja? Anak orang lain terlihat hebat-hebat, sementara anak saya hanya biasa-biasa saja. Anak-anak saya tidak suka melakukan hal-hal keren sebagaimana yang dilakukan oleh anak-anak lain seperti yang saya lihat di Facebook dan saya baca di blog. Seperti pepatah yang sering kita dengar, rumput tetangga selalu kelihatan lebih hijau. Kondisi yang dialami oleh orang lain terlihat lebih baik daripada kondisi kita sendiri. Ada anak yang terlihat lebih kreatif, ada anak yang lebih pemberani, ada anak yang tekun, ada anak yang aktif secara fisik, dan sebagainya. RumahInspirasi.com TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HS USIA DINI - 9

10 Yang terlihat sebenarnya oleh kita sebenarnya adalah salah satu sisi kelebihan anak yang berhasil ditemukan dan diekspos oleh orangtuanya. Sementara itu, sisi-sisi lain pada anak masih berkembang dan belum matang tidak kita saksikan. Jadi, jangan terlalu galau dan khawatir ketika melihat anak-anak lain. Setiap anak pasti punya potensi keunggulannya masing-masing. Tapi potensi itu memiliki jadwal berkembang yang berbeda-beda. Apalagi saat anak masih berusia balita, sangat dimungkinkan potensinya memang belum terbuka, minatnya masih belum kelihatan. Dan itu adalah hal yang biasa. Yang perlu dilakukan oleh orangtua dalam kondisi seperti ini adalah memastikan diri untuk menyandarkan pada penerimaan atas anak seapa-adanya. Penerimaan apa-adanya oleh orangtua memberikan kenyamanan pada anak untuk mengeluarkan dirinya sendiri. Dan sikap seperti itu jauh lebih efektif dibandingkan memaksakan anak pada arah tertentu. Hal kedua yang bisa dilakukan orangtua adalah melakukan refleksi terhadap karakter dan sifat dirinya sendiri. RumahInspirasi.com TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HS USIA DINI - 10

11 Apa potensi kekuatan yang dimiliki oleh ayah dan bunda? Apakah anak mewarisi sebagian sifat ayah dan bunda? Dengan bercermin pada kondisi ayah dan bunda, kondisi dan stimulasi apakah yang dibutuhkan agar potensi di dalam diri itu bisa mulai keluar? 5. Anak Saya sangat Tergantung pada Saya Ada anak-anak yang memiliki kebutuhan lebih banyak untuk dekat bersama orangtuanya dibandingkan anak-anak lain seusianya. Kondisi ini tak dapat dipungkiri dapat membuat orangtua merasa galau dan khawatir. Mengapa anak saya tidak mau bermain bersama temannya? Mengapa anak saya selalu minta ditemani? Hal ini sebenarnya adalah fenomena yang wajar. Sebagaimana ada orang yang tetap menjadi pemalu walaupun sudah menjadi orangtua, demikian pula ada anak-anak yang memiliki sifat lebih pemalu dibandingkan anak-anak lain. Fenomena ini biasanya muncul karena pola adaptasi anak terhadap lingkungan yang berjalan lambat. Anak butuh rasa nyaman dan RumahInspirasi.com TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HS USIA DINI - 11

12 mengenal sekitarnya dahulu, anak butuh rasa aman baik secara fisik maupun psikologis untuk keluar dari ruang nyaman (comfort zone)- nya bersama bunda. Hal yang bisa dilakukan oleh orangtua dalam kondisi seperti ini bukan mendorong anak untuk segera keluar, tetapi menemani anak untuk mempercepat proses adaptasi anak dengan lingkungan barunya. Pastikan anak merasa aman dan nyaman secara psikologis, misalnya: disambut baik teman dan orang di sekitarnya, diperlakukan dengan menyenangkan, dibiarkan untuk melakukan hal-hal yang diinginkannya. 6. Apakah saya berada di jalur yang benar? Untuk menjawab kegalauan, tentang kondisi yang sedang dialami saat ini, Anda harus membandingkannya dengan pengukur. Pengukur pertama adalah tujuan yang Anda tetapkan dalam proses menjalani homeschooling. Apakah tujuan yang Anda tetapkan tercapai? RumahInspirasi.com TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HS USIA DINI - 12

13 Pengukur kedua adalah kurikulum/checklist anak usia dini yang dibuat oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Checklist menjadi alat bantu yang mempermudah karena bentuknya yang sederhana. RANGKUMAN TIPS PRAKTIS HS USIA DINI Berikut ini rangkuman tips praktis untuk penyelenggaraan homeschooling bagi anak usia dini: a. Homeschooling adalah Pendidikan Berbasis Keluarga Karena homeschooling adalah pendidikan berbasis keluarga, hal paling mendasar bagi Anda yang akan menjalani homeschooling adalah mengenali apa yang penting di keluarga Anda. Anda juga perlu mengenali tujuan Anda melakukan homeschooling karena tujuan dan visi keluarga itu akan menjadi pemandu proses Anda. Pastikan Anda memiliki alasan yang kuat dan bukan hanya sekedar mengikuti tren. Pelajari dan fahami tentang konsep homeschooling. Jika Anda mempunyai pertanyaan atau keraguan, temukan jawaban RumahInspirasi.com TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HS USIA DINI - 13

14 atas pertanyaan-pertanyaan pribadi Anda dengan membaca, mengikuti grup-grup homeschool, bertemu praktisi, atau mengikuti seminar/ pelatihan yang ada. b. Jalani Saja Dulu Homeschooling anak usia dini adalah bentuk homeschooling yang paling mudah dijalankan. Homeschooling anak usia dini adalah mendidik anak sendiri di rumah. Anda dapat langsung mempraktekkannya tanpa harus membuat kehebohan di keluar besar Anda karena menyatakan bahwa anak-anak tak akan bersekolah. c. Mulai dengan Cara Sederhana Mulailah homeschooling dengan hal-hal sederhana yang bisa Anda lakukan. Hadirkan suasana tenang dan bahagia di rumah. Jika Anda memiliki bayi, sedapat mungkin berikan ASI (Air Susu Ibu). Mengobrol dan bercakap-cakaplah dengan anak kapanpun ada kesempatan. Bercanda dan tertawalah bersama anak. Berkegiatanlah bersama anak-anak, apapun bentuknya. RumahInspirasi.com TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HS USIA DINI - 14

15 Pastikan bahwa Anda tak hanya mengobrol tentang hal-hal serius, tetapi banyak mengobrolkan tentang hal-hal tak penting yang berkaitan dengan hal-hal yang mereka sukai dan sedang perhatikan. Peran orangtua adalah memberikan lingkungan yang aman dan nyaman, yang memberikan ruang bagi anak untuk bertumbuh. Peran kedua adalah memberikan stimulasi sesuai perkembangan kondisi anak. Perhatikan dan lakukan hal-hal sederhana dan berpengaruh besar dalam kualitas kegiatan/pembelajaran anak seperti: tersenyum, bahagia, tertawa, dan apresiasi. Jangan lupakan hal-hal sederhana semacam ini dalam kegiatan bersama anak. d. Manfaatkan Keseharian Jika Anda ingin melakukan homeschooling untuk anak-anak Anda, setidaknya sediakan waktu 15 menit setiap hari untuk berkegiatan dengan anak. Di dalam waktu khusus ini, Anda hadir secara penuh, tidak melakukan dan memikirkan kegiatan lain di luar kegiatan bersama anak. RumahInspirasi.com TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HS USIA DINI - 15

16 Jadikan keseharian sebagai sarana untuk berkegiatan. Lakukan kegiatan-kegiatan bersama anak. Hal yang terpenting bagi anak bukan kecanggihan alat belajar, tetapi kehadiran dan kebahagiaan orangtua saat berkegiatan bersama mereka. e. Perbanyak kegiatan fisik Kegiatan fisik sangat penting bagi anak usia dini. Kegiatan fisik bukan hanya menjaga kesehatan dan kebugaran, tetapi juga berpengaruh langsung dalam perkembangan kecerdasan anak. Fasilitas anak dengan mengajak mereka berjalan-jalan dan berolahraga. Paparkan mereka dengan beragam aktivitas yang menstimulasi tumbuhnya beragam jenis kecerdasan mereka. Untuk diingat, masa anak usia dini bukanlah masa untuk memanen dan melihat anak yang kompeten, tetapi masa untuk mengenalkan anak dengan ragam jenis kehidupan dan realita di dunia. RumahInspirasi.com TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HS USIA DINI - 16

17 f. Manfaatkan investasi alat dan sarana Ketika kita memutuskan untuk membeli sebuah materi belajar, alat ataupun sarana belajar tertentu, pastikan bahwa membeli dan menyediakan alat itu hanyalah langkah awal untuk proses pendidikan anak, bukan langkah akhir. Pastikan bahwa kita menggunakannya dan melibatkan anak dalam kegiatan-kegiatan yang kontinu. Selain menggunakan materi kegiatan keseharian, Anda dapat menggunakan materi-materi berbasis kertas (printables) atau digital. Seimbangkan penggunaan materi berbasis digital dan kegiatan fisik dengan lebih banyak mengekspos anak pada kegiatan fisik. RumahInspirasi.com TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HS USIA DINI - 17

18 PENULIS Sumardiono, biasa dipanggil Aar, adalah seorang ayah dari 3 (tiga) anak, yaitu Yudhistira (2001), Tata (2004), dan Duta (2008). Bersama isterinya, Mira Julia (Lala), mereka memilih homeschooling untuk pendidikan anak-anaknya. Aar dan Lala menjalani homeschooling sejak anak-anak mereka lahir hingga saat ini. Aar memiliki latar belakang pendidikan di bidang teknologi dan manajemen keuangan. Aar menyelesaikan pendidikan di Teknik Informatika ITB dan Magister Manajemen bidang Keuangan di Lembaga PPM, Jakarta. Sempat berkarir di dunia keuangan, Aar saat ini memilih untuk menjadi bapak rumah tangga dan menjadi Working At Home Dad (WAHD). D a l a m d u n i a h o m e s c h o o l i n g, A a r a k t i f m e n g e l o l a b l o g R u m a h I n s p i r a s i ( Aar juga telah menulis buku tentang homeschooling berjudul Homeschooling Lompatan Cara Belajar dan Warna-warni Homeschooling serta Apa itu Homeschooling. Blog: Facebook: aar@rumahinspirasi.com RumahInspirasi.com TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HS USIA DINI - 18

Pola Kegiatan Keseharian - 1

Pola Kegiatan Keseharian - 1 Pola Kegiatan Keseharian - 1 "When you teach less, the children will learn more" John Holt Pendahuluan Pola kegiatan anak usia dini (0-6) tahun berbeda dibandingkan dengan anak usia sekolah. Perbedaan

Lebih terperinci

LISENSI PEMAKAIAN. Materi buku ini merupakan salah satu bonus untuk produk Printable Flashcard yang ada di situs Bentang Ilmu.

LISENSI PEMAKAIAN. Materi buku ini merupakan salah satu bonus untuk produk Printable Flashcard yang ada di situs Bentang Ilmu. LISENSI PEMAKAIAN Materi buku ini merupakan salah satu bonus untuk produk Printable Flashcard yang ada di situs Bentang Ilmu. Dapatkan ribuan printable flashcard dalam berbagai tema dan berbagai materi

Lebih terperinci

Oleh: Sumardiono Layout: Mira Julia

Oleh: Sumardiono Layout: Mira Julia FAQ Homeschooling Oleh: Sumardiono Layout: Mira Julia Dibuat dan dipublikasikan oleh: Rumah Inspirasi & Bentang Ilmu www.rumahinspirasi.com www.bentangilmu.com 1 Pengantar Wacana tentang homeschooling/home

Lebih terperinci

Oleh: Sumardiono Layout: Mira Julia

Oleh: Sumardiono Layout: Mira Julia Belajar Mandiri Self-Directed Learning Oleh: Sumardiono Layout: Mira Julia Dibuat dan dipublikasikan oleh: Rumah Inspirasi & Bentang Ilmu www.rumahinspirasi.com www.bentangilmu.com 1 "The illiterate of

Lebih terperinci

Oleh: Sumardiono Layout: Mira Julia

Oleh: Sumardiono Layout: Mira Julia Model & Metode Homeschooling Oleh: Sumardiono Layout: Mira Julia Dibuat dan dipublikasikan oleh: Rumah Inspirasi & Bentang Ilmu www.rumahinspirasi.com www.bentangilmu.com 1 Model dan Metode Homeschooling

Lebih terperinci

Materi Webinar.

Materi Webinar. Materi Webinar Pertanyaan umum Prinsip-prinsip kegiatan Perkembangan Otak Anak Pertumbuhan Anak Usia 1-5 Tahun Kegiatan Dalam Ruang Kegiatan Luar Ruang Tips Praktis Kegiatan Anak Usia Dini Pertanyaan umum

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENYESUAIAN SOSIAL ANAK DI DESA WONOSARI KECAMATAN KARANGANYAR

BAB IV ANALISIS PERANAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENYESUAIAN SOSIAL ANAK DI DESA WONOSARI KECAMATAN KARANGANYAR BAB IV ANALISIS PERANAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENYESUAIAN SOSIAL ANAK DI DESA WONOSARI KECAMATAN KARANGANYAR Atas dasar hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab tiga, maka akan dilakukan

Lebih terperinci

Cinta Kedua. Majalah Parents Desember Sepenggal kisah tentang kekuatiran untuk jatuh cinta lagi.

Cinta Kedua. Majalah Parents Desember Sepenggal kisah tentang kekuatiran untuk jatuh cinta lagi. Cinta Kedua. Majalah Parents Desember 2011 Sepenggal kisah tentang kekuatiran untuk jatuh cinta lagi. Artikel ini dimuat di majalah Parents edisi Desember 2011. Bisa dikatakan saya beruntung. Majalah ini

Lebih terperinci

PETUNJUK PENELITIAN. Nama : Usia : Pendidikan terakhir :

PETUNJUK PENELITIAN. Nama : Usia : Pendidikan terakhir : 103 Nama : Usia : Pendidikan terakhir : Di tengah-tengah kesibukan anda saat ini, perkenankanlah saya memohon kesediaan anda untuk meluangkan waktu sejenak menjadi responden penelitian guna mengisi skala

Lebih terperinci

Apa respons masyarakat terhadap individu yang sukses atau gagal dalam hidup?

Apa respons masyarakat terhadap individu yang sukses atau gagal dalam hidup? PENGASUHAN POSITIF KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA 2017 Apa respons masyarakat terhadap

Lebih terperinci

Ide Kegiatan Indoor - 1

Ide Kegiatan Indoor - 1 Ide Kegiatan Indoor - 1 Ide Kegiatan Indoor finding what really works! Dear ayah bunda, Pada saat Anda memikirkan tentang homeschooling atau akan memutuskan menerapkan homeschooling sebagai jalan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, di Indonesia pilihan jalur untuk menempuh pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, di Indonesia pilihan jalur untuk menempuh pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada saat ini, di Indonesia pilihan jalur untuk menempuh pendidikan semakin beragam, mulai dari jalur pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal.

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Identitas Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Banjarmasin, dengan jumlah keseluruhan subjek ada 3 pasangan, adapun yang menjadi karakteristik utama dalam penelitian

Lebih terperinci

Kurikulum, Materi Belajar & Pola Kegiatan Homeschooling

Kurikulum, Materi Belajar & Pola Kegiatan Homeschooling Kurikulum, Materi Belajar & Pola Kegiatan Homeschooling Materi Pembahasan Apa kurikulum untuk homeschooling? Apa pilihan yang tersedia? Materi belajar yang digunakan apa? Di mana bisa memperoleh materi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup di zaman yang serba sulit masa kini. Pendidikan dapat dimulai dari

BAB I PENDAHULUAN. hidup di zaman yang serba sulit masa kini. Pendidikan dapat dimulai dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu modal yang harus dimiliki untuk hidup di zaman yang serba sulit masa kini. Pendidikan dapat dimulai dari tingkat TK sampai dengan

Lebih terperinci

MENJADI ORANG TUA YANG TERUS BELAJAR

MENJADI ORANG TUA YANG TERUS BELAJAR Blitar, 7 Maret 2015 PSIKOLOGI PARENTING MENJADI ORANG TUA YANG TERUS BELAJAR Talk show dan pelatihan memaksimalkan usia emas dan keberagaman anak usia dini, di PGIT TKIT Al-Hikmah Bence, Garum, Blitar

Lebih terperinci

Oleh: Joko Purwanto FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Oleh: Joko Purwanto FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Oleh: Joko Purwanto FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Sukses akuisisi informasi atau keterampilan baru tergantung pada tingkat kesiapan individu. Kesiapan dapat didefinisikan dalam

Lebih terperinci

BAB III BEBERAPA UPAYA ORANG TUA DALAM MEMBINA EMOSI ANAK AKIBAT PERCERAIAN. A. Fenomena Perceraian di Kecamatan Bukit Batu

BAB III BEBERAPA UPAYA ORANG TUA DALAM MEMBINA EMOSI ANAK AKIBAT PERCERAIAN. A. Fenomena Perceraian di Kecamatan Bukit Batu BAB III BEBERAPA UPAYA ORANG TUA DALAM MEMBINA EMOSI ANAK AKIBAT PERCERAIAN A. Fenomena Perceraian di Kecamatan Bukit Batu Upaya orang tua dalam membina emosi anak akibat perceraian di Kecamatan Bukit

Lebih terperinci

I Love U, Indonesiaku, negeriku tercinta.

I Love U, Indonesiaku, negeriku tercinta. Kelas Inspirasi 4 Surabaya SDN Karah III Surabaya Senin, 22 Agustus 2016 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ( Titik Lusiani, M.Kom,

Lebih terperinci

Pendidikan Kasih Sayang dalam Keluarga

Pendidikan Kasih Sayang dalam Keluarga Pendidikan Kasih Sayang dalam Keluarga Oleh : Ir. Rosemarie Sutjiati, M.M. Kasih adalah wujud perhatian dan kepedulian seseorang terhadap orang lain yang diwujudkan dengan pelayanan dan pengorbanan seseorang.

Lebih terperinci

Membangun Sosial Emosi Anak. di Usia 4-6 tahun SERI BACAAN ORANG TUA

Membangun Sosial Emosi Anak. di Usia 4-6 tahun SERI BACAAN ORANG TUA 15 SERI BACAAN ORANG TUA Membangun Sosial Emosi Anak di Usia 4-6 tahun Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

Yuk Parenting Ala Anti Mainstream!

Yuk Parenting Ala Anti Mainstream! Parenting merupakan suatu perjalanan dalam membentuk ikatan yang sangat bernilai antara orang tua dan anak. Sangatlah penting untuk mengerti kebutuhan dan keunikan anak dan tidak sekedar mengikuti tren

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Citra merupakan image yang diberikan seseorang berdasarkan pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk mengetahui citra seseorang terhadap

Lebih terperinci

Pembelajaran yang Ramah M.SUGIARMIN

Pembelajaran yang Ramah M.SUGIARMIN Pembelajaran yang Ramah M.SUGIARMIN Pemebelajaran yang ramah Pembelajaran yang inklusif, akrab" - ramah kepada anak" dan ramah kepada guru. Ini berarti : siswa dan guru belajar bersama sebagai suatu komunitas

Lebih terperinci

Blogging Platform - 1

Blogging Platform - 1 Blogging Platform - 1 Oleh: Mira Julia & Sumardiono Dibuat dan dipublikasikan oleh: Digital Mommie www.digitalmommie.com (c) 2013 Hak cipta dilindungi Undang-undang Blogging Platform - 2 Mulai Ngeblog

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Keluarga merupakan suatu sistem kompleks yang di dalamnya terdapat ikatan di antara anggotanya dan rasa saling memiliki. Keluarga menurut Ahmadi dan Uhbiyati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Kesehatan RI pada tahun 2010 jumlah anak usia dini (0-4 tahun) di

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Kesehatan RI pada tahun 2010 jumlah anak usia dini (0-4 tahun) di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini merupakan saat seseorang mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang sangat pesat dalam kehidupannya. Perkembangan dan pertumbuhan pada anak usia

Lebih terperinci

Lampiran 1 Cara pengukuran variabel Tujuan Hidup dan Cita-cita : Variabel ini terdiri dari 10 butir pertanyaan dengan skala likert 1-5.

Lampiran 1 Cara pengukuran variabel Tujuan Hidup dan Cita-cita : Variabel ini terdiri dari 10 butir pertanyaan dengan skala likert 1-5. LAMPIRAN 97 98 Lampiran 1 Cara pengukuran variabel Tujuan Hidup dan Cita-cita : Variabel ini terdiri dari 10 butir pertanyaan dengan skala likert 1-5. Pertanyaan berupa keinginan meneruskan ke perguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pernikahan bagi beberapa individu dapat menjadi hal yang istimewa dan penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam kehidupan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada para orang tua yang telah memasuki jenjang pernikahan. Anak juga

BAB I PENDAHULUAN. kepada para orang tua yang telah memasuki jenjang pernikahan. Anak juga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan anugerah terindah yang diberikan Allah kepada para orang tua yang telah memasuki jenjang pernikahan. Anak juga bisa menjadi sebuah impian setiap orang

Lebih terperinci

Rentang perhatian pada anak pra-sekolah sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya

Rentang perhatian pada anak pra-sekolah sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya TINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR ANAK Konsentrasi adalah bagaimana anak fokus dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu sehingga pekerjaan itu mampu dikerjakan dalam waktu tertentu. Kemampuan anak berkonsentrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Dalam pertumbuhannya, anak memerlukan perlindungan, kasih sayang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Dalam pertumbuhannya, anak memerlukan perlindungan, kasih sayang BAB I PENDAHULUAN l.l Latar Belakang Masalah Anak merupakan aset bangsa yang tak ternilai harganya. Merekalah yang akan menerima kepemimpinan dikemudian hari serta menjadi penerus perjuangan bangsa. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masykarakat, bangsa dan negara (Undang-undang Sisdiknas RI

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masykarakat, bangsa dan negara (Undang-undang Sisdiknas RI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah upaya sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

Apa Arti Kesuksesan Bagi Diri Anda Sendiri?

Apa Arti Kesuksesan Bagi Diri Anda Sendiri? Sukses merupakan sebuah tujuan yang hendaknya dimiliki oleh setiap orang. Dengan memiliki tujuan untuk sukses, kita akan semakin termotivasi untuk meraih yang terbaik dalam hidup kita dan selalu melakukan

Lebih terperinci

SEKOLAH UNTUK ANAK AUTISTIK

SEKOLAH UNTUK ANAK AUTISTIK SEKOLAH UNTUK ANAK AUTISTIK Oleh Augustina K. Priyanto, S.Psi. Konsultan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus dan Orang Tua Anak Autistik Berbagai pendapat berkembang mengenai ide sekolah reguler bagi anak

Lebih terperinci

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com MEMBILAS PILU Oleh: Dipa Tri Wistapa Copyright 2014 by Dipa Tri Wistapa Penerbit Dipa Tri Wistapa Website dipoptikitiw@gmail.com

Lebih terperinci

o Ketika hasil pekerjaan saya yang saya harapkan tidak tercapai, saya malas untuk berusaha lebih keras lagi

o Ketika hasil pekerjaan saya yang saya harapkan tidak tercapai, saya malas untuk berusaha lebih keras lagi Skala 1 Skala Kecerdasan Emosional 1. UNFAVORABLE Kesadaran Diri o Saya merasa tidak mengerti perasaan saya sendiri o Saya kurang tahu penyebab kekecewaan yang saya rasakan o Saya malas bergaul dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhannya. Sekolah merupakan salah satu lembaga yang

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhannya. Sekolah merupakan salah satu lembaga yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang paling mutlak dimiliki oleh semua orang. Pendidikan akan menjadi penentu agar bangsa kita dapat berkembang secara optimal. Dengan

Lebih terperinci

LANGKAH EFEKTIF MENDISPLINKAN ANAK USIA TK & SD

LANGKAH EFEKTIF MENDISPLINKAN ANAK USIA TK & SD Makalah LANGKAH EFEKTIF MENDISPLINKAN ANAK USIA TK & SD Oleh: Fitriani Y. Lubis, M.Psi, Psikolog Staf Pengajar Fakultas Psikologi UNPAD Untuk dipresentasikan pada Kursus Sehari Menjadi Orang Tua Idaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, pintar, dan dapat berkembang seperti anak pada umumnya. Namun, tidak

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, pintar, dan dapat berkembang seperti anak pada umumnya. Namun, tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan bagian dari keluarga, dimana sebagian besar kelahiran disambut bahagia oleh anggota keluarganya, setiap orang tua mengharapkan anak yang sehat,

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat

BAB V PEMBAHASAN. mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat BAB V PEMBAHASAN Menurut Ratna Megawangi, pendidikan karakter adalah sebuah usaha untuk mendidik anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga

Lebih terperinci

Pengaruh Perceraian Pada Anak SERI BACAAN ORANG TUA

Pengaruh Perceraian Pada Anak SERI BACAAN ORANG TUA 35 SERI BACAAN ORANG TUA Pengaruh Perceraian Pada Anak Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. matang baik secara mental maupun secara finansial. mulai booming di kalangan anak muda perkotaan. Hal ini terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. matang baik secara mental maupun secara finansial. mulai booming di kalangan anak muda perkotaan. Hal ini terjadi di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pernikahan dini dapat didefinisikan sebagai sebuah pernikahan yang mengikat pria dan wanita yang masih remaja sebagai suami istri. Lazimnya sebuah pernikahan dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak bukanlah orang dewasa mini. Anak memiliki cara tersendiri untuk. lebih bereksplorasi menggunakan kemampuan yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. Anak bukanlah orang dewasa mini. Anak memiliki cara tersendiri untuk. lebih bereksplorasi menggunakan kemampuan yang dimiliki. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah anak-anak dengan berbagai karakter yang berbeda. Setiap anak adalah unik yang memiliki kemampuan berbeda-beda. Anak bukanlah orang dewasa

Lebih terperinci

Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia

Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia Rentang Perkembangan Manusia UMBY 1. Neonatus (lahir 28 hari) Pada tahap ini, perkembangan neonatus sangat memungkinkan untuk dikembangkan sesuai keinginan. 2. Bayi (1

Lebih terperinci

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com LUCKY_PP UNTUKMU Yang Bukan Siapa-Siapa Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com UNTUKMU Yang Bukan Siapa-Siapa Oleh: Lucky_pp Copyright 2014 by Lucky_pp Desain Sampul: Ii dan friend Diterbitkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Dunia ini tidak pernah lepas dari kehidupan. Ketika lahir, sudah disambut

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Dunia ini tidak pernah lepas dari kehidupan. Ketika lahir, sudah disambut BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dunia ini tidak pernah lepas dari kehidupan. Ketika lahir, sudah disambut oleh kasih sayang dan cinta orang tua yang siap berkorban apa saja agar bisa memberi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 40 tahun dimana terjadi perubahan fisik dan psikologis pada diri individu, selain itu

BAB I PENDAHULUAN. 40 tahun dimana terjadi perubahan fisik dan psikologis pada diri individu, selain itu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa awal adalah individu yang berada pada rentang usia antara 20 hingga 40 tahun dimana terjadi perubahan fisik dan psikologis pada diri individu, selain

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Blue Print Kuisioner. Dukungan Sosial

LAMPIRAN 1. Blue Print Kuisioner. Dukungan Sosial LAMPIRAN 1 Blue Print Kuisioner Dukungan Sosial Variabel Aspek Indikator Favorable Unfavorable Dukungan Sosial Emotional esteem support or Menerima perhatian dari keluarga Menerima perhatian dari teman/kerabat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Panti Sosial Asuhan Anak adalah suatu lembaga usaha kesejahteraan sosial

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Panti Sosial Asuhan Anak adalah suatu lembaga usaha kesejahteraan sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Panti Sosial Asuhan Anak adalah suatu lembaga usaha kesejahteraan sosial yang mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan kesejahteraan sosial pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah masyarakat. Manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lain untuk memenuhi berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Anak Usia Dini dimulai masa usia 0 6 tahun. Masa ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Anak Usia Dini dimulai masa usia 0 6 tahun. Masa ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini dimulai masa usia 0 6 tahun. Masa ini merupakan masa yang paling vital bagi kehidupan anak sebab apa yang terjadi pada masa kini

Lebih terperinci

MYERSS BRIGGS TYPE INDICATOR

MYERSS BRIGGS TYPE INDICATOR MYERSS BRIGGS TYPE INDICATOR Personality Questionaire PANDUAN PENGISIAN MBTI NO. A 1. Isilah dengan jujur & refleksikan setiap pernyataan yang ada ke dalam keseharian Anda 2. JANGAN terlalu banyak berpikir,

Lebih terperinci

LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2010 UN TENTANG

LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2010 UN TENTANG LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2010 UN TENTANG PENILAIAN PRIBADI SANDIMAN DI PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA

Lebih terperinci

LAMPIRAN CODING SHEET 1 TRANSKIP INTERVIEW

LAMPIRAN CODING SHEET 1 TRANSKIP INTERVIEW LAMPIRAN CODING SHEET 1 TRANSKIP INTERVIEW TRANSKIP WAWANCARA KEY INFORMAN 1 (BERLIANA) NO KATEGORI PERTANYAAN JAWABAN 1 Alasan menjadi Sudah berapa lama Saya jadi pengajar di pengajar menjadi guru/ pengajar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN GAMES PUZZLE UNTUK MELATIH DAYA INGAT PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS. langkah selanjutnya adalah menganalisa data tersebut.

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN GAMES PUZZLE UNTUK MELATIH DAYA INGAT PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS. langkah selanjutnya adalah menganalisa data tersebut. BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN GAMES PUZZLE UNTUK MELATIH DAYA INGAT PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Setelah data hasil penelitian lapangan terkumpul yaitu tentang penggunaan games puzzle untuk melatih daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu lembaga pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu lembaga pendidikan sebelum anak memasuki jenjang pendidikan dasar yang merupakan upaya pembinaan yang ditujukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam membangun hidup berumah tangga perjalanannya pasti akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam membangun hidup berumah tangga perjalanannya pasti akan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam membangun hidup berumah tangga perjalanannya pasti akan menjumpai berbagai permasalahan kecil ataupun besar sedikit ataupun banyak. Permasalahan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan adanya peningkatan ekonomi dan desakan pemenuhan kebutuhan yang semakin meningkat, banyak orang tua yang bekerja baik itu pria maupun wanita. Akibatnya kehidupan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERCERAIAN ORANG TUA DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA REMAJA KORBAN PERCERAIAN. Skripsi

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERCERAIAN ORANG TUA DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA REMAJA KORBAN PERCERAIAN. Skripsi HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERCERAIAN ORANG TUA DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA REMAJA KORBAN PERCERAIAN Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Psikologi

Lebih terperinci

Mendampingi Perkembangan Mental Anak

Mendampingi Perkembangan Mental Anak Mendampingi Perkembangan Mental Anak Nama : Dr. Warih Andan Puspitosari, M.Sc, SpKJ(K) Suami : Surono Achmad, SPd Anak : 4 Pendidikan : alumni UGM, sedang S3 di UGM Pekerjan : Dosen FK UMY dan Psikiater

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan upaya pembinaaan dan pengasuhan yang ditujukan kepada anak sejak lahir hingga anak usia 6 tahun, meskipun sesungguhnya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Kematangan Sosial Emosional Anak. (1) Perkembangan, proses pencapai kemasakan/usia masak, (2) proses

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Kematangan Sosial Emosional Anak. (1) Perkembangan, proses pencapai kemasakan/usia masak, (2) proses BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kematangan Sosial Emosional Anak 1. Pengertian Kematangan Sosial Emosional Anak Chaplin (2011), mengartikan kematangan (maturation) sebagai: (1) Perkembangan, proses pencapai kemasakan/usia

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. tergolong cukup (48.51%). Komitmen afektif masih tergolong cukup dikarenakan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. tergolong cukup (48.51%). Komitmen afektif masih tergolong cukup dikarenakan BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pemaparan maka diperoleh simpulan sebagai berikut: Komitmen Afektif guru di SMP Negeri Kecamatan Tanah Jawa mayoritas tergolong

Lebih terperinci

TIPS MEMBANGUN RUMAH TANGGA YANG HARMONIS DARI KANG MASRUKHAN. Tahukah anda bahwa untuk membangun sebuah Rumah Tangga yang harmonis

TIPS MEMBANGUN RUMAH TANGGA YANG HARMONIS DARI KANG MASRUKHAN. Tahukah anda bahwa untuk membangun sebuah Rumah Tangga yang harmonis TIPS MEMBANGUN RUMAH TANGGA YANG HARMONIS DARI KANG MASRUKHAN Tahukah anda bahwa untuk membangun sebuah Rumah Tangga yang harmonis tidaklah sulit. Mudah saja, simple dan sangat sederhana. Sebagai seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupannya, keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupannya, keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupannya, keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan intelegensi atau akademiknya saja, tapi juga ditentukan oleh kecerdasan emosionalnya.

Lebih terperinci

Apa respons masyarakat terhadap individu yang sukses atau gagal dalam hidup?

Apa respons masyarakat terhadap individu yang sukses atau gagal dalam hidup? PENGASUHAN POSITIF KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA 2017 Apa respons masyarakat terhadap

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. anak menilai bahwa perilaku tantrum adalah suatu perilaku yang masih

BAB V PEMBAHASAN. anak menilai bahwa perilaku tantrum adalah suatu perilaku yang masih BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Pada anak autis perilaku tantrum sering muncul sebagai problem penyerta kerena ketidakstabilan emosinya, banyak ahli perkembangan anak menilai bahwa perilaku tantrum adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Seorang ibu yang sedang mengalami kehamilan pertama akan merasa berbeda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Seorang ibu yang sedang mengalami kehamilan pertama akan merasa berbeda BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Seorang ibu yang sedang mengalami kehamilan pertama akan merasa berbeda baik secara psikis maupun secara fisik. Perubahan yang terlihat jelas adalah perubahan

Lebih terperinci

PELATIHAN BASIC HYPNOPARENTING BAGI AWAM

PELATIHAN BASIC HYPNOPARENTING BAGI AWAM PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT BAGIAN PSIKOLOGI KLINIS FAKULTAS PSIKOLOGI UNDIP BEKERJASAMA DENGAN RS. HERMINA BANYUMANIK SEMARANG PELATIHAN BASIC HYPNOPARENTING BAGI AWAM SEMARANG, 23 AGUSTUS 2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dewasa dikatakan waktu yang paling tepat untuk melangsungkan pernikahan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dewasa dikatakan waktu yang paling tepat untuk melangsungkan pernikahan. Hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menikah merupakan salah satu tujuan hidup bagi setiap orang. Usia dewasa dikatakan waktu yang paling tepat untuk melangsungkan pernikahan. Hal tersebut merupakan salah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Pola Asuh Orangtua a. Pengertian Dalam Kamus Bahasa Indonesia pola memiliki arti cara kerja, sistem dan model, dan asuh memiliki arti menjaga atau merawat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Orang tua mendambakan anaknya dapat mengendalikan emosinya dengan baik. Tetapi pada kenyataaanya ada anak yang tidak dapat mengendalikan emosinya dengan baik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh orang tuanya tentang moral-moral dalam kehidupan diri anak misalnya

BAB I PENDAHULUAN. oleh orang tuanya tentang moral-moral dalam kehidupan diri anak misalnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang mana merupakan wujud cinta kasih sayang kedua orang tua. Orang tua harus membantu merangsang anak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keluarga adalah satuan sosial yang paling mendasar, dan terkecil dalam

I. PENDAHULUAN. Keluarga adalah satuan sosial yang paling mendasar, dan terkecil dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga adalah satuan sosial yang paling mendasar, dan terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak (baik yang dilahirkan ataupun diadopsi). Menurut

Lebih terperinci

Awal beliau menekuni bidang Aura tentu saja dikarenakan karena Bakat Lahir yang beliau miliki dalam melihat dan merasakan Aura seseorang.

Awal beliau menekuni bidang Aura tentu saja dikarenakan karena Bakat Lahir yang beliau miliki dalam melihat dan merasakan Aura seseorang. Ratu Aura merupakan Pakar energy aura yang berbeda dengan pakar buka aura yang lainnya. Ratu Aura hadir dengan metode buka Aura yang lebih praktis, cepat dan efektif. Wanita cantik, berwibawa, cerdas serta

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ABA 010 CABANG KUOK KABUPATEN KAMPAR

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ABA 010 CABANG KUOK KABUPATEN KAMPAR MENINGKATKAN KEMANDIRIAN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ABA 010 CABANG KUOK KABUPATEN KAMPAR Guru TK ABA 010 Cabang Kuok Kabupaten Kampar email: herlinaher@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIK. NCTM (2000) menyatakan bahwa komunikasi matematis merupakan

BAB II KAJIAN TEORITIK. NCTM (2000) menyatakan bahwa komunikasi matematis merupakan 5 BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kemampuan Komunikasi Matematis NCTM (2000) menyatakan bahwa komunikasi matematis merupakan suatu cara dalam berbagi ide-ide dan memperjelas suatu pemahaman. Within (Umar, 2012)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan anak yang berbeda-beda. Begitu pula dengan pendidikan dan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan anak yang berbeda-beda. Begitu pula dengan pendidikan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penanganan untuk anak berkebutuhan khusus menjadi suatu tantangan tersendiri bagi penyelenggara pendidikan luar biasa mengingat karakteristik dan kebutuhan anak yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah dan Pemuda Departemen Pendidikan Indonesia, Fasli Jalal (Harian

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah dan Pemuda Departemen Pendidikan Indonesia, Fasli Jalal (Harian BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia jumlah anak berkebutuhan khusus semakin mengalami peningkatan, beberapa tahun belakangan ini istilah anak berkebutuhan khusus semakin sering terdengar

Lebih terperinci

2

2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 MODUL 3 MEMPENGARUHI & MEMBANGUN TEAM A. SUB POKOK BAHASAN Komunikasi Efektif untuk Mempengaruhi dan Membangun Team B. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari modul ini peserta pelatihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdasarkan agama dan kepercayaan masing-masing untuk menjalani hidup bersama.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdasarkan agama dan kepercayaan masing-masing untuk menjalani hidup bersama. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan suatu proses penyatuan dua individu yang memiliki komitmen berdasarkan agama dan kepercayaan masing-masing untuk menjalani hidup bersama.

Lebih terperinci

Tugas seorang pustakawan menjalankan roda perpustakaan berjalan dengan. berbagai image, perpustakaan adalah jantungnya perguruan tinggi, perpustakaan

Tugas seorang pustakawan menjalankan roda perpustakaan berjalan dengan. berbagai image, perpustakaan adalah jantungnya perguruan tinggi, perpustakaan PSIKOLOGI PUSTAKAWAN Pendahuluan Tugas seorang pustakawan menjalankan roda perpustakaan berjalan dengan berbagai image, perpustakaan adalah jantungnya perguruan tinggi, perpustakaan gudangnya informasi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan teladan terhadap guru SD Negeri 71/1 Kembang Seri Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan teladan terhadap guru SD Negeri 71/1 Kembang Seri Kabupaten BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan observasi peran kepemimpinan kepala sekolah dalam memberikan teladan terhadap guru SD Negeri 71/1 Kembang Seri Kabupaten Batang Hari,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum seorang praktisi Public Relations memiliki tugas untuk

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum seorang praktisi Public Relations memiliki tugas untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Secara umum seorang praktisi Public Relations memiliki tugas untuk membangun dan membentuk sebuah komunikasi dan hubungan yang baik dengan para stakeholder

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hampir dapat dipastikan bahwa setiap orangtua menginginkan yang terbaik

BAB I PENDAHULUAN. Hampir dapat dipastikan bahwa setiap orangtua menginginkan yang terbaik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hampir dapat dipastikan bahwa setiap orangtua menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya, termasuk dalam hal pendidikan. Orangtua berharap anaknya bisa mendapat

Lebih terperinci

PERAN ORANG TUA TERHADAP ANAK DALAM MEMASUKI TAHUN AJARAN BARU

PERAN ORANG TUA TERHADAP ANAK DALAM MEMASUKI TAHUN AJARAN BARU PERAN ORANG TUA TERHADAP ANAK DALAM MEMASUKI TAHUN AJARAN BARU Tahun ajaran baru adalah tantangan baru bagi anak maupun orangtua. Mengapa? Karena saat memasuki tahun ajaran baru, ada banyak hal yang disiapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Adapun hasil dari penelitian tersebut sebagai berikut : A. Sikap Kewirausahaan : a) Percaya diri

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Adapun hasil dari penelitian tersebut sebagai berikut : A. Sikap Kewirausahaan : a) Percaya diri BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tentang penerapan sikap dan kepribadian wirausaha dilakukan di kalangan mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK GURU SEBAGAI PEMBIMBING DI TAMAN KANAK-KANAK

KARAKTERISTIK GURU SEBAGAI PEMBIMBING DI TAMAN KANAK-KANAK Karakteristik Guru sebagai Pembimbing di Taman Kanak-kanak 127 KARAKTERISTIK GURU SEBAGAI PEMBIMBING DI TAMAN KANAK-KANAK Penata Awal Guru adalah pembimbing bagi anak taman kanak-kanak. Proses tumbuh kembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi sumber daya manusia serta penerus cita-cita perjuangan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi sumber daya manusia serta penerus cita-cita perjuangan bangsa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan potensi sumber daya manusia serta penerus cita-cita perjuangan bangsa dan dalam melaksanakan tanggung jawab tersebut anak perlu mendapat pembinaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemudian dilanjutkan ke tahapan selanjutnya. Salah satu tahapan individu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemudian dilanjutkan ke tahapan selanjutnya. Salah satu tahapan individu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan hidup manusia dialami dalam berbagai tahapan, yang dimulai dari masa kanak-kanak, remaja dan dewasa. Dalam setiap tahapan perkembangan terdapat

Lebih terperinci

Cara Membuka Aura Positif Dalam Diri

Cara Membuka Aura Positif Dalam Diri Cara Membuka Aura Positif Hay sahabat aura semua, bagaimana kabar kamu hari ini? Semoga selalu sehat dan bahagia ya. Seperti biasa hari ini saya akan membahas tema yang sangat penting dan menarik, yaitu

Lebih terperinci

saja ada satu hal yang merupakan kunci. Kunci itu adalah cinta. Cinta dari hati.

saja ada satu hal yang merupakan kunci. Kunci itu adalah cinta. Cinta dari hati. Cinta adalah kunci Hidup..banyak hal yang terjadi, terlaksana dan terdapat didalamnya. Banyak kejadian-kejadian yang terdapat di dalamnya. Kesenangan, kesedihan, kepahitan, ketenangan, kesukaan, dan kebencian.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Penunjang dan Kuesioner Self Esteem dan Jealousy. Frekuensi bertemu dengan pasangan : Sering ( setiap hari )

Lampiran 1. Data Penunjang dan Kuesioner Self Esteem dan Jealousy. Frekuensi bertemu dengan pasangan : Sering ( setiap hari ) Lampiran 1. Data Penunjang dan Kuesioner Self Esteem dan Jealousy DATA PRIBADI Nama ( inisial ) : Jenis Kelamin : Usia : Fakultas : Frekuensi bertemu dengan pasangan : Sering ( setiap hari ) Kadang-kadang

Lebih terperinci

SITUASI SULIT SAAT MEMFASILITASI

SITUASI SULIT SAAT MEMFASILITASI SAAT MEMFASILITASI 1 81 1 82 BAB 4 Teknik Menangani Situasi Sulit Saat Memfasilitasi Bayangkan situasi sulit apa yang bisa dihadapi seorang fasilitator infomobilisasi saat mengelola kegiatan kelompok atau

Lebih terperinci

Sekolah Aman, Nyaman dan Menyenangkan. Bukik Setiawan Penulis Buku Anak Bukan Kertas Kosong

Sekolah Aman, Nyaman dan Menyenangkan. Bukik Setiawan Penulis Buku Anak Bukan Kertas Kosong Sekolah Aman, Nyaman dan Menyenangkan Bukik Setiawan Penulis Buku Anak Bukan Kertas Kosong Bukik Setiawan Obrolan Kita Hari Ini Mengapa Terjadi Kekerasan di Sekolah? Mengatasi Kekerasan di Sekolah? Mencegah

Lebih terperinci

LINGKUNGAN BISNIS STRATEGI MENGENGEBANGKAN USAHA RUMAHAN. Sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah Lingkungan Bisnis. Oleh : NPM :

LINGKUNGAN BISNIS STRATEGI MENGENGEBANGKAN USAHA RUMAHAN. Sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah Lingkungan Bisnis. Oleh : NPM : LINGKUNGAN BISNIS STRATEGI MENGENGEBANGKAN USAHA RUMAHAN Sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah Lingkungan Bisnis Oleh : Nama : ISKANDAR NPM : 11.12.5524 Site : http://www.dzoenblog.blogspot.com SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyapihan 1. Pengertian Penyapihan adalah suatu proses berhentinya masa menyusui secara berangsur-angsur atau sekaligus. Proses tersebut dapat disebabkan oleh berhentinya sang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. dianalisis maka ada beberapa hal yang ditemukan yaitu : panca indra. Dalam iklan oreo versi oreo dan handphone ayah terdapat

BAB IV ANALISIS DATA. dianalisis maka ada beberapa hal yang ditemukan yaitu : panca indra. Dalam iklan oreo versi oreo dan handphone ayah terdapat 84 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dari penyajian data pada bab sebelumnya, kemudian data tersebut dianalisis maka ada beberapa hal yang ditemukan yaitu : 1. Penanda dan Petanda. Petanda merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia diciptakan pastilah memiliki sebuah keluarga, baik keluarga kecil maupun keluarga besar dan keluarga merupakan bagian terkecil dari masyarakat yang mana

Lebih terperinci