Pengembangan Sistem Deteksi Karbon Monoksida Berbasis IoT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengembangan Sistem Deteksi Karbon Monoksida Berbasis IoT"

Transkripsi

1 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm Pengembangan Sistem Deteksi Karbon Monoksida Berbasis IoT Salman Al Farizi 1, Eko Sakti Pramukantoro 2, Heru Nurwarsito 3 Program Studi Teknik Informatika, 1 kendi20anam@gmail.com, 2 ekosakti@ub.ac.id, 3 heru@ub.ac.id Abstrak Faktor kesehatan menjadi salah satu peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup manusia. Rendahnya kualitas udara di kota padat penduduk dapat menyebabkan penurunan tingkat kesehatan secara signifikan. Karbon monoksida sebagai polutan utama berhak mendapatkan sorotan lebih dalam penanganannya. Penelitian ini fokus terhadap pendeteksian gas karbon monoksida di dalam ruangan. Pada penelitian sebelumnya telah dikembangkan IoT middleware yang dapat memecahkan masalah interoperabilitas sintaksis. Sistem yang dikembangkan akan diintegrasikan dengan IoT middleware yang sudah ada. Untuk memudahkan interaksi dengan pengguna, pengembangan dilakukan dengan pembuatan aplikasi untuk telepon pintar berbasis sistem operasi Android yang memberikan antarmuka yang lebih mudah dimengerti oleh pengguna dan dapat memberikan pemberitahuan di aplikasi apabila nilai pembacaan sensor melebihi batas aman. Terdapat beberapa parameter untuk menguji sistem yang dikembangkan, diantaranya integrasi, pengujian sistem berbasis konteks, dan Quality of Service (QoS). Berdasarkan hasil pengujian pada sistem ini, didapatkan bahwa sistem yang dikembangkan memiliki integritas data yang sempurna. Disisi lain, sistem yang dikembangkan memenuhi kaidah komputasi berbasis konteks. Kata kunci: Internet of Things, sensor, karbon monoksida, middleware, integritas Abstract Health factors become one of the important role in improving the quality of human life. Low air quality in densely populated cities can lead to a significant drop in health care. Carbon monoxide as the main pollutant of the capital deserves more spotlight in its handling. This research focuses on indoor detection of carbon monoxide gas. In the previous research, IoT middleware was developed which can solve syntactical interoperability problem. This developing system will be integrated with existing IOT middleware. To facilitate user interaction, the development is done by making apps for smart phones based on the Android operating system that provide a user-friendly interface and can provide notifications in the app if the sensor readout value exceeds the safe limit. There are several parameters to test the developed system, including integration, context-awareness testing, and Quality of Service (QoS). Based on the results of testing on this system, it was found that the developed system has perfect data integrity. On the other hand, developed systems meet the rules of context-awareness computing. Keywords: Internet of Things, sensor, carbon monoxide, middleware, integrity 1. PENDAHULUAN 1Faktor kesehatan menjadi 1salah satu peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup manusia. Penggunaan berbagai macam sensor secara langsung sudah banyak diaplikasikan di beberapa negara maju untuk memonitor kondisi lingkungan, seperti kualitas air, udara, dan tanah. Salah 1satu ciri udara bersih adalah terbebas dari zat polutan, baik polutan primer maupun sekunder. Karbon Monoksida yang memiliki rumus kimia CO merupakan polutan terbesar, terutama pada kota kota metropolitan. Gas CO tidak dapat terbentuk dari aktifitas alami, namun bisa dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna seperti pada kendaraan bermotor yang tidak memiliki catalytic converter dan asap pabrik. CO sering dijuluki Silent Killer karena sifatnya yang tidak berwarna dan tidak berbau. Hemoglobin (Hb) dalam darah manusia yang bertugas untuk mengikat Oksigen (O2) dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, akan lebih tertarik untuk mengikat CO dikarenakan berat jenisnya yang lebih ringan. 1Oleh karena sifatnya yang dapat mengganggu kinerja Hemoglobin di dalam tubuh dalam mengikat 4164

2 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4165 Oksigen, CO dianggap sebagai polutan dan masuk ke dalam golongan zat berbahaya (Sac, 2015). Beberapa peneliti telah melakukan riset mengenai penggunaan Internet of Things untuk memonitor kualitas udara seperti (Dutta, 2016) yang meneliti tentang peluang mendeteksi keramaian berdasarkan tingkat kualitas udara. Peneliti lain (Jangid, 2016) 1memaparkan sebuah model prototype pengembangan monitoring kualitas udara menggunakan modul GSM untuk pengiriman datanya. Di sisi lain, (Yang, 2015) menampilkan sebuah sistem yang mampu memonitoring kualitas udara dalam ruangan. Disisi lain (Charith Perera, 2014) menerangkan tentang pentingnya maksud dari sebuah data yang ada pada Internet of Things. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Anwari dan pentingnya memantau kualitas udara, dikembangkanlah sistem middleware yang sudah ada untuk memantau kadar karbon monoksida dalam ruangan. Data dari sensor MQ-7 1yang digunakan akan diteruskan ke middleware yang dikembangkan (Anwari, 2017), dari middleware dikirimkan untuk diolah oleh data center sebelum diterima perangkat akhir pengguna. 2. DASAR TEORI 2.1 Internet of Things Internet of things pada dasarnya menghubungkan semua perangkat yang memiliki tombol on dan off ke internet. Perangkat yang dimaksud bisa berupa telepon genggam, mesin penggiling kopi, mesin cuci, lampu, jam tangan pintar, dan hampir semua barang yang dapat dibayangkan. Bagian dari sebuah sistem juga dapat dikendalikan, seperti pintu pada rumah, bor pada mesin pengebor minyak. Istilah Internet of Things 1sering disebut sebagai teknologi masa kini, yaitu teknologi yang memanfaatkan perangkat komputer berukuran mini dan dapat terhubung dengan jaringan lokal ataupun internet. Perangkat yang digunakan didesain untuk menggunakan daya yang kecil, sehingga perangkat tersebut hanya bisa menjalankan perintah perintah sederhana. Internet of Things sudah banyak diaplikasikan pada Smart Home saat ini. Perangkat ini diatur untuk melakukan tugas tugas tertentu saja seperti layaknya sistem yang tertanam untuk membaca data dari sensor. Internet of Things juga dapat digunakan sebagai perangkat perantara antara sensor dengan pengguna dan dapat berperan juga untuk mengontrol aktuator (Morgan, 2014). 2.2 AirSense Dutta menawarkan sebuah perangkat yang ringan, rendah daya, dan murah untuk memonitor kualitas udara. Perangkat ini disebut dengan Air Quality Monitoring Device (AQMD) (Dutta, 2016). Dutta juga mendemonstrasikan bagaimana AQMD dan smartphone dalam keramaian berkolaborasi mengumpulkan dan berbagi data menarik ke penyimpanan cloud. Dutta menggunakan Arduino Pro Mini dalam merancang AQMD. Sensor yang digunakan untuk menentukan kualitas udara adalah MQ-135. Sensor tersebut peka terhadap gas amonia dan benzena. Koneksi antara sensor dan perangkat akhir pengguna menggunakan Bluetooth. Perangkat akhir pengguna berupa smartphone atau tablet berbasis android yang kemudian perangkat tersebut dipasang sebuah aplikasi untuk menerima data dari Arduino Pro Mini melalui Bluetooth. 2.3 An Embedded System Model for Air Quality Monitoring Jangid menawarkan sebuah rancangan sistem embedded untuk memantau kualitas udara (Jangid, 2016). Dalam rancangannya, Jangid menggunakan Arduino yang memiliki processor ATmega328. Sensor yang ditempelkan pada Arduino ada tiga macam, yaitu MQ-7, DHT-22, dan Sharp GP2Y1010AU0F. Untuk masalah komunikasinya, Arduino dipasangkan dengan modul GSM sebagai wireless modem agar dapat menjangkau jaringan internet. Pada perancangan sistem ini, Arduino juga akan dilengkapi dengan sebuah layar untuk melihat data hasil pembacaan oleh sensor. Apabila data yang dibaca sensor melebihi batas tresshold, maka Arduino akan mengirimkan pesan SMS kepada pengguna. Kemudian pengguna akan membaca dan membalas sms tersebut dengan perintah khusus. Di sini Jangid menggunakan Air purifier dan dehumidifier sebagai aktuator. Pengguna mengirimkan pesan perintah khusus yang nantinya akan dapat menyalakan atau mematikan Air purifier dan dehumidifier. 2.4 Middleware Anwari mengatakan bahwa Internet of Things merupakan perpaduan antara internet dan ubiquitos computing. IoT melibatkan interaksi antara beragam perangkat seperti sensor,

3 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4166 agregator, aktuator dan aplikasi dalam berbagai macam domain. Pada dasarnya IoT terdiri dari dua komponen utama yakni internet dan things. Internet merupakan gabungan infrastruktur jaringan dalam skala masif dan berkembang dinamis berdasarkan standar dan protokol komunikasi yang mendukung interoperabilitas. Sedangkan things merupakan benda atau perangkat baik konkret maupun virtual yang memiliki identitas, atribut, karakteristik dan dapat berkomunikasi satu sama lain melalui sebuah interface. Salah satu permasalahan utama Internet of Things adalah interoperabilitas. Middleware yang digunakan merupakan middleware multi-protokol berbasis CoAP dan. Middleware dikembangkan menggunakan paradigma event-driven dan arsitektur ends-to-middle oleh (Anwari, 2017). Middleware yang telah dikembangkan oleh Anwari memiliki arsitektur yang terdiri dari tiga bagian, yaitu sensor gateway, service unit, dan application gateway. Arsitektur middleware dijelaskan pada gambar 1 sebagai berikut. Gambar 1. Arsitektur Middleware Middleware dijalankan menggunakan raspberry pi 2 model B yang sudah terpasang USB Adapter TL-WN722N TP-Link sebagai wireless adapter dan dapat dimanfaatkan oleh raspberry pi sebagai access point. Pengiriman data menggunakan pola publish-subscribe. Sensor gateway menyediakan antarmuka bagi sensor untuk mengirimkan data melalui protokol mqtt dan qoap. Service unit berfungsi untuk mengatur topik yang di-subscribe oleh subscriber dan bertanggung jawab mengirimkan data yang diminta oleh subscriber. Application gateway menyediakan antarmuka bagi subscriber untuk meminta topik dan menerima data melalui protokol websocket. 3. METODOLOGI Metodologi penilitian menjelaskan urutan langkah-langkah yang akan digunakan dalam penelitian ini. Dengan adanya sistematika penulisan ini, proses penelitian diharapkan dapat dipahami dengan baik. Urutan penelitian akan dijelaskan pada gambar 2 dibawah ini. 3.1 Dasar Teori Gambar 2. Metodologi Penelitian Peneliti akan menggunakan Internet of Things sebagai objek penelitian dengan menggunakan NodeMCU. Dasar teori yang digunakan 1diambil dari referensi 1ilmiah, jurnal penelitian yang diterbitkan oleh institusi terpercaya, dan beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya. 3.2 Perancangan Sistem Peneliti akan mengembangkan sebuah sistem untuk mendeteksi kadar karbon monoksida dengan memanfaatkan IoT middleware berbasis event-driven yang sudah ada. Peneliti menggunakan sebuah sensor MQ7 pada setiap node. MQ7 merupakan sensor yang sensitif terhadap karbon monoksida (CO). Berikut di sediakan gambar rancangan sistem yang akan dibangun pada gambar 3 dibawah ini. Gambar 3. Rancangan Sistem Deteksi Karbon Monoksida 3.3 Implementasi Sistem Dari perancangan tersebut, sensor dihubungkan dengan NodeMCU yang memiliki integrasi dengan modul WiFi ESP8266, sehingga data hasil pembacaan sensor dapat langsung dikirim ke IoT middleware melalui. jaringan WiFi. Bahasa Lua akan digunakan dalam memberikan perintah kepada NodeMCU. Perintah itu digunakan untuk menginisialisasi GPIO yang akan digunakan, beserta fungsi masing masing GPIO yang digunakan. Perintah yang dituliskan dalam bahasa Lua juga digunakan untuk mengonfigurasi koneksi WiFi yang digunakan 1untuk mengirim data 1sensor

4 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4167 ke middleware. Pada middleware, peneliti dapat langsung mengirim data ke middleware yang sudah di konfigurasi sebelumnya. Data dari node sensor diterima oleh middleware dan di teruskan ke data center. Di data center, akan dijalankan logika, yaitu jika nilai pembacaan sensor melebihi batasan aman, maka data center akan mengirimkan status kadar CO meningkat dan berbahaya. Namun jika nilai pembacaan sensor tidak melebihi batasan aman, maka data center akan mengirimkan status kadar CO di udara normal dan dalam keadaan aman. Data center juga bertugas menyediakan nilai rata rata untuk aplikasi telepon pintar. Untuk mencapai itu semua, dibuat sebuah program menggunakan bahasa Python. 3.4 Pengujian dan Analisis Pengujian akan dilakukan pada sebuah ruangan berukuran 5 5 meter. Node sensor akan diletakkan di sebuah ruangan tersebut. Node sensor akan dinyalakan dan dibiarkan selama 60 detik untuk memanaskan sensor dan mendapatkan hasil pembacaan sensor yang akurat. Setelah 60 detik, node sensor akan mulai mengirim data ke middleware setiap 30 detik sekali. Pada ruangan pengujian, disediakan middleware yang telah dikembangkan sebelumnya. Selanjutnya data dari middleware akan diteruskan ke data center untuk diolah dan disimpan. Data yang selesai diolah akan dikirmkan ke perangkat pengguna berupa laptop atau smartphone yang memiliki akses ke jaringan. Pada pengiriman data dari sensor ke middleware, akan diuji kinerja sistem berdasarkan Quality of Service. 3.5 Kesimpulan Tahap akhir dari penelitian ini adalah pengambilan kesimpulan dan saran. Pengambilan kesimpulan dilakukan setelah proses perangkuman hasil analisis. Kesimpulan diharapkan dapat menjawab seluruh rumusan masalah yang telah disampaikan pada Bab I. Setelah itu, peneliti akan menerima saran dari hasil yang telah dicapai, yang akan digunakan untuk memperbaiki kesalahan pada pengembangan yang akan datang. 4. IMPLEMENTASI 4.1 Alur Komunikasi Sistem Pada sistem ini ada tiga bagian utama berdasarkan tugasnya, yaitu node sensor CO menjadi publisher, 1Raspberry Pi 2 model B akan 1menjadi middleware, dan komputer beserta telepon pintar akan menjadi subscriber. Model dan ukuran data serta Quality of Service yang digunakan ditentukan oleh peneliti. Perancangan alur komunikasi sistem dapat dilihat pada gambar 4 berikut ini. Gambar 4. Alur Komunikasi Sistem 4.2 Implementasi Node Sensor ESP8266 harus diprogram yang berfungsi memerintahkan NodeMCU untuk dapat membaca data dari sensor dan mengonversi data yang didapat kedalam bentuk angka yang mudah dimengerti. Fungsi program lainnya yaitu untuk mengirimkan data tersebut ke middleware setiap 30 detik sekali. Program yang dibuat juga memerintahkan NodeMCU untuk mengambil data waktu terlebih dahulu dari server lokal, dalam hal ini adalah middleware. Data waktu dari server digunakan oleh NodeMCU untuk menginisialisasi waktu pengiriman data sensor berdasarkan waktu pada middleware. Berikut merupakan alur program node sensor yang dijelaskan pada gambar 5 dibawah ini. Gambar 5. Diagram Alur Node Sensor (a) CoAP dan (b) 4.3 Perancangan Data Center Pada data center akan dilakukan pengolahan data yang dikirimkan oleh middleware. Data center akan melakukan

5 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4168 subscribe ke topik home/co dan home/udara, dan mendapatkan data dari middleware. Data dari middleware akan disimpan dalam basis data mongodb. Data tersebut kemudian diolah agar dapat mudah dimengerti oleh pengguna. Pengolahan data ini menggunakan sebuah program berbahasa Python bernama logic.py. Terdapat tiga fungsi utama dalam program tersebut, yaitu: 1. Fungsi pengambilan data terakhir Pengambilan data terakhir ditujukan agar pengguna dapat mendapatkan data yang terakhir kali masuk ke data center. Ketika aplikasi pengguna melakukan request kepada data center agar dikirimkan data terakhir, maka data center akan melakukan fungsi ini. Gambar 6 merupakan sequence diagram dari fungsi pengambilan data terakhir. Gambar 7. Diagram Pengambilan Data Setiap Jam 3. Fungsi pengambilan data setiap lima menit Pengambilan data setiap lima menit dalam satu jam ditujukan agar pengguna dapat mendapatkan data yang lebih detail. Saat aplikasi pengguna melakukan request kepada data center agar dikirimkan data pada tanggal tertentu, kemudian fungsi pengambilan data setiap jam dijalankan, maka fungsi ini akan dipanggil. Gambar 8 merupakan sequence diagram dari fungsi pengambilan data setiap lima menit. Gambar 6. Diagram Pengambilan Data Terakhir 2. Fungsi pengambilan data setiap jam Pengambilan data setiap jam ditujukan agar pengguna dapat mendapatkan histori data yang lebih detail. Ketika aplikasi pengguna melakukan request kepada data center agar dikirimkan data pada tanggal tertentu, maka data center akan melakukan fungsi ini. Gambar 7 merupakan sequence diagram dari fungsi pengambilan data setiap jam. Gambar 8. Diagram Pengambilan Data Lima Menit 4.4 Aplikasi Android Aplikasi telepon pintar yang dirancang berdasarkan perangkat yang sering digunakan oleh pengguna, yaitu telepon pintar berbasis sistem operasi Android. Peneliti menggunakan Android Studio untuk membuat aplikasi ini. Seperti yang sudah dijelaskan pada bab perancangan, bahwa aplikasi ini memiliki dua tampilan utama dan satu tampilan tambahan.

6 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4169 Aplikasi yang dirancang juga memiliki kemampuan untuk memberikan pemberitahuan berupa pemberitahuan heads-up, suara pemberitahuan default, dan getaran kepada perangkat pengguna apabila nilai sensor melebihi batas normal yang ditentukan. Berikut dijelaskan pada gambar 9 mengenai tampilan dari aplikasi Android yang dirancang. 5.2 Pengujian Quality of Service Pengujian Quality of Service dilakukan untuk mengetahui throughput, delay, dan jitter dari masing masing protokol yang digunakan Pengujian Throughput Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui rata rata throughput dari masing masing protokol yang di uji. Berikut akan ditampilkan tabel hasil pengujian dari masing masing protokol dan CoAP pada tabel 1 berikut. Tabel 1. Hasil Pengujian Throughput Pengujian ke (B/s) CoAP (B/s) Gambar 9. Tampilan Utama Aplikasi Android 5. PENGUJIAN DAN ANALISIS 5.1 Pengujian Integritas Pengujian integritas dilakukan untuk mengetahui apakah aplikasi sesuai dengan kebutuhan fungsional. Pengujian integritas merupakan black box testing yang dilakukan untuk menguji dua atau lebih komponen dari sistem untuk menjalankan satu fungsi tertentu. Pada pengujian ini akan digunakan tools Behave yang akan melakukan pengujian ini secara otomatis. 1Pengujian dikatakan berhasil jika tidak ada hasil pengujian yang menunjukkan kesalahan. Pengujian pada data center dilakukan dengan bantuan tools Behave, yaitu tools Behaviour Driven Development (BDD) yang setara dengan Cucumber.js. Kemudian untuk pengujian pada aplikasi Android, dilakukan dengan menggunakan logging pada saat melakukan debug aplikasi di Android Studio. Ketika menjalankan aplikasi debug, akan muncul jendela run yang dapat menampilkan log aplikasi yang dijalankan. Peneliti menambahkan log pada program aplikasi, sehingga ketika aplikasi dijalankan dan memenuhi skenario pengujian, maka log akan menampilkan bahwa hasil sesuai dengan pengujian Berdasarkan data pada tabel 1, maka dapat dibuat grafik perbandingan hasil pengujian throughput dari masing masing protokol pada gambar 10 berikut. Berdasarkan data pengujian pada tabel 1 dapat diambil nilai rata rata throughput untuk protokol sebesar 7.69 B/s. Sedangkan untuk protokol CoAP memiliki nilai rata rata throughput sebesar 8.70 B/s. Nilai rata rata throughput untuk sistem yang dikembangkan

7 Throughput (B/s) Waktu (detik) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4170 Throughput Delay Percobaan CoAP 0,006 0,005 0,004 0,003 0,002 0, Percobaan CoAP Gambar 10. Grafik Hasil Pengujian Throughput yaitu 8.19 B/s. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa protokol CoAP memiliki nilai rata rata throughput yang lebih besar dibandingkan dengan protokol Pengujian Delay Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui rata rata delay dari masing masing protokol yang di uji. 1Berikut akan ditampilkan tabel hasil pengujian dari masing masing protokol dan CoAP pada tabel 2 berikut. Pengujian ke Tabel 2. Hasil Pengujian Delay (detik) CoAP (detik) Berdasarkan data pada tabel 2, 1maka dapat dibuat grafik perbandingan 1hasil pengujian delay dari masing masing protokol pada gambar 11 berikut. Gambar 11. Grafik Hasil Pengujian Delay Berdasarkan data pengujian pada tabel 2 dapat diambil nilai rata rata delay untuk protokol sebesar 4.49 ms. Sedangkan untuk protokol CoAP memiliki nilai rata rata delay sebesar 3.21 ms. Nilai rata rata delay untuk sistem yang dikembangkan yaitu 3.85 ms. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa protokol CoAP memiliki nilai rata rata delay yang lebih kecil dibandingkan dengan protokol. Hal ini dapat terjadi karena protokol CoAP menggunakan UDP untuk pengiriman datanya, sehingga tidak memerlukan ACK seperti yang terdapat dalam protokol yang menggunakan TCP Pengujian Jitter Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui rata rata jitter dari masing masing protokol yang di uji. 1Berikut akan ditampilkan tabel hasil pengujian dari masing masing protokol dan CoAP pada tabel 3 berikut. Pengujian ke Tabel 3. Hasil Pengujian Jitter (detik) CoAP (detik)

8 Waktu (detik) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Berdasarkan data pada tabel 3, 1maka dapat dibuat grafik perbandingan 1hasil pengujian jitter dari masing masing protokol pada gambar 12 berikut. 0,0006 0,0004 0,0002 Gambar 12. Grafik Hasil Pengujian Jitter Berdasarkan data pengujian pada tabel 3 dapat diambil nilai rata rata jitter untuk protokol sebesar 0.53 ms. Sedangkan untuk protokol CoAP memiliki nilai rata rata jitter sebesar 0.52 ms. Nilai rata rata jitter untuk 1sistem yang dikembangkan yaitu 0.52 ms. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa protokol CoAP memiliki nilai rata rata jitter yang lebih kecil dibandingkan dengan protokol. Dari hasil nilai rata rata jitter sistem yang dikembangkan, 1dapat diketahui bahwa nilai yang dimiliki masuk kedalam kategori baik. 6. KESIMPULAN 0 Jitter Percobaan CoAP Berdasarkan rumusan masalah, pengujian beserta hasil analisis terhadap data uji didapat beberapa kesimpulan, berikut adalah kesimpulan yang dapat diambil, yaitu sebagai berikut: 1. Implementasi merancang dan membangun node sensor MQ-7 pada NodeMCU dapat dilakukan dengan menyambungkan pin GPIO yang ada pada NodeMCU dengan pin GPIO yang ada pada sensor MQ Integrasi node sensor, baik menggunakan protokol CoAP maupun, dengan IoT middleware sebagai gateway antaracc sensor dengan data center dapat terlaksana dengan menghubungkan node sensor dan IoT middleware menggunakan jaringan Wi-Fi. 3. Pengolahan data dari sensor dapat terjadi dengan menggunakan skema data yang sama antara node sensor dan data center. Skema atau model data dari node sensor selanjutnya dijadikan patokan dalam pembuatan program untuk mengolah data. 4. Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa sistem yang dikembangkan memiliki nilai rata rata throughput sebesar 8.19 B/s, dimana throughput terkecil di peroleh menggunakan protokol. Sistem yang dikembangkan memiliki nilai delay terkecil 3.21 ms pada protokol CoAP dikarenakan CoAP menggunakan UDP untuk pengiriman datanya. Sedangkan nilai rata rata jitter sebesar 0.28ms berarti tidak terjadi tumbukan data proses pengiriman data. 7. DAFTAR PUSTAKA Anwari, H. (2017). PENGEMBANGAN IOT MIDDLEWARE BERBASIS EVENT- BASED DENGAN PROTOKOL KOMUNIKASI COAP, DAN WEBSOCKET. Malang: Universitas Brawijaya. Charith Perera, A. Z. (2014). Context Aware Computing for The Internet of Things: A Survey. IEEE COMMUNICATIONS SURVEYS & TUTORIALS, 16(1), Dutta, J. (2016). AirSense: Opportunistic Crowd-Sensing based Air. (p /ICSENS ). IEEE. Jangid, S. (2016). An Embedded System Model for Air Quality. IEEE Conference Publications, Morgan, J. (2014). A Simple Explanation Of 'The Internet Of Things'. Retrieved March 2, 2017, from gan/2014/05/13/simple-explanationinternet-things-that-anyone-canunderstand/ Sac, R. U. (2015). Characteristics of Children with Acute Carbon Monoxide Poisoning in Ankara: A Single Centre Experience. Retrieved March 10, 2017, from les/pmc / Yang, Q. (2015). Air-Kare: A Wi-Fi Based, Multi-Sensor, Real-Time Indoor Air Quality Monitor. (pp. 1-4). Shenzen: IEEE International Wireless Symposium.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Sistem Analisis sistem merupakan sub bab yang bertujuan untuk mengetahui kebutuhan sistem. Desain dari keseluruhan sistem yang dibuat, baik kebutuhan

Lebih terperinci

PENGARUH JARAK DAN OBSTACLE PADA RSSI JARINGAN ZIGBEE ( ) Reza Febrialdy Yuwono 1, Novian Anggis S. 2

PENGARUH JARAK DAN OBSTACLE PADA RSSI JARINGAN ZIGBEE ( ) Reza Febrialdy Yuwono 1, Novian Anggis S. 2 PENGARUH JARAK DAN OBSTACLE PADA JARINGAN ZIGBEE (802.15.4) Reza Febrialdy Yuwono 1, Novian Anggis S. 2 1,2 Prodi S1 Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Telkom 1 rezafebrialdy@gmail.com, 2

Lebih terperinci

APLIKASI BLUETOOTH SEBAGAI INTERFACING KENDALI MULTI- OUTPUT PADA SMART HOME

APLIKASI BLUETOOTH SEBAGAI INTERFACING KENDALI MULTI- OUTPUT PADA SMART HOME APLIKASI BLUETOOTH SEBAGAI INTERFACING KENDALI MULTI- OUTPUT PADA SMART HOME Nur Yanti Politeknik Negeri Balikpapan Kontak person: Nur Yanti email: nur.yanti@poltekba.ac.id Abstrak Sistem smart home saat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman sekarang dimana terdapat laju inovasi di bidang teknologi, teknologi mampu mengubah pola perilaku masyarakat menjadi masyarakat dengan mobilitas tinggi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membangun rumah yang nyaman membutuhkan biaya yang tinggi, belum lagi biaya perawatan, keamanan dan lain sebagainya. Sering kali terganggu dengan pekerjaan rutin seperti

Lebih terperinci

Analisis Performansi dan Skalabilitas pada Event-Based IoT Middleware

Analisis Performansi dan Skalabilitas pada Event-Based IoT Middleware Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 7, Juni 2017, hlm. 593-601 http://j-ptiik.ub.ac.id Analisis Performansi dan Skalabilitas pada Event-Based IoT Middleware

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia. Rumah digunakan sebagai tempat berlindung dari segala cuaca, sekaligus sebagai tempat tumbuh kembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemasangan instalasi listrik yang tidak memenuhi standar menyebabkan proses pengaktifan peralatan elektronik yang tidak paktis dan efesien, dikarenakan letak dari saklar

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penghematan energi listrik saat ini telah menjadi topik yang umum dibicarakan di berbagai kalangan masyarakat. Hal ini tidak lepas dari meningkatnya harga tagihan listrik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Api merupakan suatu elemen yang sangat bermanfaat bagi manusia jika dapat mengendalikan dalam pemanfaatannya, akan tetapi juga sangat penting untuk menghindarinya jika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketika seseorang beraktivitas di dalam ruangan, kondisi ruangan yang nyaman menjadi salah satu faktor yang dicari (Ishak, 2011). Salah satu contoh dari kondisi ruangan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI IOT PADA DESAIN SMARTHOME MENGGUNAKAN RASPBERRY PI

IMPLEMENTASI IOT PADA DESAIN SMARTHOME MENGGUNAKAN RASPBERRY PI IMPLEMENTASI IOT PADA DESAIN SMARTHOME MENGGUNAKAN RASPBERRY PI Oji Setyawan 1, Eko Riswanto 2 1 Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK El Rahma Yogyakarta, 2 Dosen Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi merupakan sumber pencemaran udara yang terbesar, dimana 70% pencemaran udara diperkotaan disebabkan oleh aktivitas kendaraan bermotor [8]. Salah satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia yang merupakan salah satu negara paling padat penduduk di dunia ternyata memiliki tingkat kriminalitas yang sangat tinggi. Khususnya angka pencurian sepeda

Lebih terperinci

Xively : Service Oriented Based and System Monitoring for Internet of Things

Xively : Service Oriented Based and System Monitoring for Internet of Things Xively : Service Oriented Based and System Monitoring for Internet of Things 1. Introduction. Monitoring kondisi lingkungan adalah suatu unsur dasar dari sebuah program konservasi dalam menyediakan Baseline

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah yang mendefinisikan ruang lingkup penelitian tugas akhir, tujuan penelitian, metodologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Udara merupakan kebutuhan yang pokok guna menunjang kehidupan manusia dimuka bumi ini. Terkadang secara tidak langsung aktifitas yang dilakukan oleh manusia itu sendiri

Lebih terperinci

Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Menggunakan Multi Sensor berbasis M2M

Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Menggunakan Multi Sensor berbasis M2M Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Menggunakan Multi Sensor berbasis MM Dio Permana 1 School of Computing Telkom University Bandung, Indonesia 1 oidpermana@gmail.com Maman Abdurohman, Novian Anggis 3

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR...

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL... ii PERNYATAAN... iii LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iv BERITA ACARA TUGAS AKHIR...v KATA PENGANTAR... vi ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah proses perancangan selesai, maka pada bab ini akan dijelaskan mengenai persiapan komponen, peralatan yang dipergunakan, serta pengujian pada alat. Kemudian menyiapkan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4.1 Blok diagram program

BAB IV PERANCANGAN.  Gambar 4.1 Blok diagram program BAB IV PERANCANGAN 4.1 Blok Diagram dan Fungsinya Secara keseluruhan sistem terdiri atas beberapa bagian yang dapat digambarkan menjadi blok diagram pada gambar. Gambar 4.1 Blok diagram program Secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sejak Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik diberlakukan di Indonesia, banyak masyarakat khususnya pengusaha mulai memperhatikan

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK PENYIRAMAN TANAMAN SECARA OTOMATIS BERBASIS ANDROID

PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK PENYIRAMAN TANAMAN SECARA OTOMATIS BERBASIS ANDROID PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK PENYIRAMAN TANAMAN SECARA OTOMATIS BERBASIS ANDROID (STUDI KASUS PENYIRAMAN TAMAN RUMAH ) TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Kelulusan Program Studi Strata

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT BAB IV PENGUJIAN ALAT Pengujian merupakan langkah yang di gunakan untuk mengetahui sejauh mana kesesuain antara rancangan dengan kenyataan pada alat yang di buat, apakah sudah sesuai dengan kenyataan atau

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA HASIL PERCOBAAN

BAB IV ANALISIS DATA HASIL PERCOBAAN BAB IV ANALISIS DATA HASIL PERCOBAAN Setelah dilakukan perancangan rangkaian kendali pada prototype mesin tetas yang baru maka dilakukan pengetesan terhadap sistem per blok hingga secara keseluruhan. 4.1

Lebih terperinci

SISTEM MONITORING RUANGAN RAMAH BALITA PADA SMARTROOM MELALUI APLIKASI SOSIAL MEDIA BERBASIS TEKNOLOGI INTERNET OF THINGS (IOT)

SISTEM MONITORING RUANGAN RAMAH BALITA PADA SMARTROOM MELALUI APLIKASI SOSIAL MEDIA BERBASIS TEKNOLOGI INTERNET OF THINGS (IOT) SISTEM MONITORING RUANGAN RAMAH BALITA PADA SMARTROOM MELALUI APLIKASI SOSIAL MEDIA BERBASIS TEKNOLOGI INTERNET OF THINGS (IOT) Dody Ichwana Putra 1*, Dian Eka Putra 2 *12 Jurusan Sistem Komputer, Universitas

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Tahapan analisa sistem dimulai karena adanya permintaan dan keinginan terhadap sistem baru atau penyempurnaan sistem lama, beberapa faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kontrol perangkat elektronika umumnya masih menggunakan saklar manual untuk memutus dan menyambung arus listrik. Untuk dapat menyalakan atau mematikan perangkat elektronik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Analisis Kebutuhan Fungsi Analisis Kebutuhan Input

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Analisis Kebutuhan Fungsi Analisis Kebutuhan Input BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan adalah tahap dimana dilakukan proses pengumpulan data yang dapat menunjang atau mendukung dari aplikasi yang akan dibuat serta dapat memperoleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk dapat menyelesaikan permasalahan pencemaran udara yang terjadi.

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk dapat menyelesaikan permasalahan pencemaran udara yang terjadi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pencemaran udara adalah suatu kondisi dimana kualitas udara menjadi rusak dan terkontaminasi oleh zat-zat, baik yang tidak berbahaya maupun yang membahayakan

Lebih terperinci

Prototipe Sistem Monitoring Air Pada Tangki Berbasis Internet of Things Menggunakan NodeMCU Esp8266 Dan Sensor Ultrasonik

Prototipe Sistem Monitoring Air Pada Tangki Berbasis Internet of Things Menggunakan NodeMCU Esp8266 Dan Sensor Ultrasonik Prototipe Sistem Monitoring Air Pada Tangki Berbasis Internet of Things Menggunakan NodeMCU Esp8266 Dan Sensor Ultrasonik Ulumuddin 1, M. Sudrajat 2, T.D. Rachmildha 3, N. Ismail 4, E.A.Z. Hamidi 5 1,2,4,5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang, dunia telekomunikasi sudah semakin berkembang. Salah satunya adalah smarthome. Smarthome atau dalam bahasa indonesia adalah rumah pintar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencemaran udara di kota-kota besar telah menyebabkan menurunnya kualitas udara. Penurunan kualitas udara tersebut terutama disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Penyimpanan Data Berbasis MongoDB dan GridFS Untuk Menyimpan Data Yang Beragam Dari Node Sensor

Pengembangan Sistem Penyimpanan Data Berbasis MongoDB dan GridFS Untuk Menyimpan Data Yang Beragam Dari Node Sensor Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 7, Juli 2018, hlm. 2549-2557 http://j-ptiik.ub.ac.id Pengembangan Sistem Penyimpanan Data Berbasis MongoDB dan GridFS

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas mengenai analisa dan perancangan monitoring tekanan biogas mengunakan Arduino Nano. Pada prinsipnya perancangan dengan sistematika yang baik

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Pendahuluan Dalam bab ini akan membahas mengenai pengujian dari alat yang telah dirancang pada bab sebelumnya. Pengujian alat dilakukan untuk mengetahui kinerja sistem

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI DAN PENGOLAHAN DATA PADA MONITORING KUALITAS UDARA

PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI DAN PENGOLAHAN DATA PADA MONITORING KUALITAS UDARA ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2989 PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI DAN PENGOLAHAN DATA PADA MONITORING KUALITAS UDARA Design of Communication System and Data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sebagai alat transportasi untuk melakukan aktifitas. Khususnya sepeda

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sebagai alat transportasi untuk melakukan aktifitas. Khususnya sepeda BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kendaraan pada saat ini bukan lagi barang mewah yang hanya dimiliki orang-orang tertentu pada zaman dahulu, kendaraan saat ini merupakan sebuah kebutuhan sebagai alat

Lebih terperinci

Analisis Performansi Mobile Ad- Hoc Network Pada Perangkat Android Untuk Membangun Sistem Komunikasi Pada Kondisi Bencana Alam

Analisis Performansi Mobile Ad- Hoc Network Pada Perangkat Android Untuk Membangun Sistem Komunikasi Pada Kondisi Bencana Alam Analisis Performansi Mobile Ad- Hoc Network Pada Perangkat Android Untuk Membangun Sistem Komunikasi Pada Kondisi Bencana Alam Oleh : Della Aulia Arifin 2211127 Dosen Pembimbing 1 : Dr. Ir. Achmad Affandi,

Lebih terperinci

PEMANFAATAN ARDUINO DALAM PENGEMBANGAN SISTEM KEAMANAN RUMAH BERBASIS WEB

PEMANFAATAN ARDUINO DALAM PENGEMBANGAN SISTEM KEAMANAN RUMAH BERBASIS WEB PEMANFAATAN ARDUINO DALAM PENGEMBANGAN SISTEM KEAMANAN RUMAH BERBASIS WEB TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program Studi Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat BAB III PERANCANGAN Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai perancangan dan realisasi sistem indikator peringatan berbelok dan perlambatan pada helm sepeda dengan menggunakan android smartphone sebagai

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KEAMANAN DAN KONTROL SMART HOME BERBASIS INTERNET OF THINGS

PERANCANGAN SISTEM KEAMANAN DAN KONTROL SMART HOME BERBASIS INTERNET OF THINGS ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4015 PERANCANGAN SISTEM KEAMANAN DAN KONTROL SMART HOME BERBASIS INTERNET OF THINGS Rijal Permana 1, Drs. Ir. Rumani M., Bc.TT.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Suatu bangunan adalah struktur buatan manusia yang terdiri atas beberapa ruangan. Fungsi dari ruangan-ruangan tersebut tentu berbeda, sehingga untuk

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PEMANTAUAN LAHAN HUTAN MENGGUNAKAN MODUL RF 433MHZ DAN ESP8266

PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PEMANTAUAN LAHAN HUTAN MENGGUNAKAN MODUL RF 433MHZ DAN ESP8266 PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PEMANTAUAN LAHAN HUTAN MENGGUNAKAN MODUL RF 433MHZ DAN ESP8266 Bondan Budiman NRP : 0922052 Email : massadepan@yahoo.co.id ABSTRAK Kebakaran hutan menjadi salah satu masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan gabungan antara teknologi dan pelayanan yang dikhususkan pada

BAB I PENDAHULUAN. merupakan gabungan antara teknologi dan pelayanan yang dikhususkan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem rumah cerdas (Smart Home) adalah sistem aplikasi yang merupakan gabungan antara teknologi dan pelayanan yang dikhususkan pada lingkungan rumah dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam bab ini dijelaskan beberapa hal dasar yang meliputi latar belakang,

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam bab ini dijelaskan beberapa hal dasar yang meliputi latar belakang, 1 BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan beberapa hal dasar yang meliputi latar belakang, permasalahan, batasan masalah, tujuan dan manfaat, metodologi pelaksanaan serta sistematika penulisan buku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jantung merupakan suatu organ yang mempunyai peranan yang begitu penting

BAB I PENDAHULUAN. Jantung merupakan suatu organ yang mempunyai peranan yang begitu penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jantung merupakan suatu organ yang mempunyai peranan yang begitu penting selain organ tubuh lainnya dan menjaga kesehatan jantung adalah hal yang paling utama. Jantung

Lebih terperinci

APLIKASI IOT UNTUK PROTOTIPE PENGENDALI PERALATAN ELEKTRONIK RUMAH TANGGA BERBASIS ESP

APLIKASI IOT UNTUK PROTOTIPE PENGENDALI PERALATAN ELEKTRONIK RUMAH TANGGA BERBASIS ESP APLIKASI IOT UNTUK PROTOTIPE PENGENDALI PERALATAN ELEKTRONIK RUMAH TANGGA BERBASIS ESP8266-12 Nama Disusun Oleh: : Benny NRP : 0922027 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan dan Realisasi Interface Pengendali Lampu dari Smartphone Berbasis Android Menggunakan Bluetooth

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan dan Realisasi Interface Pengendali Lampu dari Smartphone Berbasis Android Menggunakan Bluetooth BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini semua orang dituntut untuk melakukan pekerjaan dengan serba cepat. Hal tersebut didukung oleh semakin maraknya teknologi inovasi yang berkembang

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI JARAK JAUH PERANGKAT ELEKTRONIK RUMAH BERBASIS CLOUD COMPUTING

SISTEM KENDALI JARAK JAUH PERANGKAT ELEKTRONIK RUMAH BERBASIS CLOUD COMPUTING SISTEM KENDALI JARAK JAUH PERANGKAT ELEKTRONIK RUMAH BERBASIS CLOUD COMPUTING Dede Kurniadi 1, Fitriyani 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut 44151 Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rancang bangun Smart home ini dibuat untuk mengendalikan dan

BAB I PENDAHULUAN. Rancang bangun Smart home ini dibuat untuk mengendalikan dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Rancang bangun Smart home ini dibuat untuk mengendalikan dan memantau perangkat elektronik dari jarak jauh menggunakan handphone android dengan modifikasi instalasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencemaran udara dapat mempengaruhi kesejahteraan manusia, baik secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencemaran udara dapat mempengaruhi kesejahteraan manusia, baik secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pencemaran udara dapat mempengaruhi kesejahteraan manusia, baik secara langsung ataupun secara tidak langsung. Pengaruh pencemaran udara secara langsung dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada saat sekarang semakin berkembang dengan pesat. Akan tetapi, perkembangan teknologi ini memberikan efek positif dan negatif bagi kita. Pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan di berbagai sektor dalam kehidupan manusia. Seiring dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan di berbagai sektor dalam kehidupan manusia. Seiring dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern ini, perkembangan teknologi berpengaruh besar terhadap perkembangan di berbagai sektor dalam kehidupan manusia. Seiring dengan kemajuan teknologi, mobile

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata I Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang

TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata I Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang RANCANG BANGUN SISTEM KEAMANAN RUANGAN DENGAN CCTV BERBASIS ARDUINO MENGGUNAKAN SENSOR PIR (PASSIVE INFRA RED) YANG TERINTEGRASI DENGAN SMARTPHONE ANDROID TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari pengembangan tugas akhir ini adalah pengaturan temperature handphone

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari pengembangan tugas akhir ini adalah pengaturan temperature handphone BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Tujuan dari pengembangan tugas akhir ini adalah pengaturan temperature handphone dan kapasitas daya battery melalui aplikasi android yang mampu memutuskan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 29 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Skema Alur Perancangan Sistem Diagram alur perancangan sistem dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut. Mulai Menyiapkan bahan Perancangan tata letak perangkat keras Perancangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Analisis Analisis Kebutuhan Alat dan Bahan

BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Analisis Analisis Kebutuhan Alat dan Bahan 26 BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Analisis Metode Analisis merupakan sebuah metode untuk menjabarkan aplikasi berdasarkan komponen-komponen dan berbagai fungsi yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kejahatan yang muncul dapat langsung dideteksi lebih awal. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. kejahatan yang muncul dapat langsung dideteksi lebih awal. Oleh karena itu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem keamanan lingkungan merupakan sistem perlindungan bagi warga di lingkungan dan sekitarnya dari gangguan kejahatan baik yang datang dari luar lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah merupakan bahan padat buangan dari kegiatan rumah tangga, pasar, perkantoran, industri, dll. Jumlah tumpukan sampah meningkat dari tahun ke tahun sejalan dengan

Lebih terperinci

Kata Kunci : Kebocoran Gas LPG, M2M, MQ-6, Multi Sensor Node, Zigbee

Kata Kunci : Kebocoran Gas LPG, M2M, MQ-6, Multi Sensor Node, Zigbee Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Menggunakan Multi Sensor Berbasis Machine to - Machine Dio Permana, Maman Abdurohman, Novian Anggis Suwastika Fakultas Informatika, Universitas Telkom Jalan Telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Smart home atau rumah pintar merupakan sistem yang telah diprogram dan dapat bekerja dengan bantuan komputer untuk mengintegrasikan dan mengendalikan sebuahperangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan, pembatasan masalah dan sistematika penulisan pada laporan Tugas Akhir ini. 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini peralatan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PROTOTYPE SISTEM KONTROL JARAK JAUH BERBASIS PONSEL ANDROID

RANCANG BANGUN PROTOTYPE SISTEM KONTROL JARAK JAUH BERBASIS PONSEL ANDROID RANCANG BANGUN PROTOTYPE SISTEM KONTROL JARAK JAUH BERBASIS PONSEL ANDROID Saeful Bahri 1*, Ade Sudrajat 2 1,2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jakarta Jl. Cempaka Putih

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Android, WiFi, ESP , Arduino Mega2560, kamera VC0706.

ABSTRAK. Kata Kunci : Android, WiFi, ESP , Arduino Mega2560, kamera VC0706. Aplikasi Berbasis Android Secara Wireless Dengan Arduino Untuk Studi Kasus Pengendalian Keamanan Jarak Jauh Disusun Oleh: Nama : Ignatius Felix Andrianto NRP : 1222046 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat memungkinkan untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat memungkinkan untuk melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah pintar saat ini sudah banyak diterapkan di masyarakat luas. Dengan adanya hal tersebut sangat membantu dan memudahkan aktifitas di dalam rumah. Perkembangan

Lebih terperinci

SISTEM PEMANTAUAN RUMAH ANTI MALING DAN KEBAKARAN

SISTEM PEMANTAUAN RUMAH ANTI MALING DAN KEBAKARAN SISTEM PEMANTAUAN RUMAH ANTI MALING DAN KEBAKARAN Safitri Juanita 1, Windarto 2 Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Safitri.juanita@budiluhur.ac.id 1 Abstrak Saat ini telah banyak muncul

Lebih terperinci

Realisasi Perangkat Pemungutan Suara Nirkabel Berbasis Mikrokontroler

Realisasi Perangkat Pemungutan Suara Nirkabel Berbasis Mikrokontroler Realisasi Perangkat Pemungutan Suara Nirkabel Berbasis Mikrokontroler Disusun Oleh: Nama : Gugi Setiawan NRP : 0922014 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no. 65,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maju, seperti adanya perangkat wireless yang dapat menggantikan peranan kabel

BAB I PENDAHULUAN. maju, seperti adanya perangkat wireless yang dapat menggantikan peranan kabel BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap orang selalu disibukkan dengan kegiatan rutinitas sehari-hari. Misalnya pada pagi hari harus mematikan lampu dan pada malam harinya menyalakan lampu.

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN SISTEM BAB III PERECAAA SISTEM Perencanaan system control dan monitoring rumah ini untuk memudahkan mengetahui kondisi lingkungan rumah pada titik - titik tertentu serta dapat melakukan pengendalian. Dimulai

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PROTOTYPE PENGONTROLAN LAMPU DENGAN ANDROID BERBASIS ARDUINO VIA WIFI

KARYA ILMIAH PROTOTYPE PENGONTROLAN LAMPU DENGAN ANDROID BERBASIS ARDUINO VIA WIFI KARYA ILMIAH PROTOTYPE PENGONTROLAN LAMPU DENGAN ANDROID BERBASIS ARDUINO VIA WIFI Disusun Oleh: GALIH RAKASIWI D40000003 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 204 PROTOTYPE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meringankan pekerjaan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Banyak peralatan

BAB I PENDAHULUAN. meringankan pekerjaan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Banyak peralatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan berkembangnya teknologi adalah untuk membantu atau meringankan pekerjaan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Banyak peralatan elektronik yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Rumah telah menjadi kebutuhan pokok manusia. Setiap orang pasti membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Rumah tidak hanya bangunan yang digunakan untuk tempat tinggal,

Lebih terperinci

MEMBANGUN APLIKASI MOBILE DENGAN QT SDK DENGAN STUDI KASUS MONITORING RUANGAN MENGGUNAKAN KAMERA. Disusun oleh : NRP :

MEMBANGUN APLIKASI MOBILE DENGAN QT SDK DENGAN STUDI KASUS MONITORING RUANGAN MENGGUNAKAN KAMERA. Disusun oleh : NRP : MEMBANGUN APLIKASI MOBILE DENGAN QT SDK DENGAN STUDI KASUS MONITORING RUANGAN MENGGUNAKAN KAMERA Disusun oleh : Nama : Yansen NRP : 0822052 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof.Drg.Suria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Udara mempunyai arti yang sangat penting di dalam kehidupan manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. Udara mempunyai arti yang sangat penting di dalam kehidupan manusia dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udara mempunyai arti yang sangat penting di dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Setiap makhluk hidup membutuhkan udara untuk mendukung kehidupannya secara

Lebih terperinci

PURWARUPA SISTEM MENYALAKAN DAN MEMATIKAN LAMPU RUANGAN BERBASIS ANDROID DENGAN WEMOS D1 MINI

PURWARUPA SISTEM MENYALAKAN DAN MEMATIKAN LAMPU RUANGAN BERBASIS ANDROID DENGAN WEMOS D1 MINI PURWARUPA SISTEM MENYALAKAN DAN MEMATIKAN LAMPU RUANGAN BERBASIS ANDROID DENGAN WEMOS D1 MINI PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Informatika

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Analisa sistem adalah tahap yang bertujuan untuk memahami konsep dari sistem, mengetahui kekurangan dari sistem, dan menentukan kebutuhan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia teknologi di dunia semakin hari semakin pesat, handphone dengan sistem operasi Android semakin banyak di pasaran dengan harga yang sangat terjangkau

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA 4.1 Implementasi Perangkat Lunak Dalam implementasi aplikasi alat pengendali rumah jarak jauh (smart home) penulis tidak mengunakan ip public/vpn melainkan menggunakan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PEMILIHAN SUARA MENGGUNAKAN WIFI DENGAN IP STATIS ABSTRAK

PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PEMILIHAN SUARA MENGGUNAKAN WIFI DENGAN IP STATIS ABSTRAK PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PEMILIHAN SUARA MENGGUNAKAN WIFI DENGAN IP STATIS Adhitya Putra Pamungkas NRP: 1122020 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. dari sistem secara keseluruhan yang telah selesai dibuat untuk mengetahui

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. dari sistem secara keseluruhan yang telah selesai dibuat untuk mengetahui BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN Pengujian dan pengamatan yang dilakukan penulis merupakan pengujian dan pengamatan yang dilakukan terhadap perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hitomi Takahashi dan Takayuki Kushida (2014) menjelaskan bahwa pengguna dalam menghubungkan perangkat mereka ke sebuah jaringan masih mengalami keterbatasan kemampuan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang, identifikasi masalah, tujuan tugas akhir, lingkup tugas akhir, metodologi pengerjaan tugas akhir, serta sistematika penulisan

Lebih terperinci

REALISASI SISTEM AKUISISI DATA MENGGUNAKAN ARDUINO ETHERNET SHIELD DAN SOCKET PROGRAMMING BERBASIS IP

REALISASI SISTEM AKUISISI DATA MENGGUNAKAN ARDUINO ETHERNET SHIELD DAN SOCKET PROGRAMMING BERBASIS IP REALISASI SISTEM AKUISISI DATA MENGGUNAKAN ARDUINO ETHERNET SHIELD DAN SOCKET PROGRAMMING BERBASIS IP Hery Andrian (NRP : 1022048) Email : heryandrian.engineer@gmail.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

PERANCANGAN PRINSIP DASAR TEKNOLOGI LIGHT FIDELITY PADA SUATU RUANG KERJA BERBASIS ARDUINO UNO

PERANCANGAN PRINSIP DASAR TEKNOLOGI LIGHT FIDELITY PADA SUATU RUANG KERJA BERBASIS ARDUINO UNO PERANCANGAN PRINSIP DASAR TEKNOLOGI LIGHT FIDELITY PADA SUATU RUANG KERJA BERBASIS ARDUINO UNO STANDAR OPERASI PROSEDUR (S.O.P) Disusun Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan

Lebih terperinci

SISTEM MONITORING KUALITAS AIR PADA KOLAM IKAN BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK MENGGUNAKAN KOMUNIKASI ZIGBEE

SISTEM MONITORING KUALITAS AIR PADA KOLAM IKAN BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK MENGGUNAKAN KOMUNIKASI ZIGBEE SISTEM MONITORING KUALITAS AIR PADA KOLAM IKAN BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK MENGGUNAKAN KOMUNIKASI ZIGBEE Elba Lintang 1*, Firdaus 1*, Ida Nurcahyani 1 1 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

SISTEM OTOMATISASI RUMAH UNTUK MENGATUR DAN MEMANTAU PERANGKAT LISTRIK DENGAN MEMANFAATKAN SENSOR ARUS

SISTEM OTOMATISASI RUMAH UNTUK MENGATUR DAN MEMANTAU PERANGKAT LISTRIK DENGAN MEMANFAATKAN SENSOR ARUS SISTEM OTOMATISASI RUMAH UNTUK MENGATUR DAN MEMANTAU PERANGKAT LISTRIK DENGAN MEMANFAATKAN SENSOR ARUS Made Liandana 1), Made Agus Wirahadi Putra 2), Bagus Made Sabda Nirmala 3) 1), 2) Sistem Komputer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan monitoring. Dalam melakukan monitoring atau pengawasan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan monitoring. Dalam melakukan monitoring atau pengawasan sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi manajemen dalam sebuah perguruan tinggi sebagai penunjang segala aktifitas transaksi merupakan hal yang sangat penting, karena dengan adanya sistem

Lebih terperinci

Analisis Komunikasi Antar IoT Middleware Dengan Node Sensor Kamera Berbasis Raspberry Pi Zero

Analisis Komunikasi Antar IoT Middleware Dengan Node Sensor Kamera Berbasis Raspberry Pi Zero Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 4156-4163 http://j-ptiik.ub.ac.id Analisis Komunikasi Antar IoT Middleware Dengan Node Sensor

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING LISTRIK RUMAH BERBASIS CLOUD COMPUTING

PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING LISTRIK RUMAH BERBASIS CLOUD COMPUTING PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING LISTRIK RUMAH BERBASIS CLOUD COMPUTING Nur Iksan 1, Arief arfriandi 2 1,2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Gedung E6 Lantai 2 Kampus Sekaran

Lebih terperinci

TJ TUGAS AKHIR I - 3 SKS

TJ TUGAS AKHIR I - 3 SKS Departemen Teknik Komputer FTE Institut Teknologi Sepuluh Nopember TJ141501 TUGAS AKHIR I - 3 SKS Nama Mahasiswa : Ahmad Aris Habibi Nomor Pokok : 2913 100 009 Bidang Studi : Telematika Semester : Gasal

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Bab ini membahas perancangan sistem telemetri pengamatan suhu dan kelembapan serta kendali peralatan elektronik (seperti kipas) berbasis platform Microcontroller Open Source Wemos.

Lebih terperinci

Pemantau Keamanan Rumah Dengan Sistem PIR Dan Sensor Api Berbasis Arduino Uno Melalui SMS

Pemantau Keamanan Rumah Dengan Sistem PIR Dan Sensor Api Berbasis Arduino Uno Melalui SMS Pemantau Keamanan Rumah Dengan Sistem PIR Dan Sensor Api Berbasis Arduino Uno Melalui SMS Rendy Prayoga 1, Khoirida Aelani 2 1,2 STMIK AMIK BANDUNG Jl. Jakarta No.28,(022) 721136, 7275012 Fax (022) 7271136

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Bagian dari bab ini akan membahas mengenai analisa dan perancangan sistem yang akan dibangun pada pengerjaan tugas akhir ini. Pembahasan analisa meliputi analisa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebakaran menjadi sebuah masalah yang bisa terjadi di mana saja baik itu di gedung perkantoran, perumahan ataupun di fasilitas umum. Keterlambatan dalam penanganan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pada masing-masing node ditunjukkan pada tabel 4.1.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pada masing-masing node ditunjukkan pada tabel 4.1. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Minimum Sistem 4.1.1 Hasil Pengujian Hasil pengujian pengiriman data dari minimum sistem Melalui Xbee-Pro pada masing-masing node ditunjukkan pada tabel 4.1.

Lebih terperinci

SMART HOME (INNOVATION) SMART CITY SYSTEM. Samsuriah Program Studi Manajemen Informatika STMIK Profesional Makassar

SMART HOME (INNOVATION) SMART CITY SYSTEM. Samsuriah Program Studi Manajemen Informatika STMIK Profesional Makassar SMART HOME (INNOVATION) SMART CITY SYSTEM Samsuriah Program Studi Manajemen Informatika STMIK Profesional Makassar samsuriahagus@gmail.com Abstract Smart Home is an integration between the technologies

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN di bawah. 3.1. Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem Perancangan sistem yang digunakan dapat dijelaskan dengan blok diagram Gambar 3.1 PERANCANGAN PENERAPAN PERSIAPAN DATA

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PEMANTAUAN BERBASIS ESP DALAM SISTEM NURSE CALL

PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PEMANTAUAN BERBASIS ESP DALAM SISTEM NURSE CALL PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PEMANTAUAN BERBASIS ESP DALAM SISTEM NURSE CALL I Made Devantara (1322052) Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria

Lebih terperinci