RAPAT KOORDINASI DESK PILKADA PROVINSI JAWA BARAT

Transkripsi

1 RAPAT KOORDINASI DESK PILKADA PROVINSI JAWA BARAT Oleh Sekretaris Desk Pilkada Provinsi Jawa Barat M. TAUFIQ BUDI SANTOSO Rabu, 10 Januari 2018 Ruang Rapat Papandayan, Gedung Sate

2 SISTEMATIKA 1. Dasar Hukum 2. Jadwal dan Tahapan Pilkada sesuai PKPU NO 1 TAHUN Agenda Penting 4. Rencana Kerja 5. Target Kerja Desk Pilkada Provinsi Jawa Barat 6. Netralitas ASN pada Penyelenggaraan Pilkada Serentak Tahun 2018 sesuai surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia 7. Himbauan Mendagri Kepada Calon KDH/WKDH yang mengikuti Pilkada Serentak Tahun 2018

3 DASAR HUKUM 1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2005 tentang Pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah; 2. Surat Direktur Jenderal Otonomi Daerah Nomor 270/9512/OTDA, tanggal 28 November 2016 Perihal Dukungan Pemerintah Daerah Pada Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2017; dan 3. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 270/Kep.905-Pemksm/2017 tentang Desk Pemilihan Gubernur / Wakil Gubernur, Bupati / Wakil Bupati, dan Walikota / Wakil Walikota Secara Serentak Tahun 2018 di Daerah Provinsi Jawa Barat, tanggal 22 September

4 JADWAL DAN TAHAPAN PILKADA SESUAI PKPU NO 1 TAHUN 2017 Pendaftaran Pasangan Calon : 8 s.d. 10 Januari 2018 Penetapan Pasangan Calon : 12 Februari 2018 Masa Kampanye : 15 Februari s.d. 23 Juni 2018 Masa Tenang : 24 s.d. 26 Juni 2018 Pemungutan Suara : 27 Juni 2018 Pengumuman hasil penghitungan suara : 9 Juli 2018

5 Agenda Penting Persyaratan CUTI KAMPANYE: 1. Surat dari Bupati/Walikota yang ditujukan kepada Gubernur Jawa Barat, Hal: Permohonan Cuti di Luar Tanggungan Negara; 2. Surat Pernyataan dari yang bersangkutan bahwa bersedia cuti di luar tanggungan negara sesuai jadwal PKPU Nomor 1 Tahun 2017 dan tidak akan menggunakan fasilitas negara selama masa kampanye. Surat pernyataan ditandatangani di atas kertas tanpa kop serta bermeterai cukup; dan 3. Lampiran berkas persyaratan pencalonan di KPU model BB- 1-KWK.

6

7 RENCANA KERJA DESK PILKADA JAWA BARAT Netralitas ASN Sistem Informasi Tingkat Partisipasi Pemilih Penanganan Alat Peraga Kampanye saat Masa Tenang Bantuan Keuangan Desk Pilkada Kab/Kota Sosialisasi Peningkatan Partisipasi Pemilih Dana Pengamanan Pilkada Serentak Tahun 2018 Administrasi Kependudukan Pemilih

8 TARGET KERJA DESK PILKADA JAWA BARAT Januari Februari Maret April Rapat Koordinasi Desk Pilkada (Direncanakan tgl 17/01/2018) Penandatanganan NPHD dan Pencairan Hibah Dukungan Pengamanan Pilkada Pencairan Bantuan Keuangan Desk Pilkada Kab/Kota (dalam proses) Pemantauan Pendaftaran Pasangan Calon (dalam proses) Sosialisasi Aplikasi Tingkat Partisipasi Pemilih Pemrosesan Ijin Cuti Kampanye KDH/WKDH (dalam proses) Pengajuan Plt. KDH Kab/Kota ke Mendagri (dalam proses) Laporan Desk Pilkada Kab/Kota kepada Desk Pilkada Provinsi (dalam proses) Rapat Koordinasi Desk Pilkada Pemantauan Penetapan Pasangan Calon Surat Edaran Netralitas ASN Pemantauan Penunjukan Plt., Kampanye, dan Penggunaan thdp fasilitas-fasilitas KDH/WKDH saat kampanye Monev Ruang Video Conference Kab/Kota Uji Coba Aplikasi Desk Pilkada dan Video Conference Laporan Desk Pilkada Kab/Kota kepada Desk Pilkada Provinsi Rapat Koordinasi Desk Pilkada Pemantauan terhadap proses administrasi PAW anggota DPRD yang mengundurkan diri Monev Ruang Video Conference Kab/Kota Uji Coba Aplikasi Desk Pilkada dan Video Conference Laporan Desk Pilkada Kab/Kota kepada Desk Pilkada Provinsi Rapat Koordinasi Desk Pilkada Sosialisasi Netralitas ASN Uji Coba Aplikasi Desk Pilkada dan Video Conference Laporan Desk Pilkada Kab/Kota kepada Desk Pilkada Provinsi

9 LANJUTAN... Mei Juni Juli Agustus Rapat Koordinasi Desk Pilkada membahas kesiapan dan permasalahan yang membutuhkan percepatan dlm penyelesaiannya Persiapan administrasi kependudukan pemilih Laporan Desk Pilkada Kab/Kota kepada Desk Pilkada Provinsi Rapat Koordinasi Desk Pilkada membahas persiapan terakhir sebelum dilaksanakannya pemungutan suara Penertiban APK Pelaksanaan serah terima dari Plt. KDH kepada KDH definitif Pemantauan tingkat partisipasi pemilih dan pelaksanaan pemungutan suara Video Conference Gub dengan 27 kab/kota Laporan Desk Pilkada Kab/Kota kepada Desk Pilkada Provinsi Pemantauan Penetapan Hasil Penghitungan Suara Rapat Koordinasi dan Desk Pilkada Laporan Desk Pilkada Kab/Kota kepada Desk Pilkada Provinsi Rapat Evaluasi Desk Pilkada Pemantauan terhadap penyelesaian administrasi bantuan keuangan dan hibah Laporan Desk Pilkada Kab/Kota kepada Desk Pilkada Provinsi

10 Netralitas ASN pada Penyelenggaraan Pilkada Serentak Tahun 2018 sesuai surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor B/71/M.SM.00.00/2017 tanggal 27 Desember 2017: Pejabat Pembina Kepegawaian dan seluruh Aparatur Sipil Negara agar memperhatikan hal sebagai berikut: A. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara 1. Berdasarkan Pasal 2 huruf f, menyatakan bahwa salah satu asas penyelenggaraan kebijakan dan manajemen ASN adalah netralitas. Asas netralitas ini berarti bahwa setiap pegawai ASN tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan siapapun. 2. Berdasarkan Pasal 87 ayat (4) huruf b, menyatakan bahwa PNS diberhentikan dengan tidak hormat karena menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik. B. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota Menjadi Undang-Undang 1. Berdasarkan Pasal 70 ayat (1) huruf b, menyatakan bahwa pasangan calon dilarang melibatkan Aparatur Sipil Negara, anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan anggota Tentara Nasional Indonesia. 2. Berdasarkan Pasal 70 ayat (1) huruf c, menyatakan bahwa pasangan calon dilarang melibatkan Kepala Desa atau sebutan lain/lurah dan perangkat Desa atau sebutan lain/perangkat Kelurahan. 3. Berdasarkan Pasal 71 ayat (1), menyatakan bahwa Pejabat Negara, Pejabat Daerah, Pejabat Aparatur Sipil Negara, anggota TNI/POLRI, dan Kepala Desa atau sebutan lain/lurah dilarang membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon.

11 LANJUTAN... C. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan pasal 11 huruf C, menyatakan bahwa dalam hal etika terhadap diri sendiri PNS wajib menghindari konflik kepentinfan pribadi, kelompok, ataupun golongan. Maka PNS dilarang melakukan perbuatan yang mengarah pada keberpihakan salah satu calon atau perbuatan yang mengindikasikan terlibat dalam politik praktis/berafiliasi dengan partai politik, semisal: PNS dilarang melakukan pendekatan terhadap partai politik terkait rencana pengusulan dirinya ataupun orang lain sebagai bakal calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah. PNS dilarang memasang spanduk/baliho yang mempromosikan dirinya ataupun orang lain sebagai bakal calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah. PNS dilarang mendeklarasikan dirinya sebagai bakal calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah. PNS dilarang menghadiri deklarasi bakal calon/bakal pasangan calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan atau tanpa menggunakan atribut bakal pasangan calon/atribut partai politik. PNS dilarang mengunggah, menanggapi (seperti like, komentar, dan sejenisnya) atau menyebarluaskan gambar/foto bakal calon/bakal pasangan calon Kepala Daerah, visi misi bakal calon/bakal pasangan calon Kepala Daerah melalui media online maupun media sosial. PNS dilarang melakukan foto bersama dengan bakal calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan mengikuti simbol tangan/gerakan yang digunakan sebagai bentuk keberpihakan. PNS dilarang menjadi pembicara/narasumber pada kegiatan pertemuan partai politik.

12 LANJUTAN... Kepada para Pejabat Pembina Kepegawaian atau Penjabat/Pelaksana Tugas Kepala Daerah dan Pejabat yang Berwenang pada instansi pemerintah, wajib: a. Mengupayakan terus menerus terciptanya iklim yang kondusif dan memberikan kesempatan kepada PNS untuk melaksanakan hak pilihnya secara bebas dengan tetap menjaga netralitas. b. Melakukan pengawasan kepada bawahannya sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye agar tetap menaati peraturan perundang-undangan dan ketentuan kedinasan yang berlaku. c. Mengambil tindakan dengan melaporkan dan mengkoordinasikan kepada Badan Pengawas Pemilu Provinsi dan Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten/Kota secara berjenjang sesuai dengan kewenangannya yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor B/71/M.SM.00.00/2017 tanggal 27 Desember 2017 Perihal Pelaksanaan Netralitas bagi ASN pada Penyelenggaraan Pilkada Serentak Tahun 2018, Pemilihan Legislatif Tahun 2019, dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019, dapat diunduh di website pemksm.jabarprov.go.id

13 HIMBAUAN MENDAGRI KEPADA CALON KDH/WKDH YANG MENGIKUTI PILKADA SERENTAK TAHUN 2018: 1. Berperan aktif untuk mewujudkan Pemilihan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah yang demokratis, sehingga menghasilkan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah berlegitimasi kuat, berkompeten, dan berintegritas tinggi. 2. Mematuhi semua regulasi tentang penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah. 3. Melaksanakan rangkaian jadwal kampanye yang ditetapkan KPUD setempat, yang mengedepankan kampanye sehat, menghindari kampanye hitam (black campaign) politik uang (money politic), fitnah dan ujaran kebencian (hate-speech), tidak menyentuh isu SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan), mengutamakan konsep, program, dan gagasan yang cerdas. 4. Ikut serta menjaga stabilitas social, politik, dan keamanan dan menjaga Netralitas Apartur Sipil Negara (ASN), serta ikut mendorong peningkatan partisipasi pemilih. 5. Menyusun visi dan misi calon Kepala Daerah yang selaras antara pembangunan Daerah Kabupaten/Kota dan Provinsi dengan kebijakan nasional.

14 Lanjutan 6. Menjaga keamanan, ketentraman, dan ketertiban umum dengan tidak melakukan pawai dengan kendraan di jalan umum, tidak menggunakan tempat ibadah dan tempat Pendidikan untuk berkampanye, tidak merusak dan/atau menghilangkan Alat Peraga Kampanye, tidak menggunakan fasilitas dan anggaran pemerintah dan Pemerintah Daerah, serta menghindari kekerasan, ancaman kekerasan atau menganjurkan penggunaan kekerasan kepada perseorangan, kelompok masyarakat dan/atau Partai Politik 7. Bersikap profesional dengan siap menang dan siap kalah dalam pemilihan Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah. 8. Menyerahkan sepenuhnya proses pemeriksaan apabila ditemukan pelanggaran dalam Pemilihan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah kepada Lembaga yang ditunjuk dan tidak melakukan aksi protes secara berlebihan, menebar terror, ancaman dan intimidasi kepada penyelenggara Pemilihan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah 9. Memberikan pemahaman kepada tim sukse dan para pendukung/simpatisan untuk ikut serta menciptakan iklim yang kondusif pada pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

15 Website : pemksm.jabarprov.go.id Telp/Fax : (022) deskpilkadajbr@gmail.com Instagram

16 Bahan paparan akan diupload di website pemksm.jabarprov.go.id Terima kasih.