SKRIPSI. Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat dengan peminatan Epidemiologi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SKRIPSI. Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat dengan peminatan Epidemiologi"

Transkripsi

1 FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BAYI USIA 0-6 BULAN PADA IBU BEKERJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGEMPLAK SIMONGAN SEMARANG SKRIPSI Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat dengan peminatan Epidemiologi STEFANI BELINDA KARTIKA DEWI NIM. D PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2015

2 FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BAYI USIA 0-6 BULAN PADA IBU BEKERJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGEMPLAK SIMONGAN SEMARANG SKRIPSI Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat dengan peminatan Epidemiologi STEFANI BELINDA KARTIKA DEWI NIM. D PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2015

3 2015 Hak Cipta Skripsi Ada Pada Penulis

4

5

6

7 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur (Filipi 4:6) Skripsi ini saya persembahkan untuk : Tuhan Yesus Kristus, yang selalu memberikan berkat dan mujizat yang luar biasa tak terhingga dalam hidupku, Papa Theodorus Singgih Wahyono dan mama Maria Magdalena Eny Suparida tercinta yang senantiasa selalu mendoakan, membimbing, dan mengarahkan sampai Linda bisa menyelesaikan skripsi ini sampai akhir, Kakakku, Mbak Ita yang tidak pernah menanggapi curhatanku, Adikku, Beni yang sudah mau rela menghabiskan waktunya untuk mengantarkan dan menemani saat penelitian, Sahabatku Karisma, yang selalu memberi motivasi seperti Bapak Mario Teguh *Golden Ways*, dan Sahabat-sahabatku yang paling gila, Bella Sovira, Annisa Rosdiana Rachmawati, Laurensia Juli, yang selalu membuat aku tertawa saat sudah mulai butuh hiburan. Terimakasih sudah mau mendengarkan keluhan-keluhanku setiap hari, GOD BLESS

8 RIWAYAT HIDUP Nama : Stefani Belinda Kartika Dewi Tempat, tanggal lahir : Semarang, 20 Oktober 1993 Jenis Kelamin Agama Alamat : Perempuan : Katholik : Jalan Karonsih Timur V/119 Semarang Riwayat Pendidikan : 1. SD Negeri Citarum 02 Semarang, SMP Negeri 1 Semarang, SMA Negeri 6 Semarang, Lulus dari Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang tahun 2015

9 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena atas berkat dan bimbingan-nya, penulisan skripsi berjudul Faktor yang Berhubungan dengan Praktik Pemberian ASI Eksklusif Bayi Usia 0-6 Bulan Pada Ibu Bekerja di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang ini dapat diselesaikan sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat. Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan juga kepada : 1. Dr. dr. Sri Andarini Indreswari, M.Kes, sebagai Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 2. Suharyo, M.Kes, sebagai Ketua Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 3. dr. Zaenal Sugiyanto, M.Kes, sebagai Ketua Peminatan Epidemiologi Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 4. Kriswiharsi Kun Saptorini, S.KM, M.Kes, sebagai dosen pembimbing yang telah banyak membantu penyusunan skripsi. 5. Dinas Kesehatan Kota Semarang, yang telah membantu dalam pembuatan surat ijin survei awal, pengambilan data dan penelitian. 6. Petugas Posyandu Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang, yang sudah membantu peneliti dalam proses penelitian. 7. Teman-teman epid kece, Juli, Ayu, Alin, Vindi, April, Ika, Yuninda, Arum, Rani, Umu, Endah, Ovi, Tazkiya, Kak Lesly, Didi, Lubabul, Kukuh, Ina, Mbak Saski.

10 8. Semua pihak yang sudah membantu penyusunan proses skripsi hingga selesai. Penulis merasa dalam penyususnan skripsi ini sangat jauh dari sempurna, sehingga diharapkan saran dan kritik yang membangun untuk penyususnan skripsi ini. Dan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Terima kasih. Semarang, 26 Februari 2015 Penulis

11 PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2014 STEFANI BELINDA KARTIKA DEWI ABSTRAK FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BAYI USIA 0-6 BULAN PADA IBU BEKERJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGEMPLAK SIMONGAN SEMARANG xxi + 68 Halaman + 24 Tabel + 2 Gambar + 6 Lampiran Indikator utama derajat kesehatan masyarakat adalah angka kematian bayi (AKB) yang dipengaruhi oleh faktor gizi. Gizi untuk bayi yang paling sempurna dan paling murah bagi bayi adalah Air Susu Ibu (ASI). Di Kota Semarang, Puskesmas Ngemplak Simongan merupakan salah satu puskesmas dengan jumlah bayi usia 0-6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif yang masih rendah setiap tahunnya. Tahun 2011 sebesar 16,5%, tahun 2012 sebesar 14,5%, tahun 2013 sebesar 15,2%, dan tahun 2014 sebesar 12,3%. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor yang berhubungan dengan praktik pemberian ASI Eksklusif bayi usia 0-6 bulan pada ibu bekerja di wilayah kerja Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua ibu bekerja yang memiliki anak usia 0-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang sebanyak 53 ibu. Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling dengan teknik accidental sampling dengan besar sampel yang diambil adalah 47 ibu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 53,2% ibu sudah baik dalam menerapkan praktik pemberian ASI Eksklusif. Tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu (p-value=0,526), pelayanan konseling laktasi (p-value = 0,491), dukungan petugas kesehatan (p-value = 0,989), dukungan keluarga (p-value = 0,123), dukungan tempat kerja (p-value = 0,202), dan faktor psikologis ibu (p-value = 0,184) dengan praktik pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang. Disarankan bagi petugas kesehatan agar mengajak ibu untuk mengikuti pelayanan konseling laktasi di puskesmas. Bagi tempat kerja sebaiknya memiliki fasilitas khusus untuk ibu memompa ASI. Serta bagi ibu agar menambah pengetahuannya terkait ASI Eksklusif. Kata kunci : ASI Eksklusif, Praktik, Ibu bekerja, Bayi usia 0-6 bulan Kepustakaan : 36 pustaka,

12 UNDERGRADUATE PROGRAM OF PUBLIC HEALTH FACULTY OF HEALTH SCIENCES DIAN NUSWANTORO UNIVERSITY SEMARANG 2015 STEFANI BELINDA KARTIKA DEWI ABSTRACT FACTORS RELATED TO THE PRACTICE OF EXCLUSIVE BREASTFEEDING IN 0-6 MONTHS INFANTS AMONG WOMEN WORKING IN WORK AREA OF NGEMPLAK SIMONGAN PRIMARY HEALTH CENTER SEMARANG xxi + 68 Pages + 24 Tables + 2 Figures + 6 Appendices The main indicator of public health is the infant mortality rate (IMR) are influenced by nutritional factors. Nutrition for babies most perfect and most inexpensive for babies is breastfeeding. In Semarang, PHC of Ngemplak Simongan is one health center with a number of infants aged 0-6 months who received exclusive breastfeeding is still low annually. In 2011 amounted to 16.5%, in %, 15.2% in 2013, and in 2014 amounted to 12.3%. The purpose of this study was to analyze factors associated with the practice of exclusive breastfeeding of infants aged 0-6 months among women working in PHC Ngemplak Simongan Area Semarang. This type of study was a quantitative research method and cross sectional approach. The study population was all working mothers who have children aged 0-6 months in PHC Ngemplak Simongan Semarang as much as 53 mothers. The sampling method used in this study was probability sampling with accidental sampling technique with the required sample size were 47 mothers. The results showed that 53.2% of mothers had both in implementing practice exclusive breastfeeding. There was no significant relationship between maternal knowledge (p-value = 0.526), lactation counseling services (p-value = 0.491), the support of health care workers (p-value = 0.989), family support (p-value = 0.123), support the workplace (p-value = 0.202), and maternal psychological factors (pvalue = 0.184) with the practice of exclusive breastfeeding in PHC Ngemplak Simongan Semarang. Suggested for health officials to encourage mothers to follow lactation counseling services in health centers. For the workplace should have special facilities for mothers to pump breast milk. And for women to increase their knowledge related to exclusive breastfeeding. Keywords : Exclusive breastfeeding, Practice, working mother, Baby aged 0-6 months References : 36,

13 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN HAK CIPTA... iii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iv HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... v HALAMAN PENGESAHAN... vi HALAMAN PERSEMBAHAN... vii RIWAYAT HIDUP... viii KATA PENGANTAR... ix ABSTRAK... xi DAFTAR ISI... xiii DAFTAR TABEL... xvi DAFTAR GAMBAR... xix DAFTAR LAMPIRAN... xx DAFTAR SINGKATAN... xxi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Perumusan Masalah... 4 C. Tujuan Penelitian... 5 D. Manfaat Penelitian... 6 E. Keaslian Penelitian... 7 F. Lingkup Penelitian... 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Praktik Menyusui ASI Eksklusif... 10

14 B. Kerangka Teori BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep B. Hipotesis C. Jenis Penelitian D. Variabel Penelitian E. Definisi Operasional F. Populasi dan Sampel G. Pengumpulan Data H. Pengolahan Data I. Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Lokasi Penelitian B. Analisis Univariat C. Analisis Bivariat D. Keterbatasan Penelitian BAB V PEMBAHASAN A. Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Praktik Pemberian ASI Eksklusif B. Hubungan Pelayanan Konseling Laktasi dengan Praktik Pemberian ASI Eksklusif C. Hubungan Dukungan Petugas Kesehatan di Puskesmas Ngemplak Simongan dengan Praktik Pemberian ASI Eksklusif D. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Praktik Pemberian ASI Eksklusif... 60

15 E. Hubungan Dukungan Tempat Kerja dengan Praktik Pemberian ASI Eksklusif F. Hubungan Faktor Psikologis dengan Praktik Pemberian ASI Eksklusif BAB VI SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA... 66

16 DAFTAR TABEL Tabel Judul Tabel Halaman 1.1 Keaslian Penelitian Distribusi Frekuensi Pekerjaan Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang Distribusi Frekuensi Kelurahan Tempat Tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang Distribusi Frekuensi Usia Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang Distribusi Frekuensi Pertanyaan Pengetahuan Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang Distribusi Frekuensi Pelayanan Konseling Laktasi di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang Distribusi Frekuensi Pertanyaan Pelayanan Konseling Laktasi di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang Distribusi Frekuensi Dukungan Petugas di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang Distribusi Frekuensi Pertanyaan Dukungan Petugas di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang... 48

17 4.11 Distribusi Frekuensi Pertanyaan Dukungan Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang Distribusi Frekuensi Dukungan Tempat Kerja di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang Distribusi Frekuensi Pertanyaan Dukungan Tempat Kerja di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang Distribusi Frekuensi Faktor Psikologis di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang Distribusi Frekuensi Pertanyaan Faktor Psikologis di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang Distribusi Frekuensi Praktik Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang Distribusi Frekuensi Pertanyaan Praktik Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Praktik Pemberian ASI Eksklusif Hubungan Pelayanan Konseling Laktasi dengan Praktik Pemberian ASI Eksklusif Hubungan Dukungan Petugas Kesehatan di Puskesmas Ngemplak Simongan dengan Praktik Pemberian ASI Eksklusif Hubungan Dukungan Keluarga dengan Praktik Pemberian ASI Eksklusif Hubungan Dukungan Tempat Kerja dengan Praktik Pemberian ASI Eksklusif... 54

18 4.23 Hubungan Faktor Psikologis dengan Praktik Pemberian ASI Eksklusif... 55

19 DAFTAR GAMBAR Gambar Judul Gambar Halaman 2.1 Kerangka Teori Kerangka Konsep... 26

20 DAFTAR LAMPIRAN 1. Instrumen Penelitian 2. Hasil Output SPSS 3. Surat Survei Awal 1 4. Surat Survei Awal 2 5. Surat Ijin Penelitian 6. Dokumentasi

21 DAFTAR SINGKATAN ASI SDM PHC PASI : Air Susu Ibu : Sumber Daya Manusia : Public Health Center : Pengganti Air Susu Ibu

22 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indikator utama derajat kesehatan masyarakat adalah angka kematian bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR). Dari hasil penelitian yang ada, angka kematian bayi ini tidak berdiri sendiri, melainkan terkait dengan faktor-faktor lain, terutama gizi. Kekurangan zat-zat gizi pada makanan bayi dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan. Di samping itu, bayi menjadi lebih rentan terhadap penyakit infeksi dan selanjutnya bahkan dapat mengakibatkan kematian bayi tersebut. Oleh karena itu pemenuhan kebutuhan gizi bayi sangat perlu mendapat perhatian yang serius. Gizi untuk bayi yang paling sempurna dan paling murah bagi bayi adalah Air Susu Ibu (ASI). Manfaat ASI ini sudah tidak dapat diragukan lagi dan pemerintah juga telah menggalakkan pemberian ASI secara eksklusif. 1 Angka Kematian Bayi di Provinsi Jawa Tengah tahun 2010 adalah sebesar 10,62 per kelahiran hidup. Pada tahun 2011 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya menjadi sebesar 10,34 per kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 meningkat dari tahun sebelumnya menjadi 10,75 per kelahiran hidup. Dan kembali mengalami penurunan pada tahun 2013 menjadi sebesar 10,41 per kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan target Millenium Development Goal s (MDG s) ke-4 tahun 2015

23 sebesar 17 per kelahiran hidup, maka Angka Kematian Bayi di Provinsi Jawa Tengah dari tahun 2010 sampai 2013 sudah cukup baik karena melampaui target. 2 Angka Kematian Bayi di Kota Semarang tahun 2010 adalah sebanyak 433 bayi dari kelahiran hidup (16,8 per kelahiran hidup). Tahun 2011 Angka Kematian Bayi di Kota Semarang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya menjadi sebanyak 314 bayi dari kelahiran hidup (12,1 per kelahiran hidup). Angka Kematian Bayi di Kota Semarang kembali mengalami penurunan pada tahun 2012, dengan jumlah sebanyak 118 bayi dari kelahiran hidup (4,2 per kelahiran hidup). Namun, Angka Kematian Bayi di Kota Semarang mengalami peningkatan pada tahun 2013 menjadi sebanyak 251 bayi dari kelahiran hidup (9,4 per kelahiran hidup). Angka Kematian Bayi yang terjadi di Kota Semarang sudah dibawah target Millenium Development Goal s (MDG s) tahun 2015 yaitu sebesar 23 per kelahiran hidup. 3 Faktor gizi sangat mempengaruhi angka kematian bayi dan kejadian penyakit pada bayi, khususnya pada bayi usia 0-6 bulan. Pada anak usia 0-6 bulan adalah usia dimana anak hanya mendapat asupan makanan dari Air Susu Ibu (ASI) saja. Cakupan pemberian ASI Eksklusif di Provinsi Jawa Tengah tahun 2010 sebesar 37,18%. Pada tahun 2011, cakupan pemberian ASI Eksklusif meningkat menjadi 45,18%. Namun, pada tahun 2012 cakupan pemberian ASI Eksklusif mengalami penurunan dari tahun sebelumnya menjadi sebesar 25,6%. Dan pada tahun 2013, cakupan pemberian ASI

24 Eksklusif mengalami peningkatan cukup drastis menjadi sebesar 52,99%. 2 Cakupan pemberian ASI Eksklusif di Kota Semarang tahun 2010 hanya 20,1% dari bayi usia 0-6 bulan. Pada tahun 2011, cakupan pemberian ASI Eksklusif meningkat menjadi 24,2% dari bayi usia 0-6 bulan. Tahun 2012, cakupan pemberian ASI Eksklusif kembali meningkat cukup drastis sebesar 64,0% dari bayi usia 0-6 bulan. Namun pada tahun 2013, cakupan pemberian ASI Eksklusif kembali menurun menjadi sebesar 61,2% dari bayi usia 0-6 bulan. 3 Di Kota Semarang, Puskesmas Ngemplak Simongan merupakan salah satu puskesmas dengan jumlah bayi usia 0-6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif yang masih rendah setiap tahunnya. Pada tahun 2011 bayi yang mendapat ASI Eksklusif sebesar 334 dari bayi usia 0-6 bulan (16,5%). Tahun 2012 sebanyak 350 bayi dari bayi usia 0-6 bulan (14,5%). Pada tahun 2013, jumlah bayi yang mendapat ASI Eksklusif yaitu 335 bayi dari bayi usia 0-6 bulan (15,2%). Dan pada tahun 2014 sampai bulan Juni, jumlah bayi yang mendapat ASI Eksklusif sebesar 139 bayi dari bayi usia 0-6 bulan (12,3%). 4 Di wilayah kerja Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang terdapat 2 kelurahan dengan masing-masing kelurahan memiliki 8 RW dan setiap kelurahan memiliki 3 Posyandu dan 5 Puskesling. Jumlah bayi usia 0-6 bulan dari bulan Juni-Desember 2014 adalah sebanyak 90 anak. Sedangkan jumlah ibu bekerja yang memiliki bayi usia 0-6 bulan pada saat penelitian adalah sebanyak 53 ibu.

25 Rendahnya pemberian ASI Eksklusif terjadi karena perilaku pemberian ASI Eksklusif pada anak usia 0-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang yang masih kurang baik, khususnya pada ibu yang bekerja. Perilaku yang menghambat pemberian ASI Eksklusif dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti pengetahuan ibu yang masih kurang mengenai manfaat dan cara menyusui yang benar, kurangnya pelayanan konseling laktasi serta dukungan dari petugas kesehatan, dukungan keluarga, faktor sosial budaya, faktor fisik, faktor psikologis, serta maraknya pemasaran susu formula. 5 Dari data-data yang telah dikaji dalam survei awal yaitu jumlah anak usia 0-6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif, jumlah RW dan Posyandu, serta cakupan pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang, maka peneliti ingin menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik pemberian ASI Eksklusif bayi usia 0-6 bulan pada ibu bekerja di wilayah kerja Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang. Faktor yang dianalisis meliputi pengetahuan ibu tentang manfaat dan cara menyusui yang benar, pekerjaan ibu, pelayanan konseling laktasi, dukungan dari petugas kesehatan, dukungan keluarga kepada ibu menyusui, faktor fisik, faktor psikologis, serta penggunaan susu formula. B. Perumusan Masalah Berdasar uraian latar belakang, maka perumusan masalah penelitian ini adalah Apa saja faktor yang berhubungan dengan praktik pemberian

26 ASI Eksklusif bayi usia 0-6 bulan pada ibu bekerja di wilayah kerja Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Menganalisis faktor yang berhubungan dengan praktik pemberian ASI Eksklusif bayi usia 0-6 bulan pada ibu bekerja di wilayah kerja Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang. 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi karakteristik ibu meliputi nama dan pekerjaan, serta karakteristik bayi meliputi usia bayi. b. Mengetahui pengetahuan ibu tentang manfaat memberikan ASI Eksklusif dan cara menyusui yang benar. c. Mengetahui pelayanan konseling laktasi di Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang. d. Mengetahui dukungan dari petugas kesehatan di Puskesmas Ngemplak Simongan terhadap perilaku ibu dalam pemberian ASI Eksklusif. e. Mengetahui dukungan keluarga atau suami kepada ibu dalam pemberian ASI Eksklusif. f. Mengetahui dukungan tempat kerja ibu dalam pemberian ASI Eksklusif. g. Mengetahui faktor psikologis ibu dalam pemberian ASI Eksklusif. h. Mengetahui praktik pemberian ASI Eksklusif. i. Menganalisis hubungan pengetahuan ibu dengan praktik pemberian ASI Eksklusif.

27 j. Menganalisis hubungan pelayanan konseling laktasi dengan praktik pemberian ASI Eksklusif. k. Menganalisis hubungan dukungan petugas kesehatan di Puskesmas Ngemplak Simongan dengan praktik pemberian ASI Eksklusif. l. Menganalisis hubungan dukungan keluarga dengan praktik pemberian ASI Eksklusif. m. Menganalisis hubungan dukungan tempat kerja dengan praktik pemberian ASI Eksklusif. n. Menganalisis hubungan faktor psikologis dengan praktik pemberian ASI Eksklusif. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Keilmuan Menambah referensi di bidang kesehatan masyarakat khususnya epidemologi terkait faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik pemberian ASI Eksklusif bayi usia 0-6 bulan pada ibu bekerja. 2. Bagi Puskesmas Menambah sumber informasi terkait faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik pemberian ASI Eksklusif bayi usia 0-6 bulan pada ibu bekerja di wilayah kerja Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang, sehingga dapat dilakukan upaya atau program untuk memperbaiki perilaku.

28 3. Bagi Masyarakat Menambah informasi terkait faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik pemberian ASI Eksklusif bayi usia 0-6 bulan pada ibu bekerja sehingga masyarakat dapat meningkatkan pengetahuannya. E. Keaslian Penelitian Nama Peneliti Sri Juliani Yarina Kriselly Judul Penelitian dan Tahun Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Binjai Estate Tahun 2009 Studi Kualitatif terhadap Rendahnya Cakupan ASI Eksklusif di Wilayah KerjaPuskesmas Kereng Pangi Kecamatan Katingan Hilir Kabupaten Katingan Propinsi Kalimantan Tengah Tahun Tabel 1.1 Keaslian Penelitian Metode Penelitian Deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Variabel bebas: karakteristik ibu, manajemen laktasi, pengetahuan ibu, sikap ibu. Variabel terikat : pemberian ASI Eksklusif. Metode kualitatif dengan wawancara mendalam dan FGD (Focus Group Discussion). Variabel bebas : faktor internal (karakteristik ibu, pengetahuan, kepercayaan)dan faktor eksternal (dukungan petugas dan dukungan keluarga). Variabel terikat : pemberian ASI Eksklusif. Hasil Penelitian Faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif adalah faktor umur ibu, pendidikan, pekerjaan, paritas, pengetahuan, dan sikap. Pengetahuan tentang ASI Eksklusif masih kurang, budaya memberikan makanan dan minuman selain ASI kepada bayi yang baru lahir masih sangat tinggi, penyuluhan tentang ASI Eksklusif belum dilakukan oleh petugas kesehatan, dukungan keluarga terutama suami masih belum ada kepada ibu yang menyusui.

29 Nama Peneliti Sofia Nugrahani Tabel 1.1 Keaslian Penelitian (lanjutan) Judul Penelitian dan Tahun Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Praktik Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi di Puskesmas Pegandan Semarang Tahun Metode Penelitian Metode penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Variabel bebas : sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku. Varianel terikat : praktik pemberian ASI Eksklusif. Hasil Penelitian Ada hubungan antara sikap dengan praktik pemberian ASI Eksklusif p value 0,014, ada hubungan antara norma subjektif dengan praktik pemberian ASI Eksklusif p value 0,036, ada hubungan antara kontrol perilaku dengan praktik pemberian ASI Eksklusif p value 0,001. Perbedaan penelitian dengan penelitian sebelumnya adalah pada variabel bebas, dimana pada penelitian ini terdapat variabel dukungan tempat kerja. Selain itu sasaran penelitian ini juga lebih kepada ibu yang bekerja. F. Lingkup Penelitian 1. Lingkup Keilmuan Dasar dari penelitian ini adalah ilmu epidemiologi. 2. Lingkup Materi Materi dari penelitian ini adalah faktor yang berhubungan dengan praktik pemberian ASI Eksklusif bayi usia 0-6 bulan pada ibu bekerja.

30 3. Lingkup Lokasi Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang. 4. Lingkup Metode Metode pengambilan data melalui observasi dan wawancara. 5. Lingkup Obyek/Sasaran Sasaran penelitian adalah ibu-ibu bekerja yang mempunyai anak usia 0-6 bulan. 6. Lingkup Waktu Waktu pelaksanaan penelitian atau survei awal adalah bulan Januari-Februari 2015.

31 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Praktik Menyusui ASI Eksklusif 1. Pengertian ASI Eksklusif Yang dimaksud dengan pemberian ASI Eksklusif ialah bayi hanya diberi ASI saja tanpa makanan tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa bantuan bahan makanan padat seperti pisang, pepaya, nasi yang dilembutkan, bubur susu, biskuit, bubur nasi, tim, dan lain sebagainya. 6 ASI diberikan minimal 6 bulan, dan setelah 6 bulan mulai dikenalkan dengan makanan lain dan tetap diberikan ASI sampai bayi berumur 2 tahun Kandungan ASI ASI mengandung komponen makro dan mikro nutrisi. Yang termasuk makronutrien adalah karbohidrat, protein dan lemak sedangkan mikronutrien adalah vitamin dan mineral. 8 a. Karbohidrat Laktosa adalah karbohidrat utama dalam ASI dan berfungsi sebagai salah satu sumber energi untuk otak. Kadar laktosa yang terdapat dalam ASI hampir dua kali. Rasio jumlah laktosa dalam ASI dan PASI adalah 7:4 sehingga ASI terasa lebih manis dibandingkan dengan PASI (Pengganti Air Susu Ibu), Hal ini menyebabkan bayi yang sudah mengenal ASI dengan baik cenderung tidak mau minum PASI. Karnitin mempunyai peran membantu proses pembentukan energi yang diperlukan untuk

32 mempertahankan metabolisme tubuh. Konsentrasi karnitin bayi yang mendapat ASI lebih tinggi dibandingkan bayi yang mendapat susu formula. Hidrat arang dalam ASI merupakan nutrisi yang penting untuk pertumbuhan sel syaraf otak dan pemberi energi untuk kerja selsel syaraf. Selain itu karbohidrat memudahkan penyerapan kalsium mempertahankan faktor bifidus di dalam usus (faktor yang menghambat pertumbuhan bakteri yang berbahaya dan menjadikan tempat yang baik bagi bakteri yang menguntungkan) dan mempercepat pengeluaran kolostrum sebagai antibodi bayi. b. Protein Protein dalam ASI lebih rendah dibandingkan dengan PASI. Namun demikian protein ASI sangat cocok karena unsur protein di dalamnya hampir seluruhnya terserap oleh sistem pencernaan bayi yaitu protein unsur whey. Perbandingan protein unsur whey dan casein dalam ASI adalah 65:35, sedangkan dalam PASI 20:80. Artinya protein pada PASI hanya sepertiganya protein ASI yang dapat diserap oleh sistem pencernaan bayi dan harus membuang dua kali lebih banyak protein yang sukar diabsorpsi. Hal ini yang memungkinkan bayi akan sering menderita diare dan defekasi dengan feces berbentuk biji cabe yang menunjukkan adanya makanan yang sukar diserap bila bayi diberikan PASI. c. Lemak Kadar lemak dalam ASI pada mulanya rendah kemudian meningkat jumlahnya. Lemak dalam ASI berubah kadarnya setiap

33 kali diisap oleh bayi dan hal ini terjadi secara otomatis. Komposisi lemak pada lima menit pertama isapan akan berbeda dengan hari kedua dan akan terus berubah menurut perkembangan bayi dan kebutuhan energi yang diperlukan. Jenis lemak yang ada dalam ASI mengandung lemak rantai panjang yang dibutuhkan oleh sel jaringan otak dan sangat mudah dicerna karena mengandung enzim Lipase. Lemak dalam bentuk Omega 3, Omega 6 dan DHA yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan sel-sel jaringan otak. Susu formula tidak mengandung enzim, karena enzim akan mudah rusak bila dipanaskan. Dengan tidak adanya enzim, bayi akan sulit menyerap lemak PASI sehingga menyebabkan bayi lebih mudah terkena diare. Jumlah asam linoleat dalam ASI sangat tinggi dan perbandinganya dengan PASI yaitu 6 : 1. Asam linoleat adalah jenis asam lemak yang tidak dapat dibuat oleh tubuh yang berfungsi untuk memacu perkembangan sel syaraf otak bayi. d. Mineral ASI mengandung mineral yang lengkap walaupun kadarnya relatif rendah, tetapi bisa mencukupi kebutuhan bayi sampai berumur 6 bulan. Zat besi dan kalsium dalam ASI merupakan mineral yang sangat stabil dan mudah diserap dan jumlahnya tidak dipengaruhi oleh diet ibu. Dalam PASI kandungan mineral jumlahnya tinggi tetapi sebagian besar tidak dapat diserap, hal ini akan memperberat kerja usus bayi serta mengganggu

34 keseimbangan dalam usus dan meningkatkan pertumbuhan bakteri yang merugikan sehingga mengakibatkan kontraksi usus bayi tidak normal. Bayi akan kembung, gelisah karena obstipasi atau gangguan metabolisme. e. Vitamin ASI mengandung vitamin yang lengkap yang dapat mencukupi kebutuhan bayi sampai 6 bulan kecuali vitamin K, karena bayi baru lahir ususnya belum mampu membentuk vitamin K. Kandungan vitamin yang ada dalam ASI antara lain vitamin A, vitamin B dan vitamin C. 3. Keunggulan ASI ASI mengandung protein, lemak, vitamin, mineral, air, dan enzim yang sangat dibutuhkan oleh tubuh sehingga ASI akan mengurangi risiko berbagai jenis kekurangan gizi. ASI dapat mencegah terjadinya anemia pada bayi, dan membuat bayi tidak kekurangan nutrisi. Selain itu, ASI tidak akan basi serta jauh lebih murah dan bahkan gratis Manfaat ASI Eksklusif Penyusuan telah melakukan begitu banyak hal, baik bagi bayi, ibu, maupun keluarga. Berikut ini adalah sekilas mengenai manfaat kesehatan terpenting yang ada dalam aktivitas menyusui. Manfaat bagi bayi yang menyusu 9 : a. ASI sebagai nutrisi, b. ASI meningkatkan daya tahan tubuh, c. Menurunkan risiko mortalitas, risiko penyakit akut dan kronis, d. Meningkatkan kecerdasan,

35 e. Menyusui meningkatkan jalinan kasih sayang, f. Sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan bayi sampai usia selama enam bulan, g. Mengandung asam lemak yang diperlukan untuk untuk pertumbuhan otak sehingga bayi yang diberi ASI Ekslusif lebih pandai, h. Mengurangi resiko terkena penyakit kencing manis, kanker pada anak dan mengurangi kemungkinan menderita penyakit jantung, dan i. Menunjang perkembangan motorik Manfaat Menyusui Pengetahuan tentang manfaat menyusui bagi ibu belum banyak diketahui. Padahal, keyakinan ibu yang mantap akan manfaat menyusui bagi bayi dan dirinya sendiri akan menciptakan motivasi yang kuat. Berikut ini merupakan manfaat menyusui bagi ibu 6 : a. Membantu mempererat ikatan batin dan perkembangan, b. Mencegah kehamilan, c. Menjaga kesehatan ibu, d. Ibu merasa lebih bahagia, e. Bayi lebih jarang menangis, f. Menurunkan risiko kanker payudara dan ovarium, g. Membantu ibu menurunkan berat badan setelah melahirkan, h. Mengurangi terjadinya perdarahan bila langsung menyusui setelah melahirkan, dan

36 i. Mengurangi beban kerja ibu karena ASI tersedia dimana saja dan kapan saja Cara Menyusui yang Benar Sebelum menyusui bayi, terlebih dahulu ibu mencuci kedua tangan dengan sabun sampai bersih. Sebelum menyusui bayi, kedua puting susu dibersihkan dengan kapas yang telah direndam terlebih dahulu dengan air hangat. Waktu menyusui bayi, sebaiknya ibu harus duduk. Bayi disusui secara bergantian dari susu sebelah kiri, lalu ke sebelah kanan sampai bayi merasa kenyang. Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi dibersihkan dengan kapas yang telah direndam dengan air hangat. Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawakan dulu supaya udara yang terhisap bisa keluar. Bila kedua payudara masih ada sisa ASI, supaya dikeluarkan dengan alat pompa susu. 11 Teknik menyusui yang benar, dapat kita amati melalui beberapa respon dari bayi, jika ibu menyusui dengan teknik yang tidak benar mengakibatkan puting susu menjadi lecet. Untuk mengetahui bayi telah menyusu dengan teknik yang benar, dapat dilihat antara lain : a. Tubuh bagian depan menempel pada tubuh ibu, b. Dagu bayi menempel pada payudara, c. Dada bayi menempel pada dada ibu, d. Mulut bayi terbuka lebar dengan bibir bawah yang terbuka, e. Sebagian besar areola tidak tampak, f. Bayi menghisap dengan dalam dan perlahan, g. Bayi tampak tenang dan puas pada akhir menyusu,

37 h. Terkadang terdengar suara bayi menelan, i. Puting susu tidak terasa sakit atau lecet ASI Eksklusif untuk Ibu Bekerja Pada prinsipnya, pemberian ASI dapat diberikan secara langsung maupun tidak langsung. Pemberian ASI secara langsung dapat diberikan dengan cara menyusui, sedangkan secara tidak langsung dapat dilakukan dengan memerah/memompa ASI, menyimpannya untuk kemudian diberikan kepada bayi. 6 Pemberian ASI secara tidak langsung biasanya dilakukan oleh para ibu yang bekerja karena tidak dapat memberikan ASI secara langsung dengan menyusui. Memerah ASI bermanfaat untuk memberikan makan pada Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), menghilangkan bendungan, menjaga pasokan ASI saat ibu sakit, meninggalkan ASI untuk bayi saat ibu pergi atau bekerja, dan menghilangkan rembesan ASI. 13 Ibu yang bekerja dianjurkan untuk menyiapkan ASI perah minimal dua hari sebelum mulai bekerja atau meninggalkan bayi. ASI sebaiknya diperah setiap 3 jam karena produksi susu akan makin berlimpah jika sering dikeluarkan. 6 ASI yang sudah diperah dapat disimpan di dalam lemari es selama 3 hari dan di dalam freezer selama 3 bulan (jangan simpan ASI di bagian pintu freezer, karena bagian ini yang mengalami perubahan dan variasi suhu udara terbesar). Jika lemari es tidak memiliki ruangan terpisah untuk menyimpan botol ASI, sebaiknya ASI jangan disimpan lebih dari 3x24 jam. Jika Ibu kebetulan memiliki freezer penyimpan daging yang terpisah atau deep freezer yang umumnya memiliki suhu lebih rendah

38 dari freezer biasa, maka ASI hasil pompa/perasan bahkan dapat disimpan s/d 6 bulan. 12 Teknik memerah ASI dengan tangan (Marmet) pertama dilakukan dengan memijat payudara terlebih dahulu. Memijat dilakukan dengan cara memutar dengan 3 jari tengah dan menyisir dengan jari-jari (stroking), kemudian mengarahkan payudara ke penampungan dekat payudara. 20 Memerah ASI juga dapat dilakukan dengan botol hangat dan pompa Faktor yang Menghambat Produksi ASI Banyak situasi atau keadaan yang dapat mengubah rencana untuk menyusui. Bagaimana dan apa yang bayi makan pada akhirnya tergantung pada kondisi fisik dan kesehatan ibu setelah melahirkan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan bayi tidak dapat menyusui yaitu karena 14 : a. Bayi prematur, b. Ukuran kecil, c. Kondisi fisik lemah, d. Kesulitan menghisap, e. Kecacatan lahir dari mulut (celah bibir atau celah langit-langit), f. Masalah pencernaan (air susu ibu penyakit kuning, galactosemia) Di sisi lain, ibu juga tidak dapat menyusui bayinya oleh karena adanya: a. Puting susu nyeri, b. Puting susu lecet, c. Payudara bengkak 15, d. Kanker payudara atau kanker lainnya,

39 e. Sebelumnya operasi atau terapi radiasi, f. Kurangnya pasokan susu Susu Formula Memberikan susu formula bagi bayinya sebagai pengganti Air Susu Ibu (ASI), adalah hak atau pilihan dari setiap ibu sebagai alternatif bagi bayinya. Kelebihan dari susu formula yaitu susu formula lebih fleksibel, tidak hanya ibu namun pasangan pun bisa dilibatkan untuk bersama-sama atau bergantian memberi susu pada si kecil. Selain itu, ibu tidak perlu repot mencari tempat khusus untuk menyusuinya. Sedangkan kekurangan susu formula yaitu bayi yang diberi susu formula kemungkinan lebih besar mengalami sulit BAB dan produksi gas berlebih pada pencernaannya. Hal yang penting diperhatikan dalam menyiapkan dan menyajikan susu formula pada bayi : a. Jangan memanaskan susu formula dalam oven microwave. b. Cermati kemasan ketika akan membeli susu formula. c. Selama memberikan susu botol hendaknya seperti halnya memberikan ASI. d. Jangan berikan susu ketika bayi belum lapar. e. Jangan beri susu formula full cream untuk bayi. f. Pastikan dot selalu terisi air susu. g. Sesekali dot perlu ditarik dari mulut bayi Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Praktik Pemberian ASI Eksklusif menurut Teori Lawrence Green

40 a. Predisposing Factors (Faktor Pemudah) 1) Pengetahuan Pengetahuan diartikan sebagai hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap obyek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, dan sebagainya), dengan sendirinya pada waktu pengindraan sehingga menghasilkan pengetahuan. 16 Domain tingkat pengetahuan mempunyai enam tingkatan meliputi mengetahui, memahami, menggunakan, menguraikan, menyimpulkan, dan mengevaluasi. 17 Hambatan utama tercapainya ASI ekslusif yang benar adalah karena kurang sampainya pengetahuan yang benar tentang ASI ekslusif pada para ibu. Seorang ibu harus mempunyai pengetahuan yang baik dalam menyusui. Kehilangan pengetahuan tentang menyusui berarti kehilangan besar akan kepercayaan diri seorang ibu untuk dapat memberikan perawatan terbaik untuk bayinya dan bayi akan kehilangan sumber makanan yang vital dan cara perawatan yang optimal. 18 2) Faktor Psikologis Persiapan psikologi ibu sangat menentukan keberhasilan menyusui. Ibu yang tidak mempunyai keyakinan mampu memproduksi ASI umunya produksi ASI akan berkurang. Stress, khawatir, ketidakbahagiaan ibu pada periode menyusui sangat berperan dalam mensukseskan pemberian ASI ekslusif.

41 Peran keluarga dalam meningkatkan percaya diri ibu sangat besar. 11 b. Reinforcing Factors 1) Dukungan Petugas Kesehatan Untuk mendukung tercapainya konseling dan manajemen laktasi, perlu adanya dukungan dari petugas kesehatan setempat. Dukungan dapat diberikan melalui berjalannya kegiatan-kegiatan manajemen dan konseling laktasi. 19 2) Dukungan Keluarga Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan ibu menyusui bayinya secara esklusif. Keluarga (suami, orang tua, mertua, ipar dan sebagainya) perlu diinformasikan bahwa seorang ibu perlu dukungan dan bantuan keluarga agar ibu berhasil menyusui secara eksklusif. Bagian keluarga yang mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap keberhasilan dan kegagalan menyusui adalah suami. Masih banyak suami yang berpendapat salah, yang menganggap menyusui adalah urusan ibu dan bayinya. Peranan suami akan turut menentukan kelancaran refleks pengeluaran ASI (let down reflek) yang sangat dipengaruhi oleh keadaan emosi atau perasaan ibu. 19 3) Dukungan Tempat Kerja

42 Ibu bekerja tetap dapat memberikan ASI secara eksklusif pada bayinya dengan mempersiapkan ASI perah dan memberikannya pada bayi selama ibu bekerja. Selain itu dengan bantuan Tempat Kerja Sayang Ibu dapat memungkinkan dan memudahkan ibu menyusui secara eksklusif. 5 Pihak tempat kerja harus mendukung terlaksananya program ASI Eksklusif dengan wajib memberikan kesempatan kepada ibu yang bekerja untuk memberikan ASI Eksklusif kepada bayi atau memerah ASI selama waktu kerja di tempat kerja. 18 c. Enabling Factors 1) Pelayanan Konseling Laktasi Manajemen laktasi adalah tata laksana yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan menyusui. Dalam pelaksanaanya terutama dimulai pada masa kehamilan, segera setelah persalinan dan pada masa menyusui selanjutnya. 11 Periode dalam manajemen laktasi meliputi masa kehamilan, masa segera setelah melahirkan, dan masa menyusui. Pada masa kehamilan hal yang perlu dilakukan adalah : a) Memberikan komunikasi, informasi dan edukasi tentang keunggulan ASI, manfaat menyusui bagi ibu dan bayi, serta dampak negatif pemberian susu formula. b) Ibu memeriksakan kesehatan tubuh pada saat kehamilan, kondisi puting payudara dan memantau kenaikan berat badan saat hamil.

43 c) Ibu melakukan perawatan payudara sejak kehamilan berumur 6 bulan hingga ibu siap untuk menyusui, ini bermaksud agar ibu mampu memproduksi dan memberikan ASI yang mencukupi kebutuhan bayi. d) Ibu senantiasa mencari informasi tentang gizi dan makanan tambahan sejak kehamilan trimester ke-2. Makanan tambahan saat hamil sebanyak satu sepertiga kali dari makanan yang dikonsumsi sebelum hamil. 11 Sedangkan pada masa segera setelah melahirkan, hal yang harus dilakukan adalah : a) Dalam waktu 30 menit setelah melahirkan, ibu dibantu dan dimotivasi agar mulai kontak dengan bayi (skin to skin contact) dan mulai menyusui bayi. Karena pada saat ini bayi dalam keadaan paling peka terhadap rangsangan, selanjutnya bayi akan mencari payudara ibu secara alamiah. b) Ibu nifas diberi kapsul vitamin A dosis tinggi ( IU) dalam waktu 2 minggu setelah melahirkan. c) Bayi harus disusui dengan cara yang benar, baik posisi maupun cara perlekatan bayi pada payudara ibu. 11 Dan pada masa menyusui, hal yang harus diperhatikan adalah : a) Bayi hanya diberi ASI saja (secara ekslusif) selama 6 bulan pertama usia bayi.

44 b) Menyusui tanpa dijadwal atau setiap bayi meminta (on demand). c) Bila bayi terpaksa dipisah dari ibukarena indikasi medik, bayi arus tetap mendapat ASI dengan cara memerah ASI untuk mempertahankan produksi ASI tetap lancar. d) Mempertahankan kecukupan gizi dalam makanan ibu menyusui sehari-hari. Ibu menyusui harus makan satu setengah kali lebih banyak dari biasanya dan minum minimal 10 gelas air per hari. e) Cukup istirahat, menjaga ketenangan pikiran dan menghindarkan kelelahan fisik yang berlebihan agar produksi ASI tidak terhambat. f) Mengatasi bila ada masalah menyusui (payudara bengkak, bayi tidak mau menyusu, puting lecet, dll). 11 2) Peraturan tentang ASI Eksklusif Peraturan di Indonesia terkait ASI Eksklusif diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2012 tentang pemberian Air Susu Ibu Eksklusif. 4. Environment a. Penggunaan Susu Formula Susu formula ialah susu susu komersil yang dijual di pasar atau toko, biasanya terbuat dari susu sapi atau susu kedelai, diperuntukkan

45 khusus bayi, dan komposisinya disesuaikan mendekati komposisi ASI, serta biasanya diberikan dalam botol. 20

46 B. Kerangka Teori Predisposing factors : Pengetahuan ibu tentang manfaat dan cara menyusui yang benar, Sikap ibu terhadap ASI Eksklusif, Karakteristik ibu, Faktor psikologis. Behaviour : Pemberian ASI Eksklusif. Reinforcing factors : Sikap dan perilaku petugas kesehatan dalam mendukung pemberian ASI Eksklusif, Sikap dan perilaku tetangga, teman, dan atau keluarga dalam mendukung pemberian ASI Eksklusif, Dukungan tempat kerja terhadap ibu dalam memberikan ASI Eksklusif Quality of life : Angka pencapaian ASI Eksklusif Enabling factors : Ketersediaan SDM pelayanan, Peraturan dan kebijakan pemerintah tentang ASI Eksklusif. Environment : Penggunaan susu formula. Gambar 2.1 Kerangka Teori Menurut Lawrence Green dan modifikasinya

47 BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel bebas Pengetahuan ibu Variabel Terikat Pelayanan konseling laktasi Dukungan petugas kesehatan Dukungan keluarga Praktik Pemberian ASI Eksklusif Dukungan tempat kerja Faktor psikologis Gambar 3.1 Kerangka Konsep B. Hipotesis 1. Ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan praktik pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang. 2. Ada hubungan antara pelayanan konseling laktasi dengan praktik pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang. 3. Ada hubungan antara dukungan petugas kesehatan dengan praktik pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang.

48 4. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan praktik pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang. 5. Ada hubungan antara dukungan tempat kerja ibu dengan praktik pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang. 6. Ada hubungan antara faktor psikologis ibu dengan praktik pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang. C. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik observasional dengan metode kuantitatif dan pendekatan cross sectional. Pendekatan cross sectional mempelajari hubungan antara variabel bebas (faktor risiko) dengan variabel tergantung (efek) melalui pengukuran sesaat. 21 D. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas Adalah variabel yang dihipotesiskan mempengaruhi atau menyebabkan terjadinya suatu hubungan dengan variabel lainnya. 21 Variabel bebas dari penelitian ini adalah pengetahuan ibu, pelayanan konseling laktasi, dukungan dari petugas kesehatan, dukungan keluarga kepada ibu menyusui, dukungan tempat kerja ibu dalam pemberian ASI Eksklusif, serta faktor psikologis ibu dalam pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang.

49 2. Variabel Terikat Adalah variabel yang dihipotesiskan dipengaruhi (dependent) atau disebabkan oleh variabel lain. 21 Variabel terikat dari penelitian ini adalah praktik pemberian ASI Eksklusif bayi usia 0-6 bulan pada ibu bekerja di wilayah kerja Puskesmas Ngemplak Simongan. E. Definisi Operasional 1. Pengetahuan ibu Kemampuan ibu menjawab pertanyaan tentang ASI, manfaat ASI, serta praktik pemberian ASI. Variabel pengetahuan diukur melalui wawancara berdasarkan pertanyaan yang ada pada kuesioner, dengan skala data ordinal. Kategori : 1 = Baik ; x 19,0 2 = Kurang ; x < 19,0 2. Pelayanan konseling laktasi Ada tidaknya pelayanan konseling laktasi bagi para ibu menyusui di Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang serta apakah ibu ikut serta dalam pelayanan tersebut. Variabel diukur melalui wawancara berdasarkan pertanyaan yang ada pada kuesioner, dengan skala data nominal. Kategori : 1 = Baik ; jika total skor = 2 2 = Kurang ; jika total skor < 2 3. Dukungan petugas kesehatan Ada tidaknya dukungan terhadap para ibu dalam memberikan ASI Eksklusif oleh petugas Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang serta ada tidaknya tindakan petugas kesehatan untuk

50 mengajak para ibu melakukan konseling laktasi. Variabel diukur melalui wawancara berdasarkan pertanyaan yang ada pada kuesioner, dengan skala data nominal. Kategori : 1 = Baik ; jika total skor = 2 2 = Kurang ; jika total skor < 2 4. Dukungan keluarga Ada tidaknya dukungan suami dan atau anggota keluarga lainnya terhadap ibu dalam memberikan ASI Eksklusif serta ada tidaknya dukungan keluarga terhadap ibu dalam memberikan ASI Eksklusif selama bekerja. Variabel diukur melalui wawancara berdasarkan pertanyaan yang ada pada kuesioner, dengan skala data nominal. Kategori : 1 = Baik ; jika total skor = 1 2 = Kurang ; jika total skor < 1 5. Dukungan tempat kerja Ada tidaknya dukungan dari tempat kerja dan rekan kerja terhadap ibu dalam memberikan ASI Eksklusif, ada tidaknya fasilitas khusus, kebijakan khusus, serta waktu khusus bagi ibu dalam menyusui atau memompa ASI. Variabel diukur melalui wawancara berdasarkan pertanyaan yang ada pada kuesioner, dengan skala data nominal. Kategori : 1 = Baik ; x 3,0 2 = Cukup ; x < 3,0

51 6. Faktor psikologis Kondisi psikologis ibu yang diidentifikasi dari perasaan takut akan kehilangan daya tarik, serta apakah ibu mengalami stress, atau beban pikiran. Variabel diukur melalui wawancara berdasarkan pertanyaan yang ada pada kuesioner, dengan skala data nominal. Kategori : 1 = Baik ; x 3,0 2 = Cukup ; x < 3,0 7. Praktik Pemberian ASI Eksklusif Tindakan yang menunjukkan apakah bayi diberikan ASI Eksklusif atau tidak pada saat usia 0-6 bulan tanpa makanan tambahan lain. Variabel diukur melalui hasil wawancara, dengan skala data nominal. Kategori: 1 = Baik ; jika total skor = 3 2 = Buruk ; jika total skor < 3 F. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi penelitian adalah sejumlah besar subyek yang mempunyai karakteristik tertentu. 22 Populasi dari penelitian ini adalah semua ibu bekerja yang memiliki anak usia 0-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang sebanyak 53 ibu. 2. Sampel Penelitian a. Kriteria Inklusi Adalah karakteristik umum subyek penelitian pada populasi target dan terjangkau. 21 Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah

52 ibu bekerja (memiliki penghasilan tetap), tidak memiliki gangguan secara fisik maupun jiwa, serta bersedia menjadi responden. b. Kriteria Eksklusi Adalah kriteria dimana sebagian subyek yang memenuhi kriteria inklusi harus dikeluarkan dari studi karena berbagai sebab. 21 Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah ibu yang tidak bersedia menjadi responden, serta sedang dalam keadaan jiwa dan fisik yang tidak sehat atau tidak memungkinkan untuk melakukan tanya jawab secara langsung. c. Metode Pengambilan Sampel Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling dengan teknik accidental sampling. Dimana besar sampel yang yang diambil ditentukan dengan rumus : n = Keterangan : n N = besar sampel = total populasi = statistik Z, dimana Z = 1,96 untuk α = 0,05 p = perkiraan proporsi (prevalensi) pada populasi, yaitu sebesar 50% q = 1 p d = presisi absolute atau margin of error yang diinginkan, yaitu sebesar 10% Maka :

53 n = 53. 1, ,5. (1-0,5) 0,1 2. (53-1) + 1, ,5. (1-0,5) n = 53. 3,84. 0,5. 0,5 0, ,84. 0,5. 0,5 n = 50,88 0,52 + 0,96 n = 50,88 1,48 n = 34,3 n = 35 Jadi, besar sampel yang dibutuhkan adalah 35 ibu. Namun, besar sampel yang diambil adalah 47 ibu. G. Pengumpulan Data 1. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer Atau data utama, merupakan data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan dengan data tersebut. 23 Data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan. 24 Data primer berupa hasil dari kuesioner dan wawancara dengan ibu bekerja saat kegiatan Posyandu. b. Data Sekunder Atau data penunjang adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari pihak lain. 23 Data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. 24

54 Data sekunder berupa data jumlah bayi usia 0-6 bulan dan cakupan ASI Eksklusif di Kota Semarang dan Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang. 2. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, dimana pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki. 25 Selain menggunakan metode observasi, pengumpulan data juga dilakukan dengan metode kuesioner, yang merupakan suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti. 25 Metode lain yang digunakan adalah metode interview (wawancara), yaitu proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasiinformasi atau keterangan-keterangan Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti. 25 Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan pertanyaan terbuka, tertutup, dan kombinasi pertanyaan terbuka dan tertutup. Pada instrumen penelitian, dilakukan: a. Uji Normalitas Uji normalitas adalah suatu uji untuk melakukan dan menginterpretasikan apakah suatu data memiliki distribusi normal tau tidak, karena pemilihan penyajian data dan uji hipotesis yang

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BAYI USIA 0-6 BULAN PADA IBU BEKERJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGEMPLAK SIMONGAN SEMARANG Disusun Oleh :

Lebih terperinci

MENGAPA IBU HARUS MEMBERIKAN ASI SAJA KEPADA BAYI

MENGAPA IBU HARUS MEMBERIKAN ASI SAJA KEPADA BAYI 1 AIR SUSU IBU A. PENDAHULUAN Dalam rangka pekan ASI (Air Susu Ibu) yang jatuh pada minggu I bulan Agustus Tahun 2012 ini, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur berupaya untuk memberikan informasi yang memadai

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER Identitas Pengetahuan

LAMPIRAN KUESIONER Identitas Pengetahuan LAMPIRAN KUESIONER Identitas 1. Nama : 2. Alamat : 3. Umur : a. < 20 tahun b. 20-30 tahun c. 31-40 tahun d. > 40 tahun 4. Pendidikan formal terakhir : a. Tidak sekolah atau tidak tamat SD b. SD / sederajat

Lebih terperinci

MATERI PENYULUHAN ASI EKSLUSIF OLEH : dr.rizma Alfiani Rachmi

MATERI PENYULUHAN ASI EKSLUSIF OLEH : dr.rizma Alfiani Rachmi MATERI PENYULUHAN ASI EKSLUSIF OLEH : dr.rizma Alfiani Rachmi Pengertian ASI (Air Susu Ibu) ASI (Air Susu Ibu) adalah makanan alamiah berupa cairan Dengan kandungan gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. tergantng dari motif yang dimiliki (Taufik, 2007). menggerakkan kita untuk berperilaku tertentu. Oleh karena itu, dalam

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. tergantng dari motif yang dimiliki (Taufik, 2007). menggerakkan kita untuk berperilaku tertentu. Oleh karena itu, dalam BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN A. Motivasi 1. Pengertian Motivasi adalah dorongan yang dapat menimbulkan perilaku tertentu yang terarah kepada pencapaian suatu tujuan tertentu untuk mencapai tujuan. Perilaku

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014 http://jurnal.fk.unand.ac.id 635 Artikel Penelitian Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014 Selvi Indriani Nasution 1, Nur Indrawati Liputo 2, Mahdawaty

Lebih terperinci

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA SKRIPSI Disusun Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Gizi Disusun oleh Nama :

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu 1. Pengertian ASI ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, lactose dan garamgaram organic yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan di bahas yang pertama mengenai ASI Eksklusif, air susu ibu yang meliputi pengertian ASI, komposisi asi dan manfaat asi. Kedua mengenai persepsi yang meliputi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah air susu yang diberikan kepada bayi sejak

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah air susu yang diberikan kepada bayi sejak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah air susu yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama enam bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR). Angka Kematian Bayi tidak berdiri sendiri,

BAB I PENDAHULUAN. (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR). Angka Kematian Bayi tidak berdiri sendiri, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indikator utama derajat kesehatan masyarakat adalah Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR). Angka Kematian Bayi tidak berdiri sendiri, melainkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI (Air Susu Ibu) 1. Pengertian Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi sampai kira kira bayi berumur 6 bulan, dan ASI mempunyai banyak manfaatnya. Karena itu penting

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : RATNA MALITASARI J PROGRAM STUDI S1 GIZI

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : RATNA MALITASARI J PROGRAM STUDI S1 GIZI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN STATUS PEMBERIAN ASI DI KECAMATAN JATIPURO KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI KELUARAHAN SEI. PUTRI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI RELATIONSHIP AWARENESS BREASTFEEDING MOM ABOUT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu (ASI) 2.1.1 Definisi ASI Menurut WHO (2005) dalam Kementerian Kesehatan (2014), ASI eksklusif berarti pemberian ASI saja tanpa makanan atau minuman lain (bahkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN 2015 1 Sondang, 2 Dame 1 STIKes Prima Jambi 2 Dinas

Lebih terperinci

Melindungi kesehatan ibu :

Melindungi kesehatan ibu : KONSELING MENYUSUI 1/1 MANFAAT MENYUSUI A S I Zat-zat gizi yang lengkap Mudah di cerna, diserap secara efesien Melindungi terhadap infeksi MENYUSUI Membantu bonding dan perkembangan Membantu menunda kehamilan

Lebih terperinci

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR Esse Puji Pawenrusi 1) 1) Dosen STIK Makassar ABSTRACT Background: Based on data from health centers Tamamaung

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Air Susu Ibu (ASI) Air Susu Ibu (ASI) adalah emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara

Lebih terperinci

PENGETAHUAN 1. Apakah ibu tahu apa yang dimaksud dengan ASI eksklusif? a. Ya b. Tidak 2. Apa yang dimaksud dengan ASI eksklusif? a.

PENGETAHUAN 1. Apakah ibu tahu apa yang dimaksud dengan ASI eksklusif? a. Ya b. Tidak 2. Apa yang dimaksud dengan ASI eksklusif? a. Lampiran 1 KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBANTU BAKALAN KECAMATAN BUGUL KIDUL KOTA PASURUAN IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu 98 kematian per kelahiran hidup. Tingginya angka kematian bayi

BAB I PENDAHULUAN. yaitu 98 kematian per kelahiran hidup. Tingginya angka kematian bayi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Angka Kematian Bayi (AKB) menurut World Health Organization (WHO) ialah sebesar 35 per 1.000 kelahiran hidup untuk tahun 2012. Berdasarkan hasil survey demografi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. garam organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. garam organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI 1. Definisi ASI Air susu ibu (ASI) adalah suatu lemak dalam larutan protein, laktose dan garam organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu (Ambarwati.,

Lebih terperinci

III.Materi penyuluhan a. Pengertian nifas b. Tujuan perawatan nifas c. Hal-hal yang perlu diperhatikan masa nifas d. Perawatan masa nifas

III.Materi penyuluhan a. Pengertian nifas b. Tujuan perawatan nifas c. Hal-hal yang perlu diperhatikan masa nifas d. Perawatan masa nifas SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Perawatan Masa Nifas Hari Tanggal : Waktu : Sasaran : Ibu nifas Tempat : I. Latar belakang Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KOTA BANDAR LAMPUNG Nadia Ulfa Taradisa*,Tumiur Sormin **, Musiana** *Alumni Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU BUTEKI PADA KALANGAN PEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PERUSAHAAN X, SEMARANG TAHUN 2007

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU BUTEKI PADA KALANGAN PEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PERUSAHAAN X, SEMARANG TAHUN 2007 ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU BUTEKI PADA KALANGAN PEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PERUSAHAAN X, SEMARANG TAHUN 2007 Eunike Ita Susanti 0210023 Pembimbing : DR. Felix Kasim,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO, 2011) adalah

BAB I PENDAHULUAN. ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO, 2011) adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO, 2011) adalah memberikan hanya ASI saja tanpa memberikan makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BALITA DI KELURAHAN PADANG BULAN KECAMATAN MEDAN BARU TAHUN 2010 SKRIPSI.

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BALITA DI KELURAHAN PADANG BULAN KECAMATAN MEDAN BARU TAHUN 2010 SKRIPSI. FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BALITA DI KELURAHAN PADANG BULAN KECAMATAN MEDAN BARU TAHUN 2010 SKRIPSI Oleh : DONI PRANCISKUS SINAGA NIM. 041000319 FAKULTAS KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. protein, laktosa dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah

BAB I PENDAHULUAN. protein, laktosa dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah payudara ibu, sebagai makanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. parameter utama kesehatan anak. Hal ini sejalan dengan salah satu. (AKB) dinegara tetangga Malaysia berhasil mencapai 10 per 1000

BAB I PENDAHULUAN. parameter utama kesehatan anak. Hal ini sejalan dengan salah satu. (AKB) dinegara tetangga Malaysia berhasil mencapai 10 per 1000 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan suatu indikator penting untuk menggambarkan kesehatan masyarakat dan merupakan salah satu parameter utama kesehatan anak.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN ASI PADA BAYI BARU LAHIR ASI adalah satu-satunya makanan bayi yang paling baik, karena mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi yang sedang dalam

Lebih terperinci

MANFAAT ASI BAGI BAYI

MANFAAT ASI BAGI BAYI HO4.2 MANFAAT ASI BAGI BAYI ASI: Menyelamatkan kehidupan bayi. Makanan terlengkap untuk bayi, terdiri dari proporsi yang seimbang dan cukup kuantitas semua zat gizi yang diperlukan untuk kehidupan 6 bulan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA -6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG RELATED FACTORS OF MOTHER S FAILURE IN EXCLUSIVE BREASTFEEDING

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan 19 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman lain. ASI Eksklusif diberikan sampai 6 bulan pertama kehidupan. Manfaat dari pemberian

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI MENYUSUI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI USIA 0-6 BULAN DI KELURAHAN JOYOSURAN SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI MENYUSUI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI USIA 0-6 BULAN DI KELURAHAN JOYOSURAN SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI MENYUSUI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI USIA 0-6 BULAN DI KELURAHAN JOYOSURAN SURAKARTA Disusun Guna Memenuhi Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Di Program Studi DIV Bidan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN ASI EKSKLUSIF ASI adalah satu satunya makanan bayi yang paling baik, karena mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi yang sedang dalam tahap

Lebih terperinci

BAB II TUNJAUAN PUSTAKA

BAB II TUNJAUAN PUSTAKA BAB II TUNJAUAN PUSTAKA A. ASI Eksklusif 1. Definisi ASI Eksklusif adalah pemberian ASI (air susu ibu) sedini mungkin setelah persalinan, di berikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun

Lebih terperinci

Diajukan Oleh : PUTRI RAHMITASARI J

Diajukan Oleh : PUTRI RAHMITASARI J PERBEDAAN FREKUENSI DIARE ANTARA BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN BAYI YANG DIBERI SUSU FORMULA PADA RENTANG USIA 2-4 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KLATEN TENGAH SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

Tine Agustine, 2008, Pembimbing I : Dr. Felix Kasim, dr., M.Kes Pembimbing II : H. Tisna Sukarna, dr., SpA

Tine Agustine, 2008, Pembimbing I : Dr. Felix Kasim, dr., M.Kes Pembimbing II : H. Tisna Sukarna, dr., SpA ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU BUTEKI TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RIUNG BANDUNG KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG TAHUN 2007 Tine Agustine, 2008, Pembimbing

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menempuh, menemui, mengarungi, menyebrangi, menanggung, mendapat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menempuh, menemui, mengarungi, menyebrangi, menanggung, mendapat, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengalaman Pengalaman adalah kata dasarnya alami yaitu mengalami, melakoni, menempuh, menemui, mengarungi, menyebrangi, menanggung, mendapat, menyelami dan merasakan (Endarmoko,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu (ASI) 2.1.1 Pengertian ASI dan ASI Eksklusif Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu cairan yang terbentuk dari campuran dua zat yaitu lemak dan air yang terdapat dalam

Lebih terperinci

DINA WAHYU ROSYADI J

DINA WAHYU ROSYADI J HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU BEKERJA, JAM KERJA IBU DAN DUKUNGAN TEMPAT KERJA DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO I Skripsi Ini Disusun Guna Memenuhi Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. operasional, pertanyaan penelitian dan hipotesis serta manfaat penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. operasional, pertanyaan penelitian dan hipotesis serta manfaat penelitian. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, akan disajikan tentang latar belakang dari penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kerangka konsep, definisi konseptual dan operasional, pertanyaan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan kehidupannya. Kebutuhan tersebut dapat tercukupi dengan memberikan ASI secara Eksklusif pada bayi selama

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1 HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1 Skripsi ini Disusun guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Melakukan penelitian Bidang Kesehatan

Lebih terperinci

GASTER Vol. 11 No. 2 Februari Wahyuningsih Akademi Giri Husada Wonogiri. Abstrak

GASTER Vol. 11 No. 2 Februari Wahyuningsih Akademi Giri Husada Wonogiri. Abstrak PERBEDAAN STATUS EKONOMI DAN DUKUNGAN SUAMI ANTARA KELOMPOK IBU YANG MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF DAN IBU YANG TIDAK MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS WONOGIRI II Wahyuningsih Akademi Giri Husada Wonogiri

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF

SATUAN ACARA PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF SATUAN ACARA PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF Pokok Bahasan : Keperawatan Maternitas Sub Pokok Bahasan : ASI Eksklusif Tempat : Puskesmas Turen Sasaran : Masyarakat yang berobat di Puskesmas Turen Tanggal : Waktu

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ASI Ekslusif 6 Bulan

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ASI Ekslusif 6 Bulan SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ASI Ekslusif 6 Bulan Bidang Studi Topik Subtopik Sasaran : Ilmu keperawatan : Keperawatan maternitas : Asi eksklusif 6 bulan : Masyarakat Jam : 11:00 11.20 Hari/Tangga : Kamis/18

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Independen Variabel Dependen Faktor Pemudah/predisposisi 1. Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif 2. Sikap Ibu terhadap pembrian ASI Eksklusif 3. Pekerjaan

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL Oleh : MEIRINA MEGA MASTUTI 040112a028 PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KARTASURA SKRIPSI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KARTASURA SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KARTASURA SKRIPSI Diajukan Oleh: M. Fadhil Ilhami J500110079 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari United Nations Children's Fund (UNICEF) pada tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari United Nations Children's Fund (UNICEF) pada tahun 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif di dunia masih rendah. Berdasarkan data dari United Nations Children's Fund (UNICEF) pada tahun 2012 hanya 39% bayi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi diskriptif korelasi melelui metode pendekatan Cross

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA PERTAMA KALI PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) PADA ANAK USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBOKEN Giovanny V. Wereh*, Shirley E.S Kawengian**,

Lebih terperinci

ABSTRAK PENGARUH ASI EKSKLUSIF TERHADAP MORBIDITAS BAYI SAMPAI USIA 6 BULAN

ABSTRAK PENGARUH ASI EKSKLUSIF TERHADAP MORBIDITAS BAYI SAMPAI USIA 6 BULAN ABSTRAK PENGARUH ASI EKSKLUSIF TERHADAP MORBIDITAS BAYI SAMPAI USIA 6 BULAN An Nieza Dea Versary, 2010; Pembimbing I : dr. July Ivone M.KK., M.Pd.Ked. Pembimbing II: dr. Bambang Hernowo Sp. A., M.Kes.

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BAYI DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA MATSUM TAHUN 2015

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BAYI DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA MATSUM TAHUN 2015 KUESIONER PENELITIAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BAYI DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA MATSUM TAHUN 2015 Identitas Responden No. Responden : Nama Responden : Alamat Responden

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1 HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1 ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Izasah S1 Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

PERBEDAAN STATUS GIZI ANTARA BAYI YANG DIBERI ASI DENGAN BAYI YANG DIBERI PASI PADA BAYI KURANG DARI 6 BULAN DI DESA KATEGUHAN KECAMATAN SAWIT

PERBEDAAN STATUS GIZI ANTARA BAYI YANG DIBERI ASI DENGAN BAYI YANG DIBERI PASI PADA BAYI KURANG DARI 6 BULAN DI DESA KATEGUHAN KECAMATAN SAWIT PERBEDAAN STATUS GIZI ANTARA BAYI YANG DIBERI ASI DENGAN BAYI YANG DIBERI PASI PADA BAYI KURANG DARI 6 BULAN DI DESA KATEGUHAN KECAMATAN SAWIT Oleh : Rahayu Setyaningsih 1 Tri Susilowati 2 Abstract Background.

Lebih terperinci

B. MANFAAT ASI EKSKLUSIF

B. MANFAAT ASI EKSKLUSIF ASI EKSKLUSIF A. PENGERTIAN Menurut WHO, ASI Eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan pada enam bulan pertama bayi baru lahir tanpa adanya makanan pendamping lain. ( www.tabloid- nakita.com, 2005 )

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman lain atau disebut dengan ASI Eksklusif dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman lain atau disebut dengan ASI Eksklusif dapat memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air susu ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi serta mempunyai nilai gizi yang paling tinggi dibandingkan dengan makanan bayi yang dibuat manusia atau susu

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA KARYAWAN DI YAYASAN NGUDI WALUYO UNGARAN ARTIKEL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA KARYAWAN DI YAYASAN NGUDI WALUYO UNGARAN ARTIKEL FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA KARYAWAN DI YAYASAN NGUDI WALUYO UNGARAN ARTIKEL p OLEH RISKHA SEPTIANINGRUM 030214B026 PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU

Lebih terperinci

Reni Halimah Program Studi Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Lampung

Reni Halimah Program Studi Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Lampung HUBUNGAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADUAN RAJAWALI KECAMATAN MERAKSA AJI KABUPATEN TULANG BAWANG Reni Halimah Program Studi

Lebih terperinci

ANALISIS STRES KERJA KARYAWAN DI PT SINAR PANTJA DJAJA PADA UNIT PRODUKSI SPINNING III DAN UNIT NON PRODUKSI SEMARANG TAHUN 2016 SKRIPSI

ANALISIS STRES KERJA KARYAWAN DI PT SINAR PANTJA DJAJA PADA UNIT PRODUKSI SPINNING III DAN UNIT NON PRODUKSI SEMARANG TAHUN 2016 SKRIPSI ANALISIS STRES KERJA KARYAWAN DI PT SINAR PANTJA DJAJA PADA UNIT PRODUKSI SPINNING III DAN UNIT NON PRODUKSI SEMARANG TAHUN 2016 SKRIPSI Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017 HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017 PENDAHULUAN Angka kematian bayi merupakan indikator

Lebih terperinci

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2) PENGETAHUAN IBU TENTANG KURANG ENERGI PROTEIN (KEP) BERHUBUNGAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG Leonardus Waghe 1), Atti Yudiernawati

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN 2015 Glorio F. Kawulur*, Franckie R. R. Maramis*, Ardiansa A. T. Tucunan*

Lebih terperinci

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif HUBUNGAN PENGETAHUAN,SIKAP DAN DUKUNGAN PETUGAS KESEHATAN DENGAN TINDAKAN IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENGKOL. Niamarsha Mokodompit*, Adisti A Rumayar*, Sulaemana Engkeng*.

Lebih terperinci

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X. Prodi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bnadung 2

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X. Prodi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bnadung 2 Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Hubungan Karakteristik Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Nambo, Kabupaten Bandung Characteristic Of Relationship With The Mother Of Exclusive Breastfeeding

Lebih terperinci

RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes

RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes PENDAHULUAN Bayi : Umur 0-12 bulan Bayi Cukup Bulan (Full term) Usia kehamilan Berat Badan Tinggi Badan : 270 290 hari : 2,7 3,2 kg : 48 50 cm 2. Bayi Prematur 3. Bayi BBLR Masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih selama tahun kedua. ASI juga menyediakan perlindungan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. lebih selama tahun kedua. ASI juga menyediakan perlindungan terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air susu ibu (ASI) menyediakan nutrisi lengkap bagi bayi. ASI mengandung protein, mineral, air, lemak, serta laktosa. ASI memberikan seluruh kebutuhan nutrisi dan energi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR Prisilia Gloria Lumenta*, Hilman Adam*, Sulaemana Engkeng*

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI PADA BAYI USIA 4-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI PADA BAYI USIA 4-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI PADA BAYI USIA 4-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa)

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa) 0 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa) dengan jumlah penderita yang banyak dalam waktu yang singkat. Namun dengan tatalaksana diare yang

Lebih terperinci

ASI ADALAH ANUGERAH LUAR BIASA YANG DIBERIKAN TUHAN KEPADA MANUSIA KENAPA BANYAK ORANG TUA TIDAK MEMBERIKAN ASI

ASI ADALAH ANUGERAH LUAR BIASA YANG DIBERIKAN TUHAN KEPADA MANUSIA KENAPA BANYAK ORANG TUA TIDAK MEMBERIKAN ASI ASI ADALAH ANUGERAH LUAR BIASA YANG DIBERIKAN TUHAN KEPADA MANUSIA KENAPA BANYAK ORANG TUA TIDAK MEMBERIKAN ASI Padahal kita tahu Manfaat ASI bagi bayi Sebagai nutrisi Meningkatkan kecerdasan Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ASI ( Air Susu Ibu) eksklusif adalah bayi hanya diberi saja selama enam bulan, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih,

Lebih terperinci

Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado **Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado **Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU,FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN, DUKUNGAN KELUARGA DAN DUKUNGAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF 6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANGOLOMBIAN KECAMATAN TOMOHON SELATAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BAYI DAN ANAK USIA 7 BULAN 5 TAHUN

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BAYI DAN ANAK USIA 7 BULAN 5 TAHUN HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BAYI DAN ANAK USIA 7 BULAN 5 TAHUN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah D III Gizi. Disusun Oleh :

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah D III Gizi. Disusun Oleh : KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MP-ASI DAN STATUS GIZI BALITA USIA 6-24 BULAN DI POSYANDU PERMATA DESA BAKI PANDEYAN KABUPATEN SUKOHARJO Karya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik untuk bayi, karena

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik untuk bayi, karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak dahulu Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik untuk bayi, karena banyak mengandung zat gizi yang diperlukan oleh bayi dan sangat penting bagi pertumbuhan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penuh perjuangan bagi ibu yang menyusui dan bayinya (Roesli, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. penuh perjuangan bagi ibu yang menyusui dan bayinya (Roesli, 2003). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses menyusui memang proses alami bagi setiap wanita yang melahirkan, tetapi tidak jarang proses ini menjadi begitu membingungkan dan penuh perjuangan bagi ibu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan bayi baik fisik maupun psikologi sosial. ASI mengandung nutrisi,

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan bayi baik fisik maupun psikologi sosial. ASI mengandung nutrisi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ASI merupakan satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik maupun psikologi sosial. ASI mengandung nutrisi, hormon, unsur kekebalan pertumbuhan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan pertumbuhan, juga mengandung sel-sel darah putih, antibodi,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan pertumbuhan, juga mengandung sel-sel darah putih, antibodi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi. ASI memiliki kandungan yang membantu penyerapan nutrisi, membantu perkembangan dan pertumbuhan, juga mengandung

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. meningkatkan produktifitas anak sebagai penerus bangsa (1). Periode seribu hari,

BAB 1 : PENDAHULUAN. meningkatkan produktifitas anak sebagai penerus bangsa (1). Periode seribu hari, BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan harapan penerus bangsa, sehingga tumbuh kembang anak sangat penting untuk diperhatikan. Tumbuh kembang ini sangat dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya

Lebih terperinci

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM Tuti Meihartati STIKES Darul Azhar Batulicin Email : riestie_fun@yahoo.co.id Abstract: The purpose of this study was to determine

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANEMIA DAN KEK PADA IBU HAMIL AKHIR TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember)

HUBUNGAN ANEMIA DAN KEK PADA IBU HAMIL AKHIR TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember) HUBUNGAN ANEMIA DAN KEK PADA IBU HAMIL AKHIR TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember) SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan. Upaya peningkatan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan. Upaya peningkatan sumber daya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional memiliki tujuan utama meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan. Upaya peningkatan sumber daya manusia dimulai

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI

PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode:... PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI Nama responden :... Nomor contoh :... Nama

Lebih terperinci

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO Relationship Nursing Mothers Work With Exclusive Breastfeeding In Public Health Mojolaban Sukoharjo Nuri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses alamiah, namun sering ibu-ibu tidak berhasil menyusui atau menghentikan

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses alamiah, namun sering ibu-ibu tidak berhasil menyusui atau menghentikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik dan alamiah untuk bayi. Menyusui merupakan suatu proses alamiah, namun sering ibu-ibu tidak berhasil menyusui atau menghentikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ASI Ekslusif pada bayinya (Laksono, 2010). Di daerah pedesaan, pada

BAB 1 PENDAHULUAN. ASI Ekslusif pada bayinya (Laksono, 2010). Di daerah pedesaan, pada 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan rendahnya tingkat pemahaman tentang pentingnya ASI Eksklusif dikarenakan kurangnya informasi dan pengetahuan yang dimilki oleh para ibu mengenai segala nilai

Lebih terperinci

PERBEDAAN PERTUMBUHAN BAYI USIA 0-6 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN YANG DIBERI SUSU FORMULA DI KECAMATAN NGAWI SKRIPSI

PERBEDAAN PERTUMBUHAN BAYI USIA 0-6 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN YANG DIBERI SUSU FORMULA DI KECAMATAN NGAWI SKRIPSI PERBEDAAN PERTUMBUHAN BAYI USIA 0-6 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN YANG DIBERI SUSU FORMULA DI KECAMATAN NGAWI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran Diajukan

Lebih terperinci

GAMBARAN KETIDAKBERHASILAN IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA

GAMBARAN KETIDAKBERHASILAN IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA GAMBARAN KETIDAKBERHASILAN IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA Margaretha Martini 1, Dini Rahmayani 2, Maria Viani 3 1,2,3 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Suaka Insan

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS MODOINDING KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN Susdita R. Mailangkay*, Ardiansa A.T.

Lebih terperinci

PENGARUH PUTING SUSU LECET TERHADAP PENERAPAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR

PENGARUH PUTING SUSU LECET TERHADAP PENERAPAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR PENGARUH PUTING SUSU LECET TERHADAP PENERAPAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR Ika Tristanti Dosen STIKES Muhammadiyah Kudus Jl. Ganesha I Purwosari Kudus Email: ika.tristanti@yahoo.com

Lebih terperinci

PERBEDAAN BERAT BADAN BAYI PENGGUNA ASI EKSLUSIF DENGAN ASI TIDAK EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TERMINAL BANJARMASIN

PERBEDAAN BERAT BADAN BAYI PENGGUNA ASI EKSLUSIF DENGAN ASI TIDAK EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TERMINAL BANJARMASIN PERBEDAAN BERAT BADAN BAYI PENGGUNA ASI EKSLUSIF DENGAN ASI TIDAK EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TERMINAL BANJARMASIN Desilestia Dwi Salmarini¹, Elvine Ivana Kabuhung², Reni Ovilla Yulianti 1 1 Akademi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi yang baik pada balita (Dinkes, 2007). Perwakilan UNICEF di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi yang baik pada balita (Dinkes, 2007). Perwakilan UNICEF di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah balita di Indonesia sangat besar yaitu sekitar 10% dari seluruh populasi, maka sebagai calon generasi penerus bangsa, kualitas tumbuh kembang balita di Indonesia

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DI PUSKESMAS SIBELA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DI PUSKESMAS SIBELA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DI PUSKESMAS SIBELA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Lebih terperinci

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI (0-6 BULAN) DI KELURAHAN BANTAN KECAMATAN MEDAN TEMBUNG TAHUN 2013

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI (0-6 BULAN) DI KELURAHAN BANTAN KECAMATAN MEDAN TEMBUNG TAHUN 2013 FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI (-6 BULAN) DI KELURAHAN BANTAN KECAMATAN MEDAN TEMBUNG TAHUN 3 Yesica Siallagan, Erna Mutiara, Yusniwarti Yusad Alumni Fakultas Kesehatan

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0 6 BULAN Di Desa Karangan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0 6 BULAN Di Desa Karangan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0 6 BULAN Di Desa Karangan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Kepada Program Studi DIII Kebidanan Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk air putih, selain menyusui selama 6 bulan sejak dilahirkan. 3 Cara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk air putih, selain menyusui selama 6 bulan sejak dilahirkan. 3 Cara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu 2.1.1 Definisi ASI Eksklusif ASI eksklusif adalah tidak memberi bayi makanan atau minuman lain, termasuk air putih, selain menyusui selama 6 bulan sejak dilahirkan.

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6 BULAN-12 BULAN TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SUKAWARNA

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6 BULAN-12 BULAN TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SUKAWARNA ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6 BULAN-12 BULAN TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SUKAWARNA Lisa Olivia, 2015; Pembimbing I Pembimbing II : drg.

Lebih terperinci