Journal of Control and Network Systems

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Journal of Control and Network Systems"

Transkripsi

1 JCONES Vol. 6, No. 2 (2017) Hal: Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal: RANCANG BANGUN OTOMASI TEMPORARY BOGIE DAN TRAVERSER PADA PT. INDUSTRI KERETA API (PERSERO) BERBASIS ARDUINO UNO Baruna Adi Laksana 1) Susijanto Tri Rasmana 2) Yosefine Triwidyastuti 3) Program Studi/Jurusan Sistem Komputer Institut Bisnis dan Informatika STIKOM Surabaya Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya, ) barunaadi10@gmail.com, 2) susyanto@stikom.edu, 3) Yosefine@stikom.edu Abstract: Today, the need in the industry on production equipment is absolutely necessary in order to improve efficiency, cost and time. At these factors we develop a Traverser and Temporary Bogie in PT. INKA (Persero). Temporary bogie is a tool comprising of two wheels or more devices coupled together, While the traverser is a means of transport walking bridge that is ready to deliver Bogie to the destination between workshops. In this Final project,temporary Bogie is designed back and miniature prototype complete with a model workshop. In designing Traverser and Temporary Bogie, we added a DC motor, Infrared Proximity sensor, I2C and LCD controller driver board with microcontroller-based Arduino UNO. By working tool that is easy, it can facilitate the process of moving goods between workshop material in PT. INKA (Persero). Based on the results of the final test on this study, as many as 36 times, the average error percentage is 29.15%. And to the results of the testing of pure success reached a level of 76.7%. Keywords: Infrared, Proximity, DC motor, Arduino, LCD Pertumbuhan teknologi dewasa ini telah berkembang luas. Khususnya di Indonesia sendiri sebagai negara berkembang pertumbuhan teknologi di dunia industri terus meningkat setiap tahunnya. Transportasi pun juga ikut berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi karena permintaan akan pasar terus meningkat di tiap daerah. Banyaknya jumlah produksi yang dilakukan mempengaruhi perlunya penggunaan suatu peralatan untuk pemindahan barang. Peralatan pemindahan barang dibuat untuk memudahkan pekerjaan, tidak menutup kemungkinan digunakan untuk meringankan pembawaan barang jika barang terlalu berat ataupun terlalu besar untuk dibawa oleh manusia. Pada studi kasus pemindahan barang di PT. INKA (Persero) yang masih menggunakan teknologi konvensional yaitu di dorong menggunakan forklift. Padahal peran Temporary Bogie sangatlah besar di divisi produksi untuk mengkat bahan bahan material material dan juga bahkan pemindahan gerbong setengah jadi antar workshop. Oleh karena itu, dibuat perancangan Temporary Bogie pintar yaitu dengan sebutan Smart Temporary Bogie yang berkonsep tenaga robot atau bisa disebut berjalan otomatis tanpa bantuan dorong forklift yang tidak tepat guna sebagai sarana alat dorong Temporary Bogie. Dalam tugas akhir ini akan dibuat sebuah miniatur peralatan pengangkut barang yang bertujuan sebagai bentuk miniatur pemindah barang sebenarnya yang ada pada PT. INKA (Persero). Perangkat ini berfungsi sebagai miniatur media untuk memindahkan barang, dimana terdapat tiga tempat asal barang dan tiga tempat tujuan barang yang digunakan sebagai miniatur pemindahan barang pada PT. INKA (Persero). Traverser dan Bogie digunakan untuk pengangkutan barang Arduino UNO digunakan sebagai kontrolernya. Traverser Traverser adalah sebuah alat bantu penyebrangan material dan badan kereta api untuk dipindahkan dari suatu proses ke proses selanjutnya. (PT INKA (Persero). 2014). JCONES Vol. 6, No. 2 (2017) Hal: 108

2 Bogie Bogie merupakan sistem kesatuan roda pada kereta api, baik di kereta berpenggerak maupun kereta non penggerak. Bogie pada umumnya dipakai untuk roda yang jumlahnya lebih dari 2 gandar (As) dalam satu kereta. (PT INKA (Persero). 2014). Arduino UNO Arduino Uno adalah papan pengembangan (development board) mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Disebut sebagai papan pengembangan karena board ini memang berfungsi sebagai arena prototyping sirkuit mikrokontroller. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output atau biasa ditulis I/O, dimana 6 pin diantaranya dapat digunakan sebagai output PWM, 6 pin input analog, menggunakan crystal 16 MHz, koneksi USB, jack listrik, header ICSP dan tombol reset. (Ecadio. 2015). LCD LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD digunakan diberbagai bidang seperti alat elektronik, kalkulator, atau pun layar komputer. LCD menggunakan dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16 sebagai media penampil dan dapat dilihat pada gambar 2.9. LCD berfungsi sebagai penampil yang akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat.(bintangtyo. 2014). I2C (Inter Integrated Circuit) I2C (Inter Integrate Circuit) adalah standar komunikasi serial dua arah menggunakan dua saluran yang didesain khusus untuk pengontrolan IC (Lihat Gambar 2.10). Sistem I2C terdiri dari saluran SCL (Serial Clock) dan SDA (Serial Data) yang membawa informasi data antara I2C dengan pengontrolnya. Piranti yang dihubungkan dengan sistem I2C Bus dapat dioperasikan sebagai Master dan Slave. Master adalah piranti yang memulai transfer data pada I2C Bus dengan membentuk sinyal Start, mengakhiri transfer data dengan membentuk sinyal Stop, dan membangkitkan sinyal clock. Slave adalah piranti yang dialamati master. Infrared Proximity Sensor E18-D80NK Modul infrared proximity E18-D80NK merupakan salah satu jenis dari kategori modul infrared dimana modul ini memiliki bentuk yang ringkas dan rapi dari segi pemasangan secara tepat. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya benda dibawah robot Traverser dan Bogie, digunakan sensor jarak yang berbasis pada infrared. Modul yang digunakan adalah modul sensor E18-D80NK UBEC 3A-5A UBEC (Universal Battery Elemination Circuit) adalah rangkaian elektronik eksternal yang berfungsi memberikan daya dari baterai dan berfungsi sebagai regulasi tegangan hingga 5/6 Volt. UBEC digunakan pada Traverser dan Bogie karena spesifikasi UBEC yang menghasilkan tegangan output 5/6 VDC yang sesuai kebutuhan pada inputan motor DC, sensor, LCD I2C maupun Instrumentasi lainnya input dan memiliki arus keluaran yang stabil sehingga tidak mudah merusak komponen. Keypad Membran 4x4 Keypad adalah bagian penting dari suatu perangkat elektronika yang membutuhkan interaksi manusia. Keypad berfungsi sebagai interface antara perangkat (mesin) elektronik dengan manusia atau dikenal dengan istilah HMI (Human Machine Interface). Matrix keypad 4 4 merupakan salah satu contoh keypad yang dapat digunakan untuk berkomunikasi antara manusia dengan mikrokontroler. Motor DC Motor DC adalah motor yang bergerak dengan putaran 360 derajat, biasa disebut dinamo, biasa digunakan sebagi penggerak roda, apa bila sumber positif dan negative dipaang terbalik maka motor DC akan berlawan arah dari arah putaran sebelumnya. Pada motor DC, daerah kumparan medan yang dialiri arus listrik akan menghasilkan medan magnet yang melingkupi kumparan jangkar dengan arah tertentu. (Zuhal. 1988). HMI (Human Machine Interface) Human Machine Interface (HMI) adalah sistem yang menghubungkan antara manusia dan teknologi mesin. HMI dapat berupa pengendali dan visualisasi status, baik dengan manual maupun melalui visualisasi komputer yang bersifat real time. Sistem HMI biasanya bekerja secara online dan real time dengan membaca data yang dikirimkan melalui I/O port yang digunakan oleh sistem controller-nya. JCONES Vol. 6, No. 2 (2017) Hal: 109

3 Power Supply Sistem power supply merupakan faktor yang paling penting dalam suatu sistem, baik yang bersifat analog maupun digital. Karena suatu sistem tidak akan berfungsi atau berjalan dengan baik tanpa mendapat sumber tegangan dan bisa dikatakan sebagai suatu rangkaian yang menyediakan daya. gambar isometri yang berbentuk 2D diolah lagi dengan bantuan 3DsMax Berikut desain gambar 3D dari bentuk maket : METODE Pada rancangan pengerjaan tugas akhir ini penggambaran perancangan sistem seperti pada gambar 1 berikut. Gambar 4 Desain 3D dari Maket Gambar 1 Model perancangan track antar workshop Tahapan desain maket workshop ini digambar dan dirancang untuk mempermudah pembacaan desain secara real. Desain maket ini digambar dalam bentuk gambar 2D dan disertakan juga dengan bentuk 3D yang bertujuan memudahkan mengenali antara workshop X dan workshop Z. Pada desain berikut juga telah diberikan visualisasi warna pembeda antara kedua workshop dan juga track jalur khusus traverser dengan ukuran maket yang disesuaikan. Seperti yang telah dibuat dalam bentuk real multiplek dan kayu yang telah dipotong sesuai rangka dan bagianbagiannya secara detail. Berikut tampilan gambar isometri dalam bentuk 2D pada gambar 2. Gambar 5 Desain 3D bentuk fisik Bogie Gambar 6 Desain 3D bentuk fisik Traverser Gambar 7 Penempatan traverser pada maket. Gambar 3 Gambar Isometri 2D Setelah gambar isometri atau gambar 2D telah selesai, tahap selanjutnya adalah membuat desain gambar 3D dengan mengolah Gambar 8 Gambar 3D desain maket, traverser dan bogie. JCONES Vol. 6, No. 2 (2017) Hal: 110

4 Perancangan Motor driver dan Motor DC Rangkaian motor driver menggunakan modul motor driver L298N H-bridge 2A yang mempunyai 2 output motor kontroler. Dengan driver motor H-bridge, kita dapat mengendalikan putaran as motor DC dalam dua arah, baik berputar searah jarum jam maupun berputar berlawanan arah jarum jam dan juga dapat mengatur kecepatan PWM (Pulse Width Modulation) pada motor DC. Perangkat eksternal elektronika yang disematkan pada proyek ini berfungsi sebagai memberikan daya dari baterai dan berfungsi sebagai regulasi tegangan hingga 5/6 Volt. Spesifikasi UBEC yang menghasilkan tegangan output 5/6 VDC yang sesuai kebutuhan pada inputan motor DC, sensor, LCD I2C maupun Instrumentasi lainnya input dan memiliki arus keluaran yang stabil sehingga tidak mudah merusak komponen. Gambar 11 Rangkaian pemasangan UBEC Gambar 9 Rangkaian modul motor driver L298N H-bridge 2A dengan motor DC yang terhubung dengan Arduino UNO Perancangan sensor Infrared Proximity E18-D80NK Pada perancangan proyek ini meggunakan sensor infrared proximity E18- D80NK karena mempunyai jarak sensing yang dapat diatur melalui trimmer pada belakang sensor. Kelebihan sensor ini mempunyai kepala cembung yang mendifusi cahaya infrared ke sebuah benda sebagai detektor untuk umpan balik mengirim data ke arduino yang kemudian mendapatkan informasi yang ditampilkan ke LCD dan motor driver sebagai kondisi motor berjalan atau berhenti. Kegunaan utama UBEC adalah pentingnya output dengan tegangan 5v DC yang stabil dari power supply ber-arus DC yang lebih besar dari output dari UBEC yaitu yang bernilai 5v DC. Dengan sumber tegangan 5v DC dari UBEC langsung disalurkan ke terminal power yang berisi port in tegangan 5v DC dan ground, karena banyak instrumen sensor, arduino, LCD I2C dan perangkat lainnya banyak menggunakan sumber tegangan 5v. Algoritma Kontrol Sistem Sistematika Flowchart dari system seperti berikut : Start Init Input Tombol Motor jalan Baca sensor No Sensor == Tujuan Yes Motor Berhenti Gambar 10 Rangkaian infrared proximity Perancangan UBEC (Universal Battery Elemination Circuit) 3A-5A Stop Gambar 12 Flowchart dari sistem Bogie JCONES Vol. 6, No. 2 (2017) Hal: 111

5 Start Init Input keypad Asal & Tujuan Motor jalan A Input keypad jalan Motor Jalan Baca Sensor No dengan program yang telah dibuat dan di upload pada Arduino Uno (Lihat Gambar 15, maka penempatan karater sudah sesuai dengan yang diharapkan. LCD digunakan untuk menampilkan masukkan dari user berupa posisi asal bogie dan tujuan bogie. Serta menampilkan data sensor yang terdapat pada bogie dan traverser untuk mengetahui berapa banyak traverser telah melewati workshop. Baca sensor No Sensor == Tujuan Sensor == Asal Yes Yes Motor Berhenti Motor Berhenti Stop A Gambar 13 Flowchart dari sistem Traverser HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Arduino Uno Dari hasil pengujian saat compile atau Verify program dan tidak ada komen pada kolom info bahwa tidak ada syntax error (Lihat Gambar 14). Berarti program sudah bisa berhasil di upload di Microcontroller. Gambar 15 Pengujian LCD (Liquid Crystal Display). Pengujian Keypad Keypad pada penelitian ini digunakan untuk input asal dan tujuan yang nilai input akan ditampilkan melalui LCD (Liquid Crystal Display) untuk selanjutnya inputan akan diproses oleh microcontroller sesuai dengan inputan asal dan tujuan yang telah diinputkan melalui keypad. Hasil pengujian pada bagian ini adalah ketika user menginputkan data asal dan tujuan (Lihat Gambar 16) data akan ditampilkan pada LCD. Hasil pengujiannya data yang tampil pada LCD sesuai dengan penekanan input pada keypad. Gambar 14 Tampilan Pengujian Verify Program Pengujian LCD LCD LCD (Lyquid Crystal Display) digunakan untuk menapilkan kelembaban dan suhu yang ada pada ruangan greenhouse dan monitoring suhu dan kelembaban dan menampilkan setting point suhu dan kelembaban. Dari LCD (Liquid Crystal Display) menunjukkan hasil tampilan yang sesuai Gambar 16 Test Tombol Keypad Pengujian Sensor Infrared Proximity Pengujian ini adalah pengujian yang dilakukan terhadap sensor infrared proximity, dimana sensor ini adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi traverser sudah melewati berapa banyak workshop yang mendeteksi adanya benda sebagai detektor JCONES Vol. 6, No. 2 (2017) Hal: 112

6 yang dibaca oleh infrared proximity dan memberikan informasi data pada Arduino yang ditujukan ke motor driver sebagai tanda motor berhenti atau berjalan. Hasil pengujian yang dilakukan terhadap sensor infrared proximity adalah sensor dapat mendeteksi ada atau tidaknya sebuah benda dan indikator lampu akan menyala (Lihat Gambar 17). fungsi dari motor driver ini untuk menjalankan motor DC dapat berjalan diatas rel dengan olah digital sesuai program dari Arduino UNO. Pada hasil pengujian ini dilakukan terhadap motor driver dan motor DC dimana motor driver (Lihat gambar 19) dapat mendrive motor DC berjalan ketika diberi perintah dari arduino khususnya traverser (Lihat gambar 20) yang dapat berjalan menuju workshop tujuan yang bergerak dari kondisi awal (asal) untuk menjemput bogie dari track yang berada pada workshop asal. Jika traverser sudah sampai di workshop tujuan maka traverser akan berhenti, kemudian bogie berjalan menuju atas traverser yang merupakan jembatan pengantar bogie menuju track di workshop tujuan. Dari kondisi tersebut dapat disimpulkan bahwa motor pada traverser dan bogie (Lihat gambar 21) dapat berjalan sesuai input dari program. Gambar 17 Sensor Infrared Proximity mendeteksi benda Apabila terdapat sebuah benda didepan sensor dengan radius 0 sampai 10 cm maka akan dideteksi adanya benda, namun apabila pada radius 0 sampai 10 cm tidak terdapat benda maka akan dideteksi sebagai nilai 0 atau false dan lampu indikator tidak menyala (Lihat Gambar 18). Gambar 19 Motor Driver Aktif Gambar 20 Motor pada traverser berjalan Gambar 18 Sensor Infrared Proximity tidak mendeteksi benda Pada gambar 17 menunjukkan sesnsor mendeteksi benda yang ditandai dengan menyalanya lampu indikato dan sedangkan pada gambar 18 indikator lampu pada sensor tidak menyala apabila sensor tidak mendeteksi benda. Pengujian Motor Driver dan Motor DC Pengujian motor driver ini merupakan pengujian terhadap motor driver. Dimana Gambar 21 Bogie bergerak menuju track tujuan Pengujian keseluruhan Sistem Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui respon dari sensor infrared proximity dan juga ketepatan pergerakan motor. Sensor infrared proximity dan motor JCONES Vol. 6, No. 2 (2017) Hal: 113

7 DC ini dapat berjalan sesuai dengan rancangan dan rumusan masalah yang dibuat pada proyek ini. Hasil pengujian ini berupa data acak keberhasilan yang dimaksud adalah data pengujian keberhasilan bogie yang berhasil berjalan dari posisi awal pada sebuah track acak yang berada pada posisi workshop X menuju salah satu track yang berada pada workshop Z. Berjalannya pengujian bogie terus berlanjut bergantian menuju track secara acak yang berjumlah 6 track yaitu 3 track yang berada di workshop X dan 3 track yang berada di workshop Z. Gambar 22 Bogie telah berhasil menuju tujuan akhir dan sensor mendeteksi benda dan motor berhenti. Gambar 23 Bogie berada diatas traverser dan siap diantar ke track tujuan. Gambar 24 Traverser berhasil mengantar bogie ke track tujuan. Pengujian keberhasilan traverser juga dilakukan dengan melakukan input oleh user yang dilakukan melalui keypad dengan memasukkan nilai asal (menjemput bogie) dan tujuan (mengantarkan bogie) dari salah satu track di workshop asal menuju salah satu track pada workshop tujuan. Pengujian data keberhasilan dilakukan sebanyak 18 kali percobaan. Berikut daftar tabel percobaannya : Tabel 1 Pengujian Akhir keberhasilan Berjalannya Traverser. No. Posisi Traverser Respons Error Steady State System Stability Awal Tujuan Sejajar Tidak Sejajar Di Jalur Keluar Jalur 1 A 1 Tepat Stabil 2 A 2 Tepat Stabil 3 A 3 lebih 4cm Stabil 4 B 1 lebih 3cm Stabil 5 B 2 Tepat Stabil 6 B 3 lebih 2cm Stabil 7 C 1 lebih 2.7cm Stabil 8 C 2 Tepat Stabil 9 C 3 kurang 6.7cm Stabil 10 1 A lebih 1.8cm Stabil 11 1 B Tepat Stabil 12 1 C Tepat Stabil 13 2 A Lebih 2.5cm Stabil 14 2 B Tepat Stabil 15 2 C kurang 6.8cm Stabil 16 3 A lebih 3cm Stabil 17 3 B lebih 1cm Stabil 18 3 C Tepat Stabil Tabel 1 merupakan tabel pengujian akhir pada traverser yang telah dilakukan pengujian sebanyak 18 kali. Pada tabel 1 diatas di jelaskan bahwa user telah memasukkan perintah ke traverser pada posisi berangkat menjemput bogie di posisi awal dan juga memasukkan posisi berhentinya traverser sebagai tujuan akhir bogie. Pengujian ini di dalamnya terdapat dua kondisi yang termasuk dalam sistem pengaturan yaitu ada Respons Error Steady State dan System Stability. Kemudian untuk kondisi Respons Error Steady State terdapat dua kondisi yaitu apakah rel pada traverser berhasil sejajar dengan rel workshop atau tidak sejajar. Dan yang terakhir adanya kondisi System Stability yang memiliki dua kondisi apabila traverser akan keluar jalur rel ketika sedang berjalan dan traverser akan tetap stabil di jalur rel. Dari pengujian tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pada saat kondisi Respons Error Steady State traverser telah berhasil sejajar dengan rel sebanyak 8 kali dari 18 kali percobaaan yang dilakukan antar track yang terdapat di workshop. Sehingga terjad error sebanyak 10 kali dari 18 percobaan dengan persentase 58% traverser telah berhenti di keadan rel tidak sejajar. Besarnya nilai error dapat disimpulkan dari rata-rata total ke-tidak JCONES Vol. 6, No. 2 (2017) Hal: 114

8 Tabel 2 Pengujian Akhir Keberhasilan Traverser berdasarkan Respons Time. sejajaran traverser yaitu sebanyak 1.86 cm. Selanjutnya kondisi terakhir pada tabel pengujian diatas yaitu System Stability, traverser telah berjalan stabil sesuai pada jalur dengan persentase sebanyak 100% dan 0% tanpa keluar jalur. Pada tabel 2 adalah tabel Pengujian akhir dari keberhasilan pengujian berjalannya traverser dengan memperhatikan respons time. Pada tabel 2 diatas di jelaskan bahwa user telah memasukkan perintah ke traverser pada posisi awal berangkat dan tujuan pada salah satu titik berhentinya traverser sebagai tujuan akhir traverser. Pengujian ini di dalamnya terdapat kondisi yang termasuk dalam sistem pengaturan yaitu Respons Time (s). Pada tabel pengujian 2 ini diabagi menjadi tiga kondisi yaitu ketika traverser sejajar, kondisi traverser terdekat dan koondisi traverser terjauh. Dari pengujian diatas pada saat posisi traverser sejajar dilakukan 6 kali pengujian dengan mengambil posisi traverser melibatkan posisi Home sebagai titik awal traverser berada. Posisi traverser sejajar mendapatkan rata-rata waktu sebanyak 3.03 detik dari total waktu detik. Sedangkan posisi traverser terdekat dilakukan percobaan sebanyak 8 kali pengujian. Dengan mengabaikan kondisi Home diperoleh rata-rata waktu sebanyak 1.26 detik dengan total waktu detik. Yang terakhir merupakan pengujian traverser dengan posisi terjauh yaitu dengan dilakukannya 4 kali percobaan. Kondisi ini sama halnya dengan mengabaikan kondisi Home. Sehingga rata-rata waktu yang didapat sebanyak 3.24 detik dari total waktu sebanyak detik. Dapat disimpulkan bahwa Respons Time(s) akan berbeda di setiap pengelompokan antara traverser pada posisi sejajar mendapat rata-rata waktu Respons Time(s) sebanyak 3.03 detik, posisi traverser terdekat mendapatkan rata-rata waktu Respons Time(s) sebanyak 1.26 detik dan posisi traverser terjauh mendapatkan rata-rata waktu Respons Time(s) sebanyak 3.24 detik. Tabel 3 Pengujian Akhir Keberhasilan Berjalannya Bogie No. Respons Time(s) Respons Error Steady State System Stability 1/2 Perjalanan 1 Perjalanan On Point Point Lost Di Jalur Keluar Jalur detik Ya Stabil detik Ya Stabil detik Ya Stabil detik Ya Stabil detik Ya Stabil detik Error Keluar Jalur detik Ya Stabil detik Ya Stabil detik Error Keluar Jalur detik Error Keluar Jalur detik Error Keluar Jalur detik Ya Stabil detik Ya Stabil detik Ya Stabil detik Ya Stabil detik Error Keluar Jalur detik Error Keluar Jalur detik Error Keluar Jalur JCONES Vol. 6, No. 2 (2017) Hal: 115

9 Pada tabel 3 adalah tabel Pengujian akhir dari keberhasilan pengujian berjalannya bogie dengan pengujian sebanyak 18 kali. Pada tabel 3 diatas di jelaskan bahwa user telah memasukkan perintah ke bogie pada posisi awal berangkat bogie di posisi track pada salah satu workshop dan juga memasukkan posisi titik berhentinya bogie sebagai tujuan akhir bogie. Pengujian ini di dalamnya terdapat tiga kondisi yang termasuk dalam sistem pengaturan yaitu ada Respons Time (s), Respons Error Steady State, dan System Stability. Pada kondisi Respons Time (s) terdapat dua perbedaan perjalanan bogie dimana ½ perjalanan merupakan bogie berjalan dari track asal ke titik berhenti traverser, kemudian 1 perjalanan di hitung dari bogie berjalan dari awal menuju tujuan berhenti di track yang ada di workshop seberang. Pada kondisi 1 perjalanan khusus untuk kondisi track dan traverser sejajar lurus. Kemudian untuk kondisi Respons Error Steady State terdapat dua kondisi yaitu apakah bogie berhasil tepat di titik akhir pada track yang ada pada setiap workshop atau tidak. Dan yang terakhir adanya kondisi System Stability yang juga memiliki dua kondisi apakah bogie akan keluar jalur rel ketika sedang berjalan dan bogie akan tetap stabil di jalur rel. Dari pengujian tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pada kondisi Respons Time (s) bogie telah berhasil tepat waktu dengan persentase sebanyak 67% dengan rata-rata waktu 2.56 detik, dan bogie gagal tepat waktu mendapatkan persentase sebanyak 33% dengan waktu rata-rata error detik. Kemudian pada saat kondisi Respons Error Steady State, bogie telah berhasil berhenti tepat di titik akhir pemberhentian sebanyak 11 kali dari 18 kali percobaan. Percobaan tersebut dilakukan pada setiap track yang ada di setiap workshop dengan rel antar track yang terdapat di workshop. Sehingga error terjadi sebanyak 7 kali dari 18 percobaan, dimana bogie tidak berhenti di titik berhenti. Keadan terakhir pada tabel pengujian diatas yaitu System Stability, bahwa bogie telah berjalan stabil sesuai pada jalur dengan persentase sebanyak 67% dan 37% keluar jalur karena berbagai faktor. Tabel 4 merupakan tabel pengujian akhir keseluruhan sistem, yaitu yang meliputi traverser dan bogie yang berjalan sesuai apa yang telah menjadi fungsinya. Pada tabel 4 diatas di jelaskan bahwa user telah memasukkan perintah ke bogie pada posisi awal berangkat bogie di posisi track pada salah satu workshop dan juga memasukkan posisi titik berhentinya bogie sebagai tujuan akhir bogie. Pengujian ini di dalamnya terdapat tiga kondisi yang termasuk dalam sistem pengaturan yaitu sampai di titik tujuan yang merupakan penggolongan berhasil atau gagalnya sistem yang telah dibuat. Yang ke dua adanya penyebab kegagalan sistem dan yang terakhir ada Waktu yang menunjukkan rentang waktu ketika start dan finish ketika sistem berjalan. Tabel 4 Pengujian Akhir keberhasilan Berjalannya Keseluruhan Sistem No. Posisi Sampai di Tujuan Penyebab Kegagalan Waktu (s) Awal Tujuan Berhasil Gagal 1 A 1 Ya Tidak 6.04 Detik 2 A 2 Ya Tidak 9.03 Detik 3 A 3 Ya Tidak Detik 4 B 1 Ya Tidak 8.58 Detik 5 B 2 Ya Tidak 6.08 Detik 6 B 3 Tidak Ya Keluar Jalur 8.89 Detik 7 C 1 Tidak Ya Keluar Jalur Detik 8 C 2 Ya Tidak 8.47 Detik 9 C 3 Tidak Ya Sensor Tidak Mendeteksi 6.07 Detik 10 1 A Tidak Ya Sensor Tidak Mendeteksi 5.5 Detik 11 1 B Tidak Ya Keluar Jalur 8.73 Detik 12 1 C Ya Tidak Detik 13 2 A Ya Tidak 8.56 Detik 14 2 B Ya Tidak 6.05 Detik 15 2 C Tidak Ya Keluar Jalur Detik 16 3 A Tidak Ya Sensor Tidak Mendeteksi Detik 17 3 B Ya Tidak 9.13 Detik 18 3 C Ya Tidak 5.57 Detik Dari pengujian tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pada kondisi sistem traverser dan bogie telah berhasil sampai tujuan sebanyak 11 kali dengan persentase sebanyak 67% dengan rata-rata waktu 4.98 detik, dan gagal sampai tujuan sebanyak 7 kali mendapatkan persentase sebanyak 33% dengan waktu rata-rata error detik. Kemudian adanya penyebab kegagalan yaitu adanya kondisi sensor tidak mendeteksi stopper dan terjadinya keluar jalur antara bogie maupun traverser. SIMPULAN Dalam pengujian dari hasil evaluasi menggunakan sensor Infrared Proximity E18- D80NK sebagai pendeteksi benda untuk ketepatan track pada Traverser dan Bogie sebagai pengantar barang antar track dapat berjalan sesuai dengan apa yang dirancang oleh penulis ada beberapa hal yang bisa disimpulkan sebagai berikut: 1. Sistem kontrol Traverser dan Temporary Bogie dirancang dengan memperhatikan desain terlebih dahulu kemudian menempatkan alat atau komponen JCONES Vol. 6, No. 2 (2017) Hal: 116

10 elektronika, aktuator, dan juga sensor yang semuanya berupa hardware. Setelah perakitan hardware selesai dilanjutkan dengan controller software yang kemudian dikontrol dengan microcontroller menggunakan Arduino UNO sehingga alat yang dibuat dapat bekerja dan berjalan dengan sinkron. 2. Sistem pengoperasian Temporary Bogie dibuat dengan model HMI (Human Machine Interface) yaitu sistem yang menghubungkan antara manusia dan teknologi mesin. HMI dapat berupa pengendali dan visualisasi status, baik dengan manual maupun melalui visualisasi komputer yang bersifat realtime. Sistem HMI biasanya bekerja secara online dan real time dengan membaca data yang dikirimkan melalui I/O port yang digunakan oleh sistem controller-nya. Dengan menggunakan HMI model keypad maka operator sebagai user dapat menggunakan Temporary Bogie dan Traverser secara mudah. Bahkan ketika sinkronisasi lewat komunikasi Nirkabel operator dapat menginputkan dan mengontrol lewat komputer serta dapat memonitoring pergerakan posisi keduanya. Dengan dilakukannya pengujian pada traverser terdapat persentase keberhasilan sebanyak 76.7% dan adapun persentase dengan nilai error sebanyak 35%. Kemudian pengujian untuk temporary bogie mendapat persentase keberhasilan sebesar 76.7% dengan persentase error ada pada persentase 23.3%. DAFTAR PUSTAKA Bintangtyo. (2014, 2 13). Pelajari tentang LCD 2X16 Character. (Online). ( ajari-tentang-lcd-2x16-character-3/, diakses 4 Oktober 2016). Ecadio. (2015, 5 23). Apakah Arduino itu?. (Online). ( diakses 2 Oktober 2016) PT INKA (Persero). (2014, 9 21). Mengenal Istilah Bogie Pada Kereta Api. Diambil kembali dari PT INDUSTRI KERETA API (PERSERO): ( diakses 1 Oktober 2016). Zuhal. (1988). Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya. Jakarta: Gramedia. SARAN Untuk mengembangkan penelitian ini dari keseluruhan desain maupun sistem maka penulis memberikan saran sebagai berikut 1. Membuat desain 1:1 dari bentuk nyata yang ada dilapangan sehingga memudahkan ketepatan dan realisme rencana program. 2. Menggunakan Aktuator seperti Motor DC beserta Gearbox dangan torsi dan PWM yang tepat agar memudahkan setting ketepatan kelembaman Motor DC. 3. Memakai roda dengan bentuk 1:1 dengan bentuk desain roda kereta seperti bentuk aslinya. 4. Menggunakan as roda atau shaft yang kuat dan disesuaikan dengan ukuran bentuk desain Traverser maupun Bogie agar Motor DC tidak aus (loss direction). 5. Menggunakan sensor Proximity pendeteksi logam dengan merk ternama seperti Omron, Siemens, Festo dll. JCONES Vol. 6, No. 2 (2017) Hal: 117

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras sampai ke perangkat lunak untuk bisa melanjutkan ketahap

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras sampai ke perangkat lunak untuk bisa melanjutkan ketahap BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM Bab ini membahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan sistem yang telah dibuat. Ada beberapa tahap pengujian yang perlu dilakukan dari perangkat keras sampai ke

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pintu gerbang otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini sensor

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisa Kebutuhan Sistem Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu kesatuan sistem yang berupa perangkat lunak, perangkat keras, dan manusianya itu sendiri.

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan BAB III PEMBUATAN ALAT 3.. Pembuatan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Pemotong Rumput Lapangan Sepakbola Otomatis dengan Sensor Garis dan Dinding ini, terdapat beberapa masalah

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pembersih lantai otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Perangkat Keras Sistem perangkat keras yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan oleh blok diagram berikut: Computer Parallel Port Serial Port ICSP Level

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah cara mengatur suhu dan kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C. BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sudah menjadi trend saat ini bahwa pengendali suatu alat sudah banyak yang diaplikasikan secara otomatis, hal ini merupakan salah satu penerapan dari perkembangan teknologi dalam

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik gorden dan lampu otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan argo becak motor berbasis arduino dan GPS ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan tersebut

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan aplikasi dengan menggunakan metodologi perancangan prototyping, prinsip kerja rangkaian berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah proses perancangan selesai, maka dalam bab ini akan diungkapkan dan diuraikan mengenai persiapan komponen, peralatan yang dipergunakan, serta langkah-langkah praktek.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini Bluetooth sebagai alat komunikasi penghubung

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan alat ini adalah untuk mewujudkan gagasan dan didasari oleh teori serta fungsi dari software arduino dan perangkat remote control,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. secara otomatis dengan menggunakan sensor PIR dan sensor LDR serta membuat

BAB III METODE PENELITIAN. secara otomatis dengan menggunakan sensor PIR dan sensor LDR serta membuat 3.1 Model Pengembangan BAB III METODE PENELITIAN Tujuan dari tugas akhir ini adalah membuat sistem penerangan pada rumah secara otomatis dengan menggunakan sensor PIR dan sensor LDR serta membuat sistem

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini penulis akan membahas prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini potensiometer sebagai kontroler dari motor servo, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Tujuan dari tugas akhir ini adalah membuat pengaturan air dan nutrisi secara otomatis yang mampu mengatur dan memberi nutrisi A dan B secara otomatis berbasis

Lebih terperinci

Identifikasi Self Tuning PID Kontroler Metode Backward Rectangular Pada Motor DC

Identifikasi Self Tuning PID Kontroler Metode Backward Rectangular Pada Motor DC Identifikasi Self Tuning PID Kontroler Metode Backward Rectangular Pada Motor DC Andhyka Vireza, M. Aziz Muslim, Goegoes Dwi N. 1 Abstrak Kontroler PID akan berjalan dengan baik jika mendapatkan tuning

Lebih terperinci

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC Pada Alat Penyiram Tanaman Menggunakan Kontoler PID

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC Pada Alat Penyiram Tanaman Menggunakan Kontoler PID Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC Pada Alat Penyiram Tanaman Menggunakan Kontoler PID 1 Ahmad Akhyar, Pembimbing 1: Purwanto, Pembimbing 2: Erni Yudaningtyas. Abstrak Alat penyiram tanaman yang sekarang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN Setelah perancangan alat selesai, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pengujian dan analisa alat yang bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan dalam perancangan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Umum Perancangan robot merupakan aplikasi dari ilmu tentang robotika yang diketahui. Kinerja alat tersebut dapat berjalan sesuai keinginan kita dengan apa yang kita rancang.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak ( Software). Pembahasan perangkat keras meliputi perancangan mekanik

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan sistem keamanan pada kendaraan roda dua menggunakan sidik jari berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori penunjang yang diperlukan dalam merancang dan merealisasikan skripsi ini. Bab ini dimulai dari pengenalan singkat dari komponen elektronik utama

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. AnalisaMasalah Dalam perancangan robot penyeimbang menggunakan sensor jarakberbasis android, terdapatbeberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan tersebut

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH PINTAR BERBASIS ARDUINO

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH PINTAR BERBASIS ARDUINO PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH PINTAR BERBASIS ARDUINO LAPORAN TUGAS AKHIR Diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Ahli Madya (A.Md) Teknik Komputer Oleh: JONATHAN ALBERTO HUTAGAOL

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini, akan dibahas pengujian alat mulai dari pengujian alat permodul sampai pengujian alat secara keseluruhan. Pengujian tersebut akan dilakukan secara bertahap dengan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN... i ABSTRAKSI... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiv DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN... xv BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori dasar yang digunakan untuk pembuatan pintu gerbang otomatis berbasis Arduino yang dapat dikontrol melalui komunikasi Transifer dan Receiver

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah proses perancangan selesai, maka dalam bab ini akan diungkapkan dan diuraikan mengenai persiapan komponen, peralatan yang dipergunakan, serta langkah-langkah praktek.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini, akan dibahas pengujian alat mulai dari pengujian alat permodul sampai pengujian alat secara keseluruhan serta pengujian aplikasi monitoring alat tersebut. Pengujian

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat dari Sistem Interlock pada Akses Keluar Masuk Pintu Otomatis dengan Identifikasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Identifikasi Kebutuhan Proses pembuatan alat penghitung benih ikan ini diperlukan identifikasi kebutuhan terhadap sistem yang akan dibuat, diantaranya: 1. Perlunya rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan perancangan mekanik, perangkat elektronik dan perangkat lunak untuk membangun Pematrian komponen SMD dengan menggunakan conveyor untuk indutri kecil dengan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan. 33 BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Diagram Blok Sistem Dalam perancangan ini menggunakan tiga buah PLC untuk mengatur seluruh sistem. PLC pertama mengatur pergerakan wesel-wesel sedangkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PEANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Pendahuluan Dalam Bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat yang ada pada Perancangan Dan Pembuatan Alat Aplikasi pengendalian motor DC menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan Alat Pengaduk Adonan Kue ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan tersebut antara

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat dari Sistem Miniatur Pintu Gerbang Kereta Api Dengan Identifikasi RFID, dimana

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Pada bab ini akan membahas proses yang akan dilakukan terhadap alat yang akan dibuat, mulai dari perancangan pada rangkaian hingga hasil jadi yang akan difungsikan.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen dan peralatan yang dipergunakan serta langkah langkah praktek, kemudian menyiapkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Umum Robot merupakan kesatuan kerja dari semua kerja perangkat penyusunnya. Perancangan robot dimulai dengan menggali informasi dari berbagai referensi, temukan ide,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Baggage Arrival System Baggage Arrival System merupakan sebuah sistem konveyor penanganan bagasi pada area kedatangan di bandara. Adapun fungsi konveyor ini adalah memindahkan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Tujuan Pengujian Prototype Setelah kita melakukan perancangan alat, kita memasuki tahap yang selanjutnya yaitu pengujian dan analisa. Tahap pengujian alat merupakan bagian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu berupa hardware dan software. Table 3.1. merupakan alat dan bahan yang digunakan. Tabel 3.1. Alat dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY 3.1 Perancangan Alat Dalam merealisasikan sebuah sistem elektronik diperlukan tahapan perencanaan yang baik dan matang. Tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas dasar teori yang berhubungan dengan perancangan skripsi antara lain motor servo, LCD Keypad Shield, rangkaian pemantik, mikrokontroler arduino uno dan kompor

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen dan peralatan yang dipergunakan serta langkah langkah praktek, kemudian menyiapkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat menjalankan perintah inputan dan gambaran sistem monitoring Angiography yang bekerja untunk pengambilan data dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Penelitian yang dilakukan ini menitik beratkan pada pengukuran suhu dan kelembaban pada ruang pengering menggunakan sensor DHT21. Kelembaban dan suhu dalam

Lebih terperinci

PEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI LEVEL AIR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3

PEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI LEVEL AIR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3 PEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI LEVEL AIR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3 Sofyan 1), Catur Budi Affianto 2), Sur Liyan 3) Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Janabadra Jalan Tentara

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1.Analisa Masalah Dalam perancangan dan implementasi robot keseimbangan dengan menggunakan metode PID, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan

Lebih terperinci

SIMULASI DATA ACQUISITION ALAT UJI FLIGHT CONTROL ACTUATOR PESAWAT MENGGUNAKAN SOFTWARE LABVIEW

SIMULASI DATA ACQUISITION ALAT UJI FLIGHT CONTROL ACTUATOR PESAWAT MENGGUNAKAN SOFTWARE LABVIEW SIMULASI DATA ACQUISITION ALAT UJI FLIGHT CONTROL ACTUATOR PESAWAT DATA ACQUISITION SIMULATION OF TEST EQUIPMENT AIRCRAFT FLIGHT CONTROL ACTUATOR USING LABVIEW SOFTWARE Decy Nataliana 1, Usep Ali Albayumi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. pemperbaiki kualitas citra agar mendapatkan hasil citra yang baik dan mudah

BAB II DASAR TEORI. pemperbaiki kualitas citra agar mendapatkan hasil citra yang baik dan mudah BAB II DASAR TEORI 2.1 Visi Komputer (Computer Vision) Visi komputer merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana komputer dapat mengenali objek yang akan diamati/ diobservasi. Hal ini dilakukan bertujuan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 24 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Rangkaian Perancangan system monitoring Thermometer data logger menggunakan Arduino uno, yang berfungsi untuk mengontrol atau memonitor semua aktifitas yang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Coba Alat Dalam bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat yang telah dibuat. Dimulai dengan pengujian setiap bagian-bagian dari hardware dan software yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Prinsip Kerja Sistem Yang Dirancang Pada dasarnya alat yang dibuat ini adalah untuk melakukan suatu transfer data karakter menggunakan gelombang radio serta melakukan pengecekan

Lebih terperinci

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Alat Pengaduk Adonan Dodol Menggunakan Kontroler PID

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Alat Pengaduk Adonan Dodol Menggunakan Kontroler PID Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Alat Pengaduk Adonan Dodol Menggunakan Kontroler PID Arga Rifky Nugraha, Pembimbing 1: Rahmadwati, Pembimbing 2: Retnowati. 1 Abstrak Pengontrolan kecepatan pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Alat Pendeteksi Uang Palsu Beserta Nilainya Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. menjadi acuan dalam proses pembuatannya, sehingga kesalahan yang mungkin

BAB III PERANCANGAN ALAT. menjadi acuan dalam proses pembuatannya, sehingga kesalahan yang mungkin BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Perancangan Dalam pembuatan suatu alat diperlikan adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatannya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Software arduino merupakan software yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler arduino menggunakan software

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 diagram blok rangkaian

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 diagram blok rangkaian BAB 3 PERANCANGAN ALAT 3.1 Diagram blok rangkaian alat SENSOR 1 LCD SENSOR 2 ARDUINO UNO TOMBOL BUZZER Gambar 3.1 diagram blok rangkaian Fungsi dari masing masing blok sebagai berikut: 1. blok sensor reed

Lebih terperinci

PINTU PEMBERITAHU KEGIATAN RUANGAN MENGGUNAKAN HMI SCADA BERBASIS MODUL MIKROKONTROLER (HARDWARE SISTEM ALARM DAN KUNCI OTOMATIS)

PINTU PEMBERITAHU KEGIATAN RUANGAN MENGGUNAKAN HMI SCADA BERBASIS MODUL MIKROKONTROLER (HARDWARE SISTEM ALARM DAN KUNCI OTOMATIS) PINTU PEMBERITAHU KEGIATAN RUANGAN MENGGUNAKAN HMI SCADA BERBASIS MODUL MIKROKONTROLER (HARDWARE SISTEM ALARM DAN KUNCI OTOMATIS) Arvanida Feizal Permana 1, Sabar Pramono, BSEE., M.Eng. 2, Ir. Edi Rakhman,

Lebih terperinci

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Alat Ektraktor Madu Menggunakan Kontroler PID

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Alat Ektraktor Madu Menggunakan Kontroler PID 1 Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Alat Ektraktor Madu Menggunakan Kontroler PID Rievqi Alghoffary, Pembimbing 1: Purwanto, Pembimbing 2: Bambang siswoyo. Abstrak Pengontrolan kecepatan pada alat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Penyaji Minuman Otomatis Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR. Oleh : M. NUR SHOBAKH

PRESENTASI TUGAS AKHIR. Oleh : M. NUR SHOBAKH PRESENTASI TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN ROBOT PENGIKUT GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER SEBAGAI MEJA PENGANTAR MAKANAN OTOMATIS Oleh : M. NUR SHOBAKH 2108 030 061 DOSEN PEMBIMBING : Dr. Ir. Bambang Sampurno,

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem

Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem BAB III SISTEM PERANCANGAN DAN PEMBUATAN Untuk mempermudah perancangan alat digunakan diagram blok sebagai langkah awal pembuatan alat. Diagram blok menggambarkan secara umum cara kerja rangkaian secara

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai bagaimana perancangan fire alarm sistem yang dapat ditampilkan di web server dengan koneksi Wifi melalui IP Address. Perancangan alat ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan dioda biasa, komponen elektronika ini akan mengubah cahaya menjadi arus listrik. Cahaya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Masalah yang dihadapi adalah bagaimana untuk menetaskan telur ayam dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang bersamaan. Karena kemampuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya.

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya. BAB II LANDASAN TEORI Di bab ini, akan dijelaskan komponen-komponen utama yang digunakan untuk merancang pembuatan suatu prototype kwh meter digital dengan menggunakan sensor ACS712 dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam bab ini akan dibahas masalah-masalah yang muncul dalam perancangan alat dan aplikasi program, serta pemecahan-pemecahan dari masalah yang

Lebih terperinci

BAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas pembuatan dan perancangan seluruh sistem perangkat dari Sistem Perancangan Parkir Otomatis berbasis Arduino dengan Menggunakan Identifikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Perancangan Alat Ukur Kadar Alkohol Pada Minuman Tradisional Dalam melakukan pengujian kadar alkohol pada minuman BPOM tidak bisa mengetahui

Lebih terperinci

UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID

UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID Joko Prasetyo, Purwanto, Rahmadwati. Abstrak Pompa air di dunia industri sudah umum digunakan sebagai aktuator

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 37 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1 Perancangan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul

Lebih terperinci

Miniatur Palang Pintu Kereta Api Otomatis dengan Menampilkan Kecepatan Kereta Serta Waktu Tunggu Menggunakan Arduino

Miniatur Palang Pintu Kereta Api Otomatis dengan Menampilkan Kecepatan Kereta Serta Waktu Tunggu Menggunakan Arduino Jurnal Teknik Elektro Vol. 8. 1 ISSN 1411-0059 Miniatur Palang Pintu Kereta Api Otomatis dengan Menampilkan Kereta Serta Waktu Tunggu Menggunakan Arduino M. Azzam Firdaus 1 dan Aryo Baskoro Utomo 2 Jurusan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Blok Diagram Blok diagram ini dimaksudkan untuk dapat memudahkan penulis dalam melakukan perancangan dari karya ilmiah yang dibuat. Secara umum blok diagram dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Prosedur Perancangan Prosedur perancangan merupakan langkah langkah dalam pembuatan tugas akhir ini. Dan prosedur perancangan ini digambarkan pada diagram alir berikut:

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Pengujian Alat Dengan menggunakan berbagai metoda pengujian secara lebih akurat akan memudahkan dalam mengambil sebuah analisa yang berkaitan dengan percobaan yang dilakukan,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah research and development, dimana metode tersebut biasa dipakai untuk menghasilkan sebuah produk inovasi yang belum

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM 3.1. Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Pembahasan ini meliputi pembahasan perangkat

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 3.1 Perencanaan Dalam Robot Pengirim terdapat sistem elektronis dan sistem mekanis di dalamnnya, dalam hal ini sistem mekanis di kendalikan oleh sistem elektronis seperti

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 30 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Dalam membuat suatu alat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu bagaimana cara merancang sistem yang akan diimplementasikan pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT. Bab ini membahas hasil dari sistem yang telah dirancang sebelumnya

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT. Bab ini membahas hasil dari sistem yang telah dirancang sebelumnya BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT Bab ini membahas hasil dari sistem yang telah dirancang sebelumnya melalui percobaan dan pengujian. Bertujuan agar diperoleh data-data untuk mengetahui alat yang dirancang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi pada saat ini sangat cepat, teknologi dan informasi sudah menjadi kebutuhan dikalangan masyarakat. Salah satu contoh perkembangan teknologi dan

Lebih terperinci