KEPUTUSAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR: 104/KA/III/2003 TENTANG BAHAN KETERANGAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

Transkripsi

1 BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL J A K A R T A SALINAN: KEPUTUSAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR: 104/KA/III/2003 TENTANG BAHAN KETERANGAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, Menimbang : a. bahwa dengan Keputusan Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Nasional Nomor 202/DJ/XI/1991 telah ditetapkan tentang Bahan Keterangan; b. bahwa untuk lebih meningkatkan pengamanan Bahan Keterangan maka Keputusan Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Nasional sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu ditinjau kembali. Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah RI Nomor 34 Tahun 1979 ; 2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 30 tahun 1980 ; 3. Keputusan Presiden RI Nomor 71 Tahun 2001; 4. Keputusan Presiden RI Nomor 104/M Tahun 2002; 5. Keputusan Kepala BATAN Nomor 74/KA/IV/1999 sampai dengan 79/KA/IV/1999; 6. Keputusan Kepala BATAN Nomor 166/KA/IV/2001; 7. Keputusan Kepala BATAN Nomor 360/KA/VII/2001; M E M U T U S K A N : Dengan mencabut Keputusan Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Nasional Nomor 202/DJ/XI/1991 tentang Bahan Keterangan. Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL TENTANG BAHAN KETERANGAN. BAB I U M U M Pasal 1 Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan : 1. Bahan Keterangan yang selanjutnya dalam keputusan ini disebut Baket adalah sesuatu yang apabila digunakan atau diproses dapat membahayakan keamanan dan merugikan kepentingan ataupun hasil karya Badan Tenaga Nuklir Nasional dan/atau Negara yang berupa : a) Tulisan, meliputi antara lain : berita, laporan, naskah, dokumen, catatan, surat, surat elektronik dan hasil penelitian atau kajian.

2 2 b) Film/pita, meliputi antara lain : foto, film gambar, foto negatif, micro film, micro fiche, pita rekaman, slide, disket, pita video, dan lain-lain. c) Gambar, meliputi antara lain : gambar terbangun (as built drawings), sketsa, coretan, desain, cetakan, cetak biru, peta, dan lain-lain. d) Alat/benda dan lainnya hasil penemuan baru,dan bahan-bahan. 2. Kerahasiaan adalah sifat yang diberikan kepada Baket dengan menambahkan kode atau tanda tertentu dengan maksud agar Baket tersebut tidak diketahui oleh orang yang tidak berhak. 3. Rahasia Negara adalah sifat kerahasiaan yang menyangkut keamanan dan stabilitas Negara yang menjadi tanggung jawab setiap penduduk Negara Republik Indonesia. 4. Rahasia Jabatan adalah sifat kerahasiaan yang menjadi tanggungjawab seseorang yang memangku jabatan dalam pemerintahan. Pasal 2 (1) Sifat kerahasiaan Baket dimulai dari proses pemindahan cita/ide oleh konseptor dalam bentuk tulisan yang mencakup pembuatan konsep, pengetikan, pengiriman, pemberian sampul, pencatatan, penentuan petugas yang bertangung jawab serta perlakuan dan penanganan pada umumnya sampai waktu yang ditentukan atau terus menerus sesuai dengan sifat Baket yang bersangkutan dan dilakukan dengan hati-hati. (2) Sifat kerahasiaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini meliputi Rahasia Negara dan Rahasia jabatan. Pasal 3 Tujuan pengaturan Baket adalah untuk hal-hal sebagai berikut : a. mencegah tindakan yang dapat membahayakan dan merugikan Badan Tenaga Nuklir Nasional dan Pemerintah dan atau Negara. b. mencegah agar Baket yang mempunyai nilai kerahasiaan tidak jatuh ketangan orang yang tidak berwenang; dan c. mencegah agar Baket terjaga keasliannya dan tidak diubah untuk maksud yang merugikan Badan Tenaga Nuklir Nasional dan atau Pemerintah. BAB II PENENTUAN DAN PENILAIAN TINGKAT KERAHASIAAN Pasal 4 (1) Setiap Baket harus ditentukan tingkat kerahasiaannya. (2) Tingkat kerahasiaan Baket sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini adalah sebagai berikut : a. Sangat Rahasia adalah Baket yang jika diketahui oleh pihak yang tidak berwenang dapat membahayakan keamanan dan stabilitas nasional sehingga perlu mendapatkan perlakuan dan perlindungan yang tertinggi.

3 3 b. Rahasia adalah Baket yang jika diketahui oleh pihak yang tidak berwenang dapat menimbulkan kerugian, mengurangi kewibawaan, dan menyulitkan terlaksananya kebijaksanaan Badan Tenaga Nuklir Nasional. c. Terbatas adalah Baket yang isinya hanya boleh diketahui atau diproses oleh pejabat/pegawai tertentu dan atau tidak boleh diumumkan sampai waktu yang ditentukan. Pasal 5 (1) Pejabat yang diwajibkan menentukan tingkat kerahasiaan Baket sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 4 ayat (2) serendah-rendahnya adalah Pejabat Eselon II. (2) Penentuan tingkat kerahasiaan Baket harus cermat dan tepat sesuai dengan sifat pengamanan Baket. Pasal 6 (1) Untuk menentukan tingkat kerahasiaan Baket, pejabat sebagaimana dimaksud pada pasal 5 ayat (1) harus mengadakan penilaian terlebih dahulu. (2) Penilaian Baket sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus mengikuti Panduan Klasifikasi Baket. Pasal 7 Pejabat sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (1) Keputusan ini harus mengadakan penilaian ulang terhadap Baket yang telah ditentukan tingkat kerahasiaannya secara berkala atau sewaktu-waktu untuk disesuaikan dengan perkembangan keadaan. BAB III PENGELOLAAN BAKET Pasal 8 (1) Pengelolaan Baket meliputi antara lain pemberian tanda, pencatatan, pengiriman, reproduksi, penyimpanan, dan pemusnahan. (2) Pengelolaan Baket sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) menjadi tanggung jawab Pejabat Eselon III/IV yang lingkup tugasnya di bidang ketatausahaan. Bagian kesatu Pemberian Tanda Pasal 9 Pemberian tanda tingkat kerahasiaan pada Baket yang berupa tulisan yaitu ditulis pada kepala surat atau dicap dengan stempel tinta merah atau biru di bagian tengah atas dan bawah pada setiap halaman. Pasal 10 Pemberian tanda tingkat kerahasiaan pada Baket berupa film dan foto dilakukan sebagai berikut :

4 4 a. film negatif berupa lembaran diberi tanda pada wadahnya; b. film negatif yang berupa gulungan selain diberi tanda pada wadahnya juga diberi tanda pada permulaan dan akhir tiap-tiap gulungan; c. film gambar/pita video diberi tanda pada permulaan dan akhir film strip wadah film gambar/cassette video tersebut diberi tanda yang sama; d. foto cetak diberi tanda dibagian muka diatas dan bawah, dan dibagian belakang di tengah-tengah; e. pita rekaman suara diberi tanda pada permulaan dan penghabisan strip serta kasetnya. Pasal 11 Baket yang berupa gambar seperti gambar terbangun (as built drawings), sketsa, coretan, desain, cetakan, cetak biru, peta, dan lain-lain diberi tanda seperti pada foto cetak sebagaimana dimaksud pada pasal 10 huruf d. Pasal 12 Baket yang berupa alat/benda dan hasil-hasil penemuan baru diberi tanda tingkat kerahasiaan pada wadahnya. Bagian Kedua Pencatatan Pasal 13 (1) Pembuat atau pencipta Baket yang mempunyai tingkat kerahasiaan SANGAT RAHASIA dan RAHASIA, wajib mencatat secara lengkap pada lembar verbal sebagai berikut: a. nama pembuat atau pencipta serta orang yang membantu dalam pembuatan Baket dan yang mengetahui isi karena tugas; b. jumlah copy; dan c. pendistribusiannya. (2) Apabila Baket sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dikirim keluar unit kerja, maka si penerima diwajibkan mencatat pada lembar pengantar surat SANGAT RAHASIA dan RAHASIA. Bagian Ketiga Pengiriman Pasal 14 Pengiriman Baket berupa tulisan harus dilakukan sebagai berikut: Sangat Rahasia 1) Diberi cap copy dengan warna tinta merah misalnya copy 1, 2, 3, dst., secara melintang di tengah-tengah halaman sebanyak tembusan yang ada; 2) Dimasukkan ke dalam 2 (dua) sampul / (sampul rangkap) dengan ketentuan sebagai berilkut : a) Sampul pertama (sampul dalam) : pada bagian muka ditulis nama dan alamat yang dituju, diberi nomor surat, klasifikasi surat dan diberi cap Unit

5 a. Rahasia. 5 Kerja/Instansi. Pada bagian belakang diberi cap Unit Kerja/Instansi sebanyak 3 (tiga) tempat dan pada sambungan sampul diberi selotip. b) Sampul kedua (sampul luar) : pada bagian muka ditulis nama dan alamat yang dituju dan diberi cap Unit Kerja/Instansi dan diberi derajat kecepatan surat (Kilat, Sangat segera, Segera), sedangkan pada bagian belakang cukup ditutup dengan perekat. 1) Diberi cap copy dengan warna tinta merah misalnya copy 1, 2, 3, dst secara melintang di tengah-tengah halaman sebanyak tembusan yang ada. 2) Perlakuan sama dengan Baket dengan tingkat kerahasiaan Sangat Rahasia, hanya kata Sangat Rahasia diganti Rahasia. b. Terbatas. 1) Diberi cap copy dengan warna tinta merah misalnya copy 1, 2, 3, dst, secara melintang di tengah-tengah halaman sebanyak tembusan yang ada. 2) Menggunakan 1 (satu) sampul, pada bagian muka ditulis nama dan alamat yang dituju, nomor surat, klasifikasi dan derajat kecepatan surat (Kilat, Sangat segera, Segera), sedangkan pada bagian belakang cukup ditutup dengan perekat. Pasal 15 (1) Pengiriman Baket yang berupa film/pita, gambar, alat/ benda dilakukan sebagai berikut: a. dibungkus dengan menggunakan 2 (dua) bungkus (bungkus luar dan dalam) dan diusahakan agar bungkusan tersebut tidak menarik perhatian. b. semua tanda tingkat kerahasiaan untuk alat atau benda tersebut diberikan pada bungkus dalam dan pada tempat yang mudah dilihat bila bungkus luarnya terbuka. c. dibungkus bagus dan kokoh dengan menggunakan lakband. (2) Pekerjaan pembungkusan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibuatkan berita acara dengan menggunakan format pada Lampiran Keputusan ini. (3) Persiapan pengiriman Baket yang berupa zat radioaktif selain mengikuti ketentuan yang terdapat dalam ayat (1) harus juga memperhatikan peraturan perundang-undangan mengenai pengangkutan zat radioaktif. Pasal 16 (1) Pengiriman Baket yang berupa film/pita, gambar, alat/benda yang bentuknya besar dan tidak dapat dibungkus dilakukan sebagai berikut : a. film/pita, gambar, alat/benda tersebut dimasukkan ke dalam peti/karton pertama yang merupakan pembungkus dalam; b. peti atau karton tersebut ditutup dengan lakban dan kemudian diperkuat dengan tali yang ujungnya disegel (seperti tali diplomatic bag); c. tanda tingkat kerahasiaan dan alamat si penerima dan sipengirim dicatat dan ditempelkan pada peti atau karton tersebut; d. kemudian peti atau karton tersebut dimasukkan ke dalam peti/karton kedua sebagai pembungkus luar dan ditulis alamat si penerima dan nomor pengiriman barang.

6 6 (2) Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibuatkan berita acara dengan menggunakan format pada Lampiran Keputusan ini. Pasal 17 Pengiriman Baket berdasarkan tingkat kerahasiaan dilakukan sebagai berikut : a. Sangat Rahasia 1) Diserahkan langsung oleh dan kepada pejabat yang bersangkutan. 2) Melalui kurir khusus yang diserahkan langsung kepada pejabat yang bersangkutan. 3) Melalui dinas Sandi Pemerintah dan kawat sandinya dapat dikirim lewat saluran telekomunikasi atau sarana penghubung lainnya yang aman dan dapat diandalkan. b. Rahasia 1) Diserahkan langsung oleh dan kepada Pejabat yang bersangkutan. 2) Caraka. 3) Menggunakan jasa pengiriman/pos tercatat. 4) Menggunakan diplomatic bag lewat Departemen Luar Negeri RI jika diperlukan. c. Terbatas 1) Caraka. 2) Jasa pengiriman/pos tercatat. Bagian Keempat Penyimpanan Pasal 18 Penyimpanan Baket harus dilakukan secara aman di tempat yang tidak mudah diambil, diubah, atau dicopy oleh orang yang tidak berwenang atau tidak mudah terbakar, sehingga kerahasiaanya dapat selalu terjaga dengan baik. Pasal 19 (1) Penyimpanan Baket berdasarkan tingkat kerahasiaan harus dilakukan sebagai berikut : a. Sangat Rahasia Disimpan dalam almari besi (brankast) yang diletakkan di dalam ruang yang terkunci dan diberi alarm (pengamanan elektronik) atau monitor. b. Rahasia 1) Disimpan seperti penyimpanan Baket dengan tingkat kerahasiaan Sangat Rahasia atau dalam filing kabinet yang diletakkan dalam ruang dikunci dengan menggunakan alarm (pengamanan elektronik) 2) Apabila digantung pada dinding harus ditutup dengan tirai atau dalam almari biasa besar dan dikunci serta diletakkan di dalam ruangan yang dapat dikunci. c. Terbatas Dalam filling kabinet atau almari biasa yang diletakkan dalam ruangan yang dapat dikunci. (2) Tempat penyimpanan Baket tidak boleh digunakan untuk penyimpanan uang, senjata, perhiasan, dan barang-barang lain yang bukan Baket.

7 7 (3) Penyimpanan Baket dalam bentuk program komputer, secara umum harus memenuhi ketentuan ini dan secara khusus akan diatur tersendiri. Pasal 20 (1) Setiap pegawai yang mengetahui tempat penyimpanan Baket dalam keadaan terbuka dan tidak terjaga wajib ; a. memberitahukan segera kepada pejabat Eselon II; atau b. apabila Eselon II tidak di tempat, maka dapat melapor kepada Pejabat Pengelola Baket. (2) Kewajiban sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini berlaku juga bagi pegawai yang menemukan Baket diluar tempat penyimpanan. Bagian Kelima Pemusnahan Pasal 21 (1) Setiap Baket berupa tulisan termasuk konsep, karbon, dan stensil sheet yang tidak merupakan arsip harus dimusnahkan. (2) Setiap Baket yang sudah berbentuk arsip yang tidak mempunyai nilai guna lagi harus dimusnahkan dengan mengikuti prosedur yang ditentukan yaitu melalui suatu Tim yang dibentuk khusus untuk itu. (3) Pemusnahan Baket sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. dibakar; b. dilelehkan atau didekomposisi; c. dihancurkan. Pasal 22 (1) Pemusnahan sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 hanya dilakukan oleh Pejabat Pengelola Baket atas usul Pejabat Eselon II dengan persetujuan Pejabat Eselon I dan disaksikan oleh Bagian Pengamanan. (2) Pejabat Pengelola Baket sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) membuat Berita Acara Pemusnahan Baket. Pasal 23 (1) Setiap pemusnahan harus dibuatkan Berita Acara Pemusnahan yang memuat antara lain: a. nama petugas yang memusnahkan ; b. tanggal pemusnahan; c. daftar Baket yang dimusnahkan; d. saksi-saksi. (2) Pemusnahan sebagaimana dalam ayat (1) dilaporkan kepada Sekretaris Utama.

8 8 BAB IV PENGAWASAN Pasal 24 Sekretaris Utama berwenang dan bertanggung jawab atas pengawasan Baket. Pasal 25 Dalam melaksanakan wewenang dan tanggung jawab pengawasan sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 Sestama dibantu oleh Pejabat Eselon II dan Bagian Pengamanan. BAB V KEBOCORAN ATAU KEHILANGAN Pasal 26 (1) Setiap pegawai yang mengetahui adanya kehilangan atau kebocoran Baket harus segera melaporkan kepada Pengelola Baket dan selanjutnya secara hirarki melaporkan kepada pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam pengawasan pengelolaan Baket sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 Keputusan ini. (2) Pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab atas pengawasan Baket sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) setelah mendapatkan laporan segera memerintahkan Bagian Pengamanan untuk mengadakan penyelidikan secara teliti mengenai : a. sebab terjadinya kehilangan atau kebocoran Baket misalnya karena kesengajaan, kealpaan, kurang hati-hati atau karena kelemahan sistem dan prosedur; b. bagian yang menjadi sumber kebocoran; c. saat terjadinya kebocoran ; d. motivasi pelaku yang yang membocorkan dan mengambil Baket; e. pelaku yang membocorkan rahasia; f. cara terjadinya kebocoran; g. peristiwa terjadinya dokumen hilang. (3) Penyelidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) harus dibuatkan Berita Acara Penyelidikan. BAB VI S A N K S I Pasal 27 (1) Setiap pegawai bertanggung jawab atas keamanan dan kerahasian Baket. (2) Apabila diketahui ada pegawai yang membocorkan Rahasia Negara dan atau Rahasia Jabatan di lingkungan Badan Tenaga Nuklir Nasional akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

9 9 BAB VII LAIN-LAIN Pasal 28 (1) Apabila terjadi alih tugas pegawai yang bertanggung jawab atas penyimpanan Baket harus diadakan serah terima Baket dan dibuatkan Berita Acara Serah Terima Baket. (2) Dalam berita acara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus mencantumkan daftar Baket secara rinci. Ditetapkan di : J a k a r t a Pada tanggal 5 Maret 2003 KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - ttd - DR. SOEDYARTOMO SOENTONO SALINAN : Disampaikan kepada yth.: 1. Para Deputi Kepala BATAN. 2. Para Kepala Pusat/Biro/Inspektur/Ketua STTN. Salinan sesuai dengan aslinya Pgs. Kepala Biro Humas, Organisasi dan Pengamanan Drs. ARDANI

10 10 BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL J A K A R T A LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 104/KA/III/2003 TANGGAL : 5 MARET 2003 BERITA ACARA PELAKSANAAN PEMBUNGKUSAN Nomor : Pada hari. tanggal bulan.. (dengan huruf) tahun. (dengan huruf). Para pejabat di bawah ini : NAMA JABATAN dengan disaksikan oleh : NAMA : JABATAN : telah melaksanakan pembungkusan/pengepakan : NAMA BARANG :.. JUMLAHNYA :.. NOMOR SERI :.. KEADAAN :.. Pembungkusan dilaksanakan dengan kertas berwarna. diikat dengan tali.. berwarna diberi label berwarna. dan disegel dengan lak berwarna.. dan segel berbentuk bertulisan.. Yang membungkus, Jakarta,. NAMA : JABATAN : Yang menyaksikan : ( ) (.)