BAB I PENDAHULUAN. diantaranya melalui seminar, penyempurnaan buku-buku, penyempurnaan

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi setiap orang apalagi pada era globalisasi sekarang ini. Dengan pendidikan yang layak dan bermutu diharapkan akan mencetak generasi penerus yang mampu berkompetisi, trampil dan berakhlak mulia. Oleh karena itu, pemerintah berusaha meningkatkan mutu pendidikan dini.berbagai usaha telah dilakukan diantaranya melalui seminar, penyempurnaan buku-buku, penyempurnaan kurikulum serta pelatihan guru dalam hal pemantapan materi pelajaran. Selain itu, dalam proses belajar mengajar, seharusnya dilakukan pembelajaran dengan metode yang banyak melibatkan siswa, yang menyenangkan dan menggunakan media yang bervariasi. Sampai saat ini pembelajaran matematika makin sulit, abstrak dan membosankan.akibatnya pembelajaran matematika makin sulit dipelajari dan kemampuan matematika siswa semakin rendah, terutama pemahaman konsep matematika.hal ini merupakan masalah yang perlu diatasi oleh pihak yang terkait dalam dunia pendidikan. Menurut Sagala (2003 : 21) dengan menguasai konsep, peserta didik dapat menggolongkan dunia sekitarnya menurut konsep itu, misalnya menurut warna, bentuk, besar, jumlah dan sebagainya.salah satunya pembelajaran matematika menggunakan media pembelajaran berupa alat 1

2 2 peraga.media sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar dan sumber belajar yang digunakan pembelajaran dipilih atas dasar tujuan dan bahan pelajaran yang ditetapkan.oleh karena itu guru sebagai fasilitator pembelajaran harus dapat memilih media dan sumber belajar yang tepat, sehingga bahan pelajaran yang disampaikan kepada siswa dapat diterima dengan baik.dengan adanya media pembelajaran yang telah ditetapkan diharapkan mampu merangsang dan menumbuhkan sikap positif siswa terhadap pembelajaran matematika. Geometri merupakan cabang dari matematika yang dipelajari disekolah.pada dasarnya siswa telah mengenal geometri sebelum mereka memasuki dunia pendidikan formal karena geometri banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari seperti mengenal garis, bagun datar dan bangun ruang. Banyaknya materi matematika yang tidak dikuasai oleh siswa yang disebabkan oleh pemahaman konsep dasar yang masih rendah sehingga menyebabkan siswa merasa kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan dalam matematika.salah satunya adalah permasalahan dalam materi kubus dan balok yaitu menghitung luas permukaan dan volume kubus dan balok.hal ini disebabkan oleh rendahnya pemahaman konsep tentang luas permukaan dan volume kubus maupun balok, bahkan masih ada siswa yang belum bisa membedakan antara kubus dengan balok, maupun volume atau isi dari kubus dan balok tersebut. Dari hasil wawancara dengan guru matematika yang mengampu 6 kelas VIII di SMP Negeri 3 Purwokerto bahwa siswa kelas VIII D

3 3 kemampuan pemahaman konsepnya masih rendah dibanding kelas lain, guru juga belum terbiasa menggunakan model ataupun strategi pembelajaran dan media pembelajaran berupa alat peraga yang sesuai dengan materi. Dilihat juga pada hasil tes awal kemampuan pemahaman konsep yang mencakup 6 indikator pemahaman konsep pada materi segi empat yang merupakan salah satu materi prasyarat pokok bahasan kubus dan balok, kelas VIII D memperoleh rata rata kelas 38,5 ini menunjukan kelas VIII D masih rendah tingkat pemahaman konsepnya. Dari hasil tes awal yang terdiri 6 soal yang mencakup 6 indikator pemahaman konsep untuk indikator 1 ) menyatakan ulang sebuah konsep 1,9 %, 2) Mengklasifikasikan objek objek menurut sifat sifat tertentu 2,08 %, 3) Memberi contoh dan non contoh dari konsep 2,2 %, 4) Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis 1,8 %, 5) Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep1,79 %, dan 6) Mengaplikasika konsep atau algoritma pemecahan masalah 1,73 %. Hal tersebut menunjukan masih rendahnya kemampuan pemahaman konsep siswa.sehingga peneliti melakukan penelitian dikelas tersebut. Permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran matematika khususnya kelas VIII D dalam praktek pembelajarannya masih menemukan berbagai permasalahan yang terjadi di kelas. Pertama.sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep matematika. Kedua, guru masih belum terbiasa menggunakan model ataupun strategi pembelajaran sehingga masih terbiasa menggunakan pembelajaran langsung yang hanya berpusat pada guru dan siswa hanya

4 4 menjadi pendengar tanpa adanya variasi dalam proses pembelajaran, sehingga siswa cenderung bosan.ketiga, kurangnya media pembelajaran dalam proses KBM. Sedangkan dalam pelajaran konsep abstrak perlu digunakan dengan penggunaan media pembelajaran seperti alat peraga. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah perlunya model pembelajaran yang diprediksikan dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa melalui pembelajaran generatif. Alasannya adalah menurut Sutarman dan Swasono (dalam Wena : 2003) secara garis besar ada tiga langkah dalam pembelajaran generatif yaitu 1) Guru mengidentifikasi pendapat siswa tentang pelajaran yang dipelajari, 2) Siswa perlu mengeksplorasi kosep dari pengalaman dan situasi kehidupan sehari hari dan kemudian menguji pendapatnya, dan 3) Lingkungan kelas nyaman dan kondusif sehingga siswa dapat mengutaraan pendapatnya tanpa rasa takut dari ejekan dan kritikan teman. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian tindakan kelas melalui pembelajaran generatif sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman konsep kubus dan balok siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Purwokerto. B. Batasan Masalah pelangi. Penelitian ini dibatasi hanya menggunakan alat peraga berbantu kayu

5 5 C. Rumusan Masalah Berdasar latar belakang permasalahan tersebut, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Apakahpembelajaran generatif dapat meningkatkan pemahaman konsep kubus dan balok siswa kelas VIII D SMP Negeri 3 Purwokerto? D. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep kubus dan balok melalui pembelajaran generatif pada kelas VIII D SMP Negeri 3 Purwokerto. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi guru Memberikan alternatif bagi guru tentang pembelajaran generatif untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika. 2. Bagi siswa Dapat meningkatkan pemahaman konsep pada materi kubus dan balok. 3. Bagi sekolah Memberikan masukan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya pembelajaran matematika pada materi kubus dan balok.