ANALISIS KONDISI CUACA MENYEBABKAN BANJIR DI WILAYAH KABUPATEN DAN KOTA BIMA TANGGAL 26 MARET 2017

Transkripsi

1 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI SULTAN MUHAMMAD SALAHUDDIN BIMA Jl. Sultan Muhammad Salahuddin Bima 84173, NTB Telp : (0374) Fax : (0374) Web : stamet_bmu@yahoo.co.id ANALISIS KONDISI CUACA MENYEBABKAN BANJIR DI WILAYAH KABUPATEN DAN KOTA BIMA TANGGAL 26 MARET 2017 I. INFORMASI LOKASI 1. Desa Sakuru Kecamatan Monta 2. Desa Naru, Nisa, Rabakoda, Talabiu, Tenga, Tente, Dadibou Kec. Woha 3. Lima Kecamatan di Kota Bima (Rasanae Barat, Rasanae Timur, Raba, Mpunda, Asakota) TANGGAL Hujan sedang-lebat dari pukul WITA hingga malam hari pukul WITA tanggal 26 Maret 2017 DAMPAK 1. Desa Sakuru Kecamatan Monta 500 rumah terendam, banjir setinggi leher orang dewasa 500 kk pengungsi tersebar di rumah keluarganya dan warga yang tidak terkena banjir Beberapa lokasi Pertanian ikut terendam 2. Desa Naru, Nisa, Rabakoda, Talabiu, Tenga, Tente, Dadibou Kec. Woha 250 rumah terendam, banjir setinggi pusar orang dewasa (50 cm hingga 1 meter) 250 kk pengungsi tersebar di rumah keluarganya dan warga yang tidak terkena banjir Di Desa Naru, terdapat 3 Dusun dengan total 285 rumah dan 60 hektar areal persawahan. Desa Nisa, terdapat 2 dusun dengan total sebanyak 710 rumah dan 40 hektar sawah, Desa Talabiu sekitar 50 rumah, Desa Penapali sebanyak 150 rumah 3. Lima Kecamatan di Kota Bima Wilayah yang terdampak 5 kecamatan, sebanyak 22 kelurahan dan minimal jiwa pengungsi yang mengungsi pada minimal 15 titik pengungsian. Kelurahan yang berdampak berdasarkan data per kecamatan sebagai berikut: Kecamatan Rasanae Timur terdiri 4 Kelurahan: Kumbe, Dodu, Nungga, Kodo; Kecamatan Raba terdiri dari 3 Kelurahan: Penaraga, Kendo, Ntobo; Kecamatan Mpunda terdiri dari 8 Kelurahan: Penatoi, Lewirato, Sadia, Mande, Manggemaci, Monggonao, Panggi, Matakando;

2 Kecamatan Rasanae Barat terdiri dari 6 Kelurahan: Tanjung, Paruga, Dara, Sarae, Pane, Nae; Kecamatan asakota terdiri dari 1 Kelurahan : Melayu. Dengan rincian ketinggian air sebagai berikut : Kampung Suntu Paruga, setinggi perut Kampung Dara, setinggi Dada Kampung pane seputar ponpes H Ramli, kali mulai meluap dan gang tergenang. Cabang Malake setinggi Dada Perumahan dikes Puskesmas mpunda, air masuk rumah Kampung Saleko, selutut Penaraga, daerah kali. air masuk rumah setinggi lutut Kampung Bedi, air masuk rumah Masjid raya Bima dan sekitarnya, air deras setinggi mata kaki Hokky mart, BNI cab Bima, jln2 tergenang setinggi mata kaki Penatoi, air deras masuk rumah Sadia, air masuk rumah Karara, daerah aliran kali dari PLN dan taman ria masuk rumah Kampung Bara, masuk rumah setinggi betis (sumber BPBD kabupaten Bima dan Kota Bima)

3 Gambar 1. Kejadian Banjir di Kota Bima tanggal 26 Maret 2017 Gambar 2. Kejadian Banjir di Kabupaten Bima Kecamatan Palibelo tanggal 26 Maret 2017 Gambar 3. Kejadian Banjir di Kabupaten Bima Kecamatan Woha desa Tente dan Nisa tanggal 26 Maret 2017

4 II. DATA CURAH HUJAN POS HUJAN 21 MAR 22 MAR 23 MAR 24 MAR 25 MAR 26 MAR 27 MAR Wawo Monta Sangat lebat Woha lebat Madapangga X X X X X - 36 Madapangga lebat Lambu X X X X Sangat lebat Bolo X X X X X 5 73 Pos SAR Stasiun Meteorologi Bima Palibelo Teke X X X X X 68 Raba Asakota Kolo Sape Soromandi Langgudu X X Kantor Walikota Sangat lebat lebat sedang 35.1 sedang 87 lebat 80 III. ANALISIS METEOROLOGI INDIKATOR KETERANGAN 1. Suhu Muka Laut Data model analisis SST tanggal 25 Maret 2017 menunjukkan bahwa suhu dan Anomali muka laut di wilayah perairan Indonesia khususnya perairan Pulau Sumbawa cukup hangat berkisar antara C. Anomali SST di Perairan sebelah Utara dan selatan Pulau Sumbawa berkisar antara +1 s/d -1 C. Kondisi ini menunjukan adanya potensi penguapan yang cukup

5 2. MJO(Madden Julian Oscilation ) untuk pembentukan awan hujan wilayah Pulau Sumbawa. Madden Julian Osilasi tanggal 24 Maret 2017 berada dalam phase Netral. Tidak ada pengaruh MJO terhadap pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia. 3. SOI(South Nilai Indeks Osilasi Selatan ( SOI ) tgl 24 Maret 2017 adalah Oscilation Index) kan nilai indeks Nino 3.4 mingguan yaitu Menunjukan dan Nino 3.4 bahwa suplai uap air dari Samudera Pasifik Timur ke Samudera Pasifik Barat tidak signifikan, aktivitas pertumbuhan awan konvektif di wilayah Indonesia Timur Rendah. 4. Indeks Monsoon Indeks Monsoon Australia menunjukkan nilai positif dengan kecepatan penjalaran 4 m/s. Indeks monsoon tersebut menunjukkan masih aktifnya monsoon Asia. Anomali angin baratan tanggal 24 Maret 2017 menunjukkan nilai positif dengan kecepatan angin 3-5 m/s, yang menandakan aktifnya angin baratan di wilayah Pulau Sumbawa ( BT). Kedua kondisi tersebut mengakibatkan masa udara berasal dari Benua Asia yang bersifat basah. Sehingga cukup mendapatkan pasokan uap air untuk pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia. 5. Pola Tekanan Data analisis medan tekanan 26 Maret 2017 pukul UTC menunjukkan adanya siklon Tropis Caleb di Samudera Hindia (994 hpa) dan siklon tropis Debbie di periran timur laut Australia (983 hpa) serta daerah tekanan rendah di perairan sebelah selatan NTT (1009 hpa) dan Barat laut Australia (1006 hpa). Terlihat ada Palung ( trough ) dari siklon tropis Caleb, tekanan rendah di perairan Australia, hingga siklon tropis Debbie. Tekanan udara permukaan laut di wilayah pulau Sumbawa berkisar antara hpa. 6. Pola Angin Berdasarkan analisis data medan angin lapisan 3000 kaki tanggal 26 Maret 2017 jam UTC terlihat adanya pusat tekanan rendah ( Low Pressure ) di perairan selatan NTT, yang mengakibatkan daerah pertemuan angin (Konvergensi) di pesisir Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Jawa Tengah, Laut Bali, Pulau Sumbawa, Laut Flores. Belokan angin (shear line) di wilayah Aceh, Kepulauan Belitung, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara. Kondisi tersebut meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah sekitarnya. Pada umunya angin gradient di wilayah pulau Sumbawa bertiup dari Barat Barat Laut dengan kecepatan maksimum 15 Knot. 7. Kelembapan Relatif Berdasarkan data Kelembapan udara yang dioverlay dengan streamline (pola angin) lapisan 850 mb tanggal 26 Maret 2017 untuk wilayah sekitar Pulau Sumbawa sebagai berikut : Pukul UTC terdapat konvergensi di Laut Bali hingga Laut Flores dengan konsentrasi kelembapan %.

6 Pukul UTC terdapat konvergensi di Laut Bali hingga Laut Flores dengan konsentrasi kelembapan %. Pukul UTC terdapat konvergensi di Laut Jawa hingga Laut Flores dengan konsentrasi kelembapan %. Pukul UTC terdapat konvergensi di Pulau Bali hingga Nusa Tenggara Timur dengan konsentrasi %. Kondisi ini Hingga pukul UTC. Kelembapan udara yang dioverlay dengan streamline (pola angin) lapisan 700 mb tanggal 26 Maret 2017 untuk wilayah sekitar Pulau Sumbawa sebagai berikut : Pukul UTC tidak terlihat pola significant seperti pada lapisan 850 yang terlihat adanya konvergensi di sekitar perairan pulau Sumbawa. Konsentrasai kelembapan udara %. Pukul UTC konsentrasi kelembapan udara meningkat menjadi %. Kondisi ini bertahan hingga pukul UTC. Konsentrasi udara menurun menjadi % hingga pukul WITA. Masa udara basah yang terkonsentrasi dari lapisan bawah (850 & 700 mb) dengan nilai % mendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah Pulau Sumbawa. 8. K Indeks, L Indeks Analisis K indeks, L indeks dan showalter indeks tgl 26 Maret 2017 pukul dan Showalter UTC indeks Pukul K indeks L indeks Showalter indeks s/d -1 0 s/d -1 K-Indeks menunjukkan nilai Kondisi tersebut menunjukkan berpotensi konveksi tinggi. Lifted Indeks menunjukkan nilai 0 s/d -1. Kondisi tersebut berpeluang terjadinya pengangkatan masa udara yang berpotensi terjadinya Petir (Thunderstrom). Showalter Indeks menunjukan nilai 0 s/d -1. Kondisi tersebut merupakan kondisi atmosfer yang sedang tidak stabil dan berpeluang terjadinya pertumbuhan awan konvektif ( kemungkinan thunderstorm). Data ini menunjukan adanya kondisi atmosfer yang cukup labil diatas wilayah pulau Sumbawa. 9. Citra Satelit Cuaca Berdasarkan citra satelit tanggal 26 Maret 2017 menunjukan adanya pertumbuhan awan CB di perairan utara Pulau Sumbawa mulai pukul WITA. Pergerakan awan dari arah utara menuju pulau Sumbawa, pada pukul WITA terlihat di Kecamatan Tambora dan Pekat. Pukul WITA pertumbuhan awan CB di bagian selatan Bima (Monta dan Langgudu). Pertumbuhan awan CB semakin meluas, dan pada pukul

7 10. Citra Radar Stasiun Meteorologi M. Salahuddin Bima WITA seluruh wilayah Kabupaten Bima, Dompu dan Kota Bima tertutup oleh awan Awan CB. Suhu awan yang terdeteksi pada pukul WITA mencapai -100 C. Pukul WITA terlihat adanya aktifitas awan CB yang meluruh di bagian selatan Bima, yang selanjutnya diikuti wilayah yang lainnya secara perlahan-lahan. Pukul WITA seluruh Kabupaten Bima Dompu dan Kota Bima kondisi cuacanya hujan ringan seiring dengan meluruhnya aktifitas awan CB. Pukul WITA awan CB dinyatakan punah dan kondisi cuaca berangsur-angsur membaik. Analisa citra radar pada tanggal 26 Maret 2017 terlihat adanya pertumbuhan awan di perairan utara pulau Sumbawa pada pukul WITA. Pada pukul WITA terlihat adanya aktivitas pertumbuhan awan CB di wilayah selatan kabupaten Bima (langgudu dan Monta), pergerakan sel awan CB dari arah barat di wilayah kecamatan Bolo. Pada pukul WITA terlihat awan CB semakin meluas ke wilayah Selatan dan timur Kabupaten Bima (Monta, Langgudu, Belo, Lambitu dan Wawo). Dan pada pukul WITA terlihat awan CB juga meluas ke wilayah barat dan utara Kabupaten Bima (Madapangga, Bolo, Woha, Wera,dan Kota Bima). Pada Pukul WITA awan CB meluas di seluruh kabupaten Bima, yang mengakibatkan terjadinya hujan sedang hingga lebat dan disertai petir. Pukul WITA aktifitas awan CB perlahan lahan meluruh dimulai dari wilayah selatan hingga wilayah utara Kabupaten Bima, yang disertai dengan hujan ringan di seluruh wilyah Kabupaten Bima dan Kota Bima. Pukul terlihat awan CB telah punah dan kondisi cuaca berangsur-angsur membaik. Analisa Akumulasi Curah Hujan Rata-rata 6 jam-an pukul WITA menunjukkan adanya peningkatan jumlah curah hujan di wilayah kecamatan Woha dan Monta mencapai mm/jam dan meluas hingga pada pukul WITA di seluruh wilayah Kabupaten Bima dan Kota Bima. Akumulasi tersebut semakin meningkat selama terjadinya hujan lebat di wilayah Lambitu, Wawo, Woha dan Monta menjadi mm/jam. IV. KESIMPULAN Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa : 1. Berdasarkan analisis secara Global, suhu muka laut di perairan Indonesia termasuk perairan disekitar pulau Sumbawa yang cukup hangat meningkatkan potensi penguapan untuk pertumbuhan awan hujan. 2. Berdasarkan analisis secara Regional terlihat aktifnya monsoon baratan dan adanya pertemuan angin di wilayah Nusa Tengara Barat termasuk wilayah Pulau Sumbawa, kelembapan udara yang sangat basah pada lapisan 850 mb hingga lapisan 700 mb. Kondisi ini meningkatkan pertumbuhan awan hujan yang dapat menghasilkan hujan dengan intensitas sedang hingga dengan durasi yang cukup lama. Analisa citra Satelit menunjukan hujan lebat yang terjadi diatas wilayah Bima disebabkan oleh adanya liputan

8 awan dengan suhu yang sangat dingin mencapai -100 C, terindikasi merupakan awan konvektif jenis Cumulunimbus. 3. Berdasarkan analisis secara Lokal dari data K Indeks, L ndeks dan Showalter indeks menunjukan bahwa kondisi atmosfer pada saat itu cukup labil. Citra radar menunjukan adanya reflektifitas yang cukup tinggi di beberapa wilayah Kabupaten Bima dan Kota Bima, menunjukan telah terjadi hujan dengan intensitas sedang-lebat dalam jangka waktu yang cukup lama. 4. Terjadinya hujan dari pukul hingga pukul WITA telah menyebabkan banjir di beberapa daerah Wilayah Kabupaten Bima dan Kota Bima. V. PROSPEK KEDEPAN Untuk 1-3 hari ke depan, perlu di waspadai terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga disertai petir diwilayah Kabupaten Bima, Dompu dan Kota Bima, dikarenakan masih adanya konvergensi di sekitar Pulau Sumbawa VI. WAKTU 26 Maret WITA 26 Maret WITA 26 Maret WITA 26 Maret WITA PERINGATAN DINI ISI PERINGATAN DINI Peringatan Dini Cuaca NTB tanggal 26 Maret 2017 pukul WITA berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang pada pukul WITA di wilayah Kecamatan Bolo, Madapangga, Monta, Plampang, Empang dan dapat meluas ke wilayah Sape, Lambu, Langgudu, Woha, Belo, Lambitu, Ambalawi, Rasanae Barat, Mpunda, Raba. Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga pukul WITA. Prakirawan - BMKG BIMA UPDATE Peringatan Dini Cuaca NTB tanggal 26 Maret 2017 pukul WITA masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai petir pada pukul WITA di wilayah Kecamatan Madapangga, Woha, Monta, Lambitu, Belo, Wawo, Rasanae Timur, Hu u dan dapat meluas ke wilayah Sape, Lambu, Langgudu. Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga pukul WITA. Prakirawan - BMKG BIMA UPDATE Peringatan Dini Cuaca NTB tanggal 26 Maret 2017 pukul WITA masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat pada pukul WITA di wilayah Kecamatan Palibelo, Bolo, Ambalawi, Wera, Mpunda dan dapat meluas ke wilayah rasana e Barat, Asakota, Raba, Soromandi, dan Donggo. Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga pukul WITA. Prakirawan - BMKG BIMA Berdasarkan nilai Precipitation Acumulation ( PAC) (akumulasi curah hujan rata-rata) tanggal 26 Maret 2017 pukul WITA terlihat bahwa akumulasi curah hujan diwilayah Kecamatan Woha, Monta, Belo Langgudu, Wawo dan Bolo mengalami peningkatan berkisar antara mm.

9 26 Maret WITA 26 Maret WITA Berpotensi menyebabkan banjir. Prakirawan - BMKG BIMA UPDATE Peringatan Dini Cuaca NTB tanggal 26 Maret 2017 pukul WITA masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang-lebat pada pukul WITA di wilayah Kecamatan Ambalawi, Wera, Bolo, Mpunda, Soromandi, Woha, Monta, Belo, Hu u, Woja, Dompu, Madapangga, Wawo, Sape, Lambu, dan dapat meluas ke wilayah Palibelo, Rasana e Barat, Asakota, Raba dan Rasana e Timur. Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga pukul WITA. Prakirawan - BMKG BIMA UPDATE Peringatan Dini Cuaca NTB tanggal 26 Maret 2017 pukul WITA masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang pada pukul WITA di wilayah Kecamatan Asakota, Rasana e Barat, Ambalawi, Wera, Soromandi, Bolo, Raba, Rasana e timur, Kempo dan dapat meluas ke wilayah Mpunda dan Palibelo. Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga pukul WITA. Prakirawan - BMKG BIMA

10 LAMPIRAN Gambar 1. Suhu Muka Laut (kiri)dan anomali SST (kanan) tgl 25 Maret 2017 Gambar 2. MJO tgl 24 Maret 2017 Gambar 3. SOI tgl 24 Maret 2017 (kiri) dan NINO 3.4 mingguan (kanan)

11 Gambar 4. Indeks Monsoon Australia (kiri) dan anomali angin baratan (kanan) Gambar 5. Analisis MSLP tanggal 26 Maret 2017 Gambar 6. Analisis angin Gradien (kiri) & 850 mb (kanan) tanggal 26 Maret 2017

12 Gambar 7. Kelembapan lapisan 850 mb tgl 26 Maret UTC (kiri) UTC (Kanan) Gambar 8. Kelembapan lapisan 850 mb tgl 26 Maret UTC (kiri) UTC (Kanan) Gambar 9. Kelembapan lapisan 850 mb tgl 26 Maret UTC (kiri) UTC (Kanan)

13 Gambar 10. K Indeks (Kiri), LI (tengah), SI (Kanan) pukul 12 UTC tanggal 26 Maret WITA WITA WITA WITA WITA WITA WITA Gambar 11. Citra Satelit Himawari provinsi NTB tanggal 26 Maret 2017

14 11.20 WITA WITA WITA WITA WITA WITA WITA WITA (PAC) WITA (PAC) Bima, 27 Maret 2017 Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahudin Bima Prakirawan DARYATNO, SP, MP NIP PUTERI PERMATA SANI NIP