BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian yaitu Quasi Experimental Desain. Menurut Sugiyono (2013: Hlm. 77). Fungsi metode ini adalah untuk melaksanakan penelitian tanpa ada pengontrol terhadap variabel variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Mengingat penelitian ini tidak memungkinkan untuk mengontrol semua Variabel bebas dan variabel terikat. Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Desain. Dalam desain penelitian ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2013: Hlm. 79). Dalam desain ini terdapat 2 kelompok yang diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen Kelompok kontrol. Carannya kelompok dibagi 2 yaitu kelompok A dan kelompok B, masing masing kelompok memiliki tujuan yang hendak dicapai oleh sang peneliti. Dari kedua kelompok tersebut maka akan didapatkan sebuah data dan informasi yang akan dijadikan bahan untuk pengambilan kesimpulan. Kelompok A (eksperimen) dan kelompok B (kontrol) yang dimaksud kelompok eksperimen adalah sebuah kelompok yang diberikan perlakuan dari seorang peneliti untuk mengetahui akan pengaruh dari perlakuan tersebut. Sedangkan kelompok kontrol adalah sebuah kelompok yang tidak diberikan perlakuan oleh peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui akan pengaruh atau akibat dari suatu perlakuan (treatment). Dan treatment yang yang dimaksud peneliti adalah multimedia interaktif menggunakan pendekatan anticipation and staging dengan model pembelajaran inquiry.

2 30 (Sugiyono, 2013: hlm. 79). Gambar 3.1. Rancangan Nonequivalent Control Group Desain Keterangan : : Pretest kelas eksperimen : Posttest kelas eksperimen (yang diberi perlakuan) : Pretest kelas kontrol : Posttest kelas kontrol (tidak diberi perlakuan) X : perlakuan terhadap kelompok eksperimen dengan menerapkan pembelajaran berbantu multimedia interaktif. 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ini akan dilaksanakan dengan populasi dan sampel sebagai berikut : Populasi Menurut Sugiyono (2013: hlm. 80), populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam hal ini populasi yang akan digunakan adalah siswa siswi kelas X-TKJ di SMK Bina Taruna Subang Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi tersebut, apabila populasi besar dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.

3 31 Sampel penelitian diambil menggunakan teknik sampling Purposive, pengambilan anggota sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013: hlm. 82). 3.3 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMKN Bina Taruna Subang, adapun yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X-TKJ yang sedang mendapatkan mata pelajaran Jaringan Dasar. 3.4 Prosedur Penelitian Prosedur pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan melalui tiga tahap yang meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Penjelasan ketiga tahap tersebut yaitu sebagai berikut: a. Tahap Persiapan Gambar 3.2 Tahap Persiapan

4 32 b. Tahap pelaksanaan Gambar 3.3 tahap pelaksanaan c. Tahap Akhir

5 33 Gambar 3.4 Tahap Akhir 3.5 Pengembangan Multimedia Pembelajaran Multimedia menurut Munir (2010) boleh dibuat sesuai dengan keperluan dan tujuan dari proses belajar dan pengajaran. Adapun model pembuatan media antara lain : (1) model dengan sistem hiperteks dan hipermedia; (2) model dengan simulasi dan demonstrasi; (3) model tutorial. Penelitian pada penelitian ini menggunakan model tutorial karena konsep komputer sebagai guru yang memberi bimbingan kepada siswa untuk memahami terhadap apa yang dipelajari. Laurilliard (1993) dalam Munir (2010) memberi petunjuk tentang proses proses belajar dengan metoda tutorial yaitu : 1. Menetapkan tujuan proses belajar, 2. Memberi pengenalan tentang topik, 3. Mengelompokan masalah sesuai dengan strategis proses belajar, 4. Menganalisis pencapaian belajar, 5. Menyediakan kemudahan umpan balik (feedback), 6. Keberhasilan pelajar dijadikan tolak ukur untuk menentukan proses belajar selanjutnya. Newby dalam Munir (2010: hlm. 93) menggambarkan proses pengembangan suatu intructional media berbasis multimedia dilakukan dalam empat tahap dasar, yaitu: a. Planning, berkaitan dengan perencanaan data media berdasarkan kurikulum dan tujuan pembelajaran (instructional). b. Instructional Desain, perencanaan direalisasi dalam bentuk rancangan c. Prototype, hasil rancangan kemudian diwujudkan dalam bentuk purwarupa. d. Test, purwarupa yang dihasilkan kemudian diujicoba, uji coba dilakukan untuk menguji realibilitas, validitas dan objektivitas media Peneliti menggunakan model tutorial pada multimedia yang akan di dibuat, selanjutnnya menentukan model pengembangan multimedia dalam pendidikan. pada penelitian ini, peneliti menggunakan model pengembangan siklus hidup (Life cycle) menyeluruh (SHM) yang dikembangkan oleh munir dan zaman (2002: hlm. 52). Berikut adalah fasa fasa model siklus hidup menyeluruh (SHM) pada pengembangan software multimedia dalam pendidikan:

6 34 Gambar 3.5 model siklus hidup menyeluruh (SHM) : pengembangan Software Multimedia dalam pendidikan 3.6 Langkah Pengembangan Multimedia Interaktif Penyusunan langkah-langkah pengembangan multimedia interaktif ini dikmaksudkan untuk mengembangan multimedia pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan tujuan dari multimedia interaktif tersebut. Langkahlangkah pengembangan dalam pembelajaran multimedia interaktik tersebut yaitu : Tahap Analisis Tahapan analisis merupakan tahapan yang dilakukan paling awal dalam penelitian sebelum masuk ke tahapan desain dan pengembangan. Di dalam fase ini ditetapkan keperluan pengembangan software dengan melibatkan tujuan pembelajaran, pelajar, pendidik, dan lingkungan (Munir, 2012: Hlm. 101). Tahap ini melibatkan guru,siswa-siswi, dan materi pembelajaran. Pokok bahasan materi pembelajaran tersebut disesuaikan dengan SKKD yang berdasarkan tujuan yang akan dicapai Tahap Desain Pada tahap proses desain merupakan tahap dimana dilakukan desain model multimedia dan juga konten materi yang akan disampaikan. Pada tahap ini juga dilakukan perancangan flowchart dan storyboard.

7 35 1) Flowchart Dalam pengembangan multimedia pembelajaran menggambarkan urutan sajian dalam pembelajaran dengan menggunakan simbol-simbol tertentu. Di dalam pengembangan multimedia pembelajaran interaktif digunakan flowchart view. Flowchart view adalah diagram yang memberikan gambaran alir dari scene (tampilan) satu ke scene lainnya (Munir 2012: hlm. 102). Berikut merupakan simbol-simbol flowchart yang dikeluarkan oleh ANSI dan ISO dalam Sudarsono (2005: hlm. 9-13) yang diantaranya akan diuraikan sebagai berikut : Tabel 3.1 Simbol Flowchart Standar Prosedur Simbol Arti Terminator Memulai atau Mengakhiri Program Preparation Pemberian harga awal/ Inisialisasi Input/Output Memulai atau Mengakhiri Program Proses Merepresentasikan input data atau output data yang diproses atau konfirmasi Arah Aliran Merepresentasikan alur kerja Keputusan Magnetic Disk Manual Input Merepresentasikan keputusan dalam program atau adanya pengambilan keputusan I/O yang menggunakan magnetic disk Input yang dimasukan secara manual dari

8 36 Display Penghubung keyboard Output yang ditampilkan pada terminal atau penyajian hasil pemrosesan data Keluar atau masuk dari bagian lain flowchart khususnya hlm. yang sama 2) Storyboard Storyboard merupakan draft dari setiap halaman. Di dalam storyboard tersaji draft gambar, kata atau kalimat yang akan ditampilkan. Storyboard dapat dikatakan sebagai penjabaran lebih luas dari flowchart atau desain alur pembelajaran. Pada pengembangan multimedia pembelajaran interaktif, storyboard digunakan sebagai pedoman pembuatan multimedia pada tahap pengembangan. 3) Rancangan antarmuka pemakai Rancangan antarmuka pemakai merupakan tahapan perancangan tampilan multimedia pembelajaran dalam bentuk gambar. Perancangan antarmuka dapat memperhatikan aturan-aturan seperti estetika, navigasi, tataletak, warna, font, penempatan tombol-tombol Tahap pengembangan Pada tahap ini, dilakukan pembuatan program multimedia dengan menggunakan peralngkat lunak atau software adobe flash CS 5, Macromedia flash, dan Corel draw. Pada proses pengembangan selain menggunakan tools yang ada, juga menerapkan actionscript. Tahap pengembangan multimedia merupakan tahap dimana materi, gambar, media dan beberapa konten yang menunjang multimedia diitegrasikan sehingga menjadi kesatuan yang disebut dengan multimedia interaktif.

9 37 Setelah tahap pengembangan selesai dilakukan sampai didapatkan prototipe multimedia pembelajaran interaktif maka tahap selanjutnya adalah tahap validasi yang dilakukan oleh parah ahli materi dan ahli media. Tahap validasi ini bertujuan untuk mengecek apakah materi dan multimedia interaktif ini sudah sesuai yang apa yang diinginkan sekaligus mengecek apakah terdapat kesalahan atau saran dari para ahli sehingga multimedia dapat dikembangkan dan dapat direvisi untuk dilakukan perbaikan Tahap implementasi Seperti apa yang dikatakan Munir (2012: Hlm. 101). Setelah tahap pengembangan selesai, maka dilakukan langkah implementasi yaitu pengujian terhadap unit-unit yang telah dikembangkan dalam proses pengajaran dan pembelajaran dan juga prototip yang telah siap.sehingga di tahap implementasi pengguna yaitu para siswa menggunakan multimedia yang telah dikembangkan Tahap penilaian Pada tahap ini merupakan tahap dimana peneliti dapat mengetahui secara pasti kelebihan dan kelemahan software yang dikembangkan sehingga dapat membuat penghalusan software yang dikembangkan agar lebih sempurna seperti yang di katakan Munir (2012: hlm. 101). 3.7 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data antara lain : Interview (Wawancara) Interview (wawancara) dimaksudkan agar penulis memperoleh informasi dari studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.

10 Kuesioner (Angket) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengancara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk di jawabnya (Sugiyono, 2013: Hlm. 142). Pada penelitian ini terdapat dua angket yang dipergunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap penerapan pembelajaran inquiry yang berbantu multimedia interaktif Tes Pada penelitian ini, tes digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dilakukan melalui pretest dan posttest. Pretest diharapakan mampu menunjukan pengetahuan dan pemahaman awal siswa. Sedangkan posttest diharapkan dapat menunjukan perubahan setelah dilakukan perlakuan selama pembelajaran Observasi Sutrisno hadi (1986) mengemukakan dalam buku Sugiyono (2013: Halaman 145) bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis.dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Observasi pada penelitian ini dilakukan dengan mengamati secara langsung aktivitas guru dan kegiatan siswa selama proses pembelajara. Observasi aktivitas guru menggunakan instrumen yang berbentuk skala Likert. Observasi kegiatan siswa selama proses pembelajaran juga menggunakan instrument skala Likert. Penggunaan instrument skala Likert ini dimaksudkan agar data yang diperoleh dapat ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. 3.8 Instrumen Penelitian Pada penelitian menggunakan instrument yang berupa tes prestasi belajar dan tes untuk mengukur kemampuan kognitif. Instrumen untuk mengukur prestasi belajar dilakukan memalui pretest dan postest. Bentuk instrumen untuk mengukur kemampuan siswa pada ranah kognitif berupa tes pilihan ganda. Setiap butir soal mencakup ranah kognitif C1, C2, dan C3. Pada penelitian ini digunakan dua bentuk instrument, dimana ada instrument kognitif dan instrumen kuisioner. Dari tiap instrument tersebut memiliki tujuan yang berbeda, instrument kognitif

11 39 digunakan untuk mengukur tes prestasi belajar peserta didik setelah dilakukanya treatmen pada kelas kontrol dan kelas ekperimen, sedangkan instrument kuisioner digunakan untuk mengukur responsi peserta didik terhadap media pembelajaran inquiry yang telah diberikan pada kelas eksperimen. Instrument kognitif ini yang akan dijadikan sebagai alat tolak ukur tingkat pemahaman kelompok eksperiment dengan kelompok control. Namun sebelumnya instrument kognitif ini diuji coba terlebih dahulu pada kelompok yang bukan termasuk sampel. Sedangkan pada instrument angket akan dijadikan sebagai alat tolak ukur response peserta didik yang diberikan treatmen berupa media pembelajaran inquiry hanya pada kelas eksperimen saja. Pada instrument angket digunakan skala pengukuran. Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. 3.9 Instrumen Validasi Ahli Instrumen validasi media bertujuan untuk mengetahui penilaian para ahli terhadap multimedia pembelajaran yang dikembangkan, sehingga selanjutnya dapat digunakan dilapangan. para ahli yang dimaksud adalah ahli media dan ahli materi Instrumen Validasi Ahli Media Instrumen validasi ahli media yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang diukur dengan menggunakan skala pengukuran rating scale, sedangkan untuk penilaian multimedia merujuk pada instrumen penilaian learning object yang bernama LORI (Lerning Object Review Instrument) versi 1.5. Ada Sembilan aspek yang digunakan untuk mengevaluasi suatu objek belajar dalam LORI, diantaranya: 1) Content Quality Veracity, yaitu kesesuaian materi dengan teori dan konsep yang ada. Accuracy, ketepatan dari isi materi.

12 40 Balanced presentation of ideas atau keseimbangan penyajian ide. Appropriate level of detail, detail dari materi. 2) Learning Goal Alignment Tujuan pembelajaran Kegiatan (activities) Kegiatan penilaian (assessments) Karakter peserta didik 3) Feedback and Adaptation Adaptif konten atau umpan balik yang didorong oleh masukan pelajar yang berbeda atau pemodelan peserta didik. 4) Motivation Dapat memotivasi peserta didik untuk lebih tertarik dalam pembelajaran. 5) Presentation Design Tampilan atau penyajian materi berupa gambar maupun suara yang dapat meningkatkan proses mental secara efisien. 6) Interaction Usability Navigasi yang mudah dimengerti Antarmuka yang mudah dipahami Kualitas dari antarmuka bantuan 7) Accessibility Mudah diakses oleh peserta didik. 8) Reusability Dapat digunakan dalam konteks belajar yang lain dan dengan karakter peserta didik yang berbeda-beda. 9) Standards Compliance Patuh terhadap standar internasional dan spesifikasinya. Selain penilaian berdasarkan LORI, penilaian multimedia juga merujuk pada pendapat Wahono(2006 ) bahwa penilaian melibatkan tiga yaitu aspek umum, aspek instructional design(desain pembelajaran), dan aspek komunikasi

13 41 Adapun aspek penilaian multimedia yang digunakan dalam multimedia ini meliputi : aspek umum, aspek desain (presentation design), aspek kemudahan untuk digunakan (interaction usability), aspek kemudahan akses (accessibility), aspek usabilitas (reusability) dan aspek memenuhi standar (standards compliance) Instrumen Validasi Ahli Materi Instrumen validasi ahli materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang diukur dengan menggunakan skala pengukuran rating scale, sedangkan untuk penilaian multimedia merujuk pada instrumen penilaian learning object yang bernama LORI (Lerning Object Review Instrument) versi 1.5. Untuk validasi materi, penilaian meliputi beberapa aspek seperti kualitas isi/materi (content quality), aspek pembelajaran (learning goal alignment), aspek umpan balik dan adaptasi (feedback and adaptation) dan pada aspek motivasi (motivation) Uji Coba Instrumen Penelitian Kegiatan ujicoba instrumen penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah intrumen yang digunakan telah memenuhi syarat sebagai alat pengambilan data atau belum. Untuk menguji kelayakan intrumen tersebut perlu dilakukan analisi terhadap validitas, reabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran Uji Validitas Instrumen Uji validitas dimaksud untuk mengetahui bahwa intrumen menggambarkan keadaan sesungguhnnya. validitas atau kesahihan menunjukan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur... (siregar, 2013 : hlm. 75). Pada penelitian ini, instrumen tes berupa soal pilihan ganda sebanyak 15 soal dilakukan uji coba terlebih dahulu. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas butir soal adalah rumus Product Moment menurut Pearson, yaitu :...(3.1)

14 42 (Siregar, 2013: hlm. 80) Keterangan : r : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan N : jumlah siswa X : skor item yang dicari validitasnnya Y : skor yang diperoleh siswa Tabel 3.2 Kriteria Validitas soal Nilai 0,80 1,00 0,60 0,79 0,40 0,59 0,20 0,39 0,00 0,19 Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah (Arikunto, 2012: Hlm. 89) Uji Reabilitas a. Tes Reabilitas menurut Arikunto (2012: hlm. 100) adalah suatu tes dapat dikatakan mempunyai tarah kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian reabilitas tes berhubungan dengan masalah hasil tes atau seandainnya hasilnnya berubah ubah. Perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti. Reabilitas untuk soal pilihan ganda menggunakan teknik Kuder dan Richadson (KR 20). Rumusnnya adalah sebagai berikut: Keterangan:...(3.2) (Siregar, 2013: Hlm. 111)

15 43 = reabilitas instrumen = proporsi responden yang menjawab benar = proporsi responden yang menjawab salah = jumlah varians skor tiap item belahan tes = varians total = jumlah butir pertanyaan Dimana varians total :...(3.3) (Siregar, 2013: hlm. 111) Keterangan = total skor = rata rata total skor n = responden Tabel 3.3 Kriteria Reabilitas soal Rentang nilai 0,80 1,00 0,60 0,79 0,40 0,59 0,20 0,39 0,00 0,19 Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah (Arikunto, 2012: hlm. 89) b. Uji Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran untuk menyatakan parameter bahwa item soal tersebut adalah mudah, sedang, atau sukar. Untuk menghitung tingkat kesukaran suatu butir soal pilihan ganda dapat menggunakan persamaan sebagai berikut...(3.6)

16 44 (Arikunto, 2012: Hlm. 89) Dimana : P = Indeks kesukaran B = Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar = Jumlah seluruh siswa peserta tes Untuk menentukan soal tersebut baik atau tidak baik, maka digunakan kriteria seperti pada Tabel 3.3. semakin rendah nilai P suatu butir soal maka semakin sukar soal tersebut. Suatu butir soal dikatakan baik apabila perolehan nilai P sekitar 0,5 atau 50%. Karena jika perolehan nilai P 0,3 maka soal dikatakan sukar dan apabila P = 1,00 maka soal dikatakan terlalu mudah. Berikut adalah tabel kriteria tingkat kesukaran soal : c. Uji Daya Pembeda berikut : Tabel 3.4 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal Nilai P 0,00 0, 30 0,31 0,70 Kriteria Sukar Sedang 0,71 1,00 Mudah (Arikunto, 2012 : Hlm. 225) Daya pembeda suatu soal tes dapat dihitung dengan persamaan sebagai...(3.9) Dimana : DP = indeks diskriminasi (daya pembeda) BA = jumlah jawaban benar pada kolom atas BB = jumlah jawaban benar pada kelompok bawah N = jumlah siswa yang mengerjakan tes Kelompok atas dan bawah ditentukan dengan menghitung 27% dari jumlah peserta tes atau 27% dari N. Sehingga diperoleh 27% kelompok atas dan

17 45 27% kelompok bawah, sedangkan 46% sisannya tidak digunakan, dalam arti tidak dipersoalkan dalam analisi karena siswa tidak pintar dan bodoh. Tabel 3.5 Kriteria Daya Pembeda Soal Rentang nilai (DP) Kriteria 0,00 0,20 0,21 0,40 0,41 0,70 0,71 1,00 D negatif Jelek Cukup Baik Baik sekali Semua soal tidak baik (Arikunto, 2012 : hlm. 232) 3.11 Pengolahan dan Analisis Data Penelitian ini data yang diolah berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dan lembar angket, sedangkan untuk data kuantitatif diperoleh dari hasil pretest dan posttest siswa Tes hasil belajar Skor yang diperoleh dari pretest dan posttest digunakan untuk mengukur peningkatan kemampuan siswa dalam ranah kognitif. Pretest diberikan sebelum pembelajaran sedangkan posttest diberikan setelah pembelajaran. Berikut adalah langkah langkah pengolahan data : a. Pemberian skor Pemberian skor ditentukan dengan memberi skor satu (1) untuk jawaban benar dan nol (0) untuk jawaban salah. Berikut rumus pemberian skor soal pilihan ganda : S = R...(3.11) (Arikunto,2012: Hlm. 188) b. Analisis data indeks Gain Data yang diperoleh dari tes tertulis akan didapat dari hasil berupa nilai tes awal, nilai tes akhir dan gain. Menurut Hake (Meltzer, 2002: Hlm. 1260) data yang terkumpul dihitung dengan rumus : gain =...(3.12)

18 46 Tabel 3.6 Kategori Indeks Gain menurut Hake Retang Nilai G > 0,7 0,3 < G 0,7 G 0,3 Kategori Tinggi Sedang Rendah c. Pengujian Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dalam penelitian ini bekerja dengan menggunakan sampel sehingga penelitian ini terdapat hipotesis statistik. (Sugiyono, 2011: Hlm ) Berikut adalah langkah langkah penentuan uji statistik : a. Uji Normalitas Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan SPSS. Uji normalitas yang digunakan yaitu Kolmogorov-Smirnov. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data sampel yang diambil dari populasi apakah berdistribusi normal atau tidak. Langkah langkah dalam melakukan perhitungan uji normalitas adalah sebagai berikut : 1. Menghitung rata rata untuk masing masing kelas dengan persamaan : =...(3.13) Keterangan : (Sudjana, 2005: Hlm. 50) = Skor rata rata = Skor setiap siswa N = Jumlah siswa

19 47 2. Menentukan standar deviasi atau simpangan baku ( ) dengan rumus berikut : =...(3.14) Sedangkan untuk menghitung varians yaitu dengan mengkuadratkan ( ). Keterangan : N = jumlah siswa = standar deviasi = varians = jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata rata 3. Menghitung nilai normalitas dengan rumus Kolmogorov-Smirnov berikut: D = sup { (z) - (z), (3.15) Dimana (z) adalah fungsi distribusi empiris (empirical distribution function), yakni (z) = (jumlah dari )/n, untuk setiap z, sedangkan adalah fungsi distribusi komulatif (cumulatif fistribution function) normal baku dan = - )/s, s = simpangan baku (standard deviation) sampel. (Uyanto, 2009: Hlm. 54) b. Uji homogenitas Varians Uji homogenitas varians dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang terdiri dari kelas kotrol dan kelas eksperimen mempunyai varians homogen atau tidak. Levene test for Equality of Variance seperti yang dinyatakan Uyanto (2009 : Hlm. 161) bahwa uji Levene digunakan untuk menguji apakah sampel sebanyak k memiliki variansi yang sama. Adapun rumus uji Levene adalah sebagai berikut: W=...(3.16)

20 48 (Uyanto, 2009: Hlm. 162 ) Keterangan : = - = purata (mean) group ke i = purata (mean) keseluruhan data N = besar sampel k = jumlah subgroup = = = =... = ditolak bila W > c. Uji-t dua sampel independen Uji-t dua sampel independen ini dilakukan ila sampel berkorelasi atau berpasangan, misalnnya membandingkan sebelum dan sesudah perlakuan, atau membandingkan kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Menurut Uyanto (2009: hlm ) bahwa terdapat dua (2) rumus untuk uji-t dua sampel independen yaitu sebagai berikut: (1) Dengan asumsi kedua variance sama besar t =...(3.17) dengan derajat kebebasan : + -2 sp = ( )...(3.18) (2) Dengan asumsi kedua variance tidak sama besar t = Keterangan: (Uyanto, 2009 : hlm )...(3.19)

21 49 = besar sampel pertama = besar sampel kedua = rata rata sampel pertama = rata rata sampel kedua = varians sampel pertama = varians sampel kedua Berikut adalah kriteria untuk menolak atau tidak menolak berdasarkan P-value dalam pengujian hipotesis : Jika P-value < ɑ = 0,05, maka ditolak Jika P-value ɑ = 0,05, maka diterima Apabila sampel data tidak berdistribusi normal maka menggunakan uji statistika non parametrik jenis yaitu uji Mann- Whitney U. Uji ini memiliki kegunaan untuk menguji signifikasi hipotesis antara dua sampel yang independen (bebas). Berikut adalah langkah uji hipotesis dari uji Mann-Whiteney U. : μ = (tidak ada perbedaan rata rata diantara kedua sampel) : μ = (terdapat perbedaan rata rata diantara kedua sampel) Statistika uji:...(3.20) Dimana : U(x) = + [.n(x)(n(x)+1) R(x)]...(3.21) Keterangan: X =1 (untuk sampel 1) 2 (untuk sampel 2) R(x) = jumlah ranking tiap sampel

22 50 = banyaknya sampel pada sampel 2 = banyaknya sampel pada sampel 3 Daerah kritis ditolak jika nilai absolut > Observasi Dalam menganalisis hasil observasi aktivitas guru dan siswa menggunakan analisis presentase dengan pedoman skor 1-4. Skor mentah yang diperoleh diubah menjadi bentuk presentase dengan persamaan : Persentase skor rata rata =...(3.22) Kriteria interpretasi keberhasilan disesuaikan dengan pengelompokan seperti pada tabel 3.6 berikut. Tabel 3.7 Kriteria keberhasilan terhadap aktivitas guru dan siswa Persentase keberhasilan Interprestasi Sangat baik Baik Cukup Kurang < 21 Sangat kurang Angket Pembuatan angket ditujukan untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran, Skala angket yang digunakan adalah skala Likert. Langkah awal yang dilakukan yaitu menentukan skor ideal yang ditetapkan dengan asumsi bahwa setiap responden pada setiap pertanyaan memberikan jawaban dengan skor tertinggi. Kriteria sangat setuju diberi skor 4, setuju diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 2, dan sangat tidak setuju diberi skor 1. Berikut bersamaan untuk mencari persentase dari data yang diperoleh dari angket.

23 51 P =...(3.23) Keterangan : P = angka persentase Skor ideal = skor tertinggi tiap butir x jumlah responden x jumlah butir. Hasil pengolahan angket dapat dilihat secara kontinum dengan indikator berikut: 0% 25% 75% 100 % Sangat tidak baik Kurang baik Cukup baik Sangat baik Tabel 3.8 Kriteria interprestasi skor Besar Persentase Interprestasi 0% - 20% Sangat lemah 21% - 40% Lemah 41% - 60% Cukup 61% - 80% Kuat 81% - 100% Sangat Kuat (Riduwan, 2001: hlm. 15)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan metode penelitian, desain penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian, prosedur penelitian dan teknik pengolahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Menurut Sugiyono (2013, hlm.6) bahwa metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah produk multimedia pembelajaran berbasis web dengan mengadaptasi model pembelajaran Problem-based

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Model Pengembangan Multimedia model Siklus Hidup Menyeluruh Menurut Munir (2013, hlm. 107)

Gambar 3.1. Model Pengembangan Multimedia model Siklus Hidup Menyeluruh Menurut Munir (2013, hlm. 107) BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengembangan multimedia model Siklus Hidup Menyeluruh (SHM). Hal tersebut dikarenakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang akan digunakan oleh seorang peneliti dalam melakukan penelitian. Berdasarkan penelitian ini yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian campuran (mixed methods). Menurut Creswell (2010, hlm. 5) penelitian campuran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Research and Development (R&D) atau metode penelitian dan pengembangan. Hal ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengembangan Multimedia Pembelajaran 3.1.1 Tahap Analisis Tahap analisis dimulai dari menetapkan tujuan pengembangan multimedia pembelajaran serta pemilihan materi yang akan

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Enam Strategi Metode Campur Sari (Creswell & Plano Clark)

Gambar 3.1. Enam Strategi Metode Campur Sari (Creswell & Plano Clark) BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah tahapan atau langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti selama penelitian. Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengembangkan multimedia pembelajaran

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Pengembangan Multimedia Pembelajaran Dalam penelitian ini penulis mengambil 5 tahap pengembangan multimedia menurut Munir (2003), yaitu: (1) analisis, (2) desain, (3) pengembangan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. Tahap Analisis Tahap analisis dilakukan untuk menentukan tujuan dari pengembangan media pembelajaran dan memilih materi belajar

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan multimedia model tutorial lebih baik dibandingkan dengan pemakaian tools pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu Mix Method. Mix Method adalah suatu metode penelitian yang mengkombinasikan atau menggabungkan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N Laboratorium UPI

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N Laboratorium UPI BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek dalam penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N Laboratorium UPI Bandung,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan menggunakan penelitian eksperimen diharapkan, setelah menganalisis hasilnya kita dapat melihat

Lebih terperinci

multimedia, sedangkan kelompok kontrol menggunakan pembelajaran konvensional.

multimedia, sedangkan kelompok kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini membahas tentang metode penelitian yang digunakan dalam mengkaji masalah penelitian ini. Sistematika penulisan pada bab ini terbagi menjadi sepuluh bagian. Bagian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Nana Sudjana (2007: 16) menjelaskan bahwa metodologi penelitian mengandung makna yang luas menyangkut prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu media

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu media 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu media pembelajaran, maka metode penelitian yang tepat untuk penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi. Metode eksperimen kuasi digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memakai metode eksperimen dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Kemudian desain yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Waktu, Populasi, Sampel Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No. 69 Km 1,5 Cimahi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN O 1 X O 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN O 1 X O 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan bentuk Pre-Experimental Design. Sugiyono (2013:74) memandang bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 56 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengembangan Multimedia Pembelajaran Adapun metode pengembangan multimedia pembelajaran seperti yang dikemukakan Munir (2008:195) terdiri dari lima tahap sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi/ Sampel, dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No. 69 Km 1,5 Cimahi Utara,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kombinasi (mixed methods) dimana dengan menggabungkan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen. Menurut Firmansyah (008: 19), metode eksperimen adalah suatu metode yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Desain Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 1997). Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode quasi experiment dan desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA yang berada di kota Bandung yaitu SMA Kartika XIX-2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dikaji, penelitian ini bertujuan untuk menguji model Concept Attainment berbasis multimedia untuk meningkatkan hasil belajar,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design. 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam setiap kegiatan pelaksanaan penelitian metode penelitian yang digunakan sesuai dengan permasalahan, tujuan penelitian, dan kerangka pemikiran yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Dalam penelitian ini terdapat lima tahap pengembangan multimedia yaitu: 1. Tahap Analisis Pada tahap ini diawali dengan menetapkan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Pembuatan (Research and Development). Penelitian pembuatan sebagai suatu proses untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan merupakan jenis quasi experiment. Sedangkan disain penelitian yang akan diterapkan berupa static group

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang diberikan sebagai metode pembelajaran dimana siswa akan mengenal, mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Design Group Pre-test Treatment Post-test Eksperimen O E1 X O E2 Kontrol O K1 Y O K2

Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Design Group Pre-test Treatment Post-test Eksperimen O E1 X O E2 Kontrol O K1 Y O K2 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Diperlukan dua kelompok untuk melihat sejauh mana peningkatan penguasaan konsep dengan pembelajaran menggunakan multimedia animasi, kelompok pertama yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia dan yang menjadi subjek penelitian adalah mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian Quasi Experimental dengan bentuk desain Nonequivalent Control Group Design, dimana subyek penelitian tidak dikelompokkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian 3.1.1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono (2011:114) desain eksperimen ini mempunyai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran terhadap tujuan penelitian ini, perlu dijelaskan definisi operasional dibawah ini : 1. Pembelajaran kooperatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di SDN Buniasih yang berada di wilayah UPTD Pendidikan Kecamatan Kadipaten. SDN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari strategi pembelajaran Tandur terhadap peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 7 yang beralamat di Jalan Siliwangi km 15 Baleendah,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Pengembangan (Research and Development). Penelitian Pengembangan sebagai suatu proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian yang telah dibahas pada BAB 1, desain metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Pengembangan Multimedia Interaktif Dalam penelitian ini difokuskan pada pengembangan multimedia. Menurut Munir (010:195) ada 5 tahapanan pengembangan multimedia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi Eksperimen (quasi experiment) atau Eksperimen Semu (Arikunto, 008: 7). Penelitian kuasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dan deskriptif. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui perbandingan peningkatan penguasaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menguji penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7e berbantuan komputer dalam pembelajaran fisika terhadap penguasaan konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video Negeri 4 Bandung yang beralamat di Jl. Kliningan No.6 Buah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui pemahaman konsep dan kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Experiment (eksperimen semu), metode mempunyai kelompok control, tetapi tidak berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif dan keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan harapan derajat kepastian jawaban tinggi. Metode yang digunakan penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan harapan derajat kepastian jawaban tinggi. Metode yang digunakan penulis 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Eksperimen melihat ke depan dan bersifat prediktif kondisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Objek penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cimahi, Jalan Mahar Martanegara (Leuwigajah)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu pendekatan dengan cara ilmiah yang digunakan untuk memperoleh data yang obyektif, valid dan realibel dengan tujuan dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dan metode deskriptif. Metode quasi experiment digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, Sampel, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa Program Keahlian Kontrol Proses SMK Negeri 1 Kota Cimahi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebuah penelitian memerlukan metode pendekatan yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Sebuah penelitian memerlukan metode pendekatan yang digunakan untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sebuah penelitian memerlukan metode pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah yang akan diteliti serta untuk mencapai tujuan penelitian. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2011, hlm. 3) menyatakan bahwa metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen (eksperimen semu), dimana sampel penelitian diambil secara cluster random sampling (Fraenkel & Wallen, 2009). Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penulis ingin melihat langsung kemampuan representasi matematis siswa yang mendapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian eksperimen yaitu: penelitian eksperimen semu (Quasi experiment). penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi 4 3. METODE PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Experiment, yang merupakan suatu bentuk eksperimen dengan ciri utamanya adalah tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Pada saat pelaksanaan penelitian, dipilih dua kelas sebagai sampel, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kedua kelas tersebut diupayakan memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan jumlah dan kategori ranah dari pertanyaan yang diajukan siswa adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X SMA N 1 Sukahaji Kabupaten Majalengka. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan setelah peneliti

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan sebab-akibat, dan untuk meneliti pengaruh dari

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode penelitian Menurut Sugiyono (2012:3) menyatakan bahwa Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi atau Sampel Penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah salah satu SMA Negeri di kota Bandung, yaitu SMA Negeri 15 Bandung. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian dapat diartikan sebagai suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data sebagai bahan dalam mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Bandung yang beralamat di daerah Jalan Ir. H. Juanda Nomor 93 Bandung dengan lokasi yang cukup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen atau eksperimen semu (Arikunto, 003:7). Metode penelitian kuasi eksperimen berbeda dengan metode eksperimen.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy Experimental (Sugiyono, 008: 114). B. Desain Penelitian Adapun desain penelitian dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimental dibagi menjadi dua, yakni penelitian eksperimental

Lebih terperinci

Kelas Eksperimen : O X O

Kelas Eksperimen : O X O 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, penelitian ini merupakan penelitian Quasi-Eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian yang digunakan peneliti yaitu metode penelitian pengembangan (Research and Development) dengan kategori eksperimental. 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dan 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dan deskriptif. Dalam penelitian ini, subyek penelitian dibagi dalam dua kelompok,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono (2010:13)

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono (2010:13) 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam skripsi ini metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif yaitu Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono (2010:13) dalam bukunya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berkomunikasi siswa dilihat dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Penelitian Kuantitatif Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian penulis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif tipe eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain Pretest- Postest,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment. Penelitian quasi experiment dengan pertimbangan bahwa metode kuasi eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep akuntansi. Oleh karena itu, peneliti menggunakan metode eksperimen semu (quasi eksperimen)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experiment). Adapun desain penelitian yang digunakan mengacu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuasi 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuasi eksperimen. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada dasarnya penelitian dilakukan untuk mendapatkan data demi tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti yang bersangkutan. Oleh sebab itu, untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua perlakuan. Kelompok siswa pertama mendapatkan pembelajaran dengan model kooperatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Ruseffendi (2005) penelitian eksperimen atau percobaan (experimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi experimen yaitu penelitian dengan memberikan suatu perlakuan atau treatment berbeda terhadap tiap sample sehingga

Lebih terperinci