world conference on human right: The worldconference reaffirms the obligation of states to
|
|
- Susanti Darmali
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH DASAR INKLUSIF KOTA YOGYAKARTA Abdul Rahim, Taryatman Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Abstrak. Penelitian ini bertolak pada masalah anak berkebutuhan khusus yang belum bisa berpartisipasi penuh dalam pembelajaran pendidikan jasmani di Sekolah Dasar Inklusif di Kota Yogyakarta. Hal tersebut terjadi karena guru-guru penjas belum memahami program pembelajaran penjas bagi anak berkebutuhan khusus di Sekolah Dasar Inklusif. Melalui penelitian ini, akan dikembangkan buku bahan ajar pembelajaran penjas adaptif bagi anak berkebutuhan khusus di Sekolah Dasar Inklusif. Diharapkan Buku bahan ajar ini dapat memudahkan guru dalam merancang pembelajaran penjas bagi anak berkebutuhan khusus di Sekolah Dasar. Hasil laporan kemajuan penelitian ditemukan data, yaitu: pelaksanaan pembelajaran penjas di 8 SD penyelenggara pendidikan inklusif belum optimal. Dalam pembelajaran penjas perlu dilakukan: 1) perencanaan, 2) proses dan 3) evaluasi pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa berkebutuhan khusus. PENDAHULUAN Peserta didik yang berkebutuhan khusus perlu mendapatkan layanan belajar khusus yang disesuaikan dengan kondisinya dalam setiap mata pelajaran. Khusus pelajaran Pendidikan Jasmani (Penjas) peserta didik yang berkebutuhan khusus perlu mendapatkan layanan yang khusus. Layanan khusus tersebut disebut dengan pendidikan jasmani adaptif. Pendidikan jasmani adaptif adalah pendidikan melalui program aktivitas jasmani yang dimodifikasi untuk memungkinkan individu dengan kelainan memperoleh kesempatan untuk berpartisipasi dengan aman, sukses dan memperoleh kepuasan (Hosni, I., 2003: 98). Maka dari itu pendidikan jasmani adaptif merupakan pendidikan yang memberikan kesempatan bagi peserta didik yang berkebutuhan khusus untuk dapat mengaktualisasikan aktifitas fisik melalui kegiatan yang terarah dan terencana dalam program pembelajaran. Abdoellah (1996:4-5) juga menyatakan bahwa mayoritas peserta didik yang berkebutuhan khusus memiliki kapasitas mobilisasi yang rendah, dan performa fisik kurang, oleh karenanya peserta didik yang berkebutuhan khusus memiliki kebutuhan yang lebih besar akan gerak, sudah sewajarnya bila pendidikan jasmani harus menjadi program utama dari program pendidikan bagi peserta didik yang berkebutuhan khusus secara keseluruhan, karena menjadi dasar bagi peningkatan fungsi tubuh yang sangat diperlukan. Sudah menjadi hak bagi setiap peserta didik yang berkebutuhan khusus untuk dapat memperoleh pelatihan yang penuh dan efektif tanpa adanya diskriminasi, sebagaimana yang tercantum dalam konferensi hak asasi manusia pertama Perserikatan Bangsa-Bangsa: first united nations world conference on human right: The worldconference reaffirms the obligation of states to 146
2 ensure that personsbelonging to minorities may exercise fully and effectively allhuman rights and fundamental freedoms without any discrimation. Stubbs S. (2002). Hasil temuan tahun sekarang (TS 2016) berdasarkan hasil observasi dan wawancara oleh peneliti di Sekolah Dasar Inklusif Kota Yogyakarta menunjukkan hasil ananlisis data yaitu, Komponen strategi pembelajaran yang telah diterapkan oleh guru penjas, yaitu pertama, kegiatan pembelajaran pendahuluan. Kegiatan ini telah dilakukan oleh guru penjas dengan cara menarik perhatian peserta didiknya sehingga sebagian besar siswa dapat mengikutinya, tetapi sebagian kecil dari peserta didik yang berkebutuhan khusus hanya diam saja. Kedua, Penyampaian informasi. Dalam kegiatan ini, informasi yang disampaikan dapat diserap dan diikuti oleh sebagian besar peserta didik, hanya saja peserta didik yang berkebutuhan khusus masih terlihat kebingungan.ketiga, Partisipasi peserta didik. Dalam kegiatan ini, peserta didik berpartisipasi mengikuti pembelajaran sesuai dengan apa yang diinstruksikan oleh gurunya walaupun ada beberapa peserta didik termasuk yang berkebutuhan khusus hanya diam dan ada juga yang berlari-lari sendiri walaupun sudah ditegur dan diajak untuk mengikuti pembelajaran namun mereka bersikap acuh. Dari temuan tersebut maka penelitian ini akan menganalisis kebutuhan guru penjas dalam menginplementasikan pelajaran penjas adaptif bagi anak berkebutuhan khusus METODE PENELITIAN Berdasarkan hal-hal tersebut, maka desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah exploratory mixed methods research design. Pada umumnya desain ini diaplikasikan untuk mengeksplorasi suatu fenomena, mengidentifikasi tema-tema, merancang suatu instrumen, dan selanjutnya mengujinya.peneliti menggunakan desain ini apabila tidak terdapat instrumen, variabel, dan alat ukur untuk populasi yang sedang dikajinya, atau peneliti tidak mengetahui keberadaannya (Creswell, 2010). Penelitian ini dilakukan dengan melakukan dua tahap, dengan pola penelitian kualitatif yang dilanjutkan dengan penelitian kuantitatif (Eksploratory Reseach Design). Tahapan yang pertama adalah melakukan studi pendahuluan dengan mengadakan observasi, wawancara dan dokumentasi di sekolah dasar inklusif pada saat jam pelajaran pendidikan jasmani (penjas). Wawancara dan observasi pada saat perencanaan, proses dan penilaian hasil belajar anak berkebutuhan khusus oleh guru penjas.hasil wawancara dan observasi tersebut selanjutnya dianalisis untuk mengetahui kebutuhan guru dalam merencanakan, proses dan menilai hasil belajar naka berkebutuhan khusus.langkah berikutnya adalah menyusun program pembelajaran dimulai dari analisis konsep penjas dan konsep anak berkebutuhan khusus dan studi literatur yang dilakukan oleh ketua dan anggota peneliti. Sehingga tersusunlah draft buku ajar pembelajaran penjas adaptif bagi anak berkebutuhan khusus yang akan dilakukan validasi oleh 2 (dua) orang ahli pendidikan jasmani dan 1 (satu) orang ahli anak berkebutuhan khusus yang hasilnya adalah draft rancangan model pembelajaran penjas adaptif. Tahap kedua melakukan sosialisai ke Sekolah Dasar inklusif tentang draf program pembelajaran penjas adaptif.sosialisasi diarahkan pada uji coba model pembelajaran bagi guru penjas dalam merencanakan, melaksanakan dan menilai anak berkebutuhan khusus. Hasil uji coba akan di bahas melalui forum diskusi group (FGD) dengan melibatkan para ahli. Hasil dari FGD akan diseminarkan secara Nasional dan penerbitan buku bahan ajar pembelajaran penjas adaptif bagi anak berkebuthan khusus di sekolah dasar inklusif. 147
3 HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil wawancara terhadap Kepala Sekolah SD penyelenggara pendidikan inklusif menunjukkan bahwa Kepala Sekolah sangat mendukung pelaksanaan pendidikan inklusif. Hanya saja masalah yang terbesar dihadapi adalah minimnya pengetahuan guru kelas dalam melayani kebutuhan belajar siswa berkebutuhan khusus. Hasil wawancara terhadap guru kelas menyatakan bahwa sangat bingung dengan kehadiran siswa ABK di kelas. Oleh karena itu, guru kelas mengalami ketergantungan dengan guru pendamping dalam proses pembelajaran di kelas. Sementara hasil observasi pada pembelajaran penjas ditemukan data sebagai berikut: a) Belum ada perencanaan pembelajaran khusus yang disesuaikan dengan kemampuan siswa berkebutuhan khusus. b) Proses pembelajaran untuk siswa berkebutuhan khusus dilakukan bersama dengan siswa pada umumnya. Akan tetapi masih ada siswa berkebutuhan khusus yang hanya menonton dari pinggir lapangan dan ada juga siswa berkebutuhan khusus yang hanya berkeliaran tanpa tujuan. c) Evaluasi hasil belajar bagi siswa ABK dilakukan dengan berbagai macam, yaitu: 1) dengan tugas tambahan, 2) yang penting ikut olah raga, 3) rasa kasihan terhadap siswa berkebutuhan khusus. 2. Model Pengembangan Pembelajaran Penjas Adaptif bagi siswa berkebutuhan khusus. a. Perencanaan Pembelajaran Penjas bagi Siswa ABK Dalam merencanakan pembelajaran penjas adaptif untuk siswa ABK guru harus memulai dengan melakukan asesmen. Asesmen merupakan sebuah proses pengumpulan informasi yang terus menerus berlangsung untuk mengukur performansi ABK dan proses pembelajaran. Asesmen yang tepat berguna untuk ABK berkembang secara optimal, baik fisik, sosial, emosional, intelektual maupun spiritual. Berikut langkah-langkah asesmen siswa ABK dalam pembelajaran penjas: 1) Identifikasi. Yaitu mengumpulkan data anak tentang: a) riwayat kesehatan, b) kelainan atau jenis ABK (berdasarkan rekomendasi dokter/psikolog/gpk), c) wawancara terhadap orang tua mengenai aktiftas di rumah dan permaianan (mainan) kesenangan anak. d) Observasi gerak dasar lokomotor, non lokomotor dan gerak manipulative. e) Observasi kemampuan mengikuti instruksi dan kemampuan berbicara b. Pelaksanaan ini dapat dilakukan dengan orang tua atau ahli terapis yang menangani anak. 1) Proses pembelajaran Proses pembelajaran penjas adaptif dapat dilakukan dengan menerapkan strategi belajar agar guru tidak tergantung pada keberadaan GPK. 148
4 Pelaksanaan pembelajaran penjas adaptif diusahakan meminimalkan fungsi GPK. Berikut tahapan belajarnya: a) Membuat barisan berbentuk lingkaran atau persegi atau leter U. Diusahakan guru berposisi ditengah-tengah siswa. b) Guru menggunakan instruksi yang sederhana. c) Guru memperagakan gerakan yang akan diajarkan atau menjelaskan aturan permainan. d) Untuk siswa ABK guru memberikan instruksi terlebih dahulu, jika belum bisa c. Evaluasi Hasil belajar maka guru bisa membantu siswa ABK. Evaluasi hasil bertujuan untuk menilai tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai pembelajaran. Penilaian siswa ABK dan siswa normal disesuaikan dengan indikator pada perencanaan pembelajaran. KESIMPULAN 1. Pelaksanaan pembelajaran penjas adaptif di Sekolah Dasar inklusif kota Yogyakarta belum optimal. 2. Model pembelajaran penjas adaptif meliputi: a) perencanaan, b) pelaksanaan, dan c) evaluasi yang dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan belajar siswa berkebutuhan khusus DAFTAR PUSTAKA Abdoellah, A. (1996). Pendidikan Jasmani Adapif. Jakarta: Departemen Pendidikan Kebudayaan Arikunto, S. (2002).Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Hosni, I.( 2003).Pembelajaran Adaptif. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas. Ichrom & Watterdal, T. M. (eds).(2004). Mengelola Kelas Inklusif dengan Pembelajaran yang Ramah. Jakarta: Direktorat PLB dan Braillo Norway Jhonsen. B. H. &Skjorten,M. D. (Eds.) (2003). Pendidikan Kebutuhan Khusus Sebuah Pengantar. Alih Bahasa: Susi. S. R. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Mariam.(2001). Pendidikan Kebutuhan Khusus Sebuah Pengantar (terjemahan). Bandung: Program Pascasarjana UPI Mc.Conkey, R. at. al. (2001).Understanding and Responding to Children s Need Inclusive Classroom a Guide for Teachers, Paris: Unesco Moleong, L. M.A (2004).Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya. Nasution.(2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif.Bandung: Tarsito. Sapon-Shevin, M. (1991).Because We Can Change The World: An Practical Guide to Building Cooperative, Inclusive Classroom Communities. Boston: Allyn and Bacon. Stainback, W. & Stainback, S. (1990). Support Networks for Inclusive Schooling: Independent Integrated Education. Baltimore: Paul H. Brooks. 149
5 Staub, D. & Peck, C.A. (1995).What are the outcomes for nondisabled students? Educational Leadership.Baltimore: Paul H. Brooks. Stubbs S. (2002). Inclusive Education Where there are a Few Resuerce. Atlas Allience: Oslo Sugiyono. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif: Bandung: CV. Alfabeta. Sunanto, Djuang Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar. Bandung: Pusat Kajian dan Inovasi Pendidikan Sekolah Pasca Sarjana UPI. Tarigan, Beltasar. (2002). Pendidikan Jasmani Adaptif. Bandung: FPOK UPI. 150
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH DASAR INKLUSIF KOTA YOGYAKARTA
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH DASAR INKLUSIF KOTA YOGYAKARTA Abdul Rahim 1, Taryatman 2 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani adaptif merupakan luasan dari kata pendidikan jasmani
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani adaptif merupakan luasan dari kata pendidikan jasmani (penjas) dan adaptif. Penjas merupakan pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas fisik
Lebih terperinciSIKAP GURU SLB TERHADAP PENDIDIKAN INKLUSIF. Nia Sutisna dan Indri Retnayu. Jurusan PLB FIP Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK
SIKAP GURU SLB TERHADAP PENDIDIKAN INKLUSIF Nia Sutisna dan Indri Retnayu Jurusan PLB FIP Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK Penelitian ini ingin menggambarkan sikap guru SLB sebagai partner kerja
Lebih terperinciJASSI_anakku Volume 17 Nomor 1, Juni 2016
Desain Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus dalam Kelas Inklusif Juang Sunanto dan Hidayat Departemen Pendidikan Khusus, Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menyusun desain
Lebih terperinciPELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF ANAK TUNAGRAHITA DI SD NEGERI BANGUNREJO 2 KOTA YOGYAKARTA
Jurnal Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran (Teguh Priyono) 1 PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF ANAK TUNAGRAHITA DI SD NEGERI BANGUNREJO 2 KOTA YOGYAKARTA Activity Implementation
Lebih terperinciPendidikan Inklusi di Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan Inklusi di Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Nuraeni Program Studi Bimbingan dan Konseling, FIP IKIP Mataram E-mail: sasakrengganis@gmail.com Abstract: Inclusive education should be started
Lebih terperinciINCLUSIVE EDUCATION IN SMP 23 PADANG
INCLUSIVE EDUCATION IN SMP 23 PADANG Nur Fajri Wilman 1 Ahmad Nurhuda dan Kaksim 2 1. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI SUMBAR 2. Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI SUMBAR
Lebih terperinciPROFIL IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG. Juang Sunanto, dkk
PROFIL IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG Juang Sunanto, dkk Jurusan Pendidikan Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK Tujuan utama penelitian ini untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pendidikan yang bermutu merupakan ukuran keadilan, pemerataan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya merupakan bagian dari hak asasi manusia dan hak setiap warga negara yang usaha pemenuhannya harus direncanakan dan dijalankan dan dievaluasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1) Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti memilih menggunakan penelitian kualitatif sesuai dengan pendapat Strauss dan Corbin (Basrowi&
Lebih terperinciJURNAL PENDIDIKAN KHUSUS PERSEPSI GURU TERHADAP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF SESUAI LATAR PENDIDIKAN DI KABUPATEN BLITAR
JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS PERSEPSI GURU TERHADAP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF SESUAI LATAR PENDIDIKAN DI KABUPATEN BLITAR Diajukan kepada Universitas Negeri Surabaya untuk Memenuhi Persyaratan Penyelesaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. warga negara berhak mendapat pendidikan yang layak, tidak terkecuali anak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Telah ditegaskan dalam UU RI 1945 pasal 31 menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan yang layak, tidak terkecuali anak berkebutuhan khusus
Lebih terperinciDaftar Pustaka. Abdurrahman, M. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Daftar Pustaka Abdurrahman, M. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Alawi, Z. (2005). Program Inklusi Perlu Dukungan Semua Pihak. [online]. Tersedia http://www.pikiranrakyat.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia, tidak terkecuali bagi anak luar biasa atau anak berkebutuhan khusus.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hak asasi yang paling mendasar bagi setiap manusia, tidak terkecuali bagi anak luar biasa atau anak berkebutuhan khusus. Dalam UUD 1945 dijelaskan
Lebih terperinciARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH
ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA SEKOLAH DASAR PENYELENGGARA PROGRAM INKLUSI Oleh : 1) Dimas Wihandoko 2) Eko
Lebih terperinciKEMAMPUAN GURU PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PEMBELAJARAN DI SLB BAGIAN A KOTA BANDUNG
KEMAMPUAN GURU PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PEMBELAJARAN DI SLB BAGIAN A KOTA BANDUNG Andi Suntoda S dan Santi Vidia Andriyani (Universitas Pendidikan Indonesia) Abstrak Penelitian
Lebih terperinciIDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS III A SEKOLAH INKLUSI SDN GIWANGAN YOGYAKARTA
IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS III A SEKOLAH INKLUSI SDN GIWANGAN YOGYAKARTA IDENTIFICATION OF OBSTACLES IN LEARNING TEACHER IN CLASS III A SCHOOL INCLUSION SDN GIWANGAN
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, maka peneliti
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, maka peneliti dapat mengemukakan beberapa simpulan sebagai berikut : A. Simpulan 1. Identitas, pengalaman dan pemahaman
Lebih terperinciPROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS XI DKV DI SMK NEGERI 4 PADANG JURNAL
PROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS XI DKV DI SMK NEGERI 4 PADANG JURNAL Oleh : MARDIANSYAH NIM. 11060308 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN
Lebih terperinciJURNAL PENDIDIKAN KHUSUS PERSEPSI GURU REGULER TERHADAP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI SMPN. Se-Kota MADYA SURABAYA
JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS PERSEPSI GURU REGULER TERHADAP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI SMPN Se-Kota MADYA SURABAYA Diajukan kepada Universitas Negeri Surabaya untuk Memenuhi Persyaratan Penyelesaian
Lebih terperinciKata Kunci : Pendidikan Inklusi, Sekolah Inklusi, Anak Berkebutuhan Khusus.
SEKOLAH INKLUSI SEBAGAI PERWUJUDAN PENDIDIKAN TANPA DISKRIMINASI (Studi Kasus Pelaksanaan Sistem Pendidikan Inklusi di SMK Negeri 9 Surakarta) Nurjanah K8409047 Pendidikan Sosiologi Antropologi ABSTRAK
Lebih terperinciKODE MK POR 587 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FPOK UPI
KODE MK POR 587 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FPOK UPI 12 Drs.Mudjihartono,M.Pd 13 SILABI PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI (PJKR) JURUSAN
Lebih terperinci2015 KESULITAN-KESULITAN MENGAJAR YANG DIALAMI GURU PENJAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF DI SEKOLAH LUAR BIASA SE-KABUPATEN CIREBON
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani di dalam sekolah memiliki peranan penting terhadap perkembangan perilaku siswa, yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam
Lebih terperinciKODE MK POR 587 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FPOK UPI
KODE MK POR 587 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FPOK UPI Drs.MUDJIHARTONO,M.Pd 2 SILABI PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI (PJKR) JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciPROGRAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL. Oleh Drs. Musjafak Assjari, M.Pd
PROGRAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL Oleh Drs. Musjafak Assjari, M.Pd DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH LUAR BIASA TAHUN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ema Rahmawati, 2014 Kompetensi guru reguler dalam melayani anak berkebutuhan khusus di sekolah dasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik 1945, Amandemen IV Pembukaan, alinea IV yaitu dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa
Lebih terperinciJournal of Physical Education, Health and Sport
JPEHS 2 (1) (2015) Journal of Physical Education, Health and Sport http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpehs PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENJAS ADAPTIF MELALUI MEDIA PERMAINAN RAINBOW FLAG PADA
Lebih terperinciIndeks Inklusi dalam Pembelajaran di Kelas yang Terdapat ABK di Sekolah Dasar
Riset Indeks Inklusi dalam Pembelajaran Indeks Inklusi dalam Pembelajaran di Kelas yang Terdapat ABK di Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK Tujuan utama penelitian ini untuk mengetahui
Lebih terperinciPENGETAHUAN MAHASISWA PG-PAUD UNIPA SURABAYA TENTANG PENDIDIKAN INKLUSIF
PENGETAHUAN MAHASISWA PG-PAUD UNIPA SURABAYA TENTANG PENDIDIKAN INKLUSIF Muchamad Irvan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya irvan.mch15@gmail.com Abstrak Sebagai wujud besarnya perhatian pemerintah untuk
Lebih terperinciMENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG
MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG Novi Harista Putri 1, M. Nursi 2, Hendrizal 1 1 Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk semua (Education For All) yang berarti pendidikan tanpa memandang batas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Adanya perubahan paradigma baru tentang pendidikan, yaitu pendidikan untuk semua (Education For All) yang berarti pendidikan tanpa memandang batas usia, tingkat
Lebih terperinciPERAN SHADOW TEACHER DALAM LAYANAN KHUSUS KELAS INKLUSI DI SDN PERCOBAAN 1 KOTA MALANG
PERAN SHADOW TEACHER DALAM LAYANAN KHUSUS KELAS INKLUSI DI SDN PERCOBAAN 1 KOTA MALANG Dewi Anggraeni Iswandia Dr. H. Kusmintardjo, M.Pd Dr. H. A. Yusuf Sobri, S. Sos, M.Pd Administrasi Pendidikan Fakultas
Lebih terperinciPROSPEK TENAGA KEPENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
PROSPEK TENAGA KEPENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS oleh: Ishartiwi PLB-FIP Universitas Negeri Yogyakarta -----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lebih terperinciTINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI BAGI SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS (PENJAS ADAPTIF) DI SEKOLAH DASAR INKLUSI SE-KECAMATAN SENTOLO
Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran (Dimas Satrio R) 1 TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI BAGI SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS (PENJAS ADAPTIF) DI SEKOLAH DASAR INKLUSI SE-KECAMATAN SENTOLO
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan
57 BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari penerapan Modifikasi Dasar Permainan Bola Basket dalam meningkatkan kemampuan gerak manipulatif pada
Lebih terperinciANALISIS KEBIJAKAN PENDIDIKAN INKLUSIF BAGI ANAK HIPERAKTIF DI SEKOLAH DASAR KABUPATEN MAGETAN
ANALISIS KEBIJAKAN PENDIDIKAN INKLUSIF BAGI ANAK HIPERAKTIF DI SEKOLAH DASAR KABUPATEN MAGETAN TESIS Program Studi Magister Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hak asasi manusia yang melekat pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hak asasi manusia yang melekat pada diri setiap warga dari suatu negara. Rumusan pendidikan sebagai bagian dari HAM itu terlihat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan penegasan
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab I ini, peneliti memaparkan latar belakang masalah, fokus penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan penegasan istilah. Adapun penjelasannya sebagai
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Arends. I Richard. (2008). Learning To Teach: Belajar Untuk Mengajar. Jogjakarta: Pustaka Pelajar
DAFTAR PUSTAKA Agustien, Helena I.R. 2006. Genre-Based Approach and The 2004 English Curriculum. A Plenary Paper Presented at UPI National Seminar, 27 Februari 2006. Arends. I Richard. (2008). Learning
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diskriminatif, dan menjangkau semua warga negara tanpa kecuali. Dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan sesungguhnya bersifat terbuka, demokratis, tidak diskriminatif, dan menjangkau semua warga negara tanpa kecuali. Dalam konteks pendidikan untuk
Lebih terperinciPEMBELAJARAN SOCCER LIKE GAMES DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR SEPAKBOLA PADA SISWA DI SMPN 1 KARAWANG. TETEN HIDAYAT
PEMBELAJARAN SOCCER LIKE GAMES DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR SEPAKBOLA PADA SISWA DI SMPN 1 KARAWANG TETEN HIDAYAT Tens.2582@gmail.com Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas
Lebih terperinciJournal of Physical Education, Sport, Health and Recreations
ACTIVE 4 (4) (2015) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA KECIL SISWA KELAS VB TUNARUNGU DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak terkecuali bagi anak luar biasa atau anak berkebutuhan khusus. Dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah hak asasi yang paling mendasar bagi setiap manusia, tidak terkecuali bagi anak luar biasa atau anak berkebutuhan khusus. Dalam Undang-Undang
Lebih terperinciUpaya Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Geometri terhadap Siswa Low Vision Tingkat Dasar di SLB
Riset Upaya Gurudalam Pelaksanaan Pembelajaran* Rahman, Irham, Ehan Upaya Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Geometri terhadap Siswa Low Vision Tingkat Dasar di SLB Rahman Ruhimat, Irham Hosni,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian ini dilakukan untuk memformulasikan kompetensi GPK dalam
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk memformulasikan kompetensi GPK dalam seting sekolah dasar penyelenggara pendidikan inklusif yang disusun berdasarkan temuan
Lebih terperinciPERSEPSI GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TENTANG KURIKULUM DAN PEMBELAJARANNYA DI SEKOLAH INKLUSI SD AL FIRDAUS SURAKARTA (STUDI KASUS)
PERSEPSI GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TENTANG KURIKULUM DAN PEMBELAJARANNYA DI SEKOLAH INKLUSI SD AL FIRDAUS SURAKARTA (STUDI KASUS) NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: ABDUL ROSYID SHIDIQ
Lebih terperinciPERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH INKLUSI
PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH INKLUSI (Program Pengabdian Masyarakat di SD Gadingan Kulonprogo) Oleh: Rafika Rahmawati, M.Pd (rafika@uny.ac.id) Pendidikan inklusi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu dan makhluk sosial. Sebagai makhluk individu anak mempunyai hak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan inklusif merupakan salah satu perwujudan dari pendidikan berkualitas. Pendidikan inklusif merujuk pada sistem pendidikan atau lembaga pendidikan yang
Lebih terperinciMetodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Garis-garis Besar Progam Pengajaran dan Kontrak Perkuliahan Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Disusun oleh : Prof. Dr. Janulis P. Purba, M.Pd. UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA SEKOLAH PASCA
Lebih terperinciP 37 Analisis Proses Pembelajaran Matematika Pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Tunanetra Kelas X Inklusi SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta
P 37 Analisis Proses Pembelajaran Matematika Pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Tunanetra Kelas X Inklusi SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta Risti Fiyana Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Matematika Dr.
Lebih terperinciPendidikan Universitas Siliwangi Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya Telp. (0265) ,
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI JENIS KELAINAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) PADA MATA KULIAH PENJAS ADAPTIF DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI (GI) H. Budi
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SDN SEMPU ANDONG BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013
PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SDN SEMPU ANDONG BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Nur Hidayati, Sukarno, Lies Lestari PGSD, FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Anak berkebutuhan khusus, TK, pelayanan
WORKSHOP PENYUSUNAN PROGRAM PEMBELAJARAN YANG DIINDIVIDUALKAN BAGI GURU DALAM PELAYANAN PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI TK SAWITRI, KOMPLEK UNJ DUREN SAWIT Suprihatin Jurusan Pendidikan Luar
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran guru pembimbing khusus dalam memberikan layanan pendidikan bagi siswa berkebutuhan khusus di sekolah reguler.
Lebih terperinciPERAN GURU DALAM STANDAR PROSES PENDIDIKAN KHUSUS PADA LINGKUP PENDIDIKAN FORMAL (SEKOLAH LUAR BIASA/SEKOLAH KHUSUS)
PERAN GURU DALAM STANDAR PROSES PENDIDIKAN KHUSUS PADA LINGKUP PENDIDIKAN FORMAL (SEKOLAH LUAR BIASA/SEKOLAH KHUSUS) oleh: Fajar Indra Septiana Program Studi Pendidikan Luar Biasa Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinciKONSEP DASAR BIMBINGAN JASMANI ADAPTIF BAGI TUNANETRA. Irham Hosni PLB FIP UPI
KONSEP DASAR BIMBINGAN JASMANI ADAPTIF BAGI TUNANETRA Irham Hosni PLB FIP UPI A. Modifikasi Pembelajaran TUNANETRA Dalam merancang pembelajaran atau Bimbingan Rehabilitasi Tunanetra maka kita harus menemukan
Lebih terperinciPENDIDIKAN INKLUSIF. Kata Kunci : Konsep, Sejarah, Tujuan, Landasan Pendidikan Inklusi
PENDIDIKAN INKLUSIF Nenden Ineu Herawati ABSTRAK Uraian singkat tentang pendidikan inklusif adalah pendidikan yang ramah untuk semua anak, dengan sistem layanan pendidikan yang mensyaratkan anak berkebutuhan
Lebih terperinciMODIFIKASI PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF OLEH : Drs. Mamad Widya, M.Pd.
MODIFIKASI PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF OLEH : Drs. Mamad Widya, M.Pd. A. Modifikasi Pembelajaran ALB Dalam merancang pembelajaran atau Pendidikan Luar Biasa maka kita harus menemukan
Lebih terperinciProgram Peningkatan Kemampuan Guru Sekolah Dasar Dalam Melaksanakan Rintisan Sekolah Inklusif
Program Peningkatan Kemampuan Guru Sekolah Dasar Dalam Melaksanakan Rintisan Sekolah Inklusif Tin Suharmini, Sari Rudiyati, Atien Nur Chamidah tinsjoni@gmail.com Jurusan Pendidikan Luar Biasa, Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini memuat tentang (a) jenis dan pendekatan penelitian;
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini memuat tentang (a) jenis dan pendekatan penelitian; (b) lokasi penelitian; (c) data dan sumber data; (d) teknik pengumpulan data; (e) analisis data; dan
Lebih terperinciPENDIDIKAN INKLUSIF SUATU STRATEGI MENUJU PENDIDIKAN UNTUK SEMUA
PENDIDIKAN INKLUSIF SUATU STRATEGI MENUJU PENDIDIKAN UNTUK SEMUA Disusun oleh: ZULKIFLI SIDIQ NIM 029519 A. PENDAHULUAN Selama beberapa tahun kita telah mengamati bahwa anak-anak dan remaja berhenti sekolah
Lebih terperinciFakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZED) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK KELAS VIII DI SMPN 2 KECAMATAN SULIKI Ajeng Rahma Sudarni 1), Gusmawetti
Lebih terperinciPengembangan Program Resource Center (RC) SLBN Cileunyi dalam Mendukung Implementasi Pendidikan
Riset» Pengembangan Program Resource Center* Fathurozi Pengembangan Program Resource Center (RC) SLBN Cileunyi dalam Mendukung Implementasi Pendidikan Inklusif di Wilayah Kecamatan Cileunyi Fathurozi Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hari semakin membaik, walaupun masih terdapat problematika yang harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan Pendidikan untuk semua dengan paradigma pendidikan yang inklusif di Indonesia ini, telah mengalami kemajuan yang semakin hari semakin membaik, walaupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atas pendidikan. Unesco Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga mencanangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap anak berhak mendapat pendidikan, hal ini telah tercantum dalam deklarasi universal 1948 yang menegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak atas pendidikan.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Perencanaan pembinaan kurikuler di SD N Gejayan belum benar-benar
Lebih terperinciSILABUS PERKULIAHAN DESKRIPSI MATA KULIAH PENELITIAN PENDIDIKAN KEBUTUHAN KHUSUS
SILABUS PERKULIAHAN DESKRIPSI MATA KULIAH PENELITIAN PENDIDIKAN KEBUTUHAN KHUSUS Mata kuliah ini bersifat wajib bagi mahasiswa PLB FIP UPI. dengan prerequisite perkuliahan statistika dan metodologi. Selesai
Lebih terperinci1 Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan hal terpenting dalam kehidupan. Semua orang berhak untuk mendapatkan pendidikan, karena dalam Undang-Undang Dasar tahun 1945 yang sudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meirani Silviani Dewi, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani adaptif merupakan salah satu pendidikan yang penting dilakukan di sekolah luar biasa. Penjas sendiri merupakan pendidikan yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Agar keberlangsungan hidup setiap manusia terjamin maka kebutuhan dasar akan pendidikan harus terpenuhi sehingga lebih bermartabat dan percaya diri. Oleh karena itu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
ilmiah. 1 Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan, dewasa ini terdapat beberapa fenomena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan, dewasa ini terdapat beberapa fenomena kekerasan dalam sekolah, hal ini dijelaskan dalam beberapa media massa, pada September 2011 diberitakan
Lebih terperinciPEMBELAJARAN DI KELAS INKLUSIF
PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DLINGO, 3 OKTOBER 2011 PEMBELAJARAN DI KELAS INKLUSIF Aini Mahabbati Jurusan PLB FIP UNY HP : 08174100926 EMAIL : aini@uny.ac.id IMPLIKASI PENDIDIKAN INKLUSIF (Diadaptasi
Lebih terperinciH. BUDI INDRAWAN, M.Pd (1) IMAN RUBIANA, M.Pd (2 )
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI JENIS KELAINAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) PADA MATA KULIAH PENJAS ADAPTIF DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI (GI) H. BUDI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terjadi diantara umat manusia itu sendiri (UNESCO. Guidelines for
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konflik yang terjadi pada peradaban umat manusia sebagian besar disebabkan oleh ketidakmampuan manusia untuk dapat menerima perbedaan yang terjadi diantara umat manusia
Lebih terperincipenelitian Langkah Strategis menulis proposal
Langkah Strategis menulis proposal penelitian Mengidentifikasi Argumen penting, membuat outline proposal, menulis gagasan dan masalah etis, dan menulis pendahuluan dengan model defisiensi (deficiency model
Lebih terperinciJournal of Physical Education, Sport, Health and Recreations
ACTIVE 4 (5) (2015) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN SIMPLE BASKETBALL PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH
Lebih terperinciPERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN INKLUSIF SEKOLAH DASAR DI PROVINSI LAMPUNG
Jurnal Fokus Konseling, Volume 3 No.1, Januari 2017 Hlm. 78-84 ISSN Cetak : 2356-2102 ISSN Online : 2356-2099 PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN INKLUSIF SEKOLAH DASAR DI PROVINSI LAMPUNG Tri Yuni
Lebih terperinciPENDIDIKAN INKLUSIF. Juang Sunanto Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
PENDIDIKAN INKLUSIF Juang Sunanto Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Seperti sebuah lagu yang baru saja diluncurkan, pendidikan inklusif mendapat sambutan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Alma, Buchari Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Bandung: Alfabeta.
DAFTAR PUSTAKA A. Sumber Buku Alma, Buchari. 2010. Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Bandung: Alfabeta. Arikunto, Suharsimi dkk. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap siswa kelas V SDN 114 Kabupaten Seluma. Penelitian
Lebih terperinciBAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. pendamping khusus ketika anak berkebutuhan khusus dengan ketunaan low
BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Individualized Educational Program (IEP) diberikan oleh guru pendamping khusus ketika anak berkebutuhan khusus dengan ketunaan low vision kurang bisa memahami
Lebih terperinciKeterampilan Sosial Anak Tunagrahita Ringan
Riset Keterampilan Sosial Anak Tunagrahila Ringan Rosse, Umar Djani, Alang Keterampilan Sosial Anak Tunagrahita Ringan di Sekolah Inklusif Rosse S.H., M. Umar Djani M. & Atang Setiawan Universitas Pendidikan
Lebih terperinciUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Kode MataKuliah : IKF 423 Beban Kredit : Teori: 4 (empat) SKS Dosen : Agus Susworo Dwi Marhaendro, M.Pd. E-mail Address : agus_marhaendro@uny.ac.id UNIVERSITAS NEGERI
Lebih terperinciISSN: Herman
Pengaruh Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Pertukaran Kelompok Secara Bersama-Sama Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMAN 2 Kota Bima Tahun Pelajaran Herman Abstrak; Tujuan
Lebih terperinciRatna Situmeang SDN 004 Bagan Besar Kecamatan Bukit Kapur
34 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN GENERATIF SISWA KELAS VA SDN 004 BAGAN BESAR KECAMATAN BUKIT KAPUR 082172315443 SDN 004 Bagan Besar Kecamatan
Lebih terperinciPEMAHAMAN GURU DALAM LAYANAN BIMBINGAN PADA SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSI (Studi Lapangan pada sekolah penyelenggara Inklusi)
[TI.01.01] PEMAHAMAN GURU DALAM LAYANAN BIMBINGAN PADA SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSI (Studi Lapangan pada sekolah penyelenggara Inklusi) Suharni (IKIP PGRI Madiun) harnibkl@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciEVALUASI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD NEGERI BANGUNREJO 2 YOGYAKARTA
Evaluasi Penyelenggaraan Pendidikan (Latifa Garnisti Rifani) 951 EVALUASI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD NEGERI BANGUNREJO 2 YOGYAKARTA THE EVALUATION OF THE IMPLEMENTATION
Lebih terperinci2014 PENYELENGGARAAN PROGRAM PARENTING BERBASIS E-LEARNING D ALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MEND ID IK ANAK
162 DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku, Jurnal dan Makalah: Arikunto,S. (1995). Memilih Instrumen pengumpul Data dalam Manajemen penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.. (2000). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dilihat dari jenisnya penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar,
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian adalah upaya dalam bidang ilmu pengetahuan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III Bainen, Syamsiati, Suryani PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak Email : ibu.bainen@yahoo.com Abstrak:
Lebih terperinciPERSEPSI MAHASISWA PGSD TERHADAP PROGRAM UNGGULAN UNTUK MENJADI LULUSAN YANG MAMPU MENGELOLA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH INKLUSI.
PERSEPSI MAHASISWA PGSD TERHADAP PROGRAM UNGGULAN UNTUK MENJADI LULUSAN YANG MAMPU MENGELOLA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH INKLUSI Ichsan Anshory Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang termasuk anak berkebutuhan khusus, hal ini dapat pula diartikan sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan inklusif adalah pendidikan yang berusaha menjangkau semua orang termasuk anak berkebutuhan khusus, hal ini dapat pula diartikan sebagai upaya meningkatkan
Lebih terperinciREVITALISASI PROGRAM STUDI PLB DALAM MENGHADAPI PROGRAM INKLUSI *) Oleh Edi Purwanta **)
REVITALISASI PROGRAM STUDI PLB DALAM MENGHADAPI PROGRAM INKLUSI *) Pendahuluan Oleh Edi Purwanta **) Pendekatan pendidikan luar biasa dari waktu ke waktu mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. A. Kesimpulan 1. Bagaimanakah kinerja guru pendidikan jasmani di Kecamatan Conggeang
141 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil pengolahan data dalam penelitian ini maka penulis mengajukan kesimpulan sebagai berikut: A. Kesimpulan 1. Bagaimanakah kinerja guru pendidikan jasmani
Lebih terperinciGambar 3.1 Desain Exploratory Design
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dan kuantitatif (mix methods research). Pendekatan campuran merupakan pendekatan penelitian
Lebih terperinci1. Pendahuluan Perkenalan Aturan dan tata tertib perkuliahan
SILABUS MATA KULIAH Fakultas : Ilmu Keolahragaan Program Studi : Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi Nama Mata Kuliah : Pedidikan Jasmani Adaptif Kode Mata Kuliah : Jumlah SKS : 2 SKS (Teori 1 SKS Praktek
Lebih terperinciJournal of Physical Education, Sport, Health and Recreations
Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 2 (1) (2013) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr SURVEI PARTISIPASI SISWA
Lebih terperinciKERANGKA RANCANGAN BELAJAR BI-TANDUR-LS-MK SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN BAGI SISWA DI KELAS INKLUSIF
1 KERANGKA RANCANGAN BELAJAR BI-TANDUR-LS-MK SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN BAGI SISWA DI KELAS INKLUSIF 1. Abstrak Oleh Imam Yuwono,M.Pd Dosen Prodi PLB FKIP Unlam Banjarmasin Pengembangan kerangka pembelajaran
Lebih terperinci