Materi e-learning Pertemuan 2 I. UANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Materi e-learning Pertemuan 2 I. UANG"

Transkripsi

1 Materi e-learning Pertemuan 2 I. UANG 1.1. PENDAHULUAN Uang merupakan bagian yang integral dari kehidupan kita sehari-hari. Dan ada pula yang berpendapat bahwa uang merupakan darah -nya perekonomian, karena di dalam masyarakat modern dewasa ini, di mana mekanisme perekonomian berdasarkan lalu lintas barang dan jasa semua kegiatan-kegiatan ekonomi tadi akan memerlukan uang sebagai alat pelancar guna mencapai tujuannya. Golongan-golongan dalam masyarakat yang menerima penghasilan, upah, honorarium, sewa, bunga, premi, dividen dan segala sesuatu dalam bentuk uang sebagai kontra-prestasi atas balas jasa, akan menggunakannya kembali untuk memenuhi kebutuhannya akan barang-barang konsumsi, membayar jasa pihak ketiga ataupun ditabungannya. Demikian juga dalam bidang produksi, penukaran barang-barang atau jasa-jasa, pembagian pendapatan dan lain-lainnya akan berjalan lancar dengan mempergunakan uang sebagai perantara. Dengan adanya pembentukan dan penggunaan dari penghasilan tadi, terwujudlah suatu arus uang yang disebut sebagai peredaran/ sirkulasi uang. Di mana uang akan beredar, terus berpindah tangan dan akan mengalami pertambahan sesuai dengan bertambahnya kegiatan ekonomi DEFINISI UANG Uang adalah sesuatu yang secara umum diterima di dalam pembayaran untuk pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta untuk pembayaran utangutang. Dan juga sering dipandang sebagai kekayaan yang dimilikinya yang dapat

2 digunakan untuk membayar sejumlah tertentu utang dengan kepastian dan tanpa penundaan. Definisi di atas merupakan definisi yang fungsional, yang mana uang didefinisikan sebagai segala sesuatu yang menunjukkan fungsi tertentu. Definisi di atas bukan merupakan definisi yang bertalian dengan sifat-sifat kebendaan. Apa yang menjadikan sesuatu menjadi uang adalah tergantung pada pemilihan masyarakat, hukum dan sejarahnya. Meskipun pemilihan tentang apa yang bertindak sebagai uang adalah tergantung kepada faktor-faktor tersebut, namun ada beberapa kriteria yang dapat digunakan sebagai pedoman KRITERIA UANG Acceptability dan Cognizability Persyaratan utama dari sesuatu menjadi uang adalah diterimanya secara umum dan diketahuinya secara umum. Diterima secara umum serta penggunaannya sebagai alat tukar, penimbun kekayaan, standar cicilan utang tumbuh secara luas karena kegunaan (manfaat) dari uang untuk ditukarkannya dengan barang-barang dan jasa-jasa Stability of Value Manfaat dari sesuatu yang menjadi uang memberikan adanya nilai uang. Maka diperlukan menjaga nilai uang agar tetap stabil ataupun berfluktuasi secara kecil. Karena, kalau tidak, uang tidak akan diterima secara umum, karena masyarakat mencoba menyimpan kekayaannya dalam bentuk barang-barang yang nilainya stabil. Jika mata uang sesuatu negara berfluktuasi nilainya secara tajam, maka masyarakat negara tersebut akan mengurangi fungsinya sebagai alat penukar dan satuan hitung.

3 Elasticity of Supply Jumlah uang yang beredar harus mencukupi kebutuhan dunia usaha (perekonomian). Ketidakmampuan penyediaan uang untuk mengimbangi kegiatan usaha akan mengakibatkan perdagangan macet dan pertukaran dilakukan seperti pada perekonomian barter, di mana barang ditukar dengan barang yang lain secara langsung. Karena itu Bank Sentral sebagai pencipta uang tunggal harus mampu melihat perkembangan perekonomian yang selanjutnya harus mampu menyediakan uang yang cukup bagi perkembangan perekonomian tersebut. Dan sebaliknya Bank Sentral harus bertindak dengan cepat seandainya dirasa uang yang beredar terlalu banyak dibandingkan dengan kegiatan perekonomian, dalam hal ini Bank Sentral harus mengurangi jumlah uang yang beredar. Jadi kemampuan Bank Sentral dan lembagalembaga keuangan yang lain dalam hal penyediaan uang harus dijamin tetap baik (bersifat elastis) Portability Uang harus mudah dibawa untuk urusan setiap hari. Bahkan transaksi dalam jumlah besar dapat dilakukan dengan uang dalam jumlah (fisik) yang kecil jika nilai nominalnya besar Durability Dalam pemindahan uang dan tangan yang satu ke tangan yang lain mengharuskan uang tersebut dii aga nilai fisiknya. Kalau tidak, rusak ataupun robek akan menyebabkan penurunan nilainya dan meruskkan kegunaan moneter dan uang tersebut.

4 Divisibility Uang digunakan untuk memantapkan transaksi dari berbagai jumlah. Sehingga uang dari berbagai nominal (satuan/unit) harus dicetak untuk mencukupi/melancarkan transaksi jual-beli. Untuk menjamin dapat ditukarkannya uang satu dengan yang lainnya, semua jenis uang harus dijaga agar tetap nilainya FUNGSI UANG Uang memainkan beberapa peranan atau berfungsi banyak, untuk itu perlu dibedakan fungsi yang satu dengan yang lain secara jelas Satuan Hitung Salalu satu fungsi uang yang umum adalah sebagai satuan hitung UNIT OF ACCOUNT. Satuan hitung dalam hal ini dimaksud sebagai alat yang digunakan untuk menunjukkan nilai dari barang-barang dan jasa yang dijual (beli), besarnya kekayaan serta menghitung besar kecilnya kredit atau utang atau dapat dikatakan sebagai alat yang digunakan dalam menentukan harga barang dan jasa. Seandainya tidak ada uanginisalnya, maka akan terjadi ketidakseragaman di dalam satuan hitung. Jika seorang petani hanya mempunyai padi yang harus dijual sedangkan dia menginginkan membeli sebuah alat pertanian (misalnya: traktor) atau alatalat pertanian yang lain, maka dalam hal ini akan mengalami kesulitan dalam nilai tukar tersebut dan juga dalam mencari pembeli padi sekaligus penjual alat-alat pertanian tersebut. Dengan adanya uang yang bertindak sebagai satuan hitung maka dengan mudah ditentukan nilai tukarnya. Penggunaan uang,inisalnya rupiah atau dolar, sebagai satuan hitung dalam transaksi berbeda dengan penggunaan uang tersebut dalam

5 aliran atau transfer uang rupiah. Setiap lembar atau keping rupiah mempunyai nilai fisik. Fungsi uang yang hanya sebagai satuan hitung disebut sebagai NUMERAIRE dalam bahasa Perancis, yang berarti sesuatu yang dipilih sebagai standar ukuran. Sebagai satuan hitung, uang tidak lain berfungsi seperti satuan ukuran yang lain,inisal: meter, gram, liter dan lain-lain. Fungsi uang yang hanya sebagai satuan hitung ini sangat jarang ditemui dalam perekonomian yang sudah biasa menggunakan uang yang tidak hanya berfungsi sebagai satuan hitung tetapi sekaligus juga berfungsi sebagai alat penukar. Perlu diketahui bahwa fungsi uang sebagai alat penukar dan sebagai satuan hitung adalah berbeda Alat Penukar Seperti dijelaskan di atas bahwa fungsi uang sebagai satuan hitung berbeda dengan fungsi uang sebagai alat penukar. Fungsi uang sebagai alat penukar mendasari adanya spesialisasi dan distribusi dalam memproduksi suatu barang. Karena dengan adanya uang tersebut orang tidak harus menukar barang yang diinginkan dengan barang yang diproduksikannya tetapi langsung menjual produksinya di pasar dan dengan uang yang diperolehnya dan hasil penjualan tersebut dibelanjakan (dibelikan) kepada barang-barang yang diinginkannya. Fungsi ini sangat berguna dalam perekonomian yang sudah maju. Bandingkan dengan perekonomian yang belum maju, di mana perdagangan dilakukan dengan cara langsung menukarkan barang dengan barang (barter). Selama tukar menukar masih terbatas hanya pada beberapa jenis barang saja, cara ini bisa berjalan. Tetapi dalam masyarakat

6 yang lebih maju, yang sudah mengenal spesialisasi, akan sulit sekali menemukan pihak lain yang kebetulan sekaligus): Membutuhkan apa yang dapat kita tawarkan Mempunyai barang yang kita butuhkan Dengan nilai yang kira-kira sama atau dapat dibandingkan, dan Bersedia menukarkannya. Karena barter mengalami banyak kesulitan, dirasakan kebutuhan akan sesuatu barang perantara yang dapat mempermudah pertukaran. Dalam perkembangannya barang tersebut disebut sebagai UANG yang bentuk atau ujudnya dapat berupa uang logam, uang kertas dan uang kredit. Pada umumnya alat penukar bagi suatu negara itu diciptakan atau dibuat oleh pemerintah dan Bank Sentral. (Untuk saat ini di Indonesia, yang berhak menciptakan serta mengedarkan uang, baik logam maupun kertas, adalah Bank Sentral - Bank Indonesia, lihat Undang-undang Perbankan Nomor: 13 tahun 1968). Sedangkan uang kredit (Deposito) dikeluarkan oleh Bank-bank Umum. (Penjelasan lebih lanjut pada bab berikutnya). Sebagai alat penukar, uang harus mempunyai sifat-sifat antara lain: tahan lama, mudah dipecah-pecah (dalam arti nilainya) dan juga mudah dibawa kemana-mana. Fungsi uang sebagai alat penukar ini memungkinkan kenaikan di dalam produktivitas perekonomian karena adanya spesialisasi Penimbunan Kekayaan Sebagai dijelaskan di halaman sebelumnya bahwa uang mempunyai banyak fungsi. Tetapi fungsi yang ketiga ini, sebagai penimbun kekayaan baru muncul pada abad ke-20, yaitu pada waktu Keynes dalam bukunya yang berjudul The General Theory of

7 Employment, Interest and Money, terbit tahun 1936, mengatakan bahwa: di samping fungsi uang sebagai satuan hitung dan sebagai alat penukar, maka uang juga berfungsi sebagai penimbun kekayaan. Yang mana dengan menambahkan fungsi uang yang ketiga ini, akan mempengaruhi pemegangan uang ke kas oleh seseorang atau pun masyarakat. Seperti kita ketahui bahwa uang bernilai karena berfungsi sebagai alat penukar, yang mana dengan uang dapat dibeli sesuatu barang atau jasa yang diinginkan. Kalau uang itu dibelanjakan untuk saat ini maka uang mempunyai nilai untuk saat ini juga kalau uang itu akan dibelanjakan untuk masa yang akan datang, maka uang tersebut akan mempunyai nilai juga di waktu yang akan datang. Dengan menyimpan uang berarti menimbun kekayaan dalam bentuk uang kas, uang tersebut mungkin disimpan di dalam almari, di bawah bantal. Penyimpanan uang ini dimaksud untuk mempermudah pertukaran atau transaksi di saat ini ataupun di masa yang akan datang. Kenapa uang yang disimpan, bukan barang-barang lain? Karena uang dapat segera digunakan secara langsung untuk membeli barang-barang dan jasa atau karena uang mempunyai sifat yang LIKUID, mudah digunakan di dalam transaksi atau dalam pembayaran cicilan utang Standar Pencicilan Utang Uang juga berfungsi sebagai standar untuk pencicilan utang atau pembayaran. Begitu uang diterima umum sebagai alat penukar ataupun satuan hitung maka secara langsung uang akan bertindak sebagai unit atau satuan untuk pembayaran cicilan utang ataupun juga untuk menyatakan besarnya utang kita.

8 Dengan menggunakan uang tersebut kita dapat melakukan pembayaran utang piutang secara tepat dan cepat, baik secara konstan atau angsuran. Nilai fisik maupun bentuk uang tidak menjadi masalah selama uang tersebut dapat berfungsi sebagai alat penukar, satuan hitung, penimbun kekayaan ataupun sebagai standar pembayaran cicilan utang. Kemampuan uang memenuhi fungsi-fungsi tersebut tergantung pada masyarakatnya yang mana mereka mau menerima uang itu untuk memenuhi tujuan dalam perekonomian. Nilai uang, baik itu uang logam, kertas ataupun uang kredit, didapat dari kelangkaan (scarcity) akan uang tersebut. Maka perlu adanya pembatasan akan jumlah uang agar nilai uang itu tetap terjaga. Sebagaimana diketahui bahwa nilai uang, itu berbanding terbalik dengan harga barang-barang dan jasa. Jika harga barang-barang dan jasa naik maka nilai uang turun dan sebaliknya jika harga barang-barang dan jasa turun maka nilai uang naik. Artinya, dengan sejumlah uang tertentu, pada waktu harga barang-barang dan jasa naik maka akan didapat jumlah barang yang dibeli lebih sedikit jika dibandingkan pada waktu terjadi penurunan harga barang-barang dan jasa. ini berarti bahwa nilai uang turun kalau terjadi kenaikkan harga barang-barang dan jasa (inflasi), sedangkan nilai uang akan naik jika harga barang-barang dan jasa turun (deflasi) JENIS-JENIS UANG Bermacam-macam barang telah dipakai sebagai uanginisalnya: kerang dan ternak, batu intan dan perhiasan, garam, senjata, perkakas lainnya. Yang mana masing-masing ada keuntungan dan kelemahannya.

9 Berdasarkan Bahan (Material) Uang Dapat Dibedakan Menjadi: 1. Uang logam 2. Uang kertas Yang mana di dalam pembuatan uang logam tergantung dari berbagai jenis logam yang digunakan, antara lain: emas, perak, perunggu. Sedangkan untuk uang kertas, berdasarkan perkembangan perekonomian akan mempunyai diversifikasi yaitu sebagai uang kartal (currencies) dan sebagai uang giral (deposit money). Yang mana menurut teori perbankan kedua jenis uang kertas ini berbeda yang menciptakan. Uang kertas biasa (kartal) dikeluarkan oleh Bank Sentral sedangkan uang kertas giral, oleh Bank Umum. Yang dimaksud dengan uang kartal (currencies) adalah uang yang dikeluarkan oleh pemerintah dan atau Bank Sentral, dalam bentuk uang kertas atau uang logam. Sedangkan uang giral (deposit money) adalah uang yang dikeluarkan oleh suatu Bank-bank Umum Sedangkan Berdasarkan Nilainya, Uang Dibedakan Menjadi: Uang bernilai penuh (full bodied money) Uang yang tidak bernilai penuh (representative full bodied money) atau dikenal sebagai uang bertanda (token money). Yang dimaksud uang bernilai penuh (full bodied money) adalah uang yang nilai terkandungnya (intrinsik) sama dengan nilai nominalnya. Atau uang yang nilainya sebagai suatu barang untuk tujuan-tujuan yang bersifat moneter sama besarnya dengan nilainya sebagai barang biasa (nonmoneter). Uang seperti ini timbul pada pembuatan uang yang bahannya dari logam, biasanya emas dan perak. Yang mana di dalam pembuatan uang ini harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditetapkan pada standar logam, antara lain:

10 1. Uang dapat digeser dan pemakaian moneter ke nonmoneter. 2. Adanya kebebasan masing-masing individu untuk melebur atau menempa logam menjadi uang atau sebaliknya tanpa ongkos yang berarti. Sedang uang yang bemilai tidak penuh (representative full bodied money), biasa sebagai token money atau uang yang bertanda, artinya uang yang nilai instrinsiknya lebih kecil daripada nilai nominalnya. Uang ini sendiri tidak mempunyai nilai yang berarti sebagai suatu barang (nonmoneter), tetapi uang ini dalam peredaran mewakili sejumlah logam tertentu dengan nilai barangnya sama dengan nilai nominal uangnya. Dalam perkembangan jaman, nilai uang itu biasanya mempunyai nilai yang tidak penuh dalam artian bahwa nilai yang terkandung (instrinsiknya) lebih kecil daripada nilai nominalnya. Dan untuk saat ini, uang tidak mewakili sejumlah (seberat) logam tertentu, dengan perkataan lain uang tersebut tidak dapat ditukarkan dengan seberat logam tertentu di bank. Penggunaan uang kertas sebagai uang yang tidak bemilai penuh sangat bermanfaat sekali. Karena dalam penggunaan uang kertas ini dapat dilakukan pembayaran-pembayaran atau penyelesaian transaksi-transaksi dalam jumlah yang besar dengan mudah tanpa mengalami kesulitan seperti kalau kita melakukan pembayaran atau menyelesaikan transaksi-transaksi dalam jumlah besar dengan uang logam. Hal ini disebabkan karena hal-hal sebagai berikut: Membawa uang logam dalam jumlah besar merupakan beban yang berat. Bila transaksi terjadi antara pedagang yang tinggal di kota atau daerah yang berjauhan memerlukan biaya transport yang besar ditambah risiko dijalan. Dan lain-lain faktor.

11 Berdasarkan Lembaga/Badan Pembuatnya, Uang Dapat Dibedakan Menjadi: 1. Uang kartal yaitu uang yang dicetak/dibuat dan diedarkan oleh Bank Sentral. Untuk negara kita yang dimaksud dengan uang kartal adalah uang (rupiah) kita dan berbagai nominalnya: Rp ,00, Rp 5.000,00, Rp 1.000,00 dan lainnya. 2. Uang giral yaitu uang yang dibuat dan diedarkan oleh Bank-bank Umum (komersial) dalam bentuk Demand Deposit atau yang lebih dikenal dengan Check. Dalam perkembangannya, uang kertas pun dirasa mempunyai kelemahan di dalam penyelesaian transaksi. Maka timbul gagasan untuk menggunakan uang giral (giro, rekening koran, atau check) di dalam penyelesaian transaksi. Karena dengan mudah menuliskan sejumlah uang yang diperlukan di dalam penyelesaian transaksi oleh pembeli dan diberikan kepada si penjual yang tinggal menukarkan di Bank dengan uang kartal (Currencies) - logam, kertas. Penggunaan uang giral ini tergantung pada tinggi rendahnya tingkat perekonomian suatu negara, besar kecilnya kepercayaan masyarakat terhadap jasa bank dan lain-lainnya. Semakin maju perekonomian suatu negara (tingkat monetisasinya tinggi monetized) maka semakin sering atau semakin banyak penggunaan uang giral dan sebaliknya. Demikian juga semakin tinggi kepercayaan masyarakat kepada bank akan semakin besar juga penggunaan uang giral di dalam penyelesaian transaksinya. Untuk mengetahui perkembangan pemakaian uang giral di Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut ini. Di mana terlihat bahwa semakin lama penggunaan uang giral semakin meningkat, ini dapat dilihat pada persentase giral terhadap jumlah uang yang beredar.

12 Berdasarkan Kawasan/Daerah Berlakunya Uang Dapat Dibedakan Menjadi: 1. Uang domestik yaitu uang yang berlaku hanya di suatu negara tertentu, di luar negara tersebut mungkin/tidak berlaku, misalnya uang rupiah kita berlaku secara sah di Indonesia. Di luar Indonesia mungkin tidak berlaku. 2. Uang Internasional yaitu uang yang berlaku tidak hanya dalam suatu negara tetapi mungkin berlaku atau diakui berlaku diperbagai negara atau di seluruh dunia. Misalnya: US$, Pound sterling dan lainnya sudah diakui oleh berbagai negara berlaku sebagai alat pembayaran Internasional. Dan untuk beberapa waktu/tahun ini berlaku juga special drawing rights (SDR) sebagai alat pembayaran Internasional walau ruang lingkupnya lebih sempit dan untuk menggunakannya harus dengan persyaratan tertentu dan untuk tujuan tertentu Berdasarkan Pertimbangan Bahwa Uang Merupakan Kekayaan Sebagaimana yang Dikatakan oleh Gurley dan Shaw (1960) Maka Uang Dibedakan Menjadi: 1. Inside Money ( uang dalam ) 2. Outside Money ( uang luar ). Mereka membedakan uang dalam yang oleh sektor swasta secara keseluruhan tidak dapat dikategorikan sebagai kekayaan dan uang luar yang oleh sektor swasta dapat dikategorikan sebagai kekayaan. Uang dalam terdiri atas pemegangan satuan moneter (uang) oleh sektor swasta yang tidak menyumbang pada kekayaan bersihnya (net worth). Sedang uang luar terdiri atas satuan moneter tersebut yang sewaktu dimiliki/dipegang oleh pihak swasta ikut serta menyumbang dalam kekayaau bersihnya.

13 Usulan yang dilakukan oleh Gurley dan Shaw tersebut di atas banyak menimbulkan pendapat yang kontra dan yang setuju, atau masih menjadi bahan perdebatan ARTI PENTING UANG DALAM PEREKONOMIAN Arti Penting Uang dalam Produksi Produsen memproduksi dan menjual barang/jasanya sehingga menerima keuntungan dalam bentuk uang pada investasi kapitalnya. Bila keuntungan diperoleh dengan mudah, misal pada masa makmur, jumlah uang yang ditanamkan pada pabrik-pabrik dan peralatan baru meningkat. Investasi ini menguntungkan bagi masyarakat karena adanya aliran barang-barang dan jasa-jasa di pasar yang semakin meningkat Arti Penting Uang dalam Pertukaran dan Konsumsi Uang diterima umum dan digunakan secara luas dalam pertukaran merangsang aliran barang-barang dan produsen ke konsumen. Pendapatan konsumen dalam bentuk: upah, gaji, bunga ataupun sewa, memudahkan mereka untuk memenuhi keinginannya dengan menukarkan uang tersebut dengan barang-barang dan jasa-jasa. Kelancaran daripada sistem pertukaran uang ini meningkatkan standar hidup masyarakat sebagaimana dicerminkan dengan meningkatnya produksi dan selanjutnya dipasarkannya untuk ditukarkan dengan uang Arti Penting Uang pada Masyarakat Masyarakat umumnya menggunakan uang untuk membeli barangbarang dan jasa-jasa, di mana ini menjamin kesediaan masyarakat dalam menukarkan uangnya dengan barang-barang dan jasa-jasa. Sehingga setiap

14 orang puas pada pekerjaannya yang sudah sesuai untuk mendapatkan penghasilan dalam bentuk uang. Pembagian tugas (spesialisasi) merupakan ciri khas daripada masyarakat modern yang akan meningkatkan produksi, pertukaran dan kesejahteraan masyarakat NETRALITAS UANG Masalah netralitas uang itu sendiri sebenarnya merupakan masalah yang sangat teoritis sekali dan merupakan masalah lama dalam ekonomi moneter sendiri, meskipun demikian perlu juga dimengerti tentang definisi netralitas uang yaitu: Uang dikatakan netral jika keseimbangan (equilibrium) yang baru, keseimbangan lama terganggu akibat adanya perubahan jumlah uang beredar, dicapai di mana seluruh variabel riil mempunyai nilai sebagaimana sebelum adanya perubahan jumlah uang yang beredar. Uang dikatakan tidak netral kalau model yang digunakan tidak memenuhi persyaratan tersebut di atas Jika menurut definisi di atas netral maka dapat dikatakan bahwa uang hanyalah merupakan tutup atau jilbab (aveil), karena adanya perubahan jumlah uang beredar tidak akan mengubah nilai keseimbangan riil dari investasi konsumen, kesejahteraan atau pendapatan MACAM-MACAM UANG DI INDONESIA Berbagai macam uang pernah berlaku di Indonesia untuk periode yaitu: 1. O.R.I = Uang Republik Indonesia yang berlaku di Jawa saja. 2. U.R.I.P.S = Uang Republik Indonesia Propinsi Sumatra yang berlaku di sebagian Sumatra karena ada beberapa macam uang yang beredar di Sumatra antara lain.

15 3. U.R.I.T.A = Uang Republik Indonesia Tapanuli yang berlaku di daerah Tapanuli saja. 4. U.I.P.S.U = Uang Republik Indonesia Propinsi Sumatra Utara yang berlaku di Propinsi SumatraUtara. 5. U.R.I.B.A = Uang Republik Indonesia Baru Aceh yang berlaku di daerah Aceh. 6. Uang mandat Dewan Pertahanan Daerah Palembang yang berlaku di Palembang. Di Jawa ada satu macam lagi uang yang berlaku di daerah Banten yang disebut sebagai URIDAB (Uang Republik Indonesia Daerah Banten). Setelah berlaku Hukum Darurat No. 20, 27 September 1951 yang berlaku sebagai alat pembayaran yang sah di wilayah Republik Indonesia adalah rupiah (kecuali Irian Barat) dan pada tahun 1968 dengan ketentuan Undang-undang Pokok Perbankan Nomor 13 tahun 1968 ditetapkan bahwa satuan hitung uang Indonesia adalah rupiah dengan singkatan Rp, dibagi dalam 100 (seratus) sen dan tiap pembayaran yang mengenai uang jika dilakukan di Indonesia harus dengan uang rupiah kecuali dengan tegas diadakan ketentuan lain dengan perundangan. Yang berhak mengeluarkan uang kertas dan uang logam adalah Bank Sentral yaitu Bank Indonesia. Jenis, nilai dan ciri-ciri uang yang akan dikeluarkan ditentukan oleh Bank dan diberlakukan kepada umum dengan jalan mengumumkan dalam Berita Negara. Uang yang dikeluarkan oleh Bank dibebaskan dari meterai.

16 II. STANDAR MONETER 1. ARTI PENTING STANDAR MONETER Standar moneter diartikan sebagai sistem moneter yang didasarkan atas standar nilai uang, termasuk di dalanmya peraturan tentang ciri-ciri/sifat-sifat dari uang, pengaturan tentang jumlah uang yang beredar (baik logam ataupun kertas), ekspor-impor logain-logam mulia serta fasilitas bank dalam hubungannya dengan ekspansi demand deposit. 2. MACAM-MACAM STANDAR MONETER Standar moneter pada hakikatnya bisa dikategorikan menjadi 2 golongan yaitu: a. Standar barang (commodity standard). b. Standar kepercayaan (fiat standard). a. Standar Barang (Commodity Standard) Diartikan sebagai sistem moneter di mana nilai/tenaga beli uang dijamin sama dengan seberat tertentu barang (emas, perak dan seterusnya). Setiap nilai uang yang beredar dijamin dengan seberat tertentu barang yang ditentukan oleh Pemerintah. Standar barang ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Standar emas (the gold standard). 2. Standar perak (the silver standard). 3. Standar kembar (emas dan perak).

17 1. Definisi Standar Emas Standar emas didefinisikan sebagai suatu sistem moneter di mana sesuatu bangsa mengucapkan (menyatakan) kesatuan moneternya dengan emas, bebas menjualbelikan emas dengan barga yang pasti dan mengizinkan orang-orang untuk mengimpor dan mengekspor emas tanpa batas. Macam-macam Standar Emas Ada empat macam standar emas, yaitu: a. The Gold Coin Standard. b. The Gold Bullion Standard. c. The Managed Gold Bullion Standard. d. The Gold Exchange Standard. a. The Gold Coin Standard Dalam standar emas macam ini ada beberapa persyaratan antara lain: a. Nilai satu-satuan uang dikaitkan dengan seberat tertentu emas dan biasanya yang beredar adalah uang emas. Misalnya US$1 = 23,22 gram emas murni. b. Pemerintah harus bersedia untuk melebur batangan emas menjadi uang emas untuk kepentingan masyarakat umum. c. Adanya hubungan yang tetap antara satuan moneter dengan sejumlah tertentu emas agar supaya nilai satuan moneter sama dengan berat tertentu emas.

18 d. Adanya kebebasan bagi individu terhadap emas, apakah akan diekspor, disimpan atau digunakan untuk berbagai tujuan (pribadi/busines). e. Uang emas dinyatakan sebagai alat pembayaran dan harus diterima umum di dalam pembayaran. f. Uang kredit, pada umumnya hanya didukung oleh sebagian cadangan emas dan dapat ditebus dengan uang emas. 1. Kebaikan dan The Gold Coin Standard a. Adanya kebebasan membuat uang dan terjaminnya pasar bebas emas menjaga nilai pasar dan emas dan nilai nominal dan uang tetap sama. Ketika nilai pasar dan batangan emas naik di atas nilai nominal uang emas maka akan menyebabkan uang emas tersebut dilebur dan dijual dalam bentuk batangan emas. Akibatnya yaitu akan terjadi kesamaan nilai pasar dan emas batangan dengan uang emas yang sekarang relatif jarang (langka). b. Segala bentuk uang kertas dan uang kredit bank dapat ditebus dengan uang emas, sehingga kesamaan nilai dapat dijamin di antara alat-alat penukar (pembayaran). 2. Keburukan dan The Gold Coin Standard a. Beberapa orang menggunakan uang emas, tetapi tidak ada tujuan riil domestik yang dilayani oleh uang logam emas dan peredaran uang emas. b. Emas jarang sekali digunakan umum dalam perdagangan domestik. Uang emas terlalu kecil jumlahnya, mempunyai nilai tinggi, sehingga tidak tepat untuk transaksi perdagangan.

19 c. Selama periode kritis moneter, individu-individu banyak yang memegang uang emasnya sehingga melemahkan perbendaharaan cadangan emas dengan cepat dan meminimumkan kapasitas (kemampuan) pemerintah dalam mengejar tambahan permintaan emas. b. The Gold Bullion Standard Standar emas ini agak berbeda dengan yang sebelumnya (the gold coin standard). Persamaannya antara lain: a. Nilai satu-satuan moneternya dikaitkan dengan seberat tertentu emas. b. Pemerintah membeli dan menjual seluruh emas yang ditawarkan pada harga tetap. c. Adanya keterbatasan kemampuan untuk membeli emas oleh masyarakat karena jumlah emas yang dijual banyak. d. Emas mungkin disimpan, dijual dan digunakan untuk tujuan industri ataupun untuk pembayaran utang. e. Pemerintah menerima uang kredit untuk ditukarkan dengan emas. Tidak seperti pada the gold coin standard, dalam standar ini: a. Membuat batangan emas sebagai alat pembayaran utang yang sah, baik oleh swasta maupun pemerintah. b. Menyebabkan uang emas dapat ditarik dari peredaran untuk ditukarkan dengan batangan emas. Tidak ada kebebasan membuat uang emas.

20 1. Kebaikan dari The Gold Bullion Standard Standar ini mengatasi keburukan-keburukan dan standar emas yang sebelumnya (the gold coin standard) karena : a. Negara dibebaskan dan beban pembuatan uang emas. b. Lebih dan bersiap-siap untuk mencegah laninya emas ke luar negeri. Karena itu pemerintah hanya menjual emas dalam bentuk batangan emas yang bernilai tinggi. Tetapi untuk para seniman dan ilmuwan diberi hak untuk membeli emas; jika mereka menginginkan emas kurang dari satu batang disarankan untukc membeli ukuran yang lebih kecil (jewelers size) 2. Keburukan dan The Gold Bullion Standard a. Karena kebanyakan individu tidak mempunyai hak untuk memasukkan emas ke dalam cadangan emas negerinya, maka jumlah uang dan kredit tidak terpengaruh dengan operasi standar emas yang otomatis. Orang yang mempunyai hak mengambil emas adalah orang yang kerjanya baik, bankir dan koperasi yang kaya. Dalam keadaan seperti ini, sekelompok tertentu mempengaruhi operasi otomatis dari standar emas. b. Selanjutnya boleh dikatakan bahwa the gold bullion standard adalah standamya orang kaya, operasinya di kalangan atas dan tidak berlaku bagi orang kecil. c. The Managed Gold Bullion Standard Standar moneter ini masih juga dikaitkan dengan emas. Adanya sejumlah emas yang tetap pada setiap satu-satuan uang, tetapi tidak dapat dipakai dalam peredaran umum. Oleh karena itu tidak ada

21 pasar bebas untuk emas. Sebagaimana kita lihat dalam Undang-undang Cadangan Emas 1934 di Amerika memantapkan pemakaian standar ini. Peraturan ini memberikan kekuasaan kepada pemerintah untuk menurunkan kadar emas dalam setiap satuan dollar agar supaya merangsang kegiatan usaha melalui harapan kenaikan harga yang diakibatkan oleh adanya devaluasi. d. The Gold Exchange Standard Standar ini mungkin dikaitkan dengan kedua-duanya, baik kepada the gold coin ataupun the gold bullion standard. a. Satu-satuan uangnya dinyatakan sama dengan seberat emas yang tetap. b. Pasar bebas emas dijamin, memperbolehkan masyarakat untuk berbuat sekehendaknya terhadap cadangan emasnya, diperbolehkannya mengimpor dan mengekspor emas tanpa batas, menyimpan emas serta diberikan kebebasan untuk mendapatkan emas dari perusahaan pertambangan emas ataupun percetakan uang. c. Uang kredit mungkin dapat digunakan untuk membeli sertifikat emas dan pemerintah di mana dapat ditukarkan dengan emas. Sertifikat-sertifikat emas ini dinyatakan dalam satuan moneter dari suatu negara yang menganut standar emas (baik the gold coin dan the gold bullion standard). Sifat-sifat yang menonjol dari sistem ini, sifat yang membedakannya dengan the gold coin dan the gold bullion standard, adalah bahwa uang kertas dapat ditebus dengan sertifikat emas pada saat bank asing di dalam suatu negara yang menganut the gold coin ataupun the gold bullion standard.

22 Sertifikat-sertifikat ini merupakan tagihan langsung pada cadangan emas atau investasi jangka pendek yang dimiliki oleh negara. Tetapi pemerintah atau Bank Sentral yang mengatur penggunaan atas sertifikat-sertifikat ini. 1. Kebaikan dan The Gold Exchange Standard a. Karena ada sebagian cadangan emas yang berada di luar negeri, serta dimungkinkannya mendapat hasil berupa tingkat bunga jika didepositokan atau diinvestasikan dalam bentuk obligasi pemerintah jangka pendek). b. Aliran emas untuk membayar utang-utang dapat diminimumkan karena adanya cadangan yang di luar negeni yang tersedia untuk tujuan ini. c. Karena aliran emas sangat terbatas, maka ongkos pengiriman logam-logam berharga dalam kaitannya dengan utang-utang tersebut menurun. d. Adanya ketidakmerataan dalam distribusi emas serta terpusatnya emas di Amerika dan di Perancis, maka memaksa mengangkat sistem moneter yang sewaktu-waktu dapat mempermudah banyak negara untuk menggunakan standar emas ini secara sejalan. 2. Keburukan dan The Gold Exchange Standard a. Standar emas ini mengurangi berlakunya operasi otomatis dan standar emas secara umum. Penawaran uang kredit sangat dipengaruhi oleh perubahan di dalam cadangan domestik emasnya. Adanya cadangan emas yang di luar negeri mempengaruhi dasar penciptaan uang dan kredit.

23 b. Negara memegang cadangan emas dan investasi negara lain harus selalu bersedia untuk mengekspor emas jika negara pemilik menginginkan untuk mengambilnya. c. Akibat dari tindakan di atas akan memaksa penghapusan dasar kredit bank karena emasnya berkurang dan juga akan mengakibatkan penciutan secara umum dalam jumlah uang yang beredar (karena emasnya diminta negara yang punya). d. Deflasi ini mungkin dapat dihindari dengan menolak pembayaran utang-utang luar negerinya, selanjutnya membekukan cadangan emas negara deposito yang akan berakibat ditinggalkannya standar emas secara terpaksa, karena tidak dipenuhinya perjanjian emas luar negeri. Kebaikan dari Standar Emas Para penganjur standar emas mempertahankan standar emas atas dasar hal-hal sebagai berikut: a. Acceptability Masyarakat menerima emas dan uang yang didasarkan atas emas, karena kegunaan dari logam ini. Seluruhnya uang dan deposit di dalam negara yang menganut standar emas pada umumnya beredar karena masyarakat menyadari bahwa uang kertas yang diciptakan dari deposito bank adalah dapat ditukarkan dengan segera dengan emas. Dalam hal ini uang kertas yang tidak dapat ditebus sewaktu-waktu tergantung pada pandangan positif masyarakat terhadap kemampuan memutuskan oleh pemerintah untuk menunda penebusan.

24 b. A Check on Inflation and Deflation Pembatasan secara otomatis terhadap pemerintah dalam pencetakan uang dan kredit bank mencegah pencetakan uang yang berlebihan dibandingkan dengan penyediaan barang-barang dan jasa. Sehingga inflasi tidak timbul. Sebaliknya penurunan kegiatan usaha tidak mesti diakibatkan oleh penurunan cadangan emas. Jika suatu negara mempunyai cadangan emas yang cukup, persyaratan cadangannya dapat dikurangi dan akibat yang jelek dan terlalu kakunya persyaratan cadangan emas dapat diminimumkan ataupun malah dihilangkan. Path waktu yang sama kepercayaan masyarakat umum terhadap alat pertukaran di suatu negara dapat dijamin. Lagi pula, selama periode depresi ongkos menambang emas menunm. Karena harga emas tetap, produksi emas meningkat dan selanjutnya keuntungan perusahaan pertambangan emas meningkat. Adanya hubungan antara biaya penambangan dan harga jual emas tersebut membawa akibat semakin meluasnya dasar emas dan ini menjadi dasar peningkatan volume usaha. Pada waktu baik yaitu ketika ongkos penambangannya meningkat, produksi emas menurun, sehingga keuntungan penambangan tidak lagi menarik bagi pengusaha emas. Meskipun demikian, volume kredit bank yang ada di masyarakat meningkat selama periode makmur (prosperity) dan mendorong harga untuk naik sampai cadangan emas bank habis, atau penawaran dan barang-barang dan jasa mengejar permintaannya, atau beberapa faktor di luar mengganggu kegiatan usaha pada umumnya. Perlu dicatat bahwa jumlah total dari tambang emas yang baru setiap tahunnya relatif kecil jika dibandingkan dengan penawaran yang ada. Sehingga

25 alokasi sumber ekonomi yang kurang tepat tidak mempengaruhi perkembangan perubahan dalam penawaran emas. c. Automatic Limitation on Medium of Exchange Persyaratan minimum cadangan emas untuk uang kertas yang diciptakan dan deposito bank membuat suatu penahan (rem) yang otomatis pada kelebihan pencetakan uang kertas dan kredit bank. Kepercayaan masyarakat pada umumnya terhadap alat pertukaran selalu terjamin jika persyaratan minimum cadangan emas ditaati. d. Basis of an International Money System Pada waktu yang lalu, uang kartal didasarkan pada emas. Diterimanya uang kartal ini secara umum, serta nilainya yang stabil mengakibatkan uang dipakai sebagai nilai standar internasional dan sebagai alat penukar. Nilai emas dari uang emas memperbaiki nilai-nilainya relatif terhadap satu sama lain dan menyediakan dasar percaturan internasional yang stabil. e. Stimulus to International Investment and Trade Selama uang emas diterima secara umum maka berarti bahwa dengan standar emas akan menggairahkan perdagangan internasional dan investasi. Baik importir, eksportir, bankir dan investor akan dengan senang hati menanamkan dananya pada pekerjaan di mana kontraktornya mau menerima pembayaran dalam bentuk uang emas. f. Uniform International Price System Pasar bebas emas memperbolehkan setiap orang mengimpor dan mengekspor emas. Jika di negara A harga emasnya lebih rendah dibandingkan negara tetangganya, B, maka negara A menerima emas sebagai bagian dari pembayaran karena pembelian yang berlebihan

26 dari negara B. Dengan diterimanya emas dari negara B ini merupakan dasar untuk penciptaan uang baru dan kredit yang mana akan mendorong kenaikan harga di negara A; harga-harga di negara B akan turun selagi uang dan kredit berkurang karena kehilangan emasnya. Selanjutnya harga-harga di negara A dan B akan berfluktuasi di sekitar titik yang sama. Pergerakan emas ini mempengaruhi hargaharga internasional dan secara otomatis membuat penyesuaian pada harga-harga internasional. Penyesuaian di atas dikenal dengan nama Mekanisme DAVID HUME. Keburukan Standar Emas Beberapa pendapat tentang standar emas antara lain: a. Kepercayaan terhadap uang timbul hanya bila kepercayaan itu diperlukan. Karena selama resesi kepercayaan terhadap uang hancur, sehingga permintaan masyarakat terhadap emas untuk uang dan deposito bank menghabiskan cadangan logam yang dimiliki pemerintah dan memaksa untuk meninggalkan standar emas ini. b. Jika standar emas ditinggalkan, berarti tidak ada lagi pembatasan secara otomatis pada penawaran uang dan deposito. Jika cadangan emas berkurang. pemerintah tidak perlu mentaati ketentuan adanya standar emas yang otomatis, tetapi pemerintah menjamin penawaran uang di dalam peredarannya walaupun ada penurunan cadangan emasnya. Persyaratan cadangan emas yang tetap dapat dikurangi atau ditunda, ataupun malah pemerintah menolak untuk mengekspor emasnya untuk pembayaran utang-utang internasionalnya. c. Standar emas tidak otomatis seperti yang kita tuntut ataupun kita percayai. Berkurangnya emas tidaklah berarti penciutan jumlah uang

27 yang beredar dan kredit bank serta penurunan tingkat harga. Dan juga kenaikan di dalam cadangan emas tidak menunjukkan kenaikan Secara otomatis dalam jumlah uang yang beredar dan kredit perbankan serta dalam hubungannya dengan kenaikan harga. Konsekuensinya harapan penyesuaian harga internasional tidak akan terjadi. d. Pengumpulan cadangan emas tanpa memandang perkembangan kegiatan usaha yang bersangkutan meletakkan dasar (landasan) kerja untuk spekulasi dan akibatnya, nilai uang akan jatuh. e. Selama kadar emas tetap pada setiap satu-satuan moneternya menjamin stabilitas pertukaran/perdagangan luar negeri, tetapi tidak menjamin keseimbangan harga di dalam negeri. Suatu negara dengan cadangan emas yang melimpah dapat memperbesar jumah uang yang beredar dan kredit serta mendorong kenaikan harga. Tetapi dengan berkurangnya emas akan menyebabkan deflasi sebagai-mana juga uang dan kredit akan ditarik dan peredaran. 2. Standar Perak Banyak kesamaannya dengan standar emas. Sehingga dimungkinkan adanya: 1. The Silver Coin Standard. 2. The Silver Bullion Standard. 3. The Managed Silver Bullion Standard. 4. The Silver Exchange Standard.

28 3. Bimetallism Standard (Standar Logam Kembar) Sistem moneter suatu negara dikatakan menganut standar logam kembar jika: a. Dua logam pada suatu perbandingan tetap antara satu dengan yang lain disajikan sebagai standar nilai satu-satuan moneternya (biasanya emas dan perak). b. Pemerintah harus selalu siap membeli emas dan perak pada harga tetap. Sementara itu uang emas dan perak dinyatakan sebagai alat pembayaran yang sah. c. Segala berituk uang kertas dan suatu negara mungkin dapat ditukarkan oleh pemegangnya ke dalam bentuk uang logam atau batangan logam. Sejarah menunjukkan bahwa bagi negara yang mencoba menggunakan standar kembar menghadapi adanya daya tarik-menarik antara permintaan dan penawaran logam-logam tersebut di pasar yang akan menyebabkan harga suatu logam lebih tinggi daripada yang lainnya, ini akan menyebabkan berlakunya Hukum Gresham. Sebagai akibatnya, negara tersebut dalam prakteknya menggunakan standar logam tunggal dan logam yang harganya lebih tinggi, meskipun secara resmi tetap menggunakan standar kembar. 1. Kebaikan Standar Logam Kembar (Bimetallism Standard) a. Kurang memadainya penyediaan emas relatif terhadap uang dan kredit yang diciptakan oleh pemerintah dan bank nampaknya mendorong dipakainya sistem standar logam kembar.

29 b. Beberapa penganjur standar ini percaya bahwa sistem logam kembar ini akan dapat menciptakan kestabilan nilai uang daripada standar tunggal yang didasarkan atas emas. Cadangan logamlogam (selain emas) lebih banyak dan tidak mudah dipengaruhi oleh kenaikan yang berarti dan penyediaan cadangan-cadangan ini c. Nilai dan cadangan emas juga akan lebih stabil karena produksi dari emas dan perak berubah-ubah dalam arah yang benlainan. Semakin banyak emas yang diproduksi dalam masa depresi ketika produksi perak menurun, karena perak ini merupakan produksi pabrik logam seperti baja yang produksinya meningkat pada saat baik yaitu pada waktu ongkos penambangan emas meningkat dan produksi emas tidak menarik. Cadangan emas dari suatu negara akan Selalu bertambah dari satu sumber atau lebih. Kenaikan di dalam cadangan moneternya akan mempunyai akibat yang tidak dapat dihindari pada nilai total cadangannya. d. Hukum Gresham tidak secara tetap akan berlaku kanena aliran yang terlalu tinggi dan uang ke dalam pasar yang mana akan menekan nilainya, dan membawanya ke dalam garis nilai tambang (mint value). 2. Keburukan Standar Logam Kembar Sejarah moneter di dunia pada abad 19 menunjukan bahwa sistem standar logam kembar menjadi sistem standar logam tunggal kenyataannya. Perbedaan antara nilai tambang dengan nilai pasar dari dua logam cenderung mendorong logam yang mudah hilang dari peredaran. Akibatnya sistem moneter ini hanya berdasar pada satu logam saja.

30 Jika suatu negara hanya memakai satujenis barang (logam) sebagai standar moneternya maka negara tersebut dikatakan menganut mono-metalljsm standard, tetapi jika negara tersebut memakai dua barang (logam) sebagai standar monetemya maka dikatakan bahwa negara tersebut menganut bimetallism standard. b. Standar Kepercayaan (Fiat Standard) Diartikan sebagai sistem moneter di mana nilail tenaga beli uang tidak dijamin dengan seberat tertentu barang (logam). Hanya atas dasar kepercayaan masyarakat mau menerima uang tersebut sebagai alat pembayaran yang sah serta sebagai alat penukar dan sebagainya. c. The Managed Paper Standard Kritik terhadap standar emas tetap ada, yang mana dikatakan bahwa standar emas menghalangi kegiatan usaha. Standar emas menghalangi pencetakan uang kartal pada waktu perekonomian menghendaki tambahan uang karena cadangan emas semakin lama semakin habis dan pemerintah takut dikarenakan tidak akan mampu menjaga nilai mata uangnya sama dengan emas. Di lain pihak, melimpahnya cadangan emas memberikan kesempatan untuk memperbanyak uang sebagai diinginkan oleh kegiatan usaha. Selanjutnya, beberapa penguasa moneter menerangkan bahwa sistem moneter dapat diatur tanpa memandang cadangan emas yang dipunyainya tetapi semata-mata pada kegiatan perluasan dunia usaha. Macam-macamnya: 1. Fiat Money. 2. Inconvertible Paper Money.

31 1. Fiat Money Merupakan macam pertama yang secara total merupakan uang kartal yang tidak dijamin dengan emas ataupun perak: dibuat oleh pemerintah; dan tanpa janji untuk dapat ditebus. Nilainya tidak dijamin dengan seberat emas atau perak, dan nilai tukarnya tergantung pada kemampuan pemerintah dalam membatasi jumlahnya agar dapat mengurangi penyusutan yang besar. Dengan kata lain, jumlah uang yang beredar diatur oleh pemerintah agar dapat memenuhi kebutuhan dalam perekonomian. Karena pemerintah mempunyai kekuasaan untuk mengenakan pajak dan mungkin memberikan persyaratan tertentu dalam pembayaran dengan uang ini, ini dimaksudkan untuk menjamin nilai uang ini (fiat money). 2. Inconvertible Paper Money Macam uang kedua dari uang kartal yang diatur ini adalah uang kertas yang tidak dapat ditukarkan (inconvertible). Kelanjutan dari peredarannya dan siap diterimanya uang ini oleh masyarakat pada masa lalu karena mempunyai janji untuk membayar sejumlah tertentu, tetapi tidak dapat ditebus, dan ini tergantung pada 2 faktor yaitu: a. Pemerintah menguasai cadangan uang. b. Posisi kredit pemerintah didasarkan pada besarnya cadangan logam (emas/perak) dan penggunaannya untuk menebus apa yang tidak dapat ditebus dengan uang kertas.

32 d.1. Kebaikan dari Managed Money a. Terlepasnya dan cadangan logam untuk penciptaan uang dan kredit mengakibatkan perluasan uang dan kredit mengakibatkan untuk memenuhi persyaratan perdagangan. b. Akibat-akibat yang bersifat inflasi dan deflasi dari standar emas yang otomatis dapat dihindari. c. Lebib murah untuk mencetak uang kertas daripada uang logam. d.2. Keburukan dari Managed Money a. Tidak dikaitkannya dengan sesuatu cadangan logam mengakibatkan pencetakan uang kertas dan knedit bank yang berlebihan, khususnya pada waktu penerimaan pajak menurun dan pengeluaran pemerintah menaik (defisit anggaran dibiayai dengan pencetakan uang dan kredit bank). Pencetakan uang adalah suatu hal yang mudah tetapi sesuatu jalan keluar yang tidak masuk akal mengakibatkan inflasi yang hebat (hyperinflation). b. Karena nilai tukar valuta asing tidak dijamin dengan suatu logam tertentu akan mengakibatkan fluktuasi-fluktuasi tertentu di dalam harga-harga yang akan menghancurkan keuangan internasional, perdagangan dan investasi. Sebelum keluar Hukum Darurat Nomor 20, 27 September 1951 Indonesia juga mengkaitkan nilai uangnya dengan emas, di mana sejak 1912, 10 gulden = 6,048 gram emas. Akan tetapi setelah berlakunya Hukum Darurat di atas rupiah tidak terkait dengan emas. Disusul dengan keluarnya: - Cainage act UU Pokok Perbankan UU Pokok Perbankan 1968.

33 PERTANYAAN YANG HARUS DIKERJAKAN DAN DIKUMPULKAN: 1. Mengapa Uang harus diterima dan diketahui sevara umum. 2. Apa yang dimaksud dengan Portability dan berikan contohnya. 3. Mengapa Standar Moneter itu penting. Dikumpulkan pada pertemuan berikutnya, jika terlambat dianggap tidak mengumpulkan.

1.Pengertian, Perkembangan & Fungsi UANG

1.Pengertian, Perkembangan & Fungsi UANG 1.Pengertian, Perkembangan & Fungsi UANG Dr. Lana Sularto Sejarah Uang 1. Barter 2. Ternak, tembakau, kulit, bulu,minyak, alkohol, besi tembaga, emas, perak, intan berlian, mutiara, kerang 3. Logam dibentuk

Lebih terperinci

UANG dalam perekonom ian

UANG dalam perekonom ian UANG dalam perekonom ian RUANG LINGKUP Ekonomi moneter merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari tentang sifat, fungsi, serta pengaruh uang terhadap kegiatan ekonomi Tujuan Mempelajari Ekonomi

Lebih terperinci

Uang EKO 2 A. PENDAHULUAN C. NILAI DAN JENIS-JENIS UANG B. FUNGSI UANG. value).

Uang EKO 2 A. PENDAHULUAN C. NILAI DAN JENIS-JENIS UANG B. FUNGSI UANG. value). A. PENDAHULUAN Uang adalah suatu benda atau alat tukar yang diterima oleh masyarakat umum untuk melakukan kegiatan pertukaran barang dengan barang atau lainnya. Ciri-ciri uang agar penggunaannya efisien:

Lebih terperinci

EKONOMI MONETER (EM) OK--OK

EKONOMI MONETER (EM) OK--OK EKONOMI MONETER (EM) OK--OK Catatan : Dengan pertimbangan kemudahan pemahaman, materi dalam bahan kuliah ini diambil dari kombinasi berbagai literatur tentang Ekonomi Moneter, khususnya buku Ekonomi Moneter

Lebih terperinci

EKONOMI UANG DAN BANK

EKONOMI UANG DAN BANK EKONOMI UANG DAN BANK Pertemuan ke-1 --- UANG Ratih Kurniasih DEFINISI UANG Uang adalah sesuatu yang secara umum diterima di dalam pembayaran barang-barang dan jasa-jasa serta untuk pembayaran utang-utang.

Lebih terperinci

ekonomi K-13 PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG K e l a s A. KONSEP DASAR a. Sejarah Uang Tujuan Pembelajaran

ekonomi K-13 PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG K e l a s A. KONSEP DASAR a. Sejarah Uang Tujuan Pembelajaran K-13 ekonomi K e l a s XI PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Menguasai konsep dan teori uang. 2. Menentukan

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X UANG KTSP A. Definisi dan Syarat Uang Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X UANG KTSP A. Definisi dan Syarat Uang Tujuan Pembelajaran KTSP Kelas X ekonomi UANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami konsep dasar uang. 2. Memahami fungsi uang bagi masyarakat

Lebih terperinci

Ekonomi Moneter Session 2 Arif Darmawan S.E (Hons) (UNS), M.A (Marmara University)

Ekonomi Moneter Session 2 Arif Darmawan S.E (Hons) (UNS), M.A (Marmara University) Ekonomi Moneter Session 2 Arif Darmawan S.E (Hons) (UNS), M.A (Marmara University) Standar Moneter Internasional Standar moneter dapat diartikan sebagai sistem moneter yang didasarkan atas standar nilai

Lebih terperinci

sesuatu yang dapat diterima secara umum sebagai alat pembayaran dalam suatu

sesuatu yang dapat diterima secara umum sebagai alat pembayaran dalam suatu sesuatu yang dapat diterima secara umum sebagai alat pembayaran dalam suatu wilayah tertentu atau sebagai alat pembayaran hutang atau sebagai alat untuk melakukan pembelian barang dan jasa. Mempermudah

Lebih terperinci

UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN

UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN Sejarah Perkembangan Uang I BARANG BARANG II BARANG UANG ---- BARANG Sejarah Perkembangan Uang I BARANG BARANG II BARANG UANG BARANG BARANG III BARANG UANG BARANG CONTOH BARTER

Lebih terperinci

Uang Dalam Perekonomian

Uang Dalam Perekonomian Uang Dalam Perekonomian Pengertian Uang Uang adalah sesuatu yang dapat dipergunakan untuk melakukan transaksi Uang memiliki dua nilai, yaitu nilai nominal dan nilai riil. Nilai nominal adalah nilai yang

Lebih terperinci

Pendapatan Rumah Tangga; Upah/gaji, Bunga, Sewa, Keuntungan. Faktor produksi rumah tangga: Tenaga kerja, Modal, Tanah, Kewirausahaan

Pendapatan Rumah Tangga; Upah/gaji, Bunga, Sewa, Keuntungan. Faktor produksi rumah tangga: Tenaga kerja, Modal, Tanah, Kewirausahaan Bab 1 Ekonomi Uang dan Bank I Priyo Purwanto Uang Dalam Perekonomian -. Proses Pertukaran dan Sejarah perkembangan Uang, Perkembangan Pertukaran Perdagangan dengan media Barter Uang Barang dan Uang Modern

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan uang sangat penting dalam perekonomian. Seluruh barang dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan perkembangan perekonomian atau

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE. MM

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE. MM MANAJEMEN PERBANKAN By : Angga Hapsila, SE. MM BAB II UANG DAN BANK SENTRAL DI INDONESIA 1. DEFINISI UANG 2. SYARAT UANG 3. PERAN/ FUNGSI UANG 4. NILAI WAKTU DARI UANG 5. BANK SENTRAL DI INDONESIA 1. DEFINISI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian oleh masyarakat dan otoritas moneter. Maka dari itu apabila

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian oleh masyarakat dan otoritas moneter. Maka dari itu apabila BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Uang merupakan bagian yang penting bagi kehidupan kita dalam kegiatan sehari hari. Bahkan ada yang berpendapat bahwa uang merupakan darah dalam sebuah perekonomian.

Lebih terperinci

Jenis Arus dana Pembangunan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Jenis Arus dana Pembangunan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Jenis Arus dana Pembangunan Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Neraca Arus Dana (NAD) adalah sistem data finansial yang secara lengkap menggambarkan penggunaan tabungan dan sumber dana lainnya untuk membiayai

Lebih terperinci

Menurut Talcote Parsons, uang tidak hanya sebagai instrument ekonomi tetapi juga bahasa simbolik yang terbagi, ini bukan komoditi melainkan penanda.

Menurut Talcote Parsons, uang tidak hanya sebagai instrument ekonomi tetapi juga bahasa simbolik yang terbagi, ini bukan komoditi melainkan penanda. Definisi uang Dalam Ekonomi Tradisional Uang didefinisikan Sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu berupa benda apa saja yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat

Lebih terperinci

UANG DAN INSTITUSI KEUANGAN PENAWARAN UANG PROGDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

UANG DAN INSTITUSI KEUANGAN PENAWARAN UANG PROGDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG UANG DAN INSTITUSI KEUANGAN PENAWARAN UANG PROGDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG Pendahuluan Pada jaman dahulu, perdagangan dilakukan oleh masyarakat dengan

Lebih terperinci

II. TEORI EKONOMI MAKRO KLASIK

II. TEORI EKONOMI MAKRO KLASIK Nuhfil Hanani 1 II. TEORI EKONOMI MAKRO KLASIK 2.1. Dasar Filsafat Mazhab Klasik Mazhab Klasik yang dipelopori oleh Adam Smith ( 1732-1790) yang tercermin dalam bukunya yang diterbitkan th. 1776 dengan

Lebih terperinci

RENCANA PERSIAPAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PERSIAPAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PERSIAPAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMK Taruna Terpadu 2 Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas / Semester : X / 2 Pertemuan : 1 Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit A. STANDAR KOMPETENSI 7. Memahami Uang

Lebih terperinci

melindamelindo.wordpress.com Page 1

melindamelindo.wordpress.com Page 1 BAB 10. Uang - Uang adalah alat pembayaran yang sah yang digunakan untuk melakukan transaksi pembayaran A. Fungsi Uang a. Fungsi Asli Uang 1. Alat Tukar Sebagai alat tukar, uang mempermudah manusia dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya.

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang memiliki spesialisasi yang tinggi. Hal ini berarti tidak ada seorangpun yang mampu memproduksi semua apa yang dikonsumsinya

Lebih terperinci

9. UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN

9. UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN 9. UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN Uang dan Lembaga Keuangan Sistem Keuangan di Indonesia Fungsi Uang Komponen uang beredar (Mo,M1, M2, M3) Peran Bank Sentral Perkembangan terbaru kasus uang dan perbankan (Indonesian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Inflasi Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus maksudnya

Lebih terperinci

Kelangkaan Uang Logam Disebabkan Penggunaan. Uang Elektronik Dan Uang Giral

Kelangkaan Uang Logam Disebabkan Penggunaan. Uang Elektronik Dan Uang Giral Kelangkaan Uang Logam Disebabkan Penggunaan Uang Elektronik Dan Uang Giral 1. Latar Belakang Masalah Uang merupakan alat pembayaran yang berlaku untuk semua transaksi jual-beli baik secara langsung maupun

Lebih terperinci

Materi Minggu 6. Lalu Lintas Pembayaran Internasional

Materi Minggu 6. Lalu Lintas Pembayaran Internasional E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 43 Materi Minggu 6 Lalu Lintas Pembayaran Internasional 6.1. Gambaran Umum Lalu Lintas Pembayaran Internasional Transaksi-transaksi pembayaran antar daerah tidak

Lebih terperinci

SMAM 3 LHOKSEUMAWE ALAT PEMBAYARAN TUNAI & NON JUDUL MATERI LAT. SELESAI TUNAI. Indikator: Alat pembyrn tunai & non tunai

SMAM 3 LHOKSEUMAWE ALAT PEMBAYARAN TUNAI & NON JUDUL MATERI LAT. SELESAI TUNAI. Indikator: Alat pembyrn tunai & non tunai ALAT PEMBAYARAN TUNAI & NON & non TUNAI Pengertian Uang Menurut Para Ahli & non a. TRI KUNAWANGSIH & ANTO PRACOYO Uang merupakan alat tukar yang diterima pleh masyarakat sebagai alat pembayaran yang sah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Uang mempermudah manusia untuk saling memenuhi kebutuhan hidup dengan cara melakukan

Lebih terperinci

UANG DAN INFLASI. Sumber: 1. Mankiw 2. Ari Sudarman. By. Henny Oktavianti

UANG DAN INFLASI. Sumber: 1. Mankiw 2. Ari Sudarman. By. Henny Oktavianti UANG DAN INFLASI Sumber: 1. Mankiw 2. Ari Sudarman By. Henny Oktavianti Apakah Uang itu? Persediaan aset yang dapat segera digunakan untuk melakukan transaksi Uang yang dipegang (yang ada di tangan) mayarakat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Bank Bank pada dasarnya dikenal dan diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatannya adalah menghimpun dana dari masyarakat baik dalam bentuk giro, tabungan maupun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi

I. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah sektor riil dalam pembahasan mengenai ekonomi makro menggambarkan kondisi perekonomian dipandang dari sisi permintaan dan penawaran barang dan jasa. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena fungsi utamanya sebagai media untuk bertransaksi, sehingga pada awalnya

BAB I PENDAHULUAN. karena fungsi utamanya sebagai media untuk bertransaksi, sehingga pada awalnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Didalam sistem perekonomian uang memiliki peranan strategis terutama karena fungsi utamanya sebagai media untuk bertransaksi, sehingga pada awalnya sering

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. diambil dari mata uang India Rupee. Sebelumnya di daerah yang sekarang disebut

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. diambil dari mata uang India Rupee. Sebelumnya di daerah yang sekarang disebut BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Rupiah Rupiah (Rp) adalah mata uang Indonesia (kodenya adalah IDR). Nama ini diambil dari mata uang India Rupee. Sebelumnya di daerah yang sekarang disebut Indonesia menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jauh sebelum dikenalnya uang sebagai alat pembayaran, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jauh sebelum dikenalnya uang sebagai alat pembayaran, masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jauh sebelum dikenalnya uang sebagai alat pembayaran, masyarakat melakukan perdagangan dengan sistem barter, yaitu suatu sistem perdagangan dengan pertukaran antara

Lebih terperinci

DEVISA DAN KESEIMBANGAN DAN KETIDAKSEIMBANGAN NERACA PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

DEVISA DAN KESEIMBANGAN DAN KETIDAKSEIMBANGAN NERACA PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL DEVISA DAN KESEIMBANGAN DAN KETIDAKSEIMBANGAN NERACA PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL PENGERTIAN : DEVISA Adalah semua benda yang bisa digunakan untuk transaksi pembayaran dengan luar negeri yang diterima

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara berkembang yang menggunakan sistem perekonomian terbuka.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara berkembang yang menggunakan sistem perekonomian terbuka. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara berkembang yang menggunakan sistem perekonomian terbuka. Sistem perekonomian terbuka sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

Ringkasan Materi UAS 2 Ekonomi Kelas X

Ringkasan Materi UAS 2 Ekonomi Kelas X Ringkasan Materi UAS 2 Ekonomi Kelas X =======================================Bank=================================== A. Pengertian Bank Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

Lebih terperinci

Jenis-jenis Uang dan Contohnya Tugas Pokok Bank Umum IPS. Oleh : Nashra Kautsari IX

Jenis-jenis Uang dan Contohnya Tugas Pokok Bank Umum IPS. Oleh : Nashra Kautsari IX Jenis-jenis Uang dan Contohnya Tugas Pokok Bank Umum IPS Oleh : Nashra Kautsari IX A. Bentuk-Bentuk Uang Disertai Arti Definisi / Pengertian 1. Uang Fiat / Uang Token Uang fiat adalah uang yang nilai nominalnya

Lebih terperinci

1.Peran mata uang 2.Lembaga Keuangan. PIEw9 1

1.Peran mata uang 2.Lembaga Keuangan. PIEw9 1 Uang dan Lembaga Keuangan 1.Peran mata uang 2.Lembaga Keuangan PIEw9 1 Sejarah Timbulnya Uang Perekonomian tradisional sistem barter ada masalah mencari kesesuaian antara orang yang membutuhkan dan orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Uang didefinisikan sebagai alat pertukaran (medium of exchange) yaitu suatu

BAB I PENDAHULUAN. Uang didefinisikan sebagai alat pertukaran (medium of exchange) yaitu suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Uang didefinisikan sebagai alat pertukaran (medium of exchange) yaitu suatu barang atau bentuk kekayaan riil (tangible asset) yang secara umum diterima sebagai pembayaran.

Lebih terperinci

Bab 10 Pasar Keuangan

Bab 10 Pasar Keuangan D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 133 Bab 10 Pasar Keuangan Mahasiswa diharapkan dapat memahami mengenai pasar keuangan, tujuan pasar keuangan, lembaga keuangan. D alam dunia bisnis terdapat

Lebih terperinci

PERMINTAAN UANG. Adil Fadillah dan Mumuh Mulyana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan

PERMINTAAN UANG. Adil Fadillah dan Mumuh Mulyana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan PERMINTAAN UANG Adil Fadillah dan Mumuh Mulyana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Pendahuluan Uang telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan, terlebih pada aspek perekonomian. Begitu pentingnya

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengertian Ilmu Ekonomi Adalah studi mengenai cara-cara yang ditempuh oleh masyarakat untuk menggunakan sumber daya yang langka guna memproduksi komoditas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam ilmu ekonomi, keseimbangan pasar (market equilibrium) terjadi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam ilmu ekonomi, keseimbangan pasar (market equilibrium) terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam ilmu ekonomi, keseimbangan pasar (market equilibrium) terjadi ketika orang bersedia untuk membeli (permintaan) sama dengan jumlah orang yang bersedia

Lebih terperinci

BAB 11 LANDASAN TEORI

BAB 11 LANDASAN TEORI BAB 11 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Inflasi Definisi singkat dari inflasi adalah kecenderungan harga-harga untuk menaik secara umum dan terus-menerus. Ini tidak berarti bahwa harga-harga berbagai macam

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi, BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 Perkembangan Laju Inflasi di Indonesia Tingkat inflasi merupakan salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara selain faktor-faktor lainnya seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa, investasi yang dapat meningkatkan barang modal,

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa, investasi yang dapat meningkatkan barang modal, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian negara dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang paling umum adalah berupa perdagangan atau transaksi barang.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang paling umum adalah berupa perdagangan atau transaksi barang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hubungan ekonomi antarbangsa dan lintas wilayah negara sudah berlangsung selama berabad-abad. Di masa lampau, bentuk hubungan ekonomi yang paling umum adalah

Lebih terperinci

EKONOMI INTERNASIONAL

EKONOMI INTERNASIONAL URAIAN MATERI ampir H EKONOMI INTERNASIONAL tidak ada satu negara pun di dunia yang tidak melakukan hubungan perdagangan internasional. Hubungan ekonomi internasional dapat berupa perdagangan, investasi,

Lebih terperinci

UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN KD : Mendeskripsikan uang dan lembaga keuangan.

UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN KD : Mendeskripsikan uang dan lembaga keuangan. UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN KD : Mendeskripsikan uang dan lembaga keuangan. Disusun Oleh : Dwi Hatmoko, S.Pd http://dwihatmoko.wordpress.com A. Uang 1. Pengertian Uang uang adalah benda yang merupakan alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu studi yang masih menimbulkan kontroversi hingga saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu studi yang masih menimbulkan kontroversi hingga saat ini, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu studi yang masih menimbulkan kontroversi hingga saat ini, khususnya dibidang moneter adalah tentang permintaan uang. Kontroversi tersebut berawal dari dua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana kebutuhan ekonomi antar negara juga semakin saling terkait, telah

BAB I PENDAHULUAN. dimana kebutuhan ekonomi antar negara juga semakin saling terkait, telah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan ekonomi internasional yang semakin pesat, dimana kebutuhan ekonomi antar negara juga semakin saling terkait, telah meningkatkan arus perdagangan

Lebih terperinci

= Inflasi Pt = Indeks Harga Konsumen tahun-t Pt-1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya (t-1)

= Inflasi Pt = Indeks Harga Konsumen tahun-t Pt-1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya (t-1) Inflasi adalah kecendrungan meningkatnya harga-harga barang secara umum dan terus menerus. Kenaikkan harga satu atau dua barang tidak bisa disebut sebagai inflasi, kecuali jika kenaikkan harga barang itu

Lebih terperinci

A. PENGERTIAN SISTEM MONETER DI INDONESIA

A. PENGERTIAN SISTEM MONETER DI INDONESIA A. PENGERTIAN SISTEM MONETER DI INDONESIA Yang termasuk dalam sistem moneter adalah bank-bank atau lembaga-lembaga yang ikut menciptakan uang giral. Di Indonesia yang dapat digolongkan ke dalam sistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. moneter, bunga itu adalah sebuah pembayaran untuk menggunakan uang. Karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. moneter, bunga itu adalah sebuah pembayaran untuk menggunakan uang. Karena BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Umum Suku Bunga Keynes berpendapat bahwa suku bunga itu adalah semata-mata gejala moneter, bunga itu adalah sebuah pembayaran untuk menggunakan uang. Karena tingkat bunga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi dan Fungsi Uang Uang merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari denyut kehidupan ekonomi masyarakat. Stabilitas ekonomi dan pertumbuhan ekonomi suatu negara ditentukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan perekonomian dunia. Hal ini terjadi setelah dianutnya sistem perekonomian terbuka yang dalam aktivitasnya

Lebih terperinci

KEBIJAKAN FISKAL 30/04/2016. Kebijakan fiskal

KEBIJAKAN FISKAL 30/04/2016. Kebijakan fiskal KEBIJAKAN FISKAL KEBIJAKAN FISKAL Kebijakan Fiskal adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengelola atau mengarahkan perekonomian ke kondisi yang diinginkan dengan cara mengubah-ubah

Lebih terperinci

c. Sukar dibagi menjaadi bagian yang lebih kecil d. Kebanyakan uang barang tidak tahan lama e. Nilai uang barang tidak tetap.

c. Sukar dibagi menjaadi bagian yang lebih kecil d. Kebanyakan uang barang tidak tahan lama e. Nilai uang barang tidak tetap. Uang dan Perbankan 1. Sejarah munculnya uang - Masa barter Pada zaman purba atau pada masyarakat yang masih sangat sederhana, orang belum bisa menggunakan uang. Perdagangan dilakukan dengan cara langsung

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Hampir semua transaksi perdagangan internasional pada saat ini menggunakan

I. PENDAHULUAN. Hampir semua transaksi perdagangan internasional pada saat ini menggunakan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hampir semua transaksi perdagangan internasional pada saat ini menggunakan Fiat Money. 1 Mata uang ini telah sangat luas digunakan oleh masyarakat dunia sebagai alat

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL INDONESIA

KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL INDONESIA TUGAS MAKALAH KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL INDONESIA Oleh : IRFAN NUR DIANSYAH (121116014) PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NIAGA FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 2011 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teoritis 1. Pengertian Inflasi Inflasi adalah suatu proses ketidakseimbangan (disequilibrium) yang dinamis yaitu tingkat harga yang terus - menerus mengalami kenaikan

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN K-13 A. Pengertian Sistem Pembayaran Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN K-13 A. Pengertian Sistem Pembayaran Tujuan Pembelajaran K-13 Kelas X ekonomi SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan sistem pembayaran

Lebih terperinci

SISTEM MONETER INTERNASIONAL

SISTEM MONETER INTERNASIONAL SISTEM MONETER INTERNASIONAL Sejarah sistem Moneter Internasional 1. Zaman Emas (1876-1913): penggunaan emas sebagai standar alat tukar Standar emas pada dasarnya menetapkan nilai tukar mata uang negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Ekonomi Indonesia tidak terlepas dari keterlibatan sektor

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Ekonomi Indonesia tidak terlepas dari keterlibatan sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Ekonomi Indonesia tidak terlepas dari keterlibatan sektor moneter. Sektor moneter melalui kebijakan moneter digunakan untuk memecahkan masalah-masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era perdagangan bebas saat ini telah meningkatkan interaksi antara Negara berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I Lembaga Keuangan

BAB I Lembaga Keuangan BAB I Lembaga Keuangan Sejak dahulu kegiatan perekonomian telah berjalan, bahkan sebelum ditemukannya sebuah alat ukur, alat tukar. Perekonomian tradisional dilakukan dengan sistem barter, yaitu sistem

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X KEBIJAKAN MONETER KTSP A. Kebijakan Moneter Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X KEBIJAKAN MONETER KTSP A. Kebijakan Moneter Tujuan Pembelajaran KTSP Kelas X ekonomi KEBIJAKAN MONETER Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami instrumen kebijakan moneter. 2. Memahami kebijakan

Lebih terperinci

Andri Helmi M, SE., MM. Sistem Ekonomi Indonesia

Andri Helmi M, SE., MM. Sistem Ekonomi Indonesia Andri Helmi M, SE., MM Sistem Ekonomi Indonesia Pemerintah bertugas menjaga stabilitas ekonomi, politik, dan sosial budaya kesejahteraan seluruh masyarakat. Siapa itu pemerintah? Bagaimana stabilitas di

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Perekonomian di Indonesia pada tahun 2007 ini tumbuh 6.32%, mencapai pertumbuhan tertinggi selama 5 tahun terakhir. Apa yang mendorong pertumbuhan perekonomian ini dapat dilihat dari

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN UANG KARTAL RIIL DI INDONESIA TAHUN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN UANG KARTAL RIIL DI INDONESIA TAHUN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN UANG KARTAL RIIL DI INDONESIA TAHUN 1996. 1-2008. 4 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. antar negara. Nilai tukar memainkan peran vital dalam tingkat perdagangan

I.PENDAHULUAN. antar negara. Nilai tukar memainkan peran vital dalam tingkat perdagangan I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nilai tukar atau kurs merupakan indikator ekonomi yang sangat penting karena pergerakan nilai tukar berpengaruh luas terhadap aspek perekonomian suatu negara. Saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses pertukaran barang dan jasa serta untuk pembayaran utang. Pada umumnya setiap

BAB I PENDAHULUAN. proses pertukaran barang dan jasa serta untuk pembayaran utang. Pada umumnya setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Uang memegang peranan yang sangat penting di sepanjang kehidupan manusia. Uang digunakan sebagai alat tukar yang dapat diterima secara umum, yang dimana alat tukarnya

Lebih terperinci

ekonomi KTSP & K-13 PERDAGANGAN INTERNASIONAL K e l a s A. Konsep Dasar Tujuan Pembelajaran

ekonomi KTSP & K-13 PERDAGANGAN INTERNASIONAL K e l a s A. Konsep Dasar Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 ekonomi K e l a s XI PERDAGANGAN INTERNASIONAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami tentang teori perdagangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. materi tersebut disampaikan secara berurutan, sebagai berikut.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. materi tersebut disampaikan secara berurutan, sebagai berikut. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Dalam bab landasan teori ini di bahas tentang teori Produk Domestik Regional Bruto, PDRB per kapita, pengeluaran pemerintah dan inflasi. Penyajian materi tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor utama dalam perekonomian Negara tersebut. Peran kurs terletak pada nilai mata

BAB I PENDAHULUAN. sektor utama dalam perekonomian Negara tersebut. Peran kurs terletak pada nilai mata BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Nilai mata uang Rupiah dan perbandingan dengan nilai mata uang acuan internasional yaitu Dollar Amerika, merupakan salah satu gambaran pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kurs (Nilai Tukar) a. Pengertian Kurs Beberapa pengertian kurs di kemukakan beberapa tokoh antara lain, menurut Krugman (1999) kurs atau exchange rate adalah

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Materi Perkuliahan: 1. Ruang Lingkup Analisis Makroekonomi (Konsep dasar ekonomi makro) 2. Aliran kegiatan perekonomian (aliran sirkular atau circular

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. atau nilai tukar (Miskhin, 2007:435). Bagi negara berkembang dengan

I. PENDAHULUAN. atau nilai tukar (Miskhin, 2007:435). Bagi negara berkembang dengan 0 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Harga mata uang suatu negara dalam harga mata uang negara lain disebut kurs atau nilai tukar (Miskhin, 2007:435). Bagi negara berkembang dengan perekonomian

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 1. Uang dan Lembaga KeuanganLatihan Soal 1.1

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 1. Uang dan Lembaga KeuanganLatihan Soal 1.1 SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 1. Uang dan Lembaga KeuanganLatihan Soal 1.1 1. Angka yang tertera pada nominal Rp. 100.000,00 disebut nilai... nominal instrinsik riil eksternal Kunci Jawaban : A Nilai Uang

Lebih terperinci

AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM

AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM SESI 02: Sistem Keuangan dan Lembaga Keuangan Syariah Achmad Zaky,MSA.,Ak.,SAS.,CMA.,CA Konsep Uang KBBI alat penukar /standar pengukur nilai yang dikeluarkan pemerintah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. makro, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan

I. PENDAHULUAN. makro, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebijakan moneter merupakan salah satu bagian integral dari kebijakan ekonomi makro. Kebijakan moneter ditujukan untuk mendukung tercapainya sasaran ekonomi makro, yaitu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Nilai tukar atau dikenal pula sebagai kurs dalam keuangan adalah sebuah

I. PENDAHULUAN. Nilai tukar atau dikenal pula sebagai kurs dalam keuangan adalah sebuah 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nilai tukar atau dikenal pula sebagai kurs dalam keuangan adalah sebuah perjanjian yang dikenal sebagai nilai tukar mata uang terhadap pembayaran saat kini atau di kemudian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang. dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

I. PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang. dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan upaya pembangunan yang berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan

Lebih terperinci

Jenis-Jenis Inflasi. Berdasarkan Tingkat Keparahan;

Jenis-Jenis Inflasi. Berdasarkan Tingkat Keparahan; INFLASI Pengertian Inflasi Inflasi adalah suatu keadaan perekonomian dimana harga-harga secara umum mengalami kenaikan dan kenaikan harga itu berlangsung dalam jangka panjang. Inflasi secara umum terjadi

Lebih terperinci

Universitas Bina Darma

Universitas Bina Darma Mata Kuliah Kelas Hari/Tanggal Dosen Universitas Bina Darma Petunjuk mengerjakan soal: Tulislah Nama, NIM dan Kelas. ( Berdoa dahulu sebelum mengerjakan soal ) Kerjakan di KERTAS A. PILIHAN GANDA 1. Perdagangan

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG DARURAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1951 TENTANG PENGHENTIAN BERLAKUNYA "INDISCHE MUNTWET 1912" DAN PENETAPAN PERATURAN BARU TENTANG MATA UANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

Ilmu Ekonomi Bank Sentral dan Kebijakan moneter

Ilmu Ekonomi Bank Sentral dan Kebijakan moneter Ilmu Ekonomi Bank Sentral dan Kebijakan moneter 1 Bank Sentral (BI di Indonesia) Bank Indonesia (BI) - Sebagai Bank Sentral berdasarkan pasal 4 ayat 1 Undangundang RI No. 23 tahun 1999 Lembaga Negara yang

Lebih terperinci

EKONOMI MAKRO RINA FITRIANA,ST,MM

EKONOMI MAKRO RINA FITRIANA,ST,MM EKONOMI MAKRO RINA FITRIANA,ST,MM EKONOMI MAKRO Ekonomi Tertutup : Ekonomi yang tidak berinteraksi dengan ekonomi lain di dunia Ekonomi Terbuka : Ekonomi yang berinteraksi secara bebas dengan ekonomi lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara. Pasar modal memiliki beberapa daya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Uang merupakan alat pembayaran yang secara umum dapat diterima oleh

I. PENDAHULUAN. Uang merupakan alat pembayaran yang secara umum dapat diterima oleh 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Uang merupakan alat pembayaran yang secara umum dapat diterima oleh masyarakat. Dalam kehidupannya, manusia memerlukan uang untuk melakukan kegiatan ekonomi, karena uang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perdagangan internasional mempunyai peranan sangat penting sebagai motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Produk Domestik Bruto Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu negara sebagai ukuran utama bagi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Mankiw, 2006: 145). Ini tidak berarti bahwa harga harga berbagai macam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Mankiw, 2006: 145). Ini tidak berarti bahwa harga harga berbagai macam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Inflasi Salah satu peristiwa modern yang sangat penting dan yang selalu dijumpai dihampir semua negara di dunia adalah inflasi. Definisi singkat dari inflasi adalah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan Bank Sentral,

I. PENDAHULUAN. Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan Bank Sentral, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan Bank Sentral, kebijakan moneter yang dijalankan di Indonesia adalah dengan cara menetapkan kisaran BI Rate yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang telah berlangsung cukup lama di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang telah berlangsung cukup lama di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi yang telah berlangsung cukup lama di Indonesia menuntut berbagai prasyarat untuk mencapai keberhasilannya. Salah satunya adalah keterlibatan sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar kontribusi perdagangan internasional yang telah dilakukan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar kontribusi perdagangan internasional yang telah dilakukan bangsa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian global yang terjadi saat ini sebenarnya merupakan perkembangan dari proses perdagangan internasional. Indonesia yang ikut serta dalam Perdagangan internasional

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010 PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak Juni 2010 viii Ringkasan Eksekutif: Keberlanjutan di tengah gejolak Indonesia terus memantapkan kinerja ekonominya yang kuat,

Lebih terperinci