Kata Kunci : Manfaat, Aksesibilitas, Interaksi Sosial, Aktivitas Fisik, Pekerja

Transkripsi

1 HUBUNGAN ANTARA MANFAAT, AKSESIBILITAS DAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN AKTIVITAS FISIK PADA PEKERJA PT. BANK SINARMAS CABANG MANADO Brigita M. Kumaralo *, Joy A.M Rattu *, Janno Bernadus ** * Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ** Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Riset kesehatan dasar 2013 yang ditetapkan pada tahun 2011 oleh Pusat Promosi Kesehatan Kementerian kesehatan mencakup 10 indikator yang meliputi: persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan; melakukan penimbangan bayi dan balita; memberikan ASI eksklusif; penggunaan air bersih; mencuci tangan dengan air bersih dan sabun; memberantas jentik nyamuk; memakai jamban sehat; makan buah dan sayur setiap hari; melakukan aktivitas fisik setiap hari; tidak merokok dalam rumah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap manfaat, aksesibilitas, dan interaksi sosial dengan aktivitas fisik pada pekerja PT. Bank Sinarmas cabang Manado. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional study. Penelitian dilaksanakan di PT. Bank Sinar Mas Cabang Manado pada bulan September-Oktober Populasi adalah seluruh pekerja PT. Bank Sinar Mas Cabang Manado. Sampel berjumlah 47 orang yang diperoleh dengan menggunakan teknik total sampling dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square dengan ketentuan bermakna jika p value<α (0,05). Responden yang memiliki aktivitas fisik aktif (19,1%) dan inaktif (80,9%), responden yang menilai persepsi terhadap manfaat aktivitas fisik yang baik (76,6%), kurang baik (23,4%), memiliki ketersediaan terhadap aksesibilitas ke fasilitas (57,4%) dan tidak tersedia (42,6%), memiliki interaksi sosial yang baik terhadap aktivitas fisik (57,4%) dan kurang baik (42,6%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara manfaat, aksesibilitas dan Interaksi sosial dengan aktivitas fisik pada pekerja di PT. Bank. Kata Kunci : Manfaat, Aksesibilitas, Interaksi Sosial, Aktivitas Fisik, Pekerja ABSTRACT Indicator of clean and healthy behavior behavior in health base research 2013, set in 2011 by the health ministry through health promotion center includes 10 indicators, that is : Births assisted by skilled health personnel; weigh babies and toddlers; exclusive breastfeeding; the use of clean water; eradicate mosquito larvae; wear healthy latrines; eating fruits and vegetables everyday; physical activity everyday; no smoking in the house. To know the relationship between perceptions to benefits, accessibility and social interaction with physical activity on workers at PT. Sinarmas Bank, Branch Manado. This research is observational analytic cross sectional study design. Research conducted at PT. Sinarmas Bank, Banch Manado. Total sample 47 people that obtained by using total sampling technique and meet the inclusion and exclusion criteria. The statistical test used is the chi-square test provided meaningful if p value < a(0,05) Respondents who have physical activity active (19,1%) and inactive (80,9%), respondents who rate perception to the useful of good physical activity (76,6%), less well or not too good (23,4%), have availability for accessibility to facilities (57,4%) and are not available (42,6%), have good social interaction to physical activity (57,4%) and less well or not too good (42,6%). The results of the chi-square test showed that there was no relationship between benefits, accessibility and social interaction with physical activity on workers at PT. Sinar Mas Bank, Branch Manado. Key words : Benefits, Accessibility, Social Interaction, Physical Activity, Workers

2 PENDAHULUAN World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa gaya hidup duduk terusmenerus dalam bekerja menjadi penyebab 1 dari 10 kematian dan kecacatan, dan lebih dari dua juta kematian setiap tahun disebabkan oleh kurangnya aktivitas fisik atau bergerak. Dalam Undang-Undang No 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, dalam pasal 80 dinyatakan bahwa upaya kesehatan olahraga ditujukan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat. Peningkatan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat merupakan upaya dasar dalam meningkatkan prestasi belajar, kerja dan olahraga. Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Riset kesehatan dasar 2013 yang ditetapkan pada tahun 2011 oleh Pusat Promosi Kesehatan Kementerian kesehatan mencakup 10 indikator yang meliputi: persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan; melakukan penimbangan bayi dan balita; memberikan ASI eksklusif; penggunaan air bersih; mencuci tangan dengan air bersih dan sabun; memberantas jentik nyamuk; memakai jamban sehat; makan buah dan sayur setiap hari; melakukan aktivitas fisik setiap hari; tidak merokok dalam rumah. Laporan hasil Riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2013, menunjukkan bahwa proporsi aktivitas fisik tergolong kurang aktif melakukan aktivitas fisik secara umum adalah (26,1%). Terdapat 22 provinsi dengan penduduk aktivitas fisik tergolong kurang aktif berada di atas rata-rata indonesia. Lima tertinggi adalah provinsi penduduk DKI Jakarta (44,2%), Papua (38,9%), Papua Barat (37,8%), Sulawesi Tenggara dan Aceh (masing-masing 37,2%) dan Sulawesi Utara berada pada urutan ke 12 tertinggi dengan persentase (31,7%). Penelitian yang dilakukan oleh Allender, et al (2006), yang berjudul Understanding Participation in Sport and Physical Activity Among Children and Adults : A Review of Qualitative Studies menemukan bahwa alasan utama orang berpartisipasi di dalam aktivitas fisik selain manfaat kesehatan (health benefit) yaitu mengatur berat badan (weight management), kesenangan atau kenikmatan (enjoyment), serta dukungan dan interaksi sosial (social interaction and support), sedangkan hambatan utama ialah biaya yang tinggi (high costs), kurangnya akses terhadap fasilitas (poor access to facilities), lingkungan yang tidak aman (unsafe environments), dan kurangnya jaringan sosial (lack of social network). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kaya (2012) tentang hubungan antara manfaat, minat dan interaksi sosial dengan melakukan aktivitas fisik di lingkungan pimpinan fakultas Universitas Sam Ratulangi Manado, menemukan bahwa terdapat hubungan antara manfaat dengan melakukan aktivitas fisik pada pimpinan fakultas di lingkungan Universitas Sam Ratulangi Manado dengan nilai p=0,000. Dilihat dari OR (odds ratio) menunjukkan bahwa manfaat dari aktivitas fisik yang baik

3 memiliki keteraturan melakukan aktivitas fisik 24,53 kali lebih besar dibandingkan dari aktivitas fisik yang kurang baik. Berdasarkan survei awal yang dilakukan pada pekerja di PT. Bank Sinarmas cabang Manado melalui pengamatan langsung, ditemukan bahwa para pekerja sering melakukan perilaku sedentari saat bekerja dan berdasarkan wawancara pada salah satu responden ditemukan bahwa di tempat penelitian juga tidak terjadwal kegiatan olahraga sehingga perilaku ini dapat memicu terjadinya penyakit degeneratif. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Bank Sinarmas cabang Manado pada bulan September-Oktober Populasi adalah seluruh pekerja PT. Bank Sinarmas cabang Manado. Sampel berjumlah 47 orang yang diperoleh dengan menggunakan teknik total sampling dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ialah lembar kuisioner yang telah dirancang sebelumnya dan telah diuji validitas dan reabilitasnya. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu aktivitas fisik diukur menggunakan kuesioner yang disebut APARQ (Adolescent physical Activity Recall Questionnare). Responden menuliskan jenis, frekuensi dan aktivitas fisik yang biasa dilakukan. Selanjutnya, aktivitas tersebut dikategorikan menjadi aktif dan inaktif. Dikategorikan aktif apabila berpartisipasi dalam aktivitas vigorous paling sedikit 3 kali seminggu untuk minimal 20 menit tiap sesi atau berpartisipasi dalam aktivitas moderate paling sedikit 3 jam sedikitnya 5 sesi dalam 1 minggu. Responden dikategorikan inaktif apabila tidak memenuhi persyaratan diatas. Variabel bebas yaitu persepsi terhadap manfaat adalah persepsi responden tentang kegunaan dari aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur, aksesibilitas terhadap fasilitas olahraga dan Interaksi sosial. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Univariat Distribusi responden berdasarkan karakteristik dapat dilihat pada tabel 1.

4 Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan karakteristik Karakteristik Frekuensi % Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan ,9 68,1 Usia tahun tahun Tingkat Pendidikan SMA/Sederajat Akademi/PT Masa Kerja <1 tahun 1-5 tahun >5 tahun ,8 36,2 4,3 96,7 38,3 55,3 6,4 Tabel 1. menunjukkan bahwa distribusi responden berdasarkan jenis kelamin terbanyak adalah perempuan dengan jumlah 32 orang (68,1%) dan laki-laki 15 orang (31,9%). Distribusi berdasarkan usia menunjukkan bahwa responden terdistribusi pada usia tahun berjumlah 30 orang (63,8%), dan usia tahun berjumlah 17 orang (36,2%). Karakteristik responden berdasarkan pendidikan menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan Akademi/PT, yaitu sebanyak 45 orang (95,7%) dan 2 orang (4,3%) berpendidikan SMA/Sederajat. Distribusi responden berdasarkan masa kerja sebagian besar memiliki masa kerja 1-5 tahun yaitu 26 orang (55,3%), <1 tahun sebanyak 18 orang (38,3%) dan >5 tahun yaitu 3 orang (6,4%). Distribusi responden berdasarkan analisis univariat variabel penelitian dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Analisis univariat variabel penelitian Persepsi Terhadap Manfaat Baik Kurang Baik Aksesibilitas Tersedia Tidak Tersedia Interaksi Sosial Baik Kurang Baik Aktivitas Fisik Aktif Inaktif Variabel Frekuensi % ,6 23,4 57,4 42,6 57,4 42,6 19,1 80,9

5 Berdasarkan tabel 2. Dapat dilihat bahwa responden sebagian besar menilai persepsi terhadap manfaat aktivitas fisik baik yaitu 36 orang (76,6%), dan responden yang menilai manfaat aktivitas fisik kurang baik 11 orang (23,4%). Responden yang memiliki ketersediaan aksesibilitas terhadap fasilitas olahraga yaitu 27 orang (57,4%) dan tidak memiliki aksesibilitas terhadap fasilitas olahraga 20 orang (42,6%). Responden yang memiliki interaksi sosial baik 27 orang (57,4%) dan responden yang memiliki interaksi sosial yang kurang baik 20 orang (42,6). Responden sebagian besar memiliki aktivitas fisik inaktif 38 orang (80,9%), dan responden yang memiliki aktivitas fisik aktif 9 orang (19,1%). Analisis Bivariat Analisis bivariat variabel penelitian dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Analisis bivariat variabel penelitian Variabel Penelitian Aktif Aktivitas Fisik Inaktif Total n % n % n % Persepsi terhadap manfaat Baik 8 22, , Kurang Baik 1 9, , Aksesibilitas Tersedia 6 22, , Tidak Tersedia p value ,713 Interaksi Sosial Baik 5 18, , ,000 Kurang Baik Hubungan antara persepsi terhadap manfaat aktivitas fisik baik dengan manfaat melakukan aktivitas fisik dengan aktivitas fisik pada pekerja di PT. Bank Hasil penelitian hubungan antara persepsi terhadap manfaat dengan aktivitas fisik menunjukkan bahwa responden yang menilai manfaat aktivitas fisik baik dengan aktivitas fisik aktif (22,2%) sedangkan yang menilai persepsi terhadap aktivitas fisik inaktif yaitu (77,8%). Responden yang menilai persepsi terhadap manfaat aktivitas fisik kurang baik dengan aktivitas fisik aktif (9,1%) dan aktivitas fisik inaktif (90,9%). Berdasarkan uji Chi square, didapatkan nilai p=0,663 (p>0,05) yang berarti bahwa Ho diterima, dengan demikian tidak ada hubungan yang bermakna antara manfaat

6 dengan aktivitas fisik pada pekerja di PT. Bank. Penelitian ini berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Kaya (2012), yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara manfaat aktivitas fisik terhadap keteraturan aktivitas fisik pimpinan fakultas di lingkungan Universitas Sam Ratulangi. Kebanyakan orang tahu betul akan manfaat aktivitas fisik jika mereka melakukan aktivitas fisik secara teratur, tetapi pada kenyataannya tingkat kesadaran untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur masih rendah. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Harikedua dan Tando (2012), menunjukkan aktivitas ringan mempunyai hubungan yang sangat bermakna dengan terjadinya obesitas sentral p<0,001 dengan kekuatan hubungan rasio prevalensi (RP) = 4,28 (CI 95% 2,06-8,90), dengan kata lain terjadinya obesitas sentral lebih banyak 4,28 kali lebih besar ditemukan pada subjek dengan aktivitas ringan dibandingkan dengan yang mempunyai aktivitas sedang. Faktor lain yang mungkin berpengaruh terhadap aktivitas fisik pada pekerja di PT. Bank Sinarmas Cabang Manado adalah kurangnya motivasi, terlalu malas, terlalu sibuk, tidak cukup waktu dan terlalu lelah sehingga para pekerja tidak dapat berpatisipasi dalam kegiatan aktivitas fisik. 2. Hubungan antara aksesibilitas terhadap fasilitas olahraga dengan aktivitas fisik pada pekerja di PT. Bank Sinarmas Cabang Manado Hasil penelitian hubungan antara aksesibilitas dengan aktivitas fisik menunjukkan bahwa responden yang memiliki aksesibilitas terhadap fasilitas olahraga dengan aktivitas fisik aktif yaitu (22,2%) dan Inaktif (77,8%) sedangkan responden yang tidak memiliki aksesibilitas terhadap fasilitas olahraga dengan aktivitas fisik Aktif sebanyak (15%) dan aktivitas fisik inaktif (85%). Berdasarkan uji Chi square, didapatkan nilai p=0,713 (p>0,05) yang berarti bahwa Ho diterima, dengan demikian tidak ada hubungan yang bermakna antara aksesibilitas dengan aktivitas fisik pada pekerja di PT. Bank Sinarmas Cabang Manado. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Umboh (2012), yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara akses fasilitas dengan aktivitas fisik di lingkungan pejabat eselon II kantor Gubernur Sulawesi Utara. Penelitian yang dilakukan oleh Cutumisu dan Spence (2012) yang berjudul Sport Field as Potential Catalysts for Physical Activity in the Neighbourhood menemukan bahwa akses menuju fasilitas tidak berhubungan dengan aktivitas fisik karena individu yang tinggal di lingkungan dengan minimnya akses menuju fasilitas

7 kesehatan dengan individu yang tinggal di lingkungan yang lebih banyak akses menuju fasilitas, keduanya sama-sama memiliki aktivitas fisik yang cukup. 3. Hubungan antara interaksi sosial dengan aktivitas fisik pada pekerja di PT. Bank Hasil penelitian hubungan antara interaksi sosial dengan aktivitas fisik menunjukkan bahwa responden yang memiliki interaksi sosial yang baik dengan aktivitas fisik aktif dengan jumlah (18,5%) dan aktivitas fisik inaktif sebanyak (81,5%) sedangkan responden yang memiliki interaksi sosial yang kurang baik dengan aktivitas fisik aktif sebanyak (20%) dan aktivitas fisik inaktif (80%). Berdasarkan hasil uji Chi square, didapatkan nilai p=1,000 (p>0,05) yang berarti bahwa Ho diterima, dengan demikian tidak ada hubungan yang bermakna antara interaksi sosial dengan aktivitas fisik pada pekerja di PT. Bank. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Kaya (2012), yang berjudul Hubungan antara Manfaat, Minat dan Interaksi Sosial dengan Melakukan Aktivitas Fisik di Lingkungan Pimpinan Fakultas Universitas Sam Ratulangi Manado. Hasil penelitian ini menemukan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara interaksi sosial dengan aktivitas fisik pada pimpinan fakultas di lingkungan Universitas Sam Ratulangi dengan nilai p=0,308. Hasil penelitian ini berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Masia, et al (2013) yang berjudul Parental Attitudes Towards Extracurricular Physical and Sport Activity in School Age Children, hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat hubungan yang erat antara anak usia sekolah dan pola partisipasi orang tua dalam kegiatan fisik dan olahraga. Penelitian yang dilakukan Benedetti, et al (2011) yang berjudul Physical Activity Acting as a Resource for Social Support Among Older Adults in Brazil menunjukkan bahwa orang dewasa yang lebih tua lebih aktif secara fisik, memiliki tingkat yang memuaskan terhadap hubungan sosial dengan keluarga mereka, teman dan tetangga. Orang dewasa aktif secara fisik adalah empat kali lebih mungkin terlibat dalam klub sosial daripada rekan-rekan mereka yang kurang aktif. Pengampilan sampel dalam penelitan ini menggunakan sampel probabilistik dan dikelompokkan berdasarkan sensus (lingkungan) dan jenis kelamin. 875 orang dewasa berpartisipasi dalam penelitian ini.

8 KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada pekerja di PT. Bank Sinarmas Cabang Manado maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Tidak ada hubungan yang bermakna antara manfaat dengan aktivitas fisik fisik pada pekerja di PT. Bank 2. Tidak ada hubungan yang bermakna antara aksesibilitas dengan aktivitas fisik pada pekerja di PT. Bank 3. Tidak ada hubungan yang bermakna antara interaksi sosial dengan aktivitas fisik pada pekerja di PT. Bank SARAN Adapun saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini : 1. Bagi pekerja di PT. Bank Sinarmas Cabang Manado Diharapkan agar para pekerja di PT. Bank dapat melakukan aktivitas fisik melalui kegiatan olahraga secara teratur di waktu luang, untuk mencegah terjadinya penyakit degeneratif dan untuk meningkatkan derajat kesehatan. 2. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dapat melakukan penelitian pada variabel-variabel yang belum diteliti dan faktor-faktor yang mempengaruhi kurangnya aktivitas fisik pada pekerja bank. DAFTAR PUSTAKA Allender, S. Cownburn, G, Foster, C Understanding Participation in Sport and Physical Activity Among Children and Adults. University of Oxford. Health Education Research Theory and Practice. Vol. 21. No Anonimous, Riset Kesehatan Dasar Departemen Kesehatan Republik Indonesia Benedetti, T. Schwingel, A. Torres, T Physical Activity Acting as a Resource for Physcal Support Among Older Adults in Brazil. Departement of Physical Education. Journal of Human Sport and Exercise. Vol. 6. No Bozo, D. Pano, G. Citozi, R Assessment of Physical Activity Level in Office Employees Groups in Albania. International Network of Sport and Health Science. Journal of Human Sport and Exercise. Vol. 8. No Cutumisu, N. Spence, J Sport Field as Potential Catalysts for Physical Activity in the Neighbourhood. International Journal of Environmental Research and Public Health. Vol Dishman, R. Heath, G. Lee, I Physical Activity Epidemiology. United States of America. Kaya, A Hubungan antara Manfaat, Minat dan Interaksi Sosial dengan Melakukan Aktivitas Fisik di Lingkungan Pimpinan Fakultas Universitas Sam Ratulangi. Tesis tidak di terbitkan. Manado : Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado. Noor, N Epidemiologi. Jakarta : Rineka Cipta Notoadmodjo, S Kesehatan Masyarakat : Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta Wiarto, G Fisiologi dan Olahraga. Yogyakarta : Graha ilmu