6 Kesalahan Umum Saat Memulai Homeschooling

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "6 Kesalahan Umum Saat Memulai Homeschooling"

Transkripsi

1

2 2 6 Kesalahan Umum Saat Memulai Homeschooling Homeschooling adalah sebuah perjalanan pendidikan yang dijalani oleh keluarga. Sebagai sebuah perjalanan, setiap keluarga yang menjalani homeschooling pasti mengalami dinamika-dinamika yang berbeda. Setiap keluarga mengalami proses naik dan proses turun. Setiap keluarga melakukan hal-hal keren, tapi juga melakukan kesalahan dalam proses yang dijalaninya. Kesalahan dalam proses homeschooling bukan hal yang perlu dilihat sebagai aib yang tercela. Kesalahan merupakan jejak dan pembelajaran yang mendewasakan proses homeschooling di setiap keluarga. Karena kesalahan dipandang sebagai pembelajaran, bukan sebuah aib dan cela, keluarga homeschooling biasanya senang merefleksikan perjalanannya dan berbagi cerita kepada keluarga lain agar mereka tidak mengalami kesalahan yang serupa. Proses berbagi ini biasanya dilakukan oleh keluarga-keluarga yang sudah mendapatkan format homeschooling yang sesuai dengan keluarganya dan merasa nyaman dengannya. Berikut ini beberapa kesalahan umum yang dilakukan praktisi homeschooling saat memulai homeschooling untuk menjadi refleksi dan pelajaran bagi keluarga yang hendak memulai proses homeschooling:

3 3 1. TAKEN FOR GRANTED Kesalahan paling mendasar saat memulai dan menjalani homeschooling adalah menganggap keputusan homeschooling sebagai obat mujarab yang bisa menyelesaikan problem-problem pendidikan yang menjadi concern orangtua. Homeschooling dianggap secara otomatis bisa melejitkan potensi anak agar berkembang secara maksimal. Apa akibat yang terjadi dari kesalahan sudut pandang ini? Kesalahan sudut pandang ini dapat mengakibatkan orangtua memiliki ekspektasi-ekspektasi yang terlalu berlebihan pada homeschooling. Orangtua menetapkan tujuan-tujuan yang ingin diterapkan pada homeschoolingnya, tapi tidak membekali diri dengan sikap dan keterampilan untuk merealisasikan tujuannya. Orangtua hanya berharap, tapi tidak menjalani proses yang diperlukan untuk meraih tujuan pendidikan yang telah ditetapkannya. Tips: Orangtua perlu memiliki sudut pandang yang tepat mengenai homeschooling. Walaupun homeschooling memiliki kelebihan-

4 4 kelebihan berupa kustomisasi model pendidikan sesuai visi pendidikan keluarga, homeschooling membutuhkan kerja keras dan proses aktif dari orangtua. Berbeda dari proses mengirim anak ke sekolah di mana keterlibatan orangtua minimal, dalam homeschooling keterlibatan orangtua menjadi kunci penting yang memengaruhi keberhasilan/kegagalan homeschooling. Memilih homeschooling bukanlah sebuah titik akhir. Justru, memilih homeschooling adalah sebuah awal perjalanan pendidikan yang akan dijalani oleh anak bersama dengan orangtua dan seluruh anggota keluarga. Homeschooling tidak bisa dijalani dalam autopilot mode, membiarkan begitu saja proses homeschooling. Homeschooling bukan jaminan sukses menuju keberhasilan. Seperti sistem apapun dalam kehidupan, tidak pernah ada jaminan kesuksesan. Banyak faktor yang memengaruhi keberhasilan. Sebagaimana sekolah ada yang berprestasi dan gagal, demikian pun di dalam homeschooling. Jadi, kunci utama dalam perbaikan atas kesalahan ini adalah harapan yang wajar terhadap homeschooling dan kerja keras untuk mewujudkannya.

5 5 2. TIDAK MENGERJAKAN PR Semua keberhasilan membutuhkan inisiatif dan kerja keras. Keberhasilan tak bisa datang dengan sendirinya kepada kita. Terlebihlebih dalam homeschooling. Mengapa? Karena menjalani homeschooling untuk anak-anak sangat berbeda dibandingkan mengirim anak-anak ke sekolah. Ketika orangtua mengirimkan anak ke sekolah, itu berarti orangtua mendelegasikan proses pendidikan anak pada sistem (sekolah) dan profesional (guru) yang sudah ada. Semua hal yang ada di sekolah sudah ditetapkan. Tugas orangtua adalah memilih sekolah yang paling sesuai dengan visinya, kemudian membayar dan memasrahkan anak pada proses yang dijalani di sekolah tersebut. Sementara itu, dalam homeschooling orangtua memilih untuk bertanggung jawab sendiri atas pendidikan anak-anaknya. Orangtua berperan seperti kepala sekolah, yang menentukan arah pendidikan anak, materi yang dipelajari, serta cara belajarnya. Masalah terjadi jika orangtua menjalani homeschooling tetapi dengan mentalitas seperti mengirim anak ke sekolah.

6 6 Tips: Saat akan menjalani homeschooling, orangtua perlu sadar tentang perbedaan mengirimkan anak ke sekolah dan menjalani homeschooling. Kesadaran itu akan membantu orangtua untuk berinisiatif dan mengambil sikap yang tepat saat menjalani homeschooling. Orangtua perlu belajar mengenai homeschooling karena homeschooling bukan sekedar memindahkan sekolah ke rumah. Banyak jalan untuk belajar tentang homeschooling. Cara belajar yang paling murah dan lengkap adalah menggunakan Google untuk mencari informasi tentang homeschooling. Cara belajar yang lebih terstruktur adalah menggunakan buku-buku tentang homeschooling, baik terbitan luar mapun dalam negeri. Orangtua perlu memiliki mindset yang tepat saat menjalani homeschooling. Orangtua secara sadar memikul tanggung jawab pendidikan anak-anaknya. Homeschooling bukan sekedar pengetahuan dan wawasan. Homeschooling adalah perihal praktek parenting dan kegiatan yang dijalani anak-anak secara mandiri, bersama orangtua, dan kegiatan-

7 7 kegiatan di luar. Ilmu yang dipraktekkan adalah modal besar untuk pelaksanaan homeschooling yang kuat. 3. OVER-INVESTMENT Orangtua yang sedang mengawali homeschooling biasanya dipenuhi semangat. Itu adalah sebuah pertanda bagus dan memang semestinya begitu. Di dalam semangat orangtua itu, ada satu jebakan yang berhubungan dengan semangat, yaitu berkaitan dengan investasi/pengeluaran dana. Karena ingin menyiapkan yang terbaik untuk anak-anak kita, kemudian orangtua biasanya melakukan riset dan melihat banyak hal bagus. Karena merasa membutuhkan materi-materi yang bagus, kemudian orangtua membeli, membeli, dan membeli. Banyak biaya dikeluarkan untuk membeli materi belajar anak yang sebagian diantaranya dipaksakan. Dalam bentuk yang lain, orangtua mengumpulkan, mengumpulkan, dan mengumpulkan materi-materi gratis di Internet hingga banyak sekali. Kemudian realitas datang. Orangtua bingung, bagaimana cara memakai materi yang sudah dikumpulkan atau dibeli? Orangtua bingung,

8 8 kapan memakainya? Dan kebingungan itu bertambah saat orangtua mengetahui bahwa anaknya ternyata tidak menyukainya atau bahkan orangtua sendiri baru sadar (sudah terlanjur membeli) bahwa materi yang sudah dibeli tidak cocok untuk anak. Apa bahaya dari over-investment? Beberapa hal dapat terjadi pada saat orangtua merasa over-investment dalam proses awal homeschooling, antara lain: Orangtua menjadi lebih fokus pada materi belajar daripada anak. Materi belajar tidak dijadikan sebagai sarana/alat yang memfasilitasi anak, tetapi menjadi pengarah proses belajar dan berkegiatan anak. Ada tekanan tambahan pada orangtua karena merasa telah mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk membeli kurikulum/materi belajar anak. Orangtua ingin agar materi itu bisa dipakai oleh anak karena kalau tidak, itu berarti akan menjadi investasi yang sia-sia. Apa yang menurut orangtua bagus belum tentu cocok dengan anak. Kekecewaan yang terjadi akibat anak yang tidak menyukai materi yang dipilihkan dapat menciptakan spiral emosi negatif pada orangtua.

9 9 Tips: Berinvestasilah secara moderat. Belilah materi yang betul-betul Anda butuhkan PADA SAAT INI. Belilah materi yang digunakan anak-anak Anda. Jangan menabung materi belajar karena teknologi terus berkembang. Hal-hal yang dinilai bagus pada saat ini belum tentu bermanfaat beberapa tahun lagi. Bangun kesadaran selalu bahwa kondisi anak lebih penting daripada alat/materi belajar. Kualitas kegiatan anak tidak hanya dipengaruhi oleh ketersediaan materi belajar, tetapi juga kesiapan orangtua untuk berkegiatan bersama anak. Proses pendampingan jauh lebih penting dalam praktek pelaksanaan homeschooling. Jika sudah terlanjur mengalami kasus ketidaksesuaian antara materi yang sudah dibeli dan anak, segeralah melakukan refleksi. Mundurlah sejenak dari kondisi yang ada. Perhatikan dan fokus pada apa-apa yang bekerja untuk anak. Apakah Anda perlu mengubah cara? Apakah Anda mengatur ulang jadwalnya? Apakah Anda perlu mengurangi porsinya? Apakah Anda harus menunda? Apakah Anda harus mengesampingkannya?

10 10 4. MENUNGGU KESEMPURNAAN Berusaha sempurna, mencari yang terbaik dan bekerja semaksimal mungkin adalah sebuah hal yang positif. Tapi, ada kalanya kesempurnaan menjadi hambatan, bukan menjadi panduan yang mendorong terciptanya proses dan hasil yang baik dalam kegiatan homeschooling. Ada beberapa kondisi saat kesempurnaan lebih menjadi hambatan daripada tuntunan. Yang pertama adalah kala kesempurnaan menghambat tindakan. Hal ini terjadi saat orangtua berusaha mengetahui semua hal dan mempersiapkan semua hal, tetapi merasa tidak pernah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk memulai. Kesempurnaan persiapan menjadi masalah ketika orangtua terus menunda keputusan dan tindakan. Sementara waktu terus berjalan dan usia anak terus bertambah. Kesempurnaan lain yang perlu dihindari adalah pengharapan tentang anak sempurna. Orangtua ingin anak yang serba bisa dan serba hebat dalam seluruh hal, sehingga melupakan bahwa setiap anak pasti punya kekuatan dan kelemahan sebagaimana orangtua juga demikian.

11 11 Tips: Setiap orang memang berbeda-beda dalam membangun kesiapan. Mengambil keputusan dan melakukan tindakan tanpa pengetahuan adalah hal yang buruk. Tapi lebih buruk lagi kalau orangtua tak mengambil keputusan dan terus berada dalam wilayah teori. Berilah batas pada diri Anda tentang cukup dan mulailah aksi bersama anak-anak. Informasi yang kita miliki tak pernah lengkap dan sempurna. Selalu ada lubang untuk mempertanyakan apapun pengetahuan dan sudut pandang yang kita ambil. Homeschooling lebih dekat ke proses parenting daripada transfer pengetahuan kepada anak. Dalam parenting, hal yang lebih ditekankan adalah sikap yang benar saat berkegiatan bersama anak. Proses homeschooling dan parenting bertumbuh bersama praktek. Selalu ada interaksi antara teori & konsep dengan praktek di lapangan bersama anak-anak. Proses interaksi bersama anak-anak sebaiknya tidak ditunda karena praktek itu yang justru akan memperkaya teori. Jangan takut mencoba. Gunakan naluri sebagai orangtua, sudut pandang anak sebagai subyek, dan rasionalitas sebagai pemandu

12 12 selama proses perjalanan Anda. Tentu saja, jangan lupa untuk berdoa memohon pembimbingan dari Tuhan selama perjalanan homeschooling dan parenting Anda. Sebagaimana kita (orangtua) bukan manusia sempurna, anak-anak kita pun demikian pula. Mereka punya kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Terimalah semua kondisi itu apa adanya. Berdamailah. Fokuskan pada kekuatan yang dimiliki anak. 5. INGIN TERLIHAT KEREN Kesalahan lain yang muncul saat memulai menjalani homeschooling adalah ingin terlihat keren dan ingin mengesankan orang lain. Fenomena ini muncul biasanya karena pengaruh media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram dan lain-lain. Orangtua melihat kegiatan-kegiatan keren yang dilakukan keluarga lain, orangtua melihat materi-materi keren yang digunakan keluarga lain, orangtua melihat prestasi-prestasi keren anak lain. Orangtua kemudian membandingkan dengan anak-anaknya, dirinya sendiri, dan keluarganya.

13 13 Akibatnya, orangtua merasa minder. Dan supaya tidak minder, orangtua kemudian meniru mentah-mentah yang dilakukan orang lain supaya bisa seperti mereka. Problem mendasar dari masalah ini adalah membandingkan hidup dengan serpihan kehidupan orang lain yang terlihat ideal. Dan jika kemudian orangtua terikut berbagi di media sosial untuk membuat orang lain terkesan dengan yang dilakukan, orangtua akan membuat spiral negatif yang bisa menarik turun kualitas diri dan keluarga. Orangtua bisa kehilangan fokus dalam proses homeschooling dan terjadi pergeseran dari usaha memfasilitasi anak menjadi usaha membuat diri dan keluarga terlihat keren di mata orang lain. Tips: Homeschooling adalah perihal memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak Anda dengan cara yang terbaik. Subyek dalam proses homeschooling adalah anak-anak dan keluarga Anda. Jadi, fokuskan perhatian pada anak-anak dan keluarga Anda. Ukuran keberhasilan ada pada perkembangan anak-anak Anda, bukan supaya terlihat keren atau untuk pamer di Facebook. Lihatlah

14 14 mata mereka, lihatlah kualitas keseharian mereka. Bangun dan nikmati kebersamaan Anda bersama anak-anak dan keluarga. Banyak hal-hal kecil dalam kehidupan keseharian kita yang perlu dan bisa disyukuri. Ada perkembangan gradual dan keajaibankeajaiban yang terjadi pada anak yang perlu dirayakan dengan syukur. Belajar melihat hal-hal kecil dengan rasa syukur adalah proses sederhana yang membangun kenyamanan dan kepercayaan diri. Jadikan informasi tentang keluarga lain yang Anda lihat di Internet sebagai inspirasi yang memberikan ide dan meningkatkan semangat Anda. Jangan sampai Anda merasa terintimidasi sehingga merasa tidak percaya diri dengan proses yang sedang Anda jalani dan bangun bersama anak-anak. 6. INGIN CEPAT MELIHAT HASIL Menjalani homeschooling memang memberikan tekanan tersendiri kepada orangtua karena keluarga menjadi perintis yang berbeda dengan keluarga lain pada umumnya. Karena dinilai berbeda oleh lingkungan pergaulan sekitar, orangtua mungkin menerima pandangan yang meremehkan dari orang lain.

15 15 Orangtua mungkin menerima pertanyaan yang bernada meragukan dan mempertanyakan. Orangtua mungkin menerima penentanganpenentangan dari orang yang dicintai. Yang menambah masalah, tekanan eksternal itu terjadi saat orangtua sendiri sedang belajar dan mencoba mencari model homeschooling yang paling sesuai. Akibatnya, orangtua menjadi mudah panik dan ingin segera memberikan pembuktian kepada orang-orang di sekitarnya. Tips: Tuntutan untuk membuktikan bahwa proses homeschooling berhasil adalah hal yang wajar dan perlu diterima dengan sadar. Itulah tantangan kita sebagai perintis. Tapi tantangan itu tak perlu membuat kita tertekan. Jika orangtua dan anak-anak sama-sama menikmati proses berkegiatan bersama, hampir semua proses homeschooling memberikan hasil yang baik dalam perkembangan anak. Kuncinya adalah melihat pada area-area yang berbeda dari anak sekolah. Carilah ukuran-ukuran sesuai values yang Anda kembangkan dalam homeschooling Anda.

16 16 Anak-anak homeschooling biasanya memiliki kekuatan pada sisi psikologis karena mereka menjalani hari-harinya dengan nyaman bersama orangtua, tanpa tekanan eksternal yang berlebihan. Kondisinya bisa berbeda-beda pada setiap jenjang usia dan setiap kondisi. Jika anak-anak masih preschool, jangan terlalu khawatir dan terburu-buru mengejar aspek akademis (calistung). Jika anak sudah siap dan bisa mengikuti, lakukan dengan sukacita. Jika anak belum siap, tak apa untuk menunda hingga anak siap. Yang terpenting adalah kesehatan dan perkembangan psikologis anak.

17 17 Penulis Sumardiono, biasa dipanggil Aar, adalah seorang ayah dari 3 (tiga) anak, yaitu Yudhistira (2001), Tata (2004), dan Duta (2008). Bersama isterinya, Mira Julia (Lala), mereka memilih homeschooling untuk pendidikan anak-anaknya. Aar dan Lala menjalani homeschooling sejak anak-anak mereka lahir hingga saat ini. Aar memiliki latar belakang pendidikan di bidang teknologi dan manajemen keuangan. Aar menyelesaikan pendidikan di Teknik Informatika ITB dan Magister Manajemen bidang Keuangan di Lembaga PPM, Jakarta. Dalam dunia homeschooling, Aar aktif menulis dan mengelola blog Rumah Inspirasi ( Aar juga telah menulis buku tentang homeschooling berjudul "Apa itu Homeschooling", Homeschooling Lompatan Cara Belajar dan Warna-warni Homeschooling. Blog: Facebook: aar@rumahinspirasi.com

Pola Kegiatan Keseharian - 1

Pola Kegiatan Keseharian - 1 Pola Kegiatan Keseharian - 1 "When you teach less, the children will learn more" John Holt Pendahuluan Pola kegiatan anak usia dini (0-6) tahun berbeda dibandingkan dengan anak usia sekolah. Perbedaan

Lebih terperinci

LISENSI PEMAKAIAN. Materi buku ini merupakan salah satu bonus untuk produk Printable Flashcard yang ada di situs Bentang Ilmu.

LISENSI PEMAKAIAN. Materi buku ini merupakan salah satu bonus untuk produk Printable Flashcard yang ada di situs Bentang Ilmu. LISENSI PEMAKAIAN Materi buku ini merupakan salah satu bonus untuk produk Printable Flashcard yang ada di situs Bentang Ilmu. Dapatkan ribuan printable flashcard dalam berbagai tema dan berbagai materi

Lebih terperinci

Oleh: Sumardiono Layout: Mira Julia

Oleh: Sumardiono Layout: Mira Julia FAQ Homeschooling Oleh: Sumardiono Layout: Mira Julia Dibuat dan dipublikasikan oleh: Rumah Inspirasi & Bentang Ilmu www.rumahinspirasi.com www.bentangilmu.com 1 Pengantar Wacana tentang homeschooling/home

Lebih terperinci

Oleh: Sumardiono Layout: Mira Julia

Oleh: Sumardiono Layout: Mira Julia Model & Metode Homeschooling Oleh: Sumardiono Layout: Mira Julia Dibuat dan dipublikasikan oleh: Rumah Inspirasi & Bentang Ilmu www.rumahinspirasi.com www.bentangilmu.com 1 Model dan Metode Homeschooling

Lebih terperinci

Oleh: Sumardiono Layout: Mira Julia

Oleh: Sumardiono Layout: Mira Julia Belajar Mandiri Self-Directed Learning Oleh: Sumardiono Layout: Mira Julia Dibuat dan dipublikasikan oleh: Rumah Inspirasi & Bentang Ilmu www.rumahinspirasi.com www.bentangilmu.com 1 "The illiterate of

Lebih terperinci

Workbook. Menggali Rahasia Sukses. copyright, Menjadi Pengusaha.com

Workbook. Menggali Rahasia Sukses. copyright,  Menjadi Pengusaha.com Workbook Menggali Rahasia Sukses copyright, www.sukses Menjadi Pengusaha.com 1 Reprint and Redistribution Rights Workbook ini beserta seluruh isinya adalah Kekayaan Intelektual milik www.suksesmenjadipengusaha.com.

Lebih terperinci

Ide Kegiatan Indoor - 1

Ide Kegiatan Indoor - 1 Ide Kegiatan Indoor - 1 Ide Kegiatan Indoor finding what really works! Dear ayah bunda, Pada saat Anda memikirkan tentang homeschooling atau akan memutuskan menerapkan homeschooling sebagai jalan pendidikan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN 79 BAB V HASIL PENELITIAN A. Rangkuman Analisis Subjek Berdasarkan hasil penelitian melalui observasi, wawancara, tes proyeksi dan analisis yang telah dilakukan terhadap ketiga subjek, maka dapat dibuat

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Nama: Yudo Aryo Wicaksono NIM: Kelas: S1-TI-2A

ABSTRAKSI. Nama: Yudo Aryo Wicaksono NIM: Kelas: S1-TI-2A Nama: Yudo Aryo Wicaksono NIM: 10.11.3549 Kelas: S1-TI-2A ABSTRAKSI Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini apapun menjadi lebih mudah, sama halnya dengan bisnis online yang semakin hari peminatnya

Lebih terperinci

Kurikulum, Materi Belajar & Pola Kegiatan Homeschooling

Kurikulum, Materi Belajar & Pola Kegiatan Homeschooling Kurikulum, Materi Belajar & Pola Kegiatan Homeschooling Materi Pembahasan Apa kurikulum untuk homeschooling? Apa pilihan yang tersedia? Materi belajar yang digunakan apa? Di mana bisa memperoleh materi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. santri yang dengan awalan pe didepan dan akhiran an berarti tempat tinggal para

BAB I PENDAHULUAN. santri yang dengan awalan pe didepan dan akhiran an berarti tempat tinggal para BAB I PENDAHULUAN Sebelum tahun 1960-an, pusat-pusat pendidikan pesantren di Indonesia lebih dikenal dengan nama pondok pesantren. Istilah pondok berasal dari bahasa Arab, funduq, yang artinya hotel atau

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Persepsi keluarga terhadap anak dengan ID Keluarga dapat memiliki persepsi yang benar maupun salah terhadap anak dengan ID, khususnya terkait dengan disabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Citra merupakan image yang diberikan seseorang berdasarkan pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk mengetahui citra seseorang terhadap

Lebih terperinci

note CHANGING YOUR COURSE AQUARIUS note Learn More in Less Time

note CHANGING YOUR COURSE AQUARIUS note Learn More in Less Time Learn More in Less Time G2 CHANGING YOUR COURSE The 5 Step Guide to Getting the Life You Want OLEH : BOB & MELINDA BLANCHARD Sterling ublishing Company, Inc. 2008 230 AGES ISBN-13 : 978-1402745874 Hidup

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana

1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian anak, baik di luar dan di dalam sekolah yang berlangsung seumur hidup. Proses

Lebih terperinci

Cara Menulis Blog Yang Baik Dan Benar.

Cara Menulis Blog Yang Baik Dan Benar. Cara Menulis Blog Yang Baik Dan Benar. Allyufi Fazril Rasyidin allyufi@raharja.info :: http:// allyufi-software.blogspot.com/ Abstrak Kali ini saya ingin membahas tentang bagaimana cara membuat artikel

Lebih terperinci

Materi Webinar.

Materi Webinar. Materi Webinar Pertanyaan umum Prinsip-prinsip kegiatan Perkembangan Otak Anak Pertumbuhan Anak Usia 1-5 Tahun Kegiatan Dalam Ruang Kegiatan Luar Ruang Tips Praktis Kegiatan Anak Usia Dini Pertanyaan umum

Lebih terperinci

Cara Membangun Daftar Nama Yang Akan Memasukkan Uang Terus Menerus Ke Rekening Bank Anda, Sekali Anda Tahu Bagaimana Caranya!

Cara Membangun Daftar Nama Yang Akan Memasukkan Uang Terus Menerus Ke Rekening Bank Anda, Sekali Anda Tahu Bagaimana Caranya! 1 Cara Membangun Daftar Nama Yang Akan Memasukkan Uang Terus Menerus Ke Rekening Bank Anda, Sekali Anda Tahu Bagaimana Caranya! Kusuma Putra http://buatnewsletter.com/ 2 Pesan Dari Penulis Hi, saya Kusuma

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang memadai dan efektif pada setiap tahapan manajemen public relations

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang memadai dan efektif pada setiap tahapan manajemen public relations 105 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kegiatan CSR yang baik dan sukses dilapangan dimulai dari manajemen CSR yang baik dapat tercermin melalui manajemen relasi yang memadai dan efektif pada setiap

Lebih terperinci

Pengalaman Saya Mencari Duit di Internet

Pengalaman Saya Mencari Duit di Internet Special Report Edisi 1 Pengalaman Saya Mencari Duit di Internet Halo sobat, Sudah lama rasanya saya ingin menuliskan sebuah laporan khusus untuk bisa dibagikan kepada Anda yang ingin meraih uang dari internet.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari, BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari, dan lain-lain. Setiap tugas dipelajari secara optimal pada waktu-waktu tertentu

Lebih terperinci

Blogging Platform - 1

Blogging Platform - 1 Blogging Platform - 1 Oleh: Mira Julia & Sumardiono Dibuat dan dipublikasikan oleh: Digital Mommie www.digitalmommie.com (c) 2013 Hak cipta dilindungi Undang-undang Blogging Platform - 2 Mulai Ngeblog

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang. kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa digolongkan pada tahap

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang. kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa digolongkan pada tahap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa digolongkan pada tahap perkembangan remaja akhir (18-20 tahun)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas

BAB I PENDAHULUAN. Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan formal di Indonesia merupakan rangkaian jenjang pendidikan yang wajib dilakukan oleh seluruh warga Negara Indonesia, di mulai dari Sekolah Dasar

Lebih terperinci

PELATIHAN BASIC HYPNOPARENTING BAGI AWAM

PELATIHAN BASIC HYPNOPARENTING BAGI AWAM PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT BAGIAN PSIKOLOGI KLINIS FAKULTAS PSIKOLOGI UNDIP BEKERJASAMA DENGAN RS. HERMINA BANYUMANIK SEMARANG PELATIHAN BASIC HYPNOPARENTING BAGI AWAM SEMARANG, 23 AGUSTUS 2014

Lebih terperinci

Cinta Kedua. Majalah Parents Desember Sepenggal kisah tentang kekuatiran untuk jatuh cinta lagi.

Cinta Kedua. Majalah Parents Desember Sepenggal kisah tentang kekuatiran untuk jatuh cinta lagi. Cinta Kedua. Majalah Parents Desember 2011 Sepenggal kisah tentang kekuatiran untuk jatuh cinta lagi. Artikel ini dimuat di majalah Parents edisi Desember 2011. Bisa dikatakan saya beruntung. Majalah ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era globalisasi ini kompetisi antar bank menjadi sangat ketat. Perkembangan bisnis yang baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dyah Kusuma Ayu Pradini, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dyah Kusuma Ayu Pradini, 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perilaku belajar seorang siswa sangat berpengaruh terhadap kelangsungan pembelajarannya. Sesuai dengan pendapat Roestiah (2001), belajar yang efisien dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Moral merupakan aspek mendasar manusia yang perlu dibenahi dan dikembangkan dengan sebaik-baiknya untuk menciptakan kepribadian manusia yang lebih baik. Kaelani (2010)

Lebih terperinci

note THE POWER OF LESS AQUARIUS note D18 Learn More in Less Time AQUARIUS

note THE POWER OF LESS AQUARIUS note D18 Learn More in Less Time AQUARIUS Learn More in Less Time THE OWER OF LESS The Fine Art of Limiting Yourself to The Essential...In Business And In Life OLEH : LEO BABAUTA HYERION BOOKS 170 AGES ISBN-13 : 978-1401309701 Dengan begitu banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan aset nasional jangka panjang, sehingga perlu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan aset nasional jangka panjang, sehingga perlu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan aset nasional jangka panjang, sehingga perlu dipersiapkan agar mampu menghadapi tantangan zaman di era globalisasi. Mahasiswa adalah orang-orang

Lebih terperinci

BISNIS RUMAH MAKAN STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Muhamad Amirudin Fauzi / S1TI2M

BISNIS RUMAH MAKAN STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Muhamad Amirudin Fauzi / S1TI2M BISNIS RUMAH MAKAN Oleh : Muhamad Amirudin Fauzi 10.11.4479 / S1TI2M STMIK AMIKOM YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan dan keinginan serta nilai kualitas jasa sangat ditentukan

Lebih terperinci

Cara Membuat Website

Cara Membuat Website Cara Membuat Website Atraktif dan Menguntungkan DAFTAR ISI 1 1. Pilih Topik Website Anda 3 1.1 Siapa pengunjung website Anda? 6 1.2 Apa yang menarik untuk pengunjung website Anda? 9 1.3 Pilih topik yang

Lebih terperinci

Tips Membangun Blog yang Sukses - 1

Tips Membangun Blog yang Sukses - 1 Tips Membangun Blog yang Sukses - 1 Tips Membangun BLOG yang Sukses Oleh: Mira Julia & Sumardiono Dibuat dan dipublikasikan oleh: Digital Mommie www.digitalmommie.com (c) 2013 Hak cipta dilindungi Undang-undang

Lebih terperinci

commit to user 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Kepercayaan Diri a. Pengertian Kepercayaan diri adalah salah satu aspek kepribadian yang

commit to user 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Kepercayaan Diri a. Pengertian Kepercayaan diri adalah salah satu aspek kepribadian yang 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Kepercayaan Diri a. Pengertian Kepercayaan diri adalah salah satu aspek kepribadian yang paling penting pada seseorang. Kepercayaan diri merupakan atribut yang

Lebih terperinci

RESUME BUKU 8 TO BE GREAT Oleh: Mohamad Reza Pahlevi

RESUME BUKU 8 TO BE GREAT Oleh: Mohamad Reza Pahlevi RESUME BUKU 8 TO BE GREAT Oleh: Mohamad Reza Pahlevi Siapapun pasti ingin sukses. Untuk mencapainya, bukan hanya keterampilan teknik, manage, analisis, sosial, atau berkreasi saja yang hanya merupakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN A. Analisis Tujuan Pendidikan Akhlak Anak dalam Keluarga Nelayan di Desa Pecakaran Kec. Wonokerto.

Lebih terperinci

SUKSES DI KAMPUS. Dr. Rini Nurahaju, M.Si., Psikolog 29 Agustus 2017

SUKSES DI KAMPUS. Dr. Rini Nurahaju, M.Si., Psikolog 29 Agustus 2017 SUKSES DI KAMPUS Dr. Rini Nurahaju, M.Si., Psikolog 29 Agustus 2017 Disampaikan dalam Orientasi Maba Fak. Hukum Universitas Hang Tuah (UHT) MENGAPA KULIAH? MENYENANGKAN ORANG TUA? SUPAYA BISA MENCARI UANG

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS MERANCANG USAHA

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS MERANCANG USAHA KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS MERANCANG USAHA NAMA : Devianto Dwi Nur Asmara Sakti NIM : 11.02.8076 KELAS : 11-D3MI-03 PROGRAM : D3 JURUSAN : MEMEJEMEN INFORMATIKA KELOMPOK: A STIMIK SMIKOM YOGYAKARTA 2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menciptakan berbagai hal seperti konsep, teori, perangkat teknologi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menciptakan berbagai hal seperti konsep, teori, perangkat teknologi yang sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kreativitas merupakan kemampuan intelektual yang sangat penting karena dengan kreativitas manusia mampu memecahkan berbagai masalah dan menciptakan berbagai

Lebih terperinci

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN oleh Rosita E.K., M.Si Konsep dasar dari konseling adalah mengerti

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DOSEN PEMBIMBING DENGAN TINGKAT STRESS DALAM MENULIS SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DOSEN PEMBIMBING DENGAN TINGKAT STRESS DALAM MENULIS SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DOSEN PEMBIMBING DENGAN TINGKAT STRESS DALAM MENULIS SKRIPSI Diajukan oleh : Rozi Januarti F. 100 050 098 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009 BAB

Lebih terperinci

20 Tips CARA MEMPROMOSIKAN TOKO ONLINE. Jejualan

20 Tips CARA MEMPROMOSIKAN TOKO ONLINE. Jejualan 20 Tips CARA MEMPROMOSIKAN TOKO ONLINE Jejualan DaftarIsi Judul Daftar Isi Introduction Isi 1. Berikan Penawaran Awal yang Reguler 2. Gunakan Email Pemasaran untuk Mengingatkan Pelanggan Berbelanja 3.

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6 KEWIRAUSAHAAN MUHAMMAD WADUD

PERTEMUAN 6 KEWIRAUSAHAAN MUHAMMAD WADUD PERTEMUAN 6 KEWIRAUSAHAAN MUHAMMAD WADUD PERCAYA DIRI BERORIENTASI TUGAS DAN HASIL PENGAMBILAN RESIKO KEPEMIMPINAN KEORISINILAN BERORIENTASI KE MASA DEPAN KREATIFITAS KONSEP 10 D DARI BYGRAVE BEBERAPA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. muncul berbagai tantangan dan persoalan serba kompleksitasnya.

BAB I PENDAHULUAN. muncul berbagai tantangan dan persoalan serba kompleksitasnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.I Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia hidup di zaman global yang menuntut perubahan sangat pesat, serta muncul berbagai tantangan dan persoalan serba kompleksitasnya. Di bidang

Lebih terperinci

MATERI WEBINAR Apa kurikulum untuk homeschooling? Apa pilihan yang tersedia? Materi belajar yang digunakan apa? Di mana bisa memperoleh materi belajar? Apa kegiatan anak homeschooling setiap hari? Bagaimana

Lebih terperinci

Panduan Sukses Bisnis BebasBayar

Panduan Sukses Bisnis BebasBayar Anda Mengalami Kesulitan dengan Masalah Keuangan?? atau Pusing Memikirkan Sulitnya Mencari Pekerjaan Saat ini?? STOP!! Kini Siapapun Anda, Apapun Profesinya, Anda Bisa Hasilkan Jutaan Rupiah per Bulan..

Lebih terperinci

LAMPIRAN A-1 SKALA KOMPETENSI INTERPERSONAL

LAMPIRAN A-1 SKALA KOMPETENSI INTERPERSONAL LAMPIRAN A-1 SKALA KOMPETENSI INTERPERSONAL Dengan hormat, Saya Widya Pradani, Mahasiswa Fakultas Psikologi UNIKA Soegijapranata Semarang akan mengadakan penelitian guna penyusunan skripsi. Dengan ini

Lebih terperinci

Apa Arti Kesuksesan Bagi Diri Anda Sendiri?

Apa Arti Kesuksesan Bagi Diri Anda Sendiri? Sukses merupakan sebuah tujuan yang hendaknya dimiliki oleh setiap orang. Dengan memiliki tujuan untuk sukses, kita akan semakin termotivasi untuk meraih yang terbaik dalam hidup kita dan selalu melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa manusia lain dan senantiasa berusaha untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Hubungan antara individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. artinya ia akan tergantung pada orang tua dan orang-orang yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. artinya ia akan tergantung pada orang tua dan orang-orang yang berada di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia terlahir dalam keadaan yang lemah, untuk memenuhi kebutuhannya tentu saja manusia membutuhkan orang lain untuk membantunya, artinya ia akan tergantung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk kemajuan pembangunan. Salah satu lembaga pendidikan yang penting adalah perguruan tinggi.

Lebih terperinci

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: Sam Poole ID: HC Tanggal: 23 Februari 2017

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: Sam Poole ID: HC Tanggal: 23 Februari 2017 S E L E C T D E V E L O P L E A D H O G A N D E V E L O P C A R E E R TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR Laporan untuk: Sam Poole ID: HC560419 Tanggal: 23 Februari 2017 2 0 0 9 H O G A N A S

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang,

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang, karena pada masa ini remaja mengalami perkembangan fisik yang cepat dan perkembangan psikis

Lebih terperinci

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN INSTAGRAM

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN INSTAGRAM SEJARAH DAN PERKEMBANGAN INSTAGRAM Eka Indriani eka.indriani@raharja.info Abstrak Saat ini media sosial berkembang sangat pesat salah satunya yaitu media sosial Instagram. Instagram merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mengubah keadaan tertentu menjadi kondisi yang lebih baik. Perubahan itu harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mengubah keadaan tertentu menjadi kondisi yang lebih baik. Perubahan itu harus 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan sebuah upaya multi dimensional untuk mengubah keadaan tertentu menjadi kondisi yang lebih baik. Perubahan itu harus disertai peningkatan harkat

Lebih terperinci

Trik-trik penyusunan proposal PKM

Trik-trik penyusunan proposal PKM Trik-trik penyusunan proposal PKM Reviewer/Juri Nasional PKM Pembina Penalaran Ditmawa UGM indwiani@gmail.com Rincian Sistimatika Penulisan Semua aturan lengkap penyusunan proposal PKM dapat dibaca di

Lebih terperinci

Ide penulisan buku ini berawal dari obrolan santai. Kata Pengantar

Ide penulisan buku ini berawal dari obrolan santai. Kata Pengantar Quote of the day: According to Einstein: Energy is mass multiplied by the square of the speed of light. According to Britannica: Energy is capacity to do work According to me : Energy is you Pengirim:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan bagian penting dalam kehidupan bermasyarakat. Penggunaan bahasa yang baik menunjukkan jati diri masyarakat yang baik. Agar dapat menggunakan

Lebih terperinci

E-Book ini dibuat dan disusun oleh Mahasiswa Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang Achmad Choirul Arifin i

E-Book ini dibuat dan disusun oleh Mahasiswa Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang Achmad Choirul Arifin i Tips cepat dan mudah mengetik sepuluh jari dalam 14 hari ANDA BISA LANCAR MENGETIK DENGAN TEHNIK SEPULUH JARI HANYA DALAM WAKTU KURANG DARI SATU BULAN E-Book ini dibuat dan disusun oleh Mahasiswa Institut

Lebih terperinci

Lampiran 1 Alat Ukur DATA PRIBADI. Jenis Kelamin : Pria / Wanita IPK :... Semester ke :...

Lampiran 1 Alat Ukur DATA PRIBADI. Jenis Kelamin : Pria / Wanita IPK :... Semester ke :... LAMPIRAN Lampiran 1 Alat Ukur DATA PRIBADI Jenis Kelamin : Pria / Wanita IPK :... Semester ke :... DATA PENUNJANG PENGALAMAN INDIVIDU Jawablah pertanyaan berikut ini dengan cara melingkari pilihan jawaban

Lebih terperinci

Kewirausahaan I. Putra Boediman. Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi MANAJEMEN

Kewirausahaan I. Putra Boediman. Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi MANAJEMEN Modul ke: 03 Eko Fakultas EKONOMI & BISNIS Kewirausahaan I Putra Boediman Program Studi MANAJEMEN Merealisasikan Mimpi Menjadi Kenyataan Dalam hitung-hitungan bisnis, tidak banyak yang gratis pada masa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah suatu hal yang esensial dalam kehidupan manusia, karena manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Pada kesehariannya, seorang

Lebih terperinci

SEMINAR CARA MEMBANGUN TOKO ONLINE YANG SUKSES. Kang Wawan Owner KerajinanBatok.com & Edunusa.com Didukung oleh :

SEMINAR CARA MEMBANGUN TOKO ONLINE YANG SUKSES. Kang Wawan Owner KerajinanBatok.com & Edunusa.com Didukung oleh : SEMINAR CARA MEMBANGUN TOKO ONLINE YANG SUKSES Kang Wawan Owner KerajinanBatok.com & Edunusa.com Didukung oleh : Toko Online Vs. Toko Offline 2 Toko Online Vs. Toko Offline 3 Produk yang dipajang Memilih

Lebih terperinci

Life Style Dot Com (cuplikan)

Life Style Dot Com (cuplikan) Life Style Dot Com (cuplikan) Era internet telah merubah pola bisnis secara mendasar. Banyak orang yang langsung memanfaatkannya dan melakukan berbagai upaya dan berbagai kemungkinan untuk pemanfaatannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jiwa, kepribadian serta mental yang sehat dan kuat. Selayaknya pula seorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jiwa, kepribadian serta mental yang sehat dan kuat. Selayaknya pula seorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa adalah salah satu bagian dari civitas akademika pada perguruan tinggi yang merupakan calon pemimpin bangsa di masa yang akan datang. Untuk itu diharapkan

Lebih terperinci

Yuk Parenting Ala Anti Mainstream!

Yuk Parenting Ala Anti Mainstream! Parenting merupakan suatu perjalanan dalam membentuk ikatan yang sangat bernilai antara orang tua dan anak. Sangatlah penting untuk mengerti kebutuhan dan keunikan anak dan tidak sekedar mengikuti tren

Lebih terperinci

HOBI YANG MENGHASILKAN UANG

HOBI YANG MENGHASILKAN UANG HOBI YANG MENGHASILKAN UANG Oleh: Mike Rini Dikutip dari Danareksa.com Sudah bukan jamannya menggantungkan diri gaji dan perusahaan tempat bekerja, sebab masih tingginya risiko PHK yang menyebabkan Anda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tantangan yang harus dihadapi. Melalui pendidikanlah seseorang dapat memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tantangan yang harus dihadapi. Melalui pendidikanlah seseorang dapat memperoleh BAB I PENDAHULUAN I. 1. LATAR BELAKANG Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak dituntut seseorang untuk membekali diri dengan ilmu pengetahuan agar dapat bersaing dari semakin kerasnya kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya belajar merupakan bagian dari pendidikan. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya belajar merupakan bagian dari pendidikan. Selain itu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aktivitas yang berlangsung sepanjang hidup manusia. Pendidikan itu sendiri tidak dapat dipisahkan dari istilah belajar karena pada dasarnya

Lebih terperinci

o Ketika hasil pekerjaan saya yang saya harapkan tidak tercapai, saya malas untuk berusaha lebih keras lagi

o Ketika hasil pekerjaan saya yang saya harapkan tidak tercapai, saya malas untuk berusaha lebih keras lagi Skala 1 Skala Kecerdasan Emosional 1. UNFAVORABLE Kesadaran Diri o Saya merasa tidak mengerti perasaan saya sendiri o Saya kurang tahu penyebab kekecewaan yang saya rasakan o Saya malas bergaul dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari. Jarak membentang di antara manusia

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari. Jarak membentang di antara manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini terdapat banyak sekali kemudahan yang di tawarkan dalam berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari. Jarak membentang di antara manusia bukanlah lagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Solihah, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Solihah, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu fenomena yang kerap terjadi di kalangan mahasiswa adalah prokrastinasi akademik. Menurut Lay (LaForge, 2005) prokrastinasi berarti menunda dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang khas yang menghadapkan manusia pada suatu krisis

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang khas yang menghadapkan manusia pada suatu krisis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia dalam kehidupannya bisa menghadapi masalah berupa tantangan, tuntutan dan tekanan dari lingkungan sekitar. Setiap tahap perkembangan dalam rentang kehidupan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini pada akhirnya menunjukan bahwa pencapaian-pencapaian

BAB V PENUTUP. Penelitian ini pada akhirnya menunjukan bahwa pencapaian-pencapaian BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini pada akhirnya menunjukan bahwa pencapaian-pencapaian Bandung Berkebun di usia pergerakannya yang masih relatif singkat tidak terlepas dari kemampuannya dalam

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NAROTAMA termasuk Kriteria Perguruan Tinggi yang Pantas Menjadi Idaman

UNIVERSITAS NAROTAMA termasuk Kriteria Perguruan Tinggi yang Pantas Menjadi Idaman UNIVERSITAS NAROTAMA termasuk Kriteria Perguruan Tinggi yang Pantas Menjadi Idaman Sebelumnya saya ucapkan selamat bagi yang telah lulus SMA, SMK atau Sederajat. Bagi yang belum lulus, jangan berkecil

Lebih terperinci

RUMAH MAKAN SPESIAL SAMBAL DI SEKITAR KAMPUS MAGELANG DENGAN HOTSPOT AREA

RUMAH MAKAN SPESIAL SAMBAL DI SEKITAR KAMPUS MAGELANG DENGAN HOTSPOT AREA RUMAH MAKAN SPESIAL SAMBAL DI SEKITAR KAMPUS MAGELANG DENGAN HOTSPOT AREA NAMA : HASAN MADANI NIM : 11.11.4630 KELAS : 11.S1TI.01 JURUSAN : S1 TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan dipandang sebagai proses belajar sepanjang hayat manusia. Artinya, pendidikan merupakan upaya manusia untuk mengubah dirinya orang lain ataupun lingkungannya

Lebih terperinci

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3 Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3 Pengenalan Diri Instropeksi SALAH Dilazimkan Menyalahkan: Orang lain Lingkungan akibatnya Tidak percaya diri Tidak

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER MK.KEWIRAUSAHAAN

UJIAN AKHIR SEMESTER MK.KEWIRAUSAHAAN UJIAN AKHIR SEMESTER MK.KEWIRAUSAHAAN A. Pilih salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang pada salah satu huruf a, b, c atau d pada lembar jawaban yang tersedia!. 01. Saat kita merasa

Lebih terperinci

EKSISTENSI SEKOLAHRUMAH (HOMESCHOOLING) DALAM KHASANAH PENDIDIKAN. Oleh: Wahyudi 1

EKSISTENSI SEKOLAHRUMAH (HOMESCHOOLING) DALAM KHASANAH PENDIDIKAN. Oleh: Wahyudi 1 Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 32 EKSISTENSI SEKOLAHRUMAH (HOMESCHOOLING) DALAM KHASANAH PENDIDIKAN Oleh: Wahyudi 1 Abstrak: Keberadaan pendidikan formal dan nonformal yang ada sekarang ini dirasa

Lebih terperinci

TANTANGAN BLITZ 6 MINGGU

TANTANGAN BLITZ 6 MINGGU TANTANGAN BLITZ 6 MINGGU Mengapa BLITZ? Membangun momentum Menciptakan cerita sukses Mengambil kendali atas bisnis Anda Mengambil kendali atas hidup Anda Melihat visi dan potensi yang lebih besar Membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bermaksud membantu manusia untuk menumbuh kembangkan potensipotensi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bermaksud membantu manusia untuk menumbuh kembangkan potensipotensi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bermaksud membantu manusia untuk menumbuh kembangkan potensipotensi kemanusiaannya. Pendidikan juga merupakan usaha sadar untuk mengembangkan kualitas sumber

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGISIAN. #### Selamat Mengerjakan ####

PETUNJUK PENGISIAN. #### Selamat Mengerjakan #### Lingkarilah pilihan identitas yang sesuai dengan keadaan Anda: Apakah Anda mahasiswa Unika Soegijapranata Semarang? Apakah Anda tidak memiliki usaha secara mandiri? Apakah Orangtua Anda tidak memiliki

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS BUKU REFERENSI MATA KULIAH BERBAHASA ASING DI YOGYAKARTA

PELUANG BISNIS BUKU REFERENSI MATA KULIAH BERBAHASA ASING DI YOGYAKARTA PELUANG BISNIS BUKU REFERENSI MATA KULIAH BERBAHASA ASING DI YOGYAKARTA Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah: Kuliah Bisnis Disusun oleh: Nama : Damar Riyadi NIM : 10.11.3910 Kelompok : D SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, di Indonesia pilihan jalur untuk menempuh pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, di Indonesia pilihan jalur untuk menempuh pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada saat ini, di Indonesia pilihan jalur untuk menempuh pendidikan semakin beragam, mulai dari jalur pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia, melalui upaya pengajaran dan pelatihan, serta

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah, I. PENDAHULUAN Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan

Lebih terperinci

Tes Karakteristik Pribadi

Tes Karakteristik Pribadi 1 2 Tes Karakteristik Pribadi TIPS MENGERJAKAN TES KARAKTERISTIK PRIBADI Soal Tes Kompetensi Pribadi (TKP) pada dasarnya adalah tes yang menilai sikap dan respon seseorang terhadap kasus yang diajukan

Lebih terperinci

Mengenalkan Tekhnologi Informasi GE2Y Kepada Siswa Sekolah Dasar di Pedesaan, Sehingga Menjadi Media dan Sumber Belajar Baru. Oleh : Eka Gustiani

Mengenalkan Tekhnologi Informasi GE2Y Kepada Siswa Sekolah Dasar di Pedesaan, Sehingga Menjadi Media dan Sumber Belajar Baru. Oleh : Eka Gustiani Mengenalkan Tekhnologi Informasi GE2Y Kepada Siswa Sekolah Dasar di Pedesaan, Sehingga Menjadi Media dan Sumber Belajar Baru Oleh : Eka Gustiani I. PENGANTAR Sekarang ini, tekhnologi memiliki peran yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN A PEDOMAN OBSERVASI DAN WAWANCARA

LAMPIRAN A PEDOMAN OBSERVASI DAN WAWANCARA 172 LAMPIRAN A PEDOMAN OBSERVASI DAN WAWANCARA 173 PEDOMAN OBSERVASI A. Keadaan fisik subyek : Penampilan B. Ekspresi wajah saat wawancara : Ceria, tidak suka, cemas, lemas, tertarik, bosan. C. Bahasa

Lebih terperinci

Bagaimana Memotivasi Anak Belajar?

Bagaimana Memotivasi Anak Belajar? Image type unknown http://majalahmataair.co.id/upload_article_img/bagaimana memotivasi anak belajar.jpg Bagaimana Memotivasi Anak Belajar? Seberapa sering kita mendengar ucapan Aku benci matematika atau

Lebih terperinci

Membangun Ide dengan Design Thinking

Membangun Ide dengan Design Thinking Metode Kreatif dalam Memecahkan Masalah Usaha Sosial Strategy Design HASIL KOLABORASI OLEH TIM: DITULIS & DIADAPTASI OLEH: Mega Puspita Pertiwi TERINSPIRASI DARI: IDEO s Attribution (2012) Design for Educators

Lebih terperinci

Peluang Bisnis Membuka Usaha Warung Makan

Peluang Bisnis Membuka Usaha Warung Makan Peluang Bisnis Membuka Usaha Warung Makan STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Disusun Oleh: Vebrian Dwi Jeriyanto 11.12.6055 (11.S1.SI.10) Abstrak Dalam bisnis makanan memang kita tidak dituntut untuk bisa membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. siswa. Menurut Sarwono (1978) mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. siswa. Menurut Sarwono (1978) mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa terdiri dari dua kata yaitu maha yang berarti besar dan siswa yang berarti orang yang sedang melakukan pembelajaran, jadi mahasiswa merupakan seseorang

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN SEBELUM UJI COBA. 1. Skala Tawakal ( I ) 2. Skala Adversity Quotient ( II )

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN SEBELUM UJI COBA. 1. Skala Tawakal ( I ) 2. Skala Adversity Quotient ( II ) 100 101 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN SEBELUM UJI COBA 1. Skala Tawakal ( I ) 2. Skala Adversity Quotient ( II ) 102 IDENTITAS DIRI Nama (inisial) : Jenis Kelamin : Umur : Pendidikan : PETUNJUK PENGISIAN

Lebih terperinci

2

2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 MODUL 3 MEMPENGARUHI & MEMBANGUN TEAM A. SUB POKOK BAHASAN Komunikasi Efektif untuk Mempengaruhi dan Membangun Team B. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari modul ini peserta pelatihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan Indonesia bisa lebih tumbuh dan berkembang dengan baik disegala

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan Indonesia bisa lebih tumbuh dan berkembang dengan baik disegala BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Periode saat ini merupakan zaman modern, Negara Indonesia dituntut untuk mampu menjadi sebuah negara yang hebat dan mampu bersaing di era globalisasi dan diharapkan

Lebih terperinci

Cara Mengangkat Data Dari Hardisk Yang Rusak

Cara Mengangkat Data Dari Hardisk Yang Rusak Cara Mengangkat Data Dari Hardisk Yang Rusak Jelang Fajar Irianto jelangfajaririanto@yahoo.com Abstrak Hardisk merupakan sebuah media penyimpanan data yang memang pasti bisa rusak suatu ketika, namun kerusakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hanya sekali, tetapi penundaan yang sekali itu bisa dikatakan dengan menundanunda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hanya sekali, tetapi penundaan yang sekali itu bisa dikatakan dengan menundanunda BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti pernah melakukan suatu penundaan atau menunda. Namun terkadang individu melakukan penundaan hanya sekali, tetapi

Lebih terperinci