HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI
|
|
- Sugiarto Indradjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian syarat Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Psikologi Diajukan oleh JAMAL IKHWANTO F FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015
2 iv
3 v
4 ABSTRAKSI HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN Jamal Ikhwanto Mohammad Amir Turnover merupakan salah satu masalah penting yang dihadapi para pengusaha, karena memberikan dampak yang tidak menguntungkan bagi organisasi misalnya biaya rekrutmen dan pelatihan karyawan pengganti. Oleh karena itu untuk menekan angka turnover perusahaan harus mengetahui dan memahami apa yang terjadi pada karyawan sehingga mampu mengidentifikasi dini perilaku-perilaku karyawan yang mengarah pada keinginan berpindah sehingga dapat meminimalisir terjadinya perpindahan kerja karyawan. Adapun faktor yang mempengaruhi intensi turnover diantaranya adalah kepuasan kerja. Tujuan penelitian ini yaitu; 1) Mengetahui hubungan antara kepuasan kerja dengan intensi turnover; 2) mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan; 3) mengetahui tingkat intensi turnover pada karyawan; 4) mengetahui sumbangan efektif kepuasan kerja terhadap intensi turnover. Hipotesis yang diajukan: Ada hubungan negatif antara kepuasan kerja dengan intensitas turnover pada karyawan. Semakin tinggi kepuasan kerja yang dimiliki karyawan maka semakin rendah intensi turnover. Sebaliknya,semakin rendah kepuasan kerja yang dimiliki karyawan maka semakin tinggi intensi turnover. Subjek penelitian yaitu karyawan bagian produksi PT. Sari Warna Asli Unit II Boyolali yang berjumlah 70 karyawan. Alat pengumpulan data menggunakan skala kepuasan kerja dan skala intensi turnover. Metode analisis data menggunakan teknik korelasi product moment. Hasil analisis product moment diperoleh nilai r sebesar -0,423; p = 0,000 (p < 0,01) berarti ada hubungan negatif sangat signifikan antara kepuasan kerja dengan intensi turnover. Semakin tinggi kepuasan kerja maka semakin rendah intensi turnover. Sumbangan kepuasan kerja terhadap intensi turnover sebesar 17,9% (r square =0,179), sehingga masih terdapat 82,1% faktor lain yang mempengaruhi intensi turnover diluar variabel kepuasan kerja. Berdasarkan hasil perhitungan kategorisasi diketahui kepuasan kerja subjek penelitian tergolong tinggi ditunjukkan oleh rerata empirik (RE) sebesar 120,67 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 102,5. Intensi turnover subjek penelitian tergolong rendah ditunjukkan oleh rerata empirik (RE) sebesar 55,76 dan rerata hipotetik sebesar =75. Kata kunci: kepuasan kerja, intensi turnover iii
5 PENDAHULUAN Dewasa ini perkembangan industri di Boyolali berjalan sangat pesat. Pemerintah berkerjasama dengan Korea Selatan akan membangun kawasan industri baru di Boyolali, Jawa Tengah. Kawasan industri yang rencananya seluas 500 hektar itu nanti rencananya akan diprioritaskan untuk pembangunan pabrik dari para investor Korea yang masuk ke Indonesia. Kawasan industri itu nanti juga akan lebih fokus pada sektor industri tekstil dan produk tekstil di mana Jawa Tengah memang merupakan salah satu sentra tekstil nasional (Agung,2012). Dengan pertumbuhan industi yang pesat menyebabkan persaingan bisnis dan industri khususnya di Boyolali, menjadi semakin ketat. Hal ini menuntut para pelaku usaha agar dapat lebih unggul dalam persaingan dengan cara meningkatkan kinerja perusahaan secara optimal agar hasil produksinyapun maksimal. Untuk mencapai kinerja yang optimal, perusahaan harus dapat memanfaatkan sumber daya yang ada di dalamnya termasuk memaksimalkan fungsi sumber daya manusia. Sumber daya manusia atau yang disebut dengan tenaga kerja atau karyawan merupakan asset penting perusahaan. Sumber daya manusia sangat berpengaruh terhadap efisiensi dan efektifitas organisasi (Simamora, 2006). Mesin-mesin atau modal yang ada di perusahaan tidak akan berguna tanpa peran aktif dari sumber daya manusia yang mengelolanya. Karyawan dan perusahaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Karyawan memegang peran utama dalam menjalankan roda kehidupan perusahaan. Apabila karyawan memiliki produktivitas kerja yang tinggi, maka laju rodapun akan berjalan kencang, yang akhirnya akan menghasilkan kinerja dan pencapaian yang baik bagi perusahaan. Di sisi lain, bagaimana mungkin roda 1 perusahaan berjalan baik, jika karyawannya bekerja tidak produktif. Tujuan setiap perusahaan perlu dicapai secara efektif melalui pegelolaan sumber daya manusia yang dimiliki dengan sebaik-baiknya, agar bisa menghasilkan produktifitas yang baik, menjaga kelangsungan dan perkembangan perusahaan di masa yang akan datang. Oleh karena itu sumber daya manusia (karyawan) harus dipelihara dan dijaga sebaik-baiknya dengan memperhatikan kesejahteraan karyawan. Dalam memperhatikan kesejahteraan karyawan, perusahaan dapat melakukan beberapa upaya salah satumya meningkatkan kepuasan kerja karyawan agar mereka loyal dan tidak keluar mencari pekerjaan lain atau disebut dengan turnover. Karyawan yang keluar atau pindah kerja akan dapat mengganggu kelancaran pekerjaan di perusahaan, apabila ini sering terjadi dapat mengganggu pencapaian tujuan perusahaan. Salah satu persoalan yang mengganggu pencapaian tujuan perusahaan yaitu keluarnya karyawan dari perusahaan atau disebut dengan istilah turnover kerap terjadi. Terjadinya turnover merupakan suatu hal yang tidak dikehendaki oleh perusahaan. Turnover merupakan masalah klasik yang selalu dihadapi para pengusaha. Seperti halnya pergantian yang terus berjalan,baik pergantian karena faktor produktivitas karyawan yang menurun, misalnya karena umur, maka perusahaan dapat mengantisipasi dengan mempersiapkan kader-kader untuk menggantikan posisi karyawan tersebut. Tetapi jika pergantian karyawan disebabkan oleh pengunduran diri, maka akan menyulitkan perusahaan karena berkaitan dengan implementasi program kerja yang telah ditetapkan (Gomes,2003). Terjadinya turnover dianggap penting untuk diperhatikan karena akan memberikan dampak yang tidak menguntungkan bagi organisasi atau perusahaan. Menurut Bao
6 (dalam Indah, Ardiansyah dan Sutapa 2003) mengatakan bahwa turnover dianggap penting untuk diperhatikan bagi organisasi karena berpotensi menimbulkan potensi biaya, terutama jika tingkat turnover yang terjadi relatif tinggi baik biaya pelatihan, biaya rekruitmen. Disamping menimbulkan potensi biaya,turnover yang tinggi dalam suatu perusahaan dapat mengganggu aktivitas dan produktivitas perusahaan. Nahusona dkk. (2004) mengatakan turnover karyawan merupakan hal penting yang harus diperhatikan perusahaan, untuk menekan angka turnover perusahaan harus mengetahui dan memahami apa yang terjadi pada karyawan sehingga mampu mengidentifikasi dini perilaku-perilaku karyawan yang mengarah pada keinginan berpindah sehingga dapat meminimalisir terjadinya perpindahan kerja karyawan. Adapun faktor yang mempengaruhi intensi turnover yaitu karakteristik organisasi dan personal dari individu itu sendiri. Faktorfaktor personal individu itu sendiri antara lain umur, tingkat pendidikan, lama kerja, tekanan dalam pekerjaan, motivasi dan kepuasan kerja. Rus dan Mc Neily (dalam Panggabean, 2004) mengemukakan kepuasan kerja merupakan hal yang penting yang dimiliki oleh setiap karyawan dalam organisasi atau perusahaan, karena pada dasarnya, kepuasan kerja menyangkut seberapa jauh karyawan merasakan kesesuaian antara seberapa besar penghargaan yang di terima dari pekerjaannya dengan ekspektasinya mengenai seberapa besar yang seharusnya diterima. Kepuasan kerja karyawan sendiri mencakup berbagai segi baik segi sosial ekonomi dan segi sosial psikologi. Segi sosial ekonomi mencakup gaji dan jaminan sosial. Sedangkan segi sosial psikologi mencakup kesempatan untuk maju, kesempatan mendapatkan penghargaan, 2 berhubungan dengan pengawasan, berhubungan dengan pergaulan antara karyawan dengan karyawan dan antara karyawan dengan atasan. Apabila kepuasan kerja yang dirasakan karyawan kurang, dapat memicu karyawan untuk meninggalkan pekerjaanya dan mencari pekerjaan di tempat lain hal ini dapat merugikan perusahaan. Adapun penyebab kurangnya kepuasan kerja antara lain upah yang kurang memenuhi kebutuhan, relasi yang kurang baik antara atasan atau karyawan yang lain, kondisi fisik lingkungan kerja. Hasil penelitian Safitri (2013),yang berjudul Hubungan antara Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi dengan Intensi Turnover pada Guru, menunjukan bahwa Terdapat hubungan yang bersifat negatif secara signifikan antara kepuasan kerja berhubungan dengan Intensi turnover. Senada dengan hal tersebut, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Ritonaga & Zein (2012) dalam jurnalnya yang berjudul Hubungan antara Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dengan Intensi Keluar Auditor yang Bekerja di Kantor Akuntan Publik. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa, Kepuasan kerja memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap turnover intention. Dapat diartikan bahwa semakin tinggi tingkat kepuasan kerja auditor, maka tingkat keinginan untuk berpindah kerja auditor akan semakin rendah, sebaliknya semakin rendah tingkat kepuasan kerja auditor, maka semakin tinggi tingkat keinginan untuk berpindah kerja auditor. Adanya kepuasan kerja yang tinggi pada diri setiap karyawan maka dalam bekerja akan lebih memacu partisipasinya dalam setiap kegiatan mencapai tujuan organisasi atau perusahaan, tetapi ketika kepuasan kerja yang dirasakan karyawan kurang, dapat memicu keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaanya dan mencari pekerjaan di tempat lain. Keinginan
7 berpindah merupakan sinyal awal terjadinya turnover di dalam organisasi (Nahusona dkk. 2004). Lee dan Mowday (dalam Indah, Ardiansyah dan Sutapa 2003) menyatakan bahwa intention to leave (keinginan untuk pindah) adalah penyebab langsung turnover karyawan. Ketika karyawan berpikir untuk pindah kerja, maka mereka secara aktif akan sibuk mencari kesempatan kerja di luar, apabila mereka memperoleh kesempatan kerja yang lebih baik mereka akan berpindah kerja. Tetapi jika kesempatan itu tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih baik dari tempaatnya bekerja sekarang, maka secara emosional dan mental mereka akan keluar dari perusahaan, diawali dengan sikap sering datang terlambat, sering bolos, kurang antusias, atau kurang memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik (Rus dan Mc Neily, dalam Panggabean, 2004). Cotton, dkk (dalam Moynihan dan Pandey, 2007) mengemukakan yang paling sering digunakan indikator keinginan untuk keluar adalah kepuasan kerja. Hal ini sesuai seperti yang disampaikan oleh Aprilia (2005) ketidakpuasan dalam pekerjaan sering diindikasikan sebagai alasan yang paling utama bagi para profesional untuk meninggalkan pekerjaanya. Mobley (dalam Novliadi, 2007) mengemukakan bahwa kepuasan kerja memiliki hubungan erat terhadap pikiran untuk berhenti kerja dan intensi untuk mencari pekerjaan lain. Intensi untuk berhenti pada akhirnya memiliki hubungan signifikan terhadp turnover sebenarnya. Kepuasan kerja merupakan suatu sikap umum seseorang individu terhadap pekerjaannya, selisih antara banyaknya ganjaran yang diterima seorang pekerja dan banyaknya yang mereka yakini seharusnya mereka terima. menurut Hoppecl (dalam Waluyo, 2009) kepuasan kerja merupakan penilaian dari pekerja yaitu seberapa jauh pekerjaan secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya. Kepuasan kerja pada karyawan memiliki arti yang sangat penting bagi perusahaan. Karyawan akan bertahan di perusahaan itu dan mampu bekerja secara produktif apabila karyawan tersebut merasa puas dengan apa yang didapatkannya. Ketidakpuasan kerja telah sering diidentifikasikan sebagai suatu alasan yang penting yang menyebabkan individu meninggalkan pekerjaannya. Mobley dkk (1978) dalam Novliadi (2007) mengemukakan bahwa kepuasan kerja memiliki hubungan erat terhadap pikiran untuk berhenti kerja dan intensi untuk mencari pekerjaan lain. Intensi untuk berhenti pada akhirnya memiliki hubungan signifikan terhadp turnover sebenarnya. Pada intinya Kepuasan kerja yang tinggi sangatlah diinginkan oleh para pimpinan perusahaan, karena dapat dikaitkan dengan hasil positif yang mereka harapkan. Menurut Munandar (2001), Efek dari kepuasaan kerja itu bisa berdampak pada produktifitas, kehadiran (absenteisme), keluarnya tenaga kerja (turnover) dan dampak terhadap kesehatan. Dari keempat efek tersebut absenteisme dan turnover merupakan akibat langsung yang muncul akibat ketidakpuasan kerja karyawan pada sebuah perusahaan. Oleh karena itu apabila kepuasan kerja pada karyawan tinggi maka diharapkan tingkat tunrnover dan absenteisme rendah. Cotton, dkk(dalam Moynihan dan pandey 2007) mengemukakan yang paling sering digunakan indikator keinginan untuk keluar adalah kepuasan kerja. Hal ini sesuai seperti yang disampaikan oleh aprilia (2005) ketidakpuasan dalam pekerjaan sering diindikasikan sebagai alasan yang paling utama bagi para profesional untuk meninggalkan pekerjaanya. 3
8 Hal ini diperkuat juga oleh penelitian yang dilakukan oleh Suwandi dan Indriantoro (1999), menunjukkan bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh negatif terhadap intensi turnover. Kepuasan karyawan terhadap pekerjaannya mempunyai pengaruh terhadap keinginan berpindah kerja. Karyawan dengan kepuasan kerja yang rendah, kurang bahagia, dan tidak termotivasi dengan pekerjaannya sehingga meningkatkan keinginan untuk berpindah kerja. Passewark dan Strawser (1996) menemukan bahwa kepuasan kerja secara langsung berpengaruh terhadap keinginan berpindah karyawan. Selain itu juga penelitian yang dilakukan oleh Babin dan Boles (dalam, Ferdiansyah 2010), menemukan bahwa intensi keluar merupakan fungsi dari kepuasan kerja dan kepuasan hidup secara keseluruhan. Hasil studi Lee dan Mowday (dalam Fitriany, 2010) menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh negatif dengan intensi keluar dan kepuasan kerja dapat digunakan untuk memprediksi intensi keluar. Dalam studi yang dilakukan terhadap pegawai restoran di Korea Selatan, Kim et al. (dalam, Ferdiansyah 2010), menemukan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja pegawai maka intensi keluar akan semakin kecil, atau dengan kata lain kepuasan kerja berpengaruh negatif terhadap intensi keluar, dengan demikian pada karyawan yang mempunyai kepuasan kerja yang tinggi diasumsikan mempunyai intensi turnover yang rendah, dan sebaliknya pada karyawan yang mempunyai kepuasan kerja yang rendah maka diasumsikan mempunyai imtensi turnover yang tinggi. Berdasarkan kerangka teoritis yang dikemukakan di atas, maka hipotesis yang dapat diajukan dalam penilitian ini adalah ada hubungan negatif antara kepuasan kerja dengan intensitas turnover pada karyawan. Semakin tinggi kepuasan kerja yang dimiliki karyawan maka semakin rendah intensi turnover. Sebaliknya,semakin rendah kepuasan kerja yang dimiliki karyawan maka semakin tinggi intensi turnover. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantatif deskriptif. variabel bebas kepuasan kerja dan variabel tergantung: intensi turnover. Alat pengumpulan data menggunakan skala Intensi turnover dan skala kepuasan kerja. Subjek penelitian yaitu karyawan PT. Sari Warna Asli Unit II dengan karakteristik: a) karyawan bagian Produksi Spinning II; b) Usia tahun. c) Pendidikan terakhir minimal SMP d) Lama bekerja 2 5 tahun. Jumlah subjek penellitian 70 orang. Metode pengumpulan data menggunakan skala intensi turnover dan kepuasan kerja. Teknik analisis yang digunakan korelasi product moment. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Hasil analisis korelasi product moment diperoleh koefisien korelasi r sebesar -0,423; p = 0,000 (p < 0,01) berarti ada hubungan negatif sangat signifikan antara kepuasan kerja dengan intensi turnover. Semakin tinggi kepuasan kerja maka semakin rendah intensi turnover, dan sebaliknya semakin rendah kepuasan kerja maka semakin tinggi intensi turnover karyawan. Sumbangan kepuasan kerja terhadap intensi turnover sebesar 17,9% (r square =0,179), sehingga masih terdapat 82,1% faktor lain yang mempengaruhi intensi turnover diluar variabel kepuasan kerja, misalnya gaji, masa kerja, kepemimpinan, kepribadian, minat. 4
9 Tabel 1 Rangkuman Hasil Analisis Data Uji Hipotesis Variabel Hasil Interpretasi Product Moment Sumbangan efektif Kategorisasi Kepuasan kerja dengan intensi turnover Kepuasan kerja terhadap intensi turnover Kepuasan kerja intensi turnover r = -0,423 p = 0,000; (p < 0,01) r 2 = 0,179 Mean empirik =120,67 Mean Hipotetik= 102,5 Mean Empirik = 55,76 Mean Hipotetik= 75 Ada hubungan negatif yang sangat signifikan Sumbangan efektif 17,9% Faktor lain 82,1% Tinggi Rendah Hasil penelitian ini sesuai dengan beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli. Menurut Munandar (2001), Efek dari kepuasaan kerja itu bisa berdampak pada produktifitas, kehadiran (absenteisme), keluarnya tenaga kerja (turnover) dan dampak terhadap kesehatan. Dari keempat efek tersebut absenteisme dan turnover merupakan akibat langsung yang muncul akibat ketidakpuasan kerja karyawan pada sebuah perusahaan. Oleh karena itu apabila kepuasan kerja pada karyawan tinggi maka diharapkan tingkat tunrnover dan absenteisme rendah. Cotton, dkk(dalam Moynihan dan pandey 2007) mengemukakan yang paling sering digunakan indikator keinginan untuk keluar adalah kepuasan kerja. Hal ini sesuai seperti yang disampaikan oleh Aprilia (2005) ketidakpuasan dalam pekerjaan sering diindikasikan sebagai alasan yang paling utama bagi para profesional untuk meninggalkan pekerjaanya. Hal ini diperkuat juga oleh penelitian yang dilakukan oleh Suwandi dan Indriantoro (1999), menunjukkan bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh negatif terhadap intensi turnover. Kepuasan karyawan terhadap pekerjaannya mempunyai pengaruh terhadap keinginan berpindah kerja. Karyawan dengan kepuasan kerja yang rendah, kurang bahagia, dan tidak termotivasi dengan pekerjaannya 5 sehingga meningkatkan keinginan untuk berpindah kerja. Passewark dan Strawser (1996) menemukan bahwa kepuasan kerja secara langsung berpengaruh terhadap keinginan berpindah karyawan. Sumbangan efektif menunjukkan seberapa besar peran atau kontribusi variabel bebas terhadap variabel tergantung. Sumbangan kepuasan kerja terhadap intensi turnover sebesar 17,9% (r square =0,179), sehingga masih terdapat 82,1% faktor lain yang mempengaruhi intensi turnover diluar variabel dan kepuasan kerja. Seperti pendapat Jewell dan Siegall (1998) faktor penentu tunover dalam dua bagian yaitu variabel pribadi dan variabel organisasional. di antaranya adalah usia, jenis kelamin, pendidikan, lamanya kerja, pelatihan kerja, profesionalisme, pengungkapan kebutuhan akan pertumbuhan pribadi, jarak geografis dari tempat kerja, dan keinginan yang diungkapkan untuk tinggal dengan organisasi itu. Sistem penghargaan dari suatu organisasi adalah pengaruh secara organisasional atau situasional terhadap turnover. Berdasarkan hasil perhitungan kategorisasi diketahui kepuasan kerja subjek penelitian tergolong tinggi ditunjukkan oleh rerata empirik (RE) sebesar 120,67 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 102,5. Hasil analisis perhitungan kategorisasi diketahui dari 70 subjek penelitian terdapat 12 subjek (17,1%) memiliki kepuasan kerja sangat tinggi, terdapat 41 subjek (58,6%) memiliki kepuasan kerja tinggi, terdapat 14 subjek (20%) memiliki kepuasan kerja sedang dan terdapat 3 subjek (4,3%) memiliki kepuasan rendah. Intensi turnover subjek penelitian tergolong rendah ditunjukkan oleh rerata empirik (RE) sebesar 55,76 dan rerata hipotetik sebesar =75. Hasil analisis perhitungan kategorisasi intensi turnover diketahui dari 70 subjek penelitian terdapat 1 subjek (1,4%) memiliki intensi turnover
10 tinggi, terdapat 15 subjek (21,4%) memiliki intensi turnover sedang, terdapat 31 subjek (44,3%) memiliki intensi turnover rendah, dan terdapat 23 subjek (32,9%) memiliki intensi turnover sangat rendah. Hasil studi Lee dan Mowday (dalam Fitriany, 2010) menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh negatif dengan intensi keluar dan kepuasan kerja dapat digunakan untuk memprediksi intensi keluar. Dalam studi yang dilakukan terhadap pegawai restoran di Korea Selatan, Kim et al. (dalam, Ferdiansyah 2010), menemukan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja pegawai maka intensi keluar akan semakin kecil, atau dengan kata lain kepuasan kerja berpengaruh negatif terhadap intensi keluar, dengan demikian pada karyawan yang mempunyai kepuasan kerja yang tinggi diasumsikan mempunyai intensi turnover yang rendah, dan sebaliknya pada karyawan yang mempunyai kepuasan kerja yang rendah maka diasumsikan mempunyai imtensi turnover yang tinggi. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Ada hubungan negatif sangat signifikan antara kepuasan kerja dengan intensi turnover. Semakin tinggi kepuasan kerja maka semakin rendah intensi turnover, dan sebaliknya semakin rendah kepuasan kerja maka semakin tinggi intensi turnover karyawan. 2.Kepuasan kerja subjek penelitian tergolong tinggi 3. Intensi turnover subjek penelitian tergolong rendah 4. Sumbangan kepuasan kerja terhadap intensi turnover sebesar 17,9%. 6 Saran Bagi manajemen perusahaan Guna mempertahankan kepuasan kerja yang sudah tergolong tinggi dan intensi turnover karyawan yang sudah tergolong rendah maka manajemen perusahaan diharapkan mengoptimalkan aspek-aspek yang terdapat dalam kepuasan kerja yaitu pekerjaan itu sendiri, gaji dan jaminan sosial, promosi, pengawasan atau supervisor, rekan kerja. Caranya yaitu : (1) memberikan kenaikan gaji secara berkala bagi karyawan (2) meningkatkan fasilitas untuk karyawan (3) mempromosikan karyawan yang berprestasi (4) mengadakan kegiatan luar ruang atau outbond dengan seluruhh karyawan; (4) memberikan pelatihan keterampilan peningkatan kompetensi atau keahlian. Bagi subjek penelitian Seperti hal pimpinan, maka karyawan juga diharapkan mempertahankan kepuasan kerja yang sudah tergolong tinggi dan intensi turnover karyawan yang sudah tergolong rendah. Caranya antara lain: (1) selalu berusaha meningkatkan produktivitas kerja; (2) menambah keterampilan kerja dengan mengikuti pelatiihan-pelatihan (3) menjaga keharmonisan dengan rekan kerja dan pimpinan; (4) bersikap kritis terhadap kebijakan perusahaan, misalnya memberi ide dan usulan berkaitan dengan pekerjaan. Bagi ilmuwan dan peneliti selanjutnya. Berhubung penelitian ini ruang lingkup bahasannya masih sangat terbatas, diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk dapat menyempurnakan kembali dengan mengadakan pengendalian terhadap variabelvariabel lain yang dapat berpengaruh pada penelitian tentang turn over, misalnya gaji, masa kerja, kepemimpinan, kepribadian, minat.
11 DAFTAR PUSTAKA Agung.(2012). read /news/2011/11/16/ /kawas an-industri-boyolali-disiapkanuntuk-korea. diakses pada tanggal 23 April 2013 pukul 9:43:48 WIB. Aprilia, Nila dan Robinson Pengaruh Komitmen Organisasional, Kepuasan Kerja, dan Keprilakuan Etis Terhadap Keinginan Berpindah Pada Profesional Bidang Teknologi Informasi. Jurnal Bisnis dan Manajemen. Vol. 5 No. 1, Hal: Ferdiansyah Pengaruh Affective, Continuance, dan Normative Commitment Terhadap Intensi Keluar Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening. Tesis Program Pasca Sajarna Ekonomi Magister Akuntansi. Universitas Budi Luhur Jakarta. Fitriany, L G., Silvia V.N.P.S., Arywarti M., dan Viska A Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Job Satisfaction Auditor dan Hubungannya Dengan Performance dan Keinginan Berpidah Kerja Auditor (Perbandingan Pada KAP Besar, KAP Menengah, dan KAP Keci). Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokwerto Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Gomes, Faustino Cardosa. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: ANDI. Indah, Anis K, M. Noor A, S. (2003). Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi Terhadap 7 Keinginan Berpindah Auditor (Studi Kasus Pada KAP Jawa Tengah). Jurnal Ekobis Volume 4 Nomor 2 hal Universitas Sultan Agung. Mobley, W.H. (1986). Pergantian Karyawan : Sebab, Akibat, Dan Pengendaliannya (Terjemahan). Cetakan Pertama. Jakarta: PT Pustaka Binaman Presindo. Moynihan, D. Padandey, S. K. (2007). The Ties Bind : Social Network, Person Organization Value Fit, And Turnover Intention. No page Madison. University Of Wistonsin. Munandar, A. S. (2001). Psikologi industri dan organisasi. Jakarta: Universitas Indonesia. Nahusona, H. C.F, Mudji R, Susilo T. R. (2004). Analisis Faktor Factor Yang Berpengaruh Terhadap Keinginan Karyawan Untuk Pindah ( Studi Kasus Pada PT Bank Papua ) Jurnal Studi Manajemen Dan Organisasi Volume 1 Nomor 2 hal Universitas Diponegoro. Novliandi, Ferry. (2007). Intensi Turnover Karyawan Ditinjau dari Budaya Perusahaan dan Kepuasan Kerja. Skripsi. Medan : Fakultas Kedokteran, Jurusan Psikologi USU. Panggabean, Mutiara. S. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor: Ghalia Indonesia Ritoga, Ferdiansyah. Zein, Apriliyani. Hubungan antara Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja
12 dengan Intensi Keluar Auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik. Jurnal Ekonomi manajemen Vol.3 No.1 hal STAN Safitri, Yulia. (2013). Hubungan antara Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi dengan Intensi Turnover pada Guru. Skripsi. Surabaya: Fakultas Pendidikan Universitas NegeriSurabaya. Sinamora, Henry. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua, Yogyakarta : STIE YKPN. Suwandi, dan Nur Indriantoro. (1999). Pengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser: Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publik. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol.2 No.2, halaman
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tengah memang merupakan salah satu sentra tekstil nasional (Agung,2012).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan industri di Boyolali berjalan sangat pesat. Pemerintah berkerjasama dengan Korea Selatan akan membangun kawasan industri baru di Boyolali,
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN PT DAN LIRIS SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN PT DAN LIRIS SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan faktor dominan dalam penentuan jalannya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor dominan dalam penentuan jalannya roda usaha suatu perusahaan, karena manusia adalah faktor pendukung yang utama dalam berlangsungnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia semakin penting artinya di dalam menentukan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan bisnis dan tingginya biaya tenaga kerja mengharuskan perusahaan menerapkan kebijakan dalam pengambilan keputusan. Peranan sumber daya
Lebih terperinciPENDAHULUAN. terhadap efisiensi dan efektifitas organisasi (Simamora, 2006). Mesin-mesin atau
PENDAHULUAN Sumber daya manusia atau yang disebut dengan tenaga kerja atau karyawan merupakan asset penting perusahaan. Sumber daya manusia sangat berpengaruh terhadap efisiensi dan efektifitas organisasi
Lebih terperinciHUBUNGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP INTENSI KELUAR KARYAWAN PADA PT. PURNA GRAHA ABADI TASIKMALAYA. Oleh: Reza Rizky Aditya
HUBUNGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP INTENSI KELUAR KARYAWAN PADA PT. PURNA GRAHA ABADI TASIKMALAYA Oleh: Reza Rizky Aditya Abstrak Sumber daya manusia salah satu sumber daya perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut werther (2002:5). Yang menyatakan bahwa Kunci memenangkan. senantiasa melakukan investasi untuk merekrut, menyeleksi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah sumber daya saat ini masi menjadi pusat perhatian dan tumpuhan bagis setiap organisasi atau perusahaan untuk dapat bertahan di era globalisasi yang
Lebih terperinciINTENSI TURNOVER DITINJAU DARI KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN RUMAH SAKIT QOLBU INSAN MULIA (QIM) BATANG
INTENSI TURNOVER DITINJAU DARI KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN RUMAH SAKIT QOLBU INSAN MULIA (QIM) BATANG NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN PT. KRAKATAU STEEL CILEGON
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN PT. KRAKATAU STEEL CILEGON NASKAH PUBLIKASI Diajukan oleh : ALLIFIA DIANNIAR F 100 080
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi. Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi Oleh : SEPTIANI BAROROH
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA (Studi pada Rumah Sakit HIDAYAH Boyolali) NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA (Studi pada Rumah Sakit HIDAYAH Boyolali) NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Psikologi. Untuk Memenuhi Sebagian syarat
HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian syarat Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Psikologi Diajukan oleh JAMAL
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEPEMIMPINAN OTORITER DENGAN INTENSI TURNOVER KARYAWAN. Naskah Publikasi. Disusun Oleh:
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEPEMIMPINAN OTORITER DENGAN INTENSI TURNOVER KARYAWAN Naskah Publikasi Disusun Oleh: EVID MAFTUKHAH F 100 080 197 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAJI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA PERAWAT RUMAH SAKIT NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAJI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA PERAWAT RUMAH SAKIT NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting yang harus terbentuk di lingkungan kerja. Sebab, kepuasa kerja akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada suatu organisasi atau perusahaan, kepuasan kerja adalah faktor penting yang harus terbentuk di lingkungan kerja. Sebab, kepuasa kerja akan berdampak pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis dengan tujuan utama untuk mencari keuntungan semaksimal. keuntungan yang lebih besar. Akan tetapi permasalahan-permasalahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya perkembangan dunia usaha yang selaras dengan peningkatan kondisi perekonomian di Indonesia menuntut adanya persaingan yang ketat di dalamnya. Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan organisasi pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena merupakan salah satu sarana penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempertahankan yang sudah ada. Disinilah dituntut adanya peranan. stratejik dan koheren untuk mengelola aset paling berharga milik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan satu satunya aset penting suatu organisasi yang dapat menggerakkan sumber daya lainnya. Sumber daya manusia dapat mempengaruhi efisiensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN. Sumber daya manusia di pandang sebagai asset perusahaan yang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Sumber daya manusia di pandang sebagai asset perusahaan yang penting. Karena manusia merupakan sumberdaya yang dinamis dan selalu dibutuhkan dalam tiap produksi
Lebih terperinciPengaruh Stres, Kepuasan, dan Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention pada Karyawan Telkomsel Distribution Center Kabupaten Jember
Pengaruh Stres, Kepuasan, dan Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention pada Karyawan Telkomsel Distribution Center Kabupaten Jember The Influence of Stress, Satisfaction, and Organizational
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan sesuai dengan uji hipotesis yang dilakukan dengan analisis regresi linier berganda, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dunia usaha semakin berkembang pesat, setiap organisasi atau perusahaan dituntut untuk dapat mengelola usahanya dengan baik sehingga mampu bersaing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. organisasi secara efektif dan efisien. Namun, untuk mencapai tujuan itu tentu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan penggerak suatu organisasi, sehingga organisasi senantiasa perlu melakukan investasi dengan melaksanakan fungsi
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN
NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN Oleh: HANDINI IKA PRATIWI SUS BUDIHARTO FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profesionalisme dan
93 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profesionalisme dan locus of control terhadap prestasi kerja auditor dengan motivasi kerja sebagai variabel intervening
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. era globalisasi yang penuh persaingan. Ritel adalah salah satu cara pemasaran
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha ritel modern merupakan peluang usaha yang sangat menjanjikan di era globalisasi yang penuh persaingan. Ritel adalah salah satu cara pemasaran produk meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Profesi akuntan publik mempunyai peran penting dalam penyediaan informasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Profesi akuntan publik mempunyai peran penting dalam penyediaan informasi keuangan yang handal bagi pihak yang berkepentingan seperti pemerintah, investor,
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. TYFOUNTEX INDONESIA GUMPANG - KARTASURA ABSTRAKSI. Derajat Sarjana S-1
HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. TYFOUNTEX INDONESIA GUMPANG - KARTASURA ABSTRAKSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN DENGAN LOYALITAS NASABAH
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN DENGAN LOYALITAS NASABAH NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan Oleh : IRFA NURFAIZAH F 100 080
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA GURU HONORER NASKAH PUBLIKASI. Diajukan kepada Fakultas Psikologi
HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA GURU HONORER NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)Psikologi Diajukan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN INTENSI TURNOVER KARYAWAN DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BOYOLALI
HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN INTENSI TURNOVER KARYAWAN DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi berusaha meningkatkan serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan atau organisasi berusaha meningkatkan serta mengembangkan perusahaan dengan mengadakan berbagai cara yang tersusun dalam program untuk meningkatkan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF DENGAN KOMITMEN ORGANISASI KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF DENGAN KOMITMEN ORGANISASI KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta sebagai persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pusat Koperasi Syariah (Puskopsyah) Alkamil Jawa Timur sebagai salah satu lembaga keuangan syariah nonbank yang berbadan hukum koperasi, memiliki kegiatan menyimpan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda. Kepuasan itu terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Job Satisfaction (kepuasan kerja) adalah suatu hal yang bersifat individual. Setiap individu mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda. Kepuasan itu terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai. Salah satu tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini, oleh karena itu perusahaan membutuhkan manusia-manusia yang berkualitas tinggi, memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan penggerak roda organisasi dalam mencapai dan mewujudkan tujuan dan sasaran yang ditetapkan organisasi, dengan kata lain sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gigi. Setiap roda gigi mempenyuai tugas masing masing, tetapi harus saling
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Perusahaan sama halnya dengan sebuah jam yang memiliki banyak roda gigi. Setiap roda gigi mempenyuai tugas masing masing, tetapi harus saling berhubungan dan memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Fenomena yang sering terjadi di perusahaan, baik secara langsung maupun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena yang sering terjadi di perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung oleh berbagai perilaku karyawan. Salah satu bentuk perilaku karyawan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KESEJAHTERAAN DENGAN SEMANGAT KERJA PADA PT.HAMUDHA PRIMA MEDIA
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KESEJAHTERAAN DENGAN SEMANGAT KERJA PADA PT.HAMUDHA PRIMA MEDIA NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai gelar sarjana S1 Psikologi Diajukan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIK DENGAN KINERJA KARYAWAN
HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIK DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI Oleh: ZULFIKA DWI UTAMI F 100 070 048 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 1 2 HUBUNGAN ANTARA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen telah banyak disebut sebagai seni untuk menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain yang mengandung arti para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia. Hal ini sangat mendesak dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang membutuhkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia. Hal ini sangat mendesak dalam rangka menghadapi era perdagangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intention to quit adalah kecenderungan atau niat karyawan untuk berhenti
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Intention To Quit 2.1.1. Pengertian Intention To Quit Intention to quit adalah kecenderungan atau niat karyawan untuk berhenti dari pekerjaannya secara sukarela menurut pilihannya
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil simpulan bahwa ada
BAB VI PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil simpulan bahwa ada hubungan positif persepsi terhadap budaya organisasi dengan kepuasan kerja. Semakin positif persepsi terhadap budaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dikehendaki, serta mempertahankan guru yang berkualitas.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan hal sangat penting karena mempunyai peranan dalam keberlangsungan hidup organisasi Panggabean (2004:12).
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 KAJIAN PUSTAKA 2.1.1 Kepuasan Kerja Kepuasan kerja didefinisikan sebagai keadaan yang menyenangkan atau emosi positif yang dihasilkan dari penilaian
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)Psikologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pentingnya aspek perilaku-perilaku kerja karyawan dalam menetapkan keputusan-keputusan dan kebijakan-kebijakan dalam bidang Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) telah
Lebih terperinciVOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman
Community Health VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 148-155 Artikel Penelitian Gambaran Keinginan Berpindah Kerja Karyawan Berdasarkan Komitmen Organisasional Dan Ketidakamanan Kerja Di Rumah Sakit Umum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Perilaku organisasi merupakan suatu bidang ilmu mengenai bagaimana
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perilaku organisasi merupakan suatu bidang ilmu mengenai bagaimana perilaku manusia dapat mempengaruhi kinerja organisasi. Perilaku-perilaku tersebut dapat merupakan
Lebih terperinciUmmun Wafiah F
KOMITMEN ORGANISASI DAN KREATIVITAS KARYAWAN EVENT ORGANIZER DITINJAU DARI PERBEDAAN LOCUS OF CONTROL SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar sarjana S-1 Psikologi Disusun oleh
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan data yang diperoleh dan hasil analisis yang dilakukan pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Hasil penelitian menunjukkan sebesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. laba semaksimal mungkin (disamping misi lainnya) harus siap untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan mempunyai banyak cara yang dapat ditempuh untuk meningkatkan mutu SDM sehingga menjadi tenaga yang berkualitas, meningkatnya perkembangan dunia usaha
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEPEMIMPINAN VISIONER DENGAN KOMITMEN ORGANISASI S K R I P S I
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEPEMIMPINAN VISIONER DENGAN KOMITMEN ORGANISASI S K R I P S I Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Gelar Sarjana S-1 Psikologi Oleh Doddy Agus S. F 100
Lebih terperinciKuesioner (Job Insecurity) A. Arti Penting Aspek Kerja 1. Sangat Tidak Penting (STP) 2. Tidak Penting (TP) 3. Tidak Tahu, Apakah penting atau tidak
Kuesioner (Job Insecurity) A. Arti Penting Aspek Kerja 1. Sangat Tidak Penting (STP) 2. Tidak Penting (TP) 3. Tidak Tahu, Apakah penting atau tidak (TT) 4. Penting (P) 5. Sangat Penting (SP) Seberapa penting
Lebih terperinciHubungan Antara Persepsi Terhadap Pengawasan Kerja Dengan Disiplin Kerja Karyawan
Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pengawasan Kerja Dengan Disiplin Kerja Karyawan NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN Sehubungan dengan penelitian saya yang berjudul: PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KEINGINAN UNTUK KELUAR KARYAWAN PT. MAPAN WIJAYA SEMARANG, maka saya memohon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. agar tujuan individu konsisten dengan tujuan organisasi itu sendiri (Anthony
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi lingkungan yang cepat berubah, suatu perusahaan dituntut untuk meningkatkan efektifitas sistem pengendalian manajemen. Sistem pengendalian manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gina Awalia Zulfi Rosadi, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat, salah satunya adalah di bidang transportasi. Seiring dengan perkembangan tingkat peradaban manusia dan peningkatan
Lebih terperinciPENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI. Mini Setiyarti STIE AUB Surakarta
PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI Mini Setiyarti STIE AUB Surakarta Mulyanto STIE AUB Surakarta ABSTRACT The research result
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendukung upaya kesehatan puskesmas (Andini, 2006). Suatu Rumah Sakit akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan suatu bentuk organisasi yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan kesehatan khususnya terkait dengan upaya untuk rujukan yang mendukung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberhasilan seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh berbagai hal, diantaranya komitmen, profesionalisme, dan tingkat kompetensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi (Arthur, 1994). Menurut Samad (2006) bahwa karakteristik pekerjaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perspektif manajemen sumber daya manusia strategis yang paling mendasar adalah asumsi keberhasilan sebuah kinerja organisasi dipengaruhi oleh tindakan dan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil penelitian Sebelum dilakukan analisis statistik dengan menggunakan product
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian Sebelum dilakukan analisis statistik dengan menggunakan product moment dari Pearson, maka dilakukan uji asumsi normalitas dan linearitas. 1. Uji Asumsi Sebelum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan sebuah perusahaan bukan hanya tergantung dari permodalan secara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Keberhasilan sebuah perusahaan bukan hanya tergantung dari permodalan secara riil yaitu berbentuk uang, namun salah satu hal yang juga berpengaruh adalah sumber
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Oleh karena itu pengelolaan sumber daya yang mencakup. penyedia tenaga kerja yang bermutu, mempertahankan kualitas dan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan sumber daya yang sangat penting dalam sebuah perusahaan. Oleh karena itu pengelolaan sumber daya yang mencakup penyedia tenaga kerja yang bermutu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perusahaan go public di Indonesia berkembang dengan sangat cepat, hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perusahaan go public di Indonesia berkembang dengan sangat cepat, hal tersebut dapat terlihat berdasarkan data statistik di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengoptimalkan fungsi manajemennya melalui sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era global saat ini khususnya di Indonesia perkembangan pengetahuan dan teknologi sangat pesat sehingga membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penting saat ini bahkan dimasa yang akan datang, karena perusahaan tidak akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingkat turnover karyawan masih menjadi pembahasan yang paling intens dan penting saat ini bahkan dimasa yang akan datang, karena perusahaan tidak akan berkembang tanpa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Disamping itu pula, pekerjaan semakin sulit untuk didapatkan.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pekerjaan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat penting bagi masyarakat. Bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar, baik dalam rangka memperoleh imbalan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan aspek krusial yang menentukan keefektifan suatu organisasi. Kinerja suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tenaga kerja sebagai sumberdaya manusia (SDM) utama perusahaan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tenaga kerja sebagai sumberdaya manusia (SDM) utama perusahaan yang dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah dan memberikan kinerja yang optimal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan berbagai aspek kehidupan dan sektor ekonomi dalam era globalisasi saat ini berlangsung dengan pesat yang menuntut setiap perusahaan baik yang bergerak
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh komitmen yang dimiliki oleh seseorang terhadap profesi yang ditekuninya, loyalitas yang dimiliki
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rendahnya loyalitas karyawan menjadi salah satu masalah dalam dunia bisnis yang melibatkan banyak kepentingan didalamnya. Jika ketidakloyalitasan karyawan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan.oleh karena itu, sumber daya manusia adalah aset yang tak ternilai
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Peran sumber daya manusia dalam satu organisasi atau perusahaan sangat penting dalam menyiapkan kompetensi guna mencapai visi dan misi perusahaan.oleh karena itu, sumber
Lebih terperinciKOMITMEN KARYAWAN DITINJAU DARI SELF EFFICACY DAN PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI,DI CV. WAHYU JAYA SEMARANG
KOMITMEN KARYAWAN DITINJAU DARI SELF EFFICACY DAN PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI,DI CV. WAHYU JAYA SEMARANG Gusti Yuli Asih, Rusmalia Dewi Psikologi Industri dan Organisasi, Fakultas Psikologi, Universitas
Lebih terperinciPENGARUH INTRINSIC MOTIVATION, JOB AUTONOMY, DAN AFFECTIVE COMMITMENT TERHADAP TURNOVER INTENTION (Kasus pada Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta)
PENGARUH INTRINSIC MOTIVATION, JOB AUTONOMY, DAN AFFECTIVE COMMITMENT TERHADAP TURNOVER INTENTION (Kasus pada Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta) PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pergantian era industri ke era informasi menjadikan perekonomian masyarakat Indonesia mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan masyarakat Indonesia sudah mulai banyak
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TURNOVER INTENTION (KEINGINAN BERPINDAH) KARYAWAN PADA PERUSAHAN JASA KONSTRUKSI
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TURNOVER INTENTION (KEINGINAN BERPINDAH) KARYAWAN PADA PERUSAHAN JASA KONSTRUKSI Ana Sri Wahyuni *1, Yulvi Zaika 2, Ruslin Anwar 2 1 Mahasiswa / Program Magister
Lebih terperinciPENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KEINGINAN BERPINDAH KERJA (Survey pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta)
PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KEINGINAN BERPINDAH KERJA (Survey pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta) SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP INSENTIF DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP INSENTIF DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan oleh: Wijaya Mukti Sri Untari F 100 080
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. instansi harus menentukan strategi dan kebijakan manajemennya, khususnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki era globalisasi saat ini, kompetisi antar perusahaan atau instansi semakin ketat, karena tidak hanya dihadapkan pada persaingan dalam negeri, tetapi juga luar
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN TEORETIS
BAB 2 KAJIAN TEORETIS 2.1 Definisi Konsep 2.1.1 Turnover Intention Turnover intention (keinginan keluar dari pekerjaan) merupakan tanda awal terjadinya turnover (keluar dari pekerjaan) (Sunarso, 2000).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No. 3 tahun 1982, perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Berdasarkan UU No. 3 tahun 1982, perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang tetap dan terus menerus yang didirikan serta
Lebih terperinciRena Marliana F
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KETERLIBATAN KERJA Skripsi Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Gelar Sarjana S-1 Disusun Oleh : Rena Marliana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap organisasi beroperasi dengan mengkombinasikan sumber dayanya
14 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi beroperasi dengan mengkombinasikan sumber dayanya melalui cara yang dapat menghasilkan produk dan jasa yang dipasarkan. Siapa pun yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya perkembangan dunia usaha yang selaras dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya perkembangan dunia usaha yang selaras dengan peningkatan kondisi perekonomian di Indonesia menuntut adanya persaingan yang ketat di dalamnya. Perusahaan
Lebih terperinci2015 PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KEINGINAN BERPINDAH AUDITOR DENGAN KINERJA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERATING
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profesi Akuntan Publik sangat berperan penting dan strategis bagi perusahaan swasta dan lembaga publik lainnya. Profesi Akuntan publik sangat menentukan kualitas laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam sebuah organisasi memiliki peran sentral dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sebuah organisasi memiliki peran sentral dalam menggerakkan roda perkembangan dan laju produktivitas organisasi. Mengingat peran yang cukup dominan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berjalansecara berkesinambungan, maka sangat dibutuhkan karyawan yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam berjalannya suatu perusahaan untuk mencapai visi, misi, strategi serta
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. yang digunakan oleh para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Akuntansi Keperilakuan 2.1.1.1 Pengertian Akuntansi Keperilakuan Akuntansi adalah suatu sistem untuk menghasilkan informasi keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia usaha dan organisasi di Indonesia berkembang semakin pesat. Setiap organisasi mempunyai berbagai tujuan yang hendak dicapainya. Tujuan tersebut diraih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas dan mengendalikan biaya ketenagakerjaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia dipandang sebagai asset perusahaan yang penting, karena manusia merupakan sumber daya yang dinamis dan selalu dibutuhkan dalam tiap proses
Lebih terperinciNiken Kartikasari F
KEPUASAN KERJA KARYAWAN DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT-INTROVERT DAN PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL S k r i p s i Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Komitmen Organisasi Porter (1998:27) oleh Zainuddin (2002) mendefinisikan komitmen organisasi sebagai kekuatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi maupun industri. Dengan adanya globalisasi maka dunia usaha mau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahanperubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah menyebabkan munculnya sejumlah tuntutan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
12 BAB II LANDASAN TEORI Pemerintah merupakan organisasi pelayanan publik yang diharapkan dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Pegawai negeri sipil yang merupakan pelaksana tugas-tugas
Lebih terperinci