BAB I PENDAHULUAN. giat. Bukan hanya di sekolah saja tetapi juga di rumah, masyarakat, lembagalembaga

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. giat. Bukan hanya di sekolah saja tetapi juga di rumah, masyarakat, lembagalembaga"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia di mana saja berada tentu melakukan kegiatan belajar. Seorang siswa yang ingin mencapai cita-citanya tentu harus belajar dengan giat. Bukan hanya di sekolah saja tetapi juga di rumah, masyarakat, lembagalembaga pendidikan ekstra di luar sekolah, berupa kursus, les privat, bimbingan studi dan sebagainya. Untuk dapat mencapai cita-cita tidak bisa dengan bermalas-malas tetapi harus gigih dan tekun belajar. Belajar adalah syarat mutlak untuk menjadi pandai dalam segala hal, baik dalam bidang ilmu pengetahuan maupun ketrampilan atau kecakapan. 1 Siswa dapat mempersiapkan diri untuk masa depannya, dalam melakukan kegiatan belajar dibutuhkan kerja keras, kesiapan, keuletan, ketekunan dan kerajinan bagi siswa. Semakin siswa giat dalam belajar akan semakin baik hasil belajar yang diperolehnya. Untuk meningkatkan hasil belajar, siswa dituntut melakukan aktivitas belajar baik di sekolah maupun di rumah serta berusaha agar selalu dapat mengikuti kegiatan belajar yang diadakan di sekolah. Menurut Udin S. Winaputra dan Tita Rosita, hasil belajar atau prestasi belajar ialah segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilakukannya. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan 1 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta 1997), hlm

2 2 yang terjadi di sekolah, walaupun hasil belajar dapat pula diperoleh dari kegiatan belajar yang tidak diprogramkan oleh sekolah. 2 Hal ini menunjukkan bahwa prestasi keberhasilan dalam belajar siswa sangat dipengaruhi oleh peranan orang-orang yang lebih dewasa yang ada disekitarnya. Disiplin belajar siswa tidak hanya berlangsung dalam kegiatan di sekolah saja, akan tetapi juga berkaitan dengan kegiatan belajar siswa di rumah. Kegiatan belajar yang dilakukan siswa baik di sekolah maupun di rumah berhubungan dengan prestasi belajar yang dicapai siswa. Pada umumnya siswa yang mempunyai kebiasaan belajar yang baik dan teratur akan berhasil dalam ujian atau tes meraih prestasi. Belajar secara teratur dan mengikuti peraturan waktu yang sudah ditetapkan secara disiplin sebenarnya dapat mendatangkan keuntungan bagi diri sendiri, terutama dalam hal keberhasilan belajar. Keberhasilan dalam belajar dapat dilihat melalui prestasi belajar mereka yang tertuang dalam nilai rapor. Dalam hal ini yang dimaksud dengan belajar teratur adalah teratur dalam membuat rencana belajar dan melaksanakan jadwal belajar, membaca buku, mengerjakan tugas, membuat catatan dan mengulang bahan pelajaran. Banyak pendekatan belajar yang dapat kita ajarkan kepada siswa untuk mempelajari mata pelajaran atau materi pelajaran yang sedang mereka tekuni, diantara pendekatan belajar yang dipandang representatif (mewakili) ialah pendekatan hukum Jost, menurut Reber dalam Muhiibin salah satu asumsi penting yang mendasari hukum Jost (Jost s Law) adalah siswa yang lebih hlm Udin S Winaputra dan Tita Rosita, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Depdikbud, 2001),

3 3 sering mempraktikkan materi pelajaran akan lebih mudah memanggil kembali memori lama yang berhubungan dengan materi yang sedang ditekuni. Selanjutnya, berdasarkan asumsi hukum Jost itu maka belajar misalnya dengan kiat 4 x 2 adalah lebih baik dari pada 2 x 4 walaupun hasil perkalian kedua kiat tersebut sama. Maksudnya, mempelajari sebuah materi khususnya yang panjang dan kompleks dengan alokasi 2 jam per hari selama 4 hari akan lebih efektif dari pada mempelajari materi tersebut dengan alokasi waktu 4 jam per hari tetapi hanya selama 2 hari. Perumpamaan pendekatan belajar dengan cara mencicil seperti contoh di atas, hingga kini masih dipandang cukup berhasil terutama untuk materi-materi yang bersifat hafalan atau yang tingkat kesulitannya tinggi. Menurut pengamatan atau kenyataan yang ada, pada siswa kelas V MII Simbangwetan Buaran Pekalongan, masih ada beberapa siswa yang kurang antusias mengikuti pelajaran, ramai di kelas, berbuat onar, sebaliknya terdapat pula yang tekun dan penuh konsentrasi menerima pelajaran dari guru-guru dengan cara mendengarkan penjelasan guru atau mengerjakan tugas yang telah diberikan. Masalah ini dapat ditimbulkan karena gaya belajarnya yang berbeda-beda, demikian juga dari wawancara kepada beberapa orang siswa, mereka juga mempunyai kebiasaan dalam belajar di rumah. Mereka mempunyai gaya belajar masing-masing. Terdapat beberapa siswa yang mempunyai kebiasaan belajar yang tidak teratur, di lain pihak terdapat pula siswa yang kebiasaan belajarnya lebih sistematis.

4 4 Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian lebih mendalam, mengenai kebiasaan belajar dan prestasi belajar. Oleh karena itu penulis mengambil judul Hubungan kebiasaan belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V MII Simbangwetan Buaran Pekalongan Tahun Pelajaran 2013/2014. Adapun alasan yang menjadikan tertarik untuk membahas dan mengambil judul ini adalah: 1. Adanya motivasi untuk mengadakan penelitian hubungan antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar, dalam hal ini mengkhususkan prestasi belajar siswa kelas V MII Simbangwetan Buaran Pekalongan. 2. Prestasi belajar telah dicapai siswa setelah proses belajar mengajar dilaksanakan, dengan titik tolak pada hasil evaluasi yang telah dicapai siswa dalam periode tertentu. Apabila kebiasaan belajar siswa baik maka dapat dikatakan prestasi belajarnya baik, sebaliknya apabila kebiasaan belajar siswa jelek maka dapat dikatakan prestasi belajarnya juga jelek. 3. Terdapat kejenuhan, kemalasan dan kebosanan dalam belajar pada siswa sehingga menyebabkan rendahnya prestasi belajar siswa kelas V MII Simbangwetan Buaran Pekalongan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana kebiasaan belajar siswa Kelas V MII Simbangwetan Buaran Pekalongan Tahun Pelajaran 2013/2014?

5 5 2. Bagaimana prestasi belajar siswa Kelas V MII Simbangwetan Buaran Pekalongan Tahun Pelajaran 2013/2014? 3. Bagaimana hubungan antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar siswa Kelas V MII Simbangwetan Buaran Pekalongan Tahun Pelajaran 2013/2014? Untuk memperjelas permasalahan serta menghindari salah pengertian yang mungkin timbul dalam memahami judul skripsi ini, maka penulis perlu memberikan penegasan istilah yang digunakan dalam judul tersebut adalah: 1. Kebiasaan Belajar Kebiasaan belajar adalah merupakan manifestasi kemampuan siswa dalam proses belajar mengajar dengan metode dan teknik yang tepat ternyata mempunyai pengaruh yang berarti bagi pencapaian hasil belajar Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan hasil usaha belajar yang diperoleh siswa dalam menguasai bahan pelajaran yang diberikan oleh guru di sekolah. Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa sebagai tanda atau simbol keberhasilan dari usaha belajar (hasil aktivitas belajar) yang menghasilkan perubahan, pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai, dan dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah mata pelajaran tertentu Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), Cet. I, hlm. 4 Ibid., hlm. 60

6 6 Dari penegasan istilah di atas, maka yang di maksud dari judul skripsi ini adalah bahwa peneliti ingin mengetahui hubungan antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar siswa V MII Simbangwetan Buaran Pekalongan Tahun Pelajaran 2013/2014. C. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan: 1. Untuk mengetahui kualitas kebiasaan belajar siswa MII Simbangwetan Buaran Pekalongan kelas V Tahun Pelajaran 2013/ Untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa MII Simbangwetan Buaran Pekalongan kelas V Tahun Pelajaran 2013/ Untuk mengetahui hubungan kebiasaan belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V MII Simbangwetan Buaran Pekalongan Tahun Pelajaran 2013/2014. D. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan atau manfaat penelitian ini antara lain: 1. Secara teoritis Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah pemikiran tentang hubungan kebiasaan belajar dengan prestasi belajar siswa.

7 7 2. Secara praktis a. Hasil penelitian ini bisa menjadi masukan bagi guru tentang hubungan kebiasaan belajar dengan prestasi belajar siswa. b. Bagi orang tua hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk turut serta mengubah kebiasaan belajar anak dengan baik. E. Tinjauan Pustaka 1. Analisis Teoritis dan Penelitian yang relevan Dalam penelitian ini digunakan banyak referensi untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah. Selama proses pembuatan penelitian ini telah ditemukan skripsi dan buku-buku yang membahas tentang kebiasaan belajar dengan prestasi belajar antara lain: Kebiasaan belajar adalah merupakan manifestasi kemampuan siswa dalam proses belajar mengajar dengan metode dan teknik yang tepat ternyata mempunyai pengaruh yang berarti bagi pencapaian hasil belajar. 5 Menurut Joko Susili M setiap siswa yang telah mengalami proses belajar kebiasaan-kebiasaannya akan tampak berubah. Kebiasaan itu timbul karena proses penyusunan kecenderungan respon dengan menggunakan stimulus yang berulang-ulang. Perbuatan kebiasaan tidak memerlukan konsentrasi perhatian dan pikiran dalam melakukannya. Kebiasaan dapat Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), Cet. I, hlm.

8 8 berjalan terus, sementara individu memikirkan atau memperhatikan hal-hal yang lain. 6 Belajar secara umum bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan ketrampilan yang dilakukan dengan berbagai cara, dan cara-cara yang dipakai itu akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan belajar juga akan mempengaruhi belajar itu sendiri. Uraian ini membahas kebiasaan belajar yang mempengaruhi belajar, khususnya pembuatan jadwal dan pelaksanaannya, membaca dan membuat catatan, mengulangi bahan pelajaran, konsentrasi dan mengerjakan tugas. 7 Anna Windyartini S. mengemukakan bahwa cara belajar anak dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok utama, yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditori serta gaya belajar kinestetis. 8 Dijelaskan bahwa untuk tipe visual disarankan untuk menggunakan spidol warna ketika belajar. Penggunaan warna akan merangsang ingatan dan akhirnya dapat mengembangkan memori yang kuat. Setelah anak dengan gaya dan cara belajarnya yang merupakan kebiasaan hasil dari belajar mempengaruhi hasil belajar yang berupa prestasi belajar. Sumadi Suryabrata juga menjelaskan mengenai belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, Adapun definisi belajar dijelaskan sebagai berikut: 6 Joko Susili M, Gaya Belajar Menjadikan Makin Pintar (Yogyakarta: Pinus, 2000), hlm Slameto, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta Cetakan keempat Oktober 2003), hlm Anna Widyartini S., Remaja Membangun Kepribadian, (Jakarta: Nobel Dumedia, 2008), hlm. 32.

9 9 (1) Faktor yang berasal dari luar diri pelajar, yaitu: a) Faktor non sosial dalam belajar b) Faktor sosial dalam belajar (2) Faktor yang berasal dari dalam diri si pelajar, yaitu: a) Faktor fisiologis dalam belajar b) Faktor psikologis dalam belajar. 9 Wingkel W.S. berpendapat bahwa hasil belajar adalah hasil yang ditunjukkan oleh siswa berdasarkan kemampuan yang diperoleh sesuai dengan tujuan instruksional. 10 Disamping itu, hasil belajar juga dapat diartikan sebagai perubahan dalam diri pelajar. Perubahan tersebut pada umumnya termanifestasikan dalam hal-hal sebagai berikut: a) kebiasaan, b) ketrampilan, c) pengamatan, d) berpikir asosiatif, e) berpikir rasional dan kritis, f) sikap, g) inhibisi, h) apresiasi, i) tingkah laku afektif. 11 Dengan demikian prestasi hasil belajar adalah perubahan yang terjadi dalam diri siswa setelah melakukan proses kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini nilai yang diperoleh siswa dinyatakan dalam bentuk nilai rapor atau nilai akademis. Benyamin S. Bloom sebagaimana dikutip oleh M. Daryanto mengatakan secara garis besar membagi prestasi hasil belajar dalam 3 9 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), hlm Wingkel W.S., Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar (Jakarta: Gramedia, 1984), hlm M. Buchori, Teknik-Teknik evaluasi dalam Pendidikan (Bandung: Jemara, 1980), hlm. 46.

10 10 ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Ranah kogitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari aspek pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evalusi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri atas 5 aspek yaitu menerima, menjawab, menilai, organisasi, karakteristik dengan suatu nilai atau kompleks nilai. Ranah psikomotorik berhubungan dengan gerak refleks, gerak fundamental dasar, kemampuan perseptual, kemampuan fisik, gerakan ketrampilan kompleks, dan gerakan ekspresi. 12 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan yang terjadi dalam diri siswa setelah melakukan proses kegiatan belajar mengajar, dalam hal ini nilai yang diperoleh siswa yang dinyatakan dalam bentuk nilai rapor atau nilai akademis. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan prestasi belajar ini banyak sekali, salah satu diantaranya adalah kebiasaan belajar dalam diri siswa untuk menerima pelajaran atau belajar. Jadi kebiasaan belajar dalam diri peserta didik harus terus dijaga. Nana sudjana menjelaskan bahwa berhasil atau tidaknya belajar itu tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhinya. Seperti dikemukakan oleh Clark, mengatakan bahwa Hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan. Dengan kata lain ada 2 faktor utama yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yakni faktor dari dalam diri siswa itu 12 M. daryanto, Evaluasi Pendidikan (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2001), hlm. 701.

11 11 sendiri yang dikenal dengan istilah faktor internal dan faktor yang datang dari luar diri siswa yaitu faktor eksternal. Disamping faktor kemampuan yang dimiliki siswa, juga ada faktor lain, seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan faktor psikis. 13 Leiza D.Y.A mengatakan bahwa guru mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan prestasi hasil belajar siswa terutama pendidikan agama islam. Seorang guru bukan hanya sebagai pemberi ilmu pengetahuan kepada peserta didik, akan tetapi ia harus bisa menjadi suri tauladan bagi anak didiknya. Khususnya sebagai guru agama, harus bisa memberikan contoh-contoh yang baik bagi anak didik, agar menjadi anak yang mulia. 14 Nadhifah juga mengatakan bahwa dalam kegiatan belajar motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat dicapai Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1999), hlm Leiza D.Y.A, Peranan Guru Dalam Meningkatkan Prestasi Hasil Belajar pendidikan Agama Islam (Studi Kasus Di MTs Negeri Slawi Tegal), Skripsi Sarjana pendidikan Agama Islam, (Pekalongan: Perpustakaan STAIN Pekalongan, 2008), hlm Nadhifah, Korelasi Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Pelajaran Bahasa Arab Di MAN 3 Pekalongan, Skripsi Sarjana pendidikan Agama Islam, (Pekalongan: Perpustakaan STAIN Pekalongan, 2005), hlm. 7.

12 12 2. Kerangka Berfikir Berdasarkan kajian teoritis di atas maka dapat dibangun kerangka berfikir bahwa secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan atas dua jenis yaitu yang bersumber dari dalam manusia yang belajar, yang disebut sebagai faktor internal, dan faktor yang bersumber dari luar diri manusia yang belajar, yang disebut sebagai faktor eksternal. Secara ringkas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar tersebut dapat digambarkan dalam bagan seperti dibawah ini. Internal Kebiasaan Belajar Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Hasil Belajar Eksternal Salah satu faktor dari dalam diri siswa adalah kebiasaan belajar. Siswa yang memiliki kebiasaan belajar yang baik akan mudah menerima pelajaran yang baik pula, jauh dari rasa takut, cemas, terhadap mata pelajaran yang disampaikan maupun terhadap guru yang menyampaikan materi pelajaran. Kondisi yang demikian itulah yang memungkinkan prestasi belajar siswa meningkat.

13 13 3. Hipotesa Hipotesa adalah dugaan sementara yang mempunyai dua kemungkinan, yaitu benar atau salah. Dengan kata lain, hipotesa merupakan prediksi terhadap hasil penelitian yang diusulkan. 16 Hipotesa suatu penelitian dapat pula diartikan sebagai sebuah dugaan yang mungkin benar atau salah dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkannya. 17 Dari hasil analisis teoritis dan kerangka berfikir di atas maka disusun hipotesa sebagai berikut yaitu: Bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V MII Simbangwetan Buaran Pekalongan Tahun Pelajaran 2013/1014. F. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk menemukan data yang diperoleh dalam penelitian sehingga kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan Desain penelitian Desain penelitian adalah proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian, yang terdiri dari: a. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini jenis pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang 16 Sutrisno Hadi, Metodologi Researc (Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM, 1973), hlm Ibnu Hajar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997), hlm Sumardi Suryabrata, Metode Peneitian (Jakarta: Rajawali, 1992), hlm. 79.

14 14 analisisnya menekankan pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. 19 b. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang mana penelitian ini dilakukan dalam kancah kehidupan yang sebenarnya. Penelitian lapangan mempunyai tujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis dalam kehidupan sehari-hari. 20 Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik yang arahnya korelasional. Deskriptif analitik, bertujuan untuk menggambarkan data tentang apa yang dilakukan dan menganalisis data tersebut. Sedangkan metode korelasional bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V MII Simbangwetan Buaran Peakalongan Tahun Pelajaran 2013/ Variabel Variabel adalah kondisi-kondisi atau karakteristik-karakteristik yang oleh pengeksperimen dimanipulasikan, dikontrol atau diobservasi. 21 a. Variabel Bebas (Independent Variable) Ialah kondisi atau karakteristik yang oleh pengeksperimen dimanipulasikan dalam rangka untuk menerangkan hubungannya 19 Saifudin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Research Sosial,(Bandung: Penerbit Alumni, 1983), hlm Sanapiah Faisal, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982), hlm. 82.

15 15 dengan fenomena yang diobservasikan. 22 Variabel bebas didalam penelitian ini adalah kebiasaan belajar, indikatornya meliputi: - Cara belajar anak - Kualitas dan kuantitas belajar b. Variabel Tergantung (Dependent Variable) Variabel Tergantung (Dependent Variable) ialah kondisi atau karakteristik yang berubah, atau muncul, atau yang tidak muncul ketika pengeksperimen mengintroduksikan, merubah, atau mengganti variabel bebas. Dengan demikian, variabel tergantung menunjukkan pada akibat atau pengaruh yang dikenakan variabel bebas. 23 Variable tergantung dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa kelas V MII Simbangwetan Buaran Pekalongan, didapat dari nilai rata-rata pelajaran dari rapor siswa tahun pelajaran 2013/ Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. 24 Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V MII Simbangwetan Buaran Pekalongan Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 30 siswa terdiri dari 17 laki-laki dan 13 perempan. 4. Sumber Data Adapun sumber data yang diperoleh dalam kaitannya dengan penelitian ini adalah sebagai berikut: 22 Ibid, hlm Ibid, hlm Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), hlm. 115.

16 16 a. Sumber Data Primer Sumber data primer dalam skripsi ini adalah siswa kelas V, wali kelas V dan orang tua siswa kelas V MII Simbangwetan Buaran Pekalongan di mana mereka sebagai responden yang akan memberikan informasi berupa data tentang kebiasaan belajar dengan prestasi belajar peserta didik melalui angket yang akan peneliti sebarkan. b. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder dokumen dan buku penunjang lain seperti Kepala Sekolah, guru wali kelas, orang tua, siswa kelas V MII Simbangwetan Buaran Pekalongan. Dimana mereka sebagai responden yang akan memberikan informasi berupa data tentang hubungan kebiasaan belajar dengan prestasi belajar siswa melalui angket yang akan peneliti sebarkan dan rapor siswa. 5. Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dari variabel-variabel penelitian baik variabel dependent maupun variabel independent digunakan dua metode pengumpulan data yaitu: a. Angket

17 17 Metode angket adalah metode dengan menggunakan suatu daftar pertanyaan tentang topik tertentu yang diberikan kepada subjek untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. 25 Angket yang digunakan adalah angket yang disusun oleh Hasbullah dan berhubungan dengan kebiasaan belajar. Kemudian angket tersebut dimodifikasi oleh penulis sehingga angket dalam penelitian ini berisi 20 item pertanyaan dengan alternatif jawaban : a) Ya, diberi skor 4 b) sedang, diberi skor 3 c) kadang-kadang, diberi skor 2 d) tidak, diberi skor 1 Angket ini ditujukan kepada siswa kelas V MII Simbangwetan Buaran Pekalongan Tahun Pelajaran 2013/2014, sebelum angket ini dibagikan kepada subyek penelitian terlebih dahulu peneliti akan melakukan try out. Try out dilakukan kepada siswa kelas V MII Simabngwetan Buaran Pekalongan Tahun Pelajaran 2013/2014. b. Metode Interview Metode Interview yaitu metode pengumpulan data melalui tanya jawab dan bercakap-cakap secara lisan. 25 Ibnu Hajar, Dasar-dasar Penelitian Metode Kuantitatif dalam Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1999), hlm. 181

18 18 c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi ini dilakukan untuk memperoleh data yang tersedia di sekolah yang bersangkutan yang berhubungan dengan variabel yang akan diteliti antara lain prestasi belajar dan kecerdasan. Data mengenai prestasi belajar siswa dapat diketahui dengan melihat leger nilai kelas V MII Simabangwetan Tahun Pelajaran 2013/ Metode Analisis Data Untuk menganalisis data yang diperoleh maka perlu diadakan pendekatan. Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu analisa data ini bersifat kuantitatif yang berwujud angka hasil perhitungan rumus Korelasi Product Moment. 26 Keterangan : (angka indeks korelasi r product moment ) r xy : koefisien korelasi antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V MII Simbangwetan Buaran Pekalongan Tahun Pelajaran 2013/2014 N X : Number Of Cuses / banyaknya populasi : jumlah seluruh skor X XY : jumlah hasil perkalian antara skor X dan Skor Y. Setelah diperoleh hasil koefisien korelasi antara variabel X dan Y maka langkah selanjutnya adalah mengkorelasikan antara r (hasil koefisien korelasi) dengan nilai r, baik pada taraf signifikan 5%-1%. 26 Salafuddin, Statistika Terapan untuk Penelitian Sosial, (Pekalongan: STAIN Press, 2012), hlm

19 19 Bila r xy r tabel maka Ho diterima / Ha ditolak Bila r xy r tabel maka Ho ditolak / Ha diterima Dengan kesimpulan: Ho: Bahwa kebiasaan belajar berhubungan terhadap prestasi belajar siswa kelas V MII Simbangwetan Buaran Pekalongan Tahun Pelajaran 2013/2014 Ha: Bahwa kebiasaan belajar tidak berhubungan terhadap prestasi belajar siswa kelas V MII Simbangwetan Buaran Pekalongan Tahun Pelajaran 2013/2014 G. Sistematika Penulisan Sebelum penulis menuangkan dan menguraikan sesuai dengan judul diatas dalam pembahasan skripsi ini, maka terlebih dahulu penulis menguraikannya dalam sistematika sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, yang berisi: Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Kajian Teoritis Tentang Kebiasaan dan Prestasi Belajar meliputi: pengertian kebiasaan belajar, manfaat kebiasaan belajar, cara mengembangkan kebiasaan belajar yang baik. Prestasi belajar meliputi: pengertian prestasi belajar, manfaat prestasi hasil belajar, macam-macam prestasi hasil belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi hasil belajar.

20 20 Bab III Data Penelitian yang berisi: kondisi umum MII Simbangwetan Buaran Pekalongan, meliputi: letak geografis, tinjauan historis, struktur organisasi, keadaan guru, karyawan dan peserta didik. Data tentang kebiasaan belajar peserta didik kelas V MII Simbangwetan tahun pelajaran 2013/2014. Data tentang prestasi belajar peserta didik kelas V MII Simbangwetan Buaran Pekalongan tahun pelajaran 2013/2014. Bab IV Analisis data penelitian yang berisi: Analisis Pendahuluan. Analisis Uji Hipotesis. Analisis Lanjut. Bab V Penutup, yang mencakup: kesimpulan dan saran-saran. Daftar Pustaka. Lampiran-Lampiran.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan hal yang penting didalam suatu penelitian ilmiah. Karena penelitian ilmiah harus dilakukan dengan cara-cara atau langkah-langkah tertentu dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan yang bersifat ilmiah melalui prosedur yang telah ditentukan. Penelitian ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Maksudnya kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Dalam rancangan penelitian ini dijelaskan mengenai jenis penelitian yang dilaksanakan ditinjau dari segi tujuan dan sifatnya. Dilihat dari judul penelitian

Lebih terperinci

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi Ibnu Muchamad Romandhon (0712003) Mahasiswa Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Motivasi belajar dapat dilihat dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk memahami suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk memahami suatu 27 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk memahami suatu permasalahan sehingga dapat menemukan jawaban dari permasalahan tersebut dengan menggunakan cara yang bersifat

Lebih terperinci

kuantitatif, digunakannya pendekatan ini karena penelitian hendak mengukur hasil dari beberapa variabel yang telah ditetapkan melalui statistik.

kuantitatif, digunakannya pendekatan ini karena penelitian hendak mengukur hasil dari beberapa variabel yang telah ditetapkan melalui statistik. 69 Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, digunakannya pendekatan ini karena penelitian hendak mengukur hasil dari beberapa variabel yang telah ditetapkan melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Upaya mendapatkan dan mengumpulkan data dari kegiatan penelitian ini, Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka.

BAB III METODE PENELITIAN. Upaya mendapatkan dan mengumpulkan data dari kegiatan penelitian ini, Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka. BAB III METODE PENELITIAN Upaya mendapatkan dan mengumpulkan data dari kegiatan penelitian ini, digunakan langkah-langkah sebagai berikut : A. Jenis Penelitian Data kuantitatif adalah data yang berbentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan kuantitatif yang bersifat korelasional. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperoleh data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, pendekatan ini digunakan karena peneliti akan mengukur hasil dari beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui keaktifan siswa MTs Miftahul Huda Sumberejo Donorojo Jepara dan MTs Mabdaul Huda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan suatu negara pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa karena pendidikan merupakan wahana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat korelasional. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dilakukan untuk memperoleh faktafakta

BAB III METODE PENELITIAN. upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dilakukan untuk memperoleh faktafakta 56 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dilakukan untuk memperoleh faktafakta dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penulisan Skripsi Penelitian ini secara umum ingin mengetahui perbandingan antara dua variable yaitu: variabel motivasi belajar dan variabel kedisiplinan santri di Pesantren

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Populasi adalah jumlah keseluruhan obyek yang hendak diteliti atau keseluruhan obyek penelitian. 30 Dengan demikian yang dimaksud dengan populasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan negara. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional BAB II Pasal 3 telah

BAB I PENDAHULUAN. dan negara. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional BAB II Pasal 3 telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi kehidupan manusia, khususnya bangsa Indonesia. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi berasal dari kata metode dan logos. Metode berarti cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan logos berarti ilmu atau pengetahuan. Jadi, metodologi adalah cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Ditinjau dari obyeknya, penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Ditinjau dari obyeknya, penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari obyeknya, penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research), karena data-data yang diperlukan untuk menyusun karya ilmiah ini diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan suatu usaha untuk mengumpulkan, mencatat dan menganalisa sesuatu masalah. Selain itu juga dimaknakan sebagai suatu penyelidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. model atau metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dan

BAB III METODE PENELITIAN. model atau metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dan 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Seperti halnya model pembelajaran, dalam penelitian juga dikenal suatu model atau metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dan kuantitatif.

Lebih terperinci

Hubungan Antara Pemberian Motivasi Belajar Dari Orangtua Dengan Prestasi Belajar IPS/ Sejarah Bagi Peserta Didik

Hubungan Antara Pemberian Motivasi Belajar Dari Orangtua Dengan Prestasi Belajar IPS/ Sejarah Bagi Peserta Didik Hubungan Antara Pemberian Motivasi Belajar Dari Orangtua Dengan Prestasi Belajar IPS/ Sejarah Bagi Peserta Didik Umiyatun (0614052) Mahasiswa Pendidikan Sejarah IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data yang dikembalikan untuk memperoleh pengetahuan dengan mengajukan prosedur yang realiabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap sesuatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta- fakta atau prinsipprinsip

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta- fakta atau prinsipprinsip BAB III METODE PENELITIAN Metode yaitu suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. 52

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. 52 56 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Maksudnya kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Metode pembelajaran cooperative script terhadap prestasi belajar

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Metode pembelajaran cooperative script terhadap prestasi belajar 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sehubungan dengan permasalahan yang diangkat oleh peneliti yaitu : Pengaruh Metode pembelajaran cooperative script terhadap prestasi belajar siswa pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang memusatkan perhatian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif sedangkan Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi berasal dari kata metode dan logos. Metode berarti cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan logos berarti ilmu atau pengetahuan. Jadi, metodologi adalah cara

Lebih terperinci

Pengaruh Frekuensi Penggunaan Media Pembelajaran LKS Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS

Pengaruh Frekuensi Penggunaan Media Pembelajaran LKS Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Pengaruh Frekuensi Penggunaan Media Pembelajaran LKS Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Suyanti (09130037-ST) Mahasiswa Pendidikan Geografi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Masalah penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hampir semua kecakapan, pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan sikap manusia dibentuk, dimodifikasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting. Oleh karena itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting. Oleh karena itu untuk mencapai keberhasilan, siswa diharapkan untuk belajar. Proses pendidikan yang berlangsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Usaha tersebut bisa optimal jika sekolah sebagai pusat belajar

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Usaha tersebut bisa optimal jika sekolah sebagai pusat belajar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai institusi pendidikan pada dasarnya untuk mempersiapkan anak didik menghadapi kehidupan masa depan dengan cara mengembangkan prestasi yang dimilikinya.

Lebih terperinci

Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi ABSTRAK

Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi ABSTRAK Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi Zunita Riana Wati (09130020) Mahasiswa Pendidikan Geografi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Belajar yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Tanggal 18 Oktober s.d. 0 November 010.. Tempat penelitian Penelitian ini berlokasi di MTs

Lebih terperinci

KORELASI KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD NEGERI 19 BANDA ACEH. Abstrak

KORELASI KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD NEGERI 19 BANDA ACEH. Abstrak KORELASI KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD NEGERI 19 BANDA ACEH Binti Asrah 1, Rita Novita 2, Fitriati 3 Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan

Lebih terperinci

ASMUNI UPTD Pendidikan TK dan SD Kec. Pagu Kab. Kediri

ASMUNI UPTD Pendidikan TK dan SD Kec. Pagu Kab. Kediri KORELASI ANTARA KEMAMPUAN PENDIDIK PAUD DALAM MEMANFAATKAN MEDIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANAK DIDIK DI PAUD AISYIYAH DESA KAMBINGAN KECAMATAN PAGU KABUPATEN KEDIRI ASMUNI UPTD Pendidikan TK dan SD Kec.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai caracara untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Menurut Wahyu dan Masduki bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kuantitatif merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dianggap baik oleh agama dan sebaliknya. Sehingga nilai-nilai akhlak

BAB I PENDAHULUAN. yang dianggap baik oleh agama dan sebaliknya. Sehingga nilai-nilai akhlak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama berkaitan erat dengan pendidikan akhlak, tidak berlebihan jika dikatakan pendidikan akhlak dalam Islam merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015 PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

Nusantara ( Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial ) e-issn X Volume 2 Nomor 1 Januari 2018

Nusantara ( Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial ) e-issn X Volume 2 Nomor 1 Januari 2018 PERANAN MODEL PEMBELAJARAN DEBATE TERHADAP PERESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DEGAN MATERI POKOK UANG PADA PESERTA DIDIK DI KELAS X SMA NEGERI 1 BATANG NATAL TAHUN PELAJARAN 2016-2017 Ali Nurdin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Pada pembahasan ini, akan diuraikan tentang jenis penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data yang digunakan untuk menjawab persoalan yang dihadapi. 1

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data yang digunakan untuk menjawab persoalan yang dihadapi. 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Metode penelitian adalah strategi umum yang dipakai di dalam mengumpulkan data yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Sejalan dengan rumusan penelitian yang telah ditetapkan, maka tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui hubungan kedisiplinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pelaporan data-data penelitian secara sistematis.

BAB III METODE PENELITIAN. pelaporan data-data penelitian secara sistematis. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan strategi umum yang digunakan peneliti dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab dan memecahkan persoalan yang dihadapi. 1 Oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk field research atau penelitian lapangan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini riset lapangan (field Research) dengan menggunakan correlation research, yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah penelitian yang penyajian datanya berupa angka-angka dan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah penelitian yang penyajian datanya berupa angka-angka dan 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang penyajian datanya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap sesuatu masalah, sehingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap sesuatu masalah, sehingga BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian adalah suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap sesuatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara kemampuan numerik peserta didik terhadap

Lebih terperinci

mencatat merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 2 pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip

mencatat merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 2 pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metodologi penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Qur an dengan kecerdasan emosional siswa-siswi SMP IT Insan Mulia Lampung

BAB III METODE PENELITIAN. Qur an dengan kecerdasan emosional siswa-siswi SMP IT Insan Mulia Lampung 63 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN SIFAT PENELITIAN Dalam penelitian yang berjudul : Korelasi antara kemampuan menghafal Al- Qur an dengan kecerdasan emosional siswa-siswi SMP IT Insan Mulia Lampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal BAB III METODE PENELITIAN Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian akan banyak dipengaruhi dan ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 59 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, penulis menggunakan pendekatan ini karena penelitian ini hendak mengukur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil yang memuaskan, maka diperlukan suatu metode penelitian yang sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. hasil yang memuaskan, maka diperlukan suatu metode penelitian yang sesuai dengan 68 BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian tidak lepas dari cara-cara yang digunakan dalam rangka untuk menjadi tujuan penelitian. Agar tujuan penelitian dapat dicapai dengan hasil yang memuaskan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metodologi penelitian berasal dari kata metode yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu. Dan logos yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah guru. Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. adalah guru. Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu komponen penting dalam pencapaian tujuan pendidikan adalah guru. Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELETIAN. Metode merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kegiatan

BAB III METODELOGI PENELETIAN. Metode merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kegiatan 53 BAB III METODELOGI PENELETIAN Metode merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Metode penelitian adalah srtategi umum yang capai dalam mengumpulkan datat yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Metode merupakan suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan strategi umum yang digunakan peniliti dalam mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan guna menjawab dan memecahkan persoalan yang di hadapi.

Lebih terperinci

hlm (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, ( Bandung : Alfabeta, 2009 ),

hlm (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, ( Bandung : Alfabeta, 2009 ), BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses penelitian untuk menemukan pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan ilmu-ilmu yang mempelajari metode-metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan ilmu-ilmu yang mempelajari metode-metode 43 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan ilmu-ilmu yang mempelajari metode-metode dalam penelitian.sedangkan metode penelitian menurut Arif furchan adalah strategi umum yang di anut dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field reserch) kuantitatif. Pada dasarnya penelitian ini mengunakan pendekatan deduktifinduktif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan atau pengaruh antara variabel program tahfidz al-quran

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan atau pengaruh antara variabel program tahfidz al-quran BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional, karena untuk membuktikan ada tidaknya hubungan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah sutu proses pengumpulan yang sistematis dan analisa yang logis terhadap informasi ( data) untuk tujuan tertentu. Sedangkan, metode penelitian (seringkali disebut

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI

KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik statistik inferensial, yaitu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis

Lebih terperinci

2010), Cet. 16, hlm. 23. hlm Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: CV. ALFABETA,

2010), Cet. 16, hlm. 23. hlm Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: CV. ALFABETA, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang data penelitiannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini, dikategorikan penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan di kancah atau medan terjadinya gejala. 1 Dengan mempelajari

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PPKn OLEH:

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PPKn OLEH: PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS VII DI SMPN 1 BANYAKAN KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

Kata kunci: Pemanfaat media oleh pendidik PAUD, prestasi belajar.

Kata kunci: Pemanfaat media oleh pendidik PAUD, prestasi belajar. PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA OLEH PENDIDIK PAUD TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANAK DIDIK DI PAUD DARMA WANITA DESA KWADUNGAN KECAMATAN GAMPENGREJO KABUPATEN KEDIRI ACH. CHOLIK UPTD Pendidikan TK dan SD Kec.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif, Menurut Saifuddin Azwar pendekatan kuantitatif yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang tepat pula dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. 1

BAB III METODE PENELITIAN. yang tepat pula dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. 1 78 BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian, metodologi menjadi sangat penting bagi seorang peneliti. Ketepatan dalam menggunakan suatu metode akan dapat menghasilkan data yang tepat pula dan dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 67 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu strategi yang mengatur latar penelitian agar memperoleh data yang valid dan sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. 1

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan masalah yang kompleks karena setiap individu yang belajar melibatkan aspek kepribadiannya, baik fisik maupun mental sehingga akan terjadi perubahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MA Gani Tirtoasri Tirtomoyo. Kecamatan Tirtomoyo Kabupaten Wonogiri. Propinsi Jawa Tengah. Adapun penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Dalam rancangan penelitian ini dijelaskan mengenai jenis penelitian yang dilaksanakan ditinjau dari segi tujuan dan sifatnya. Dilihat dari judul penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 62 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Bertolak dari masalah penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka dengan mudah dapat dikenali variabel-variabel penelitiannya. Di dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Peneliti memilih lokasi penelitian di SMP Negeri 1 yang terletak di Jl. Bhayangkari 368 desa Juwet Kenongo, kecamatan Porong kabupaten Sidoarjo. Telp.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Adanya kaitan tersebut maka peserta didik akan memperoleh pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Adanya kaitan tersebut maka peserta didik akan memperoleh pengetahuan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Kemajuan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variable Menurut Sumadi Suryabrata variabel sering diartikan gejala yang menjadi obyek pengamatan penelitian. Sering pula dinyatakan variabel penelitian itu sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian dan pengembangan. Metode Penelitian dan Pengembangan atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Research

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah, agar pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah, agar pendidikan dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah, agar pendidikan dapat dimiliki seluruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data tujuan dan kegunaan.

BAB III METODE PENELITIAN. kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data tujuan dan kegunaan. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat kata kunci yang perlu diperhatikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MAN Tebing Tinggi Tahun Pelajaran yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MAN Tebing Tinggi Tahun Pelajaran yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di MAN Tebing Tinggi Tahun Pelajaran 2010-2011 yang beralamat di Jalan Baja Kecamatan Padang Hilir Kota Tebing Tinggi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam suatu penelitian karya ilmiah, terlebih dahulu dipahami metodologi peneilitian. Metodologi penelitian yang dimaksud merupakan seperangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum dalam bab ini akan membahas metodologi yang akan digunakan dalam penelitian yang akan dilaksanakan di SMPN Singorojo Kabupaten Kendal. Metodologi ini antara lain membahas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis,

III. METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara atau kegiatan pelaksaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu mengetahui hubungan konsep diri dengan prestasi belajar IPA terpadu siswa kelas VIII MTs. Riyadlotul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi ini ikut menuntut kemajuan dalam segala sektor. Hal ini terlihat dengan adanya persaingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan

BAB III METODE PENELITIAN. empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan 68 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu 33. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang

Lebih terperinci