BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dibahas landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka pikir dan hipotesis yang mendasari penyelesaian permasalahan dalam penerjemahan idiom Bahasa Inggris dengan pengimplementasian algoritma Brute Force Penerjemahan Menurut Larson (1984) penerjemahan adalah mengubah suatu bentuk menjadi bentuk lain. Untuk memperoleh terjemahan yang baik, terjemahan haruslah memakai bentukbentuk bahasa sasaran yang wajar. Dalam buku A Linguistic Theory of Translation (1980) yang ditulis oleh J.C. Catford, beliau mendefenisikan penerjemahan sebagai peralihan wacana dalam bahasa sumber dengan wacana padanannya dalam bahasa sasaran. Padanan merupakan kata kunci dalam proses menerjemah, dengan sendirinya pesan dalam wacana alihan haruslah sepadan dengan wacana aslinya. Berdasarkan defenisi-defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa penerjemahan merupakan pengubahan bahasa sumber ke dalam bahasa lain yang akan dituju dengan tidak menghilangkan makna asli dari bahasa sumber Jenis-Jenis Penerjemahan Dalam praktek penerjemahan telah diterapkan berbagai jenis-jenis penerjemahan. Hal itu terjadi disebabkan oleh beberapa faktor (Nababan, 1999), yaitu: 1. Adanya perbedaan antara sistem bahasa sumber dengan sistem bahasa sasaran, 2. Adanya perbedaan jenis materi teks yang diterjemahkan, 3. Adanya anggapan bahwa terjemahan adalah alat komunikasi, dan

2 6 4. Adanya perbedaan tujuan dalam menerjemahkan suatu teks. Dalam kegiatan penerjemahan yang sesungguhnya, ke empat faktor tersebut tidak selalu berdiri sendiri dalam artian bahwa ada kemungkinan diterapkannya dua atau tiga jenis penerjemahan sekaligus dalam menerjemahkan sebuah teks. Berikut akan dibahas beberapa jenis dari penerjemahan. a. Penerjemahan Kata Demi Kata (word-for-word translations) Penerjemahan kata demi kata adalah suatu jenis penerjemahan yang pada dasarnya masih sangat terikat pada tataran kata. Susunan kata dalam kalimat sasarannya sama persis dengan susunan kata dalam kalimat sumbernya. Penerjemahan jenis ini sangat dihindari karena hasilnya akan sulit dipahami. b. Penerjemahan Bebas (free translation) Penerjemahan bebas sering tidak terikat pada pencarian padanan kata atau kalimat, tetapi pencarian padanan itu cenderung terjadi pada tataran paragraf atau wacana. Ungkapan-ungkapan idiomatik dan peribahasa sering kali diterjemahkan secara bebas. c. Penerjemahan Harfiah (literal translation) Penerjemahan harfiah terletak antara penerjemahan kata demi kata dan penerjemahan bebas. Penerjemahan harfiah mungkin mula-mula dilakukan seperti penerjemahan kata demi kata, tetapi penerjemah kemudian menyesuaikan susunan kata dalam kalimat bahasa sasarannya yang sesuai dengan susunan kata dalam kalimat bahasa sasaran. d. Penerjemahan Dinamik Penerjemahan dinamik disebut juga sebagai penerjemahan wajar. Pesan dari bahasa sumber dialihkan dan diungkapkan dengan ungkapan-ungkapan lazim dalam bahasa sasaran. Segala sesuatu yang berbau asing atau kurang bersifat alami, baik dalam kaitannya dengan konteks budaya atau pun dalam pengungkapannya dalam bahasa sasaran sedapat mungkin dihindari. e. Penerjemahan Pragmatik (pragmatic translation) Penerjemahan pragmatik mengacu pada peralihan amanat dengan mementingkan ketepatan penyampaian informasi dalam bahasa sasaran yang sesuai dengan informasi yang terdapat dalam bahasa sumber. Penerjemahan pragmatik dapat dilihat dalam penerjemahan dokumen-dokumen teknik dan

3 7 niaga yang lebih mengutamakan informasi dan fakta. Penerjemahan lebih memusatkan perhatiannya pada peralihan informasi yang selengkap mungkin. f. Penerjemahan Estetik-puitik (esthetic-poetic translation) Dalam penerjemahan estetik-puitik, penerjemahan tidak hanya memusatkan perhatiannya pada masalah penyampaian informasi, tetapi juga pada masalah kesan, emosi, dan perasaan dengan mempertimbangkan keindahan bahasa sasaran. Penerjemahan jenis ini sulit dilakukan karena sastra bahasa sumber berbeda dari sastra bahasa sasaran, dan demikian juga kebudayaan yang melatarbelakanginya. g. Penerjemahan Etnografik Dalam penerjemahan etnografik, penerjemahan berusaha menjelaskan konteks budaya sumber dalam bahasa sasaran. Hal ini akan sukar dilakukan apabila suatu kata bahasa sumber ternyata belum atau tidak mempunyai padanan dalam bahasa sasaran, yang disebabkan oleh berbedanya budaya pemakai kedua bahasa itu. h. Penerjemahan Linguistik Penerjemahan linguistik adalah penerjemahan yang hanya berisi informasi linguistik yang implisit dalam bahasa sumber yang dijadikan eksplisit, dan yang dalam perubahan bentuk dipergunakan transformasi balik dan analisis komponen makna. Penerjemahan hanya menemukan informasi linguistik, seperti morfem, kata, frasa, klausa dan kalimat. Berdasarkan jenis-jenis penerjemahan yang telah dijelaskan sebelumnya, dalam penelitian ini penulis berfokus pada jenis penerjemahan harfiah yang merupakan gabungan dari penerjemahan kata demi kata dengan penerjemahan bebas karena identifikasi dalam penelitian ini mengarah pada masalah penerjemahan idiom Bahasa Inggris Idiom Menurut Simatupang (2000), idiom adalah ungkapan yang setidak-tidaknya terdiri atas dua kata yang maknanya tidak dapat diartikan secara harfiah dan yang berfungsi sebagai satu kesatuan semantis. Idiom merupakan kumpulan kata yang mempunyai makna baru yang berbeda dengan makna asli masing-masing pembentuk katanya (Utami, 2010) seperti pada kata to come clean. Sebagai orang yang awam, saat

4 8 membaca atau pun mendengar kata-kata tersebut, yang terpikirkan mengenai artinya adalah datang bersih dan jika ditelaahkan lebih lanjut, makna tersebut tidaklah masuk akal. Berdasarkan kamus idiom kata to come clean memiliki arti mengakui kesalahan. Arti tersebut sangatlah berbeda dari terjemahan masing-masing pembentuk katanya karena pemaknaan ungkapan idiom tidak dapat disimpulkan berdasarkan pengujian makna unsur pembentuk katanya (Crystal, 2003). Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mempelajari idiom, yaitu: 1. Situasi yang tepat untuk menggunakan idiom, apakah formal atau informal, 2. Pemilihan idiom yang tepat untuk diungkapkan dalam suatu situasi, 3. Pengungkapan idiom sebagai frasa yang tidak selalu dapat diubah-ubah kata penyusunnya. Dalam Bahasa Inggris lisan, idiom dipergunakan diberbagai situasi mulai dari percakapan sehari-sehari hingga rapat bisnis. Dalam Bahasa Inggris tertulis, idiom sangat umum dipergunakan dalam percetakaan karena penulis dapat menyampaikan headline berita dan artikelnya semenarik mungkin (Adrian-Vallance, 2001). Ada lebih dari 1000 kata idiom yang ada dunia dan telah dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai alat komunikasi. Banyaknya jumlah idiom tersebut, membuat peneliti mengklasifikasikan berbagai macam idiom berdasarkan bentuknya. Berikut merupakan jenis-jenis idiom yang diklasifikasikan oleh Utami (2010). 1. Idiom yang menggunakan kata kerja yang umum digunakan (common verbs) Contoh: to come clean (mengaku salah), to hold true (tetap jujur), to make believe (berpura-pura). 2. Idiom yang menggunakan kata kerja yang jarang digunakan (less common verbs) Contoh: to spill the beans (mengungkap rahasia), to stick around (tetap bersama), to pick holes (mencari-cari kesalahan). 3. Idiom yang menggunakan kata sifat sebagai intinya Contoh: hard times (hari-hari yang berat), dead tired (benar-benar lelah), to be high (mabuk). 4. Idiom yang menggunakan kata benda sebagai intinya Contoh: to fall into line (setuju), to be on the top of the world (merasa senang sekali), to get to the point (mengerti).

5 9 5. Peribahasa (proverbs) Contoh: Actions speak louder than words (tindakan lebih peting daripada katakata), It never rains but it pours (kesialan biasanya datang bersamaan), One man s trash is another man s treasure (Sesuatu yang tidak bermanfaat bagi seseorang bisa saja berguna bagi orang lain) Algoritma Pencocokan String (String Matching) Algoritma pencocokan string merupakan komponen dasar dalam pengimplementasian berbagai perangkat lunak praktis yang sudah ada. String matching digunakan untuk menemukan satu atau lebih string yang disebut dengan pattern (string yang akan dicocokkan ke dalam text) dalam string yang disebut dengan text (string yang diinput) (Charras & Lecroq, 2004). Menurut Singla dan Garg (2012), ada dua teknik utama dalam algoritma string matching yaitu exact matching dimana hasil pencocokannya mengandung string yang sama persis dengan string yang di-input, contohnya pada algoritma Needleman Wunsch, algoritma Smith Waterman, algoritma KMP, algoritma BMH dan approximate matching dimana hasil pencocokannya mengandung string yang tidak harus persis dengan string yang di-input, contohnya pada algoritma Fuzzy String Searching, algoritma Rabin Karp, algoritma Brute Force Algoritma Brute Force Charras dan Lecroq (2004) meneliti bahwa algoritma Brute Force digunakan dalam pengecekan pada setiap kedudukan dalam text dari karakter pertama hingga karakter akhir. Seusai pengecekan karakter pertama terjadi, maka proses shift dilakukan dengan berpindah tepat satu posisi ke arah kanan (berpindah ke karakter kedua, ketiga dan seterusnya). Algoritma Brute Force tidak memerlukan tahap praproses. Selama tahap pencarian, pembadingan karakter pada text dapat selesai pada posisi manapun. Kompleksitas waktu untuk tahap pencariannya bernilai O(m n) misalnya pada pencarian a m-1 pada a n. Perkiraan angka pembadingan karakter pada text yaitu 2n.

6 10 Berikut merupakan coding algoritma Brute Force dalam bahasa C. void BF (char *x, int m, char *y, int n) { int i, j; } /* Searching */ for (j = 0; j <= n m) { for (i = 0; i < m && x[i] == y[i + j]; ++i); if (i >= m) OUTPUT(j); } Pada algoritma Brute Force, diberikan y sebagai text dan x sebagai pattern. Maka dilakukanlah proses pencocokan pattern pada text-nya. Untuk tahap pencocokan pertama, dilakukan pencocokan terhadap text sepanjang karakter dari pattern. Apabila match karakter pertama pada text dan karakter pertama pada pattern, maka dimulailah proses pencocokan pertama. Pada pencocokan pertama ini, dilakukanlah pencocokan pada karakter kedua untuk masing-masing text dan pattern. Apabila ditemukan match pada pencocokan ini, maka lakukanlah pencocokan untuk karakter-karakter selanjutnya. Jika mismatch terjadi, maka proses berlanjut pada tahap pencocokan kedua. Tahap pencocokan kedua dilakukan dengan berpindah satu karakter ke arah kanan dari tahap pencocokan pertama. Dilakukanlah pencocokan karakter kedua dari text dan karakter pertama pada pattern awal pada tahap sebelumnya. Jika ditemukan match pada pencocokan ini, maka dimulailah proses pencocokan kedua. Selanjutnya lakukan pencocokan pada karakter ketiga pada text dan karakter kedua pada pattern. Apabila match, lanjutkan ke karakter-karakter berikutnya dan apabila mismatch, lakukan tahap pencocokan ketiga. Untuk memulai tahap pencocokan ketiga, berpindahlah satu karakter ke arah kanan terhadap text. Tahap demi tahap dilakukan pada proses pencocokan hingga ditemukan match pada text yang karakternya sama panjang terhadap karakter pada pattern. Proses berakhir saat karakter terakhir pada text telah dilakukan pencocokan ditemukan atau tidaknya pattern pada text.

7 11 Sebagai contoh, diberikan sejumlah karakter sebagai text = GCATCGCAGAGAGTATACAGTACG dan yang akan dicocokkan adalah pattern = GCAGAGAG sebagaimana dikutip pada Carras dan Lecroq (2004). Gambar 2.1 berikut akan menggambarkan proses pencocokan yang telah dijelaskan sebelumnya pada algoritma Brute Force dimana y merupakan text dan x merupakan pattern. Setelah dilakukan tahap pencocokan sepanjang karakter pada pattern, proses shift dilakukan dengan berpindah tepat satu karakter ke arah kanan terhadap text. Gambar 2.1 Ilustrasi tahap pencarian algoritma brute force

8 Gambar 2.1 Ilustrasi tahap pencarian algoritma brute force (lanjutan) 12

9 PHP Menurut Prasetyo (2008), PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan skrip yang bersifat server-side yang ditambahkan ke dalam skrip HTML. PHP sendiri merupakan singkatan dari Personal Home Page Tools. Skrip ini yang akan membuat suatu aplikasi website dapat diintegrasikan ke dalam HTML sehingga website tersebut tidak lagi bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis. Maksud dari bersifat server-side itu sendiri adalah pengerjaan skrip di lakukan di server, baru kemudian hasilnya dikirim ke browser. Cara penulisan script PHP terbagi atas empat style, yaitu: 1. Standard Style, dengan format: <?php?> 2. Short Style, dengan format: <??> 3. Javascript Style, dengan format: <script language= PHP > </script> 4. ASP Style, dengan format: <% %> 2.7. MySQL MySQL merupakan server database yang mendukung perintah SQL (Structured Query Language). Perintah dalam MySQL disebut dengan pernyataan (statement) dengan ciri khas pengakhirannya yang di tutup dengan tanda titik koma (;). Prinsip kerja dari MySQL yaitu dengan mengetikkan sejumlah pernyataan dan di akhiri dengan titik koma, maka program klien MySQL akan segera mengirim perintah tersebut ke server database MySQL dan kemudian memberikan respon yang sesuai dengan pernyataan yang diberikan. Pernyataan-pernyataan umum yang sering digunakan dalam MySQL adalah sebagai berikut: 1. SELECT digunakan untuk menampilkan informasi dari sebuah table pada database. 2. UPDATE digunakan untuk mengubah informasi dari sebuah table pada database. 3. DELETE digunakan untuk menghapus informasi dari sebuah table pada database. 4. INSERT digunakan untuk menambah informasi baru kedalam table pada database.

10 Pemodelan dan Unified Modeling Language (UML) Pemodelan merupakan gambaran sederhana dalam bentuk pemetaan dengan berbagai aturan-aturan tertentu. Pemodelan perangkat lunak digunakan untuk mempermudah tahapan berikutnya sehingga pengembangan dilakukan dengan lebih terencana.. Pada perkembangan teknik pemrograman berorientasi objek, muncullah sebuah standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang dibangun dengan menggunakan teknik pemrograman berorientasi objek, yaitu Unified Modeling Languge (UML). UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dn dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung. UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek (Rosa & Shalahuddin, 2011). UML terbaru adalah UML 2.3 dan pembagian kategorinya dapat diuraikan sebagai berikut: Structure Diagrams, digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan. Structure Diagrams terbagi atas: o Class Diagram, menggambarkan struktur sistem dari segi pendefenisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi. o Object Diagram, menggambarkan struktur sistem dari segi penamaan objek dan jalannya objek dalam sistem. Pada diagram objek harus dipastikan semua kelas yang sudah didefenisian pada diagram kelas harus dipakai objeknya, karena jika tidak, pendefinisian kelas itu tidak dapat dipertanggungjawabkan. o Component Diagram, menunjukkan organisasi dan ketergantungan di antara kumpulan komponen dalam sebuah sistem. Diagram komponen fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada di dalam sistem. o Composite Structure Diagram, menggambarkan struktur dari bagian-bagian yang saling terhubung maupun mendeskripsikan struktur pada saat berjalan (runtime) dari instance yang saling terhubung.

11 15 o Package Diagram, menyediakan cara mengumpulkan elemen-elemen yang saling terkait dalam diagram UML. Hampir semua diagram dalam UML dapat dikelompokkan menggunakan package diagram. o Deployment Diagram, menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi. Deployment diagram juga dapat digunakan untuk memodelkan embedded system, sistem client/server, sistem terdistribusi murni dan rekayasa ulang aplikasi. Behavior Diagrams, digunakan untuk menggambarkan kelakukan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem. Behavior Diagrams terbagi atas: o Use Case Diagram, pemodelan untuk kelakukan sistem informasi yang akan dibuat. Use Case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak mengunakan fungsi-fungsi itu. o Activity Diagram, menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem. o State Machine Diagram, menggambarkan perubahan status atau transisi status dari sebuah mesin atau sistem. Perubahan tersebut digambarkan dalam suatu graf berarah. State Machine Diagram merupakan pengembangan dari diagram Finite State Automata denan penambahan beberapa fitur dan konsep baru. Interaction Diagrams, digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antarsubsistem pada suatu sistem. Interaction Diagrams terbagi atas: o Sequence Diagram, menggambarkan kelakukan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antarobjek. Oleh karena itu, untuk menggambarkan diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu.

12 16 o o o Communication Diagram, menggambarkan interaksi antarobjek/bagian dalam bentuk urutan pengiriman pesan. Diagram komunikasi merepresentasikan informasi yang diperoleh dari diagram kelas, diagram sekuen dan diagram use case untuk mendeskripsikan gabungan antara struktur statis dan tingkah laku dinamis dari suatu sistem. Timing Diagram, menggambarkan tingkah laku sistem dalam periode waktu tertentu. Timing Diagram biasanya digunakan untuk mendeskripsikan operasi alat digital karena penggambaran secara visual akan lebih mudah dipahami daripada dengan kata-kata. Interaction Overview Diagram, menggambarkan sekumpulan urutan aktivitas. Interaction Overview Diagram adalah bentuk aktivitas diagram yang setiap titik merepresentasikan diagram interaksi. Interaksi diagram dapat meliputi diagram sekuen, diagram komunikasi, interaction overview diagram dan timing diagram. 2.9 Penelitian Terdahulu Dalam melakukan penelitian, penulis membutuhkan beberapa bahan penelitian yang sudah pernah dilakukan peneliti-peneliti lainnya mengenai masalah penerjemahan dan algoritma Brute Force. Crepinsek et al (2005) telah mencoba menggunakan pendekatan Brute Force dalam penelitian pada pengesktraksian tata bahasa dari pemrograman dimana Brute Force digunakan untuk pencarian karakter spasi pada induksi tata bahasa bebaskonteks. Lin (2009) telah berhasil membuktikan algoritma Brute Force bekerja lebih efisien saat menggunakan tiga buah algoritma dalam menyelesaikan penelitian perbandingan kesamaan koleksi dokumentasi. Alawneh et al (2011) juga telah melakukan penelitian mengenai mesin penerjemah kalimat menggunakan pendekatan hybrid-based dan penerjemahan dilakukan dari Bahasa Inggris ke Bahasa Arab. Antony (2013) telah meneliti dan melakukan survei mengenai pendekatan yang dilakukan dalam mesin penerjemah berbahasa India dan menyimpulkan bahwa pendekatan statistik dan hybrid yang paling umum digunakan. Untuk penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya, dapat dilihat pada Tabel 2.1.

13 17 Table 2.1 Tabel penelitian terdahulu No Peneliti Judul Penelitian Crepinsek et 1 al (2005) 2 Lin (2009) Alawneh et al 3 (2011) Antony 4 (2013) Extracting Grammar from Programs: Brute Force Approach Brute Force and Indexed Approaches to Pairwise Document Similarity Comparisons with MapReduce Machine Translation from English to Arabic Machine Translation Approaches and Survey for Indian Languages

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan membahas landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka pikir dan hipotesis yang mendasari penyelesaian permasalahan dalam penentuan jarak terpendek untuk Pendistribusian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka pikir dan hipotesis yang mendasari penyelesaian permasalahan dalam penentuan jarak terpendek untuk order picking

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web Aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser dan diakses melalui jaringan komputer. Aplikasi berbasis web

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia IT (Information Technology) dengan hadirnya mesin pencarian (Search Engine) di dalam sistem komputer yang merupakan salah satu fasilitas internet

Lebih terperinci

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2 PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1. Aplikasi Web Aplikasi merupakan sekumpulan program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melakukan tugas tertentu. Dengan kata lain, aplikasi bisa disebut juga dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Android versi 2.2 (Froyo :Frozen Yoghurt) Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahanperubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENYEBARAN UPT(UNIT PELAKSANA TEKNIS) DAN KPC(KANTOR POS CABANG) PADA PT POS INDONESIA BERBASIS WEB

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENYEBARAN UPT(UNIT PELAKSANA TEKNIS) DAN KPC(KANTOR POS CABANG) PADA PT POS INDONESIA BERBASIS WEB SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENYEBARAN UPT(UNIT PELAKSANA TEKNIS) DAN KPC(KANTOR POS CABANG) PADA PT POS INDONESIA BERBASIS WEB Murni Marbun Program Studi Teknik Informatika STMIK Pelita Nusantara Medan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya. Prosedur didefinisikan

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PENCARIAN LABOR DAN LOKAL UNTUK KULIAH PENGGANTI DI UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG

PERANCANGAN APLIKASI PENCARIAN LABOR DAN LOKAL UNTUK KULIAH PENGGANTI DI UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG PERANCANGAN APLIKASI PENCARIAN LABOR DAN LOKAL UNTUK KULIAH PENGGANTI DI UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG Febri Hadi, Syafri Arlis, Sugeng Hariyanto Universitas Putra Indonesia YPTK Padang e-mail:

Lebih terperinci

Bab III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan ala penelitian berupa perangkat keras

Bab III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan ala penelitian berupa perangkat keras Bab III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian Pada penelitian ini menggunakan ala penelitian berupa perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu: a. Perangkat keras 1. Processor Intel Core

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram DAFTAR ISTILAH Activity Diagram Actor Admin Adobe Dreamweaver AIX Analysis Apache Aplikasi ASP diagram yang digunakan untuk memodelkan aktivitas bisnis pada suatu sesuatu untuk mewakili peran yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 1.8. Quer Quer adalah satu atau beberapa kata atau frase / kalimat ang di masukan / di ketikan oleh pengguna saat melakukan pencarian pada search engine (google atau search engine

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1 Analisis Masalah EHCPanelskripsi adalah software penghubung antara hosting dengan website dan domain. Saat menyewa sebuah hosting maupun memesan website,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam ilmu kesehatan banyak terdapat istilah medis yang berasal dari bahasa Yunani atau Latin. Secara umum, istilah yang berkaitan dengan diagnosis dan operasi memiliki

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 UNIFIED MODELLING LANGUAGE Menurut Fowler (2005:1) Unified Modelling Language (selanjutnya disebut UML) adalah keluarga notasi grafis yang didukung meta-model tunggal, yang membantu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Sistem merupakan salah satu yang terpenting dalam sebuah perusahaan yang dapat membentuk kegiatan usaha untuk mencapai kemajuan dan target yang dibutuhkan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Kamus Kamus adalah sejenis buku rujukan yang menerangkan makna kata-kata. Kamus berfungsi untuk membantu seseorang mengenal perkataan baru. Selain menerangkan maksud kata

Lebih terperinci

SEJARAH UML DAN JENISNYA

SEJARAH UML DAN JENISNYA SEJARAH UML DAN JENISNYA Elya Hestika Asiyah e.hestika@yahoo.com :: http://penulis.com Abstrak UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa untuk menetukan, visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan merupakan faktor penting di dalam penunjang transformasi antara sumber ilmu (koleksi) dengan pencari ilmu (pengunjung). Perpustakaan juga sering disebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Secara umum sistem dapat di definisikan sebagai sekumpulan objek, ide, berikut saling ketergantungan (inter - relasi) di dalam usaha mencapai suatu tujuan atau dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. BAB II LANDASAN TEORI Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur

Lebih terperinci

Gambar Use Case Diagram

Gambar Use Case Diagram 1. Use Case Diagram Use case adalah abstraksi dari interaksi antara system dan actor. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user sebuah system dengan sistemnya sendiri melalui

Lebih terperinci

II.3.5 Statechart Diagram... II-14 II.3.6 Activity Diagram... II-15 II.3.7 Component Diagram... II-16 II.3.8 Deployment Diagram... II-16 II.3.

II.3.5 Statechart Diagram... II-14 II.3.6 Activity Diagram... II-15 II.3.7 Component Diagram... II-16 II.3.8 Deployment Diagram... II-16 II.3. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN... iii ABSTRAK... iv ABSTRACT... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Radite Purwahana dalam tugas akhirnya telah membuat tugas akhir yang berjudul RAPOR ONLINE SMA N 8 SURAKARTA BERBASIS PHP, MYSQL, DAN SMS

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 64 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Pengertian Sistem Aplikasi Sistem yang akan dibangun merupakan sistem aplikasi mobile web yang bernama Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit. Aplikasi tersebut

Lebih terperinci

WEBSITE SKY TV PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE UML BASED WEB ENGINEERING (UWE)

WEBSITE SKY TV PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE UML BASED WEB ENGINEERING (UWE) WEBSITE SKY TV PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE UML BASED WEB ENGINEERING (UWE) Dina Nurpadila Siska Indriyani Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak Website merupakan sebuah media

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Sistem Menurut Alfattah (2007:3) sistem adalah sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek yang biasa dilihat

Lebih terperinci

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM MAKALAH T02/Use Case Diagram ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM Nama : Abdul Kholik NIM : 05.05.2684 E mail : ik.kyoe.san@gmail.com Sumber : http://artikel.webgaul.com/iptek/unifiedmodellinglanguage.htm

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling memengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

Algoritme Pencocokan String (String Matching) Menurut Black (2016), string adalah susunan dari karakter-karakter (angka, alfabet, atau karakte

Algoritme Pencocokan String (String Matching) Menurut Black (2016), string adalah susunan dari karakter-karakter (angka, alfabet, atau karakte II KAJIAN PUSTAKA 2! KAJIAN PUSTAKA 2.1! Ejaan Bahasa Indonesia Ejaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016) adalah kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam tulisan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 E-Commerce 2.1.1 Definisi E-Commerce E-Commerce atau yang biasa disebut juga dengan istilah Ecom atau Emmerce atau EC merupakan pertukaran bisnis yang rutin dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perangkat Lunak Perangkat Lunak adalah perintah (program komputer) yang bila dieksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang diinginkan atau mengatur struktur data memungkinkan

Lebih terperinci

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Tahapan Penelitian Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang terbagi dalam empat tahapan, yaitu: (1) Analisis kebutuhan dan pengumpulan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka yang berhubungan dengan topik yang penulis bahas adalah sistem penerimaan siswa baru SMA Al-Muayyad Surakarta (http://psb.sma-almuayyad.sch.id/),

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lahirnya teknologi informasi komputer dan fasilitas pendukungnya seperti layanan internet saat ini membuat perkembangan yang sangat luas. Segala informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Berbasis Web Yang dimaksud dengan aplikasi web atau aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser. Aplikasi seperti ini pertama kali dibangun hanya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Teori sistem secara umum yang pertama kali diuraikan adalah istilah sistem yang sekarang ini banyak dipakai. Banyak orang berbicara mengenai karakteristik

Lebih terperinci

Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering

Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering BPR Tahap 1 (Persiapan) Telaahan Business Process Reengineering (BPR) Tahap 1 - Persiapan Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering Apa yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Bagian-bagian yang memiliki keterkaitan pengoperasian dalam mencapai suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem informasi dapat dibuat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LAPORAN TUGAS AKHIR... ii

DAFTAR ISI. LAPORAN TUGAS AKHIR... ii DAFTAR ISI LAPORAN TUGAS AKHIR... i LAPORAN TUGAS AKHIR... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xiii INTISARI... xiv ABSTRACT... xv BAB

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1.1 Pengertian Sistem Jeperson Hutahaean (2015:2) mengungkapkan : Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Sistem Menurut Jogiyanto (2001) terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi Akuntansi Menurut (Anastasia Diana & Lilis Setiawati ; 2011 : 4), Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi Geografis Geographic Information System (GIS), merupakan suatu sistem (berbasiskan komputer) yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penunjang Al-Quran untuk memudahkan untuk mempelajarinya, yang bisa

BAB I PENDAHULUAN. penunjang Al-Quran untuk memudahkan untuk mempelajarinya, yang bisa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat ini sudah banyak aplikasi penunjang Al-Quran untuk memudahkan untuk mempelajarinya, yang bisa disebut atau di artikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi Geografis Geographic Information System (GIS), merupakan suatu sistem (berbasiskan komputer) yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perjalanan Dinas 2.1.1 Pengertian Perjalanan Dinas Perjalanan dinas secara umum adalah perjalanan yang dilakukan oleh karwaran atau pegawai suatu perusahaan yang berkitan dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab Tinjauan Pustaka memuat uraian gambaran umum dan fungsi-fungsi pada perpustakaan, pengertian sistem informasi, dan kaitan antara perpustakaan dan sistem informasi. 2.1. Perpustakaan

Lebih terperinci

Web Services Penilaian pada Sistem Informasi Akademik (Studi Kasus : FMIPA Unmul) Lina Yahdiyani Inayatuzzahrah

Web Services Penilaian pada Sistem Informasi Akademik (Studi Kasus : FMIPA Unmul) Lina Yahdiyani Inayatuzzahrah Web Services Penilaian pada Sistem Informasi Akademik (Studi Kasus : FMIPA Unmul) Lina Yahdiyani Inayatuzzahrah 1107055052 BAB 1 Pendahuluan 1 Latar Belakang 2 Rumusan Masalah 3 Batasan Masalah 4 Tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Penelitian Terdahulu Selama ini masih banyak sekolah yang belum secara maksimal memanfaatkan teknologi informasi. Sistem penyimpanan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berikut merupakan desain penelitian yang akan digunakan pada proses penelitian penerapan Hidden Markov Models : 40 Studi Literatur dan Kepustakaan Rumusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang [1] [2] [3] [4] [5]

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang [1] [2] [3] [4] [5] BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Algoritma adalah prosedur komputasi yang terdefinisi dengan baik yang menggunakan beberapa nilai sebagai masukan dan menghasilkan beberapa nilai yang disebut keluaran.

Lebih terperinci

6.4 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

6.4 Siklus Hidup Pengembangan Sistem 6.4 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Pengembangan sistem informasi merupakan suatu proses yang kompleks, mahal karena menggunakan banyak sumberdaya dan membutuhkan waktu yang lama dari berbulan-bulan sampai

Lebih terperinci

lainnya. Android juga menggunakan sistem layar sentuh (touch screen) yang memudahkan pelanggan dalam penanganan navigasinya. Para pelaku bisnis telah

lainnya. Android juga menggunakan sistem layar sentuh (touch screen) yang memudahkan pelanggan dalam penanganan navigasinya. Para pelaku bisnis telah APLIKASI PEMESANAN MAKANAN PADA RESTORAN BERBASIS ANDROID DAN PHP MENGGUNAKAN PROTOKOL JSON Anggia Kusumawaty Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 10 November 2012

Lebih terperinci

FRAMEWORK PHP BERBASIS KOMPONEN UNTUK MEMBUAT FORMULIR DAN LAPORAN SECARA OTOMATIS ABSTRAK

FRAMEWORK PHP BERBASIS KOMPONEN UNTUK MEMBUAT FORMULIR DAN LAPORAN SECARA OTOMATIS ABSTRAK 1 FRAMEWORK PHP BERBASIS KOMPONEN UNTUK MEMBUAT FORMULIR DAN LAPORAN SECARA OTOMATIS ALI MUHTAS Program Studi Sistem Informasi S1, Fakultas Ilmu Komputer ABSTRAK Dalam pembangunan aplikasi perlu adanya

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI SEKOLAH (STUDI KASUS SMP N 2 PATIKRAJA BANYUMAS)

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI SEKOLAH (STUDI KASUS SMP N 2 PATIKRAJA BANYUMAS) PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI SEKOLAH (STUDI KASUS SMP N 2 PATIKRAJA BANYUMAS) Ajeng Puspitasari Rahastri 1, Tengku A. Riza, ST.,MT.2, Rohmat Tulloh 3 1,2, Prodi D3 Teknik Telekomunikasi,

Lebih terperinci

Pengenalan Script. Definisi HTML

Pengenalan Script. Definisi HTML 1 Pengenalan Script Pada bab ini akan dibahas bahasa script yang dapat digunakan untuk membuat halaman web. Untuk dapat membuat halaman web bahasa script pertama yang harus anda kenal adalah HTML. HTML

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI BERBASIS WEBSITE PADA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUHAMMADIYAH PALOPO. Freggi Soegri

MEDIA PEMBELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI BERBASIS WEBSITE PADA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUHAMMADIYAH PALOPO. Freggi Soegri MEDIA PEMBELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI BERBASIS WEBSITE PADA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUHAMMADIYAH PALOPO Freggi Soegri Teknik Informatika, Fakultas Teknik Komputer, Universitas Cokroaminoto Palopo

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iii iv v vii xi xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1

Lebih terperinci

SISTEM PEMANTAUAN DISTRIBUSI PEMBAYARAN PARKIR MELALUI INTERNET

SISTEM PEMANTAUAN DISTRIBUSI PEMBAYARAN PARKIR MELALUI INTERNET SISTEM PEMANTAUAN DISTRIBUSI PEMBAYARAN PARKIR MELALUI INTERNET Kartika Megasari Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Gunadarma kartika87ms@gmail.com 29 September 2009 ABSTRAKSI

Lebih terperinci

7

7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Sejumlah penelitian yang sejenis dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis sudah pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Penelitian-penelitian tersebut

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Secara umum pengertian inventori adalah stock barang yang harus dimiliki

BAB III LANDASAN TEORI. Secara umum pengertian inventori adalah stock barang yang harus dimiliki BAB III LANDASAN TEORI 1.1. Inventori Secara umum pengertian inventori adalah stock barang yang harus dimiliki oleh prusahaan baik bahan baku, barang yang sudah diproses, dan barang jadi. (Ballou, 2004)

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Aplikasi Aplikasi adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft Word, Microsoft Excel. (Dhanta (2009:32)).

Lebih terperinci

Lampiran 1 - Pengenalan terhadap UML (Unified Model Language)

Lampiran 1 - Pengenalan terhadap UML (Unified Model Language) L1 Lampiran 1 - Pengenalan terhadap UML (Unified Model Language) Latar belakang UML merupakan suatu bahasa penyatuan yang memungkinkan para professional IT untuk menggambarkan aplikasi computer. Suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian LPJ dan Fungsinya LPJ merupakan singkatan dari Laporan Pertanggung Jawaban. LPJ adalah suatu dokumen tertulis yang disusun dengan tujuan memberikan laporan tentang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Komputer Asropudin (2013:19), Komputer alat bantu pemrosesan data secara elektronik dan cara pemrosesan datanya berdasarkan urutan instruksi atau

Lebih terperinci

Disain System Berorientasi Objek (Unified Modeling Language) ( Studi Kasus : Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan )

Disain System Berorientasi Objek (Unified Modeling Language) ( Studi Kasus : Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan ) Disain System Berorientasi Objek (Unified Modeling Language) ( Studi Kasus : Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan ) BEDA DFD DAN UML DFD ORIENTASI DATA UML INTERAKSI AKTOR O Kotak/Entitas O, Aktor Entitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sumber pertama dan utama yang banyak memuat ajaran-ajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sumber pertama dan utama yang banyak memuat ajaran-ajaran yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Al-qur an dan hadits sebagai sumber pedoman hidup, sumber hukum dan ajaran dalam islam antara satu dengan yang lain tidak dapat dipisahkan. Al qur an sebagai sumber

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling memengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam perusahaan atau instansi tentu nya memiliki data yang cukup besar, salah satunya adalah inventory. Suatu kegiatan dalam proses pengolahan data pada suatu gudang

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 PENERAPAN METODE STRING MATCHING PADA APLIKASI KAMUS BAHASA KEDOKTERAN BERBASIS JAVA ME Joni Parlin

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi

BAB II LANDASAN TEORI. Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi BAB II LANDASAN TEORI 2.1Perangkat Lunak Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi memberikan fungsi dan petunjuk kerja seperti yang diinginkan. Struktur data yang

Lebih terperinci

31

31 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Analisa sistem dapat diartikan sebagai sebuah Analisa terhadap sebuah sistem informasi yang utuh di pecah ke dalam bagian-bagian lebih kecil sehingga

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Code Sharing Sebagai Alat Bantu Media Interaktif Perkuliahan Pada Mata Kuliah Pemrograman Web

Rancang Bangun Aplikasi Code Sharing Sebagai Alat Bantu Media Interaktif Perkuliahan Pada Mata Kuliah Pemrograman Web 1 Rancang Bangun Aplikasi Code Sharing Sebagai Alat Bantu Media Interaktif Perkuliahan Pada Mata Kuliah Pemrograman Web Ar-Razy Muhammad 1, Heri Priyanto 2, Novi Safriadi 3 Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Bab I : Pendahuluan Bab II : Landasan Teori

DAFTAR ISI Bab I : Pendahuluan Bab II : Landasan Teori DAFTAR ISI Halaman Judul... i Halaman Pengesahan Dosen Pembimbing... ii Halaman Pengesahan Dosen Penguji... iii Abstrak... iv Kata pengantar... v Daftar Isi... vii Daftar Tabel... xiv Daftar Gambar...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II. 1. Aplikasi Pengertian aplikasi adalah program siap pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah dari pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan mendapatkan hasil yang

Lebih terperinci

Unified Modelling Language (UML)

Unified Modelling Language (UML) Unified Modelling Language (UML) Tatik yuniati Abstrak Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pendekatan komponen.dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan

BAB II LANDASAN TEORI. pendekatan komponen.dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen.dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN BAGIAN-BAGIAN OTAK MANUSIA

MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN BAGIAN-BAGIAN OTAK MANUSIA MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN BAGIAN-BAGIAN OTAK MANUSIA Ardiles Sinaga, M.T 1, Biduni Eliza Syebat Muryati.Putri 2 Program Studi Teknik Informatika, STMIK LPKIA BANDUNG Jln. Soekarno Hatta No. 456 Bandung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006) Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi Geografis Secara garis besar, sistem dapat diartikan sebagai sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Internet Menurut Prakoso (2007), Internet adalah sebuah kumpulan jaringan komputer lokal yang menggunakan perangkat lunak internet dan protokol TCP/IP atau HTTP. Oleh karena

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem II T02 Use Case

Analisis dan Perancangan Sistem II T02 Use Case Analisis dan Perancangan Sistem II T02 Use Case Disusun O L E H Elsita S.N 04.05.2569 Institut Sains & Teknologi Akprind Yogyakarta 2006/2007 Bagian-bagian utama dari UML adalah view, diagram, model element,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Web WEB merupakan kumpulan informasi pada server komputer yang terhubung satu sama lain dalam jaringan internet, sedangkan aplikasi berbasis web (web base aplication)

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI UJIAN ONLINE

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI UJIAN ONLINE RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI UJIAN ONLINE Oleh : 1 Nasril 2 Adri Yanto Saputra Manajemen Informatika, Politeknik LP3I Jakarta Gedung Sentra Kramat Jl. Kramat Raya No. 7-9 Jakarta Pusat 10450 Telp. 021-31904598

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Informasi II.1.1. Sistem Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai

Lebih terperinci

Bab II Dasar Teori. 2.1 Sistem Informasi Monitoring

Bab II Dasar Teori. 2.1 Sistem Informasi Monitoring Bab II Dasar Teori 2.1 Sistem Informasi Monitoring 2.1.1 Sistem Informasi a. Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut David, G.B,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN WEBSITE JURNAL ILMIAH BIDANG KOMPUTER (STUDI KASUS : PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MULAWARMAN)

RANCANG BANGUN WEBSITE JURNAL ILMIAH BIDANG KOMPUTER (STUDI KASUS : PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MULAWARMAN) Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 10 No. 2 September 2015 25 RANCANG BANGUN WEBSITE JURNAL ILMIAH BIDANG KOMPUTER (STUDI KASUS : PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MULAWARMAN) Dana Pranata 1), Hamdani

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam e-learning terutama yang berbasis web, terdapat dua konsep belajar yang berbeda, yaitu Virtual Learning Environment (VLE) dan Personal Learning Environment

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 merupakan desain penelitian yang akan digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 merupakan desain penelitian yang akan digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Gambar 3.1 merupakan desain penelitian yang akan digunakan dalam proses penelitian penerapan algoritma K-Means pada clustering berita berbahasa Indonesia.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Mentoring Mentoring merupakan kegiatan ekstrakurikuler terstruktur yang wajib diikuti seluruh mahasiswa baru mulai angkatan tahun akademik 2004/2005, atau seluruh mahasiswa yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya,

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Web Pada awalnya aplikasi web dibangun dengan hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. keluaran. Berikut gambaran umum sebuah sistem.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. keluaran. Berikut gambaran umum sebuah sistem. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Konsep Dasar Sistem Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu (Hartono, 1999). Model umum sebuah sistem terdiri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Sistem Menurut (Asbon Hendra :2012 : 157) Sistem merupakan kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling memengaruhi dalam melakukan kegiatan

Lebih terperinci