Kegiatan Belajar 12 MATERI POKOK : GELOMBANG, BUNYI DAN CAHAYA
|
|
- Widya Pranoto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Kegiatan Belajar 12 MATERI POKOK : GELOMBANG, BUNYI DAN CAHAYA A. URAIAN MATERI 1. Getaran Getaran adalah gerak bolak balik disekitar titik kesetimbangan. Pada gerakan berulang yang dimaksud dengan satu getaran lengkap adalah gerakan dari suatu titik awal kembali ke titik awal tadi. Benda yang bergetar seringkali disebut juga melakukan gerakan harmonis sederhana. Jadi dapat disimpulkan bahwa Getaran harmonis sederhana adalah gerak bolak balik yang melewati suatu titik kesetimbangan. Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda lain yang bergetar dan memiliki frekuensi yang sama atau kelipatan bilangan bulat dari frekuensi itu. Resonansi sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, resonansi bunyi pada kolom udara dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan bunyi. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dibuat berbagai macam alat musik. Alat musik pada umumnya dibuat berlubang agar terjadi resonansi udara sehingga suara alat musik tersebut menjadi nyaring. Frekuensi Getaran Salah satu besaran yang sering dipakai untuk menggambarkan karakter sebuah getaran adalah frekuensi. Jumlah pengulangan atau getaran lengkap yang terjadi tiap satuan waktu dinamakan frekuensi getaran f. Jadi satuan getaran dapat berupa getaran/menit, bahkan getaran/jam. Bila satuan waktunya dinyatakan dalam sekon maka didapatkan satuan getaran/sekon atau sering juga dinamakan siklus/sekon dan 1 getaran/sekon = 1 siklus/sekon = 1Hz (Hertz, mengikuti nama fisikawan Jerman, Heinrich Hertz). Jadi getaran dengan frekuensi 200 Hz menyatakan bahwa dalam satu sekon terjadi 200 getaran lengkap. Benda yang bergetar dengan frekuensi yang tinggi menandakan bahwa dalam suatu waktu tertentu benda itu melakukan banyak getaran lengkap, sementara getaran dengan frekuensi rendah menandakan bahwa jumlah getaran lengkap yang terjadi hanya sedikit. Besar kecilnya frekuensi getaran tergantung dari sistemnya. Frekuensi Getaran Pada Sistem Pegas Massa Pada sistem pegas massa, frekuensi tergantung pada massa balok yang dikaitkan pada pegas (m) dan karakter pegas yang dinyatakan oleh konstanta pegasnya (k). Pegas yang keras mempunyai konstanta pegas yang besar, sedangkan pegas yang sudah lemas (sudah lama) mempunyai konstanta pegas yang kecil. Gambar 12.1 Sistem Pegas-Massa horisontal
2 Nah, pada sistem pegas-massa (lihat Gambar 12.2), frekuensi getaran f adalah: f = 1 2π k m dengan k = konstanta pegas dan m = massa benda yang terikat pada pegas. Frekuensi Getaran Pada Sistem Bandul Sederhana Pada sistem bandul sederhana seperti yang terlihat pada Gambar 12.3 di bawah ini, frekuensi ayunan adalah f = 1 2π g L dengan g = percepatan gravitasi dan L = panjang tali bandul. L Gambar 12.3 Sistem Bandul Sederhana Perioda Getaran Waktu yang dibutuhkan sistem untuk membuat satu getaran lengkap dinamakan waktu perioda atau perioda saja. Dari pengertian ini dan pengertian frekuensi getaran, dengan mudah relasi antara T dan f dapat dimengerti, yaitu bahwa perioda getaran (T) adalah balikan dari frekuensi getaran, atau dirumuskan T = 1 f 2. Gelombang Gelombang pada dasarnya adalah gangguan atau getaran yang merambat. Ciri-ciri gelombang terdiri dari panjang gelombang, periode, frekuensi, amplitudo dan cepat rambat gelombang. Panjang Gelombang/Wavelength adalah Jarak terdekat dari dua buah titik identik pada gelombang berjalan. Gambar 12.4 Panjang gelombang
3 Periode T : Waktu yang diperlukan untuk melakukan satu gelombang (1 osilasi). Jika dalam waktu t detik terbentuk n gelombang maka periode dirumuskan: T = t n Frekuensi f : Jumlah gelombang yang timbul dalam satu detik. Jika dalam waktu t detik terbentuk n gelombang maka frekuensi dirumuskan: f = n t Amplitudo adalah simpangan maksimum gelombang. Gambar 12.5 Gelombang Transversal Cepat Rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh gelombang dalam setiap satuan waktu. Jika periode gelombang T, panjang gelombang λ dan frekuensi f maka cepat rambat gelombang, Pengelompokan Gelombang v = λ = λ f T
4 Gelombang mekanik adalah gelombang yang dalam permambatannya memerlukan medium. Contohnya gelombang tali, gelombang bunyi, gelombang gempa/seismik, dll. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dalam perambatannya tidak memerlukan medium. Contohnya gelombang cahaya, gelombang radio. Gelombang Transversal adalah gelombang yang arah rambatnya tegak lurus terhadap arah getar. Gambar 12.6 Gelombang transversal Gelombang Longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar terhadap arah getar. Gambar 12.7 menunjukkan sebuah gelombang longitudinal pada pegas yang direntangkan. Arah getaran horisontal searah dengan arah rambat gelombang. Masing-masing daerah rapatan diikuti oleh daerah renggangan. Gambar 12.7 Gelombang Longitudinal Gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitudonya tetap disetiap titik yang dilalui gelombang. Misalnya seutas tali yang digerakkan ke atas dan ke bawah berulang-ulang. Gelombang stasioner adalah gelombang yang amplitudonya berubah-ubah. Gelombang stasioner dibagi menjadi dua, yaitu geombang stasioner akibat pemantulan pada ujung terikat dan gelombang stasioner pada ujung bebas. Perpaduan antara dua gelombang atau lebih pada suatu medium pada saat
5 bersamaan interferensi atau superposisi. Hasil interferensi antara kedua gelombang yang koheren dengan arah rambat yang saling berlawanan bertemu pada suatu titik. Pertemuan ini akan menghasilkan pola gelombang yang disebut gelombang stasioner. Persamaan Gelombang Berjalan Semua gelombang akan merambat dari sumber ke tujuannya. Gelombang inilah yang dinamakan gelombang berjalan. x a p b v Gambar 12.8 Gelombang berjalan Persamaan gelombang berjalan: y = ±A sin(ωt ± kx) atau y = ±A sin(2πft ± 2π λ x) Dengan ω = 2πf Keterangan: y = simpangan (m) A = amplitudo (m) ω = kecepatan anguler (rad/s) k = bilangan gelombang x = jarak (m) k = 2π λ Fase, Sudut Fase dan Beda Fase Gelombang Dua gelombang dikatakan sefase, bila keduanya berfrekuensi sama dan titik-titik yang bersesuaian berada pada tempat yang sama selama osilasi (misalnya, keduanya berada pada puncak) pada saat yang sama. Dan dua gelombang berlawanan fase jika perpindahan keduanya tepat berlawanan arah (misalnya, puncak dan lembah). Beda fase antara dua gelombang menyatakan ukuran seberapa jauh, diukur dalam sudut, sebuah titik pada salah satu gelombang berada di depan atau di belakang titik yang bersesuaian dari gelombang lainnya. Besar sudut fase θ = ωt kx Sedangkan besar fase
6 Beda fase Beda fase juga dapat dinyatakan Keterangan: θ = sudut fase φ = fase Δφ = beda fase φ = t T x λ Δφ = x 2 x 1 λ Δφ = Δθ 2π = Δx λ Sifat-sifat Gelombang 1. Pemantulan (Refleksi) Pemantulan adalah peristiwa pengembalian seluruh atau sebagian dari suatu berkas partikel atau gelombang bila berkas tersebut bertemu dengan bidang batas antara dua medium. 2. Pembiasan (Refraksi) Pembiasan adalah perubahan arah gelombang saat gelombang masuk ke medium baru yang mengakibatkan gelombang bergerak dengan kelajuan yang berbeda. Pada pembiasan ini akan terjadi perubahan cepat rambat, panjang gelombang dan arah, sedangkan frekuensinya tetap. Misalnya cahaya merambat dari udara ke air sehingga arah perambatannya akan mengalami pembelokan. Gambar 12.9 Pembiasan gelombang 3. Pelenturan (Difraksi) Difraksi merupakan peristiwa penyebaran atau pembelokan gelombang pada saat gelombang tersebut melintas melalui celah sempit atau mengelilingi ujung penghalang. Selanjutnya terjadi gelombang setengah lingkaran yang melebar di daerah bagian belakang celah tersebut.
7 Gambar Contoh peristiwa difraksi adalah gelombang air dapat melalui celah sempit akan membentuk sumber gelombang baru. 4. Interferensi Interferensi terjadi jika dua buah gelombang atau lebih yang koheren bertemu pada suatu titik. Interferensi ini akan saling memperkuat (konstruktif) jika fase gelombang pada titik tersebut sama dan akan saling melemahkan (destruktif) jika fasenya berlawanan. Gelombang resultan merupakan jumlah dari gelombanggelombang tersebut. (a) (b) Gambar (a) Interferensi Konstruktif, (b) Interferensi destruktif 5. Penguraian (Dispersi) Perubahan bentuk gelombang ketika gelombang merambat pada suatu medium. Medium nyata yang gelombangnya merambat dapat disebut sebagai medium nondispersi. Dalam medium nondispersi, gelombang mempertahankan bentuknya. Contoh medium nondispersi adalah udara sebagai medium perambatan dari gelombang bunyi. Gelombang-gelombang cahaya yang terdapat dalam vakum adalah nondispersi secara sempurna. Cahaya putih (polikromatik) yang dirambatkan pada prisma kaca mengalami dispersi sehingga membentuk spektrum warna-warna pelangi.
8 Dispersi gelombang yang terjadi dalam prisma kaca terjadi karena kaca termasuk medium dispersi untuk gelombang cahaya. Gambar Dispersi cahaya putih 6. Pengkutuban (Polarisasi) Polarisasi adalah proses pembatasan getaran vektor yang membentuk suatu gelombang transversal sehingga menjadi satu arah. Misalnya polarisasi gelombang cahaya. Gelombang cahaya memiliki arah getar ke segala arah kemudian dilewatkan ke sebuah polarisator/polaroid, maka akan keluar gelombang yang mempunyai satu arah getar. Polarisasi ini disebut polarisasi linier. Gambar Polarisasi gelombang 3. Gelombang Bunyi (Sound) Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal yang dihasilkan oleh benda yang bergetar yang perambatannya memerlukan medium perantara.
9 Gambar Ilustrasi gelombang bunyi Telingan manusia normal dapat mendengar bunyi Audiosonik yang frekuensinya antara 20 Hz sampai dengan Hz. Di luar batas-batas frekuensi bunyi tersebut manusia tidak dapat mendengarnya. Frekuensi getaran di bawah 20 Hz disebut gelombang infrasonik. Telinga manusia tidak mampu mendengar frekuensi infrasonik ini. Frekuensi gelombang bunyi yang melebihi batas pendengaran manusia, yaitu frekuensi di atas Hz disebut gelombang ultarsonik. Kecepatan perambatan gelombang bunyi dalam zat cair tergantung 2 hal: Modulus Bulk (β) Massa Jenis (ρ) V = β ρ Modulus Bulk (B) didefinisikan sebagai berikut β = Perubahan Tekanan Fraksi Perubahan Volume = ΔP ΔV/V Contoh: Hitunglah kecepatan bunyi di air yang memiliki modulus bulk 2,1 x 10 9 dan massa jenis (density) 1000 kg/m 3. v bunyi di air = β ρ = 2,1 109 N/m 2 1, = 1,4 km/s kg/m3 Kecepatan bunyi dalam zat padat: v bunyi dalam zat padat = Y ρ Dengan v = kecepatan gelombang bunyi (m/s), Y = Modulus Young (N/m 2 ) dan ρ = Massa jenis (kg/m 3 ). Kecepatan bunyi dalam medium gas:
10 v = β ρ = γp ρ atau Dengan: v = γ RT M v = cepat rambat bunyi (m/s) β = modulus bulk, β = γ. p γ = tetapan Laplace ( γ = C p /C v ) p = tekanan gas (Pascal) R= Tetapan umum gas (8300 Jkmol 1 K 1 ) T = suhu mutlak (K) M= massa molekul gas (kg/kmol) Contoh: Untuk udara pada keadaan normal : γ = 1,4 (gas diatomik), p = 1 atm = 1, Pa, dan ρ = 1,3 kg/m 3, Hitunglah kecepatan bunyi yang merambat melalui udara tersebut! v = 1,4 (1,0 105 ) 1,3 = 330 m/s Kecepatan bunyi di udara meningkat seiring dengan meningkatnya kelembaban udara. Gelombang bunyi dalam mengalami pemantulan, pembiasan dan difraksi seperti gelombang lainnya. Kecepatan bunyi dalam air laut sekitar m/s dan meningkat seiring dengan meningkatnya temperatur, tekanan dan keasinan air laut. Echo Sounding Echo Sounding adalah tehnik yang menggunakan pulsa bunyi untuk menentukan kedalaman air. Interval waktu antara pulsa bunyi dilepas dengan pulsa bunti diterima dicatat, dan kedalaman dapat dihitung dari laju rambat gelombang bunyi dalam air.
11 Gambar Echo sounding untuk menentukan kedalaman laut Kedalaman air dapat diperoleh dengan rumus: D = v t 2 Dengan D adalah kedalaman air, v adalah laju bunyi di air, t adalah selang/interval waktu antara bunyi dipancarkan hingga diterima kembali. Efek Doppler Efek Doppler adalah efek di mana seorang pengamat merasakan perubahan frekuensi dari suara yang didengarnya manakala ia bergerak relatif terhadap sumber suara. Efek ini ditemukan oleh seorang ahli fisika Austria Christian Doppler pada tahun Untuk menghormati penemuan tersebut maka efek ini disebut efek Doppler. Gambar Efek Doppler Persamaan umum efek dopler adalah sebagai berikut: f p = ( v ± v p v ± v s ) f s
12 Dengan: f p = frekuensi yang didengar oleh pengamat (Hz) f s = frekuensi dari sumber bunyi (Hz) v = kecepatan gelombang bunyi diudara (m/s) v s = kecepatan gerak sumber bunyi (m/s) v p = kecepatan gerak pengamat (m/s) Pada persamaan di atas cepat rambat bunyi di udara selalu bertanda positif. Sedangkan untuk komponen-komponen persamaan lain berlaku ketentuan berikut: v s bertanda positif (+) bila sumber bergerak menjauhi pendengar. v s bertanda negatif (-) bila sumber bergerak mendekati pendengar. v p bertanda positif (+) bila pendengar bergerak mendekati sumber bunyi. v p bertanda positif (-) bila pendengar bergerak menjauhi sumber bunyi. Contoh: Sebuah kereta api melewati stasiun padalarang dengan kecepatan 20 m/s sambil membunyikan sirine dengan frekuensi 2000 Hz. Jika cepat rambat bunyi di udara 340 m/s, berapa frekuensi bunyi yang didengar oleh pengamat yang diam di stasiun ketika kereta itu : a. Mendekati stasiun b. Menjauhi stasiun Jawab: a. f p = v ± v p v v s f s = 340 ± = 2125 Hz b. f p = v ± v p f v + v s = 340 ± = 1889 Hz s Gelombang Cahaya dan Optika Geometri Optika geometri adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena perambatan cahaya. Model yang mengganggap bahwa cahaya berjalan dengan lintasan berbentuk garis lurus dikenal sebagai model berkas dari cahaya. Menurut model ini, cahaya mencapai mata kita dari setiap titik dari benda, walaupun berkas cahaya meninggalkan setiap titik dengan banyak arah, dan biasanya hanya satu kumpulan kecil dari berkas cahaya yang dapat memasuki mata si peneliti.
13 Gambar Berkas cahaya datang dari setiap titik pada benda. Sekumpulan berkas yang meninggalkan satu titik diperlihatkan memasuki mata Pemantulan cahaya dibedakan 2 macam yaitu : a. Pemantulan teratur (speculer reflection) Yaitu : pemantulan cahaya dalam satu arah. Contoh : pemantulan pada kertas lapis dari perak, aluminium atau dari baja. b. Pemantulan baur (diffuse reflection) Yaitu : pemantulan cahaya ke segala arah. Contoh : pemantulan kertas putih tanpa lapis. Hukum Pemantulan Cahaya a. Sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada satu bidang datar. b. Sudut datang sama dengan sudut pantul θ i = θ r
14 Garis normal Sinar datang Sinar pantul θ i θ r bidang datar Pemantulan dan Pembentukan Bayangan Oleh Cermin Datar a. Bayangan yang terbentuk merupakan perpotongan dari perpanjangan sinar pantul (maya). Jarak, tinggi dan bentuk bayangan yang terbentuk sama seperti benda yang dicerminkan. b. Pembentukan bayangan pada cermin datar dapat digambarkan pada skema berikut: Cermin datar c. Sifat bayangan yang terbentuk pada cermin datar adalah: - Maya - Tegak seperti bendanya - Sama besar dengan bendanya - Jarak bayangan ke cermin = jarak benda ke cermin d. Jika ada dua cermin datar yang membentuk sudut α, maka berlaku rumus berikut: n = 360 α 1 Bayangan nyata adalah bayangan yang tidak dapat dilihat langsung dalam cermin, tetapi dapat ditangkap oleh layar. Dalam proses pemantulan cahaya, bayangan nyata dibentuk oleh pertemuan langsung antara sinar-sinar pantul di depan cermin. Bayangan maya adalah bayangan yang langsung dapat dilihat melalui cermin, tetapi tidak dapat ditangkap oleh layar. Dalam proses pemantulan cahaya, bayangan maya dibentuk oleh perpanjangan sinar-sinar pantul (biasanya dilukis dengan garis putusputus) yang bertemu di belakang cermin. Pembentukan Bayangan pada Cermin Lengkung
15 Cermin lengkung ada 2 jenis, yaitu cermin cekung dan cermin cembung. Pada kedua cermin ini dapat dibagi menjadi empat ruang seperti gambar berikut: a. Bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung bersifat nyata, kecuali jika benda berada antara cermin dengan f yang membuat bayangan maya, tegak dan diperbesar. b. Bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung akan selalu bersifat maya/semu, tegak, diperkecil dan berada di belakang cermin. c. Dalam cermin cekung gunakan aturan berikut: - Ruang benda dan ruang bayangan menggunakan nomor ruang yang sama. - Jumlah nomor ruang benda dan bayangan harus sama dengan lima. - Bayangan yang berada di depan cermin selalu nyata terbalik dan bayangan dibelakang cermin selalu maya dan sama tegak. - Jika nomor bayangan lenih besar daripada nomor benda maka bayangan diperbesar. - Jika nomor bayangan lebih kecil daripada nomor benda maka bayangan diperkecil. Ruang Benda Ruang Bayangan Sifat Bayangan IV Maya, tegak, diperbesar I III Nyata, terbalik, diperbesar II II Nyata, terbalik, diperkecil Pemantulan pada cermin lengkung berlaku rumus sebagai berikut: 1 dengan: f = jarak fokus (cm) s 0 = jarak benda (cm) s i = jarak bayangan (cm) f = 1 s s i Jadi panjang fokus adalah setengah dari radius kelengkungan. f = 1 2 R Perbesaran pada cermin cekung atau cembung M = s i = h i s o h o dengan M = perbesaran bayangan h 0 = tinggi benda (cm) h i = tinggi bayangan (cm) Cermin Cekung
16 Cermin yang terlalu melengkung seringkali menghasilkan berkas cahaya pantul tidak pada satu titik Gambar Untuk membentuk bayangan yang tajam berkas-berkas pantul tersebut harus jatuh pada satu titik yaitu dengan cara memperbesar jari-jari kelengkungan, seperti yang ditujukkan pada Gambar Gambar Berkas paralel yang mengenai cermin cekung tidak terfokus pada satu titik Dengan membuat lengkungan cermin lebih mendatar, maka berkas-berkas parallel yang sejajar sumbu utama akan dipantulkan tepat mengenai fokus (f). Dengan kata lain titik fokus merupakan titik bayangan dari suatu benda yang jauh tak berhingga sepanjang sumbu utama, seperti yang terlihat pada Gambar Gambar Berkas cahaya parallel dipantulkan tepat mengenai fokus Menurut Gambar CF = FA, dan FA = f (panjang fokus) dan CA = 2 FA = R. Jadi panjang fokus adalah setengah dari radius kelengkungan. f = 1 2 R Persamaan berlaku dengan anggapan sudut θ kecil, sehingga hasil yang sama berlaku untuk semua berkas cahaya. Sinar istimewa pada cermin cekung: 1. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus. 2. Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama. 3. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan dipantulkan kembali melalui titik pusat kelengkungan
17 Cermin Cembung Sinar istimewa pada cermin cembung: 1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus. 2. Sinar datang menuju titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama. 3. Sinar datang menuji titik pusat kelengkungan dipantulkan kembali seolah-olah berasal dari titik pusat kelengkungan. Persamaan cermin cekung jika akan diterapkan pada cermin cembung, jarak fokus haruslah dianggap negatif begitu juga untuk jari-jari kelengkungan. Pembiasan 1. Indeks Bias Pembiasan cahaya dapat terjadi dikarenakan perbedaan laju cahaya pada kedua medium. Laju cahaya pada medium yang rapat lebih kecil dibandingkan dengan laju cahaya pada medium yang kurang rapat. Menurut Christian Huygens ( ) : Perbandingan laju cahaya dalam ruang hampa dengan laju cahaya dalam suatu zat dinamakan indeks bias. Secara matematis dapat dirumuskan :
18 c n v dimana : - n = indeks bias - c = laju cahaya dalam ruang hampa ( 3 x 10 8 m/s) - v = laju cahaya dalam zat Indeks bias tidak pernah lebih kecil dari 1 (artinya, n 1). Contoh : 1. Apa yang dimaksud indeks bias air = 1,3. Jawab : Yang dimaksud indeks bias air = 1,3 adalah perbandingan antara laju cahaya dalam ruang hampa dengan laju cahaya di dalam air besarnya 1,3. 2. Hitung laju cahaya dalam berlian (n = 2,42). Penyelesaian : Diketahui : n = 2,42 c = 3 x 10 8 m/s Ditanyakan : v =.... Jawab : c v n 8 3,00x10 m / s v 2,42 v 1,24x10 8 m / s Hukum Snellius Pada sekitar tahun 1621, ilmuwan Belanda bernama Willebrord Snellius ( ) melakukan eksperimen untuk mencari hubungan antara sudut datang dengan sudut bias. Hasil eksperimen ini dikenal dengan nama hukum Snellius yang berbunyi: - sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak pada satu bidang datar. - hasil bagi sinus sudut datang dengan sinus sudut bias merupakan bilangan tetap dan disebut indeks bias. Hukum Snellius n 1 sin θ 1 = n 2 sin θ 2 Pemantulan Internal Sempurna (Total Internal Reflection) i 1 P
19 Pemantulan internal sempurna adalah pemantulan yang terjadi pada bidang batas dua zat bening yang berbeda kerapatan optiknya. - Cahaya datang yang berasal dari air (medium optik lebih rapat) menuju ke udara (medium optik kurang rapat) dibiaskan menjauhi garis normal (berkas cahaya J). - Pada sudut datang tertentu, maka sudut biasnya akan 90 dan dalam hal ini berkas bias akan berimpit dengan bidang batas (berkas K). Sudut datang dimana hal ini terjadi dinamakan sudut kritis (sudut batas). Sudut kritis adalah sudut datang yang mempunyai sudut bias 90 atau yang mempunyai cahaya bias berimpit dengan bidang batas. - Apabila sudut datang yang telah menjadi sudut kritis diperbesar lagi, maka cahaya biasnya tidak lagi menuju ke udara, tetapi seluruhnya dikembalikan ke dalam air (dipantulkan)(berkas L). Peristiwa inilah yang dinamakan pemantulan internal sempurna. - Syarat terjadinya pemantulan internal sempurna : 1) Cahaya datang berasal dari zat yang lebih rapat menuju ke zat yang lebih renggang. 2) Sudut datang lebih besar dari sudut kritis. Beberapa peristiwa pemantulan sempurna dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya : a. Terjadinya fatamorgana b. Intan dan berlian tampak berkilauan c. Teropong prisma d. Periskop prisma e. Serat optik, digunakan pada alat telekomunikasi atau bidang kedokteran. Serat ini digunakan untuk mentransmisikan percakapan telefon, sinyal video, dan data komputer. Pembentukan Bayangan pada Lensa Cembung Setiap lensa mempunyai dua buah titik fokus di sebelah kiri dan kanannya, tetapi ke dua jarak fokus ke lensanya sama. Agar lebih mudah memahami pembentukan bayangan yang terjadi, maka perhatikan bagian-bagian lensa cembung di bawah ini:
20 SU : sumbu utama O : titik pusat optik lensa f1 dan f2 : titik api (fokus) lensa. O - f1 dan O - f2 : f = jarak titik api lensa. R1 dan R2 : jari-jari kelengkungan lensa. I, II, III : nomor ruang untuk meletakkan benda (I), (II), (III), (IV) : nomor ruang untuk bayangan benda Tiga berkas cahaya/sinar istimewa pada lensa cembung: 1. Sinar datang sejajar sumbu utama (SU) akan dibiaskan melalui titik api (fokus/f); a f1 f2 2. Sinar datang melalui titik api (f) akan dibiaskan sejajar sumbu utama (SU); a 3. Sinar datang melalui titik pusat optik lensa (O) tidak dibiaskan melainkan diteruskan.
21 a Sebenarnya, dua dari tiga berkas cahaya ini sudah cukup untuk mencari lokasi titik bayangannya, yang merupakan titik perpotongannya. Penggambaran yang ketiga dapat digunakan untuk memeriksa. Lensa cembung mempunyai sifat seperti cermin cekung. Oleh karena itu bayangan yang dibentukpun hampir sama, yaitu : - Bayangan nyata, terjadi dari perpotongan sinar-sinar bias yang mengumpul. Bayangan nyata pada lensa cembung terjadi jika benda teletak di ruang II dan III. - Bayangan maya, terjadi dari perpotongan perpanjangan sinar-sinar bias yang divergen (menyebar). Bayangan maya pada lensa cembung terjadi jika benda terletak di ruang I. Contoh: Pembentukan bayangan pada lensa cembung dan sifat bayangannya: benda terletak lebih jauh dari dua jarak fokus (di ruang III) f2 Sifat bayangan yang terjadi : - nyata (dibelakang lensa) - terbalik - di ruang (II) - diperkecil (dari III ke (II)) Pembentukan Bayangan pada Lensa Cekung Lensa cekung bersifat seperti cermin cembung. Oleh karena itu, lensa cekung mempunyai titik api (fokus) yang dinyatakan dengan negatif. Agar lebih mudah memahami
22 pembentukan bayangan yang terjadi, maka perhatikan bagian-bagian lensa cekung di bawah ini: SU O f 1 dan f 2 O - f 1 dan O - f 2 R 1 dan R 2 : sumbu utama : titik pusat optik lensa : titik api (fokus) lensa. : f = jarak titik api lensa. : jari-jari kelengkungan lensa. Tiga berkas cahaya/sinar istimewa pada lensa cekung 1. Sinar datang sejajar sumbu utama (SU) akan dibiaskan seolah-olah dari titik api (f 1); f2 2. Sinar datang seolah-olah menuju titik api (f 2) akan dibiaskan sejajar sumbu utama (SU) 3. Sinar datang melalui titik pusat optik lensa (O) tidak dibiaskan melainkan diteruskan.
23 f2 Lensa cekung hanya dapat membentuk satu macam bayangan, yaitu bayangan maya dari benda yang terletak di depan lensa dengan sembarang penempatan. Contoh: Pembentukan bayangan pada lensa cekung dan sifat bayangannya M1 f1 Sifat bayangan yang terjadi : - maya (di depan lensa) - tegak - diperkecil Hubungan antara Jarak Benda, Jarak Bayangan, dan Jarak Titik Fokus 1 S o 1 S i 1 f f1 M S S i o hi h o h M h i o So Si f M = jarak benda ke lensa = jarak bayangan ke lensa (bernilai negatif bila bayangan yang dihasilkan bersifat maya) = jarak titik api lensa (berharga positif) = perbesaran bayangan
24 ho hi = tinggi benda = tinggi bayangan Hubungan antara jarak benda (So), jarak bayangan (Si), dan jarak fokus (f) Sama halnya pada cermin lengkung, pada lensa juga berlaku persamaan : 1 1 So Si 1 f f R 2 M Si So hi ho hi M ho Keterangan : - So = jarak benda - Si = jarak bayangan - f = jarak fokus - R = jari-jari kelengkungan lensa - M = perbesaran bayangan - ho = tinggi benda - hi = tinggi bayangan Untuk lensa cembung, penggunaan persamaan tersebut dengan memperhatikan tanda sebagai berikut: - f bernilai positif (+) menunjukkan jarak fokus lensa cembung. - So bernilai positif (+) menunjukkan bendanya nyata. - Si bernilai positif (+) menunjukkan bayangannya nyata (berada dibelakang lensa) - Si bernilai negatif (-) menunjukkan bayangannya maya (berada di depan lensa) Sedangkan untuk lensa cekung : - f bernilai negatif (-) menunjukkan jarak fokus lensa cekung. - So bernilai positif (+) menunjukkan bendanya nyata. - Si bernilai negatif (-) menunjukkan bayangannya maya (berada di depan lensa). Lensa cekung selalu membentuk bayangan maya walaupun letak benda diubah-ubah di depan lensa cekung. Contoh Soal :
25 1. Sebuah benda yang tingginya 5 cm terletak 9 cm di depan lensa cembung. Jika jarak fokus lensa 6 cm, tentukanlah : a. jarak bayangannya b. perbesarannya c. tinggi bayangannya Penyelesaian : Diketahui : ho = 5 cm So = 9 cm f = 6 cm Ditanyakan : a. Si =.... b. M =.... c. hi =.... Jawab : a Si b. M So Si f So c cm M Si f So 9cm M 2kali Si Si Si 36 Si Si 18cm hi M ho hi 2x5cm hi 10cm 2. Sebatang lilin yang tingginya 12 cm diletakan di depan lensa cekung sejauh 10 cm. Jika jarak fokusnya 15 cm, tentukan : a. jarak bayangannya b. perbesarannya c. tinggi bayangannya Penyelesaian : Diketahui : ho = 12 cm
26 So = 10 cm f = - 15 cm Ditanyakan : a. Si =.... b. M =.... c. hi =.... Jawab : a b. c. Si M So Si f So cm M Si f So 10cm M Si M 0,6kali Si Si 30 Si Si 6cm hi M ho hi 0,6 12cm hi 7,2cm Kekuatan (Daya) Lensa Kekuatan lensa atau daya lensa adalah kemampuan suatu lensa untuk memusatkan/mengumpulkan atau menyebarkan berkas sinar yang diterimanya. Besarnya daya (P) lensa berkebalikan dengan jarak titik apinya (fokus). Semakin kecil fokus semakin besar daya lensanya. 1 P f Keterangan : P = daya lensa, satuannya dioptri f = jarak titik api, satuannya meter (m) Contoh soal: 1. Raka seorang pelajar SMP menggunakan kacamata dari lensa yang mempunyai titik api 200 cm. Hitung daya lensa kacamata tersebut!
27 Penyelesaian: Diketahui: f = cm = - 2 m Ditanyakan: P =.... Jawab: 1 P f 1 P 2m P 0,5dioptri Jadi, daya lensa dari kacamata itu 0,5 dioptri atau dengan kata lain Raka menggunakan kacamata minus setengah ( - 0,5 ). Sextant Alat untuk mengukur sudut dalam bidang datar dan vertikal di kapal dinamakan Sextan dimana sudut diukur dengan cara mengepitkan dua buah benda yang ada di antara sudut yang akan diukur. Sextan menggunakan prinsip cahaya dan berdasarkan ketentuan bahwa sudut yang terjadi antara arah pertama dan arah terakhir daripada sebuah cahaya yang telah dipantulkan, dua kali besarnya sudut yang terjadi antara dua buah reflektor tadi, satu terhadap lain (lihat gambar dibawah ini).
28 Jalannya sinar dapat dilihat pada gambar (sumber: wikipedia.org)
29 β B β β A γ θ C α D Gambar Sextant Perhatikan segitiga ABC yang dibentuk oleh sudut θ, 2β dan γ. Karena jumlah sudut pada segitiga adalah 180 o, maka berlaku: θ + 2β + γ = 180 2β + γ = 180 θ (*) Perhatikan bahwa sudut A = γ Kemudian perhatikan segitiga ABD, dimana berlaku persamaan: α + β + ( γ) = 180 α + β γ = 90 (α + β γ) 2 = α + 2β + γ = 180 (**) Substitusi persamaan (*) ke persamaan (**) diperoleh 2α + 2β + γ = 180 2α θ = 180 θ = 2α Persamaan ini menunjukkan bahwa sudut antara matahari dan horisontal adalah dua kali besar sudut yang dibentuk oleh kedua cermin reflektor. A. TUGAS 1. Jelaskan yang dimaksud dengan :
30 a. Gelombang b. Gelombang transversal c. Gelombang longitudinal d. Gelombang mekanik e. Gelombang elektromagnetik f. Frekuensi g. Periode h. Panjang gelombang 2. Dalam waktu 7 detik terbentuk 350 gelombang. Hitunglah periode dan frekuensi gelombang! 3. Sebuah gelombang berjalan dengan persamaan simpangan: Y = 0,04 sin (12πt 8x) m. x dalam meter dan t dalam detik. Tentukanlah: a. arah rambatan gelombang; b. amplitudo gelombang; c. frekuensi gelombang; d. bilangan gelombang; e. panjang gelombang; f. kecepatan gelombang. 4. Sebuah gelombang merambat dengan kecepatan 480 m/s. Jika frekuensi gelombang tersebut adalah 12 Hz, panjang gelombangnya adalah. 5. Sebuah kapal mengirim pulsa ultrasonik ke dasar laut. Jika cepat rambat bunyi di dalam air laut m/s, waktu yang dicatat fathometer mulai dari pulsa dikirim hingga diterima kembali adalah 2 sekon. Kedalaman air laut adalah... m. 6. Jelaskan yang dimaksud dengan: a. Dispersi gelombang; b. Difraksi gelombang; c. Interferensi gelombang; d. Polarisasi gelombang. 7. Suatu gelombang datang dari medium yang berindeks bias 3 /2 menuju medium yang berindeks bias 3 /4 6. Jika besar sudut datang adalah 60 tentukan besar sudut bias yang terjadi! 8. Dua cermin datar yang masing-masing panjangnya 1,8 m disusun berhadapan seperti pada gambar. Jarak antara cermin 20 cm. Suatu berkas sinar jatuh tepat pada ujung salah satu cermin denga sudut datang 60. Berapa kalikah sinar tersebut dipantulkan oleh pasangan cermin sebelum sinar keluar dari cermin? 9. Sebuah benda tingginya 6 mm diletakkan didepan lensa cembung yang jarak fokusnya 8 cm sehingga terbentuk bayangan 40 cm di depan lensa. Tentukan letak benda dan tinggi bayangan! 10. Carilah di internet atau buku referensi materi tentang teropong bumi! B. TES FORMATIF Soal Tes Formarif: 1. Tegangan pada tali diberikan dengan cara mengantung sebuah benda bermassa 3 kg pada salah satu ujung seperti terlihat pada gambar. Panjang tali 2,5 m dan massanya 50 g. Berapakah laju gelombang pada tali? 2. Fungsi gelombang untuk suatu gelombang harmonik pada tali adalah: y(x, t) = 0,03 sin[2,2 x 3,5 t]
31 dengan y dan x dalam meter dan t dalam sekon. Hitung amplitudo, panjang gelombang, frequensi, periode, dan laju gelombang. 3. Sebuah SONAR digunakan untuk mengetahui kedalaman laut. Gelombang ditembakkan oleh transmitter dengan kelajuan dalam air m/s diterima oleh receiver dalam waktu 3 detik. Berapa kedalaman air laut tersebut? 4. Cahaya berjalan di udara memasuki air dengan sudut datang 45. Jika indeks bias air adalah 1,33, berapa sudut biasnya? 5. Sebuah obyek tingginya 1,2 cm diletakkan 4 cm dari lensa cembung ganda dengan fokus 12 cm. Tentukan letak bayangan, nyatakan apakah bayangan tersebut nyata atau maya, dan tentukan tingginya! 6. Pak Agus adalah seorang guru yang menggunakan kacamata + ¾ dioptri. Hitung titik api dari kacamata tersebut! Jawaban Tes Formatif: 1. Tegangan pada tali: F = mg = 3 kg 9,81 N = 29,4 N kg Massa per satuan panjang: μ = m 0,05 kg = L 2,5 m = 0,02 kg m Oleh karena itu, lajunya adalah: v = F μ = 29,4 N = 38,3 m/s 0,02 kg/m 2. Bila fungsi gelombang ini dibandingkan dengan persamaan gelombang, kita dapat Amplitudo A = 0,03 m Bilangan gelombang k = 2,2 m -1 Frekuensi sudut ω = 3,5 s -1 Panjang gelombang λ = 2π k = 2,8 m Periode T = 2π/ω = 1,80 s Oleh karena itu laju gelombangnya menjadi v = fλ = λ 2,86 m = = 1,59 m/s T 1,80 s 3. Kedalaman air v t d = 2 = m s 3 s = 2016 m 2 4. Dengan mengambil n = 1 untuk udara, kita mendapatkan n 1 sin θ 1 = n 2 sin θ 2 1,00 sin 45 = 1,33 sin θ 2 1,00 sin 45 sin θ 2 = = 1,33 1,00 0,707 1,33 sin θ 2 = 0,53 θ 2 = 32 Jadi sudut biasnya Jarak bayangan ditentukan secara aljabar dengan persamaan
32 1 s + 1 s = 1 f 1 4 cm + 1 s = 1 12 cm 1 s = 1 12 cm 1 4 cm = 1 12 cm 3 12 cm = 1 6 cm s = 6 cm Jarak bayangan negatif, yang menunjukkan bahwa bayangan tersebut adalah maya dan pada sisi datang lensa tersebut. Perbesarannya adalah m = s s = 6 cm 4 cm = +1,5 Bayangan tersebut adalah 1,5 kali lebih besar dari obyeknya dan tegak. Karena tinggi obyeknya 1,2 cm, maka tinggi bayangannya adalah 1,8 cm. 6. Penyelesaian : Diketahui : P = + ¾ dioptri = + 0,75 dioptri 1 P f 0,75 0,75 f 1 f 1 1 f 0,75 f 1,33meter Jadi, titik api dari lensa kacamata
Gelombang FIS 3 A. PENDAHULUAN C. GELOMBANG BERJALAN B. ISTILAH GELOMBANG. θ = 2π ( t T + x λ ) Δφ = x GELOMBANG. materi78.co.nr
Gelombang A. PENDAHULUAN Gelombang adalah getaran yang merambat. Gelombang merambat getaran tanpa memindahkan partikel. Partikel hanya bergerak di sekitar titik kesetimbangan. Gelombang berdasarkan medium
Lebih terperinciGelombang Bunyi. Keterangan: γ = konstanta Laplace R = tetapan umum gas (8,31 J/mol K)
Gelombang Bunyi Bunyi termasuk gelombang mekanik, karena dalam perambatannya bunyi memerlukan medium perantara. Ada tiga syarat agar terjadi bunyi yaitu ada sumber bunyi, medium, dan pendengar. Bunyi dihasilkan
Lebih terperincic n = v Konsep Cahaya Normal cahaya datang udara air cahaya bias Normal cahaya bias udara air i cahaya datang Tabel Indeks Bias Beberapa zat Medium
II. Pembiasan Cahaya (Refraksi) Pembiasan cahaya adalah peristiwa penyimpangan atau pembelokan cahaya karena melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya. Arah pembiasan cahaya dibedakan menjadi
Lebih terperinciPENDALAMAN MATERI CAHAYA
PENDALAMAN MATERI CAHAYA Cahaya digolongkan sebagai suatu bentuk radiasi. Radiasi adalah sesuatu yang memancar keluar dari suatu sumber tetapi bukan merupakan zat. Cahaya dapat dilihat mata manusia. Cahaya
Lebih terperinciBAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI
BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI Kompetensi dasar : Memahami Konsep Dan Prinsip-Prinsip Gejala Gelombang Secara Umum Indikator : 1. Arti fisis getaran diformulasikan 2. Arti fisis gelombang dideskripsikan
Lebih terperinciBAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI
BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI Kompetensi dasar : Memahami Konsep Dan Prinsip Prinsip Gejala Gelombang Secara Umum Indikator Tujuan 1. : 1. Arti fisis getaran diformulasikan
Lebih terperinciRANGKUMAN MATERI GETARAN DAN GELOMBANG MATA PELAJARAN IPA TERPADU KELAS 8 SMP NEGERI 55 JAKARTA
RANGKUMAN MATERI GETARAN DAN GELOMBANG MATA PELAJARAN IPA TERPADU KELAS 8 SMP NEGERI 55 JAKARTA Getaran A. Pengertian getaran Getraran adalah : gerak bolak-balik benda secara teratur melalui titik keseimbangan.salah
Lebih terperinciGejala Gelombang. gejala gelombang. Sumber:
Gejala Gelombang B a b B a b 1 gejala gelombang Sumber: www.alam-leoniko.or.id Jika kalian pergi ke pantai maka akan melihat ombak air laut. Ombak itu berupa puncak dan lembah dari getaran air laut yang
Lebih terperinciKELAS XII FISIKA SMA KOLESE LOYOLA SEMARANG SMA KOLESE LOYOLA M1-1
KELAS XII LC FISIKA SMA KOLESE LOYOLA M1-1 MODUL 1 STANDAR KOMPETENSI : 1. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dalam menyelesaikan masalah KOMPETENSI DASAR 1.1. Mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri
Lebih terperinciDisusun oleh : MIRA RESTUTI PENDIDIKAN FISIKA (RM)
Disusun oleh : MIRA RESTUTI 1106306 PENDIDIKAN FISIKA (RM) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013 Kompetensi Dasar :
Lebih terperinciGelombang Transversal Dan Longitudinal
Gelombang Transversal Dan Longitudinal Pada gelombang yang merambat di atas permukaan air, air bergerak naik dan turun pada saat gelombang merambat, tetapi partikel air pada umumnya tidak bergerak maju
Lebih terperinciFisika Umum (MA-301) Getaran dan Gelombang Bunyi
Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi Getaran dan Gelombang Hukum Hooke F s = - k x F s adalah gaya pegas k adalah konstanta pegas Konstanta pegas adalah ukuran kekakuan dari
Lebih terperinciINTERFERENSI GELOMBANG
INERFERENSI GELOMBANG Gelombang merupakan perambatan dari getaran. Perambatan gelombang tidak disertai dengan perpindahan materi-materi medium perantaranya. Gelombang dalam perambatannya memindahkan energi.
Lebih terperinciCahaya. Bab. Peta Konsep. Gambar 17.1 Pensil yang dicelupkan ke dalam air. Cermin datar. pada. Pemantulan cahaya. Cermin lengkung.
Bab 7 Cahaya Sumber: Dokumen Penerbit Gambar 7. Pensil yang dicelupkan ke dalam air Coba kamu perhatikan Gambar 7.. Sebatang pensil yang dicelupkan ke dalam gelas berisi air akan tampak bengkok jika dilihat
Lebih terperinciGETARAN DAN GELOMBANG BUNYI
GETARAN DAN GELOMBANG BUNYI GETARAN Getaran adalah gerak bolak-balik melalui suatu titik keseimbangan. Kesetimbangan di sini maksudnya adalah keadaan dimana suatu benda berada pada posisi diam jika tidak
Lebih terperinciJenis dan Sifat Gelombang
Jenis dan Sifat Gelombang Gelombang Transversal, Gelombang Longitudinal, Gelombang Permukaan Gelombang Transversal Gelombang transversal merupakan gelombang yang arah pergerakan partikel pada medium (arah
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL UJI COBA. Menurut medium perambatannya, gelombang
LAMPIRAN IV KISI-KISI SOAL UJI COBA No Indikator soal Teknik Bentuk Instrumen 1 Peserta didik menjelaskan karakteristik mekanik dan elektromagnetik Contoh Soal Menurut medium perambatannya, diklasifiikasikan
Lebih terperinciCAHAYA. CERMIN. A. 5 CM B. 10 CM C. 20 CM D. 30 CM E. 40 CM
CAHAYA. CERMIN. A. 5 CM B. 0 CM C. 20 CM D. 30 CM E. 40 CM Cahaya Cermin 0. EBTANAS-0-2 Bayangan yang terbentuk oleh cermin cekung dari sebuah benda setinggi h yang ditempatkan pada jarak lebih kecil
Lebih terperinciFISIKA. 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari
FISIKA 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari MATERI Satuan besaran Fisika Gerak dalam satu dimensi Gerak dalam dua dan tiga dimensi Gelombang berdasarkan medium (gelombang mekanik dan elektromagnetik) Gelombang
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kupang, September Tim Penyusun
KATA PENGANTAR Puji syukur tim panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-nya tim bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Optika Fisis ini. Makalah ini diajukan guna memenuhi
Lebih terperinci1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah
1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah A. y = 0,5 sin 2π (t - 0,5x) B. y = 0,5 sin π (t - 0,5x) C. y = 0,5 sin π (t - x) D. y = 0,5 sin 2π (t - 1/4 x) E. y = 0,5 sin 2π (t
Lebih terperinciFisika Umum (MA-301) Topik hari ini Getaran, Gelombang dan Bunyi
Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini Getaran, Gelombang dan Bunyi Getaran dan Gelombang Getaran/Osilasi Gerak Harmonik Sederhana Gelombang Gelombang : Gangguan yang merambat Jika seutas tali yang diregangkan
Lebih terperinciALAT YANG DIPERLUKAN TALI SLINKI PEGAS
Getaran dan Gelombang ALAT YANG DIPERLUKAN TALI SLINKI PEGAS BANDUL Amplitudo Amplitudo (A) Amplitudo adalah posisi maksimum benda relatif terhadap posisi kesetimbangan Ketika tidak ada gaya gesekan, sebuah
Lebih terperinci: 1. KARAKTERISTIK GELOMBANG 2. PERSAMAAN GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG TEGAK
LAMPIRAN XV SATUAN PENDIDIKAN MATA PELAJARAN MATERI POKOK KELAS/ SEMESTER PENELITI LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN TES : MAN 1 PADANG : FISIKA : 1. KARAKTERISTIK GELOMBANG 2. PERSAMAAN GELOMBANG BERJALAN DAN
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB TINJAUAN PUSTAKA. Definisi Gelombang dan klasifikasinya. Gelombang adalah suatu gangguan menjalar dalam suatu medium ataupun tanpa medium. Dalam klasifikasinya gelombang terbagi menjadi yaitu :. Gelombang
Lebih terperinciFisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi
Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi Getaran dan Gelombang Hukum Hooke F s = - k x F s adalah gaya pegas k adalah konstanta pegas Konstanta pegas adalah ukuran kekakuan dari
Lebih terperinciGELOMBANG MEKANIK. Gambar anak yang sedang menggetarkan tali. Gambar 1
GELOMBANG MEKANIK Pada pembelajaran ini kita akan mem pelajari gelombang mekanik Gelombang mekanik dapat dipelajari gejala gelombang pada tali melalui Pernahkah kalian melihat sekumpulan anak anak yang
Lebih terperinci6.4! LIGHT ( B. LENSA ) NOOR
6.4! LIGHT ( B. LENSA ) NOOR 17 Menurunkan hukum pembiasan. 21 Mendeskripsikan pengertian bayangan nyata dan bayangan maya. INDIKATOR KD - 6.4 ( B. LENSA ) 18 Menjelaskan makna indeks bias medium. 19 Mendeskripsikan
Lebih terperinciDEFINISI Gelombang adalah suatu usikan (gangguan) pada sebuah benda, sehingga benda bergetar dan merambatkan energi.
DEFINISI Gelombang adalah suatu usikan (gangguan) pada sebuah benda, sehingga benda bergetar dan merambatkan energi. MACAM GELOMBANG Gelombang dibedakan menjadi : Gelombang Mekanis : Gelombang yang memerlukan
Lebih terperinciO L E H : B H E K T I K U M O R O W AT I T R I W A H Y U N I W I N D Y S E T Y O R I N I M A R I A M A G D A L E N A T I T I S A N I N G R O H A N I
CAHAYA O L E H : B H E K T I K U M O R O W AT I T R I W A H Y U N I W I N D Y S E T Y O R I N I M A R I A M A G D A L E N A T I T I S A N I N G R O H A N I PETA KONSEP Cahaya Dualisme Cahaya Kelajuan Cahaya
Lebih terperinciBAB GEJALA GELOMBANG I. SOAL PILIHAN GANDA. C. 7,5 m D. 15 m E. 30 m. 01. Persamaan antara getaran dan gelombang
1 BAB GEJALA GELOMBANG I. SOAL PILIHAN GANDA 01. Persamaan antara getaran dan gelombang adalah (1) keduanya memiliki frekuensi (2) keduanya memiliki amplitude (3) keduanya memiliki panjang gelombang A.
Lebih terperinciGETARAN DAN GELOMBANG STAF PENGAJAR FISIKA DEP. FISIKA IPB
GETARAN DAN GELOMBANG STAF PENGAJAR FISIKA DEP. FISIKA IPB Getaran (Osilasi) : Gerakan berulang pada lintasan yang sama Ayunan Gerak Kipas Gelombang dihasilkan oleh getaran Gelombang bunyi Gelombang air
Lebih terperinciPolarisasi Gelombang. Polarisasi Gelombang
Polarisasi Gelombang Polarisasi Gelombang Gelombang cahaya adalah gelombang transversal, sedangkan gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal. Nah, ada satu sifat gelombang yang hanya dapat terjadi
Lebih terperinciSifat-sifat gelombang elektromagnetik
GELOMBANG II 1 MATERI Gelombang elektromagnetik (Optik) Refleksi, Refraksi, Interferensi gelombang optik Pembentukan bayangan cermin dan lensa Alat-alat yang menggunakan prinsip optik 1 Sifat-sifat gelombang
Lebih terperinci7.4 Alat-Alat Optik. A. Mata. Latihan 7.3
Latihan 7.3 1. Bagaimanakah bunyi hukum pemantulan cahaya? 2. Bagaimanakah bunyi hukum pembiasan cahaya? 3. Apa hubungan pembiasan dengan peristiwa terebntuknya pelangi setelah hujan? Jelaskan! 4. Suatu
Lebih terperinci2). Besaran Dasar Gelombang Y arah rambat ( v) A P T 0 Q S U. * Hubungan freakuensi (f) dengan pereode (T).f = n/t n = f.t dan T = t/n n = t/t
Modul Pembelajaran Fisika XII-IPA 1 BAB 1 GEJALA GELOMBANG A. Persamaan Dasar Gelombang 1). Pengertian Gelombang Gelombang adalah usikan yang merambat secara terus menerus. Medium yang dilalui gelombang
Lebih terperinciSifat gelombang elektromagnetik. Pantulan (Refleksi) Pembiasan (Refraksi) Pembelokan (Difraksi) Hamburan (Scattering) P o l a r i s a s i
Sifat gelombang elektromagnetik Pantulan (Refleksi) Pembiasan (Refraksi) Pembelokan (Difraksi) Hamburan (Scattering) P o l a r i s a s i Pantulan (Refleksi) Pemantulan gelombang terjadi ketika gelombang
Lebih terperinciLEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS )
LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah
Lebih terperinci1. Perhatikan gambar di bawah ini! Jumlah getaran yang terbentuk dari k-l-m-no-n-m-l-k
1. Perhatikan gambar di bawah ini! Jumlah getaran yang terbentuk dari k-l-m-no-n-m-l-k adalah... k A. 1 getaran l n B. ¾ getaran C. ½ getaran D. ¼ getaran 2. Perhatikan gambar soal nomor 1.Jika bandul
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fisika Dasar I (FI-31) Topik hari ini Getaran dan Gelombang Getaran 1. Getaran dan Besaran-besarannya. Gerak harmonik sederhana 3. Tipe-tipe getaran (1) Getaran dan besaran-besarannya besarannya Getaran
Lebih terperinciLEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG - GELOMBANG
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Nama : Kelas/No : / Gelombang - - GELOMBANG - GELOMBANG ------------------------------- 1 Gelombang Gelombang Berjalan
Lebih terperinciKUMPULAN SOAL UJIAN NASIONAL DAN SPMB
. Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang mempunyai sifatsifat. ) merupakan gelombang medan listrik dan medan magnetik ) merupakan gelombang longitudinal ) dapat dipolarisasikan ) rambatannya memerlukan
Lebih terperinciSifat-Sifat Cahaya dan Hubungannya dengan Berbagai Alat-Alat Optik
Untuk mendapatkan gema dari satu suku kata, bunyi pantul harus datang secepatcepatnya sesudah detik, yaitu sesudah suku kata itu selesai diucapkan. Jarak yang ditempuh bunyi selama itu 340 m/detik detik
Lebih terperinci*cermin datar terpendek yang diperlukan untuk dapat melihat seluruh bayangan adalah: SETENGAH dari TINGGI benda itu.
OPTIK A. OPTIKA GEOMETRI Optika geometri adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena perambatan cahaya seperti pemantulan dan pembiasan. 1. Pemantulan Cahaya Cahaya adalah kelompok sinar yang kita lihat.
Lebih terperinciFISIKA. 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari
FISIKA 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari MATERI Satuan besaran Fisika Gerak dalam satu dimensi Gerak dalam dua dan tiga dimensi Gelombang berdasarkan medium (gelombang mekanik dan elektromagnetik) Gelombang
Lebih terperincisepanjang lintasan: i) A-B adalah 1/4 getaran ii) A-B-C-B-A adalah 4/4 atau 1 getaran iii) A-B-C-B-A-B adalah 5/4 atau 1,25 getaran
contoh soal dan pembahasan jawaban getaran dan gelombang, materi fisika SMP Kelas 8 (VIII), tercakup amplitudo, frekuensi, periode dari getaran dan gelombang, panjang gelombang, cepat rambat suatu gelombang
Lebih terperinciA. DISPERSI CAHAYA Dispersi Penguraian warna cahaya setelah melewati satu medium yang berbeda. Dispersi biasanya tejadi pada prisma.
Optika fisis khusus membahasa sifat-sifat fisik cahaya sebagai gelombang. Cahaya bersifat polikromatik artinya terdiri dari berbagai warna yang disebut spektrum warna yang terdiri dai panjang gelombang
Lebih terperinciCahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 10 8 m/s.
CAHAYA 1. Siat Gelombang Cahaya Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 10 8 m/s. Siat2 cahaya : Dapat
Lebih terperinci1. Jarak dua rapatan yang berdekatan pada gelombang longitudinal sebesar 40m. Jika periodenya 2 sekon, tentukan cepat rambat gelombang itu.
1. Jarak dua rapatan yang berdekatan pada gelombang longitudinal sebesar 40m. Jika periodenya 2 sekon, tentukan cepat rambat gelombang itu. 2. Sebuah gelombang transversal frekuensinya 400 Hz. Berapa jumlah
Lebih terperinciHANDOUT FISIKA KELAS XII (UNTUK KALANGAN SENDIRI) GELOMBANG CAHAYA
YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax. 022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id HANDOUT
Lebih terperinciSOAL BABAK PEREMPAT FINAL OLIMPIADE FISIKA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SOAL BABAK PEREMPAT FINAL OLIMPIADE FISIKA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Tingkat Waktu : SMP/SEDERAJAT : 100 menit 1. Jika cepat rambat gelombang longitudinal dalam zat padat adalah = y/ dengan y modulus
Lebih terperinciBAB III OPTIK. 2. Pemantulan teratur : terjadi jika suatu berkas cahaya sejajar datang pada permukaan yang halus atau rata.
BAB III OPTIK Kompetensi dasar : Memahami ciri-ciri cermin dan lensa Indikator Tujuan pembelajaran : : - Sifat dan fungsi cermin datar, cekung, dan cembung diidentifikasi - Hukum pemantulan dibuktikan
Lebih terperinciMODUL FISIKA SMA Kelas 10
SMA Kelas 0 A. Pendahuluan Optika geometri adalah ilmu yang membahas tentang sifat-sifat cahaya Sifat-sifat Cahaya yang dipelajari meliputi. Pemantulam cahaya 2. Pembiasan cahaya 3. Alat-alat optik Cahaya
Lebih terperinciLatihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang
Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang 1. Grafik antara tekanan gas y yang massanya tertentu pada volume tetap sebagai fungsi dari suhu mutlak x adalah... a. d. b. e. c. Menurut Hukum Gay Lussac menyatakan
Lebih terperinciApakah Gelombang Elektromagnetik?? Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau tidak ada medium
MATERI Gelombang elektromagnetik (Optik) Releksi, Reraksi, Intererensi gelombang optik Eksperimen Young Prinsip Huygen Pembentukan bayangan cermin dan lensa Alat-alat yang menggunakan prinsip optik Apa
Lebih terperincibiasanya dialami benda yang tidak tembus cahaya, sedangkan pembiasan terjadi pada benda yang transparan atau tembus cahaya. garis normal sinar bias
7.3 Cahaya Cahaya, apakah kamu tahu apa itu cahaya? Mengapa dengan adanya cahaya kita dapat melihat lingkungan sekitar kita? Cahaya Matahari yang begitu terang dapat membentuk pelangi setelah hujan berlalu?
Lebih terperinciD. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J
1. Bila sinar ultra ungu, sinar inframerah, dan sinar X berturut-turut ditandai dengan U, I, dan X, maka urutan yang menunjukkan paket (kuantum) energi makin besar ialah : A. U, I, X B. U, X, I C. I, X,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Di dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari bunyi. Karen kita memiliki alat indera yaitu telinga yang berfungsi untuk mendengar bunyi. Bunyi adalah salah
Lebih terperinciHANDOUT FISIKA KELAS XII (UNTUK KALANGAN SENDIRI) GELOMBANG MEKANIS
YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. Bandung 0. 7 Fa. 0. 587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id HANDOUT FISIKA KELAS XII
Lebih terperinciSOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay
SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay A. PILIHAN GANDA Petunjuk: Pilih satu jawaban yang paling benar. 1. Grafik
Lebih terperinciWaktu yang dibutuhkan oleh gelombang adalah 4 sekon.
Usikan yang terjadi ketika sebuah batu dijatuhkan dk permukaan air di sebuah kolam akan merambat menjauhi titik jatuh batu dan akhirnya mencapai tepi kolam. Gelombang atau usikan air ini memang bergerak
Lebih terperinciGETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI
GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI Getaran, Gelombang dan Bunyi Getaran 01. EBTANAS-06-24 Pada getaran selaras... A. pada titik terjauh percepatannya maksimum dan kecepatan minimum B. pada titik setimbang kecepatan
Lebih terperinciGETARAN DAN GELOMBANG
GEARAN DAN GELOMBANG Getaran dapat diartikan sebagai gerak bolak balik sebuah benda terhadap titik kesetimbangan dalam selang waktu yang periodik. Dua besaran yang penting dalam getaran yaitu periode getaran
Lebih terperinciMacam-macam berkas cahaya: 1. Berkas mengumpul (Konvergen) 2. Berkas Menyebar ( divergen) 3. Berkas Sejajar.
BAB V CAHAYA Cahaya adalah gelombang yang memindahkan tenaga tanpa perambatan massa. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang terdiri dari beberapa macam warna. Di dalam ruang hampa warna warna
Lebih terperinciBAB 11 CAHAYA & ALAT OPTIK
BAB 11 CAHAYA & ALAT OPTIK KOMPETENSI INTI 3. Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya, pembentukan bayangan, serta aplikasinya untuk menjelaskan penglihatan manusia, proses pembentukan bayangan pada mata serangga,
Lebih terperinciiammovic.wordpress.com PEMBAHASAN SOAL ULANGAN AKHIR SEKOLAH SEMESTER 1 KELAS XII
PEMBAHASAN SOAL ULANGAN AKHIR SEKOLAH SEMESTER 1 KELAS XII - 014 1. Dari besaran fisika di bawah ini, yang merupakan besaran pokok adalah A. Massa, berat, jarak, gaya B. Panjang, daya, momentum, kecepatan
Lebih terperinciGelombang Cahaya. Spektrum Gelombang Cahaya
Gelombang Cahaya Sifat-Sifat Cahaya Cahaya merupakan salah satu spektrum gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang yang merambat tanpa memerlukan medium. Cahaya memiliki sifat-sifat-sifat sebagai berikut:
Lebih terperinciGETARAN DAN GELOMBANG. Gelombang. dibedakan berdasarkan. Gel. mekanik. contoh contoh contoh. Gel. air Gel. pada tali Gel. bunyi Gel.
n Getaran dan Gelombang Bab XXI GETARAN DAN GELOMBANG Tujuan Pembelajaran Kamu dapat mendeskripsikan konsep getaran dan gelombang serta parameter-parameternya. Peta Konsep Getaran terdiri atas - Frekuensi
Lebih terperinciBAB GEJALA GELOMBANG
BAB GEJALA GELOMBANG 1 BAB GEJALA GELOMBANG Contoh 1.1 Pengertian besaran-besaran pada gelombang transversal 1. Pengertian panjang gelombang Gelombang air laut mendekati mercusuar dengan cepat rambat
Lebih terperinciElyas Narantika NIM
Elyas Narantika NIM 2012 21 018 Contoh peristiwa refraksi dan refleksi di kehidupan sehari-hari Definisi Refraksi (atau pembiasan) dalam optika geometris didefinisikan sebagai perubahan arah rambat partikel
Lebih terperinciGELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STATIONER
GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STATIONER Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester II Nama : Kelas : Gelombang Berjalan dan Gelombang Stationer Page 1 Satuan Pendidikan : SMA N 9 PADANG Kelas : XI MIA
Lebih terperincimateri fisika GETARAN,GELOMBANG dan BUNYI
materi fisika GETRN,GELOMBNG dan BUNYI GETRN, GELOMBNG DN BUNYI. Gelombang Gelombang adalah getaran yang merambat. Di dalam perambatannya tidak diikuti oleh berpindahnya partikel-partikel perantaranya.
Lebih terperinciGetaran dan Gelombang
Fisika Umum (MA301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Hukum Hooke, Sistem Pegas-Massa Energi Potensial Pegas Perioda dan frekuensi Gerak Gelombang Bunyi Gelombang Bunyi Efek Doppler Gelombang Berdiri
Lebih terperinciBAB GEJALA GELOMBANG
BAB GEJALA GELOMBANG Contoh. Pengertian besaran-besaran pada gelombang transversal. Pengertian panjang gelombang Gelombang air laut mendekati mercusuar dengan cepat rambat 7 m/s. Jarak antara dua dasar
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas / Semester : XII IPA/ 1 Pertemuan ke : 1 : SMA Negeri 5 Bekasi : Fisika Materi Pembelajaran : Gejala dan Ciri-ciri Gelombang
Lebih terperinciGetaran, Gelombang dan Bunyi
Getaran, Gelombang dan Bunyi Getaran 01. EBTANAS-06- Pada getaran selaras... A. pada titik terjauh percepatannya maksimum dan kecepatan minimum B. pada titik setimbang kecepatan dan percepatannya maksimum
Lebih terperinciCEPAT RAMBAT BUNYI. Cepat rambat bunyi pada zat padat
CEPAT RAMBAT BUNYI Cepat rambat bunyi pada zat padat Pada zaman dahulu, orang mendekatkan telinganya ke atas rel untuk mengetahui kapan kereta datang. Hal tersebut membuktikan bahwa bunyi dapat merambat
Lebih terperinciPetunjuk Penggunaan Modul
Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dapat terselesaikannya modul IPA terpadu untuk SMP. Modul ini bertujuan untuk membantu siswa SMP dalam memahami penggunaan
Lebih terperinci5. Satu periode adalah waktu yang diperlukan bandul untuk bergerak dari titik. a. A O B O A b. A O B O c. O A O B d. A O (C3)
1. Simpangan terjauh pada suatu benda bergetar disebut. a. Amplitudo c. Periode b. Frekuensi d. Keseimbangan 2. Berikut ini adalah sebuah contoh getaran. a. Roda yang berputar pada sumbunya b. Gerak buah
Lebih terperinciCAHAYA. Kamu dapat menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa. akibat. Tegak lurus.
Bab XXIII CAHAYA Tujuan Pembelajaran Kamu dapat menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa. Peta Konsep Cahaya mengalami Perambatan cahaya Pemantulan cahaya
Lebih terperinciGelombang Stasioner Gelombang Stasioner Atau Gelombang Diam. gelombang stasioner. (
Gelombang Stasioner 16:33 Segala ada No comments Apa yang terjadi jika ada dua gelombang berjalan dengan frekuensi dan amplitudo sama tetapi arah berbeda bergabung menjadi satu? Hasil gabungan itulah yang
Lebih terperinciSMA IT AL-BINAA ISLAMIC BOARDING SCHOOL UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2011/2012
PTUNJUK UMUM SMA T AL-NAA SLAMC OARDNG SCHOOL UJAN AKHR SMSTR GANJL TAHUN AJARAN 2011/2012 LMAR SOAL Mata Pelajaran : isika Pengajar : Harlan, S.Pd Kelas : X Hari/Tanggal : Senin/26 Desember 2011 AlokasiWaktu
Lebih terperinciOPTIKA. Gb.1. Pemantulan teratur. i p. Gb.3. Hukum pemantulan A A B B C C. Gb.4. Pembentukan bayangan oleh cermin datar A.
Pembinaan Juara OSN isika SMP Jateng 2009 - Page 1 of 15 A. ERMIN DATAR OPTIKA Pemantulan teratur : jika berkas sinar datang sejajar, maka berkas sinar pantulnyapun sejajar pula. Gb.1. Pemantulan teratur
Lebih terperinciFISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.
1 D49 1. Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. Hasil pengukuran adalah. A. 4,18 cm B. 4,13 cm C. 3,88 cm D. 3,81 cm E. 3,78 cm 2. Ayu melakukan
Lebih terperinciDINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Cahaya
1. EBTANAS-06-22 Berikut ini merupakan sifat-sifat gelombang cahaya, kecuali... A. Dapat mengalami pembiasan B. Dapat dipadukan C. Dapat dilenturkan D. Dapat dipolarisasikan E. Dapat menembus cermin cembung
Lebih terperinciSOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1
SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1 1. Terhadap koordinat x horizontal dan y vertikal, sebuah benda yang bergerak mengikuti gerak peluru mempunyai komponen-komponen
Lebih terperinciKarakteristik Gerak Harmonik Sederhana
Pertemuan GEARAN HARMONIK Kelas XI IPA Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana Rasdiana Riang, (5B0809), Pendidikan Fisika PPS UNM Makassar 06 Beberapa parameter yang menentukan karaktersitik getaran: Amplitudo
Lebih terperincifisika CAHAYA DAN OPTIK
Persiapan UN SMP 2017 fisika CAHAYA DAN OPTIK A. Sifat-Sifat Cahaya Cahaya merupakan suatu gelombang elektromagnetik sehingga cahaya dapat merambat di dalam ruang hampa udara. Kecepatan cahaya merambat
Lebih terperinciPembahasan soal latihan dari buku fisika 3A Bab 1 untuk SMA, karangan Mikrajuddin Abdullah. 1. perhatikan gambar gelombang pada disamping.
Pembahasan soal latihan dari buku fisika 3A Bab 1 untuk SMA, karangan Mikrajuddin Abdullah Bagian A 1. perhatikan gambar gelombang pada disamping. a. Berapakah panjang gelombang? b. Berapakah amplitudo
Lebih terperinciBAB 24. CAHAYA : OPTIK GEOMETRIK
DAFTAR ISI DAFTAR ISI...1 BAB 24. CAHAYA : OPTIK GEOMETRIK...2 24.1 Prinsip Huygen dan Difraksi...2 24.2 Hukum-Hukum Pembiasan...2 24.3 Interferensi Cahaya...3 24.4 Dispersi...5 24.5 Spektrometer...5 24.6
Lebih terperinci- - GETARAN DAN GELOMBANG
- - GETARAN DAN GELOMBANG - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian dlp4getaran Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara downloadnya.
Lebih terperinciFISIKA. Sesi GELOMBANG BERJALAN DAN STASIONER A. GELOMBANG BERJALAN
FISIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM KTSP 0 Sesi GELOMBANG BERJALAN DAN STASIONER A. GELOMBANG BERJALAN Gelombang adalah getaran yang merambat. Adapun gelombang berjalan merupakan suatu gelombang di mana setiap
Lebih terperinciGELOMBANG YUSRON SUGIARTO
GELOMBANG YUSRON SUGIARTO OUTLINE Gelombang Klasiikasi Gelombang Siat gelombang Gelombang Suara Eek Doppler GELOMBANG KLASIFIKASI GELOMBANG Gelombang menurut arah perambatannya: Gelombang Longitudinal
Lebih terperinciKARAKTERISTIK GELOMBANG
KARAKTERISTIK GELOMBANG Pemahaman tentang Gelombang 4/17/2017 SMA NEGERI 1 PANGKAJENE AHSAN WAHYUDIN Pada subbab ini Anda harus mampu: Memformulasikan masalah perambatan gelombang melalui suatu medium
Lebih terperinci(a) Gelombang Tali 2 = tali) untuk menjalar. Sehingga Laju gelombang tali
(a) Gelombang Tali Gelombang transversal yang memerlukan medium (tali( tali) untuk menjalar Dengan analisis gaya didapatkan persamaan diferensial tali Sehingga Laju gelombang tali 2 F m v = dimana µ =
Lebih terperinciEKSPERIMEN RIPPLE TANK. Kusnanto Mukti W M Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK
EKSPERIMEN RIPPLE TANK Kusnanto Mukti W M0209031 Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK Eksperimen ripple tank ini dilakukan dengan mengamati bentuk-bentuk gelombang
Lebih terperinciGelombang. Rudi Susanto
Gelombang Rudi Susanto Pengertian Gelombang Gelombang adalah suatu gejala terjadinya perambatan suatu gangguan (disturbane) melewati suatu medium dimana setelah gangguan ini lewat keadaan medium akan kembali
Lebih terperinciKARAKTERISTIK GERAK HARMONIK SEDERHANA
KARAKTERISTIK GERAK HARMONIK SEDERHANA Pertemuan 2 GETARAN HARMONIK Kelas XI IPA Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana Rasdiana Riang, (15B08019), Pendidikan Fisika PPS UNM Makassar 2016 Beberapa parameter
Lebih terperinciFIS 1 A. PENDAHULUAN C. PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN B. PEMANTULAN CAHAYA
A. PENDAHULUAN Optika adalah ilmu yang mempelajari tentang cahaya. Siatsiat cahaya: ) Memiliki cepat rambat 3,0 x 0 8 m/s 2) Merupakan gelombang transversal dan elektromagnetik 3) Merambat dalam arah lurus
Lebih terperinci1. SUMBER BUNYI. Gambar 7
1. SUMBER BUNYI Oleh : Arif Kristanta Gambar 7 Bunyi adalah salah satu bentuk energi. Bunyi yang kita dengar selalu berasal dari suatu sumber bunyi. Kita dapat mendengar bunyi jika sumber bunyi bergetar.
Lebih terperinci