PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK KATA PENGANTAR. Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK KATA PENGANTAR. Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT."

Transkripsi

1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. karena atas penulis berkah, dapat rahmat, taufik menyelesaikan inayah-nya penyusunan Laporan Farmakognosi II ini. Terima kasih sebesar-besarnya penulis ucapkan ke dosen pembimbing pembimbing telah praktikum memberikan beserta asisten bimbingannya sehingga penulis dapat melakukan praktikum menyusun laporan ini baik. Kritik saran bersifat membangun tentu saja penulis sangat membutuhkannya demi peningkatan kualitas penulisan. Kendari, April 206 Penulis

2 2 A. Pendahuluan. Latar Belakang Farmakognosi merupakan salah satu ilmu mempelajari tentang bagian-bagian atau hewan dapat digunakan sebagai obat alami telah melewati berbagai farmakodinamik, uji biofarmasetika. biofarmasi, macam uji toksikologi Farmakognosi biokimia seperti juga kimia uji sebagai sintesa, uji bagian sehingga ruang lingkupnya menjadi luas seperti diuraikan dalam definisi Fluckiger. Segkan di Indonesia saat ini untuk praktikum Farmakognosi hanya meliputi segi pengamatan organoleptis makroskopis, mikroskopis seharusnya juga mencakup indentifikasi, isolasi pemurnian setiap zat terkandung dalam simplisia bila perlu penyelidikan dilanjutkan ke arah sintesa. Alam memberikan ke kita bahan alam darat laut berupa tumbuhan, hewan mineral jika diadakan identifikasi menentukan sistematikanya, maka diperoleh bahan alam berkhasiat obat. Jika dikoleksi, bahan alam dikeringkan, berkhasiat diolah, obat diawetkan ini disimpan, akan diperoleh bahan siap pakai atau disebut simplisia, disinilah keterkaitannya farmakognosi. Simplisia dipergunakan adalah sebagai obat bahan alamiah belum mengalami

3 3 pengolahan apapun juga kecuali dinyatakan lain simplisia merupakan bahan dikeringkan. Pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan berkhasiat obat merupakan warisan nenek mo sejak dahulu kala. Tumbuhan obat digunakan dalam kurun waktu cukup lama hampir di seluruh dunia. Di Indonesia obat tradisional berasal dari tumbuhan berupa simplisia jamu dimanfaatkan sebagai obat untuk menjaga kesehatan kecantikan. Praktikum ini dilakukan untuk mengamati berkhasiat obat secara struktur dari tumbuhan mikroskopik sebagai salah satu parameter pengujian mutu simplisia harus dipenuhi. Dalam pemeriksaan rangka pengawasan mikroskopik berguna mutu tersebut sebagai alat identifikasi untuk memastikan kebenaran keberadaan simplisia terdapat dalam suatu sediian obat. 2. Rumusan Masalah Rumusan Bagaimana masalah cara dari percobaan mengidentifikasi ini adalah simplisia secara mikroskopik? 3. Tujuan Tujuan dari mengetahui cara percobaan ini mengidentifikasi adalah untuk simplisia secara mikroskopik. 4. Manfaat Manfaat mahasiswa dari dapat percobaan ini mengidentifikasi adalah simplisia agar secara mikroskopik. A. BAHAN

4 4 Bahan-bahan digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut: Bunga Cengkeh (Syzigii Flos) Batang Sepang (Caesalpiniae Cortex) Daun Jambu Biji (Psidium Folium) Daun Asam (Tamarindi Folium) Bunga Kasumba Teratai (Bixae Flos) Daun kembang Sepatu (Orthosiphon Folium) Daun Mengkudu (Morindae Flos) Daun Alpukat (Perseae Folium) Akar Brotowali (Tinospora Radix) Rimpang jahe (Zingiberaceae Rhizoma) Daun Pepaya (Caricae Folium) Daun Jarak Pagar (Jatrophae Folium) Biji Lada Hitam (Nigri Semen) Batang Kayu Manis(Burmanni Cortex) Daun Jambu Monyet/Mete (Anacardiae Folium) Daun Kangkung (Ipomoeae Folium) Daun Ubi jalar (Batatasae Folium) Biji Ketumbar (Semen Coriandrum) Rimpang Kencur (Kaemferia Rhizoma) Kacang Hijau (Phaseoli Semen) Kelor (Moringae Folium) Daun Kumis Kucing (Orthosiphoni Folium) Daun belimbing (Averrhoae Folium) Rimpang lengkuas (Alpiniae Rhizoma) Rimpang Temulawak (Curcumae Rhizoma) Rimpang Kunyit (Curcumae Rhizoma) C. Klasifikasi Tanaman.Alpukat (Persea gratissima Gaertn) :Spermatophyta :Dicotyledonae :Ranuculales :Lauraceace :Persea :Persea gratissima Gaertn (Tjitrosoepomo, 2000) 2. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Gambar Alpukat

5 :Magnoliophyta :Magnoliopsida :Geraniales :Oxalidaceae :Averrhoa :Averrhoa bilimbi L. (Rahayu, 203) Brotowali (Tinospora crispa) :Spermatophyta :Dicotyledonae :Euporbiales :Euporbiaceae :Tinospora :Tinospora crispa (Tjitrosoepomo, 2000) Kelor (Moringa oleifera) :Spermatophyta :Dicotyledonae :Rhoeadales :Moringaceae :Moringa :Moringa oleifera (Hardiyanthi, 205). Kencur (Kaempferia galangal) :Tracheopyta :Magnoliopsida :Zingiberales :Zingiberaceae :Kaempferia :Kaempferia galangal L. (Tjitrosoepomo, 2000). Cengkeh (Syzigium aromaticum) :Spermatophyta :Dicotyledonae :Myrtales :Myrtaceae :Syzigium :Syzigium aromaticum L. (Tjitrosoepomo, 2000). 5 Gambar 2 Belimbing wuluh Gambar 3 Brotowali Gambar 4 Kelor Gambar 5 Kencur Gambar 6 Cengkeh

6 7. Secang (Caesalpinia sappan L.) :Magnoliophyta Class :Magnoliopsida :Fabales :Caesalpiniaceae :Caesalpinia :Caesalpinia sappan L. (Tjitrosoepomo, 2000) 8. Jambu biji (Psidium guajava) :Magnoliophyta :Magnoliopsida :Myrtales :Myrtaceae :Psidium :Psidium guajava (Tjitrosoepomo, 2000) 9. Asam (Tamarindus indica L) :Magnoliophyta :Magnoliopsida :Fabales :Fabaceae :Tamarindus :Tamarindus indica L. (Tjitrosoepomo, 2000) 6 Gambar 7 Secang Gambar 8 Jambu biji Gambar 9 Asam 0.Kunyit (Curcuma domestica) :plantae :Spermatophyta :Monocotyledoneae :Zingiberales :Zungiberaceae :Curcuma :Curcuma domestica Val. Gambar 0 Kunyit

7 7 (Tjitrosoepomo, 2000). Ketumbar(Coriandrum sativum) :Spermatophyta :Dicotyledonae :Apiles :Apiaceae :Coriandrum :Coriandrum sativum (Tjitrosoepomo, 2000) 2. Kangkung (Ipomoea reptans) :Magnoliophyta :Magnoliapsida :Solanales :Convovulceae :Ipomea :Ipomoea reptans (Hardiyanthi,205) Gambar Ketumbar Gambar 2 Kangkung 3. Kumis kucing (Orthosiphon aristatus) :Magnoliophyta :Magnoliopsida :Lamiales :Lamiaceae :Orthosiphon :Orthosiphon aristatus Gambar 3 Kumis Kucing (Setiadi,2009) 4. Kasumba turate(carthamus tinctorius)

8 o a :Angiospermae :Cynareae :Asterales :Asteraceae :Carthamus :Carthamus tinctorius 8 Gambar 4 Kasumba turate (Rahayu,203) 5. Kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis) :Spermatophyta :Dicotyledonae :Malvales :Malvaceae :Hibiscus :Hibiscus rosa sinensis L. Gambar 5 (Rahayu, 203) Kembang 6. Jahe (Zingiber officinal) :Spermatophyta :Monocotyledoneae :Zingiberales :Zingiberaceae :Zingiber Species :Zingiber officinale (Rochani,2007) 7. Mengkudu (Morinda citrifolia) :Spermatophyta :Dicotyledone :Rubiales :Rubiaceae :Morinda :Morinda citrifolia L. Gambar 6 Jahe (Hardiyanthi,205) 8. Jambu mete (Anacardium occidentale) Gambar 7 Mengkudu

9 :Magnoliophyta :Magnoliopsida :Sapindales :Anacardiaceae :Anacardium :Anacardium occidentale L 9 Gambar 8 Jambu mete (Hambali,2007) 9. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) :Magnoliophyta :Liliopsida :Zingiberales :Zingiberaceae :Curcuma :Curcuma xanthorrhiza Roxb (Hambali,2007) 20.Ubi Jalar (Ipomoea batatas) Devisi :Magnoliophyta :Magnoliopsida :Solanales :Convolvulaceae :Ipomoea :Ipomoea batatas (Tjitrosoepomo, 2000) 2.Kacang Hijau (Vigna radiate) :Spermatophyta Gambar 9 Temulawak Gambar 20 Ubu jalar :Magnoliophyta :Rosales :Leguminasae :Vigna :Vigna radiata L. (Rahayu,203) Gambar 2 Kacang hijau

10 0 22.Lengkuas (Alpinia galangal) :Magnoliophyta :Liliopsida :Zingiberales :Alpinieae :Alpinia :Alpinia galanga (Setiadi,2009) 23.Pepaya (Carica papaya) :Magnoliophyta :Magnoliopsida :Violales :Caricaceae :Carica :Carica papaya L. (Rochani,200) 24.Jarak (Jatropha curcas) :Spermatophyta :Dicotyledonae Gambar 22 Lengkuas Gambar 23 Pepaya :Euphorbiales :Euphorbiaceae :Jatropha :Jatropha curcas (Hardiyanthi,205) Gambar 24 Jarak 25.Lada hitam (Piper nigrum) m :Spermatophyta :Monocotyledoneae :Piperales :Piperaceae :Piper :Piper nigrum Linn. (Hambali,2007) Gambar 25 Lada hitam

11 26.Kayu manis (Cinnamomum burmannii) :Spermathophyta :Dicotyledonae :Ranales :Lauraceae Gambar 26 Kayu manis :Cinnamomum :Cinnamomum burmannii (Ness.) (Rochani,2007)

12 2 D. DESKRIPSI TANAMAN. Cengkeh Deskripsi yaitu habitus berupa pohon tinggi 0 Batang berkayu bulat mengkilap, berbentuk m. bercabang saat banyak, masih muda hijau, setelah tua keunguan, tunggal, berhadapan,berbentuk menjorong ujung bulat telur pangkal hingga runcing tepinya rata. Pertulangan menyirip segkan permukaan atas mengkilap. Panjang 6-3 cm lebarnya 2,5-5 cm. Panjang tangkai - 2 cm, saat masih muda hijau. panjang merah Mahkota bunga 4 mm. - 5 setelah berbentuk Benang tua bintang sari banyak, panjang ±5 mm. Tangkai putik pendek, saat masih muda Buah buni, hijau setelah berbentuk bulat tua telur, merah. panjangnya 2-2,5cm merah kehitaman. Bijinya kecil, berdiameter ±4 mm coklat muda. Akarnya berupa akar tunggang POM, 2008). Deskripsi fragmen simplisia cengkeh bunga, dasar kelenjar minyak skizolisigen, coklat yaitu (Ba terdapat dasar bunga, mahkota, sel batu seklereida, berkas pembuluh serabut skelerenkim, fragmen tangkai sari, fragmen kepala sari, serbuk sari berkelompok atau lepas kristal kalsium oksalat (Depkes RI, 995). 2. Kayu Secang

13 3 Deskripsi Tanaman yaitu habitus berupa semak atau pohon kecil, tinggi lebih dari 0 m. Rantingranting berlentisel berduri, bentuk duri bengkok, tersebar. Daun majemuk panjang cm, bersirip, 9-4 pasang sirip. Panjang sirip 9-5 cm, setiap sirip mempunyai sepuluh sampai dua puluh pasang anak berhadapan. Anak tidak bertangkai, hampir rompang, bentuk unjung lonjong, bundar pangkal serta sisinya gak sejajar, panjang anak 0-25 mm, lebar 3 - mm. Perbungaan berupa malai, terdapat diujung, panjang malai 0-40 cm, panjang gagang bunga 5 - berambut. 20 cm, pinggir kelopak Panjang kelopak terbawah ±0 mm, lebar ±4 mm, tajuk memencar kuning, helaian bendera membundar bergaris tengah 4-6 mm, empat helaian tajuk lainnya juga membundar bergaris tengah ±0 mm, panjang benang sari ±5 mm, panjang putik ±8 mm. Polong hitam, berbentuk lonjong, pipih panjang 8-0 cm, lebar 3 4 cm, berisi 3-4 biji, panjang biji 5-8 mm, lebar 8 - mm, tebal 5-7 mm (Ba POM, 2008). Deskripsi simplisia kayu sepang yaitu terdapat jaringan hablur serabut gabus, kalsium parenkim oksalat sklerenkim, korteks, bentuk parenkim sel prisma, floem sekresi, sel batu, jari-jari teras (Depkes RI,989). 3. Jambu Biji

14 4 Deskripsi yaitu habitus berupa perdu setinggi 5-0 m. Batang berkayu berbentuk bulat. Kulit batang licin mengelupas. Batang bercabang tunggal coklat berbentuk menyirip. bulat Ujung membulat. Tepi kehijauan. telur Daun pertulangan pangkalnya tumpul rata. berupa Daun tumbuh saling berhadapan. Panjang 6-4 cm lebarnya 3 6 cm. Daun hijau kekuningan atau hijau. Bunga tunggal, bertangkai berada di ketiak. Kelopak bunga berbentuk corong panjang 7-0 panjang mm.,5 Mahkota berbetuk cm. Benang putih. Putik sari bulat telur berbentuk berbentuk pipih bulat kecil, putih atau putih kekuningan. Buah buni, berbentuk bulat telur, putih kekuningan. Bijinya keras, kecil, kuning kecoklatan. Akarnya merupakan akar tunggang kuning kecoklatan (Ba POM, 2008). Deskripsi simplisia jambu biji yaitu terdapat atas, rambut penutup, mesofil bagian atas, bawah stomata, bagian bawah hablur kalsium oxalate (Depkes RI,977). 4. Asam Deskripsi habitus berupa pohon tinggi ±25 m. Batang tegak bulat, berkayu, warna coklat muda, percabangan batang banyak lentisel. simpodial, Daun majemuk permukaan tunggal berhadapan, bentuknya lonjong n panjang

15 2,5 cm, lebarnya ujungnya tumpul pertulangan 0, - cm, tepi pangkalnya menyirip, halus, 5 rata, membulat, hijau, panjang tangkai ±0,2 cm, warnanya hijau. Bunga majemuk berbentuk tan, terdapat di ketiak, panjang tangkai ±0,6 cm, warnanya kuning, kelopak bunga berbentuk tabung, warnanya hijau kecoklatan, benang sari berjumlah banyak, putih, putik putih, mahkota bunga kecil, kuning. Buah berbentuk polong panjang ±0 cm lebar ±2 cm, warnanya hijau kecoklatan. Bentuk biji kotak pipih, coklat, akar tunggang coklat kotor (Ba POM, 2008). Deskripsi simplisia asam yaitu terdapat bawah serabut, serabut pembuluh, pembuluh stomata, bawah, hablur, berkas serabut kalsium oksalat mesofil (Depkes RI,989). 5. Kasumba turate Deskripsi yaitu tumbuhan perdu, tinggi 2-9 m, mempunyai tunggal bertangkai panjang, bentuknya bulat telur, ujung runcing pangkal rata kag berbentuk jantung, tepi rata, panjang 8-20 cmlebar 5-2 cm, warna hijau berbintik merah. Bunga merah muda atau putih, diamter 4-6 cm. Buahnya seperti buah rambutan, tertutup rambut sikat merah tua atau hijau, pipih, panjang 2-4 cm berisi banhyak biji kecil merah tua (Kurdi, 200).

16 Deskripsi simplisia kasumba 6 teratai yaitu terdapat fragmen kepala putik (bagian ujung) papil pendek, fragmen kepala putik (dibawah bagian ujung) papil panjang, fragmen tangkai putih, fragmen tangkai sari, serbuk sari, papilla fragmen mahkota bunga (Depkes RI,979). 6. Kembang Sepatu Deskripsi yaitu habitus berupa perdu, tahunan, tegak, ±3 m. Batang bulat berkayu, keras, diameter ±9 cm, masih muda ungu setelah tua putih kotor. Daun tunggal, tepi beringgit, ujung runcing pangkat tumpul, panjang 0-6 cm, lebar 5 - cm, hijau muda, hijau. Bunga tunggal, bentuk terompet, terletak diketiak, kelopak bentuk lonceng, berbagi lima, hijau kekuningan. Mahkota terdiri dari lima belas sampai dua puluh mahkota, merah muda, benang sari banyak, tangkai sari merah, kepala sari kuning, putik bentuk tabung, merah. Buah kecil, lonjong, diameter ±4 mm, masih muda putih setelah tua coklat. Biji pipih, putih. Akar tunggang, coklat muda (Ba POM, 2008). Deskripsi simplisia terdapat mesofil kembang hablur sepatu kalsium yaitu oksalat rambut kelenjar rambut penutup, atas sisik kelenjar, berkas pembuluh, bawah stomata, hablur kalsium oksalat bentuk rafida, rambut penutup mesofil atau penampang lintang (Depkes RI,989). 7. Mengkudu

17 7 Deskripsi habitus berupa pohon, tinggi 4-8 meter. Batang berkayu, bulat, kulit kasar, percabangan monopodial, penampang cabang muda segi empat, coklat kekuningan. Daun tunggal, bulat telur, ujung pangkal runcing, tepi rata, panjang 0 40 cm, lebar 5-7 cm, pertulangan menyirip, tangkai pendek, penumpu, bulat telur, panjang cm, hijau. Bunga majemuk, bentuk bonggol, bertangkai, di ketiak, benang sari lima, melekat tabung mahkota, tangkai sari berambut, tangkai bakal buah panjang 3-5 cm, hijau kekuningan, mahkota bentuk trompet, leher berambut, panjang ± cm, putih. Buah bonggol, permukaan tidak teratur, berdaging, panjang 5-0 cm, hijau kekuningan. Biji keras, segi tiga, coklat kemerahan. Akar tunggang coklat muda (Ba POM, 2008). Deskripsi simplisia mengkudu terdapat bawah stomata, yaitu fragmen hablur Ca oksalat bentuk rafida, hablur Ca oksalat bentuk jarum, atas, mesofil hablur Ca oksalat bentuk rapida berkas pembuluh penebalan tangga spiral (Depkes RI,989). 8. Alpukat Deskripsi Tanaman yaitu habitus berupa pohon, tingga ±0 m. Batang berkayu, bulat, bercabang, coklat kotor. Daun tunggal, bulat telur, bertangkai, tersebar ujung pangkal runcing, berbulu, panjang 0-20 cm lebar 3-0 cm, hijau. Bunga majemuk, bentuk malai, berkelamin dua, tumbuh

18 diujung ranting, benang sari dua 8 belas, ruang kepala sari empat, putih kotor, mahkota berambut, diameter -,5 cm, putih kekuningan. Buah buni, bulat telur, panjang 5-20 cm, berbintik-bintik, atau gundul, daging buah jika sudah masak lunak, hijau atau kekuningungan. Biji bulat, diameter 2 2,5 cm, keping biji putih kemerahan. Akar tunggang, bulat coklat (Ba POM, 2008). Deskripsi simplisia alpukat yaitu terdapat fragmen bawah, fragmen atas, hablur rambut kalsium oksalat, penutup, pembuluh kayu penebalan bentuk spiral tangga mesofil (Depkes RI,978). 9. Brotowali Deskripsi yaitu habitus berupa semak, memanjat panjang lebih dari 5 cm. Batang bulat, berkayu, bercabang hijau, ujung runcing, Panjang permukaan hijau. tersebar, pangkal 7-2 benjol Daun bentuk berlekuk cm, - benjol, tunggal, jantung lebar 7 tepi - rata. cm, bertangkai, pertulangan menjari tangkai menebal pangkal ujung. Bunga majemuk, bentuk tan, terletak batang, kelopak tiga, bentuk bulat telur, mahkota enam, tangkai hijau muda, kepla sari kuning. Buah berupa buah batu, kecil hijau. Akar tunggang putih kotor (Ba POM, 2008). Deskripsi simplisia terdapat serabut, fragmen gabus, brotowali yaitu serabut hablur

19 berisi hablur kalsium oksalat berbentuk 9 prisma, butir-butir pati, hablur kalsium oksalat berbentuk prisma, pembuluh pembuluh kayu RI,978). 0.Jahe Deskripsi kayu bernoktah pembelahan tangga, parenkim (Depkes yaitu habitus berupa herba semusim, tegak tinggi cm. Batangnya merupakan batang semu, hijau, beralur membentuk rimpang. Daun berupa tunggal, hijau tua, berbentuk lanset tepi rata. Ujung runcing pangkalnya tumpul. Perbungaan majemuk, berbentuk bulir, sempit ujung runcing. Panjang perbungaan 3-5 cm lebar - 2 cm, panjang tangkai ± 2 cm. Perbungaan berwrna hijau merah, kelopak berbentuk tabung bergigi tiga. Mahkota bunga ungu, berbentuk corong panjang 2-2,5 cm. Buah berbentuk bulat panjang, coklat. Biji bulat hitam. Rimpang jahe putih kecil - kecil, putih, selalu dipanen saat tua (Depkes RI, 2008)..Pepaya Deskripsi yaitu habitus berupa perdu tinggi silindris, tunggal ±0 berongga bentuknya m. Batang bulat, tidak putih berkayu, kotor, ujungnya runcing, pangkalnya bertoreh tepinya bergerigi diameter cm, pertulangan menjari

20 20 panjang tangkai cm hijau. Bunga tunggal, berbentuk bintang terdapat di ketiak, berkelamin terletak satu atau tanda berumah kecil kepala duduk warnanya terompet, tepinya dua. serupa sari Bunga malai, bertangkai kuning, bertajuk atau mahkotanya panjang kekuningan. kelopak pendek bentuk lima jantan bertabung Bunga betina berdiri sendiri, mahkotanya lepas, kepala putiknya lima, duduk, bakal putih buahnya kekuningan beruang buah satu buni, bentuknya bulat memanjang, bergading, warna hijau tua muda bila masih muda jingga bila sudah tua, bentuk biji bulat panjang, kecil bagian luarnya dibungkus, selaput berisi cairan, warna putih jika masih muda hitam sat tua. Akar tunggang, bercabang, warna putih kekuningan (Ba POM, 2008). Deskripsi simplisia yaitu serbuk hijau kecoklatan. Fragmen pengenal adalah fragmen stomata atas, tipe fragmen anomositik, hablur bawah kalsium oksalat roset, lepas atau dalam parenkim, fragmen pembuluh kayu (Depkes RI, 989). 2.Jarak Pagar Deskripsi yaitu Berupa perdu besar cabang - cabangnya tidak teratur, tingginya dapat mencapai 3 meter. Batangnya bergetah, agak kental, ya lebar, berbentuk jantung, tepi rata atau agak berlekuk, tangkainya panjang.

21 Bunga tunggal, bunga hijau berumah betina, kekuningan, satu, baik masing - bunga masing 2 berkelamin jantan maupun tersusun dalam rangkaian berupa cawan. Buah berbentuk bulat telur, terbagi dalam tiga masing-masing bentuknya ruang bulat 200). Deskripsi hijau. ruang, terdapat lonjong, simplisia Fragmen tidak satu warnanya yaitu pengenal merekah. biji hitam serbuk adalah Pada (Kurdi, atas bentuk polygonal, dinding tebal, lurus; bawah bentuk sama atas tetapi lebih kecil; stomata tipe parasitik. Mesofil hablur kalsium oksalat besar bentuk roset, pembuluh kayu penebalan tangga spiral; parenkim floem hablur kalsium oksalat roset kecil; saluran sekresi terdiri dari beberapa sel sekresi (Depkes RI, 989). 3.Lada Hitam Deskripsi yaitu habitus berupa herba tahunan memanjat. Batang bulat, beruas, bercabang, mempunyai akar pelekat, hijau. Daun tunggal, bulat telur, pangkal bentuk jantung, ujung runcing, tepi rata. Panjang 5-8 cm, lebar 2-5 cm. Daun bertangkai, dudk berseling atau tersebar, bekas dudukan tampak jelas, pertulangan menyirip hijau. Buang majemuk, bentuk bulir, menggantung, kepala putik panjang berjumlah dua bulir sampai 3,5 - lima. 22 cm, Tangkai sari 0,5 - mm. Berwarna putih atau hijau. Buah

22 22 buni, bulat, saat masih muda hijau saat sudah tua merah. Biji bulat putih kehitaman, akar tunggang, (Ba POM, 2008). Deskripsi simplisia yaitu putih serbuk kotor coklat muda. Fragmen pengenal adalah kelompok butir pati berupa massa polyhedral, fragmen epikarp, fragmen hypodermis parenkim kelompok sel batu; fargmen endocarp sel piala, kerap kali asih berlekatan spermoderm; fragmen epikarp berikut hipodrmis; fragmen parenkim sel sekresi (Depkes RI, 980). 4.Jambu Mete Deskripsi yaitu habitus berupa pohon tinggi ± bergetah, 2 m. Batang berkayu, putih kotor. bentuk bulat, Daunnya tunggal hijau, berbentuk bulat telur tepi rata pangkal runcing. Ujung membulat pertulangan menyirip, panjang 8-22 cm, lebar 5-3 cm. Bunga majemuk, bentuk malai, terletak Mempunyai diketiak panjang, pelindung 5-0 di ujung berbentuk mm cabang. bulat telur, hijau, kelopak bunga berambut panjang 4-5 mm hijau muda. Mahkota bunga berbentuk runcing, saat masih muda putih, setalah tua merah. Tipe buah berupa buah batu, keras, melengkung, panjangnya ±3 cm, hijau kecoklatan. Biji berbentuk bulat panjang.

23 23 Melengkung, pipih putih. Akar berupa akar tunggang, coklat (Ba POM, 2008). Deskripsi simplisia yaitu serbuk hijau kecoklatan. Fragmen pengenal adalah fragmen atas; fragmen bawah stomata tipe parasitic; serabut sklerenkim; fragmen mesofil palisade bunga karang; fragmen pembuluh kayu (Depkes RI, 9890). 5.Kayu Manis Deskripsi habitus berupa pohon tahunan panjang tinggi 0-5 m. Batang berkayu, tegak, bercabang, hijau kecoklatan. Daun tunggal, lanset, ujung pangkal runcing, tepi rata, panjang 4-4 pertulangan melengkung, setelah hijau. tumbuh tua di ketiak cm, masih Bunga, lebar muda majemuk, berambut - merah bentuk halus, 6 cm, pucat malai, tangkai panjang 4-2 mm. Benang sari kelenjar di tengah tangkai sari, mahkota panjang 4-5 mm, kuning. Buah buni, panjang ± cm, ketika masih muda hijau, ketika sudah tua hitam. Biji kecil - kecil bulat telur, masih muda hijau setelah tua hitam. Akar tunggang warna coklat (Ba POM, 2008). Deskripsi simplisia yaitu serbuk coklat kekuningan. Fragmen penebalan pengenal dinding adalah tidak rata; sklereida serabut perisikel serabut floem; butir-butir pati hablur kalsium oksalat bentuk prisma, lepas atau dalam parenkim; jaringan parenkim sel lender

24 24 atau sel minyak; sel gabus serabut skelerenkim (Depkes RI, 977). 6.Kangkung Deskripsi, kangkung merupakan sangat memiliki tergolong akar lama tunggang tumbuh, bercabang - ini cabang. Perakaran ini menembus kedalam cm, menyebar luas secara mendatar 50 cm hingga lebih, terutamanya kangkung air. Batang kangkung berlubang, berbukubuku, banyak mengandung air. Terkag buku buku tersebut serabut mengeluarkan juga kecoklatan tua. akar putih Kangkung ada juga juga memiliki tangkai melekat buku-buku batang di ketiak batang terdapat mata tunas dapat tumbuh cabang baru. Bentuk memiliki ujung runcing juga tumpul, permukaan hijau tua, juga hijau muda. Bunga kangkung memiliki bentuk terompet memiliki mahkota berwara putih atau kemerahan. Dan jika menghasilkan buah berbentuk bulat atau oval di dalamnya memiliki tiga butir biji. Warna biji kangkung hitam jika sudah tua hijau ketika muda(dalimartha, 2006). Deskripsi simplisia yaitu serbuk hijau. Fragmen rambut penegenal kelenjar, bawah sel adalah stomata lebih kecil jarang, atas fragmen rambut

25 25 kelenjar stomata, fragmen pembuluh kayu penebalan tangga (Depkes RI, 989). 7.Ubi Jalar Deskripsi helaian -patah, hijau tua permukaan bentuk hijau kecoklatan bawah bundar hingga atau umumnya telur, rapuh, hijau hijau jantung kekuningan, tua patah kehitaman, lebih melebar, pucat, atau agak berlekuk menjari, panjang helaian 4 cm, sampai 4 cm. Lebar 4 - cm. Pangkal melekuk, ujung runcing atau meruncing, pinggir rata atau agak berlekuk, kag - kag berbagi menjari, tulang menyirip (Depkes RI, 989). Deskripsi simplisa yaitu serbuk hijau kecoklatan. Fragmen pengenal adalah rambut penutup bersel ; rambut kelenjar tipe Lamiaceae; fragmen atas bawah stomata tipe parasitic; hablur kalsium oksalat berbentuk roset; fragmen pembuluh kayu (Depkes RI, 989). 8.Ketumbar Deskripsi yaitu ketumbar berupa semak semusim, tinggi sekitar satu meter. Akarnya tunggang putih. Batangnya berlubang hijau. Tangkainya bulat, bercabang berkayu lunak, percabangan berukuran beralur, dichotom sekitar 5-0 cm. Daunnya majemuk, menyirip, berselung tepi hijau keputihan. Buahnya berbentuk bulat, waktu masih muda hijau setelah tua

26 kuning kecokelatan. kuning dibudidayakan tinggi di hingga Bijinya berbentuk kecokelatan. dataran ketinggian 26 bulat Ketumbar rendah maupun meter dapat dataran di atas permukaan laut. Tanaman ini dipanen setelah berumur tiga bulan, kemudian dijemur kecoklatan dipisahkan buahnya dari (Kmenurdi, 200). Deskripsi simplisia yaitu serbuk warna coklat muda kekuningan pengenal atau adalah coklat serabut kemerahan. sklerenkim Fragmen mesokarp; fragmen endocarp berikut parenkim mesokarp; fragmen epikarp hablur kalsium oksalat betuk prisma; fragmen epikarp dari ujung buah; fragmen mesokarp berikut endocarp; spermoderm endosperm; fragmen pembuluh kayu, hablur kalsium oksalat berbentuk prisma roset. Tidak terdapat butir pati (Depkes RI,980). 9.Kencur Deskripsi berupa tinggi meter. Daun berbentuk bulat hijau tua pagian atas hijau pucat bagian bawah. Ujung meruncing pangkal tumpul. Akar tunggang putih kotor (Dalimartha,2006). Deskripsi simplisia yaitu serbuk putih, putih kecoklatan sampai coklat. Fragmen pengenal adalah butir pati hamper bulat putting atau oleoresin berbentuk sisi yodium bersudut; gumpalan LP idioblas atau warnanya minyak; tetesan menjadi kecil coklat

27 27 kekuningan; fragmen feriderm; pembuluh kayu (Depkes RI, 977). 20.Kacang Hijau Deskripsi yaitu hijau, brbentuk jantung, denga ujung runcing, tepi rata, kedua sisi sedikit berambut, panjang 4-5 cm, lebar 3-3,5 cm, kerap kali pucat(depkes RI, 989). Deskripsi simplisia terdapat biji bintik-bintik kacang hijau yaitu terdapat sel palisade, luar, sel piala, butir pati, aleuron xilem (Depkes RI, 995). 2.Kelor Deskripsi kelor yaitu habitus berupa pohon tinggi 3-0 m. Batang berkayu, bulat, bercabang, berbintik hitam putih kotor sampai abu - abu. Daun majemuk hijau. Panjang cm. Anak berbentuk bulat telur. Tepi rata ujung berlekuk. Pertulangan menyirip. Bunga majemuk berbentuk malai. Bunga terletak di ketiak. Panjang bunga 0-30 cm. Benang sari putik kecil. Mahkota bunga putih krem. Buah berupa buah kapsul, coklat kehitaman panjang panjang cm, setiap buah berisi 2-25 biji. Dan Biji berbentuk bulat, bersayap tiga hitam. Akar tunggang putih kotor (Ba POM, 2008). Deskripsi simplisia kelor yaitu terdapat berkas pembuluh mesofil, rambut penutup, atas jaringan palisade,

28 bawah stomata tipe 28 anomositik mesofil selminyak (Depkes RI, 989). 22.Kumis Kucing Deskripsi yaitu habitus berupa semak tahunan, tinggi cm. Batang berkayu, segi empat, beruas, bercabang, coklat kehijauan. Daun tunggal, bulat telur, panjang 7-0 cm, lebar 8 50 cm, tepi bergerigi ujung pangkal runcing, tipis hijau. Bunga majemuk, bentuk malai, di ujung ranting cabang, kelopak berlekatan, ujung terbagi empat, benang sari empat, kepala sari ungu, putik satu, putih, mahkota bentuk bibir, putih, buah kotak, bulat telur, masih muda hijau, setelah tua coklat. Biji kecil masih muda hijau, setelah tua hitam. Akar tunggang putih kotor (Ba POM, 2008). Deskripsi simplisia kumis kucing yaitu terdapat atas, bawah, rambut penutup, mesofil 980). 23.Belimbing Wuluh Deskripsi pembuluh tananaman berbatang keras, tinggi bersirip genap, batang kayu (Depkes merupakan mencapai tidak RI, meter, bercabang, bunga berbentuk bintang, merah muda sampai ungu, buah beruang dahan,buah Deskripsi 5, berair haksel bergantung berasa asam belimbing batang (Kurdi wuluh atau 200). yaitu bau aromatik, rasa agak pahit mempunyai warna hijau muda, hijau sampai hijau kecoklatan, permukaan bawah lebih muda (Depkes RI, 989).

29 Deskripsi simplisia 29 belimbing yaitu terdapat rambut penutup, fragmen atas, fragmen bawah, fragmen serabut, fragmen mesofil, hablur kalsium oksalat lepas fragmen pembuluh kayu (Depkes RI, 989). 24.Lengkuas Deskripsi yaitu lengkuas termasuk terna tegak tinggi batangnya mencapai 2-2,5 meter. Tanaman lapisan ini teratur. Pada coklat segkan berbentuk umbi putih kehijau-hijauan. luar memilki terdapat dibagian merah. jika Lengkuas akar kulit tipis tangkai Bagian dikeringkan mempunyai tak dalam menjadi batang pohon terdiri atas susunan pelepah - pelepah. Daun - nya berbentuk bulat panjang antara terdapat pelepah - pelepah bagian saja, batang terdiri dari helaian. bawah terdiri atas bagian atas segkan pelepah - Bunganya pelepah juga lengkap muncul bagian ujung tumbuhan. Rimpang umbi lengkuas selain berserat kasar juga memiliki (Dalimartha, 2006). Deskripsi simplisia terdapat luar, parenkim fragmen serabut, aroma rimpang lengkuas jaringan korteks sel parenkim idioblas, butir butir khas yaitu bagian pati, pati jaringan berkas pembuluh (Depkes RI, 978). 25.Temulawak Deskripsi yaitu keping tipis, bentuk bundar atau jorong, ringan keras, rapuh, garis

30 30 tengah sampai 6 cm, tebal 2 mm 5 mm, permukaan luar berkerut, warna coklat kuning sampai coklat, big irisan melengkung tidak coklat beraturan. kuning Temulawak buram, berbatang semu, berupa tunggal, berbentuk lonjong berujung lancip. Daun muda memiliki warna cokelat tulang bagian tengah hilang jika tua. Tangkai berujung pelepah memeluk batang. Daun terletak berhadapan, berupa lembaran tipis, permukaan halus. Akar serabutnya berupa rimpang membulat, cokelat muda atau cokelat tua. Bagian dalam rimpang jingga tua atau cokelat kemerahan). Daun temulawak lebar setiap helaian dihubungkan pelepah tangkai temulawak berbentuk agak batang panjang. semu, Batang rimpangnya kekuningan (Dalimartha, 2006). Deskripsi simplisia rimpang temulawak yaitu terdapat fragmen berkas pembuluh, fragmen parenkim korteks, serabut sklerenkim, butir pati, fragmen jaringan gabus bentuk poligonal rambut penutup (Depkes RI, 979). 26.Kunyit Deskripsi Tanaman habitus berupa herba semusim, tegak, tinggi -,5 m. Batang semu, hijau. Daun tunggal, lonjong, tipis, pangkal tumpul, ujung runcing, tepi rata, berbulu, panjang cm, lebar cm. Pertulangan menyirip, hijau. Bunga majemuk berbetuk tan, diujung batang, panjang 6-0 cm, lebar 4-5 cm. Ujung

31 3 bersegi, hijau kemerah-merahan. Akar serabut, putih kotor (Ba POM, 2008). Deskripsi simplisia kuning adalah sampai butir kuning pati; kuning sel jingga. gumpalan sampai sekresi; yaitu Fragmen pengenal tidak kuning fragmen serbuk beraturan coklat; pembuluh zat parenkim tangga pembuluh jala; fragmen rambut penutup warna kuning; tidak terdapat serabut (Depkes RI, 977). E. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil Pengamatan PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI LABORATORIUM FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HALU OLEO No. Nama Simplisia Gambar Pustaka Gambar Keterangan Daun Jambu Mete 2 3 Daun Kangkung Daun Ubi jalar.epidermis atas.epidermis atas.epidermis atas stomata

32 Biji. Endokarp Ketumbar Rimpang Kencur.Parenkim Daun 6 Kumis kucing Rimpang Lengkuas Daun Belimbing Rimpang.Fragmen bawah.butir pati Rimpang.Parenkim korteks Kunyit Temulawak.Epidermis atas.rambut penutup

33 33 Biji Kacang hijau Epidermis bawah Kelor Kulit Seppan Bunga.Serabut xylem.epidermis Cengkeh Daun 5 Daun Jambu.Hablur kalsium oksalat biji 6 7 Bunga Kesumba Daun Asam.Endosperm.Fragmen tangkai sari.epidermis atas

34 8 Daun Alpukat 34.Fragmen atas Daun 9 Kembang.Mesofil sepatu Daun Pepaya Daun.Hablur kalsium oksalat. Epidermis atas Mengkudu Rimpang Jahe Daun.Amilum.Epidermis bawah Jarak 24 Biji Lada hitam.fragmen epikarp berikut hypodermis

35 35.Hablur 25 Akar kalsium oksalat Brotowali berbentuk prisma Kulit 26 Kayu manis.sel batu 2. Pembahasan

36 36 Farmakognosi merupakan cara pengenalan ciri-ciri atau karakteristik alam. Farmakognosi obat mencakup berasal seni dari bahan pengetahuan pengobatan dari alam meliputi, hewan, mikroorganisme, farmakognosi saat mineral. ini penyarian atau dilakukan indentifikasi ekstrak mengandalkan mata. identifikasi sudah juga Perkembangan melibatkan tentu zat akan sulit jika hanya demikian, cara aktif Dengan semakin hasil berkembang menggunakan alat-alat cara kimia fisika. Simplisia adalah bahan alamiah digunakan sebagai obat belum mengalami pengolahan apapun juga kecuali merupakan berupa bahan dinyatakan simplisia lain, dikeringkan. nabat, simplisia Simplisia simplisia dapat hewani, simplisia pelikan atau mineral. Dari ketiga golongan tersebut, simplisia nabati merupakan jumlah terbanyak digunakan untuk bahan obat. Adapun beberapa parameter dilakukan sebagai standar mutu, meliputi pemeriksaan simplisia secara mikroskopik untuk mengamati bentuk sel jaringan diuji berupa serbuk dari simplisia. Dari pemeriksaan terdiri trikoma, dari, xilem,, diperoleh floem. hypodermis, anatomi hypodermis, Pada batang sklerenkim, nya sklerenkim, terdiri xilem, dari floem, berkas pengangkut tipe kolateral. Pada akar terdapat

37 37, eksodermis, parenkim korteks, floem, xilem. Berdasarkan dilakukan hal tersebut Pengamatan secara menggunakan pembesarannya percobaan kali mikroskopik mikroskop disesuaikan dilakukan ini derajat keperluan. Simplisia diuji dapat berupa serbuk. Pada uji mikroskopik dicari unsur unsur anatomi jaringan khas. Dari pengujian ini akan diketahui jenis simplisia berdasarkan fragmen pengenal spesifik bagi masing masing simplisia. Hasil percobaan simplisia secara mikroskopik terdiri dari 26 jenis tumbuhan obat didapat hasil berbeda-beda setiap penampangnya. Ada memiliki berkas pembuluh, butir pati, Parenkim kalsium, sel Serabut ekskresi, sklerenkim, serabut, Pembuluh hablur kayu parenkim hablur bawah, stoma, atas, butir pati, endokarp, rambut penutup. Berdasarkan percobaan telah dilakukan simplisia jambu mete diketahui aya atas, simplisia kangkung singkong ketumbar atas aya aya atas, diketahui stomata, endokarp, aya kencur aya parenkim, atas, kumis kucing lengkuas aya aya

38 parenkim korteks, kunyit butir pati, kacang fragmen belimbing bawah, di aya temulawak aya rambut penutup, hijau 38 kelor aya, aya bawah, seppan cengkeh aya serabut jambu xylem, biji aya, aya hablur kalsium oksalat, kesumba aya fragmen tangkai sari, asam aya atas, alpukat aya kembang fragmen sepatu atas, mesofil, pepaya dimati aya hablur kalsium oksalat, mengkudu aya atas, jahe amilum, jarak bawah, hipodermis, aya lada fragmen hitam epikarp brotowali aya berikut aya hablur kalsium oksalat berbentuk prisma kayu manis aya sel batu.

39 39 Manfaat uji simplisia secara mikroskopik yaitu untuk mengetahui fragmen-fragmen terdapat dalam masing-masing simplisia.

40 40 F. PENUTUP. Kesimpulan Kesimpulan dari percobaan ini yaitu berdasarkan percobaan telah dilakukan pemeriksaan simplisia secara mikroskopik yaitu : Simplisia jambu mete aya atas Simplisia kangkung aya atas Simplisia biji ketumbar aya endokarp Simplisia rimpang encur aya parenkim Simplisia kumis kucing aya atas Simplisia rimpang lengkuas aya parenkim korteks Simplisia belimbing fragmen bawah Simplisia rimpang kunyit di aya butir pati Simplisia rimpang temulawak aya rambut penutup, Simplisia biji kacang hijau aya Simplisia kelor aya bawah Simplisia kulit kayu seppan aya serabut xylem, Simplisia bunga cengkeh aya Simplisia Jambu biji aya hablur kalsium oksalat

41 4 Simplisia bunga kesumba aya fragmen tangkai sari Simplisia asam aya atas Simplisia alpukat aya fragmen atas Simplisia kembang sepatu mesofil Simplisia pepaya dimati aya hablur kalsium oksalat, bawah Simplisia mengkudu aya atas Simplisia rimpang jahe amilum,didapat berkas pembuluh, butir pati, parenkim sel eksresi jahe serabut Simplisia jarak aya bawah, Simplisia biji lada hitam aya fragmen epikarp berikut hipodermis, Simplisia akar brotowali aya hablur Simplisia serabut kalsium kulit oksalat kayu aya sel sklerenkim berbentuk prisma hablur kalsium kayu parenkim manis batu, pembuluh hablur 2. Saran Saran dari percobaan ini yaitu agar alat alat laboratorium dilengkapi, terutama mikroskop lebih diperbanyak ingin lagi berhubung menggunakan pengamatan dapat banyak mikroskop dilakukan kelompok sehingga proses cepat

42 42 efisien. Juga diharapkan praktikan lebih menguasai penggunaan mikroskop sehingga penggamatan dapat dilakukan baik. DAFTAR PUSTAKA Ba POM RI, 2008, Taksonomi Koleksi Tanaman Obat Kebun Tanaman Obat Citeureup, Global Express, Jakarta. Depkes RI, 977, Materia Medika Indonesia, Jilid I, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Depkes RI, 978, Materia Medika Indonesia, Jilid II, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Depkes RI, 979, Materia Medika Indonesia, Jilid III, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Depkes RI, 980, Materia Medika Indonesia, Jilid IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

43 43 Depkes RI, 989, Materia Medika Indonesia, Jilid V, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Depkes RI, 995, Materia Medika Indonesia, Jilid VI, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Depkes RI, 2009, Farmakope Herbal Indonesia, Edisi Pertama, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Hambali, dkk., 2007, Teknologi Pustaka, Jakarta. Bioenergi, Agro Media Hardiyanthi, F., 205, Pemanfaatan Aktivitas Antioksi Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera) Dalam Sediaan Hand and Body Cream, Skripsi, Jakarta. Rahayu, P., 203, Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Pertumbuhan Candida Alibicans, Skripsi, Makassar. Rochani, S., 2007, Bercocok Tanam Jagung, Azka Press, Jakarta. Song, N., Sri, M.T., Regina, B., 200, Evaluasi Indikator Toleransi Cekaman Kekeringan Pada Fase Perkecambahan Padi(Oryza sativa L.), Jurnal Biologi, Vol 4(2). Tjitrosoepomo, Gembong, 2000, Taksonomi Tumbuhan, Gadjah Madha University Press, Yogyakarta.

IDENTIFIKASI SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK 1

IDENTIFIKASI SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. karena atas berkah, rahmat, taufik dan inayah-nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Farmakognosi II ini. Terima kasih yang

Lebih terperinci

Mikroskopis Amylum Gambar Keterangan Amylum Manihot Nama lain : Nama tanaman asal : Keluarga : Mikroskopis : berbentuk lonjong atau topi baja

Mikroskopis Amylum Gambar Keterangan Amylum Manihot Nama lain : Nama tanaman asal : Keluarga : Mikroskopis : berbentuk lonjong atau topi baja Mikroskopis Amylum Amylum Manihot Nama lain : Pati singkong Nama tanaman asal : Manihot Utilissima (Pohl.) Keluarga : Euphorbiaceae Mikroskopis : Butir tunggal atau bergelombolan.butir tunggal berbentuk

Lebih terperinci

Lili paris ( Chlorophytum comosum Landep (Barleria prionitis L.) Soka(

Lili paris ( Chlorophytum comosum Landep (Barleria prionitis L.) Soka( Lili paris (Chlorophytum comosum) Kingdom : plantae divisi : magnoliophyta kelas : liliopsida ordo :liliaceae family : anthericaceae genus :chlorophytum spesies : chlorophytum comusum var. vittatum Batang

Lebih terperinci

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN. Pertemuan Ke-5

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN. Pertemuan Ke-5 ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN Pertemuan Ke-5 Bunga Buah Biji Daun Akar Batang AKAR Mengokohkan tegaknya tumbuhan Menyerap air dan garam mineral serta mengalirkannya ke batang dan daun Menyimpan

Lebih terperinci

A. Struktur Akar dan Fungsinya

A. Struktur Akar dan Fungsinya A. Struktur Akar dan Fungsinya Inti Akar. Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis

Lebih terperinci

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV N A M A : JHONI N I M : 111134267 ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV I Ayo Belajar IPA A. StandarKompetensi 2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya B. KompetensiDasar

Lebih terperinci

PENGENALAN SIMPLISIA

PENGENALAN SIMPLISIA Halaman 24 PENGENALAN SIMPLISIA Makroskopik Simplisia adalah Bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN JARINGAN MERISTEM STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN Adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional, artinya mampu terus-menerus membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh. CIRI-CIRI : 1.Dinding

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar

TINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar TINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar Menurut Sarwono (2005) ubijalar tergolong tanaman palawija. Tanaman ini membentuk umbi di dalam tanah. Umbi itulah yang menjadi produk utamanya. Ubijalar digolongkan ke

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tembakau Tanaman tembakau menurut Cahyono (1998) diklasifikasikan sebagai berikut : Kerajaan : Plantae Divisi : Spermatophyta Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Solanales Famili : Solanaceae

Lebih terperinci

Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb.

Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb. AGATHIS DAMMARA WARB. Botani Agathis alba Foxw. Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb. Damar Pohon, tahunan, tinggi 30-40 m. Tegak, berkayu,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis 16 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara di dalam tanah dan akar lumbung atau umbi. Menurut Sonhaji (2007) akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur-unsur

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Gambut. memungkinkan terjadinya proses pelapukan bahan organik secara sempurna

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Gambut. memungkinkan terjadinya proses pelapukan bahan organik secara sempurna TINJAUAN PUSTAKA Tanah Gambut Tanah gambut terbentuk dari bahan organik sisa tanaman yang mati diatasnya, dan karena keadaan lingkungan yang selalu jenuh air atau rawa, tidak memungkinkan terjadinya proses

Lebih terperinci

HASIL. Gambar 1 Permukaan atas daun nilam Aceh. Gambar 2 Permukaan atas daun nilam Jawa.

HASIL. Gambar 1 Permukaan atas daun nilam Aceh. Gambar 2 Permukaan atas daun nilam Jawa. 6 3 lintas, ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu: 1. Apabila koefisien korelasi antara peubah hampir sama dengan koefisien lintas (nilai pengaruh langsung) maka korelasi tersebut menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berada dikawasan lingkungan STAIN Palangka Raya ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berada dikawasan lingkungan STAIN Palangka Raya ditemukan 57 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil yang diperoleh selama penelitian menunjukan bahwa tumbuhan Herba yang berada dikawasan lingkungan STAIN Palangka Raya ditemukan beberapa jenis tumbuhan

Lebih terperinci

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana 1 Program Studi Pendidikan B iologi. Disusun Oleh: RAHAYU KURNIA DEWI

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana 1 Program Studi Pendidikan B iologi. Disusun Oleh: RAHAYU KURNIA DEWI PENGAMATAN INTI SEL UJUNG AKAR Allium cepa MENGGUNAKAN PEWARNA ALTERNATIF BUAH GENDULA GENDULU (Breynia sp) DAN PERASAN RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica) Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM I KUNCI DETERMINASI KELAS DICOTYLEDONAE

LAPORAN PRAKTIKUM I KUNCI DETERMINASI KELAS DICOTYLEDONAE LAPORAN PRAKTIKUM I KUNCI DETERMINASI KELAS DICOTYLEDONAE Mata Kuliah : Botani Tumbuhan Tinggi Dosen Pengampu : Rabiatul Adawiyah, M.Pd KELOMPOK 6 Aulia Mahfuzah : 306.14.24.018 Megawati : 306.14.24.003

Lebih terperinci

ANALISIS JAMU. Pustaka. Beberapa Definisi. lanjutan. Evaluasi Organoleptik. Morfografi

ANALISIS JAMU. Pustaka. Beberapa Definisi. lanjutan. Evaluasi Organoleptik. Morfografi Pustaka ANALISIS JAMU ANALISIS SECARA MAKROSKOPIK Anonim, Materia Medika, Depkes RI Sutrisno,, R.B., 1986, Analisis Jamu, Univ.pancasila,, Jakarta Brain, K.R., Turner, T.D, 1975, The Practical Evaluation

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obat Tradisional Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan tersebut,

Lebih terperinci

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun LAMPIRAN Lampiran 1. Skoring sifat dan karakter tanaman cabai 1. Tinggi tanaman : Tinggi tanaman diukur mulai dari atas permukaan tanah hingga ujung tanaman yang paling tinggi dan dinyatakan dengan cm.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Caisim (Brassica juncea L.) Caisim merupakan jenis sayuran yang digemari setelah bayam dan kangkung (Haryanto dkk, 2003). Tanaman caisim termasuk dalam famili Cruciferae

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU

LAMPIRAN. 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU LAMPIRAN 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU 1. Agrostophyllum longifolium Habitat : herba, panjang keseluruhan ± 60 cm, pola pertumbuhan monopdodial Batang : bentuk pipih,

Lebih terperinci

PENGENALAN VARIETAS LADA, PALA, dan CENGKEH. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat November 2015

PENGENALAN VARIETAS LADA, PALA, dan CENGKEH. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat November 2015 PENGENALAN VARIETAS LADA, PALA, dan CENGKEH Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat November 2015 DESKRIPSI VARIETAS LADA LADA VAR. NATAR 1 SK Menteri Pertanian nomor : 274/Kpts/KB.230/4/1988 Bentuk Tangkai

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat Tomat (Lycopersicum esculantum MILL.) berasal dari daerah tropis Meksiko hingga Peru. Semua varietas tomat di Eropa dan Asia pertama kali berasal dari Amerika Latin

Lebih terperinci

Deskripsi Anatomi Tanaman Katuk dan Patah Tulang

Deskripsi Anatomi Tanaman Katuk dan Patah Tulang Deskripsi Anatomi Tanaman Katuk dan Patah Tulang Anatomi Batang Patah Tulang Pengamatan anatomi secara mikroskopis pada tanaman patah tulang dilakukan untuk melihat susunan sel penyusun organ tanaman.

Lebih terperinci

Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV

Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV Materi Pembelajaran Ringkasan Materi: Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV Berikut ini adalah pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk Sekolah Dasar kelas IV yaitu tentang bagian-bagian

Lebih terperinci

MAKALAH STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN SERTA PEMANFAATANNYA DALAM TEKNOLOGI

MAKALAH STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN SERTA PEMANFAATANNYA DALAM TEKNOLOGI MAKALAH STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN SERTA PEMANFAATANNYA DALAM TEKNOLOGI KELAS: VIII E KELOMPOK TIKUS NAMA ANGGOTA : I KADEK ANGGA PRIMANTARA PUTRA ( 1 ) NI PUTU BELDA KUSUMANING SRI DEWI ( 2

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB IX STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN TUMBUHAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB IX STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN TUMBUHAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB IX STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN TUMBUHAN Dra. Ely Rudyatmi, M.Si. Dra. Endah Peniati, M.Si. Dr. Ning Setiati, M.Si. KEMENTERIAN

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI II IDENTIFIKASI MIKROSKOPIK SIMPLISIA

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI II IDENTIFIKASI MIKROSKOPIK SIMPLISIA 1 A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Farmakognosi merupakan bagian, biokimia, dan kimia sintesis sehingga ruang lingkupnya menjadi luas seperti yang didefenisikan sebagai fluduger, yaitu penggunaan secara

Lebih terperinci

Identifikasi Hijauan Makanan Ternak (HMT) Lokal mendukung Pengembangan Sapi Potong di Sulawesi Selatan

Identifikasi Hijauan Makanan Ternak (HMT) Lokal mendukung Pengembangan Sapi Potong di Sulawesi Selatan Identifikasi Hijauan Makanan Ternak (HMT) Lokal mendukung Pengembangan Sapi Potong di Sulawesi Selatan Nurlina Saking dan Novia Qomariyah Disampaikan Dalam Rangka Seminar Nasional Teknologi Peternakan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA : Kecicang PENCIPTA : Ni Ketut Rini Astuti, S.Sn., M.Sn PAMERAN International Exhibition International Studio for Arts & Culture FSRD ALVA Indonesia of

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan nama latin Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum. Tanaman

BAB I PENDAHULUAN. dengan nama latin Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum. Tanaman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cengkeh adalah tumbuhan asli Maluku, Indonesia. Cengkeh dikenal dengan nama latin Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum. Tanaman asli Indonesia ini tergolong

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Morfologi Tanaman Begonia

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Morfologi Tanaman Begonia 2 kerapatan, dan ukuran stomata (panjang dan lebar). Kerapatan stomata dapat dinyatakan dengan jumlah stomata/mm 2. Pengamatan dilakukan dengan mikroskop cahaya pada perbesaran 100x dan 400x. Irisan transversal

Lebih terperinci

BAB I BENGKUANG (Pachyrhizus erosus)

BAB I BENGKUANG (Pachyrhizus erosus) BAB I BENGKUANG (Pachyrhizus erosus) Gambar 1. Bengkuang Sumber: http://www.google.com/search?gs_rn=21&gs_ri=tanaman+bengkuang A. Sekilas Tanaman Bengkuang atau bengkoang (Pachyrhizus erosus) dikenal dari

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae,

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae, TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman: Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae, Divisi : Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo : Euphorbiales, Famili

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Buah Naga Buah naga ( Dragon Fruit) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang baru dibudidayakan di Indonesia dengan warna buah merah yang menyala dan bersisik hijau

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini berlangsung sejak bulan September 2013 sampai dengan Juli 2014 di Desa Sotol Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan. 3.2. Bahan dan Alat Bahan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Nama Zingiber kemungkinan berasal dari bahasa Arab Zanjabil yang dalam bahasa sansekerta Singabera dalam bahasa Yunani menjadi Zingaberi dan dilatinkan menjadi Zingiber. Secara botani,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dilihat dari beberapa bentuk dan karakteristik jenis tanamanya.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dilihat dari beberapa bentuk dan karakteristik jenis tanamanya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mawar adalah salah satu tanaman bunga yang memiliki ciri khusus yaitu dilihat dari beberapa bentuk dan karakteristik jenis tanamanya. Tanaman bunga Mawar merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk melihat kenampakan sel secara utuh. Maserasi pada jaringan tumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. untuk melihat kenampakan sel secara utuh. Maserasi pada jaringan tumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maserasi merupakan salah satu teknik pembuatan preparat yang digunakan untuk melihat kenampakan sel secara utuh. Maserasi pada jaringan tumbuhan dengan cara memisahkan

Lebih terperinci

PRAKTIKUM VI I. ALAT DAN BAHAN II. CARA KERJA

PRAKTIKUM VI I. ALAT DAN BAHAN II. CARA KERJA PRAKTIKUM VI Topik : Epidermis dan Derivatnya Tujuan : Untuk mengamati bentuk-bentuk epidermis, trikoma dan stoma Hari/Tanggal : Kamis, 16 April 2011 Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin

Lebih terperinci

TAKSONOMI TUMBUHAN OBAT DI DESA RIANG BANDUNG KECAMATAN MADANG SUKU DUA OKU TIMUR. Dewi Rosanti 1, dan Rupiah 2

TAKSONOMI TUMBUHAN OBAT DI DESA RIANG BANDUNG KECAMATAN MADANG SUKU DUA OKU TIMUR. Dewi Rosanti 1, dan Rupiah 2 TAKSONOMI TUMBUHAN OBAT DI DESA RIANG BANDUNG KECAMATAN MADANG SUKU DUA OKU TIMUR Dewi Rosanti 1, dan Rupiah 2 e-mail: dwrosanti@gmail.com Dosen Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas PGRI Palembang

Lebih terperinci

Pandanus dubius Spreng Sinonim P. bidur Jungh. Ex Mig., P. compressus Martelli, P. pasificus Hort. Klasifikasi :

Pandanus dubius Spreng Sinonim P. bidur Jungh. Ex Mig., P. compressus Martelli, P. pasificus Hort. Klasifikasi : Pandanus dubius Spreng Sinonim P. bidur Jungh. Ex Mig., P. compressus Martelli, P. pasificus Hort. Divisi Sub divisi Kelas Bangsa Suku Marga Jenis Nama Indonesia Nama Daerah : Spermatophyta : Angiospermae

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Cagar Alam tangale yang terdapat di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Cagar Alam tangale yang terdapat di BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Cagar Alam tangale yang terdapat di Kabupaten Gorontalo. Cagar Alam ini terbagi menjadi dua kawasan yaitu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN INTERPRETASI PENEMUAN Hasil Pengamatan Makroskopis Daun Saga (Abrus precatorius L.)

BAB IV ANALISIS DATA DAN INTERPRETASI PENEMUAN Hasil Pengamatan Makroskopis Daun Saga (Abrus precatorius L.) BAB IV ANALISIS DATA DAN INTERPRETASI PENEMUAN 4.. Analisis Data 4... Hasil Pengamatan Makroskopis Daun Saga (Abrus precatorius L.) Gambar 4.. Makroskopis daun saga (Abrus precatorius L.) Tabel 4.. Hasil

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA. dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Tanaman Pisang Pisang (Musa spp.) merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia (Prihatman,2000).

Lebih terperinci

STEREOM ( KOLENKIM DAN SKLERENKIM)

STEREOM ( KOLENKIM DAN SKLERENKIM) STEREOM ( KOLENKIM DAN SKLERENKIM) Judul praktikum : Stereom ( kolenkim dan sklerenkim ) Tanggal praktikum : 26 Februari 2014 Tujuan praktikum : 1. Mengidentifikasi jaringan kolenkim (kolenkim angular,

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN (AKAR, BATANG, DAUN, BUNGA, BUAH, DAN BIJI) I. A K A R Berdasarkan asalnya, akar ada 2 macam : 1. Akar Primer : Akar pertama yang tumbuh dari lembaga yang terkandung

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah 3 TINJAUAN PUSTAKA Pemadatan Tanah Hillel (1998) menyatakan bahwa tanah yang padat memiliki ruang pori yang rendah sehingga menghambat aerasi, penetrasi akar, dan drainase. Menurut Maryamah (2010) pemadatan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan memiliki batang berbentuk segi empat. Batang dan daunnya berwarna hijau

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan memiliki batang berbentuk segi empat. Batang dan daunnya berwarna hijau II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Botani Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L) Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan tanaman umbi-umbian dan tergolong tanaman berumur pendek. Tumbuhnya bersifat menyemak dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman kedelai adalah sebagai berikut : : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman kedelai adalah sebagai berikut : : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai 2.1.1 Klasifikasi Tanaman Kedelai Klasifikasi tanaman kedelai adalah sebagai berikut : Kingdom Subkingdom Super Divisi Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili : Plantae

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) Menurut Fachruddin (2000) tanaman kacang panjang termasuk famili leguminoceae. Klasifikasi tanaman kacang panjang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penyebarannya tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian ± 500 m dpl.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penyebarannya tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian ± 500 m dpl. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Buah Maja Buah maja merupakan tanaman dari famili Rutaceae, yang penyebarannya tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian ± 500 m dpl. Tumbuhan ini terdapat di negara

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani 3 TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Pepaya (Carica papaya) merupakan tanaman buah-buahan tropika. Pepaya merupakan tanaman asli Amerika Tengah, tetapi kini telah menyebar ke seluruh dunia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantiatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nyamplung Nyamplung memiliki sebaran yang luas di dunia, dari Afrika, India, Asia Tenggara, Australia Utara, dan lain-lain. Karakteristik pohon nyamplung bertajuk rimbun-menghijau

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Kedelai Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja atau Soja max, tetapi pada tahun 1984 telah disepakati nama botani yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Mentimun Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : Divisi :

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Taksonomi Tanaman Karet Sistem klasifikasi, kedudukan tanaman karet sebagai berikut :

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Taksonomi Tanaman Karet Sistem klasifikasi, kedudukan tanaman karet sebagai berikut : BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi Tanaman Karet Sistem klasifikasi, kedudukan tanaman karet sebagai berikut : Kingdom Divisi Sub divisi Kelas Ordo Family Genus Spesies : Plantae (tumbuh-tumbuhan) :

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. atas. Umumnya para petani lebih menyukai tipe tegak karena berumur pendek

TINJAUAN PUSTAKA. atas. Umumnya para petani lebih menyukai tipe tegak karena berumur pendek II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kacang Tanah Secara garis besar kacang tanah dibedakan menjadi dua tipe yaitu tipe tegak dan menjalar. Kacang tanah tipe tegak percabangannya lurus atau sedikit miring ke atas.

Lebih terperinci

KELAS IV SEMESTER 1 TUMBUHAN PENYUSUN : THERESIA DWI KURNIAWATI

KELAS IV SEMESTER 1 TUMBUHAN PENYUSUN : THERESIA DWI KURNIAWATI STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN KELAS IV SEMESTER 1 TUMBUHAN PENYUSUN : THERESIA DWI KURNIAWATI Daftar Isi.. 1 Kata Pengantar.. 2 Standar Kompetensi. 3 Indikator Pembelajaran... 4 Tujuan Pembelajaran. 4 Bagian-bagian

Lebih terperinci

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP.

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. Sifat dan perilaku tanaman kopi dapat dipelajari dari sisi biologinya. Artikel ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan tentang beberapa aspek biologi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Jagung Manis Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea mays saccarata L. Menurut Rukmana ( 2009), secara sistematika para ahli botani mengklasifikasikan

Lebih terperinci

MIKORIZA pada Swietenia macrophylla KELOMPOK 5

MIKORIZA pada Swietenia macrophylla KELOMPOK 5 MIKORIZA pada Swietenia macrophylla KELOMPOK 5 Nama Kelompok Rizky Ratna Sari Rika Dhietya Putri Ahmad Marzuki Fiki Rahmah Fadlilah Eka Novi Octavianti Bidayatul Afifah Yasir Arafat . Swietenia macrophylla

Lebih terperinci

BAB VIII BAGIAN TUBUH TANAMAN

BAB VIII BAGIAN TUBUH TANAMAN BAB VIII BAGIAN TUBUH TANAMAN Pada dasarnya tubuh tumbuh-tumbuhan tersusun atas 3 bagian pokok, yaitu akar (radix), batang (caulis), dan daun (folium). Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan

Lebih terperinci

Amomum cardamomum Willd

Amomum cardamomum Willd Amomum cardamomum Willd Kapulaga Sinonim Amomum kapulaga Sprague Amomum compactum Solad ex Maton Alpinia striata Horst. Cardamomum minum Rumph Elettaria cardamomum Maton Elettaria major Smith Familia Zingiberaceae

Lebih terperinci

Gambar : Struktur Tubuh Tumbuhan Dikotil

Gambar : Struktur Tubuh Tumbuhan Dikotil JARINGAN TUMBUHAN Gambar : Struktur Tubuh Tumbuhan Dikotil TUMBUHAN Organ Vegetatif : Akar, Batang, Daun Organ Generatif : Bunga, Buah, Biji Tersusun atas jaringan Sistem Jaringan Atas dasar tingkat perkembangan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom : TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Berdasarkan klasifikasi taksonomi dan morfologi Linneus yang terdapat dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom : Plantae, Divisio : Spermatophyta,

Lebih terperinci

Jurnal Praktikum Phanerogamae Laboratorium Anatomi dan Sistematika Tumbuhan Semester IV. TA.2015/

Jurnal Praktikum Phanerogamae Laboratorium Anatomi dan Sistematika Tumbuhan Semester IV. TA.2015/ Mengenal ciri-ciri dan sifat umum pada kelompok Alismatales, Bromeliales dan Commeliales. dan Alismataceae, Bromeliaceae,Commeliaceae dan Pontederiaceae. DESY NITA AMALIA 1307025034 Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

MATERIA MEDIKA INDONESIA

MATERIA MEDIKA INDONESIA MATERIA MEDIKA INDONESIA MEMUAT: PERSYARATAN RESMI DAN FOTO BERWARNA SIMPLISIA YANG BANYAK DIPAKAI DALAM PERUSAHAAN OBAT TRADISIONAL. MONOGRAFI 1. SIMPLISIA YANG DIGUNAKAN SEBAGAI OBAT TRADISIONAL, MENCAKUP:

Lebih terperinci

Setiap organisme dikenali berdasar nama

Setiap organisme dikenali berdasar nama Identifikasi Tumbuhan Ahmad Shobrun Jamil, S.Si, Si MP. Pengantar Setiap organisme dikenali berdasar nama Masing masing punya nama Masing masing punya nama spesifik... Kita biasa membayangkan satu bentuk

Lebih terperinci

UJI IDENTIFIKASI FARMAKOGNOSTIK TUMBUHAN HATI TANAH ASAL KOTA PALANGKARAYA KALIMANTAN TENGAH. Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

UJI IDENTIFIKASI FARMAKOGNOSTIK TUMBUHAN HATI TANAH ASAL KOTA PALANGKARAYA KALIMANTAN TENGAH. Universitas Muhammadiyah Palangkaraya ARTIKEL PENELITIAN UJI IDENTIFIKASI FARMAKOGNOSTIK TUMBUHAN HATI TANAH ASAL KOTA PALANGKARAYA KALIMANTAN TENGAH 1 Rezqi Handayani, 1 Susi Novaryatiin 1 Dosen Pengajar Program Studi D-III Farmasi, Fakultas

Lebih terperinci

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 3511/Kpts/SR.120/10/2009 TANGGAL : 12 Oktober 2009 DESKRIPSI SALAK VARIETAS SARI INTAN 541

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 3511/Kpts/SR.120/10/2009 TANGGAL : 12 Oktober 2009 DESKRIPSI SALAK VARIETAS SARI INTAN 541 LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 3511/Kpts/SR.120/10/2009 TANGGAL : 12 Oktober 2009 DESKRIPSI SALAK VARIETAS SARI INTAN 541 Asal : Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Silsilah : Gondok x

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani

TINJAUAN PUSTAKA Botani TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman apel berasal dari Asia Barat Daya. Dewasa ini tanaman apel telah menyebar di seluruh dunia. Negara penghasil utama adalah Eropa Barat, negaranegara bekas Uni Soviet, Cina,

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Gambar 3.1.Lokasi Penelitian

MATERI DAN METODE. Gambar 3.1.Lokasi Penelitian III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2014 di Kecamatan Kepenuhan, Kepenuhan Hulu Dan Kecamatan Rambah Hilir di Kabupaten Rokan Hulu.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Seledri Kedudukan tanaman seledri dalam taksonomi tumbuhan, diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom Divisi Sub-Divisi Kelas Ordo Family Genus : Plantae : Spermatophyta

Lebih terperinci

CIRI CIRI KACANG TANAH

CIRI CIRI KACANG TANAH CIRI CIRI KACANG TANAH 1. Kacang tanah (Arachis hypogaea) adalah tanaman dari keluarga kacang polong, satu famili dengan tanaman pangan lain seperti lentil, kacang kedelai dan buncis. 2. Meskipun dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Tomat Tanaman tomat termasuk tanaman semusim yang berumur sekitar 4 bulan (Pudjiatmoko, 2008). Klasifikasi tanaman tomat adalah sebagai berikut: Divisi : Spermatophyta

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian. B. Perancangan Penelitian. C. Teknik Penentuan Sampel. D. Jenis dan Sumber Data

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian. B. Perancangan Penelitian. C. Teknik Penentuan Sampel. D. Jenis dan Sumber Data 16 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 s/d Januari 2016. Lokasi penelitian berada di Desa Giriharjo, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Kelapa sawit termasuk tanaman keras (tahunan) yang mulai menghasilkan pada umur 3 tahun dengan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN. Jaringan pada Daun Monokotil dan Dikotil

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN. Jaringan pada Daun Monokotil dan Dikotil LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN Jaringan pada Daun Monokotil dan Dikotil DISUSUN OLEH : Irwin Septian F05110003 Kelompok VII PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Deskripsi Tanaman Sukun (Artocarpus communis Frost) Dalam sistematika tumbuh-tumbuhan tanaman sukun dapat

TINJAUAN PUSTAKA. Deskripsi Tanaman Sukun (Artocarpus communis Frost) Dalam sistematika tumbuh-tumbuhan tanaman sukun dapat TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Tanaman Sukun (Artocarpus communis Frost) Dalam sistematika tumbuh-tumbuhan tanaman sukun dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Dephut, 1998): Kingdom : Plantae Divisio : Spematophyta

Lebih terperinci

(Prihatman,2000). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Amerika Tengah (Rabani, 2009; Swennen & Ortiz, 1997).

(Prihatman,2000). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Amerika Tengah (Rabani, 2009; Swennen & Ortiz, 1997). II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Taksonomi Tanaman Pisang Pisang (Musa spp.) merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia (Prihatman,2000).

Lebih terperinci

Bab. Peta Konsep. Gambar 6.1 Tumbuhan di taman. Jaringan meristem. Jaringan pada tumbuhan. Jaringan dewasa. terdiri dari. menyusun.

Bab. Peta Konsep. Gambar 6.1 Tumbuhan di taman. Jaringan meristem. Jaringan pada tumbuhan. Jaringan dewasa. terdiri dari. menyusun. Bab 6 Struktur Tumbuhan Sumber: Encarta 2005 Gambar 6.1 Tumbuhan di taman Coba kamu perhatikan tumbuhan yang ada di sekitarmu! Tentunya keadaan tumbuhan tersebut berbedabeda, seperti ada yang batangnya

Lebih terperinci

Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Alam Bagian-bagian Tumbuhan SEKOLAH DASAR TETUM BUNAYA Kelas Mars Nama Pengajar: Kak Winni Ilmu Pengetahuan Alam Bagian-bagian Tumbuhan Tumbuh-tumbuhan banyak ditemui di lingkungan sekitar

Lebih terperinci

Ciri-ciri Spermatohyta

Ciri-ciri Spermatohyta Ciri-ciri Spermatohyta Memiliki biji Memiliki jaringan pengangkut (xylem dan Floem) Dibedakan atas Gymnospermae (berbiji terbuka), dan Angiospermae (Berbiji tertutup) Gymnospermae (berbiji terbuka) berbiji

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Ubikayu Dalam taksonomi tumbuhan, klasifikasi tanaman ubikayu adalah sebagai berikut: Kingdom Divisi Subdivisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae (tumbuhan)

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang 17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang terdiri dari akar tunggang, akar sekunder yang tumbuh dari akar tunggang, serta akar cabang yang

Lebih terperinci

BAB. Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya

BAB. Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya BAB 2 Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya Pada hari Minggu, Nina dan Siti pergi ke rumah Dimas. Di sana, mereka melihat Dimas sedang bekerja membantu ayah Dimas memindahkan bibit mangga yang dibeli ayahnya

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi Tanaman Pisang. Menurut Cronquist (1981) Klasifikasi tanaman pisang kepok adalah sebagai. berikut: : Plantae

TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi Tanaman Pisang. Menurut Cronquist (1981) Klasifikasi tanaman pisang kepok adalah sebagai. berikut: : Plantae 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi Tanaman Pisang Menurut Cronquist (1981) Klasifikasi tanaman pisang kepok adalah sebagai berikut: Regnum Divisio Classis Ordo Familya Genus : Plantae : Magnoliophyta

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Karet Dalam ilmu tumbuhan, tanaman karet di klasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Divisi Sub divisi Kelas Ordo Family Genus 2.1.2 Morfologi Spesies : Plantae

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman Jambu Biji Merah Nama ilmiah jambu biji adalah Psidium guajava. Psidium berasal dari bahasa yunani yaitu psidium yang berarti delima, guajava

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan sebagai usaha tanaman industri. Rimpangnya memiliki banyak

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan sebagai usaha tanaman industri. Rimpangnya memiliki banyak BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Jahe (Zingiber officinale) merupakan salah satu rempah-rempah penting. Oleh karena itu, jahe menjadi komoditas yang mempunyai prospek untuk dikembangkan sebagai usaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saninten (Castanopsis argentea Blume A.DC) Sifat Botani Pohon saninten memiliki tinggi hingga 35 40 m, kulit batang pohon berwarna hitam, kasar dan pecah-pecah dengan permukaan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau Kacang-kacangan (leguminosa), sudah dikenal dan dimanfaatkan secara luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman cabai Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis tanaman hortikultura penting yang dibudidayakan secara komersial, hal ini disebabkan

Lebih terperinci

SIFAT-SWAT MORFOLOGIS DAN ANATOMIS LANGKAP (Arenga obtusifolia Blumme Ex. Mart) Haryanto dan Siswoyo'"

SIFAT-SWAT MORFOLOGIS DAN ANATOMIS LANGKAP (Arenga obtusifolia Blumme Ex. Mart) Haryanto dan Siswoyo' Media Konservasi Edisi Khusus, 1997 : Hal. 10 5-109 105 SIFAT-SWAT MORFOLOGIS DAN ANATOMIS LANGKAP (Arenga obtusifolia Blumme Ex. Mart) Oleh : Haryanto dan Siswoyo'" PENDAHULUAN Menurut Muntasib dan Haryanto

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TUMBUHAN BAKUNGAN (Hymenocallis litthoralis) Oleh Nur Azizah NIM

IDENTIFIKASI TUMBUHAN BAKUNGAN (Hymenocallis litthoralis) Oleh Nur Azizah NIM IDENTIFIKASI TUMBUHAN BAKUNGAN (Hymenocallis litthoralis) LAPORAN PENGAMATAN Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Botani Tumbuhan Berpembuluh yang diampu oleh Dra. Eko Sri Sulasmi, M.S. Oleh Nur Azizah

Lebih terperinci

Famili Solanaceae. Rommy A Laksono

Famili Solanaceae. Rommy A Laksono Famili Solanaceae Rommy A Laksono Suku terong-terongan atau Solanaceae adalah salah satu suku tumbuhan berbunga. Suku ini memiliki nilai ekonomi cukup tinggi bagi kepentingan manusia. Beberapa anggotanya,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 514/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JERUK BESAR KOTARAJA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 514/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JERUK BESAR KOTARAJA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 514/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JERUK BESAR KOTARAJA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a.

Lebih terperinci