KETERAMPILAN BERTANYA dalam PEMBELAJARAN IPA. bertanya pada orang yang dianggap lebih tahu. Bagaimanakah makna pepatah ini
|
|
- Ade Gunardi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 KETERAMPILAN BERTANYA dalam PEMBELAJARAN IPA I. Pentingnya Bertanya Malu bertanya sesat dijalan.demikianlah pepatah kuno: Orang yang ingin mengetahui sesuatu yang belum diketahuinya, dapat menempuh jalan dengan bertanya pada orang yang dianggap lebih tahu. Bagaimanakah makna pepatah ini dalam konteks pembelajaran IPA? Pembelajaran IPA berpusat pada siswa, guru lebih berperan sebagai pembimbing yang berfungsi mengarahkan siswa untuk memperoleh pengetahuan. Guru sebagai penyampai dan penerus pengetahuan telah lama ditinggalkan, karena kurang bermakna dalam pembelajaran. Mengharapkan siswa aktif bertanya dalam pembelajaran IPA mungkin agak sulit, terutama bagi siswa yang latar belakang keluarga dan masyarakatnya kurang biasa mengajukan pertanyaan dan mengeluarkan pendapatnya. Oleh karenanya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru diharapkan dapat menjadi pemicu terjadinya interaksi dalam pembelajaran, yang pada gilirannya akan berpengaruh dalam pencapaian hasil belajar dan peningkatan cara berpikir siswa. Dalam mengajukan pertanyaan perlu ketrampilan. Ketrampilan bertanya merupakan salah satu ketrampilan mengajar yang harus dimiliki guru disamping ketrampilan lainnya seperti: Ketrampilan memberi penguatan, Ketrampilan mengadakan variasi, Ketrampilan menjelaskan, Ketrampilan membuka dan menutup pelajaran, Ketrampilan memimpin diskusi kelompok kecil, Ketrampilan mengelola kelas, Ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
2 2 II. Penggunaan Ketrampilan bertanya Dapat dibayangkan jika dalam suatu pembelajaran di kelas tidak ada pertanyaanpertanyaan yang terlontar dari guru maupun dari murid. Pembelajaran terasa kering, guru hanya berperan sebagai penyampai informasi, tidak terjalin diskusi, dan akhirnya pembelajaran menjadi membosankan dan kurang bermakna. Pertanyaan seyogianya dimulai dari guru. Guru di kelas ibarat seorang sutradara yang mengatur dan mengarahkan siswanya untuk aktif dalam pembelajaran. Salah satu cara yang dilakukan guru adalah melalui pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab siswa. Mengajukan pertanyaan perlu ketrampilan. Ketrampilan bertanya ini dapat dipelajari kemudian dilatih. Pertanyaan tidak hanya dilakukan saat mengukur evaluasi hasil belajar siswa, tetapi juga dalam pembelajaran. Secara umum pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada siswa bertujuan untuk: 1. membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu permasalahan. 2. Memusatkan perhatian siswa terhadap suatu permasalahan. 3. Mendiagnosis kesulitan-kesulitan yang menghambat siswa belajar. 4. Mengembangkan cara belajar siswa aktif 5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengasimilisasi informasi. 6. Mendorong siswa mengemukakan pandangannya dalam diskusi. 7. Menguji dan mengukur hasil belajar siswa. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dijalin kehangatan dan kemanusiaan dalam kelas. Kehangatan ini dapat terlihat dari gaya guru, suara, ekspresi wajah, gerakan
3 3 dan posisi badan, termasuk juga cara guru menerima jawaban siswa dan menggunakan jawaban itu sebagai titik tolak uraian selanjutnya. Beberapa hal yang perlu dihindari dalam mengajukan pertanyaan: a. Mengulangi pertanyaan sendiri. Pertanyaan yang diajukan berulang akan mengurangi perhatian siswa dan kurang memberi kesempatan pada siswa untuk berpikir maksimal, karena siswa akan berharap pertanyaan akan diulang kembali. b. Mengulangi jawaban siswa Mengulangi jawaban siswa terhadap pertanyaan yang diajukan guru kadangkadang dapat menjadi penguatan, namun dapat juga menjadi kendala dalam efisiensi waktu sertya dapat mengurangi perhatian siswa lainnya dalam menyimak jawaban teman. c. Menjawab pertanyaan sendiri Kebiasaan seorang guru menjawab pertanyaan sendiri kurang memberi kesempatan pada siswa untuk berpikir dan kesempatan mengajukan pendapat. d. Pertanyaan yang memancing jawaban serentak. Pertanyaan yang memancing jawaban serentak dari siswa menyebabkan guru tidak mengetahui mana siswa yang menjawab benar atau salah. e. Pertanyaan ganda Beberapa pertanyaan yang dilontarkan sekaligus dapat mematahkan semangat siswa dan mengurangi partisipasi siswa. Hendaknya pertanyaan-pertanyaan diajukan secara terpisah.
4 4 f. Menentukan siswa sebelum pertanyaan diajukan. Siswa yang ditunjuk untuk menjawab suatu pertanyaan seyogianya ditunjuk setelah pertanyaan diajukan, hal ini untuk menghindari siswa lain tidak memikirkan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan guru, karena mereka mengganggap bukan gilirannya. III. Penggolongan Pertanyaan berdasarkan Taksonomi Bloom Berdasarkan klasifikasi Bloom pertanyaan-pertanyaan digolongkan ke dalam enam kelompok yaitu: ingatan,pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Dari klasifikasi Bloom ini, maka jenis pertanyaan dapat digolongkan menjadi pertanyaan tingkat rendah ( pertanyaan yang menjaring ingatan ), selebihnya digolongkan pertanyaan tingkat tinggi. a. Pertanyaan ingatan. Pertanyaan ingatan menghendaki siswa mengenal atau mengingat informasi. Kata-kata yang biasasnya dipakai dalam pertanyaan ingatan adalah : siapa, apa, di mana, kapan,definisikan. Contoh; - Siapa penemu lampu pijar? - Apa yang dimaksud dengan energi? b. Pertanyaan pemahaman Menuntut siswa menunjukkan bahwa mereka telah mempunyai pengertian yang memadai untuk mengorganisasikan dan menyususn materi-materi yang telah diketahui. Siswa harus memilih fakta-fakta yang cocok untuk menjawab
5 5 pertanyaan. Jawaban siswa tidak sekadar mengingat kembali informasi, namun harus menunjukkan pengertian terhadap materi yang diketahuinya. Kata-kata yang sering dipakai dalam pertanyaan-pertanyaan pemahaman adalah: deskripsikan, uraikan, bandingkan,cari perbedaan, sederhanakan, nyatakan dengan kata-katamu sendiri, jelaskan ide pokok dari. Contoh: - Jelaskan ide pokok yang ditunjukkan oleh grafik ini? - Deskripsikan pengaruh gaya terhadap suatu benda? c. Pertanyaan Penerapan Pertanyaan penerapan menuntut siswa untuk menerapkan informasi yang telah dipelajari untuk memecahkan suatu masalah. Kata- kata yang biasa dijumpai pertanyaan penerapan : terapkan, klasifikasikan, pilih, manfaat, pecahkan, beri contoh. Contoh: - Klasifikasikan benda- benda menurut sifat kemagnetannya? - Beri contoh dalam kehidupan peristiwa konversi energi? d. Pertanyaan Analisis Pertanyaan analisis meminta siswa untuk: - Mengidentifikasi motif, alasan-alasan, dan atau sebab-sebab dari suatu kejadian. - Mempertimbangkan dan menguraikan informasi-informasi agar diperoleh kesimpulan dan generalisasi yang mendasarkan kepada informasi tersebut.
6 6 - Menganalisis suatu kesimpulan atau generalisasi untuk menemukan kejadian-kejadian yang dapat mendukung atau menolak kesimpulan. Kata-kata yang sering ditemukan dalam pertanyaan analisis; Identifikasi motif atau sebab-sebab, membuat kesimpulan,menentukan kejadian, dukungan,analisis, mengapa. Contoh: - Mengapa pada malam hari bunyi-bunyian lebih jelas terdengar dibandingkan siang hari? - Kesimpulan apa yang dapat diambil dari percobaan itu? - Bukti-bukti apa yang dapat kamu tunjukkan sehingga kamu dapat mengatakan bahwa titik didih air bergantung pada tekanan? e. Pertanyaan Sintesis Pertanyaan sintesis menuntut siswa untuk - Menghasilkan komunikasi-komunikasi yang asli - Membuat ramalan - Memecahkan masalah-masalah (lebih kreatif dan variatif dari penerapan) Kata-kata yang sering dijumpai dalam pertanyaan sintesis: memperkirakan, menghasilkan, menulis, merencanakan, mengembangkan, mengkonstruksikan, apa yang terjadi jika.., bagaimana kita bisa memecahkan masalah. Contoh: - Apa yang akan terjadi jika larutan gula dipanaskan dalam waktu yang cukup lama? - Bagaimana cara mengukur massa bumi?
7 7 f. Pertanyaan Evaluasi Pertanyaan evaluasi menghendaki siswa dapat membuat keputusan suatu ide, memecahan masalah atau menanggapi suatu isu. Kata-kata yang sering dijumpai dalam pertanyaan evaluasi: menetapkan, mengkaji, menilai, memberi argumentasi terhadap.., apakah anda setuju tentang., mana pemecahan yang paling baik, dsb. Contoh: - Grafik mana yang paling tepat menunjukkan gerak lurus yang dipercepat? (diberikan beberapa bentuk grafik ) - Amir hanya mampu mengangkat beban yang beratnya 100 newton. Apa yang harus dilakukan Amir untuk mengangkat beban yang beratnya 200 Newton sekaligus?
8 8 Lampiran TRANSKRIP PEMBELAJARAN IPA KONSEP : GAYA dan PENGARUHNYA GURU 1. Dalam kehidupan kita sehari-hari banyak pekerjaan yang dilakukan dengan mendorong dan menarik. Kalau kita menimba air di dalam sumur, apa yang kita kerjakan terhadap tali timba?..nani 2. Apakah kita tarik atau dorong tali timba itu? Nani 3. Betul: Bagaimana lokomotif terhadap gerbong kereta api? Eli. 4. Apakah terdapat peristiwa menarik atau mendorong antara lokomotif dan gerbong kerteta api? Eli 5. Benar, Eli. Bagaimana dengan kuda terhadap keretanya? Yuli. 6. Betul! Sekarang dengarkanlah baik-baik. Bagaimana dengan penjual bakso terhadap kereta baksonya? Warno 7. Baik sekali! Jadi kita telah mengetahui bahwa menarik atau mendorong itu dapat dilakukan oleh manusia, dapat juga oleh benda atau mesin dan dapat pula oleh hewan. Perhatikanlah hal berikut ini karena penting: Tarikan atau dorongan disebut gaya ( ditulis di papan). Jadi kalau kuda menarik kereta, kita katakan kuda mengadakan gaya pada kereta. Kalau kamu mendorong meja ini ke sudut, apa yang kamu adakan pada meja ini?. Wardi 8. Memang benar jawabanmu itu. Tetapi karena dorongan disebut gaya, dapatkah kamu menyatakan jawaban kamu tadi dengan susunan lain yang mnemakai kata gaya?.wardi. Terima kasih Wardi itulah jawaban yang bapak nantikan. 9. Jadi, tiap tarikan atau dorongan yang dilakukan terhadap sesuatu benda, berarti kita mengadakan gaya terhadap benda itu. Perhatikan kemari (guru memegang segumpal plastisin yang agak bulat ditangannya. Kemudian guru mendorongnya dengan jari). Apa yang bapak kerjakan terhadap plastisin ini? Ani SISWA Nani diam, tampak dari wajahnya ia berpikir. Kita menarik tali timba itu. Eli diam, nampaknya dia berpikir. Oh ya Pak. Terdapat peristiwa menarik, yaitu lokomotif menarik gerbong kereta api. Kuda menarik kereta Penjual bakso mendorong keretanya Saya mendorong meja itu Saya mengadakan gaya terhadap meja itu. Bapak mendorongnya dengan jari..
9 9 10. Benar. Adakah yang dapat mengemukakan jawaban Ani tadi dengan cara lain? Wardi 11. Ya itu baik ( guru mengeluarkan kembali jarinya dari gumpalan plastisin). Perhatikan bentuk plastisin ini. Bagaimana bentuknya sebelum bapak adakan gaya terhadapnya? Eli 12. Bagaimana bentuknya setelah bapak adakan gaya terhadapnya? Ani 13. Baik (guru membulatkan plastisin ini, kemudian menariknya). Apa yang bapak kerjakan terhadap plastisin ini?.yuli 14. Bagus sekali jawabanmu itu. Bagaimana bentuk plastisin sekarang ini setelah diadakan gaya terhadapnya? Nani 15. Kalau begitu apa pengaruh gaya terhadap bentuk plastisin? Nani 16. Baik! Sekarang mari kita lihat pengaruh gaya pada benda lain.(guru mengambil sebuah karet gelang, dan menariknya dengan jari kedua belah tangannya). Apakah ada gaya yang bekerja pada karet gelang ini?. Yuli. 17. Bagaimana bentuk karet gelang ini sementara gaya bekerja terhadapnya? Eli 18. Benar! (Guru melepaskan tarikan pada karet gelang itu). Masih adakah gaya yang bekerja pada karet gelang ini? Nani 19. Mengapa?. Nani. 20. Bagus! Bagaimana bentuk karet gelang itu sekarang?. Wardi 21. Benar! Siapa dapat menyatakan dengan tepat apa pengaruh gaya terhadap karet itu?. Ani 22. Bagaimana bentuknya bila gaya telah berhenti bekerja atasnya? warno 23. Siapa dapat menggabungkan jawaban Ani dan Warno dalam satu pernyataan saja?.. Eli? Bapak mengadakan gaya terhadap plastisin itu. Bentuknya agak bulat Berlubang Bapak mengadakan gaya terhadap plastisin itu dengan cara menariknya Bentuknya memanjang Gaya dapat mengubah bentuk plastisin. Ada, yaitu tarikan jari tangan bapak Bentuknya telah berubah menjadi lebih panjang. Tidak lagi Sebab bapak telah tidak menariknya lagi. Bentuknya telah kembali seperti semula. Gaya mengubah bentuk karet itu. Bentuknya kembali seperti semula. Gaya dapat mengubah bentuk karert itu, selama gaya bekerja padanya dan kembali kepada bentuk semula bila gaya berhenti bekerja padanya.
10 Tepat sekali! Coba bandingkan perubahan bentuk pada plastisin tadi dengan perubahan bentuk pada karet ini. Adakah persamaannya?. Wardi 25. Benar! Apa perbedaannya? Diskusikan dengan teman dekatmu (guru menunggu beberapa saat kemudian memberi giliran pada Ani). 26. Bandingkan jawaban Wardi dan Ani. Buatlah satu pernyataan umum mengenai apa pengaruh gaya terhadap bentuk benda. Diskusikan dengan teman di sampingmu.(guru menunggu sesaat). Siapa mau mencoba? Yuli 27. Jawaban ini sudah menuju pada sasarannya. Perlu penyempurnaan sedikit. Perhatikan bilamana perubahan tetap dan bilamana perubahan sementara terjadi. Siapa mau mencoba? Wardi Benar sekali jawaban ini, jangan lupakan karena penting. 28. Sekarang mari kita perhatikan hal lain lagi, yaitu pengaruh gaya pada gerak benda. (Guru meletakkan satu balok kayu di atas meja). Bergerakkah balok ini?. Ani 29. Guru menarik balok dengan seutas tali hingga bergerak. Bergerakkah balok ini sekarang?..warno 30. Mengapa balok itu bergerak?.. Warno 31. Benar warno. Siapa dapat mengatakan jawaban Warno ini dengan cara lain dan gunakan kata gaya?. Eli 32. Tepat sekali (guru berhenti menariknya) Apakah balok ini masih bergerak?. Eni 33. Apa yang menyebabkan balok yang bergerak tadi berhenti bergerak?.. Warno 34. Jika demikian, apa pengaruh gaya terhadap gerak benda? nani 35. Ada yang menambah penjelasan atas jawaban Nani? Yuli 36. Setujukah kamu dengan pendapat Yuli?..Eli Ada, yaitu sama-sama terjadi perubahan bentuk waktu gaya bekerja terhadapnya. Bedanya ialah bahwa perubahan bentuk plastisin tetap walaupun gaya telah berhenti bekerja atasnya. Pada karet, bentuknya segera kembali kepada bentuk semula, ketika gaya berhenti bekerja atasnya. Gaya dapat mengubah bentuk benda secara tetap atau untuk sementara. Gaya dapat menrubah bentuk benda. Ada benda yang perubahan bentuknya tetap, walaupun gaya telah berhenti bekerja atasnya; sedangkan ada benda yang segera bentuknya kembali ke bentuk semula, bila gaya telah berhenti bekerja atasnya. Tidak Bergerak Sebab bapak menariknya. Balok itu bergerak karena ada gaya yang bekerja atasnya Tidak lagi, sebab bapak telah tidak menariknya. Sebab tidak ada gaya yang bekerja atasnya lagi Benda bergerak jika ada gaya bekerja atasnya. Benda tidak bergerak, bila tidak ada gaya yang bekerja atasnya. Setuju
11 Mengapa setuju. Eli Sebab balok itu berhenti bergerak ketika bapak berhenti menariknya. Bapak tidak menariknya, berarti tidak ada gaya yang bekerja atasnya. jadi benda tidak beregerak, jika tidak ada gaya bekerja atasnya. 38. Terima kasih atas jawaban ini. Baiklah kita selalu ingat akan hal-hal berikut yang telah kita pelajari hari ini. a) Tarikan dan dorongan disebut gaya. b) Gaya dapat mengubah bentuk benda c) Ada benda yang perubahan bentuknya tetap wlaupun gaya telagh berhenti bekerja atasnya. d) Ada benda yang segera kembali kepada bentuknya semula bila gaya berhenti bekerja atasnya. e) Sesuatu benda dapat bergerak bila gaya bekerja atasnya. f) Sesuatu benda tidak bergerak jika tidak ada gaya yang bekerja atasnya.
TEKNIK BERTANYA dalam PEMBELAJARAN IPA
1 TEKNIK BERTANYA dalam PEMBELAJARAN IPA I. Pentingnya Bertanya Malu bertanya sesat dijalan.demikianlah pepatah kuno: Orang yang ingin mengetahui sesuatu yang belum diketahuinya, dapat menempuh jalan dengan
Lebih terperinciKEMAMPUAN GURU MENERAPKAN KETRAMPILAN BERTANYA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SDN NO. 64 KOTA TIMUR KOTA GORONTALO
KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN KETRAMPILAN BERTANYA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SDN NO. 64 KOTA TIMUR KOTA GORONTALO Martianty Nalole Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo Abstrak:
Lebih terperinciOleh: Guru Besar Universita Riau
Oleh: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Guru Besar Universita Riau Email: asyahza@yahoo.co.id; http://almasdi.unri.ac.id Tugas Guru Merencanakan Melaksanakan Keterampilan Mempersiapkan Perangkat Pembelajaran
Lebih terperinciDINAMIKA PARTIKEL KEGIATAN BELAJAR 1. Hukum I Newton. A. Gaya Mempengaruhi Gerak Benda
KEGIATAN BELAJAR 1 Hukum I Newton A. Gaya Mempengaruhi Gerak Benda DINAMIKA PARTIKEL Mungkin Anda pernah mendorong mobil mainan yang diam, jika dorongan Anda lemah mungkin mobil mainan belum bergerak,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Bertanya 1. Pengertian Kemampuan bertanya siswa terdiri dari tiga kata yaitu kemampuan, bertanya dan siswa. Kemampuan berasal dari kata mampu yang artinya sanggup melakukan
Lebih terperinciDi unduh dari : Bukupaket.com
Tabel tersebut mendeskripsikan besarnya jarak dan waktu yang diperlukan sepeda untuk bergerak. Dengan menggunakan rumus kelajuan dan percepatan, hitunglah: a. kelajuan sepeda pada detik ke 2, b. kelajuan
Lebih terperinciGAYA DAN PERCEPATAN. Gb. anak sedang main ayunan. Apakah dorongan atau tarikan yang kamu lakukan itu? untuk mengetahuinya lakukanlah kegiatan berikut!
GAYA DAN PERCEPATAN 1. Pengertian Gaya Pernahkah kamu bermain ayunan? Bagaimanakah usahamu agar ayunan dapat berayun tinggi? Tentu kamu harus menggerakan kaki dan badan sehingga ayunan dapat melayang semakin
Lebih terperinciJurusan Pendidikan Fisika FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia
Mengapa Bertanya? Mengembangkan Kemampuan Bertanya Achmad Samsudin, M.Pd. achmadsamsudin@yahoo.com http://pendidikansains.blogspot.com Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia
Lebih terperinci2015 PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterampilan berbahasa terdiri dari empat aspek, yaitu menyimak atau mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Siswa harus menguasai keempat aspek tersebut agar
Lebih terperinci5. Gaya Tekan Tekanan merupakan besarnya gaya tekan tiap satuan luas permukaan.
Gaya Doronglah daun pintu sehingga terbuka. Tariklah sebuah pita karet. Tekanlah segumpal tanah liat. Angkatlah bukumu. Pada setiap kegiatan itu kamu mengerahkan sebuah gaya. Gaya adalah suatu tarikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Tahap Identifikasi Masalah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Sebelum melakukan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran Alokasi Waktu : SMP N1 Berbah : VIII ( Delapan ) / I : IPA(FISIKA) : 2 JP A. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Selama melakukan penelitian, pengamatan di SDN Panghegar Permai Kec.
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A.Kesimpulan Selama melakukan penelitian, pengamatan di SDN Panghegar Permai Kec. Panyileukan Kota Bandung terhadap deskripsi pembelajaran IPS di kelas V, da - pat ditarik
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SD Negeri 8 Metro Selatan Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) Kelas/Semester : IV/2 Materi Pokok : Gaya waktu : 2 x 35 menit (2 X pertemuan)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pendidikan tidak hanya dipengaruhi oleh siswa namun guru juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tugas dan peran guru sebagai pendidik profesional sesungguhnya sangatlah kompleks, tidak terbatas pada saat berlangsungnya interaksi edukatif di dalam kelas,
Lebih terperincia b. 1.5 l c d. 1.75 l 2 l
160 1. Sebuah batu yang massanya sama digantung pada seutas tali yang berbeda panjangnya. Gambar manakah yang akan menghasilkan jumlah ayunan terbanyak untuk selang waktu tertentu. a b. l 1.5 l c d. 1.75
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks, sebagai tindakan belajar hanya dialami oleh siswa sendiri, Sagala (2003:17) sedangkan menurut,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan pengajaran sastra yang tercantum dalam kurikulum pengajaran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Tujuan pengajaran sastra yang tercantum dalam kurikulum pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia tidak hanya untuk memperoleh pengetahuan tentang sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan bahkan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul betul
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimana pun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya,
Lebih terperinciSilabus. - Mengidentifikasikan besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari lalu mengelompokkannya dalam besaran pokok dan turunan.
Sekolah : SMP... Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : IPA Fisika Silabus Standar Kompetensi : 1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan 1.1 Mendeskripsikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I Perencanaan Pada tahap
21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I 4.1.1.1 Perencanaan Pada tahap perencanaan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1)
Lebih terperinciBAB 4 GAYA DAN PERCEPATAN
BAB 4 GAYA DAN PERCEPATAN A. GAYA SENTUH Gaya merupakan besaran vector, karena memiliki satuan, besaran, dan arah. Gaya adalah sesuatu yang dapat berupa dorongan atau tarikan. Pengaruh gaya dapat berupa:
Lebih terperinciKETRAMPILAN MENGAJAR (Set Induction & Closure) (A. Suherman)
KETRAMPILAN MENGAJAR (Set Induction & Closure) (A. Suherman) Membuka Pelajaran: Kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan suasan siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat pada hal-hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. IPA bukan hanya kumpulan pengetahuan yang
Lebih terperinciSOAL REMEDIAL KELAS XI IPA. Dikumpul paling lambat Kamis, 20 Desember 2012
NAMA : KELAS : SOAL REMEDIAL KELAS XI IPA Dikumpul paling lambat Kamis, 20 Desember 2012 1. Sebuah partikel mula-mula dmemiliki posisi Kemudian, partikel berpindah menempati posisi partikel tersebut adalah...
Lebih terperinciNama Sekolah : Kelas / Semester : 2 / 2 : Lingkungan Waktu : 4 minggu
Nama Sekolah : Kelas / Semester : 2 / 2 Tema : Lingkungan Waktu : 4 minggu Standar Kompetensi B. Indonesia Berbicara RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK Mengungkapkan secara lisan beberapa
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP N 1 Berbah Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VIII / I Alokasi Waktu : 80 menit (1 x pertemuan) A. Standar Kompetensi 5. Memahami peranan
Lebih terperinciK13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika
K13 evisi Antiremed Kelas 10 Fisika Persiapan PTS Semester Genap Doc. Name: K13A10FIS0PTS Version: 017-03 Halaman 1 01. Pada benda bermassa m, bekerja gaya F yang menimbulkan percepatan a. Jika gaya dijadikan
Lebih terperinciPREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/ Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume
PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/2014 A. PILIHAN GANDA 1. Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume d. Panjang, lebar, tinggi, tebal b. Kecepatan,waktu,jarak,energi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di sekolah Dasar Negeri Mangunsari 01 Salatiga yang merupakan salah satu SD dengan subjek penelitian siswa
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GERAK DAN GAYA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GERAK DAN GAYA Satuan Pendidikan : SMP/MTs Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VIII / 2 Sub Materi Pokok : Gerak dan Gaya Alokasi Waktu : 20 x 40 menit ( 8 Tatap Muka)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah proses penemuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan melalui tahap dan proses yang terstruktur.
Lebih terperinciBab 7 Memilih dan Belajar Bahasa
Bab 7 Memilih dan Belajar Bahasa Bila seorang anak merasa nyaman menggunakan ketrampilan berkomunikasi dasar yang diuraikan di Bab 4, dia siap untuk belajar suatu bahasa. Seorang anak yang tunarungu atau
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SDN Tambakboyo 02 pada tanggal 5-16 Maret
Lebih terperinciKEMAMPUAN DASAR MENGAJAR. Sunaryo Soenarto
KEMAMPUAN DASAR MENGAJAR Sunaryo Soenarto KOMPETENSI Membuka Pelajaran Menjelaskan Menutup Pelajaran Bertanya (Dasar dan Lanjut) Mengelola Kelas Memberi Penguatan Mengadakan Variasi Memimpin Diskusi Kelompok
Lebih terperinciKOMUNIKASI DAN KETERAMPILAN MENGAJAR. RIYAN HIDAYATULLAH
KOMUNIKASI DAN KETERAMPILAN MENGAJAR RIYAN HIDAYATULLAH riyanhidayat28@gmail.com Dasar Hukum (Pembelajaran) UU No. 20/2003 Sisdiknas, Pasal 1 (20): Pembelajaran adalah Proses interaksi peserta dengan
Lebih terperinciSENI BERTANYA DALAM MENGAJAR Oleh : Erwin Tanur, M.Si Widyaiswara Muda Pusdiklat BPS RI. Abstrak
SENI BERTANYA DALAM MENGAJAR Oleh : Erwin Tanur, M.Si Widyaiswara Muda Pusdiklat BPS RI Abstrak Dalam proses pembelajaran, bertanya memiliki peran yang penting, sebab pertanyaan yang tertata rapi dengan
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA UNTUK SISWA
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK SISWA UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDN 1 MATA DIMBA, KEC. WAWONII TIMUR LAUT, KAB. KONAWE KEPULAUAN Peneliti:
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengadakan pertemuan dengan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Hasil Observasi Awal Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengadakan pertemuan dengan Kepala Sekolah dan Guru Matematika SD Inpres
Lebih terperinciLampiran 1 Surat Ijin Penelitian
46 Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian 47 Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA UPT DISDIKPORA KECAMATAN BAWEN SD NEGERI BAWEN 03 Alamat:
Lebih terperinciGaya dan Tekanan. A. Gaya B. Gerak Dipercepat. Bab 8 Gaya dan Tekanan 213. Sumber:
BAB 8 Gaya dan Tekanan A. Gaya B. Gerak Dipercepat Sumber: http://www.k53.pbase.com Bab 8 Gaya dan Tekanan 213 BAB Gaya dan Tekanan Amatilah gerak benda-benda di sekitarmu; dedaunan yang melambai-lambai,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan gerbang untuk membentuk karakter masyarakat yang dapat bersifat formal maupun non-formal. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) dikemukakan bahwa kurikulum untuk jenis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) dikemukakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum,
Lebih terperinciKETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR JENIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR: Ketrampilan membuka dan menutup pelajaran Ketrampilan menjelaskan Kertampilan memberikan variasi Ketrampilan bertanya Ketrampilan mengaktifkan
Lebih terperinciBuku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24
Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/2014 11:41:24 2 Buku BI 3 (12 des).indd 2 16/12/2014 11:41:25 Bintang berkunjung ke rumah Tante Menik, adik ibunya. Tante Menik seorang wartawati. Rumah Tante Menik kecil,
Lebih terperinciKETERAMPILAN BERTANYA DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR. Oleh Supartinah, M.Hum.
KETERAMPILAN BERTANYA DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR Oleh Supartinah, M.Hum. supartinah@uny.ac.id Pendahuluan Peserta didik usia sekolah dasar termasuk dalam tahap perkembangan intelektual operasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan bahasa yakni menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Berdasarkan empat aspek keterampilan tersebut,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya perubahan kurikulum 2006 menjadi kurikulum 2013 siswa di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar
Lebih terperinciKeterampilan Dasar Mengajar (Generic Teaching Skill)
Keterampilan Dasar Mengajar (Generic Teaching Skill) 1. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran Kegiatan membuka pembelajaran didefinisikan sebagai alat atau proses yang memasukkan peserta didik ke
Lebih terperinciV. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan temuan yang diperoleh dari hasil penelitian, didapat kesimpulan
150 V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan temuan yang diperoleh dari hasil penelitian, didapat kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan gaya belajar
Lebih terperinciKETERAMPILAN DASAR MENGAJAR. MODUL 7 Strategi Pembelajaran di SD
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR MODUL 7 Strategi Pembelajaran di SD Keterampilan Yang harus dukuasai 1. Bertanya 2. Memberi penguatan 3. Mengadakan variasi 4. Menjelaskan 5. Membuka dan menutup pelajaran 6.
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : X/1 Materi Pokok : Hukum Newton Alokasi Waktu : 8 JP A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama Sekolah : SD Kristen Satya Wacana Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/ Semester : II/ 2 Alokasi Waktu : 6 x 35 menit (3 kali pertemuan) I.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Belajar adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pembelajaran, motivasi memegang peranan penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran, motivasi memegang peranan penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Motivasi belajar mempunyai peranan penting dalam memberi rangsangan,
Lebih terperinciBuku Peserta. SEMUA untuk Fisika. Prof. Yohanes Surya Ph.D. surya institute
Buku Peserta SEMUA untuk Fisika Prof. Yohanes Surya Ph.D 1 @ surya institute Kata Pengantar Selama ini fisika dianggap pelajaran yang sulit dan menakutkan. Para siswa baik SMP maupun SMA menganggap bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbicara dalam hal ini menyampaikan pesan merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang utama dan yang pertama kali dipelajari oleh manusia dalam hidupnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Mata pelajaran IPS memberikan pengetahuan pada
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM IPA di SD MODUL 4 KEGIATAN PRAKTIKUM 1 GAYA
LAPORAN PRAKTIKUM IPA di SD MODUL 4 KEGIATAN PRAKTIKUM 1 GAYA A. GAYA LISTRIK STATIS a. Untuk mengetahui adanya gaya listrik statis b. Untuk membuktikan adanya gaya listrik statis dengan menggunakan rambut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan terjemahan dari kata-kata bahasa inggris Natural Science secara singkat sering disebut science. Natural artinya alamiah,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pratindakan Peneliti melakukan observasi sebelum melaksanakan penelitian. Observasi bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini sangat memerlukan adanya peningkatan kemampuan siswanya dalam membaca permulaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas I Sekolah Dasar Negeri (SDN) 10 Kabila dewasa ini sangat memerlukan adanya peningkatan kemampuan siswanya dalam membaca
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pembahasan dari ke empat kasus
84 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pembahasan dari ke empat kasus siswa yang memiliki kesulitan belajar siswa SD pada mata pelajaran IPA, maka dapat
Lebih terperinciKETERAMPILAN MENUTUP PELAJARAN
LAMPIRAN 7 Format Penilaian Latihan Keterampilan Terbatas 1 KETERAMPILAN MEMBUKA PELAJARAN 1 Menarik perhatian siswa a. Gaya mengajar guru b. Menggunakan alat-alat bantu mengajar c. Pola interaksi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap warga Indonesia berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas. Di sekolah, guru dan peserta didik memegang peranan penting dalam proses belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan PKn
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan PKn merupakan mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
Lebih terperinciLEMBAR KUESIONER AWAL UNTUK MURID
L1 LEMBAR KUESIONER AWAL UNTUK MURID Hari/ Tanggal : Nama : 1. Apakah kamu memiliki komputer atau laptop? a. Ya b. Tidak 2. Apa yang sering kamu lakukan saat menggunakan komputer? a. Bermain game c. Menonton
Lebih terperinciSebuah benda yang diberi gaya sebesar 6 N selama 5 menit mengalami perpindahan sejauh 15 m, tentukanlah: a. usaha yang dilakukan benda b.
Jawab: P = Fv = (5 N) (2 m/s) = 10 N m/s = 10 watt. Jadi, daya benda tersebut adalah 10 watt. Menguji Diri Sebuah benda yang diberi gaya sebesar 6 N selama 5 menit mengalami perpindahan sejauh 15 m, tentukanlah:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam proses belajar-mengajar, guru tidak hanya menjelaskan materi di depan kelas dengan metode ceramah saja (teacher center), namun guru juga dituntut mampu menciptakan
Lebih terperinciKompetensi Dasar: 3.6 Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan Pembelajaran:
ELASTISITAS Kalian pasti sudah mengenal alat-alat sebagai berikut. Plastisin, pegas pada sepeda, motor dan lain-lainnya, benda-benda tersebut dinamakan bahan elastisitas. Bahkan kalian juga pernah meregangkan
Lebih terperinciCapaian Pembelajaran. Menerapkan keterampilan dasar mengajar dalam kegiatan pembelajaran. Sudarmantep.com
Komunikasi EFEKTIF KETERAMPILAN DASAR h t t: p ws w w. /d a r e m a n t e p. S u d a r m a n t e p. 0 h t t: p ws w w. /u s /d e ra r e m a n t e p Capaian Pembelajaran Menerapkan keterampilan dasar mengajar
Lebih terperinciMembongkar Rahasia Kekuatan Pikiran, Emosi dan Alam Semesta
Membongkar Rahasia Kekuatan Pikiran, Emosi dan Alam Semesta 24 DAFTAR ISI Halaman Ucapan Terima Kasih Kata Pengantar dari Supardi Lee Kata Pengantar Pendahuluan 14 BAGIAN 1. MENGUBAH ALUR KEHIDUPAN 19
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah IPA merupakan mata pelajaran yang berkaitan atau berhubungan erat dengan alam dan kehidupan manusia. Melalui IPA kita belajar tentang alam dan kehidupan manusia.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses pembelajaran di dalamnya terdapat kegiatan interaksi antara guru dengan siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA DENGAN SISWA
LAMPIRAN G PEDOMAN WAWANCARA DENGAN SISWA NO KOMPONEN WAWANCARA 1. Pendapat siswa tentang kegiatan pembelajaran IPS yang selama ini dilaksanakan. a. Apa pendapatmu tentang pembelajaran IPS (menyenangkan/
Lebih terperinciLEMBAR TERJEMAH NO BAB HALAMAN PARAGRAF TERJEMAH 1. I 2 2 Hai orang-orang beriman apabila dikatakan
106 Lampiran 1. Daftar Terjemah LEMBAR TERJEMAH NO BAB HALAMAN PARAGRAF TERJEMAH 1. I 2 2 Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapanglapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR. perbuatan secara efisien dan efektif untuk mencapai suatu hasil tertentu,
BAB II PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR A. Pendekatan Keterampilan Proses Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar dan perbuatan secara efisien dan efektif untuk mencapai
Lebih terperinci2 BAB II KAJIAN PUSTAKA
2 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasi Belajar IPA Tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik jika hasil belajar sesuai dengan standar yang diharapkan dalam proses pembelajaran tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Percaya diri membuat seseorang menjadi lebih optimis dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Percaya diri membuat seseorang menjadi lebih optimis dalam memandang hidup. Seseorang yang optimis berarti orang yang merasa percaya dengan kemampuannya sendiri khususnya
Lebih terperinciHASIL WAWANCARA DENGAN SISWA TUNARUNGU
HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA TUNARUNGU Nama : Alen Pengalaman Belajar di Kelas 1 Pelajaran apa yang kamu anggap sulit? anggap sulit? 2 Pelajaran apa yang paling kamu sukai? sukai? 3 Apakah kamu pernah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka Keterampilan menulis perlu mendapat perhatian oleh penulis, agar tercipta hasil tulisan yang bermakna, menarik, dapat dipahami, dan mempengaruhi pembacanya. Seperti
Lebih terperinciLembar Observasi Kegiatan Guru dalam Menerapkan Pendekatan Konstruktivisme
72 Lampiran. 1 Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Menerapkan Pendekatan Konstruktivisme Sekolah : SD Negeri 066657 Medan Labuhan Mata Pelajaran : Sains Kelas/Semester : IV/1 Subjek yang Diamati : Kegiatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Soal 4.1.1.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Setelah dilakukan uji reliabilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Efa Rosfita, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tingkat kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari kualitas pendidikannya. Pendidikan berkualitas memerlukan suatu pembelajaran yang berkualitas. Pada proses
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIK. NCTM (2000) menyatakan bahwa komunikasi matematis merupakan
5 BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kemampuan Komunikasi Matematis NCTM (2000) menyatakan bahwa komunikasi matematis merupakan suatu cara dalam berbagi ide-ide dan memperjelas suatu pemahaman. Within (Umar, 2012)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa proses belajar mengajar merupakan upaya yang dilakukan. aspek yang lain yang digunakan untuk mencapai tujuan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar atau pembelajaran merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum dalam lembaga pendidikan agar siswa dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan pada saat pembelajaran IPA tentang sikap
53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada saat pembelajaran IPA tentang sikap ilmiah siswa kelas IV SD Negeri 55/I Sridadi yang meliputi sikap ingin
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1. Hasil Belajar IPA Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar IPA Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam
Lebih terperincimateri yang ada dalam suatu pengajaran.
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pemahaman Konsep Pemahaman konsep terdiri dari dua kata yang harus kita mengerti yaitu pemahaman dan konsep, dua kata tersebut yang harus kita pahami terlebih
Lebih terperinciKETERAMPILAN MENGAJAR
8 DASAR MENGAJAR 1. BERTANYA 2. MEMBERIKAN PENGUATAN 3. MELAKUKAN VARIASI 4. MENJELASKAN 5. MEBUKA-MENUTUP PELAJARAN/PERKULIAHAN 6. MEMBIMBING DISKUSI KLP KECIL 7. MENGELOLA KELAS 8. MENGAJAR KELOMPOK
Lebih terperinciDIALOG AWAL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KNISLEY
87 L A M P I R A N 88 Lampiran 1 DIALOG AWAL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KNISLEY DENGAN METODE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK ( PTK Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak
Lebih terperinci(A) bola dengan massa yang lebih besar akan menghantam lantai lebih dahulu karena lebih berat. (D) kedua bola akan menghantam lantai bersamaan
. Sebuah bola dengan massa berbeda cepat terlepas dari permukaan meja datar pada saat dan dengan kecepatan yang sama. Dengan mangabaikan gesekan udara, mana pernyataan yang benar? (A) bola dengan massa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama pada hari Sabtu, 16 November
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap,
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap, proses, dan produk. Sains (fisika) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,
Lebih terperinci