PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SEX EDUCATION TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PADA DEWASA MUDA DI KARTASURA. Oleh :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SEX EDUCATION TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PADA DEWASA MUDA DI KARTASURA. Oleh :"

Transkripsi

1 PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SEX EDUCATION TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PADA DEWASA MUDA DI KARTASURA NASKAH PUBLIKASI Oleh : Ibnu Mega Tirta J FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

2 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Sex Education Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Pada

3 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Sex Education Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Pada HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai civitas akademik Universitas Muhammadiyah Surakarta, saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Ibnu Mega Tirta NIM : J Program Studi : Ilmu Keperawatan (S1) Fakultas : Ilmu Kesehatan Jenis Karya : Skripsi Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Muhammadiyah Surakarta Hak Bebas Royalty Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SEX EDUCATION TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PADA DEWASA MUDA DI KARTASURA Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini Universitas Muhammadiyah Surakarta berhak menyimpan, mengalihmedia/formakan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan skripsi saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di : Surakarta Pada tanggal : 1 September 2014 Yang menyatakan (Ibnu Mega Tirta)

4 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Sex Education Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Pada PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SEX EDUCATION TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PADA DEWASA MUDA DI KARTASURA Ibnu Mega Tirta 1, Arif Widodo 2, Dian Hudiawati 3 ABSTRAK Hasil pra survei dan wawancara tentang pengetahuan dan sikap sex education pada dewasa muda sebanyak 35 dewasa muda di desa Makamhaji secara keseluruhan sebanyak 10 orang sudah mengetahui tentang arti pentingnya sex education baik yang sudah menikah maupun belum, sedangkan 25 orang mengatakan belum pernah mendapatkan informasi dan tabu untuk tidak membicarakan hal tersebut serta mementingkan karir dan pendidikan terlebih dahulu. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap tentang seks bebas pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada dewasa muda. Metode penelitian adalah Design yang digunakan Quasi Eksperiment, dengan rancangan yang digunakan adalah Pretest and Posttest control Group Design. Populasi pada penelitian ini adalah 86 dewasa muda usia antara tahun yang tinggal di desa Pabelan. Penelitian ini menentukan sampel 30 responden sebagai kelompok eksperimen dan 30 kelompok kontrol dan teknik sampel yang digunakan dengan purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan dengan Paired Sample t-test dan Independen simple t-test. Simpulan: Tingkat pengetahuan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum diberikan pendidikan kesehatan kategori cukup (50,0%), Tingkat pengetahuan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberikan pendidikan kesehatan kategori baik masingmasing (76,7 dan 66,7%), Hasil post test sikap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum diberikan pendidikan kesehatan mayoritas pada kategori baik masing-masing (73,3% dan 60%), Hasil post test sikap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberikan pendidikan kesehatan mayoritas pada kategori baik masing-masing (80,0% dan 66,7%), Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan tentang sex education terhadap tingkat pengetahuan dan sikap pada dewasa muda di Kartasura. Kata kunci : Pendidikan kesehatan, pengetahuan, sex education.

5 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Sex Education Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Pada EFFECT ON SEX EDUCATION HEALTH EDUCATION ON THE LEVEL OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF YOUNG ADULTS IN KARTASURA Ibnu Mega Tirta 1, Arif Widodo 2, Dian Hudiawati 3 ABSTRACT The results of the pre-survey and interviews of knowledge and attitudes about sex education in young adults were 35 young adults in the village as a whole Makamhaji information in as many as 10 people may already know about the importance both a married and unmarried, while 25 people said had not received information about and they say taboo not to talk about it and the importance of career and education first. The purpose of the study was to determine differences in the effect of health education on the level of knowledge and attitudes in the experimental group and a control group of young adults. The research method used is a quasi experiment design, with a design that is used is the pretest and posttest control group design. The population was 86 young adults between years of age. This study determines the sample of 30 respondents as the experimental group and 30 control group samples and techniques used by purposive sampling. Data analysis techniques used by paired sample t-test and independent t-test simple. Conclusions: The level of knowledge respondents experimental group and control group before given health education about in enough categories (50.0%), level of knowledge respondents experimental group and control group after being given health education about in both categories (76,7% and 66.7%), post-test results of the respondents 'attitudes experimental group and the control before given health education about in the majority of both categories (73.3% and 60%), post-test results of the experimental group respondents' attitudes and the control group after being given health education on the majority of both categories (80.0% and 66.7%), influences of health education on the level of knowledge and attitudes in young adults in Kartasura. Keywords: health education, knowledge, sex education.

6 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Sex Education Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Pada 1 LATAR BELAKANG Dewasa atau adult adalah istilah dari bahasa latin merupakan bentuk kata lampau dari partisipel yang mempunyai kata kerja adultus yang berarti telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran sempurna atau yang telah menjadi dewasa. Oleh karena itu, orang dewasa merupakan individu yang telah menyelesaikan pertumbuhan dan siap menerima kedudukan masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya (Hurlock, 2004). World Health Organization (WHO) memperkirakan dewasa yang ada di dunia memperkirakan 47% sudah terlibat dalam perilaku seks bebas. Angka ini juga sangat berkaitan dengan tingginya jumlah angka penderita Human Immuno Devesiancy Virus/ Aquered Immuno Deficiency Virus (HIV/AIDS) yang setiap tahunnya meningkat terus menerus. Terbukti pada tahun 2002 jumlah penderita diperkirakan hingga kasus. Angka ini semakin meningkat pada tahun 2006 antara hingga data akhir di bulan september menunjukan angka dengan kasus baru (Kartono,2008). Menurut survey Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jawa Tengah tahun 2010 di Semarang tentang pengetahuan kesehatan reproduksi menunjukkan 43,22% pengetahuannya rendah, 37,28% pengetahuan cukup, sedangkan 19,50% pengetahuannya memadai. Menurut survey PKBI Jawa Tengah tentang perilaku dewasa saat berpacaran menunjukkan saling mengobrol 100%, berpegangan tangan 93,3%, mencium pipi/kening 84,6%, berciuman bibir 60,9%, mencium leher 36,1%, saling meraba (payudara dan kelamin) 25%, dan melakuan hubungan seks 7,6% (Farid, 2005). Menurut hasil penelitian Mentari (2008) dari seluruh responden sebanyak 533. Laki-laki 18,55% sudah pernah melakukan hubungan seks atau Intercourse. Mahasiswa yang melakukan oral seks 16,55 %, anal seks 7,35 %. Sedangkan yang memilih Petting untuk memuaskan nafsu seksual mereka 24,25%. Sementara perempuan 8,75% sudah pernah melakukan hubungan seks. Oral seks 7,75 %, anal seks 4,89%. Petting juga diminati, sebanyak 11,95% melakukan Petting. setengah dari mereka juga sering melakukan ciuman di bibir yang memicu terjadinya hubungan seksual, laki-laki 50,7% dan perempuan 49,3%. Menurut penelitian Handayani (2009) perbedaan perilaku seksual mahasiswa laki-laki UNS yang tinggal di kos dan tidak tinggal di kos ditinjau dari interaksi teman sebaya, hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan rata-rata perilaku seksual antara mahasiswa yang tinggal di kos dan tidak kos artinnya mahasiswa yang kos memiliki perilaku seksual yang lebih tinggi dari mahasiswa yang tidak kost. Menurut data Reskrim Polres Sukoharjo (2014) angka kejadian prilaku seksual di Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2012 terdapat 17 kasus menunjukan persetubuhan korban berusia tahun sebanyak 9 kasus dimana pelakunya berusia tahun, kasus pencabulan korban usia 3-13 tahun dimana pelakunya berusia sebanyak 7 dan 2 kasus pemerkosaan dan penganiyayan pada tahun, pada tahun 2013 angka kejadian prilaku seksual sebanyak 33 kasus menunjukan persetubuhan sebanyak 13 korban

7 berusia tahun dimana pelakunya berusia tahu, kasus pencabulan sebanyak 7 kasus dimana pelakunya berusia tahun, membawa lari anak sebanyak 2 kasus berusia tahun dimana pelaku berusia tahun, penganiyayan sebanyak 6 kasus berusia 9-16 tahun dimana pelakunya berusia tahun dan kasus pemerkosaan sebanyak 5 kasus. Pabelan terletak sebelah barat kota Surakarta dimana alasan penulis melakukan penelitian di Pabelan karena terdapat lingkungan yang berdekatan dengan instansi pendidikan, pabrik, dan banyaknya kost-kostan yang bebas sehingga dapat mengakibatkan dampak positif dan negatif dimana salah satu dampak negatifnya yaitu perilaku seks bebas di kalangan dewasa muda. Berdasar hasil pra survei dan wawancara tentang pengetahuan dan sikap tentang Sex Education pada dewasa muda sebanyak 35 orang dewasa muda di desa Pabelan secara keseluruhan di dapat informasi, 10 orang sudah mengetahui tentang arti pentingnya Sex Education baik yang sudah menikan dan yang belum menikah, sedangkan 25 orang mengatakan belum pernah mendapat-kan informasi tentang pendidikan seks dan mereka mengatakan tabu untuk tidak membicarakan hal tersebut serta mementingkan karir dan pendidikan terlebih dahulu. METODE PENELITIAN Design yang digunakan Quasi Eksperiment, dengan rancangan yang digunakan adalah Pretest and Posttest control Group Design. Populasi pada penelitian ini adalah 86 dewasa muda usia antara tahun yang tinggal di Desa Makam Haji. penelitian ini menentukan sampel 30 responden sebagai kelompok eksperimen dan 30 kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel dengan Purposive Sampling. Teknik analisis data yang digunakan dengan Paired Sample t-test dan Independen simple t-test. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Tabel 1. Karakteristik responden berdasarkan umur, pendidikan dan status pekerjaan. Karakteristik Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol (%) (%) Umur 25 tahun 22 73, , tahun 7 23,4 5 16,7 > 30 tahun 1 3,3 4 13,3 Jenis Kelamin: Laki-laki 17 56, ,3 Perempuan 13 43, ,7 2 Pendidikan SD 0 0,0 1 3,3 SMP 0 0,0 2 6,7 SMA 27 90, ,3 D3 2 6,7 2 6,7 S1 1 3,3 0 0,0 Pekerjaan BlmBekerja 12 40,0 8 26,7 Mahasiswa 6 20,0 6 20,0 Wiraswasta 0 0,0 2 13,3 Swasta 0 0, ,3 Kary. Swasta 12 40,0 4 10,0 Tabel 1 menunjukan distribusi umur responden pada kelompok eksperimen maupun kontrol lebih banyak pada usia kurang dari 25 tahun tahun yaitu 73,3% pada kelompok eksperimen, sedangkan pada kelompok kontrol 70%.

8 Pendidikan responden dari kelompok eksperimen sebagian besar adalah SMA dan kelompok kontrol sebagian besar juga SMA yaitu masing-masing 90% dan 83,3%. Sedangkan status pekerjaan responden mayoritas belum bekerja pada kelompok eksperimen dan di sektor swasta pada kelompok kontrol yaitu masing-masing 40% dan 33,3%. Pengetahuan tentang Sex Education pada dewasa muda di Kartasura 1. Pre test pengetahuan tentang tentang Sex Education pada dewasa muda. Tabel 2.Hasil pre test pengetahuan tentang tentang Sex Education pada dewasa muda. Kelompok Pre Test Pengetahuan Eksperimen Kontrol N % N % Baik 15 50, ,3 Cukup 15 50, ,0 Kurang 0 0,0 2 6,7 Total Tabel 2. menunjukan hasil pre test tingkat pengetahuan pada kelompok eksperimen maupun pada kelompok kontrol mayoritas masih tergolong cukup yaitu 50% pada kelompok eksperimen dan 50% pada kelompok kontrol. 2. Post test pengetahuan tentang Sex Education pada dewasa muda. Tabel 3. Hasil post test pengetahuan tentang Sex Education pada dewasa muda. Kelompok Pre Test Pengetahuan Eksperimen Kontrol N % N % Baik 23 76, ,7 Cukup 7 23, ,3 Kurang 0 0,0 0 0,0 Total Tabel 3 menunjukkan hasil post test tingkat pengetahuan responden baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol mayoritas pada kategori baik yaitu sebesar 76,7 dan 66,7%. Sikap tentang Sex Education pada dewasa muda di Kartasura. 1. Pre test sikap tetang sex education pada dewasa muda Tabel 4. Hasil pre test sikap tentang tentang Sex Education pada dewasa muda. Kelompok Pre Test Sikap Eksperimen Kontrol N % N % Baik 22 73, ,0 Cukup 8 26, ,7 Kurang 0 0,0 1 3,3 Total Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa hasil pre test sikap responden sebelum adanya pendidikan kesehatan pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol mayoritas pada kategori baik masing-masing 73,3% dan dan 60,0%. 2. Post test sikap Tabel 4. Hasil pre test sikap tentang tentang Sex Education pada dewasa muda. Kelompok Pre Test Sikap Eksperimen Kontrol N % N % Baik 24 80, ,7 Cukup 6 20, ,3 Kurang 0 0,0 0 0,0 Total

9 Berdasarkan tabel 4. Hasil post test sikap kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol masih banyak dalam kategori baik masing-masing 80,0% dan 66,7%. Analisis uji beda rata-rata pre testpost test pengetahuan kelompok eksperimen Tabel 5. Hasil pengujian beda rata-rata tingkat pengetahuan responden tentang sex education kelompok eksperimen Pengeta huan Mean Pre test 15,67 Post 17,20 test t-test p- value Keput usan Ho ditolak Tabel 5. nilai p-value= 0,000. Keputusan yang diambil adalah Ho ditolak, artinya ada perbedaan rata-rata tingkat pengetahuan responden antara sebelum dan sesudah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang sex education pada dewasa muda di Kartasura. Analisis uji beda rata-rata pre testpost test pengetahuan kelompok kontrol Tabel 6. Hasil pengujian beda rata-rata pre test dan post test tingkat pengetahuan responden kelompok kontrol Pengetah uan Pre test 14,87 Post test 16,07 Mean t- test p- value -5, Keputusan Ho ditolak Pada tabel 5 tentang hasil pengujian beda rata-rata pre test dan post test tingkat pengetahuan responden kelompok kontrol diketahui nilai p-value = 0,000. Keputusan yang diambil adalah Ho ditolak, artinya ada perbedaan ratarata tingkat pengetahuan responden kelompok kontrol tentang sex education. Analisis uji beda rata-rata pre test - post test sikap kelompok eksperimen Tabel 7. Hasil pengujian hipotesis pre test-post test sikap kelompok eksperimen Sikap Mean p- t-test Kep. value Pre test 64,77 Ho -1, Post test 66,37 diterima Tabel 7. menunjukkan nilai p-value = 0,074. Keputusan yang diambil adalah Ho diterima, artinya tidak terdapat perbedaan rata-rata sikap kelompok eksperimen antara sebelum dan sesudah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang Sex Education pada Dewasa Muda di Kartasura. Analisis uji beda rata-rata pre testpost test sikap pada kelompok kontrol Tabel 8. Hasil pengujian hipotesis pre test-post test sikap pada kelompok kontrol Sikap Mean t-test Pre test 62,26 - Post test 62,97 1,018 p- value Kep. Ho diterima Tabel 8. menunjukkan nilai p- value= Keputusan yang diambil adalah Ho diterima artinya tidak terdapat beda rata-rata sikap responden kelompok kontrol antara pre test dan post test sikap tentang Sex Education pada Dewasa Muda di Kartasura. Analisis uji beda rata-rata post test pengetahuan kelompok eksperimen dan kontrol

10 Hasil uji beda pengaruh pendidikan kesehatan tentang Sex Education pada Dewasa Muda antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol di Kartasura Tabel 9. Hasil uji beda rata-rata post test pengetahuan pada kelompok eksperimen dan kontrol Post test pengetahuan Kelompok eksperimen Kelompok kontrol Me an 17,20 16,07 T- test p- value 2, Kep. Ho ditolak Berdasarkan tabel 9. menunjukkan Nilai t-test = dengan p-value = 0,020 < 0,05, berarti Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh pendidikan kesehatan tentang Sex Education terhadap tingkat pengetahuan pada dewasa muda di Kartasura. Uji beda rata-rata pengaruh pendidikan kesehatan tentang sex education terhadap sikap kelompok eksperimen dengan kontrol Tabel 10. Hasil uji beda pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap kelompok perlakuan dengan kelompok. Post test sikap. Kelompok eksperimen Kelompok kontrol Mean t- test 66,37 62,93 p- value 2, Kep. Ho ditolak Berdasarkan tabel 10. menunjukkan Nilai t- test= dengan p-value = 0,039 < 0,05, sehingga Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh pendidikan kesehatan tentang sex education terhadap sikap pada dewasa muda di Kartasura. PEMBAHASAN A. Tingkat Pengetahuan responden tentang sex education Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan responden dari kedua kelompok sebagian besar responden berpengetahuan baik untuk kelompok eksperimen dan cukup untuk kelompok kontrol. Hasil ini sesuai dengan hasil pra survei dan wawancara berkaitan dengan pengetahuan dan sikap tentang Sex Education pada dewasa muda sebanyak 35 orang dewasa muda di Desa Makam Haji secara keseluruhan di dapat informasi sebanyak 10 orang sudah mengetahui tentang arti pentingnya Sex Education baik yang sudah menikah dan yang belum menikah, sedangkan 25 orang mengatakan belum pernah mendapatkan informasi tentang pendidikan seks dan mereka mengatakan tabu untuk tidak membicarakan hal tersebut serta mementingkan karir dan pendidikan terlebih dahulu. Kelompok eksperimen yang diberikan pendidikan kesehatan terdapat perubahan tingkat pengetahuan, pada pre test pengetahuan kategori baik yang semula terdapat 15 responden meningkat menjadi 25 responden pada post test, sehingga ada peningkatan menjadi (76,7%). Kategori tingkat pengetahuan cukup terjadi penurunan dari 15 responden menjadi 7 responden, menurun menjadi sebesar (23,3%). Tingkat pengetahuan kategori kurang tidak adanya perubahan yaitu sama-sama tidak ada. Wawan dan Dewi (2010) menyatakan bahwa pengetahuan dapat diubah dengan strategi persuasi yaitu memberikan 5

11 informasi kepada orang lain dengan pendidikan kesehatan yang dilakukan dengan berbagai metode salah satunya adalah dengan memberikan leaflet dan materi berupa ceramah. Proses pemberian materi dengan metode ceramah dan adanya komunikasi dua arah yaitu antara pemberi pendidikan kesehatan tentang sex education dan adanya pertanyaan dari responden menjadikan pengetahuan tentang sex education yang diberikan mudah dicerna sehingga menjadikan responden semakin mudah memahami materi yang disampaikan berkaitan dengan sex education. Menurut Notoatmodjo (2011), pengetahuan kesehatan akan berpengaruh kepada perilaku sebagai hasil jangka menengah (intermediate impact) dari pendidikan kesehatan selanjutnya perilaku kesehatan akan berpengaruh pada meningkatnya indikator kesehatan masyarakat sebagai keluaran (outcome) pendidikan kesehatan. Hasil post test pada kelompok kontrol menunjukkan terjadi perubahan pada pengetahuan pada kelompok pre test dengan kategori kurang, pada pre test dari 2 responden turun pada post test menjadi 0 responden, pengetahuan cukup terjadi perubahan yaitu dari 15 responden pada kelompok pre test meningkat pengetahuannya menjadi 10 responden (33,3%), sementara jumlah responden dengan pengetahuan baik terjadi peningkatan dari 13 responden pada kelompok kontrol menjadi 20 responden pada kelompok kontrol. 6 Menurut penelitian Fatmawati (2009), membandingkan hasil post test antara kelompok eksperimen dan kontrol. Hasil analisis terhadap variabel sikap menunjukan bahwa kelompok eksperimen yang diberi pendidikan lebih mengingat, dan mengerti disebabkan karena adanya penambahan media leaflet sehingga memungkinkan responden membacanya dirumah, sedangkan pada kelompok kontrol juga terjadi peningkatan post test hal ini dipengaruhi oleh adanya responden mencari diinternet dan bertanya kepada orang yang lebih paham. Hasil uji pre test - post test pengetahuan kelompok ekperimen yang telah ditampilkan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dengan nilai rata-rata pre test sebesar 15,67% meningkat menjadi 17,20% pada post test. Hasil uji hipotesa penelitian mengenai pengetahuan kelompok eksperimen disimpulkan adanya perubahan pengetahuan setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang sex education pada dewasa muda di Kartasura. Pada kelompok kontrol juga terjadi perubahan, dimana pre test pengetahuan ratarata sebesar 14,87% dan berubah menjadi sebesar 16,07%. Dengan perubahan nilai rata-rata ini maka secara statistik terjadi perubahan yang bermakna pengetahuan responden antara pre test dan post test. Peningkatan pengetahuan pada kelompok eksperimen dapat terjadi karena proses pendidikan kesehatan diberikan dengan cara dua arah, artinya informasi yang kurang dipahami oleh responden dapat ditanyakan kembali. Jawaban yang

12 diberikan dengan bahasa yang mudah dimengerti ternyata lebih mudah dipahami responden dari pada harus menggunakan bahasa kesehatan yang mungkin sulit dipahami oleh responden. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Indarto dan Sigit (2012) yang meneliti tentang hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku seksual beresiko pada remaja di SMK Negeri 4 Yogyakarta, hasil penelitian menyebutkan bahwa tingkat pengetahuan baik adalah yang terbesar yaitu sebanyak 134 responden (52 %), pengetahuan kurang adalah yang terkecil yaitu sebanyak 23 responden (9 %) dan pengetahuan cukup sejumlah 35 responden (39 %). Hasil analisis bivariate menyimpulkan bahwa ada pengaruh antara faktor pengetahuan tentang kesehatan reproduksi terhadap perilaku seksual. B. Sikap responden tentang Sex Education Responden yang telah mendapat pendidikan kesehatan terjadi perubahan sikap yaitu dari 8 responden menjadi 6 responden yang termasuk sikap cukup. Sikap baik pada pre test terdapat 22 (73,3%) responden dan meningkat menjadi 24 (80,0%) responden. Kelompok kontrol pada pre test terjadi perubahan sikap dari 11 (36,7%) responden yang termasuk sikap cukup berkurang menjadi 10 responden (33,3%), dan pada perubahan sikap baik juga mengalami perbedaan sikap baik yaitu 18 (60,0%) meningkat menjadi 20 (66,7%) sehingga hal ini berarti 7 adanya responden yang mempunyai sikap yang baik dari pre test maupun post test. Sikap yang ditunjukkan responden dalam penelitian ini juga sesuai dengan hasil studi pendahuluan yang mencerminkan sikap responden yang diawali dari kurangnya pengetahuan tentang sex education yang membawa perilaku responden sehingga pada akhirnya responden tidak melakukan sek bebas. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pada uji beda ratarata pre test-post test sikap kelompok perlakuan atau eksperimen dapat dikatakan terjadi peningkatan sikap pada kelompok perlakuan hal tersebut disebabkan oleh sikap responden yang sangat setuju terhadap seseorang yang boleh berhubungan seks jika orang tersebut dan pasangannya telah resmi nenikah dan juga mempunyai sikap bahwa apabila seseorang berganti-ganti pasangan dalam hubungan seks dapat menyebabkan penyakit menular seksual. Azwar (2008) menyatakan bahwa sikap dipengaruhi beberapa faktor salah satunya pengalaman pribadi, pengaruh orang lain karena akan ikut membentuk dan mempengaruhi pengetahuan dan stimulus sosial. Menurut Azwar (2008) menyatakan sikap merupakan pola perilaku tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial atau secara sederhana. Tingginya kategori baik pada sikap responden tentang sex education dipengaruhi berbagai faktor, salah satunya adalah pengalaman pribadi, pengaruh orang lain karena apa yang telah dan sedang kita alami

13 akan ikut membentuk dan mempengaruhi penghayatannya terhadap stimulus sosial. Menurut Walgito (2003) sikap adalah merupakan keyakinan seseorang mengenai objek atau situasi yang relatif berkelanjutan, yang disertai adanya perasaan tertentu dan memberikan dasar kepada orang tersebut untuk membuat respon atau berperilaku dalam cara tertentu yang dipilihnya. Hasil penelitian tentang sikap juga diperkuat dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji pairedsample t test menunjukan hasil t-test -1,852, nilai p-value 0,074. Keputusan yang diambil Ho diterima, artinya tidak terdapat perbedaan signifikan rata-rata sikap kelompok eksperimen antara sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang sex education. Menurut Azwar (2008) untuk merubah sikap perlu pemahaman dan evaluasi yang mendasar karena sikap sangat erat kaitannya dengan nilai (value) yang dianut. Untuk mengubah sikap, yang perlu diperhatikan adalah kondisi lingkungan, dimana fasilitator dapat membantu peserta untuk mengenal dan menyadari sikap lama sebelum mengikuti pendidikan kesehatan untuk mengevaluasi sikap tersebut melalui diskusi dengan orang lain. Kelompok perlakuan yang mendapat pendidikan kesehatan dan mampu memahami materi yang disampaikan oleh peneliti, maka mereka akan membandingkan materi pendidikan kesehatan tentang sex education dengan kondisi mereka selama ini, tampaknya selama ini sikap dan perilaku mereka sudah baik berkaitan dengan sex education agar tidak terjerumus pada perilaku sex bebas. Berbeda halnya pada sikap kelompok kontrol, dimana pendidikan kesehatan yang diberikan dilakukan setelah post test, hal ini menjadikan responden kurang banyak mendapat informasi tentang sex education secara baik, meskipun antara pre test dan post test diberikan jeda waktu selama 45 menit. C. Uji Beda Pengaruh Penkes tentang Sex Education terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap Hasil penelitian dengan independent samples t-test diketahui nilai t- test= dengan p = 0,039. Keputusan adalah Ho ditolak, artinya terdapat perbedaan rata-rata sikap antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang sex education pada dewasa muda di Kartasura. Hal ini terlihat dari nilai ratarata kelompok eksperimen pada tingkat pengetahuan sesudah diberi pendidikan kesehatan tentang sex education sebesar 17,20 yang nilainya lebih besar dibandingkan kelompok kontrol (tanpa diberi pendidikan kesehatan tentang sex education) sebesar Di samping itu, dilihat dari nilai ratarata kelompok eksperimen pada sikap sesudah diberi pendidikan kesehatan tentang sex education sebesar 66,37 yang nilainya lebih besar dibandingkan kelompok kontrol (tanpa diberi pendidikan kesehatan tentang sex education) sebesar Hal ini berarti dengan adanya pendidikan kesehatan tentang sex education akan 8

14 berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan dan sikap pada dewasa muda di Kartasura. Menurut Lockwood (2009) menyatakan pemilihan metode penyuluhan harus disesuaikan dengan karakteristik sasaran, dimana pada penelitian ini responden terbanyak adalah lakilaki dengan usia kurang dari 25 tahun dan tingkat pendidikan mayoritas SMA sehingga mereka lebih suka diajak berbicara, berdiskusi untuk mengeluarkan pendapatnya berdasarkan pengalaman yang dimiliki. Responden lebih suka dilibatkan secara aktif dalam proses belajar tersebut sehingga mereka bisa leluasa untuk bertanya karena materi penyuluhan berkaitan dengan sex education. Hasil penelitian ini memperkuat penelitian Ariyandini (2012) meneliti tentang perbedaan tingkat religiusitas dan sikap terhadap seks pranikah antara pelajar yang bersekolah di SMA umum dengan SMA berbasis agama. Hasil penelitian menyebutkan bahwa terdapat perbedaan sikap terhasap seks bebas antara pelajar SMA umum dengan SMA berbasis agama. Oleh karena itu untuk mengurangi efek atau dari pergaulan bebas maka diperlukan penanaman beragama yang baik dan pendidikan kesehatan yang menjelaskan tentang kesehatan reproduksi dan penyakit reproduksi. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan A. Simpulan 1. Tingkat pengetahuan responden kelompok eksperimen dan 9 kelompok kontrol sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang sex education pada kategori cukup sebanyak 15 orang. 2. Tingkat pengetahuan responden kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang sex education pada kategori baik masing-masing 23 orang dan 18 orang. 3. Sikap responden kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang sex education pada kategori baik masing-masing sebanyak 22 orang dan 18 orang. 4. Sikap responden kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang sex education pada kategori baik masing-masing 24 orang dan 20 orang. 5. Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan tentang sex education terhadap tingkat pengetahuan (pvalue = 0,020) dan sikap (pvalue = 0,039) pada dewasa muda di Kartasura. B. Saran Berdasarkan simpulan yang diambil, peneliti memberikan saran 1. Bagi responden Diharapkan setelah mendapat pendidikan kesehatan tentang sex education, masyarakat khususnya pada dewasa muda di Kartasura dapat merubah sikap tentang sex education agar tidak terjadi perilaku yang menyimpang, salah satunya dengan mengikuti pendidikan sex education dan pendalam agama sehingga

15 responden terhindar dari perilaku menyimpang. 2. Bagi institusi pendidikan keperawatan Institusi pendidikan keperawatan, hendaknya membekali pula mahasiswanya dengan kemampuan menyampaikan materi kesehatan kepada masyarakat, sehingga kemampuan calon perawat yang nantinya menjadi nara sumber kesehatan di masyarakat dapat diemban dengan baik. 3. Bagi Peneliti selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya dapat mengimplementasikan metode ini untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap responden dalam masalah yang berbeda, misalnya tentang pola asuh dan perilaku sex atau membandingkan metode leaflet atau media cetak dengan metode audio visual. 10 Lockwood, T. (2009). How to Become a More Design-Minded Organization. Volume 20, Issue 3, pages Mentari, kurniasari Faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Seksual Di Kalangan Mahasiswa. Skripsi Universitas Airlangga: Surabaya. Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka cipta DAFTAR PUSTAKA Azwar. (2008). Sikap manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Farid,2005. Karakterislik Remaja di Masa Reproduksi. Diperoleh tanggal 20 Januari Hurlock. Elizabeth B Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Penerbit Erlangga. Kartono. Kartini. Dr, Patologi Sosial II, Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.

BAB I PENDAHULUAN. dewasa. Oleh karena itu, orang dewasa merupakan individu yang. bersama dengan orang dewasa lainnya (Hurlock, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. dewasa. Oleh karena itu, orang dewasa merupakan individu yang. bersama dengan orang dewasa lainnya (Hurlock, 2004). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa atau adult adalah istilah dari bahasa latin merupakan bentuk kata lampau dari partisipel yang mempunyai kata kerja adultus yang berarti telah tumbuh menjadi kekuatan

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANG TUA MENGENAI PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH DI KARTASURA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANG TUA MENGENAI PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH DI KARTASURA PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANG TUA MENGENAI PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH DI KARTASURA NASKAH PUBLIKASI Oleh : MAULANA RIAN KRISANDI J 210100023

Lebih terperinci

PERBEDAAN EFEKTIVITAS METODE PEER EDUCATION DAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERSEPSI REMAJA MENGENAI SEKS PRANIKAH

PERBEDAAN EFEKTIVITAS METODE PEER EDUCATION DAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERSEPSI REMAJA MENGENAI SEKS PRANIKAH PERBEDAAN EFEKTIVITAS METODE PEER EDUCATION DAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERSEPSI REMAJA MENGENAI SEKS PRANIKAH Siti Khotimah 1) Evin Noviana Sari 2) 1,2) Program Studi D3 Kebidanan,

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS PADA REMAJA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011

PENGARUH PEMBERIAN PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS PADA REMAJA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 PENGARUH PEMBERIAN PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS PADA REMAJA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Sri Murdaningrum NIM: 201010104142

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI WILAYAH KARTASURA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI WILAYAH KARTASURA 1 PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI WILAYAH KARTASURA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Sigit Eko Prasetio J210100028 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA MUHAMMADIYAH 4 KARTASURA

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA MUHAMMADIYAH 4 KARTASURA PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA MUHAMMADIYAH 4 KARTASURA NASKAH PUBLIKASI Oleh: DODI NUR AFIF AGENG SAPUTRO J210100052

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh: PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MANFAAT POSYANDU TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG POSYANDU PADA IBU BALITA DI DESA AMBARKETAWANG GAMPING TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: TRI NURIKA 201110104288

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGETAHUAN HIV/AIDS PADA REMAJA SEKOLAH DENGAN METODE PEMUTARAN FILM DAN METODE LEAFLET DI SMK BINA DIRGANTARA KARANGANYAR

PERBEDAAN PENGETAHUAN HIV/AIDS PADA REMAJA SEKOLAH DENGAN METODE PEMUTARAN FILM DAN METODE LEAFLET DI SMK BINA DIRGANTARA KARANGANYAR PERBEDAAN PENGETAHUAN HIV/AIDS PADA REMAJA SEKOLAH DENGAN METODE PEMUTARAN FILM DAN METODE LEAFLET DI SMK BINA DIRGANTARA KARANGANYAR ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : RINI INDARTI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : RINI INDARTI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH PENGARUH INTERVENSI PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN METODE PEER GROUP MELALUI PERAN STUDENT ADVISOR PADA SISWA KELAS X DI SMK MUHAMMADIYAH II MOYUDAN TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NUR ALIEF MAHMUDAH

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NUR ALIEF MAHMUDAH STUDI EKSPERIMEN DENGAN METODE PENYULUHAN TENTANG SIKAP PENANGANAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) PADA REMAJA JALANAN DI RUMAH SINGGAH GIRLAN NUSANTARA SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun

Lebih terperinci

Dewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)

Dewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2) P R O S I D I N G ISBN:978-602-8047-99-9 SEMNAS ENTREPRENEURSHIP Juni 2014 Hal:209-217 PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG PENCEGAHAN SEKS BEBAS DI SEKOLAH

Lebih terperinci

Aji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *)

Aji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *) Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Kesehatan ISSN 2460-4143 PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT PADA PENDERITA GANGGUAN JIWA DI DESA NGUTER KABUPATEN

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK USIA TODDLER DI KARTASURA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK USIA TODDLER DI KARTASURA PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK USIA TODDLER DI KARTASURA NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat meraih derajat Sarjana Keperawatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa yang meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Remaja (adolescence)

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan PENGARUH MEDIA LEAFLET TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN WUS (WANITA USIA SUBUR) DALAM PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD (INTRA UTERINE DEVICE) DI DESA TEGALREJO KECAMATAN SAWIT KABUPATEN BOYOLALI PUBLIKASI ILMIAH

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SEX EDUCATION

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SEX EDUCATION PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SEX EDUCATION DALAM ISLAM TERHADAP PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN ANAK USIA REMAJA DI DUSUN KARANG TENGAH NOGOTIRTO SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh:

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMAN 8 SURAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMAN 8 SURAKARTA PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMAN 8 SURAKARTA Aditia Fatmawati* Arif Widodo** Abstract Phenomenon of Sexually Transmitted

Lebih terperinci

(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah

(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS VII (The Effect Of Health Education To The Student Knowledge Level Of First Aid

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB. PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB. SRAGEN NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Arum Yuliasari 201310104148

Lebih terperinci

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta The Relationship Between the Counseling of Smoking Dangers and the Adolescent Knowledge and Attitude Towards the Smoking Dangers in SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA DINI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA DINI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012 PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA DINI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI DISUSUN OLEH : ARUM TRI HIRASIANA

Lebih terperinci

RELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ADOLESCENT POSITION ABOUT HIV-AIDS WITH BEHAVIOR OF SEX BEFORE MARRIEDINDIUM SMA PGRI 1 SEMARANG ABSTRAK

RELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ADOLESCENT POSITION ABOUT HIV-AIDS WITH BEHAVIOR OF SEX BEFORE MARRIEDINDIUM SMA PGRI 1 SEMARANG ABSTRAK RELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ADOLESCENT POSITION ABOUT HIV-AIDS WITH BEHAVIOR OF SEX BEFORE MARRIEDINDIUM SMA PGRI 1 SEMARANG 7 ABSTRAK Di era globalisasi, dengan tingkat kebebasan yang longgar dari

Lebih terperinci

PENGETAHUAN SISWA TENTANG HIV/AIDS SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN

PENGETAHUAN SISWA TENTANG HIV/AIDS SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN PENGETAHUAN SISWA TENTANG HIV/AIDS SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN Rachel Dwi Wilujeng* *Akademi Kebidanan Griya Husada, Jl. Dukuh Pakis Baru II no. Surabaya Email : admin@akbid-griyahusada.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP KLIEN DAN KELUARGA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MIRI SRAGEN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP KLIEN DAN KELUARGA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MIRI SRAGEN PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP KLIEN DAN KELUARGA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MIRI SRAGEN SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Keperawatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya remaja. Berdasarkan laporan dari World Health

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya remaja. Berdasarkan laporan dari World Health BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi sangat diperlukan oleh masyarakat, khususnya remaja. Berdasarkan laporan dari World Health Organization (WHO) 2012, kelompok

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Venny Risca Ardiyantini

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Venny Risca Ardiyantini PENGARUH PENDIDIKAN SEKS DALAM PERSPEKTIF ISLAM TERHADAP PENGETAHUAN ORANGTUA DENGAN ANAK USIA 3-5 TAHUN DI KELOMPOK BERMAIN AISYIYAH REJODANI SARIHARJO NGAGLIK SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan kelompok remaja tidak dapat diabaikan begitu saja. World Health

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan kelompok remaja tidak dapat diabaikan begitu saja. World Health BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja adalah tunas, generasi penerus, dan penentu masa depan yang merupakan modal dasar pembangunan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, keberadaan kelompok remaja tidak

Lebih terperinci

Nurul Fatimah, Isy Royhanaty, Sawitry Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, STIKES Karya Husada Semarang

Nurul Fatimah, Isy Royhanaty, Sawitry Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, STIKES Karya Husada Semarang PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE PEER GROUP TENTANG MENSTRUASI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI SD KELAS V DI SD PUNDENARUM I KECAMATAN KARANGAWEN KABUPATEN DEMAK Nurul Fatimah, Isy

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN SKRINING PERKEMBANGAN BALITA DENGAN KPSP TERHADAP KETRAMPILAN KADER KESEHATAN UNTUK DETEKSI DINI PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN BALITA DI RW 06 KELURAHAN TANDANG Manuscript Oleh : Elisa Andreana

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN SEKSUAL TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKS BEBAS PADA REMAJADI SMK NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN SEKSUAL TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKS BEBAS PADA REMAJADI SMK NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN SEKSUAL TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKS BEBAS PADA REMAJADI SMK NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: DELYANA 201410104149 PROGRAM STUDI BIDAN

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN SEKS TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA NEGERI RONGKOP GUNUNG KIDUL TAHUN 2012

PENGARUH PENDIDIKAN SEKS TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA NEGERI RONGKOP GUNUNG KIDUL TAHUN 2012 1 PENGARUH PENDIDIKAN SEKS TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA NEGERI RONGKOP GUNUNG KIDUL TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh DWI PUTRI RUPITA SARI 201110104247 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Riska Megayanti 1, Sukmawati 2*, Leli Susanti 3 Universitas Respati Yogyakarta *Penulis korespondensi

Riska Megayanti 1, Sukmawati 2*, Leli Susanti 3 Universitas Respati Yogyakarta *Penulis korespondensi GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SEKS BEBAS PADA MAHASISWA TINGKAT I TAHUN AJARAN 2013-2014 FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA Riska Megayanti 1, Sukmawati 2*, Leli Susanti

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN SEKSUAL TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA KELAS X TENTANG KEHAMILAN DI LUAR NIKAH DI SMA NEGERI 1 LUMBUNG KABUPATEN CIAMIS

PENGARUH PENDIDIKAN SEKSUAL TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA KELAS X TENTANG KEHAMILAN DI LUAR NIKAH DI SMA NEGERI 1 LUMBUNG KABUPATEN CIAMIS PENGARUH PENDIDIKAN SEKSUAL TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA KELAS X TENTANG KEHAMILAN DI LUAR NIKAH DI SMA NEGERI 1 LUMBUNG KABUPATEN CIAMIS NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Wulan Ratnaningsih 1610104273

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Remaja atau young people adalah anak yang berusia tahun (World

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Remaja atau young people adalah anak yang berusia tahun (World BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja atau young people adalah anak yang berusia 10-19 tahun (World Health Organization, 2011). Pada periode ini manusia mengalami masa transisi dengan kebutuhan kesehatan

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG ABORSI DI SMPN 1 MULAWARMAN BANJARMASIN ABSTRAK

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG ABORSI DI SMPN 1 MULAWARMAN BANJARMASIN ABSTRAK PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG ABORSI DI SMPN 1 MULAWARMAN BANJARMASIN 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin 2 STIKES Sari Mulia Banjarmasin *E-mail : Citramustika28@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tantangan dan masalah karena sifatnya yang sensitif dan rawan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tantangan dan masalah karena sifatnya yang sensitif dan rawan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja ialah suatu waktu kritis seseorang dihadapkan pada berbagai tantangan dan masalah karena sifatnya yang sensitif dan rawan menyangkut moral, etika, agama,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Proposal skripsi. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S-1 Kesehatan Masyarakat

SKRIPSI. Proposal skripsi. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S-1 Kesehatan Masyarakat SKRIPSI HUBUNGAN SUMBER INFORMASI DAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 7 SURAKARTA TAHUN 2011 Proposal skripsi Skripsi ini Disusun untuk

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR Ditya Yankusuma 1, Augustin Pramulya 2 Abstract The prevalence of breast cancer is quite

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi

BAB I PENDAHULUAN. atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Notoatmodjo (2007) masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN SENAM KEGEL TERHADAP FREKUENSI BERKEMIH PADA LANSIA

PENGARUH LATIHAN SENAM KEGEL TERHADAP FREKUENSI BERKEMIH PADA LANSIA PENGARUH LATIHAN SENAM KEGEL TERHADAP FREKUENSI BERKEMIH PADA LANSIA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan Disusun Oleh: AGUS SETYO WAHYUDI J 210 141 045 PROGRAM

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 11, No 1. Februari 2015

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 11, No 1. Februari 2015 GAMBARAN SIKAP PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN ROLE PLAYING TENTANG PENCEGAHAN SEKS BEBAS PADA MAHASISWA PRODI D III KEBIDANAN Dewi Puspitaningrum 1, Siti Istiana 2 1,2 Prodi D III Kebidanan FIKKES Universitas

Lebih terperinci

JKK Vol. 11 No. 1, Juni 2015 (SAY)

JKK Vol. 11 No. 1, Juni 2015 (SAY) PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA IBU USIA REPRODUKSI Kurniasari Pratiwi, Andina Vita Sutanto, Yuni Fitriana Akademi Kebidanan Yogyakarta E-mail : kiky_kurniasari@rocketmail.com

Lebih terperinci

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Caecilia Takainginan 1, Ellen Pesak 2, Dionysius Sumenge 3 1.SMK Negeri I Sangkub kabupaten Bolaang Mongondow Utara 2,3,

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU Riske Chandra Kartika, Kamidah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 20 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : DINI ARIANI NIM : 20000445 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Data Pusat Informasi dan Layanan Remaja (PILAR) dan Perkumpulan. Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jateng tahun 2012 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Data Pusat Informasi dan Layanan Remaja (PILAR) dan Perkumpulan. Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jateng tahun 2012 mengenai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Survei Penduduk yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia sebanyak 237,6 juta jiwa, 63,4 juta

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016 PENGARUH TERAPI RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI POSYANDU DUSUN JELAPAN SINDUMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: INDAH RESTIANI

Lebih terperinci

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA *Niken Meilani, Jurusan Kebidanan Poltekkes Yogyakarta, nikenbundaqueena@gmail.com ABSTRAK Periode

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SEKS BEBAS PADA REMAJA KELAS XI DI SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA TAHUN 2014

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SEKS BEBAS PADA REMAJA KELAS XI DI SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA TAHUN 2014 144 Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 2, Agustus 2016 TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SEKS BEBAS PADA REMAJA KELAS XI DI SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA TAHUN 2014 Suherni 1, Anita Rahmawati 1 1 Jurusan Kebidanan

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN PADA REMAJA PUTRI DI SMA 1 PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN PADA REMAJA PUTRI DI SMA 1 PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN PADA REMAJA PUTRI DI SMA 1 PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Vita Yuniastuti 201510104048

Lebih terperinci

: ARTA WINANGSIT J

: ARTA WINANGSIT J Musuk Boyolali 0 PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DALAM MEMBERIKAN PERAWATAN PADA PENDERITA ASMA DI DESA SRUNI MUSUK BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dilanjutkan ke 8 tahap mulai bayi (0-18 bulan), toddler (1,5 3 tahun), anakanak

BAB 1 PENDAHULUAN. dilanjutkan ke 8 tahap mulai bayi (0-18 bulan), toddler (1,5 3 tahun), anakanak BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SADARI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM MELAKUKAN SADARI PADA IBU

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SADARI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM MELAKUKAN SADARI PADA IBU PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SADARI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM MELAKUKAN SADARI PADA IBU TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG GIZI LANJUT USIA DI RUMAH DI DESA SIWAL KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG GIZI LANJUT USIA DI RUMAH DI DESA SIWAL KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG GIZI LANJUT USIA DI RUMAH DI DESA SIWAL KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG NAPZA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA KELAS III SMK MUHAMMADIYAH KARTASURA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG NAPZA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA KELAS III SMK MUHAMMADIYAH KARTASURA PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG NAPZA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA KELAS III SMK MUHAMMADIYAH KARTASURA Sukini* Arif Widodo ** Abstract Background. Hawari (1991), having a notion that adolescent

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK IBU PENGAJIAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK IBU PENGAJIAN PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK IBU PENGAJIAN Sugiyanto, Tya Nur Febriana Universitas Aisyiyah Yogyakarta Email:sugiantokotagede@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKS PRANIKAH REMAJA DI SMA N 1 KRETEK BANTUL YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKS PRANIKAH REMAJA DI SMA N 1 KRETEK BANTUL YOGYAKARTA PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKS PRANIKAH REMAJA DI SMA N 1 KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Khedtik Khusuryawiani 201510104026 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Soetjiningsih, 2004). Masa remaja merupakan suatu masa yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. (Soetjiningsih, 2004). Masa remaja merupakan suatu masa yang menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap negara pastilah menginginkan sebuah generasi penerus yang berkualitas dan mampu membawa bangsa dan negaranya menuju kesejahteraan. Harapan itu bisa terlihat pada

Lebih terperinci

RABIATHUL IRFANIAH NIM I

RABIATHUL IRFANIAH NIM I NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SADARI DI SMP ISLAM HARUNIYAH KOTA PONTIANAK TAHUN 2016 RABIATHUL IRFANIAH NIM

Lebih terperinci

Skripsi. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Keperawatan. DisusunOleh: Firma Ayu Juwitaningtyas J

Skripsi. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Keperawatan. DisusunOleh: Firma Ayu Juwitaningtyas J PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PENDERITA DIABETES MELLITUS DALAM PENCEGAHAN LUKA KAKI DIABETIK DI DESA MRANGGEN POLOKARTO SUKOHARJO Skripsi Diajukan Sebagai Salah

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat. Untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan. Disusun Oleh: Aditya Nizar Lutfiansyah J

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat. Untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan. Disusun Oleh: Aditya Nizar Lutfiansyah J PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG PERAWATAN KARIES GIGI PADA ANAK DI TK AISYIYAH TEMON KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK PADA USIA TODDLER DI KARTASURA SKRIPSI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK PADA USIA TODDLER DI KARTASURA SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK PADA USIA TODDLER DI KARTASURA SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Keperawatan

Lebih terperinci

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 2

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 2 Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia JOURNAL NERS AND MIDWIFERY INDONESIA Pemberian Pendidikan Kesehatan Reproduksi Berpengaruh Terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Seks Bebas pada Remaja Kelas X dan XI

Lebih terperinci

Jurnal Riset Kesehatan PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS BEBAS DI SMA PERKOTAAN DAN PEDESAAN KABUPATEN KUDUS

Jurnal Riset Kesehatan PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS BEBAS DI SMA PERKOTAAN DAN PEDESAAN KABUPATEN KUDUS Jurnal Riset Kesehatan, 5 (1), 2016, 25-29 Jurnal Riset Kesehatan http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/jrk PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS BEBAS DI SMA PERKOTAAN DAN PEDESAAN KABUPATEN

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP SIKAP SEKSUAL REMAJA DI SMK PIRI 3 YOGYAKARTA 2012

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP SIKAP SEKSUAL REMAJA DI SMK PIRI 3 YOGYAKARTA 2012 PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP SIKAP SEKSUAL REMAJA DI SMK PIRI 3 YOGYAKARTA 2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: LELY INDAH WAHYUNI 201110104261 PROGRAM STUDI DIPLOMA IV BIDAN

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA

STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA Kasman, Noorhidayah, Kasuma Bakti Persada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Kalimantan Banjarmasin kasman.ph@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA MUHAMMADIYAH 4 KARTASURA

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA MUHAMMADIYAH 4 KARTASURA PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA MUHAMMADIYAH 4 KARTASURA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari program kesehatan reproduksi remaja adalah untuk membantu remaja

BAB I PENDAHULUAN. dari program kesehatan reproduksi remaja adalah untuk membantu remaja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan menurut WHO (World Health Organization) adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Novi Dewi Saputri 201410104171 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK

Lebih terperinci

Rina Indah Agustina ABSTRAK

Rina Indah Agustina ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERSEPSI PERILAKU SEKSUAL MAHASISWASEMESTER II PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA Rina Indah Agustina ABSTRAK Remaja merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada perkembangan zaman saat ini, perilaku berciuman ikut dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada perkembangan zaman saat ini, perilaku berciuman ikut dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada perkembangan zaman saat ini, perilaku berciuman ikut dalam mempengaruhi perilaku seksual berpacaran pada remaja. Hal ini tentu dapat dilihat bahwa hal-hal

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN Ns.M.Mursid,S.Kep Ns.Maslichah,S.Kep Dosen Program Studi

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Ahli Madya Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan. Oleh:

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Ahli Madya Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan. Oleh: PERBEDAAN PENGETAHUAN IBU BALITA USIA 6-24 BULAN SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN PENYULUHAN MP-ASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POSTER DI POSYANDU KENANGA V KELURAHAN SEMANGGI SURAKARTA Disusun sebagai salah

Lebih terperinci

Vol. 1. No. 1 Januari 2015 ISSN

Vol. 1. No. 1 Januari 2015 ISSN PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG HIV/AIDS TERHADAP SIKAP GAYA HIDUP BEBAS REMAJA PADA SISWA-SISWI KELAS 11 IPS 3 SMA I KRISTEN SURAKARTA Oleh : Endang Dwi Ningsih 1, Ditya Yankusuma S. 2 Abstract

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Antara tahun 1970 dan

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Antara tahun 1970 dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekitar 1 miliar manusia atau setiap 1 diantara 6 penduduk dunia adalah remaja. Sebanyak 85% di antaranya hidup di negara berkembang. Di indonesia, jumlah remaja dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. depan. Keberhasilan penduduk pada kelompok umur dewasa sangat. tergantung pada masa remajanya (BKKBN, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. depan. Keberhasilan penduduk pada kelompok umur dewasa sangat. tergantung pada masa remajanya (BKKBN, 2011). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja merupakan aset dan generasi penerus bangsa yang harus sehat secara jasmani, mental dan spiritual. Usia remaja merupakan fase umur penduduk yang sangat menentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit HIV/AIDS dan penularannya di dunia meningkat dengan cepat, sekitar 60 juta orang di dunia telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit HIV/AIDS dan penularannya di dunia meningkat dengan cepat, sekitar 60 juta orang di dunia telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit HIV/AIDS dan penularannya di dunia meningkat dengan cepat, sekitar 60 juta orang di dunia telah terinfeksi HIV. Penyebaran dan penularan HIV/AIDS dominan terjadi

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP SEKS PRANIKAH SISWA DI SMAN 1 SEMIN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP SEKS PRANIKAH SISWA DI SMAN 1 SEMIN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP SEKS PRANIKAH SISWA DI SMAN 1 SEMIN GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan Pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemahaman masyarakat tentang seksualitas sampai saat ini masihlah kurang.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemahaman masyarakat tentang seksualitas sampai saat ini masihlah kurang. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemahaman masyarakat tentang seksualitas sampai saat ini masihlah kurang. Pengetahuan tentang seksualitas ataupun perkembangan seksual yang seharusnya dipahami

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013) PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013) THE COUNSELLING EFFECT AGAINST KNOWLEDGE OF PREGNANT WOMENS IN FIRST

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. setelah masa kanak-kanak dan sebelum dewasa, yaitu pada umur tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. setelah masa kanak-kanak dan sebelum dewasa, yaitu pada umur tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan periode pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi setelah masa kanak-kanak dan sebelum dewasa, yaitu pada umur 10-19 tahun (WHO, 2015 a ). Jumlah

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012 EFEKTIFITAS PENYULUHAN KESEHATAN OLEH PEER GROUP DAN TENAGA KESEHATAN TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (PHBS) CUCI TANGAN BERSIH PADA SISWA SD N 01 DAN 02 BONOSARI SEMPOR KEBUMEN Faisal Reza 1, Marsito

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa. reproduksi sehingga mempengaruhi terjadinya perubahan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa. reproduksi sehingga mempengaruhi terjadinya perubahan perubahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, dimana pada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat termasuk fungsi reproduksi sehingga mempengaruhi

Lebih terperinci

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA 45 PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA (Studi Eksperimental di Dusun Paron II, Wilayah Kerja Puskesmas Ngasem) Widhi Sumirat Dosen Akper Pamenang,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Sripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

SKRIPSI. Sripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat SKRIPSI KEEFEKTIFAN MEDIA LEAFLET DAN STIKER TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU WARIA DALAM UPAYA PENCEGAHAN HIV DAN AIDS DI HIMPUNAN WARIA SOLO (HIWASO) Sripsi ini Disusun untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Diyah Paramita Nugraha 1, Mujahidatul Musfiroh 2, M. Nur Dewi 2 INTISARI

Diyah Paramita Nugraha 1, Mujahidatul Musfiroh 2, M. Nur Dewi 2 INTISARI PERBEDAAN TINGKAT PEMAHAMAN ORGAN REPRODUKSI DAN PERAWATANNYA SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA SISWA SMP NEGERI 25 SURAKARTA. Diyah Paramita Nugraha 1, Mujahidatul Musfiroh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, makin banyak pula ditemukan penyakit-penyakit baru sehingga

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, makin banyak pula ditemukan penyakit-penyakit baru sehingga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi Menular Seksual atau Penyakit Kelamin (venereal diseases) telah lama dikenal dan beberapa di antaranya sangat populer di Indonesia, yaitu sifilis dan kencing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Desember 2016. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANG TUA MENGENAI PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH DI KARTASURA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANG TUA MENGENAI PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH DI KARTASURA PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANG TUA MENGENAI PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH DI KARTASURA SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Henni Nunung Vitasari

Disusun Oleh : Henni Nunung Vitasari PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP SEKS PRANIKAH PADA REMAJA KELAS X DI SMA NEGERI 1 TANGEN KABUPATEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. remaja tertinggi berada pada kawasan Asia Pasifik dengan 432 juta (12-17 tahun)

BAB 1 : PENDAHULUAN. remaja tertinggi berada pada kawasan Asia Pasifik dengan 432 juta (12-17 tahun) BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan masa pancaroba yang pesat, baik secara fisik, psikis, dan sosial. Modernisasi dan globalisasi zaman, menyebabkan remaja rentan terhadap pengaruh

Lebih terperinci

: OKKI RESNA DINIAR J

: OKKI RESNA DINIAR J PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENCEGAHAN KANKER PAYUDARA TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PADA WANITA USIA PRODUKTIF DI DESA SUMUR MUSUK BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Oleh : OKKI RESNA DINIAR

Lebih terperinci

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU REMAJA TENTANG SEKS PRA NIKAH

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU REMAJA TENTANG SEKS PRA NIKAH PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU REMAJA TENTANG SEKS PRA NIKAH Ns. Pawestri, S.Kep, M.Kes2, Ratih Sari Wardani, S.Si M.Kes, Sonna M, SKep Fikkes Universitas Muhammadiyah Semarang ABSTRAK Masalah seksualitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. remaja-remaja di Indonesia yaitu dengan berkembang pesatnya teknologi internet

BAB 1 PENDAHULUAN. remaja-remaja di Indonesia yaitu dengan berkembang pesatnya teknologi internet BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan teknologi, ikut berkembang pula perkembangan remaja-remaja di Indonesia yaitu dengan berkembang pesatnya teknologi internet yang dengan mudah

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP SIKAP PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA REMAJA KELAS X DI SMA N 1 GAMPING NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP SIKAP PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA REMAJA KELAS X DI SMA N 1 GAMPING NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP SIKAP PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA REMAJA KELAS X DI SMA N 1 GAMPING NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Yuni Laferani 201510104378 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER III DI RSUD SURAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER III DI RSUD SURAKARTA PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER III DI RSUD SURAKARTA Yeti Nurhayati 1) 1 Prodi S-1 Keperawatan, STIKes Kusuma Husada Surakarta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan remaja pada zaman sekarang berbeda dengan zaman pada tahun 90 an. Dimulai tahun 2000 hingga saat ini remaja dalam berperilaku sosial berbeda dalam mencari

Lebih terperinci

Maria Ulfa dan Ika Agustina STIKes Patria Husada Blitar

Maria Ulfa dan Ika Agustina STIKes Patria Husada Blitar PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENARCHE TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI PRA MENSTRUASI ( The Effectiveness Of Menarche Health Promotion to the Pre Menstrual Female Adolescents Knowledge And Attitude

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serviks dan rata-rata meninggal tiap tahunnya (Depkes RI, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. serviks dan rata-rata meninggal tiap tahunnya (Depkes RI, 2008). BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kanker serviks atau kanker leher rahim atau disebut juga kanker mulut rahim merupakan salah satu penyakit yang ganas dibidang kebidanan dan penyakit kandungan yang masih

Lebih terperinci