BAB II GAMBARAN UMUM DESA SUDIMARA. permukaan laut. Desa Sudimara terdiri atas 8 Dusun dan dibagi menjadi 14 Banjar
|
|
- Inge Hadiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II GAMBARAN UMUM DESA SUDIMARA 2.1 Sejarah Desa Sudimara Desa sudimara merupakan daerah dataran yang membentang dari utara keselatan dengan luas wilayah +806,356 Ha dengan ketinggian +10 meter dari permukaan laut. Desa Sudimara terdiri atas 8 Dusun dan dibagi menjadi 14 Banjar adat Dengan demikian Desa Sudimara dikatagorikan Desa yang berhawa panas. mengenai kebutuhan akan air Desa Sudimara mengalami kekurangan air pada musim panas sedangkan saat ini sudah memenuhi kebutuhan masyarakat terkait dengan sumber mata air yang saat ini digunakan Air pam dari pemerintah daerah. Perkembangan semakin pesat baik dari segi pola perilaku manusia terhadap lingkungan dan teknologi semakin berkembang dikarenakan adanya peningkatan sumber daya manusia melewati jalur pendidikan ditingkat rendah sampai kejenjang sarjana mulai terkejar adanya kesadaran maysarakat untuk membangun dimana perkembangan saat ini belum tersentuh adanya kesehatan puskemas (pusat kesehatan masyarakat) tersedia tidak lengkap perasarena kesehatan. Tingkat kesehatan masyarakat Desa Sudimara sudah dikatakan cukup baik, karena masyarakat sudah mapan untuk mengadakan pembersihan dilingkungan rumah tangganya, disamping itupun akses kesehatan posyandu sudah diadakan ditiaptiap dusun dan untuk kegiatan penimbangan Balita sudah diadakan rutin setiap bulan dan untuk penggunaan air summur dan air PAM sudah mulai ke pelosok KK (Kepala Keluarga) untuk memenuhi kebutuhan pangan. 35
2 Penduduk Desa Sudimara mayoritas memeluk Agama Hindu, disamping itu juga ada yang memeluk agama lainnya misalkan Agama Islam, Kristen, hal ini saling berdampingan terkait dengan kepercayaan yang dimiliki setiap agama untuk ikut memajukan perkembangan Desa. Didalam garis-garis besar haluan negara telah ditetapkan tujuan pembangunan nasional pada hakekatnya adalah, proses perubahan yang terus menerus yang merupakan kemajuan dan perbaikan menyeluruh menuju tujuan yang ingin dicapai dengan adanya tujuan pembangunan seperti tersebut bahwa pembanguan adalah sangat penting bagi setiap warga masyarakat dan sebagiamana yang disampaikan oleh Bapak Mentri Dalam Negeri bahwa pada hakekatnya pembangunan Desa adalah imbangan yang serasi antara pemerintah dan masyarakat dalam kewajiban, dimana pemerintah memberikan pengarahan dan bimbingan serta fasilitas tertentu sedangkan masyarakat menyediakan potensi swadaya gotong-royong. Dengan demikian berhasilnya pembangunanannasional yang dicita-citakan sangat tergantung dari partisipsi sehingga pada nantinya dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat sebagai peningkatan kesejahtraan lahir dan batin. Sejarah singkat Desa Sudimara menurut data yang dikumpulkan dari orang-orang yang sudah turun temurun mendengar cerita dari mulut kemulut, pada pejuang desa sudimara sebelah selatan terbentanglah pantai yang di sebut Yeh Gangga dimana terdapat pula sebuah muara sungai yang indah yang dapat dilayari oleh perahu-perahu. Muara sungai itupun disebut Yeh Gangga ( Yeh artinya Air, Gangga artinya Sungai Suci di Hindia). Berdekatan dengan muara sungai Yeh Gangga tersebut terdapat sebuah perkampungan yang kemudian 36
3 disebut pula perkampungan / banjar Yeh Gangga hingga saat ini berkembang menjadi desa wisata. kondisi kebudayaan kesenian yang menjadi penunjang kreatif masyarakat sudimara di setiap dusun mengubah masyarakat untuk berseni baik dalam tabuh maupun tari-tari bali. Dalam masa-masa pemerintahan merupakan unit kecil dari pemerintahan Negeri RI yang langsung berada dibawah pemerintah kecamatan dalam pelaksanaannya menganut sistem yang telah ditetapkan dalam UU NO.5 Tahun 1979 tentang pemerintahan Desa pasal 3 Undang-undang tersebut menyebutkan pemerintah Desa terdiri dari, Kepala Desa dan Lembaga Musyawarah Desa (LMD), sekian lama desa ini terbentuk hingga saat ini berkembang pesat dari jumlah penduduknya hingga pembangunan medern seperti sekarang ini.dari data yang sudah ada bahwa tingkat pernikahan dini dan perceraian semakin meningkat dari tahun ketahun. Berdasarkan jumlah penduduk saat ini dari demografi Desa sebagai berikut. (Jingga.1994). 2.2 Demografi Kependudukan dapat dilihat dari berbagai indikator anatara lain tingkat pertumbuhan, angka kelahiran, kepadatan dan distribusi menurut umur. Jumlah penduduk Dusun Sudimara KK (Kepala Keluarga). Jumlah rinciwilayah +806,356 Ha an lahan yang dimiliki oleh desa sudimara diatas permukan laut kurang lebih +10 meter dari permukaan air laut, batas-batasan yang ada di setiap wilayah dikelilingi oleh persawahan yang terkenal di tabanan bagian selatan saat ini adalah subak dan keselatan mengarah ke pantai yeh gangga, letak desa sudimara yang mendukung adanya pembaruan dan pengembangan wisata baru 37
4 yang diperhatkan oleh pemerintah daerah untuk mengembangkan pariwisata. penduduk setiap banjar dalam bentuk tabel sebagai berikut. No Nama Lingkungan Tabel 2-1 Jumlah penduduk Desa Sudimara Jumlah KK Jumlah Jiwa Jenis Kelamin (L) Jenis Kelamin (P) 1 Br.Yeh Gangga Br.Sudimaa Kelod Br.Sudimara Kaja Br.Cengolo Br.Klanganyar Br.Celuk Kanginan 7 Br.Katimemes Br.Jelae Jumlah Sumber : Monogafi Desa Sudimara Tabel diatas menunjukan bahwa dari kedelapan lingkungan yang ada di kelurahan Sudimara yang memiliki jumalah penduduk terbanyak adalah lingkungan Banjar Yeh gangga. Jumlah penduduk terbanyak adalah banjar Yeh gangga dengan(1174 jiwa dari 313 KK kemudian disusul oleh banjar Jelae 926 jiwa dari 235 KK, banjar kalangayar 876 jiwa dari 215 KK, banjar cengolo 658 jiwa dari 130 KK, banjar katimemes 556 jiwa dari 156 KK, banjar sudimare kaje 547 jiwa dari 153 KK, Banjar sudimara kelod 516 jiwa dari 123 KK, banjar celuk kanginan 435 jiwa dari 114 KK yang ada saat ini. Pergerakan dan pengguna KB masih jarang sampai saat ini dikarenakan faktor-faktor berbagai gejala penyakit pendarahan dikarenakan tidak cocok menggunakan KB beberapa yang mampu menyesuaikan kelahiran dalam keluarga memiliki dua anak, penentuan kelahiran 38
5 dan kematian tidak sejalan hal ini pengembangan pembangan semakin bertambah dan berkembang begitu pula dengan budaya manusia. 2.3 Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Sudimara Faktor pendidikan dan penduduk memiliki hubungan yang sangat erat karena pendidikan sangat berpengaruh pada pola pikir masyarakat yang bersangkutan. Pendidikan yang dimiliki oleh masyarakat akan sangat berfungsi dari perkembangan Global saat ini untuk memajukan Desanya sendiri. Dinamika masyarakat dan kebudayaan juga menghadapi arus globalisasi dalam atian perkembangan zaman modernisasi, komunikasi dan informasi. Persentase penurunan putus sekolah untuk wajib belajar 9 tahun di Desa Sudimara sudah mencapai 100% hal ini karena sudah ada sarana pendidikan formal maupun nonformal yang mendukung. Untuk perasarena pendidikan di kelurahan serangan adalah TK (Taman Kanak), satu buah, SD (Sekolah Dasar) ada 3 buah, SMP (Sekolah Menengah Pertama) ada 1 buah. Pasilitas sekolah saat ini sudah lengkap dengan teknologi computer beserta perpustakaan yang menunjang anak untuk belajar. Tabel 2.2 Jumlah Menurut Tingkat Pendidikan. No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase(%) 39
6 1 Tamat SD (Sekolah Dasar) , 87 2 Tamat SMP (Sekolah Menengah ,25 Pertama) 3 Tamat SMA(Sekolah Menengah ,98 Utama) 4 Tamat Akademi 53 5,21 5 Tamat Perguruan Tinggi: A. S1 B. S2 C. S ,77 0,29 0,0 Total Sumber : Monografi Desa Sudimara,2013 Tingkat pendidikan masyarakat Sudimara yang tamat SD berjumlah 436 orang dengan prosentase 42,87% Dari jumlah pendidikan yang tercatat di statistik Desa terbanyak 42,87% angka jenjang pendidikan tingkat SMA berjumlah 304 orang, tingkat pendidikan SMP berjumlah 206 orang dengan persentase 29,98%, pendidikan akademi berjumlah 53 dengan persentase 5,21%, jumlah pendidikan perguruan tinggi 15 orang S1 dengan prsentase 1,77% ditingkat pendidikan paling tinggi 3 orang tercatat S2 dengan prsentase 0,29%. dari data yang sudah ada saat ini tercatat 1017 orang jumlah penduduk pekerja, sebagiannya aktif pertanian. 2.4 Mata Pencarian Masyarakat Desa Sudimara Sebagian besar masyarakat sudimara memiliki lahan pertanian yang cukup luas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam prekonomian saat ini. Masyarakat sudimara lebih memilih untuk menanam sayuran ketimbang menanm padi dengan harga jual yang lebih jauh menurun dibandingkan dengan jumlah modal yang dikelurkan oleh petani sangat jauh lebih mahal. Hal ini petani masyarakat Sudimara memilih bertaha untuk menyambung hidup selain sebagai 40
7 pekerja di pemerintah belum mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka. Masyarakat sudimara yang tergolong petani sangat besar dari pada pengusaha dan PNS dikarenakan sudut pandang masyarakat kepada anak-anak mereka yang terkadang tidak bisa menyekolahkan anaknya karena kekurngan biaya terlalu tinggi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Berdasarkan data yang sudah ada masyarakat sudimara mayoritas pertanian aktif lahan pangan, perkebunan menambah penghasilan harian selain bekerja di pemerintah atau swasta. Bagian dari kehidupan masyarakat untuk berkembang dalam kehidupan mereka mencari pegangan hidup dalam pekerjaan mereka untuk bermasyarkat. Tabel 2.3 Data Masyarakat Desa Sudimara Menurut Mata Pencarian No Pekerjaan Jumlah persentase(%) (orang) 1 Karyawan PNS 80 3,47 ABRI 36 1,56 SWASTA 163 7,09 2 Wiraswasta/dagang 103 4,48 3 Pertukangan 116 5,04 4 Pensiunan 8 0,34 5 Nelayan 30 1,30 6 Tani ,50 7 Buruh Tani ,17 Jumlah % Sumber : Monografi Desa Sudimara, 2013 Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa jumlah tenaga kerja karyawan dimana tergabung didalamnya yaitu PNS, ABRI dan swasta sebanyak 279 orang, wiraswasta atau pedagang sebanyak 103 orang, yang bekerja dibidang pertukangan sebanyak 116 orang, pensiunan sebanyak 8 orang, nelayan yang ada saat ini sebanyak 30 orang, pemilik tanh atau tani saat ini orang, buruh tani 41
8 saat ini berjumlah 234 orang, dari sekian jumlah data yang diambil dari monografi dalam jumlah 8 Dusun yang ada di Desa Sudimara. 2.5 Agama Kepercayaan Desa Sudimara Pada umumnya Desa Sudimara menganut Agama Hindu yang mengandung banyak unsur-unsur lokal, yang telah terjalin ke dalamnya sejak dahulu kala. Di berbagai daerah di Bali, tentu terdapat juga berbagai variasi lokal dari agama Hindu-Bali itu, walaupun dalam masa yang akan datang, variasi itu akan berkurang karena adanya proses modernisasi yang dialami oleh agama Hindu-Bali serta masuknya pendatang untuk membuka peluang kerja dan karena ada pengaturan dari atas yang dilaksanakan oleh Jawatan Agama Hindu, serta oleh majelis agama yang disebut Parisada Hindu Dharma.Untuk menjaga pembangunan yang seimbang antara pembangunan fisik dan non fisik, maka pembinanan-pembinanan yang bersifat sepiritual perlu diperhatikan secara serius pula. Dalam hal ini ajaran-ajaran agama perlu ditanamkan secara mendasar pada masyarakat luas yang ada di Desa Sudimara, agar masyarakat dapat membedakan secara nyata dalam pelaksanaan hidup sehari-hari antara agama dan adat yang berkembang di masyarakat. Oleh karena itu pemerintah Desa bekerja sama dengan istansi terkait untuk memberikan penyuluhan kemasing-masing Desa atau Banjar yang berada diwilayah Desa Sudimara. Berdasarkan usaha-usaha yang diatas, maka banyak hal yang kita dapatkan dalam kehidupan bermasyarakat misalnya etnis yang menonjol, yaitu: Etnis Bali yang beragama Hindu dan beberpa Etnis keristen agama ini hidup rukun dan berdampingan, hampir tidak ada konflik yang 42
9 terjadi dikalangan masyarakat karena terjaganya rasa persaudaraan dan solidaritas yang erat saat ini. Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Desa Sudimara Menurut Agama. No Agama Jumlah orang Persentase(%) 1 Hindu ,18 2 Islam 2 0,16 3 Protestan 30 2,40 4 Katolik 2 0,16 5 Budha 0 0,0 Jumlah Sumber : Monografi Desa Sudimara Di wilayah sudimara terdapat 24 pura yang tercatat, 1 pura besar yaitu pura jagat ( Pura pan Balang Tamak) yang berada diantara tengah-tengah Desa sebagai pura desa.masyarakat sudimara menganut agama Hindu yang terbanyak orang, penganut agama Protestan sebanyak 29 orang, penganut agama Islam 2 orang, sedangkan katolik 2 orang saat ini tercatat masih mempertahankan kenyakinan mereka. Beberapa perbedaan agama yang bukan menjadi masalah buat masyarakat sudimara, mereka saling berbaur dan berdampingan untuk mengembangkan Desa Sudimara dimana sistem gotong-royong sangat erat masih 43
10 dipertahankan oleh masyarakat Desa Sudimara. Agama menjadi kewajiban bagi masyarakat Desa Sudimara yang memiliki perbedaan di setiap Desa yang diatur oleh kelihan Desa masing-masing dalam merayakan hari agama hindu dan upacara dalam pitra yadnya maupun manusia yadnya. 2.6 Organisasi Sosial Masyarakat Desa Sudimara Sumber daya pembangunan menjadi dasar-dasar perencanaan yang disusun oleh LMD dan LKMD. Sebagai wakil masyarakat di tingkat Desa serta berorientasi pada landasan Undang-undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusional dan GBHN sebagai landasan orpasioal, maka pembangunan yang bersifat terpadu dan berkesinambungan, dalam pelaksanaannya pembangunan tersebut tidak bisa terlepas dari sumber daya pembangunan Organisasi masyarakat terbentuk adanya perkumpulan yang berawal dari kecil untuk membentuk sebuah visi dan misi yang jelas dalam membangun masyarakatnya. Organisasi banyak yang melibatkan tokoh masyarakat yang mampu dan paham terhadap organisasi sehingga munculah tokoh pemimpin yang mengatur organisasi baik dalam bentuk kecil atau dalam bentuk besar.organisasi adalah sekelompok orang dalam suatu wadah untuk mewujudkan suatu tujuan bersama. Beberapa pengertian mengenai organisasi menurut para ahli diantaranya adalah sebagai berikut. Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama. Dalam arti manajemen organisasi memiliki beberapa pengertian yakni dalam arti badan dan dalam arti bagan,dalam arti badan organisasi memiliki arti sebagai kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan namun dalam 44
11 arti bagan organisasi memiliki arti sebagai gambaran sekematis tentang hubungan kerjasama dari orang yang melakukan hubungan demi mencapai tujuan. Tabel 2.5 Jumlah PKK di DesaSudimara No PKK (Desa sudimara) Jumlah (PKK) Prsentase (%) 1 Br.Yeh Gangga ,0 2 Br.Sudimaa Kelod 34 6,16 3 Br.Sudimara Kaja 25 4,54 4 Br.Cengolo ,36 5 Br.Klanganyar 43 7,81 6 Br.Celuk Kanginan 29 5,27 7 Br.Katimemes 19 3,45 8 Br.Jelae 24 4,36 Jumlah % Sumber: Monografi Desa Sudimara 2013 Berdasarkan data diatas tercatat bahwa sekian % dari jumlah penduduk 1494 jiwa yang tercatat 550 orang perempuan yang ikut dalam organisasi PKK yang dibentuk oleh masing-masing desa dalam visi dan misi yang jelas untuk meningkatakan kreatifitas perempuan yang ada di desa Sudimara. Partisipasi PKK dalam dalam pembangunan Desa khususnya di Desa Sudimara adalah sangat besar karena PKK membina masing-masing KK yang ada bekerja sama dengan kader Dasa wisma, dimana tiap-tiap kader harus menggarap beberapa kk binaan sehingga sesuai KK yang ada dapat dibina secara meratadan kontinyu karena pada perinsipnya pembangunan Desa bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluraga. Dengan demikian tujuan gerakan PKK adalah identik 45
12 dengan tujuan pembangunan nasional yang bersama-sama ingin mencapai atau menciptakan peningkatan kwalitas manusia untuk mencapai kesejahteraan yang lebih baik. 2.7 Kondisi Sosial BudayaDesa Sudimara Kebudayaan yang saat ini berkembang di Desa Sudimara yaitu tri baris saru guak ialah tarian yang di pentaskan pada saat upacara ngenteg linggih atau upacara piodalan di pura yang diartikan sebagai pengantar upacara atau upakara. Tarian ini sudah ada sejak tahun 1854 yang lalu. Masyarakat yang meneruskan tarian ini dari generasi ke generasi, yang diperbolehkan untuk mementaskan hanya laki-laki usia 16 tahun. Karena usia muda lah bisa memperlancarkan semua upacara tradisi tarian ini, dahulu kata masyarakat pernak orang yang sudah berkeluarga mementaskan tarian ini masyarakat pernah sakit sebagaian besar dikarenakan tarian baris saru kuak ini harus dipentaskan oleh anak muda. Hal ini yang menjadi tradisi tarian baris tersebut sampe saat ini masih dilakukan di Desa Jelai. Masyrakat Desa Sudimara tergolong masyarakat pertanian yang menjadi mata pencarihan hidup mereka dengan menggunakan sistem tani sembada. Sistem tani ini hanya digunakan pada saat musim tanam padi, sisitem ini mengerjakan dengan seksama dengan pemilik sawah disebelah sawah mereka untuk saling membantu disetiap tempek subak yang mereka miliki. Pertanian dengan sistem seksama ini lah yang membuat pertanian serentak untuk menggarap dalam waktu yang bersamaan. Dalam rangka pelaksanaan otonomi Desa adat dilengkapi dengan kekuasaan mengatur kehidupan warganya sehingga segala kepentingan dapat 46
13 dipertemukan dalam suasana yang menjamin rasa aman bagi setiap warganya. Mengenai kekuasaan Desa adat dapat dibedakan menjadi 3 macam kekuasaan, yaitu: Kekuasaan untuk menetapkan aturan-aturan yang mengikat seluruh warganya, guna menjaga kehidupan organisasi secara tertib dan tenteram. Kekuasaan ini diselenggarakan bersama dan disepakati dalam rapat desa (paruman/sangkepan), seperti upaya menjaga ketertiban, ketentraman, dan keamanan masyarakat. Mewujudkan hubungan yang harmonis antar sesama warga, dengan lingkungan alam dan dengan Tuhan Yang Maha Esa, sebagai perwujudan ajaran Trihita Karana. Kekuasaan untuk menyelenggarakan kehidupan organisasi yang bersifat keagamaan, sosial budaya, ekonomi dan hankam, seperti membina dan mengembangkan nilai-nilai agama Hindu, mengembangkan kebudayaa, memelihara dan melestarikan adat-istiadat yang hidup dan bermanfaat untuk pembangunan bangsa, mengembangkan ekonomi kerakyatan, memelihara kelestraian Kahyangan Tiga, mewujudkan pertahanan dan keamanan bersama dalam menghadapi kondisi tertentu. Kekuasaan untuk menyelesaikan sengketa, kasus atau konflik, karena berbagai hal seperti kepentingan yang bertentangan, tidakan yang menyimpang dari aturan yang telah ditetapkan, perbuatan yang menggangu ketertiban warga, dll., yang umumnya ditempuh melalui perdamaian maupun sanski adat. (I Made Widnyana, 1999: 4). Ketentuan-ketentuan ini yang menjadi dasar dasar ketentuan sosial budaya Desa Sudimara yang dibuat berdasarkan kesepakatan Desa dan masyarakat Sudimara. Perkembangan ini yang merubah pola pikir masyarakat 47
14 untuk maju dan berkembang untuk memajukan ekonomi masyarakat Desa dari perkembangan globalisasi. 2.8 Data Panduan Kunjungan Puskesmas Yang Ada Di Desa Sudimara. Pelayanan kesehatan masyarakat bahwa tercatat dalam jumlah angkaangka yang pernah memerikasakan dirinya ke puskesmas (pusat kesehatan masyarakat) sebagai bentuk dari pertolongan pertama sebelum dirujuk ke rumah sakit kota pada saat itu pembentukan kesehatan dalam penyuluhan yang disertai petugas rumah sakit untuk mendata kunjungannya.kurangnya minat dalam kunjungan puskesmas pembantu dikarenakan keterbatasan alat yang digunakan untuk penanganan dalam pertolongan pertama bagi, Balita, Dewasa, Lansia.bentuk dari dasar pertolongan pertama yang hanya sebagian di data dalam bentuk daftar yang tertera dibawah ini.berdasarkan data yang ada puskesmas Desa hanya menyedikan data mentah dari hasil pendataan dari tahun (2012/2013) 48
15 Tabel 2.6 Data Pemeriksaan Puskesmas Pembantu Nama dusun No Yang Ada Usia 0-1 Yang hamil Usia 2-3 Usia 4-5 Penyakit berat Usia 6-9 Usia Usia Penyakit ringan Usia Usia Jumlah jumlah Gambar : Sumber Demografi Puskesmas Desa Sudimara 2012/2013. Berdasarkan jumlah kunjungan yang memeriksakan diri ke puskesmas desa membatasi peralatan yang memadai untuk menangani pasien yang tidak kritis. Puskesmas Desa Sudimara Kecamatan Tabanan yang mampu melayani keterbatasan alat kesehatan dalam pertolongan pertama. Berdasarkan data yang di ambil dari puskesmas yang tercatat bahwa usia 2-3 tahun yang memiliki kunjungan terbanyak karena pemeriksaan ringan. Usia 2-3 tahun balita dalam permeriksaan imunisasi. 49
16 Tabel 2.7 Peralatan Yang Tercatat Di Puskesmas No Nama Barang Jumlah 1. IUD KIT 1 set 2. Doufler 1 buah 3. Timbangan bayi 1 buah 4. Timbangan dewasa 2 buah 5. HB salabi 1 set 6. Kulkas 1 buah 7. Obgin bad 2 buah Sumber : Demografi Barang Puskesmas Pembantu Dari tabel diatas terlihat bahwa sarana medis yang tersedia sangat terbatas dengan jumlah praktisi medis yang ada dipuskesmas pembantu. Sarana pembantu medis yang menjadi bagian dari keterbatasan alat medis sebagai pembantu dalam kesehatan rujukan ke pusat. Berdasarkan data yang ada untuk alat kontribusi kesehatan yang disedian pemerintah hanya terbatas persediaan. Maka dari itu beberapa data yang ada untuk alat kesehatan yang kirang memadai. Minimnya pegawe kesehatan yang bertugas sebagai pengawas serta satu bidan yang menjaga apabila ada pasien darurat atau Cuma periksa bisa bisa diterima, sedangkan terlalu parah akan dirujuk ke rumah sakit umum yang ada ditabanan. Keterbatasan pegawe kesehatan yang menjadi kendala masyarakat untuk berobat ke puskesmas, pelayanan juga kurang memadai serta obat-obtan terbatas. Alat kesehatan yang dibantu oleh pemerintah serta satu dokter praktek yang terkadang jarang berkunjung ke puskesmas Desa menjadi kurang efektif untuk warga masyarakat yang ingin berobat. Hal ini yang menjadi minimnya sosialisasi peran serta masyarakat berkurang terhadap kesehatan yang berakibat besar bagi remaja serta lingkungan kurang pemerhatian dari pemerintah. 50
BAB I PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI Revolusi Mental adalah Gerakan untuk rnengubah cara pikir, cara kerja, cara hidup dan sikap serta perilaku
BAB I PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI Revolusi Mental adalah Gerakan untuk rnengubah cara pikir, cara kerja, cara hidup dan sikap serta perilaku bangsa Indonesia yang mengacu nilai-nilai integritas, etos
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri dari pemukiman
50 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis Desa Gunung Batin Udik Luas wilayah Desa Gunung Batin Udik Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan
BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Letak dan Luas Wilayah Kelurahan Pagaruyung merupakan salah satu dari sekian banyak kelurahan yang ada dikecamatan Tapung yang terbentuk dari program Transmigrasi oleh
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah dan Geografis KelurahanMaharatu Desa Swamedyaialah desa yang berkecukupan dalam hal sumber daya alam dan sumber daya manusia. Dalam hal dana modal sehingga
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Letak geografis Kelurahan Way Urang dan Desa Hara Banjar Manis dapat dilihat pada tabel berikut:
Lebih terperinciBAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas
BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH A. Keadaan Geografis Desa Sokaraja Tengah terletak di wilayah kerja Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas. Desa Sokaraja Tengah terdiri dari 2 Dusun, 7 RW,
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI
33 BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI 4.1 Lokasi dan Keadaan Wilayah Kelurahan Beji adalah sebuah kelurahan diantara enam kelurahan yang terdapat di Kecamatan Beji Kota Depok. Kelurahan Beji terbentuk
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM KELURAHAN LANGKAPURA. Pada abad ke 18 jauh sebelum Indonesia merdeka tepatnya sekitar tahun 1823
IV. GAMBARAN UMUM KELURAHAN LANGKAPURA A. Sejarah Singkat Kelurahan Langkapura Pada abad ke 18 jauh sebelum Indonesia merdeka tepatnya sekitar tahun 1823 kelompok-kelompok suku yang berasal dari suku Lampung
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki
65 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wialayah Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan yang berlokasi pada dua Desa yaitu Desa Bumi Restu dan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM
35 BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Kondisi Geografis Desa Tegal merupakan salah satu desa dari 8 desa lainnya yang terletak di Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor. Secara wilayah, Desa Tegal memiliki luas sekitar
Lebih terperinciBAB II PROFIL WILAYAH. acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN
BAB II PROFIL WILAYAH A. Kondisi Wilayah Survei sangat perlu dilakukan sebelum penerjunan ke lokasi KKN sebagai acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN belangsung, sehingga
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara administratif Desa Restu Rahayu berada dalam wilayah Kecamatan
IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Restu Rahayu Secara administratif Desa Restu Rahayu berada dalam wilayah Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur. Wilayah Kecamatan Raman Utara memiliki
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. Desa Talang Bojong pada dewasa ini termasuk wilayah teritorial
52 IV. GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Lokasi Desa 1. Letak Geografis Desa Talang Bojong pada dewasa ini termasuk wilayah teritorial administratif pemerintah wilayah Kecamatan Kotabumi Kota. Desa Talang
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di
BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN II. 1 Deskripsi Desa Muliorejo Desa Muliorejo merupakan salah satu desa / kelurahan yang berada di Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUIAN 1.1 Analisis Situasi Letak Geografis
BAB 1 PENDAHULUIAN 1.1 Analisis Situasi 1.1.1 Letak Geografis Desa Bangli adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Secara Demografi, Desa Bangli merupakan
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) di Kota Bandar Lampung
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) di Kota Bandar Lampung 1. Latar Belakang Berdirinya PPMK Krisis ekonomi yang berkepanjangan pasca tahun
Lebih terperinciBAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK
25 BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK A. Kondisi Geografis Desa Klampok Secara geografis letak wilayah Desa Klampok khususnya sangatlah strategis dan menguntungkan karena berada pada perbatasan
Lebih terperinciBAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda
31 BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR A. Sejarah Desa Sempor Pada jaman dahulu kala ada dua orang putra Eyang Kebrok, namanya belum diketahui mendapat perintah untuk membuat sungai. Putra yang tua membuat
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Sejarah singkat desa Kalimbukuni Desa Kalimbukuni adalah salah satu desa yang terbentuk pada Tahun 1958, yang terletak di kecamatan kota Waikabubak, Kabupaten
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUIAN 1.1 Analisis Situasi Letak Geografis
BAB 1 PENDAHULUIAN 1.1 Analisis Situasi 1.1.1 Letak Geografis Desa Batannyuh adalah salah satu desa yang terletak di kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Secara Demografi, Desa Batannyuh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR. orang jawa yang masuk dalam Wilayah Wali Tebing Tinggi. Setelah itu
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR A. Letak Dan Sejarah Geografis Pada tahun 1923 Jepang masuk yang diberi kekuasaan oleh Raja Siak untuk membuka lahan perkebunan karet dan sawit yang
Lebih terperinciBAB II PROFIL DESA KASIKAN. Propinsi. Desa Kasikan merupakan desa paling ujung sebelum Desa Talang
BAB II PROFIL DESA KASIKAN A. Kondisi Geografi dan Demokrafi Desa kasikan adalah salah satu desa diantara beberapa desa yang terletak di Kecamatan Tapung Hulu lebih kurang 35 Km dari pusat kecamatan lebih
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI KOTA SURAKARTA
BAB II DESKRIPSI KOTA SURAKARTA A. Kondisi Geografi Surakarta merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang menunjang kota-kota besar seperti Semarang maupun Yogyakarta. Letaknya yang strategis dan berpotensi
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Desa Lebih terletak di Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali dengan luas wilayah 205 Ha. Desa Lebih termasuk daerah dataran rendah dengan ketinggian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. : Desa Sesandan dan Wanasari.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Analisis situai dari pelaksanaan program KKN PPM periode 2016 di Desa Tunjuk Kecamatan Tabanan Kabupaten Tabanan adalah sebagai berikut. 1.1.1 Letak Geografis Desa
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan adalah di Desa Kampung Panjang.
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Penelitian yang penulis lakukan adalah di Desa Kampung Panjang. Desa Kampung Panjang adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Kampar Utara
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kecamatan yang baru dimekarkan dari kecamatan induknya yaitu Kecamatan
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Pulau Pisang terdiri atas 6 pekon yakni Pekon Pasar, Labuhan, Sukadana, Pekon Lok,Bandar Dalam dan Sukamarga. Pulau Pisang merupakan kecamatan yang
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota Pekanbaru yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. a. Jumlah Kepala Keluarga (KK) : 633 KK b. Jumlah KK miskin : 196 KK
BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Pandowan merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa Pandowan terdiri dari empat pedukuhan,
Lebih terperinciRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA Dalam mengemban amanat masyarakat desa, pemerintah desa melakukan upaya terencana dan terprogram yang tersusun dalam dokumen perencanaan desa baik RPJMD maupun
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH KAJIAN. di Kota Pekanbaru dan merupakan Kecamatan tertua di Kota Pekanbaru dengan
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH KAJIAN 4.1. Gambaran Umum Daerah Kajian 4.1.1. Keadaan Geografis Kecamatan Pekanbaru Kota merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kota Pekanbaru dan merupakan Kecamatan tertua
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Lebuh Dalem merupakan Desa yang terdapat di Kecamatan Menggala
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Desa Lebuh Dalem Desa Lebuh Dalem merupakan Desa yang terdapat di Kecamatan Menggala Timur yang merupakan kecamatan pemekaran dari sebagian
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Bukit Intan Makmur Bukit intan makmur adalah salah satu Desa di Kecamatan Kunto Darussalam Kabupaten Rokan Hulu adalah Exs Trans Pir Sungai Intan
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan
18 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Keadaan Geografis Kelurahan Lubuk Gaung adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai Provinsi Riau. Kelurahan Lubuk
Lebih terperinciBAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN
BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN 5.1. LATAR BELAKANG DESA KESUMA Kawasan penelitian yang ditetapkan ialah Desa Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Desa ini berada pada
Lebih terperinciKondisi Fisik. KKN- PPM XIII Desa Bebandem 2016 Page 1
I. PENDAHULUAN 1.1 Tema Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Potensi Desa untuk Mewujudkan Desa Bebandem yang BERSEMI (Bersih, Sehat,Mandiri dan Terintegrasi) 1.2 Lokasi Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan
Lebih terperinciBAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten
BAB II KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, yang terdapat komunitas Islam Aboge merupakan ajaran Islam
Lebih terperinciKONDISI UMUM WILAYAH STUDI
Ba b 3 KONDISI UMUM WILAYAH STUDI 3.1. Kecamatan Kuala Kampar 3.1.1. Administrasi Kecamatan Kuala Kampar terbentang seluas 1.000,39 km 2. Secara administrasi wilayah Kecamatan Kuala Kampar berbatasan dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mempunyai cara-cara hidup atau kebudayaan ada di dalamnya. Hal
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai sebuah negara yang besar berdiri dalam sebuah kemajemukan komunitas. Beranekaragam suku bangsa, ras, agama, dan budaya yang masingmasing mempunyai
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT DESA PENANGGUNGAN KECAMATAN WANAYASA KABUPATEN BANJARNEGARA. daerahnya sejuk dan sangat berpotensial.
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT DESA PENANGGUNGAN KECAMATAN WANAYASA KABUPATEN BANJARNEGARA A. Keadaan Geografi Wanayasa merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, terletak
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program wajib belajar sembilan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Semua data yang telah berhasil dikumpulkan oleh peneliti selama melakukan penelitian akan disajikan pada bab ini. Data tersebut merupakan data tentang partisipasi
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM DESA MULYA AGUNG. Desa Mulya Agung secara geografis terletak di Kecamatan Lalan
BAB III GAMBARAN UMUM DESA MULYA AGUNG A. Letak dan Sejarah Desa. Letak Desa Desa Mulya Agung secara geografis terletak di Kecamatan Lalan Kabupaten Musi Banyuasin Propinsi Sumatea Selatan. Luas areal
Lebih terperinciLAPORAN. KEGIATAN BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG MASYARAKAT (BBGRM) Ke XIV TEMA
LAPORAN KEGIATAN BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG MASYARAKAT (BBGRM) Ke XIV TEMA DENGAN BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG MASYARAKAT, KITA TINGKATKAN PERAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN MENUJU MASYARAKAT MANDIRI DAN SEJAHTERA
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DESA TANJUNGSARI
BAB IV GAMBARAN UMUM DESA TANJUNGSARI 4.1 Profil Desa Tanjungsari 4.1.1 Letak Geografis Desa Tanjungsari Desa Tanjungsari merupakan salah satu dari delapan Desa yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Sukaresik,
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. 4.1 Profil Kabupaten Karimun dan Kecamatan Karimun Gambaran Umum Geografis Kabupaten Karimun
BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN 4.1 Profil Kabupaten Karimun dan Kecamatan Karimun 4.1.1 Gambaran Umum Geografis Kabupaten Karimun Kabupaten Karimun secara astronomis terbentang antara koordinat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM LOKASI KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU sampai dengan berakhir periode masa jabatannya yaitu pada tanggal 02
19 BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU A. Letak Geografis dan Demografis Sejarah Kelurahan Sail Kecamatan Tenayan Raya yaitu berdiri diawali dengan adanya kepala
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Berdirinya Kelurahan Sail Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di bawah kecamatan, dalam konteks merupakan wilayah kerja lurah sebagai
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Sungai Kampar dan mempunyai luas wilayah kurang lebih ha/m 2.
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Luas dan Batas Wilayah Desa sungai tonang merupakan daerah dataran tinggi yang dialiri Air Sungai Kampar dan mempunyai luas wilayah kurang lebih 10.250.000 ha/m
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Desa Karta. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah nama sebuah Desa yang terletak
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM Gambaran Umum Kecamatan Batang Cenaku. Kecamatan Batang Cenaku memiliki luas daerah sebesar 634,43 Km
BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Kecamatan Batang Cenaku Kecamatan Batang Cenaku memiliki luas daerah sebesar 634,43 Km yang terdiri dari 20 Desa/Kelurahan yaitu Talang Bersemi, Talang Mulya, Anak
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
24 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Keadaan Wilayah dan Potensi Sumber daya Alam Desa Cikarawang adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan luas wilayah 2.27
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Perawang Barat maju pesat dalam pembangunan maupun perekonomian, hal ini didukung
BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Geografis dan Demografis Sejarah Desa Perawang Barat adalah salah satu Desa hasil dari pemekaran dari Desa Induk yaitu Desa Tualang berdasarkan peraturan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK. Sungai Apit Kabupaten Siak yang memiliki luas daerah 300 Ha.
BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK A. Letak Geografis dan Demografis 1. Geografis Desa Teluk Batil merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Sungai Apit
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir. Ratu Ilir terdiri dari 7 (tujuh) dusun. Ketujuh dusun tersebut ialah :
IV. GAMBARAN UMUM A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir 1. Lokasi Kelurahan Tanjung Ratu Ilir Kelurahan Tanjung Ratu Ilir merupakan salah satu kelurahan yang ada di kecamatan Way Pengubuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dusun Dermojurang, Seloharjo, Pundong, Bantul, Yogyakarta. Mahasiswa
BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode LXI Divisi XIV Kelompok C Unit 3 Universitas Ahmad Dahlan tahun akademik 2016/2017, berlokasi di Dusun, Seloharjo, Pundong,
Lebih terperinciPROFIL PUSKESMAS II DENPASAR UTARA
PROFIL PUSKESMAS II DENPASAR UTARA GAMBARAN UMUM 1. Geografi A.Batas Wilayah Puskesmas II Denpasar Utara terletak di pusat Kota Denpasar, yaitu Jalan Gunung Agung Gang II Nomor 8 Denpasar. Selain Puskesmas
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MAJENE
PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJENE, Menimbang
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR
BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR 4.1 Gambaran Umum Desa 4.1.1 Kondisi Fisik, Sarana dan Prasarana Desa Cihideung Ilir merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Sejarah Desa Sugau Nama desa secara administrasi disebut desa Sugau, masyarakat sering menyebut desa ini dengan nama Simpang Durin Pitu. Simpang Durin Pitu dibuat
Lebih terperinciB. Kondisi Demografi. Usia (tahun) Jumlah (orang) No keatas 2.724
A. Kondisi Geografi Sebelah Utara : Kelurahan Pisang Candi Kecamatan Sukun dan Kelurahan Bareng Kecamatan Klojen Sebelah Timur : Kelurahan Sukun Kecamatan Sukun Sebelah Selatan : Kelurahan Bandungrejosari
Lebih terperinciBAB III PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI
BAB III PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dalam kehidupan sosial bermasyarakat, keadaan suatu
Lebih terperinciBAB II PROFIL WILAYAH. Deskripsi wilayah disusun berdasarkan hasil survei lapangan dan. pendapat, maupun diskusi dengan tokoh masyarakat di Kampung
BAB II PROFIL WILAYAH A. Deskripsi Wilayah Deskripsi wilayah disusun berdasarkan hasil survei lapangan dan pengamatan yang dilakukan di lokasi KKN, baik melalui wawancara, curah pendapat, maupun diskusi
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 23 TAHUN 2007 T E N T A N G LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Ogan
Lebih terperinciPEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN
PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BINTAN, Menimbang:
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. RT dengan jumlah penduduk jiwa yang terdiri dari kepala
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa Kasikan Desa Kasikan berada di Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar yang mempunyai luas 22.700 ha yang terdiri dari 4 dusun dan 11 RW dan
Lebih terperinciBAB II PROFIL LOKASI PENELITIAN
BAB II PROFIL LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Desa Tapung Lestari adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten kampar yang menurut beberapa tokoh masyarakat Desa Tapung Lestari dikenal
Lebih terperinciKEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Kebonagung merupakan salah satu dari 8 (delapan) desa yang
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis 1. Keadaan topografi dan letak wilayah Desa Kebonagung merupakan salah satu dari 8 (delapan) desa yang terdapat di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Susukan merupakan salah satu Kecamatan yang berada di
BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Kecamatan Susukan merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Kecamatan ini berada di lereng gunung Merbabu. Kecamatan Susukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia diselenggarakan melalui tiga jalur, yaitu formal, informal dan non formal. Pendidikan informal merupakan kegiatan pembelajaran di luar
Lebih terperinciV. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU
V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU Wilayah Kabupaten Indramayu terletak pada posisi geografis 107 o 52 sampai 108 o 36 Bujur Timur (BT) dan 6 o 15 sampai
Lebih terperinciBAB II DESA BERINGIN JAYA. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Suka Damai. d. Sebelah timur berbatasan dengan /Kecamatan Sentajo Raya 1
BAB II DESA BERINGIN JAYA A. Geografis Desa Beringin Jaya secara geografis terletak di Kecamatan Singingi Hilir Kabupaten Kuantan Singingi, dengan luas daerah 35 km 2. Desa Beringin Jaya berbatasan langsung
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah
10 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Kesuma Nama Kesuma dulunya namanya adalah Kalam Pasir yang dulunya terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah berkunjung
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA
PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang
Lebih terperinciBAB III PRAKTIK HIBAH SEBAGAI CARA PEMBAGIAN HARTA WARISAN DI DESA SRIWULAN KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL
BAB III PRAKTIK HIBAH SEBAGAI CARA PEMBAGIAN HARTA WARISAN DI DESA SRIWULAN KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL A. Monografi dan Demografi Desa Sriwulan Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal 1. Monografi
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN JUAL BELI BARANG REKONDISI DI DESA SIDOHARJO DUSUN TUMPAK MOJOKERTO
BAB III PELAKSANAAN JUAL BELI BARANG REKONDISI DI DESA SIDOHARJO DUSUN TUMPAK MOJOKERTO A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dalam kehidupan sosial bermasyarakat, keadaan suatu wilayah sangat berpengaruh
Lebih terperinciBAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar 389
BAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN 1988 2.1. Kondisi Geografis Desa Namo Rambe merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar
Lebih terperinciHimpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 03 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi
23 PROFIL DESA Pada bab ini akan diuraikan mengenai profil lokasi penelitian, yang pertama mengenai profil Kelurahan Loji dan yang kedua mengenai profil Kelurahan Situ Gede. Penjelasan profil masingmasing
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN
BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN A. Deskripsi Umum tentang Desa Kepudibener 1. Letak Geografis Desa Kepudibener merupakan satu desa yang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 97 ayat (1) Peraturan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM KONDISI MASYARAKAT DESA GEDANGAN. Arteri Sekunder (jalan provinsi) yang cukup startegis membujur arah Utara-
BAB IV GAMBARAN UMUM KONDISI MASYARAKAT A. Tapak Kilas Desa Gedangan DESA GEDANGAN Desa Gedangan adalah desa yang terletak di Kecamatan Gedangan Kabupaten Sidoarjo. Secara geografis Desa Gedangan berada
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. namun berkat ketekunan dan kemauan keras dari penduduk yang datang dari Jawa ke
48 IV. GAMBARAN UMUM A. Sejarah Desa Gayau Sakti Seperti desa-desa transmigrasi lainnya di daerah Lampung khususnya Lampung Tengah, maka Desa Gayau Sakti pada awal mulanya juga merupakan hutan belukar,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Riau. Kecamatan ini meliputi beberapa Kelurahan atau Desa dengan luas wilayah
BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN II. 1. Geografis Desa Khaiti Kecamatan Rambah Tengah Barat, Kabupaten Rokan Hulu merupakan salah satu Kecamatan yang terdapat di Kabupaten Rokan Hulu Propinsi Riau.
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2008 NOMOR 4
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2008 NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA Menimbang Mengingat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pada tanggal 24 juli tahun Kecamatan Tasik Putri Puyu berasal dari
BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Kecamatan Tasik Putri Puyu Kecamatan Tasik Putri Puyu merupakan Kecamatan yang dibentuk pada tanggal 24 juli tahun 2012. Kecamatan Tasik Putri Puyu berasal
Lebih terperinciBAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran umum penelitian yang
4 BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran umum penelitian yang meliputi lokasi penelitian dan aktivitas orang lanjut usia di kelurahan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dikenal karena keberadaan Desa Gobah berada diantara Sungai Kampar dan
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Gobah Desa Gobah adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar ini yang menurut beberapa tokoh masyarakat Desa Gobah dikenal karena
Lebih terperincihttps://rotendaokab.bps.go.id
STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE SELATAN 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE SELATAN 2016 ISSN : No. Publikasi: 5314.1617 Katalog BPS : 1101002.5314041 Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : iv
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan
77 IV. GAMBARAN UMUM A. Keadaan Umum Kecamatan Bumi Waras 1. Keadaan Umum Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012,
Lebih terperinciSyarifah Maihani Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Almuslim
50-54 PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM UPAYA MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN DAN PENDIDIKAN BAGI KELUARGA SANGAT MISKIN (KSM) DI DESA PAYA CUT KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN Syarifah Maihani
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TENTANG DESA OLAK KECAMATAN SUNGAI MANDAU KABUPATEN SIAK
12 BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG DESA OLAK KECAMATAN SUNGAI MANDAU KABUPATEN SIAK A. Kondisi Geografis Desa Olak merupakan salah satu daerah integral yang terletak di Kecamatan Sungai Mandau Kabupaten Siak
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.060 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan
Lebih terperinciBAB II DISKRIPSI OBJEK PENELITIAN
BAB II DISKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Temanggung 1. Kondisi Geografis Provinsi Jawa Tengah mempunyai dua puluh sembilan kabupaten dan enam kotamadya, salah satu kabupaten tersebut
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat
28 BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI A. Sejarah Singkat Kelurahan Way Dadi Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat berbatasan dengan wilayah Bandar Lampung maka pada
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang
38 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pesawaran 1. Keadaan Geografis Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2007 dan diresmikan
Lebih terperinciPERATURAN DESA DAWAN KLOD NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG
PERATURAN DESA DAWAN KLOD NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA-LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAWAN KLOD, KECAMATAN DAWAN KABUPATEN KLUNGKUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERBEKEL DESA
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN
1 PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TUBAN, Menimbang : a.
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Menimbang : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA / KELURAHAN DALAM KABUPATEN TANJUNG JABUNG
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Trimulyo Mataram telah terbentuk sejak tanggal 21 Juni Penduduk
47 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Desa Trimulyo Mataram telah terbentuk sejak tanggal 21 Juni 1962. Penduduk Desa ini terdiri dari dua kelompok masyarakat yang merupakan pendatang dari Pulau Jawa
Lebih terperinci