BAB I PENDAHULUAN. terhadap pola hidup manusia. Teknologi ini sangat membantu manusia dalam

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. terhadap pola hidup manusia. Teknologi ini sangat membantu manusia dalam"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Perkembangan zaman saat ini sangatlah besar, terutama dengan adanya perkembangan kemajuan teknologi yang membawa perubahan besar terhadap pola hidup manusia. Teknologi ini sangat membantu manusia dalam melakukan berbagai kegiatan. Misalnya dalam berinteraksi dengan sesama, berkomunikasi, juga untuk mencari berita lewat media elektronik, bahkan bisa juga untuk melakukan bisnis perdagangan yang tanpa harus pergi kemanamana atau beranjak dari tempat ia berada namun hanya dilakukan lewat dunia maya. Saat ini teknologi dunia maya sering disebut dengan media internet. Internet menjadi media massa yang tidak asing di kalangan masyarakat. Semua golongan juga dapat memanfaatkannya untuk memasarkan produk usahanya melalui internet. Internet dianggap media yang paling praktis, cepat dan mudah. Jual beli yang dilakukan dalam dunia maya ini sering disebut dengan jual beli online. Apapun barangnya dapat dijadikan sebagai obyek perdagangan melalui online, asalkan tidak barang yang najis. Karena dalam Islam tidak diperkenankan menjual barang yang najis. Dalam Islam jual beli diperbolehkan, asalkan tidak ada unsur-unsur riba, kedzaliman, monopoli, dan penipuan. 1

2 2 Transaksi jual beli seperti ini sebenarnya di satu sisi dapat menguntungkan pelaku usaha dan juga konsumen, pelaku usaha dapat memasarkan produknya dan konsumen dapat memilih-milih barang yang akan dibeli. Namun di sisi lain dalam transaksi dunia maya terkadang banyak kejahatan yang dapat merugikan antara pelaku usaha dan konsumen, misalnya kejahatan penipuan. Dalam surat an-nisa ayat 29 dijelaskan, bahwa: Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu. 1 Jual beli online saat ini sedang eksis, karena banyak orang yang melakukan transaksi melalui online. Untuk memasarkan barang yang akan di jual mereka menggunakan media sosial seperti facebook, twitter, dan media yang lainnya. Dalam praktiknya, tak jarang jual beli secara online dapat menimbulkan masalah. Misalnya barang yang dibeli tidak sesuai dengan gambar yang dipasang dalam situs tersebut, bahkan sering tidak sesuai dengan permintaan atau pesanan pembeli. Misal dalam pembelian baju, terkadang hal Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahnya. (Bandung: Diponegoro, 2000),

3 3 warna, ukuran serta kualitas yang diminta pembeli tidak sesuai. Seharusnya pelaku usaha tersebut dikenai sanksi ganti rugi atas ketidaksesuaian barang yang dibeli oleh pembeli. Seperti disebutkan pada pasal 9 yaitu pelaku usaha dilarang menawarkan, mempromosikan, mengiklankan suatu barang dan/atau jasa secara tidak benar. 2 Dalam transaksi jual beli online harus ada jaminan atas barang yang diperjualbelikan. Sehingga pembeli merasa nyaman dalam melakukan transaksi. Dalam Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah pasal 69 telah dijelaskan bahwa penjual dan pembeli mempunyai hak khiyar/pilih selama berada di tempat jual beli, sejak ijab dilakukan hingga berakhirnya pertemuan tersebut. 3 Dalam arti lain pembeli harus lebih berhati-hati sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi jual beli. Meskipun dalam jual beli online sering didasari dengan rasa percaya antara kedua pihak, tetapi pembeli harus lebih hati-hati dan teliti sebelum barang itu diterima. Jika barang tidak sesuai dengan pesanan, maka transaksi tersebut dapat dibatalkan. Dalam jual beli pasti terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu menurut madzhab syafi iyah ada 2 syarat antara lain: ijab-qabul dan obyek jual beli. 4 Salah satu sebab cacatnya rasa saling rela adalah tidak adanya kesesuaian antara sifat atau kriteria barang yang disampaikan penjual pada pembeli atau Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia. (Jakarta: PT Grasindo, 2006), hal. 3 Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah, pdf., hal. 27 dalam com/2011/12/khes-buku-ii.pdf. diakses tanggal 10 Pebruari html. Diakses tanggal 12 Januari 2015

4 4 yang diharapkan oleh pembeli sehingga timbul penyesalan sebagai tanda dari rusaknya rasa saling rela. 5 Selain itu ada syarat-syarat mendasar diperbolehkannya jual beli lewat online adalah sebagai berikut:1) tidak melanggar ketentuan syari at agama, seperti transaksi bisnis yang diharamkan, terjadi kecurangan, penipuan dan monopoli; 2) adanya kesepakatan perjanjian di antara dua belah pihak (penjual dan pembeli) jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan antara sepakat atau pembatalan; 3) adanya control, sangsi dan aturan hukum yang tegas dan jelas dari pemerintah (lembaga yang berkompeten) untuk menjamin bolehnya berbisnis yang dilakukan transaksinya melalui online bagi masyarakat. 6 Dalam kajian fikih Islam, kebenaran dan keakuratan informasi ketika seorang pelaku usaha memproklamasikan barang dagangannya menempati kajian yang signifikan. Islam tidak mengenal sebuah istilah kapitalisme klasik yang berbunyi ceveat emptor atau let the buyer beware (pembelilah yang harus berhati-hati), tidak pula caveat denditor (pelaku usahalah yang harus berhati-hati), tetapi dalam Islam yang berlaku adalah prinsip keseimbangan (alta adul) atau ekuiblirium dimana pembeli dan penjual harus berhati-hati dimana hal itu tercermin dalam teori perjanjian dalam Islam. 7 Dalam hal ini, obyek yang diperdagangkan harus jelas, sehingga pembeli tidak merasa dirugikan. Ketika dalam transaksi jual beli online pembeli sudah memilih sesuai dengan pilihan, tetapi sampai di tangan tidak 5 Muhammad dan Alimin, Etika dan Perlindungan Konsumen Dalam Ekonomi Islam. (Yogyakarta: BPFE, 2004), hal diakses pada tanggal 10 Pebruari Muhammad dan Alimin, Etika, hal. 199

5 5 sesuai dengan yang dimaksud atau bahkan terdapat kecacatan maka pembeli dapat meminta ganti rugi atau juga dapat melaporkan ke pihak yang berwajib untuk mendapat perlindungan. Tetapi kebanyakan orang yang telah membeli di jual beli online dan mendapati barangnya tidak sesuai dengan ciri yang disebutkan, mereka hanya menggerutu di belakang tanpa mau protes kepada pelaku usaha untuk mendapat keadilan. Kenyataan yang seperti itu, konsumen hanya dibodohi dan dimanfaatkan saja oleh pelaku usaha, karena ketidakberanian mereka untuk protes. Padahal perlindungan hukum sangat penting untuk para pihak yang melakukan transaksi jual beli melalui media internet atau pun yang lain. Oleh karena itu, dari uraian tersebut di atas sangat menarik bagi penulis untuk melakukan penelitian dengan judul Perlindungan Hukum Konsumen Dalam Transaksi Jual Beli Online Dalam Perspektif UU No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen dan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES). B. Fokus Penelitian Berdasarkan konteks penelitian yang telah dipaparkan di atas, terdapat 3 (tiga) pokok permasalahan yang menjadi obyek kajian penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana perlindungan hukum konsumen dalam jual beli online menurut UU No. 8 Tahun 1999? 2. Bagaimana perlindungan hukum konsumen dalam jual beli online menurut Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah?

6 6 3. Bagaimana persamaan dan perbedaan perlindungan hukum konsumen dalam jual beli online menurut UU No. 8 Tahun 1999 dan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah? C. Tujuan Kajian Adapun tujuan dalam kajian ini adalah: 1. Untuk menjelaskan tentang perlindungan hukum konsumen dalam jual beli online menurut UU No. 8 Tahun Untuk menjelaskan tentang perlindungan hukum konsumen dalam jual beli online menurut Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah. 3. Untuk menjelaskan persamaan dan perbedaan perlindungan hukum konsumen dalam jual beli online menurut UU No. 8 Tahun 1999 dan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah. D. Kegunaan Kajian 1. Kegunaan teoritis Diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan khasanah ilmu pengetahuan khususnya yang berkaitan dengan perlindungan hukum konsumen dalam transaksi jual beli online dalam perspektif UU No. 8 Tahun 1999 dan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah.

7 7 2. Kegunaan praktis a. Bagi penulis, penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui lebih jauh tentang bagaimana perlindungan hukum terhadap konsumen jual beli online jika terjadi kecacatan. b. Bagi mahasiswa, ikut serta menambah khasanah keilmuan mengenai bagaimana perlindungan hukum terhadap konsumen jual beli online menurut UU perlindungan konsumen dan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah. c. Bagi lembaga, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan ataupun referensi dalam menciptakan karya-karya ilmiah bagi seluruh civitas akademika di IAIN Tulungagung maupun pihak-pihak lain yang membutuhkan. d. Bagi masyarakat, kajian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam memahami persoalan perlindungan hukum dalam jual beli online menurut UU perlindungan konsumen dan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah. E. Penegasan Istilah Untuk memudahkan pemahaman dan agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memahami judul skripsi, maka perlu dijelaskan istilahistilah yang terdapat dalam judul ini sebagai berikut.

8 8 1. Penegasan Konseptual a. Perlindungan Hukum Perlindungan Hukum adalah upaya pemerintah untuk menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada warganya agar hak-haknya sebagai seorang warganegara tidak dilanggar, dan bagi yang melanggarnya akan dapat dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku. 8 b. Konsumen Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orng lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. 9 c. Transaksi Jual beli online Transaksi jual beli online adalah aktifitas jual beli berupa transaksi penawaran barang oleh penjual dan permintaan barang oleh pembeli secara online dengan memanfaatkan teknologi internet. 10 d. Undang-undang No. 8 Tahun 1999 Undang-undang No. 8 Tahun 1999 adalah ketentuan dan peraturan Negara tentang perlindungan konsumen diakses tanggal 28 Juli Undang-undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UUPK), (Jakarta: Visimedia, 2007), hal tanggal 9 Pebruari Undang-Undang No. 8 Tahun , hal. 2

9 9 e. Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES) KHES adalah sebuah kompilasi yang disusun oleh kelompok kerja, dan berguna sebagai bahan dasar bagi pedoman pelaku ekonomi syariah dan aparat hukum serta akademisi Penegasan Operasional Dengan adanya penegasan konseptual tersebut, digunakan untuk memberikan batasan-batasan dalam melakukan suatu penelitian. Dalam penegasan operasional ini, yang dimaksud dengan perlindungan hukum konsumen dalam transaksi jual beli online dalam perspektif UU No. 8 Tahun 1999 dan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah adalah penelitian yang mendeskripsikan tentang perlindungan hukum konsumen jual beli online menurut UU No. 8 Tahun 1999 dan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah serta analisis perbandingan antara UU No. 8 Tahun 1999 dan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah. F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah library research atau telaah pustaka. Penelitian perpustakaan, bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan bermacam-macam material yang terdapat di ruangan 12 html. diakses tanggal 9 Pebruari 2015

10 10 perpustakaan, seperti: buku-buku, majalah, dokumen, catatan dan kisahkisah sejarah dan lain-lain. 13 Jadi maksud kajian di sini adalah mengidentifikasi dan menganalisis beberapa dokumen atau bahan pustaka sesuai dengan permasalahan yang dikaji yaitu tentang perlindungan konsumen jual beli online menurut Undang-Undang Perlindungan Konsumen dan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah. 2. Sumber Data Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. 14 Sumber data dalam sebuah kajian meliputi catatan atau laporan resmi, barang cetakan, buku teks, buku-buku referensi, majalah, koran, bulletin, dokumen, catatan, kisah-kisah sejarah, dan lain-lain. 15 Adapun sumber data yang digunakan dalam kajian ini adalah sumber data primer dan sekunder. a. Sumber data primer, yaitu bahan pustaka yang berisikan pengetahuan ilmiah yang baru atau mutakhir, ataupun pengertian baru tentang fakta yang diketahui maupun mengenai suatu gagasan (idea). Bahan tambahan dapat dibagi atas sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dari arsip, 13 Mandalis, Metode Penelitian (Suatu Pendekatan Proposal), (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hal Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), hal Mandalis, Metode Penelitian Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara,1999), hal. 128

11 11 dokumen pribadi, dan dokumen resmi. 16 Sehingga dalam penelitian ini sumber data primer yang dimaksud, di antaranya: 1) Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UUPK), Jakarta: Visimedia, ) Haris Faulidi Asnawi, Transaksi Bisnis E-Commerce Perspektif Islam, Yogyakarta: Magistra Insania Press, ) Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia, Jakarta: PT Grasindo, ) M. Sadar, dkk, Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia, Jakarta: Akademia, ) Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, ) Celina Tri Siwi Kristiyanti, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta: Sinar Grafika, ) Muhammad dan Alimin. Etika dan Perlindungan Konsumen dalam Ekonomi Islam. Yogyakarta: BPFE, ) Edmon Makarim, Kompilasi Hukum Telematika, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, ) Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah, Pdf b. Sumber data sekunder yaitu bahan pustaka yang berisikan informasi tentang bahan primer. Sumber data sekunder terdiri atas berbagai macam, dari surat-surat pribadi, kitab harian, notula rapat perkumpulan, sampai 2012), hal Lexy J Moleong. Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

12 12 dokumen-dokumen resmi dari berbagai instansi pemerintah. 17 Dalam sumber data sekunder ini yang ada kaitannya dengan pembahasan peneliti tentang perlindungan konsumen dalam transaksi jual beli online. 3. Pendekatan kajian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan normatif yuridis. 18 Pendekatan ini mengkaji masalah tentang perlindungan konsumen dalam transaksi jual beli online berdasarkan Undang-undang tentang Perlindungan Konsumen dan juga berdasarkan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah. 4. Metode pengumpulan data Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi. Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya. 19 Data-data yang dicari dalam pengumpulan data ini adalah data-data yang ada kaitannya dengan perlindungan hukum konsumen dalam transaksi jual beli online. 5. Metode Analisis Data Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat 17 Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hal Faridho Qodli Zaka. Perjanjian E-Commerce Ditinjau dari Hukum Positif Dan Hukum Islam, Skripsi, (Tulungagung: IAIN Tulungagung, 2014) 19 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu, hal. 135

13 13 ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. 20 Metode analisis data dalam kajian yang digunakan adalah: a. Content analysis Teknik yang paling umum digunakan ialah content analysis atau kajian isi. Sebagaimana yang dikutip Lexy J Moleong, Weber menyatakan bahwa kajian isi adalah metodologi penelitian yang memanfaatkan seperangkat prosedur untuk menarik kesimpulan yang sahih dari sebuah buku atau dokumen. 21 Dalam aplikasinya, data yang diperoleh diklasifikasikan berdasarkan fokus penelitian, selanjutnya data diurai secara mendalam, kritis dan sistematis sehingga dapat ditarik kesimpulan mengenai perlindungan hukum konsumen jual beli online menurut UUPK dan KHES. b. Comparative analysis Metode comparative analysis adalah sebuah cara penguraian data yang dimulai dengan penyajian pendapat para ahli untuk dicari persamaan yang prinsipil dan perbedaannya yang juga prinsipil, setelah itu benar-benar dipertimbangkan secara rasional kemudian diakhiri dengan penarikan suatu kesimpulan atau diambil salah satu pendapat yang dianggap paling kuat. 22 Dalam penelitian ini, peneliti membandingkan perlindungan hukum konsumen dalam jual beli online 20 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hal Ibid, hal Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, hal. 216

14 14 menurut UUPK dan KHES. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan persamaan dan perbedaan antara perlindungan konsumen dalam jual beli online menurut UUPK dan KHES, sekaligus mendiskripsikannya secara mendalam dan sistematis. c. Critic analysis Critic analysis adalah penguraian atau kupasan secara mendalam terhadap data-data yang ada untuk memberi penilaian yang disertai pertimbangan. 23 Dalam metode ini, peneliti mengkaji, menganalisis dan mengkritisi secara mendalam perlindungan hukum konsumen dalam jual beli online, baik menurut UUPK menurut KHES. Teknik analisis ini dilakukan secara langsung dalam setiap pembahasan dan menyatu maupun secara tidak langsung yang terpisah dan mengkaji sub pembahasan tersendiri. G. Kajian Penelitian Ada beberapa penelitian terdahulu yang membahas mengenai perlindungan konsumen dalam transaksi jual beli online dalam perspektif hukum Islam dan UU No. 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, yakni: 23 Adi Gunawan, Kamus Praktis Ilmiah Populer, (Surabaya: Kartika, t.t), hal 270

15 15 Tabel 1.1 No. Nama Judul Hasil Perbedaan Perjanjian E- 1. Faridho Qodli Zaka 24 Commerce Ditinjau dari Hukum Positif dan Hukum Islam 2. Ahmad Syaichoni 25 Perlindungan konsumen dalam transaksi bay al-salam dan E- Commerce Sistem perjanjian E- Commerce hukum perdata di Indonesia, jual beli diatur dalam buku III KUH-Perdata tentang perikatan. Jual beli terjadi karena adanya suatu kesepakatan antara para pihak. Kesepakatan itu diwujudkan dalam suatu perjanjian yang menjadi dasar perikatan bagi pihak-pihak tersebut. Aspek hukum perjanjian atau kontrak jual beli secara E-Commerce dapat memiliki kekuatan hukum berdasarkan asas kebebasan berkontrak sebagaimana diatur dalam Pasal 1338 ayat (1) KUH- Perdata tentang kebebasan berkontrak.sistem perjanjian E-Commerce dalam Islam dinamakan transaksi as-salam dengan kata lain pembelian barang yang diserahkan di kemudian hari, sedangkan pembayaran dilakukan di muka. bentuk jaminan dari pelaku usaha kepada konsumen dalam transaksi bay al-salam perspektif hukum Islam dan hukum positif, bentuk jaminan Penelitian saya fokus pada perlindungan hukum konsumen dalam transaksi jual beli online menurut Undangundang No. 8 Tahun 1999 dan KHES. penelitian saya terfokus pada perlindungan hukum konsumen dalam transaksi jual beli online 24 Faridho Qodli Zaka, Perjanjian E-Commerce Ditinjau dari Hukum Positif Dan Hukum Islam, Skripsi, (Tulungagung: IAIN Tulungagung, 2014) 25 Ahmad Syaichoni, Perlindungan Konsumen dalam Transaksi Bay al-salam dan E- Commerce (Studi Komparasi Hukum Islam dan Hukum Postif), Tesis, (Tulungagung: IAIN Tulungagung, 2014)

16 16 3. Lia Catur Muliastuti 26 (Studi Komparasi Hukum Islam dan Hukum Positif) Perlindungan Hukum bagi Para Pihak Dalam Perjanjian Jual Beli Melalui Media Internet dari pelaku usaha kepada konsumen dalam transaksi e-commerce perspektif hukum Islam dan hukum positif,ketentuan perlindungan hukum bagi konsumen dalam transaksi bay al-salam perspektif hukum Islam dan hukum positif, ketentuan perlindungan hukum bagi konsumen dalam transaksi e-commerce perspektif hukum Islam dan hukum positif. Hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa pelaksanaan jual beli melalui media internet terdiri dari empat proses, yaitu penawaran, penerimaan, pembayaran, dan pengiriman, hambatan-hambatan dalam transaksi di internet, khususnya mengenai cacat produk, informasi dan webvertising yang tidak jujur atau keterlambatan pengiriman barang, dan umumnya mengenai pola pikir, minat, dan kultur atau budaya masyarakat Indonesia. Perlindungan hukum bagi para pihak dalam perjanjian jual beli melalui media internet meliputi perlindungan hukum dalam perjanjian dan perlindungan hukum di luar perjanjian. UUITE menambahkan suatu menurut Undangundang No 8 Tahun 1999 dan KHES. Dalam penelitian yang saya lakukan ini fokus pada perlindungan hukum konsumen dalam transaksi jual beli online menurut Undangundang No. 8 Tahun 1999 dan KHES 26 Lia Catur Muliastuti, Perlindungan Hukum bagi Para Pihak Dalam Perjanjian Jual Beli Melalui Media Internet, Tesis, (Semarang: UNDIP, 2010), dalam diakses tanggal 30 Desember 2014

17 17 4. Bagus Hanindyo Mantri 27 Perlindungan Hukum terhadap Konsumen Dalam Transaksi E- Commerce bentuk system pembuktian elektronik yaitu adanya tanda tangan elektronik (digital signature) yang merupakan suatu sistem pengamanan yang bertujuan untuk memastikan otentisitas dari suatu dokumen elektronik Undang-undang perlindungan konsumen No 8 Tahun 1999 belum dapat melindungi konsumen dalam transaksi e-commerce karena keterbatasan pengertian pelaku usaha yang hanya khusus berada di wilayah negara Republik Indonesia. Dan keterbatasan akan hak-hak konsumen yang diatur dalam UUPK. Perlindungan hukum terhadap konsumen yang seharusnya diatur meliputi perlindungan hukum dari sisi pelaku usaha, dari sisi konsumen, dari sisi produk, dari sisi transaksi. Permasalahan permasalahan yang timbul dalam perlindungan hukum terhadap konsumen terdapat 2 (dua) permasalahan yaitu pertama permasalahan yuridis,meliputi keabsahan perjanjian menurut KUHPerdata,Penyelesaian sengketa dalam transaksi Perbedaannya adalah dalam penelitian tersebut hanya terfokus pada undangundang perlindungan konsumen saja, sedangkan dalam penelitian saya membahas bagaimana perlindungan hukum konsumen dalam transaksi jual beli online menurut Undangundang No. 8 Tahun 1999 dan KHES 27 Bagus Hanindyo Mantri, Perlindungan Hukum terhadap Konsumen Dalam Transaksi E-Commerce, Tesis, (semarang: UNDIP, 2007), dalam diakses tanggal 2 Januari 2015

18 18 5. Meilisa Jual Beli Marditawati 28 Online Dengan Model Periklanan Website Di Tinjau Dari Hukum Islam e-commerce, UUPK yang tidak akomodatif, tidak adanya lembaga penjamin toko online kedua permasalahan non yuridis meliputi, kemanan bertransaksi dan tidak pahamnya konsumen dalam bertransaksi e- commerce. Praktek jual beli online dengan model periklanan website yang hanya diiklankan, terkadang iklan tidak sesuai dengan kondisi barang yang ada. Dalam penelitian yang saya lakukan ini fokus pada perlindungan hukum konsumen dalam transaksi jual beli online menurut Undangundang No. 8 Tahun 1999 dan KHES Setelah mengkaji dari beberapa karya ilmiah yang membahas tentang perlindungan konsumen e-commerce baik berupa buku, tulisan, dan skripsi sejauh ini penyusun belum menemukan pembahasan yang secara spesifik membahas perlindungan hukum konsumen transaksi jual beli online dalam prespektif UU No. 8 Tahun 1999 dan KHES. H. Sistematika Pembahasan Penelitian ini dalam pembahasannya dibagi menjadi tiga bagian: bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari halaman sampul, lembar logo, halaman judul, lembar pengesahan, persetujuan 28 Meilisa Marditawati, Jual Beli Online Dengan Model Periklanan Website Di Tinjau Dari Hukum Islam, Skripsi, (Tulungagung: IAIN Tulungagung, 2014)

19 19 pembimbing, motto, persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, dan daftar lampiran. Bagian inti terdiri atas lima bab. Bab I merupakan bagian pendahuluan yang meliputi: konteks penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, kajian terdahulu, dan sistematika pembahasan. Bab II berisi pembahasan tentang perlindungan hukum konsumen dalam jual beli online menurut UU No. 8 Tahun 1999, meliputi: jual beli online, perlindungan konsumen, perlindungan hukum konsumen menurut Undang-undang perlindungan konsumen, dan perlindungan hukum konsumen jual beli online menurut UUPK. Bab III berisi pembahasan tentang perlindungan hukum konsumen dalam jual beli online menurut Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah, meliputi jual beli online menurut KHES, perlindungan hukum konsumen menurut KHES, dan perlindungan hukumkonsumen jual beli online menurut KHES. Bab IV berisi pembahasan tentang persamaan dan perbedaan perlindungan hukum konsumen dalam jual beli online menurut UU No. 8 Tahun 1999 dan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah. Bab V atau bab penutup berisi tentang kesimpulan dan saran-saran. Sedangkan bagian akhir terdiri atas daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

BAB I PENDAHULUAN. barang menurut spesifikasi yang telah disepakati dan menjualnya pada. ditangguhkan sampai waktu yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. barang menurut spesifikasi yang telah disepakati dan menjualnya pada. ditangguhkan sampai waktu yang akan datang. BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Istishna merupakan kontrak penjualan antara pembeli dan pembuat barang. Dalam kontrak ini, pembuat barang menerima pesanan dari pembeli. Pembuat barang lalu berusaha

Lebih terperinci

Perlindungan Konsumen Dalam Perspektif Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Dan Hukum Islam Dalam Jual Beli

Perlindungan Konsumen Dalam Perspektif Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Dan Hukum Islam Dalam Jual Beli Prosiding Peradilan Agama ISSN: 2460-6391 Perlindungan Konsumen Dalam Perspektif Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Dan Hukum Islam Dalam Jual Beli 1 Deska Nur Finnisa, 2 M. Roji

Lebih terperinci

ANALISIS YURIDIS JUAL BELI BARANG MELALUI TOKO ONLINE (E-COMMERCE)

ANALISIS YURIDIS JUAL BELI BARANG MELALUI TOKO ONLINE (E-COMMERCE) ANALISIS YURIDIS JUAL BELI BARANG MELALUI TOKO ONLINE (E-COMMERCE) ANDI RISMA Universitas Muslim Indonesia Email: permata.mitha@yahoo.com ABSTRACT Online transaction is a process of buying and selling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempermudah proses transaksi jual beli. Harga juga berpengaruh dalam

BAB I PENDAHULUAN. mempermudah proses transaksi jual beli. Harga juga berpengaruh dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jual beli pada dasarnya merupakan kegiatan yang terdapat penentuan harga. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan nilai nominal yang dihitung dengan jumlah satuan

Lebih terperinci

BAB IV PERBANDINGAN PERLINDUNGAN HUKUM KONSUMEN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 8

BAB IV PERBANDINGAN PERLINDUNGAN HUKUM KONSUMEN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 8 BAB IV PERBANDINGAN PERLINDUNGAN HUKUM KONSUMEN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 8 TAHUN 1999 DAN KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH A. Persamaan Perlindungan Hukum Konsumen Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hukum perlindungan konsumen selalu berhubungan dan berinteraksi dengan berbagai bidang dan cabang hukum lain, karena pada tiap bidang dan cabang hukum itu senantiasa

Lebih terperinci

PERJANJIAN E-COMMERCE DITINJAU DARI HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM SKRIPSI

PERJANJIAN E-COMMERCE DITINJAU DARI HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM SKRIPSI PERJANJIAN E-COMMERCE DITINJAU DARI HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM SKRIPSI Oleh FARIDHO QODLI ZAKA NIM. 3221103007 JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH DAN ILMU HUKUM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Perkembangan dunia dewasa ini ditandai dengan arus globalisasi di segala

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Perkembangan dunia dewasa ini ditandai dengan arus globalisasi di segala BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan dunia dewasa ini ditandai dengan arus globalisasi di segala bidang yang membawa pengaruh cukup besar bagi perkembangan perekonomian Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup untuk masyarakat dan dirinya dalam menampakkan jati diri.

BAB I PENDAHULUAN. hidup untuk masyarakat dan dirinya dalam menampakkan jati diri. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perumahan merupakan kebutuhan utama atau primer yang harus dipenuhi oleh manusia. Perumahan tidak hanya dapat dilihat sebagai sarana kebutuhan hidup, tetapi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penting untuk dapat mempengaruhi pola perdagangan. Kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. penting untuk dapat mempengaruhi pola perdagangan. Kemampuan 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pesat dan majunya teknologi internet mempermudah untuk mengakses informasi apapun yang dibutuhkan, termasuk di dalamnya informasi produk. Adanya kemudahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang melindungi kepentingan konsumen 1. Adapun hukum konsumen diartikan

BAB I PENDAHULUAN. yang melindungi kepentingan konsumen 1. Adapun hukum konsumen diartikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perlindungan konsumen adalah bagian dari hukum yang memuat asasasas atau kaidah kaidah yang bersifat mengatur dan juga mengandung sifat yang melindungi kepentingan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Fatoni Metodologi Penelitian dan Tehnik Penyusunan Skripsi. Jakarta: PT. Rinekha Cipta.

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Fatoni Metodologi Penelitian dan Tehnik Penyusunan Skripsi. Jakarta: PT. Rinekha Cipta. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Fatoni. 2006. Metodologi Penelitian dan Tehnik Penyusunan Skripsi. Jakarta: PT. Rinekha Cipta. Amin, M. Rusli. 2004. Waspadai Makanan Haram di Sekitar Kita. Jakarta:PT Al Mawardi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen di Indonesia. Menurut pasal 1 ayat (2) Undang-Undang No 8 tahun

BAB I PENDAHULUAN. konsumen di Indonesia. Menurut pasal 1 ayat (2) Undang-Undang No 8 tahun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaku usaha dan konsumen adalah dua pihak yang saling memerlukan. Konsumen memerlukan barang dan jasa dari pelaku usaha guna memenuhi keperluannya. Sementara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya barang dan jasa yang melintasi batas-batas wilayah suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya barang dan jasa yang melintasi batas-batas wilayah suatu negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan aktivitas perdagangan memperluas cara berkomunikasi dan berinteraksi antara pelaku usaha dengan konsumen. Globalisasi dan perdagangan bebas sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap konsumen dalam menggunakan suatu barang atau jasa. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. setiap konsumen dalam menggunakan suatu barang atau jasa. Dengan demikian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perlindungan konsumen merupakan upaya menjamin kepastian hukum untuk memberi perlindungan hukum bagi konsumen. 1 Perlindungan konsumen sebagai hak setiap konsumen dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI A. Analisis Praktik Jual Beli Barang Rekondisi 1. Proses Jual Beli Praktik jual beli barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya seorang individu harus menukarnya dengan barang atau jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya seorang individu harus menukarnya dengan barang atau jasa yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah telah menjadikan manusia masing-masing saling membutuhkan satu sama lain supaya mereka tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan kepentingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini guna menunjang transportasi yang dibutuhkan masyarakat Jakarta. Selain

BAB I PENDAHULUAN. ini guna menunjang transportasi yang dibutuhkan masyarakat Jakarta. Selain BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Sarana angkutan umum saat ini semakin ditingkatkan pemerintah, hal ini guna menunjang transportasi yang dibutuhkan masyarakat Jakarta. Selain itu mengingat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman Allah SWT dalam al-qur an Surat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pelaku usaha yang bergerak di keuangan. Usaha keuangan dilaksanakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. dengan pelaku usaha yang bergerak di keuangan. Usaha keuangan dilaksanakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakekatnya setiap orang berhak mendapatkan perlindungan dari hukum. Hampir seluruh hubungan hukum harus mendapat perlindungan dari hukum. Oleh karena itu terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perindustrian dan perdagangan nasional telah menghasilkan berbagai variasi

BAB I PENDAHULUAN. perindustrian dan perdagangan nasional telah menghasilkan berbagai variasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan dan perkembangan perekonomian khususnya dibidang perindustrian dan perdagangan nasional telah menghasilkan berbagai variasi barang dan/atau jasa yang dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN. Bagi para ahli hukum pada umumnya sepakat bahwa arti konsumen

BAB II TINJAUAN TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN. Bagi para ahli hukum pada umumnya sepakat bahwa arti konsumen BAB II TINJAUAN TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN A. Pengertian Konsumen Bagi para ahli hukum pada umumnya sepakat bahwa arti konsumen adalah, pemakai terakhir dari benda dan jasa yang diserahkan kepada mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi lahirnya bentuk-bentuk perbuatan hukum baru. 1

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi lahirnya bentuk-bentuk perbuatan hukum baru. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Pengaruh globalisasi dengan penggunaan sarana teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah pola hidup masyarakat dan berkembang dalam tatanan kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maju dan berkembang dengan pesatnya. Pertumbuhan internet yang dimulai

BAB I PENDAHULUAN. maju dan berkembang dengan pesatnya. Pertumbuhan internet yang dimulai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang marak akhir-akhir ini, tidak saja memberikan pengaruh terhadap perekonomian suatu negara tertentu namun juga akan berimbas terhadap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS PERUBAHAN HARGA SECARA SEPIHAK DALAM JUAL BELI DAGING SAPI DI PASAR PLOSO JOMBANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS PERUBAHAN HARGA SECARA SEPIHAK DALAM JUAL BELI DAGING SAPI DI PASAR PLOSO JOMBANG BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS PERUBAHAN HARGA SECARA SEPIHAK DALAM JUAL BELI DAGING SAPI DI PASAR PLOSO JOMBANG A. Analisis Terhadap Praktek Perubahan Harga Secara Sepihak Dalam Jual Beli

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG A. Analisis Praktek Jual Beli Emas di Toko Emas Arjuna Semarang Aktivitas jual beli bagi umat Islam sudah menjadi

Lebih terperinci

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan 66 BAB IV MEKANISME PENUNDAAN WAKTU PENYERAHAN BARANG DAN TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NO.8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PENUNDAAN WAKTU PENYERAHAN BARANG DENGAN AKAD JUAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan jaman telah membawa perubahan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan jaman telah membawa perubahan di berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan jaman telah membawa perubahan di berbagai bidang kehidupan terutama dalam bidang teknologi, dimana dalam teknologi dapat dilihat dengan adanya perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Setelah melalui uraian teori dan analisis, maka dalam penelitian diperoleh

BAB IV PENUTUP. Setelah melalui uraian teori dan analisis, maka dalam penelitian diperoleh BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melalui uraian teori dan analisis, maka dalam penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Etika pelaku usaha yang tidak dibenarkan oleh Al-Qur an adalah adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain disebut muamalat. 1. dibenarkan (syara ). Jual beli pada dasarnya dibolehkan oleh ajaran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain disebut muamalat. 1. dibenarkan (syara ). Jual beli pada dasarnya dibolehkan oleh ajaran Islam. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa menghindarkan diri dari kehidupan bermasyarakat. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,manusia selalu berhubungan antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan perdagangan nasional telah menghasilkan berbagai variasi barang atau jasa

BAB I PENDAHULUAN. dan perdagangan nasional telah menghasilkan berbagai variasi barang atau jasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan dan perkembangan perekonomian dibidang perindustrian dan perdagangan nasional telah menghasilkan berbagai variasi barang atau jasa yang dapat dikonsumsi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan dan perkembangan perekonomian pada umumnya dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan dan perkembangan perekonomian pada umumnya dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan dan perkembangan perekonomian pada umumnya dan khususnya di bidang perindustrian dan perdagangan telah menghasilkan berbagai variasi barang dan/atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internet sebagai media baru, mendorong perubahan ini menjadi lebih maju.

BAB I PENDAHULUAN. internet sebagai media baru, mendorong perubahan ini menjadi lebih maju. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era tekonolgi saat ini, perkembangan terjadi pada seluruh aspek kehidupan termasuk di dalamnya kegiatan perdagangan. Pada awalnya perdagangan dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk sosial, artinya manusia tidak dapat melangsungkan hidup tanpa bantuan orang lain. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Beberapa kalangan mencurigai islam sebagai faktor penghambat

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Beberapa kalangan mencurigai islam sebagai faktor penghambat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini masih banyak terdapat anggapan bahwa islam menghambat kemajuan. Beberapa kalangan mencurigai islam sebagai faktor penghambat pembangunan. Pandangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas dan. beragam,baikitukebutuhanprimer,kebutuhansekunder maupunkebutuhan tersier.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas dan. beragam,baikitukebutuhanprimer,kebutuhansekunder maupunkebutuhan tersier. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas dan beragam,baikitukebutuhanprimer,kebutuhansekunder maupunkebutuhan tersier. Oleh karena itu manusia selalu berusaha

Lebih terperinci

SKRIPSI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMAKAI LAYANAN OPERATOR SELULAR TELKOMSEL CABANG PADANG. Oleh : FADLI ZAINI DALIMUNTHE BP :

SKRIPSI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMAKAI LAYANAN OPERATOR SELULAR TELKOMSEL CABANG PADANG. Oleh : FADLI ZAINI DALIMUNTHE BP : SKRIPSI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMAKAI LAYANAN OPERATOR SELULAR TELKOMSEL CABANG PADANG (Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum) Oleh : FADLI ZAINI DALIMUNTHE BP : 07 140 165

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kita dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Perkembangan ini membawa dampak

BAB I PENDAHULUAN. kita dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Perkembangan ini membawa dampak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini kita dituntut agar semakin mampu mengikuti kemajuan teknologi. Munculnya berbagai macam teknologi sangat berguna untuk memudahkan kehidupan kita dalam menjalankan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA PASAL 1320 TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE BLACK MARKET DI MAJID CELL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA PASAL 1320 TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE BLACK MARKET DI MAJID CELL BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA PASAL 1320 TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE BLACK MARKET DI MAJID CELL A. Analisis Hukum Islam Terhadap Jual Beli Handphone Black Market di

Lebih terperinci

BAB IV. dunia. Jaringan komunikasi global dengan fasilitas teknologi komputer

BAB IV. dunia. Jaringan komunikasi global dengan fasilitas teknologi komputer BAB IV ANALISIS JUAL BELI ACCOUNT CLASH OF CLANS MENURUT HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG RI NO. 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK. A. Analisis Terhadap Praktek Jual Beli Account Clash

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembiayaan berdasarkan prinsip syari ah dalam praktiknya di lembaga perbankan syari ah telah membentuk sebuah sub sistem, sistem pembiayaan berdasarkan prinsip syari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi kasus pidana anak dibawah umur yang menyebabkan kematian, baik

BAB I PENDAHULUAN. terjadi kasus pidana anak dibawah umur yang menyebabkan kematian, baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah generasi penerus bangsa. Oleh karena itu setiap anak seharusnya mendapatkan haknya untuk bermain, belajar dan bersosialisasi. Tetapi keadaannnya akan menjadi

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Commerce, Jurnal Hukum Bisnis, Jakarta, Indonesia,PT. Refika Aditama, Bandung, 2004.

DAFTAR PUSTAKA. Commerce, Jurnal Hukum Bisnis, Jakarta, Indonesia,PT. Refika Aditama, Bandung, 2004. DAFTAR PUSTAKA BUKU: Ahmad M.Ramli, Perlindungan Hukum Dalam Transaksi E- Commerce, Jurnal Hukum Bisnis, Jakarta, 2000. Ahmad M.Ramli, Cyber Law dan HAKI dalam Sistem Hukum Indonesia,PT. Refika Aditama,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekali terjadi, bahkan berjumlah terbesar diantara jenis-jenis kejahatan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. sekali terjadi, bahkan berjumlah terbesar diantara jenis-jenis kejahatan terhadap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan masyarakat kejahatan terhadap harta benda orang banyak sekali terjadi, bahkan berjumlah terbesar diantara jenis-jenis kejahatan terhadap kepentingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di mana peristiwa-peristiwa yang menjadi objek penelitian berlangsung,

BAB III METODE PENELITIAN. di mana peristiwa-peristiwa yang menjadi objek penelitian berlangsung, BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini jika dilihat dari lokasi sumber datanya termasuk kategori penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan adalah untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan variasi dari masing-masing jenis barang dan atau jasa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan variasi dari masing-masing jenis barang dan atau jasa yang akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perekonomian yang pesat telah menghasilkan berbagai jenis dan variasi dari masing-masing jenis barang dan atau jasa yang akan dikonsumsi. Barang dan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah salah satu faktor yang terpenting dan sangat menentukan dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian banyak dipengaruhi atau ditentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam merupakan agama yang sempurna dalam mengatur semua aspek kehidupan. Salah satunya adalah aturan atau hukum yang mengatur hubungan antar sesama manusia,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA 51 BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA A. Aplikasi Pemberian Upah Tanpa Kontrak Di UD. Samudera Pratama Surabaya. Perjanjian (kontrak) adalah suatu peristiwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam judul skripsi makelar mobil dalam perspektif hukum islam (Studi di

BAB I PENDAHULUAN. dalam judul skripsi makelar mobil dalam perspektif hukum islam (Studi di BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Untuk menghindari kesalah pahaman dalam memahami maksud judul skripsi ini, terlebih dahulu akan diuraikan arti dari beberapa istilah yang ada dalam judul skripsi makelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain tugasnya hanya ibadah kepadanya. Dalam ekosistemnya, Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PELAKU USAHA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PELAKU USAHA BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PELAKU USAHA 2.1 Perlindungan Hukum Perlindungan hukum adalah segala bentuk upaya pengayoman terhadap harkat dan martabat manusia serta pengakuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh Dunia. Internet sebagai media komunikasi kini sudah biasa. memasarkan dan bertransaksi atas barang dagangannya.

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh Dunia. Internet sebagai media komunikasi kini sudah biasa. memasarkan dan bertransaksi atas barang dagangannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki abad ke 21 perkembangan dunia terasa semakin pesat. Internet merupakan suatu jaringan komunikasi digital dan merupakan jaringan komputer terbesar yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Definisi dari pendekatan penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemesanan barang dikomunikasikan melalui internet, hampir semua barang

BAB I PENDAHULUAN. pemesanan barang dikomunikasikan melalui internet, hampir semua barang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Internet, jaringan komputer terbesar di dunia pada saat ini digunakan oleh berjuta-juta orang yang tersebar di segala penjuru dunia. Internet membantu mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Meski belum terlalu populer, pada tahun 1996 mulai bermunculan

BAB I PENDAHULUAN Meski belum terlalu populer, pada tahun 1996 mulai bermunculan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, transaksi melalui internet sudah dikenal sejak tahun 1996. Meski belum terlalu populer, pada tahun 1996 mulai bermunculan berbagai situs yang melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mengingat dalam masalah kewarisan dan wasiat rawan terjadi konflik

BAB I PENDAHULUAN. Mengingat dalam masalah kewarisan dan wasiat rawan terjadi konflik BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian. Di negara indonesia ini, hukum waris yang berlaku secara nasional belum terbentuk, dan hingga kini ada 3 (tiga) macam hukum waris yang berlaku dan diterima oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), hal. 51. Grafindo Persada, 2004), hal. 18. Tahun TLN No. 3790, Pasal 1 angka 2.

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), hal. 51. Grafindo Persada, 2004), hal. 18. Tahun TLN No. 3790, Pasal 1 angka 2. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas bisnis merupakan fenomena yang sangat kompleks karena mencakup berbagai bidang baik hukum, ekonomi, dan politik. Salah satu kegiatan usaha yang

Lebih terperinci

ANALISIS HUKUM TENTANG UNDANG-UNDANG RAHASIA DAGANG DAN KETENTUAN KETERBUKAAN INFORMASI DALAM UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

ANALISIS HUKUM TENTANG UNDANG-UNDANG RAHASIA DAGANG DAN KETENTUAN KETERBUKAAN INFORMASI DALAM UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN Al-Qishthu Volume 13, Nomor 2 2015 185 ANALISIS HUKUM TENTANG UNDANG-UNDANG RAHASIA DAGANG DAN KETENTUAN KETERBUKAAN INFORMASI DALAM UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN Pitriani Dosen Jurusan Syari ah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KONSUMEN DAN PELAKU USAHA DALAM KONTEKS PERLINDUNGAN KONSUMEN. iklan, dan pemakai jasa (pelanggan dsb).

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KONSUMEN DAN PELAKU USAHA DALAM KONTEKS PERLINDUNGAN KONSUMEN. iklan, dan pemakai jasa (pelanggan dsb). BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KONSUMEN DAN PELAKU USAHA DALAM KONTEKS PERLINDUNGAN KONSUMEN 2.1. Konsumen 2.1.1. Pengertian Konsumen Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan konsumen adalah pemakai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perlindungan hukum antara konsumen dengan produsen. 1 Hal ini dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. perlindungan hukum antara konsumen dengan produsen. 1 Hal ini dapat dilihat dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perlindungan konsumen merupakan bagian tak terpisahkan dari kegiatan bisnis yang sehat, dalam kegiatan bisnis yang sehat terdapat keseimbangan perlindungan hukum antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rachmad Syafei, Ilmu Usul Fiqh, Pustaka Setia, Bandung, 1999, hlm. 283.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rachmad Syafei, Ilmu Usul Fiqh, Pustaka Setia, Bandung, 1999, hlm. 283. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jual beli merupakan salah satu aktivitas bisnis yang sudah berlangsung cukup lama dalam masyarakat. Namun demikian, tidak ada catatan yang pasti kapan awal mulanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara suami, istri dan anak akan tetapi antara dua keluarga. Dalam UU

BAB I PENDAHULUAN. antara suami, istri dan anak akan tetapi antara dua keluarga. Dalam UU BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkawinan merupakan salah satu asas pokok yang paling utama dalam kehidupan rumah tangga yang sempurna. Perkawinan bukan hanya merupakan satu jalan yang amat

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PENGGUNA LAYANAN JASA SPEEDY PADA PT TELKOM, Tbk CABANG PADANG SKRIPSI

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PENGGUNA LAYANAN JASA SPEEDY PADA PT TELKOM, Tbk CABANG PADANG SKRIPSI PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PENGGUNA LAYANAN JASA SPEEDY PADA PT TELKOM, Tbk CABANG PADANG SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan antara satu sama lain untuk saling tolong menolong karena untuk. sendiri, adakalanya meminta bantuan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan antara satu sama lain untuk saling tolong menolong karena untuk. sendiri, adakalanya meminta bantuan orang lain. BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi terhadap sesamanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh sebab itu, diwajibkan antara satu sama lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh berjuta-juta orang yang tersebar di semua penjuru dunia. Internet

BAB I PENDAHULUAN. oleh berjuta-juta orang yang tersebar di semua penjuru dunia. Internet BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Internet, jaringan komputer terbesar di dunia pada saat ini digunakan oleh berjuta-juta orang yang tersebar di semua penjuru dunia. Internet membantu mereka sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Untuk itu, masalah pendidikan sejak dahulu hingga sekarang mendapat perhatian sekaligus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Helmi Karim, Op Cit, Hlm. 29

BAB I PENDAHULUAN. Helmi Karim, Op Cit, Hlm. 29 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu bentuk kegiatan manusia dalam lapangan mu amalah ialah Ijarah. Menurut bahasa, Ijarah berarti upah atau ganti atau imbalan. Karena itu lafaz Ijarah mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memegang peranan penting dalam pembangunan. Teknologi. menyebabkan dunia menjadi tanpa batas (bordeless) dan menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. yang memegang peranan penting dalam pembangunan. Teknologi. menyebabkan dunia menjadi tanpa batas (bordeless) dan menyebabkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era teknologi telah membawa perubahan di berbagai bidang kehidupan, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang memegang peranan penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri. Ikatan lahir ialah

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri. Ikatan lahir ialah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap individu, dalam perkawinan akan terbentuk suatu keluarga yang diharapkan akan tetap bertahan hingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut maka setiap manusia mengkonsumsi atau menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut maka setiap manusia mengkonsumsi atau menggunakan BAB I PENDAHULUAN Setiap manusia mempunyai kebutuhan yang beragam dalam kehidupannya sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial, namun manusia tidak mampu memenuhi setiap kebutuhannya tersebut secara

Lebih terperinci

BAB III PERLINDUNGAN KONSUMEN PADA TRANSAKSI ONLINE DENGAN SISTEM PRE ORDER USAHA CLOTHING

BAB III PERLINDUNGAN KONSUMEN PADA TRANSAKSI ONLINE DENGAN SISTEM PRE ORDER USAHA CLOTHING BAB III PERLINDUNGAN KONSUMEN PADA TRANSAKSI ONLINE DENGAN SISTEM PRE ORDER USAHA CLOTHING A. Pelaksanaan Jual Beli Sistem Jual beli Pre Order dalam Usaha Clothing Pelaksanaan jual beli sistem pre order

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak makanan import yang telah masuk ke Indonesia tanpa disertai

BAB I PENDAHULUAN. Banyak makanan import yang telah masuk ke Indonesia tanpa disertai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak makanan import yang telah masuk ke Indonesia tanpa disertai informasi yang jelas pada kemasan produknya. Pada kemasan produk makanan import biasanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode disini diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan situasi bisnis sekarang ini sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan tuntutan masyarakat yang selalu mengikuti perubahan zaman. Globalisasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Semakin berkembangnya zaman di era modern ini banyak perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai perkembangan masyarakat muslim, di antara perubahan itu

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENGAWASAN PENCANTUMAN KLAUSULA BAKU OLEH BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN DI KOTA PADANG SKRIPSI

PELAKSANAAN PENGAWASAN PENCANTUMAN KLAUSULA BAKU OLEH BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN DI KOTA PADANG SKRIPSI PELAKSANAAN PENGAWASAN PENCANTUMAN KLAUSULA BAKU OLEH BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN DI KOTA PADANG SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana hukum Oleh : SETIA PURNAMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang baru, salah satunya adalah jual beli sistem online atau elektronik

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang baru, salah satunya adalah jual beli sistem online atau elektronik 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam transaksi muamalah yang modern ini muncul perkembangan teknologi yang baru, salah satunya adalah jual beli sistem online atau elektronik commerce (E-Commerce)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sehat. Tujuan dari disampaikannya iklan tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sehat. Tujuan dari disampaikannya iklan tersebut adalah BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Untuk memasarkan produknya, pelaku usaha pada umumnya membuat promosi tentang barang dan / atau jasa yang akan diperdagangkan ke masyarakat melalui sarana media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta penerapan perjanjian standar yang merugikan konsumen. 1

BAB I PENDAHULUAN. serta penerapan perjanjian standar yang merugikan konsumen. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan dan perkembangan perekonomian umumnya dan khususnya di bidang perindustrian dan perdagangan nasional telah menghasilkan berbagai variasi barang dan/atau

Lebih terperinci

penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan data primer dan menemukan kebenaran dengan menggunakan metode berpikir induktif dan kriterium

penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan data primer dan menemukan kebenaran dengan menggunakan metode berpikir induktif dan kriterium BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan empiris, yaitu metode penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan data primer dan menemukan kebenaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penting karena jenis penelitian merupakan payung penelitian yang dipakai

BAB III METODE PENELITIAN. penting karena jenis penelitian merupakan payung penelitian yang dipakai BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sebelum melakukan penelitian, menentukan jenis penelitian sangatlah penting karena jenis penelitian merupakan payung penelitian yang dipakai sebagai dasar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 73 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Kemudian dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti perlengkapan rumah, transportasi dan lain-lain 1.

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti perlengkapan rumah, transportasi dan lain-lain 1. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan adalah keinginan manusia untuk memiliki dan menikmati kegunaan barang atau jasa yang dapat memberikan kepuasan bagi jasmani dan rohani demi kelangsungan hidup.

Lebih terperinci

Pembangunan nasional merupakan pencerminan kehendak untuk terusmenerus. terpadu, terarah, dan berkesinambungan dalam rangka mewujudkan suatu

Pembangunan nasional merupakan pencerminan kehendak untuk terusmenerus. terpadu, terarah, dan berkesinambungan dalam rangka mewujudkan suatu Pembangunan nasional merupakan pencerminan kehendak untuk terusmenerus meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia secara adil dan merata dalam segala aspek kehidupan serta diselenggarakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata atau tulisan dari perilaku orangorang

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata atau tulisan dari perilaku orangorang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI DERIVATIF SYARIAH PERDAGANGAN BERJANGKA DAN KOMODITI DI PT BURSA BERJANGKA JAKARTA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI DERIVATIF SYARIAH PERDAGANGAN BERJANGKA DAN KOMODITI DI PT BURSA BERJANGKA JAKARTA BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI DERIVATIF SYARIAH PERDAGANGAN BERJANGKA DAN KOMODITI DI PT BURSA BERJANGKA JAKARTA A. Analisis Transaksi Derivatif Syariah Perdagangan Berjangka dan Komoditi

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA 54 BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA A. Analisis terhadap mekanisme transaksi pembayaran dengan cek lebih Akad merupakan suatu perikatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dianalisis, diambil kesimpulan dan selanjutnya dicarikan cara pemecahanya. 1 Metode

BAB III METODE PENELITIAN. dianalisis, diambil kesimpulan dan selanjutnya dicarikan cara pemecahanya. 1 Metode BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian bermakna seperangkat pengetahuan tentang langkah sistematis dan logis dalam mencari data yang berkenaan dengan masalah tertentu, untuk diolah, dianalisis, diambil

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL Suluh Setiawan Sutarman Yodo Ratu Ratna Korompot ABSTRAK Jurnal ini berjudul Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Terhadap

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Perlindungan konsumen terhadap tindakan wanprestasi pelaku usaha

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Perlindungan konsumen terhadap tindakan wanprestasi pelaku usaha BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Perlindungan konsumen terhadap tindakan wanprestasi pelaku usaha dalam transaksi e-commerce, khususnya dalam hal pengaturan tentang perlindungan konsumen terhadap tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Istilah perjanjian baku berasal dari terjemahan bahasa Inggris, yaitu standard

BAB I PENDAHULUAN. Istilah perjanjian baku berasal dari terjemahan bahasa Inggris, yaitu standard BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Istilah perjanjian baku berasal dari terjemahan bahasa Inggris, yaitu standard contract. Perjanjian baku merupakan perjanjian yang ditentukan dan telah dituangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank menurut pengertian umum dapat diartikan sebagai tempat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bank menurut pengertian umum dapat diartikan sebagai tempat untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank menurut pengertian umum dapat diartikan sebagai tempat untuk menyimpan dan meminjam uang. Namun, pada masa sekarang pengertian bank telah berkembang sedemikian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pustaka, 1976), hlm ), hlm 6

BAB I PENDAHULUAN. Pustaka, 1976), hlm ), hlm 6 BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam memahami makna yang terkandung dalam judul skripsi ini, penulis merasa perlu untuk memberikan penegasan seperlunya. Adapun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya. Dalam memenuhi segala kebutuhan hidup, akal dan pikiran. Ia memerlukan tangan ataupun bantuan dari pihak lain.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya. Dalam memenuhi segala kebutuhan hidup, akal dan pikiran. Ia memerlukan tangan ataupun bantuan dari pihak lain. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang paling tinggi derajatnya dibandingkan dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Hal ini dikarenakan manusia diberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat membantu memudahkan peneliti dalam menjalankan proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dapat membantu memudahkan peneliti dalam menjalankan proses penelitian 51 A. Rancangan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Dalam konteks penelitian, approach atau pendekatan itu dapat dipahami sebagai upaya atau tindakan yang disiapkan dan dilakukan untuk memulai proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan satu sama lainnya. Begitupun kegiatan manusia sehari-hari yang

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan satu sama lainnya. Begitupun kegiatan manusia sehari-hari yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lainnya. Begitupun kegiatan manusia sehari-hari yang tidak lepas dari orang yang satu dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-nya, baik pada manusia, hewan, maupun, tumbuh-tumbuhan. Ia adalah

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-nya, baik pada manusia, hewan, maupun, tumbuh-tumbuhan. Ia adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan sunnatullah yang umum dan berlaku pada semua makhluk-nya, baik pada manusia, hewan, maupun, tumbuh-tumbuhan. Ia adalah suatu cara yang dipilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Perundangan yang terbaru. Yaitu Undang-Undang Nomor 7 Tahun tentang Perdaganganyang terkait dengan e Commerce.

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Perundangan yang terbaru. Yaitu Undang-Undang Nomor 7 Tahun tentang Perdaganganyang terkait dengan e Commerce. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menjual barang melalui media internet tak lagi hemat bagi pengusaha. Mereka harus berpikir ulang mencari untung setelah pemerintah melalui Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. muamalah terdapat peluang bagi manusia untuk mengadakan pembaharuan,

BAB I PENDAHULUAN. muamalah terdapat peluang bagi manusia untuk mengadakan pembaharuan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam sebagai agama yang universal mencakup aspek ibadah dan muamalah terdapat peluang bagi manusia untuk mengadakan pembaharuan, hal tersebut sudah menjadi kebutuhan

Lebih terperinci