ANALISIS RPP ASPEK FASILITAS DAN SUMBER BELAJAR SEBAGAI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 OLEH GURU IPA DI MTs NEGERI SURAKARTA II TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS RPP ASPEK FASILITAS DAN SUMBER BELAJAR SEBAGAI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 OLEH GURU IPA DI MTs NEGERI SURAKARTA II TAHUN PELAJARAN 2014/2015"

Transkripsi

1 ANALISIS RPP ASPEK FASILITAS DAN SUMBER BELAJAR SEBAGAI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 OLEH GURU IPA DI MTs NEGERI SURAKARTA II TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi Oleh : ANI KRISTIYANINGSIH A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

2 UNTVERSITAS MUHAMMADTYAII SURAKARTA EAKUUIAS KEGT]RUAI\ DATY ILMU PETTDII}IKAI\I Jl.AYaniTromolPosI-Pabelan I&rtasuraTelp.(0211)717417,Fax:7151,148Surakarta57102 Surat Persetuiuan Artikel Publikasi Ilmiah Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir: Nama : Dra. Hariyatni, M. Si NIPA{IK : Telah membaca dan mencermati mskah artikel publikasi ilmiab yang merupakan ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa: Nama NIM Program Studi Judul Skripsi Ani Kristiyaningsih A4201t0142 Pendidikan Biologi Analisis RPP Aspek Fasilitas dan Sumber Belajar Sebagai Implementasi Kurikulum 2013 Oleh Guru IPA Di MTs Negeri Surakarta II Tahun Pelajaran 2014nDl5. Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya. Surakarta, 16 April Pembimbing 'lf Dra. H NrP atni. M. Si

3 ANALISIS RPP ASPEK FASILITAS DAN SUMBER BELAJAR SEBAGAI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 OLEH GURU IPA DI MTs NEGERI SURAKARTA II TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Ani Kristiyaningsih 1), Hariyatmi 2), Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK Proses pembelajaran yang berlangsung dan dengan menggunakan kurikulum 2013 menuntut guru lebih kreatif dan inovatif. Fasilitas dan sumber belajar adalah komponen pendukung dalam implementasi kurikulum Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi pemanfaatan fasilitas dan sumber belajar oleh guru IPA dalam implementasi kurikulum 2013 selama proses pembelajaran di MTs Negeri Surakarta 2 Tahun 2014/2015. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data berupa dokumentasi RPP guru IPA, observasi dan wawancara dengan guru IPA di MTs Negeri Surakarta II. Data berupa macam-macam pemanfaatan fasilitas dan sumber belajar yang digunakan oleh guru IPA pada RPP dan pelaksanaan pembelajaran, dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian rata-rata pemanfaatan fasilitas yang digunakan oleh guru IPA pada penyusunan RPP ada tiga komponen dengan total 51,38% (B) dan pemanfaatan sumber belajar ada empat komponen dengan total 51,73% (B). Rata-rata Pemanfaatan fasilitas belajar pada pelaksanaan pembelajaran oleh guru IPA ada tiga komponen dengan total 64,81% (B), dan pemanfaatan sumber belajar ada tiga komponen dengan total 85,16% (SB). Kesimpulan, fasilitas yang digunakan oleh guru IPA pada penyusunan RPP termasuk kategori baik (51,38%) dan pemanfaatan sumber belajar termasuk kategori baik (51,73%). Pemanfaatan fasilitas belajar pada pelaksanaan pembelajaran oleh guru IPA 64,81% (baik), dan pemanfaatan sumber belajar 85,16% (sangat baik). Kata kunci: pemanfaatan, fasilitas, sumber belajar, kurikulum 2013, IPA A. PENDAHULUAN Proses pembelajaran yang berlangsung dan dengan menggunakan kurikulum 2013 menuntut guru untuk lebih kreatif dan inovatif. Siswa yang berperan penting dalam proses pembelajaran ini memerlukan situasi belajar yang kondusif supaya pemahaman siswa terhadap materi belajar juga lebih efektif. Dalam implementasi kurikulum 2013 ada banyak komponen yang mendukung untuk pengembangannya, antara lain adalah fasilitas dan sumber 1

4 belajar. Fasilitas dan sumber belajar perlu didayagunakan seoptimal mungkin. Dalam pada itu, guru dan peserta didik perlu senantiasa ditingkatkan untuk membuat dan mengembangkan alat-alat pembelajaran setra alat peraga lain yang berguna bagi peningkatan kualitas pembelajaran. Kreativitas tersebut diperlukan bukan karena keterbatasan fasilitas melainkan merupakn kewajiban yang harus melekat pada setiap guru untuk berkreasi, berimprovisasi, berinisiatif dan inovatif (Mulyana, 2014). Fasilitas merupakam segala sesuatu yang dapat mempermudah dan memperlancar suatu usaha. Maka, fasilitas belajar dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang ada sekolah yang dapat digunakan untuk membantu berjalannya kegiatan belajar mengajar sehingga dapat berjalan dengan efektif. Sumber belajar merupakan salah satu komponen lain penunjang terselanggaranya suatu proses pembelajaran. Sumber belajar ini berupa segala sesuatu atau segala sumber yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran dan dapat mempermudah terselenggaranya proses belajar. Menurut Saptawulan (2012), sumber belajar (learning source) adalah sumber baik berupa data, orang, dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Lestari (2011), penggunaan alat peraga dalam proses belajar mengajar mempunyai nilai-nilai sebagai berikut : 1) dengan peragaan dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berpikir, oleh karena itu dapat mengurangi terjadinya verbalisme. 2) Dengan peragaan dapat memprbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar. 3) Dengan peragaan dapat meletakkan dasar untuk perkembangan belajar sehingga hasil belajar bertambah mantap. 4) Memberikan pengalaman nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri pada setiap siswa Menurut Sudrajat (2008), Dalam memilih sumber belajar harus memperhatikan kriteria sebagai berikut: (1) ekonomis: tidak harus terpatok 2

5 pada harga yang mahal; (2) praktis: tidak memerlukan pengelolaan yang rumit, sulit dan langka; (3) mudah: dekat dan tersedia di sekitar lingkungan kita; (4) fleksibel: dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instruksional dan; (5) sesuai dengan tujuan: mendukung proses dan pencapaian tujuan belajar, dapat membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa. Menurut Mulyasa (2013), fasilitas dan sumber belajar yang perlu dikembangkan dalam mendukung suksesnya implementasi kurikulum antara lain laboratorium, pusat sumber belajar, dan perpustakaan, serta tenaga penggelola dan peningkatan kemampuan penggelolaannya. Fasilitas dan sumber belajar tersebut perlu didayagunakan seoptimal mungkin, dipelihara, dan disimpan dengan sebaik-baiknya. Dalam pada itu, kreativitas guru dan peserta didik perlu senantiasa ditingkatkan untuk membuat dan mengembangkan alat-alat pembelajaran serta alat peraga lain yang berguna bagi peningkatan kualitas pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai pemanfaatan fasilitas dan sumber belajar oleh guru IPA dalam implementasi kurikulum 2013 selama proses pembelajaran di MTs Negeri Surakarta 2 Tahun 2014/2015. B. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri Surakarta II. Adapun subyek penelitian ini yaitu guru mata pelajaran IPA di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2014/2015 berjumlah 3 orang, sedangkan obyek penelitian ini adalah fasilitas dan sumber belajar yang digunakan oleh guru IPA sebagai implementasi kurikulum 2013 di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2014/2015. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Strategi penelitian ini menggunakan model studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara dokumentasi yaitu: mengumpulkan data berupa RPP yang disusun oleh guru IPA, observasi pelaksanaan pembelajaran dan wawancara dengan guru IPA mengenai pemanfaatan fasilitas dan sumber belajar. Data yang telah didapatkan akan dianalisa sesuai dengan prosentase pemanfaatan fasilitas dan sumber belajar 3

6 sebagai implementasi kurikulum 2013 oleh guru IPA. Prosedur penelitian meliputi dua tahap yaitu: tahap persiapan, penelitian diawali dengan menyusun instrumen penelitian dan meminta surat permohonan izin observasi ke Biro Skripsi kemudian diajukan kepada kepala MTs Negeri Surakarta II, dan tahap pelaksanaan, adalah: a. menemui guru IPA di MTs Negeri Surakarta II, b. mengumpulkan data dokumentasi pemanfaatan fasilitas dan sumber belajar pada RPP guru IPA di MTs Negeri Surakarta II, c. melakukan observasi pemanfaatan fasilitas dan sumber belajar pada pelaksanaan pembelajaran oleh guru IPA, d. mengidentifikasi data yang diperoleh sesuai dengan teknik analisis data, e. menganalisis prosentase pemanfaatan fasilitas dan sumber belajar pada penyusunan RPP dan hasil observasi pelaksanaan pembelajaran, f. melakukan wawancara mengenai pemanfaatan fasilitas dan sumber belajar digunakan guru IPA di MTs Negeri Surakarta II. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dalam penelitian ini meliputi data deskriptif pemanfaatan fasilitas dan sumber belajar pada penyusunan RPP dan pelaksanaan pembelajaran kelas VII mata pelajaran IPA pada tahun pelajaran 2014/2015 MTs Negeri Surakarta II berdasarkan kurikulum Analisis aspek sumber belajar yang ada pada RPP guru IPA di MTsN Surakarta II tahun 2014/2015 Berdasarkan tabel 4, dapat dilihat bahwa pemanfaatan sumber belajar berdasarkan penyusunan RPP guru IPA MTs Negeri Surakarta II semester 2 rata-rata memperoleh prosentase 51,73% (B). Rata-rata perolehan prosentase pada penggunaan sumber belajar Guru A adalah 53,12% (B), Guru B 51,04% (B) dan Guru C sebesar 51,04% (B). Komponen memilih dan menggunakan sumber belajar secara optimal oleh guru ada empat target, pertama pemanfaatan buku teks dari pemerintah (Kemendikbud, 2014). Target pemanfaatan buku pegangan guru dan buku pegangan siswa semua guru memperoleh prosentase 100% (SB), indikatornya meliputi: a) menggunakan 4

7 Tabel 5. Rekapitulasi pemanfaatan sumber belajar oleh guru IPA di MTs Negeri Surakarta II pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) NO KOMPONEN 1 Memilih dan menggunakan sumber belajar secara optimal Penggunaan LKS sebagai 2. sumber belajar siswa 3. Penggunaan alat pembelajaran sebagai sumber belajar Prosentase (%) Guru A Guru B Guru C Rata-rata Ket ,66 SB SKB SKB 62,50 56,25 62,50 81,25 60,41 B 81, ,25 93,75 SB ,75 18,75 39,58 KB Total 53,12 51,04 51,04 55,20 51,73 (B) (B) (B) (B) Keterangan (Ridwan, 2010) : SKB (Sangat Kurang Baik) : 0% - 25% KB (Kurang Baik) : 26% - 50 % B (Baik) : 51% - 75% SB (Sangat Baik ) : 76% - 100% buku guru dalam pembelajaran, b) menggunakan buku siswa dalam pembelajaran, c) menggunakan buku guru dan buku siswa sebagai acuanpembelajaran dan d) menggunakan buku lain yang relevan sebagai sumber belajar. Target kedua merujuk materi yang diperoleh dari perpustakaan, semua guru memperoleh prosentase 25% (SKB), indikatornya adalah: a) siswa menggunakan buku wajib dari perpustakaan, b) siswa menggunakan buku penunjang dari perpustakaan, c) siswa menggunakan buku bacaan keilmuan/ilmiah, dan d) buku bacaan terkait dengan pelajaran (artikel, kliping) (Kemendkbud, 2014). Target ketiga merujuk alamat web tertentu (internet) sebagai sumber belajar (Kemendikbud, 2014) prosentase semua guru adalah 0% (SKB), indikatornya adalah: a) melihat dan mengambil materi berupa gambar, b) melihat dan mengambil materi berupa video, c) mengambil materi berupa film pendek/ animasi, dan d) mengambil materi berupa karya ilmiah (Pariarta dkk, 2012). Target keempat adalah memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, prosentase Guru A dan Guru C sebesar 62,50% (B) sedangkan Guru B sebesar 55,25% (B), indikatornya adalah: a) memanfaatkan lingkungan sesuai materi, b) 5

8 memanfaatkan tumbuh-tumbuhan, c) memanfaatkan hewan, dan d) memanfaatkan keadaan lingkungan sebagai sumber belajar Lestari (2011). Komponen kedua hanya ada satu target yaitu penggunaan LKS sebagai sumber belajar siswa targetnya penggunaan LKS dalam pembelajaran prosentase Guru B dan Guru C yaitu sebesar 100% (SB), dan prosentase Guru A sebesar 81,25% (SB), indikatornya meliputi: a) menggunakan LKS sebagai lembar kerja saat pembelajaran, b) memberikan LKS dalam bentuk individu maupun kelompok, c) LKS dikerjakan individu maupun kelompok, d) LKS berisi pertanyaan untuk memperdalam pemahaman siswa (Mulyasa, 2013). Komponen ketiga hanya ada satu target yaitu penggunaan alat pembelajaran sebagai sumber belajar rata-rata prosentasenya adalah Guru A 50% (KB), Guru B 25% (SKB) dan Guru C 43,75% (KB), indikatornya meliputi: a) guru membuat sendiri slide berisi materi pembelajaran, b) guru membuat sendiri gambar-gambar sederhana materi pembelajaran, c) guru membawa alat peraga dalam pembelajaran, dan d) membawa alat praktikum sederhana (Mulyasa, 2013). 2. Analisis aspek fasilitas belajar yang ada pada RPP guru IPA di MTsN Surakarta II tahun 2014/2015 Berdasarkan tabel 5, dapat dilihat bahwa pemanfaatan fasilitas belajar berdasarkan penyusunan RPP guru MTs Negeri Surakarta II semester 2 ratarata memperoleh prosentase sebesar 51,38% (B). Rata-rata perolehan prosentase pada penggunaan fasilitas belajar Guru A adalah 58,08% (B), Guru B 50% (KB) dan Guru C sebesar 52,08% (B). Pada komponen pertama pemilihan dalam menggunakan media pembelajaran terdapat dua target. Target pertama penggunaan media elektronik (hard ware) dalam pembelajaran semua guru memperoleh prosentase 37,50% (KB). Indikatornya meliputi: a) menggunakan komputer/ laptop dalam pembelajaran, b) menggunakan LCD dalam pembelajaran, c) menggunakan tape recorder dalam pembelajaran, dan d) menggunakan pengeras suara dalam pebelajaran (Sanjaya, 2008). Komponen kedua adalah memilih dan memanfaatkan media 6

9 Tabel 5. Rekapitulasi pemanfaatan fasilitas belajar oleh guru IPA di MTs Negeri Surakarta II pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) NO KOMPONEN Prosentase (%) Guru A Guru B Guru C pembelajaran secara optimal terdapat dua taget. Pada target pertama yaitu adalah memilih media sesuai dengan karakteristik sekolah dan peserta didik, yang memperoleh prosentase Guru B dan Guru C sebesar 93,75% (SB) dan Guru A 87,50 % (SB), indikator dalam memilih media sesuai karakteristik sekolah dan peserta didik adalah: a) mendukung proses dan pencapaian tujuan belajar, b) praktis, tidak memerlukan pengelolaan yang rumit, c) ekonomis, media pembelajaran tidak harus mahal, dan d) mudah, dekat dan tersedia dilingkungna sekitar (Sudrajat,2008). Target yang kedua adalah memanfaatkan media untuk mewujudkan pembelajaran dengan pendekatan saintifik, semua guru mendapatkan prosentase 100% (SB), indikatornya meliputi: a) membuat siswa melakukan kegiatan mengamati (melihat, membaca dan mendengar), b) menstimulus siswa untuk bertanya, c) membuat siswa melakukan percobaan/ eksperimen, dan d) membuat siswa menyampaikan hasil pengamatan dari media (Kemendikbud, 2014). Komponen penggunaan alat peraga dalam pembelajaran IPA hanya terdapat satu target, prosentase Guru A dan Guru C sebesar 37,50% (KB), Rata-rata 1 Pemilihan dalam 37,50 37,50 37,50 112,50 37,50 KB menggunakan media pembelajaran ,33 SKB 2 Memilih dan memanfaatkan media 87,50 93,75 93, ,66 SB pembelajaran secara optimal 3 Penggunaan alat dalam pembelajaran IPA 37,50 31,25 37,50 106,25 35,41 KB 4 Pemanfaatan Fasilitas belajar berupa laboratorium dalam 50 12,50 43,75 106,25 35,41 KB pembelajaran IPA Total 58, ,08 137,33 51,38 (B) (KB) (B) (B) Keterangan (Ridwan, 2010) : SKB (Sangat Kurang Baik) : 0% - 25% KB (Kurang Baik) : 26% - 50 % B (Baik) : 51% - 75% SB (Sangat Baik ) : 76% - 100% Ket. 7

10 dan Guru B 31,25% (KB), indikatornya meliputi: a) menggunakan alat peraga berupa KIT IPA dalam praktik atau mendemonstrasikan dalam kelas, b) menggunakan torso sebagai alat peraga dalam pembelajaran, c) menggunakan charta sebagai alat peraga dalam pembelajaran, dan d) menggunakan alat praktikum dalam kegiatan praktikum materi tertentu (insectarium, beaker glass, tabung reaksi, dll) ( Subamia, 2014). Target pemanfaatan laboratorium dalam pembelajaran hanya ada satu target, prosentase Guru A 50% (KB), Guru C 43,75% (KB) dan Guru B sebesar 12,50% (SB), indikatornya meliputi: a) menggunakan laboratorium dalam kegiatan pembelajaran, b) menggunakan laboratorium dalam kegiatan praktikum, c) tersedia alat-alat praktikum yang dapat digunakan oleh siswa, dan d) terdapat bahan-bahan untuk praktikum oleh siswa (Subamia, 2014). 3. Analisis aspek sumber belajar yang ada pada pelaksanaan pembelajaran oleh guru IPA di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2014/2015 Berdasarkan tabel 6, diperlihatkan bahwa berdasarkan pelaksannan pembelajaran oleh Guru MTs Negeri Surakarta II rata-rata memperoleh prosentase 85,41% (SB). Prosentase perolehan rata-rata sumber belajar yang digunakan pada proses pembelajaran pada Guru A sebesar 81,25% (SB), Guru B 91,66 (SB) dan Guru C sebesar 83,33% (SB). Komponen memanfaatkan sumber belajar/ media pembelajaran terdapat dua target. Target pertama menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar dalam pembelajaran semua guru memperoleh prosentase 100% (SB). Indikatornya meliputi: a) dalam penyampaian sumber belajar dapat dimengerti, b) penyampaian sumber belajar secara sistematis, c) dalam menggunakan sumber belajar bisa dipahami dan dimengerti siswa, dan d) menunjukkan keyakinan ketepatan sumber belajar yang digunakan (Purwono dkk, 2014). Target kedua menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran yang bervariasi semua guru mendapatkan prosentase 100% (SB), indikatornya meliputi: a) keterampilan mengadakan variasi media untuk menstimulus siswa dalam pembelajaran, b) bertujuan untuk 8

11 NO Tabel 6. Rekapitulasi pemanfaatan sumber belajar oleh guru IPA di MTs Negeri Surakarta II pada Pelaksanaan Pembelajaran Total 81,25 91,66 83,33 226,25 85,41 (SB) (SB) (SB) (SB) Keterangan (Ridwan, 2010) : SKB (Sangat Kurang Baik) : 0% - 25% KB (Kurang Baik) : 26% - 50 % B (Baik) : 51% - 75% SB (Sangat Baik ) : 76% - 100% mengatasi kebosanan siswa dalam proses pembelajaran, c) siswa menunjukkan ketekunan dalam pembelajaran dengan enggunakan media, dam d) siswa menunjukkan antusiasme dan penuh partisipasi (Purwono dkk, 2014). KOMPONEN 1. Memanfaatkan sumber belajar/ media dalam pembelajaran 2. Pemanfaatan sumber belajar berupa buku pelajaran dan LKS 3. Kreativitas guru dalam memanfaatkan lingkungan atau sumber belajar Komponen pemanfaatan sumber belajar berupa buku pembelajaran dan LKS terdapat dua tatget. Target pertama dalam pemanfaatan buku guru dan buku siswa semua guru memperoleh prosentase 100% (SB), indikatornya meliputi: a) menggunakan buku guru sebagai acuan pembelajaran, b) menggunakan buku siswa sebagai acuan pembelajaran, c) memberikan ringkasan materi berupa catatatan dari buku guru/ buku siswa, dan d) memberikan tugas mengacu pada buku guru/ buku siswa. Target kedua pemanfaatan LKS semua guru memperoleh prosentase 100% (SB). Indikatornya meliputi: a) mempercepat proses pembelajaran dan menghemat waktu, b) membantu siswa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran, c) penyusunan menarik perhatian siswa (rapi dan mudah dipahami), sistematik, dan d) mempermudah penyelesaian tugas individu maupun kelompok (Widyajanti, 2008). Prosentase (%) Ket. Guru A Guru B Guru C Rata-rata 37, ,50 62,50 B KB Komponen ketiga kreativitas guru dalam memanfaatkan 9

12 lingkungan atau sumber belajar terdapat dua target. Target pertama guru berinisiatif memanfaatkan lingkungan sekitar guru yang memperoleh prosentase Guru B sebesar 100% (SB), Guru C 50% (KB) dan Guru A 37, 50% (KB). Indikatornya meliputi: a) memanfaatkan lingkungan dalam kelas, b) memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah, c) memanfaatkan lingkungan luar sekolah yang masih bisa terjangkau, dan d) lingkungan rumah dalam pekerjaan rumah (Sanjaya, 2008). Target kedua guru membawa sumber belajar kedalam kelas semua guru memperoleh prosentase sebesar 50% (KB), indikatornya meliputi: a) guru membawa sumber belajar berupa buku sebagai sumber belajar, b) membawa beragam gambar, poster, c) membawa video/ film pendek yang ditayangkan dengan LCD, dan d) membawa alat demonstrasi KIT IPA (Subamia dkk, 2014). 4. Analisis aspek fasilitas belajar yang ada pada pelaksanaan pembelajaran oleh guru IPA di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2014/2015 Berdasarkan tabel 7, diperlihatkan bahwa berdasarkan pelaksannan pembelajaran oleh Guru MTs Negeri Surakarta II prosentase rata-rata Guru A 66,66% (B), Guru B 63,88% (B), dan Guru C 63,88% (SB). Komponen pertama pemanfaatan fasilitas belajar (laboratorium, perpustakaan, alat peraga) terdapat lima target. Target pertama adalah pemanfaatan ruang laboratorium dalam pembelajaran IPA yang memperoleh prosentase Guru B sebesar 37,50% (KB), Guru A dan Guru C yaitu dengan prosentase 0% (SKB), indikatornya meliputi: a) laboratorium bisa digunakan sebagai ruang belajar, b) ruang laboratorium luas dan nyaman, c) melakukan praktikum dilaboratorium sebagai penunjang kegiatan pembelajaran, dan d) kegiatan praktikum dilakukan secara penjadwalan (Subamia dkk, 2014). Target kedua pemanfaatan fasilitas laboratorium prosentase Guru B 37,50% (B), Guru A dan Guru C 0% (SKB), indikatornya: a) ketersediaan alat praktikum (gelas kimia, tabung reaksi, erlemeyer dll), b) ketersediaan bahan-bahan praktikum, charta, dan d) penggunaan jas praktikum dan masker ketika praktikum (Subamia dkk, 2014). Target ketiga pemanfaatan fasilitas perpustakaan semua 10

13 NO Tabel 7. Rekapitulasi pemanfaatan sumber belajar oleh guru IPA di MTs Negeri Surakarta II pada Pelaksanaan Pembelajaran KOMPONEN 1. Pemanfaatan fasilitas belajar (laboratorium, perpustakaan, alat peraga) 2. Pemanfaatan fasilitas ruang kelas 3. Menggunakan perangkat keras (hard ware) dan perangkat lunak (soft ware) sebagai fasilitas belajar 4. Guru mampu menciptakan pembelajaran saintifik dengan media Keterangan (Ridwan, 2010) : SKB (Sangat Kurang Baik) : 0% - 25% KB (Kurang Baik) : 26% - 50 % B (Baik) : 51% - 75% SB (Sangat Baik) : 76% - 100% Prosentase (%) Guru A Guru B Guru C Ratarata Ket. 0 37, ,50 12,50 SKB 0 37, ,50 12,50 SKB ,33 KB ,33 KB ,66 SB Total 66,66 63,88 63,88 194,44 64,81 (B) (B) (B) (B) guru memperoleh prosentase 100% (SB), indikatornya meliputi: a) koleksi perpustakaan sesuai dengan materi pembelajaran, b) koleksi perpustakaan akurat dengan materi pembelajaran, c) mudah dalam proses penelusuran koleksi perpustakaan, dan d) prosedur pelayanan mudah (Khafidhoh, 2010). Target keempat pemanfaatan alat peraga sesuai tujuan pembelajaran semua guru memperoleh prosentase 100% (SB), indikatornya meliputi: a) alat peraga mengurangi terjadinya verbalisme, b) memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar, c) membantu perkembangan belajar siswa, d) memberikan pengalaman nyata (Lestari, 2011). Target kelima menghasilkan pesan yang menarik melalui penggunaan media pembelajaran semua guru memperoleh prosentase 100% (SB), indikatornya meliputi: a) media membuat suasana pembelajaran menyenangkan, b) media membuat siswa lebih tekun (aktif), c) media membuat siswa tidak bosan dalam penggunaanya, dan d) media membuat terjalinnya pembelajaran yang 11

14 interaktif (Purwono dkk, 2014). Komponen kedua pemanfaatan fasilitas ruang kelas hanya ada satu target pemanfaatan kelas yang dilengkapi dengan fasilitas untuk pembelajaran semua guru mendapat prosentase sebesar 100% (SB), indikatornya meliputi: a) ruang kelas dilengkapidengan komputer, LCD, b) ruang kelas nyaman (luas dan bersih), c) perabotan kelas (mebel kursi, meja) dalam kondisi baik dan layak digunakan, d) bangunan dalam kondisi baik dan layak digunakan (Purwono dkk, 2014). Komponen menggunakan perangkat keras (hard ware) dan perangkat lunak (soft ware) sebagai fasilitas terdapat dua target. Target pertama menggunakan OHP, LCD, komputer/laptop, televisi/radio (hard ware) prosentase Guru A dan Guru C sebesar 50% (KB), dan Guru B 0% (SKB), indikatornya meliputi: a) menggunakan LCD dalam pembelajaran, b) menggunakan OHP dalam pembelajaran, c) meggunakan komputer/ laptop dalam pembelajaran, dan d) menggunakan televisi/ radio dalam pembelajaran (Sanjaya, 2008). Target kedua menggunakan slide, video, film pendek, gambar/poster (soft ware) prosentase Guru A dan Guru C sebesar 50% (KB), dan Guru B 0% (SKB), indikatornya meliputi: a) menggunakan slide untuk media pembelajaran, b) menggunakan video dalam pembelajaran, c) menggunakan film pendek sebagai media pembelajaran, dan d) mengguakan gambar/poster sebagai media pembelajaran (Sanjaya, 2008). Komponen guru mampu menciptakan pembelajaran saintifik hanya ada satu target yaitu memanfaatkan media untuk mewujudkan pembelajaran dengan pendekatan saintifik prosentase Guru A dan Guru B 100% (SB) dan Guru C sebesar 75% (B), indikatornya meliputi: a) membuat siswa melakukan kegiatan mengamati (melihat, membaca dan mendengar), b) menstimulus siswa untuk bertanya, c) membuat siswa melakukan percobaan/ eksperimen, dan d) membuat siswa menyampaikan hasil pengamatan dari media (Kemendikbud, 2014). 12

15 5. SIMPULAN Pemanfaatan fasilitas yang digunakan oleh guru IPA di MTs Negeri Surakarta II pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) termasuk kategori baik (51,38%), dan pemanfaatan sumber belajar termasuk kategori baik (51,73%). Pemanfaatan fasilitas pada pelaksanaan pembelajaran oleh guru IPA di MTs Negeri Surakarta II termasuk kategori baik (64,81%) dan pemanfaatan sumber belajar termasuk kategori sangat baik (85,41%). 6. SARAN Guru IPA di MTs N Surakarta II sebaiknya mempertahankan dan meningkatkan pemanfaatan fasilitas dan sumber belajar yang sudah digunakan, serta dapat berinovasi dalam menggunakan fasilitas dan sumber belajar yang menarik untuk meningkatkan keaktifan siswa. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian tentang pemanfaatan fasilitas dan sumber belajar oleh guru IPA di sekolah-sekolah lain di Indonesia. 7. DAFTAR PUSTAKA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Buku Guru SMP/MTs Kelas VII Ilmu Pengetahuan Alam (Edisi Revisi). Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Lestari T Pengaruh Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Pendidikan Terhadap Motivasi Belajar Matematika Siswa SMP N 2 Mandirancan Kabupaten Kuningan. Skripsi. Cirebon: IAIN Syekh Nurjati. Mulyasa Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum Bandung : Remaja Rosdakarya. Pariarta I.G.M.A, Desak P.P dan I Gde W.S Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Pada Mata Pelajaran IPA Untuk Kelas VIII Semester 1 Di SMP Negeri 3 Singaraja Tahun Pelajaran Tahun Pelajaran 2012/2013. Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja. Jurnal pendidikan. Purwono J, Sri Y dan Sri A Penggunaan Media Audio-Visual Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pacitan. FKIP UNS. Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pemeblajaran Vol 2 No.2. 13

16 Riduwan Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Sanjaya W Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Prenadamedia. Subamia D.P, Putu A dan Sri W Analisis Kebutuhan Tata Kelola Laksana Laboratorium IPA SMP Di Kabupaten Buleleng. Singaraja: Universitas Pendidikan Peendidikan Ganesha. Jurnal Pendidikan Vol 3 No

IDENTIFIKASI KESULITAN GURU IPA DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 1 WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

IDENTIFIKASI KESULITAN GURU IPA DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 1 WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 IDENTIFIKASI KESULITAN GURU IPA DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 1 WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO (PORTOFOLIO ASSESSMENT) GURU MATA PELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 2 BANYUDONO

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO (PORTOFOLIO ASSESSMENT) GURU MATA PELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 2 BANYUDONO IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO (PORTOFOLIO ASSESSMENT) GURU MATA PELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 2 BANYUDONO NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan yang diakibatkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi yang semakin pesat perkembangannya,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi KEMAMPUAN GURU IPA KELAS VII DALAM PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN RPP BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI SE-KABUPATEN BOYOLALI SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PROFIL LABORATORIUM IPA DI MTs NEGERI SURAKARTA II DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 TAHUN 2014/ 2015

PROFIL LABORATORIUM IPA DI MTs NEGERI SURAKARTA II DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 TAHUN 2014/ 2015 PROFIL LABORATORIUM IPA DI MTs NEGERI SURAKARTA II DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 TAHUN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program

Lebih terperinci

VIKA TRI HUDAYANI A Dibawah Bimbingan: 1. Dra. Hariyatmi, M.Si 2. Drs. H. Sofyan Anif, M. Si NASKAH PUBLIKASI

VIKA TRI HUDAYANI A Dibawah Bimbingan: 1. Dra. Hariyatmi, M.Si 2. Drs. H. Sofyan Anif, M. Si NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI TRUE OR FALSE PADA TOPIK KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP DI KELAS VII A MTS NEGERI GONDANG TAHUN AJARAN 2009/2010 VIKA TRI HUDAYANI A.420050114 Dibawah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sebuah kebutuhan bagi setiap orang dimanapun dan kapan pun orang itu berada. Pendidikan sangat penting, karena tanpa adanya pendidikan manusia akan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN GURU BIOLOGI KELAS XI DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN PEKALONGAN SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015

KEMAMPUAN GURU BIOLOGI KELAS XI DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN PEKALONGAN SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015 KEMAMPUAN GURU BIOLOGI KELAS XI DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN PEKALONGAN SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

KEMAMPUAN KETERAMPILAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS PADA KEGIATAN MICROTEACHING TAHUN AKADEMIK 2013/2014

KEMAMPUAN KETERAMPILAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS PADA KEGIATAN MICROTEACHING TAHUN AKADEMIK 2013/2014 KEMAMPUAN KETERAMPILAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS PADA KEGIATAN MICROTEACHING TAHUN AKADEMIK 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

PERBEDAAN PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES

PERBEDAAN PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES PERBEDAAN PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES DENGAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI SISTEM GERAK TUMBUHAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 NGEMPLAK TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH

Lebih terperinci

KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL HOT (HIGHER ORDER THINKING) DI SMA NEGERI 1 WONOSARI KLATEN

KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL HOT (HIGHER ORDER THINKING) DI SMA NEGERI 1 WONOSARI KLATEN KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI DALAM PEMBUATAN SOAL HOT (HIGHER ORDER THINKING) DI SMA NEGERI 1 WONOSARI KLATEN NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) SKS : 2 SKS Dosen : Rovi in, M.Ag Semester : Ganjil Prodi : PBA 1 Guru profesional memiliki empat kompetensi, yaitu: pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan kemajuan teknologi. Perubahan paradigma dalam dunia pendidikan menuntut adanya perubahan pada

Lebih terperinci

SRI SURYO EKO PRASETYO A Dibawah Bimbingan: Drs. Sumanto

SRI SURYO EKO PRASETYO A Dibawah Bimbingan: Drs. Sumanto APLIKASI PEMBELAJARAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI PENTINGNYA KEANEKARAGAMAN MAHKLUK HIDUP SISWA KELAS VII C SMP NEGERI I

Lebih terperinci

AGUNG SUPRIYANTO A Dibawah Bimbingan: Drs. Sumanto

AGUNG SUPRIYANTO A Dibawah Bimbingan: Drs. Sumanto EFEKTIFITAS PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF DENGAN MODEL BAMBOO DANCING (TARI BAMBU) UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI EKOSISTEM KELAS VII B SMP NEGERI 2 TOROH TAHUN AJARAN 2012/2013 AGUNG SUPRIYANTO

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DENGAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN KEAKTIFAN SISWA MATERI POKOK GERAK PADA TUMBUHAN KELAS VIII F MTs NEGERI TANON KABUPATEN

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: SUMBER TRI UTAMI A PROGRAM STUDI GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: SUMBER TRI UTAMI A PROGRAM STUDI GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENGGUNAAN MEDIA LAGU (NYANYIAN) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI TLOGOPANDOGAN 2 KECAMATAN GAJAH KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

: AHMAD FATKHUL HUDA A

: AHMAD FATKHUL HUDA A PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA LCD PROYEKTOR DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD N I TARUMAN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Oleh : AHMAD FATKHUL HUDA

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi.

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi. MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI EKOSISTEM MENGGUNAKAN KARTU BERGAMBAR PADA SISWA KELAS VII D MTs NEGERI NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/ 2013 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI THINK PAIR SHARE ( PTK Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII G Semester 2 SMP Negeri 2 Colomadu Tahun Pelajaran 2012/2013 ) NASKAH

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Biologi IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI INSTRUMEN PENILAIAN TERHADAP KESESUAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN IPA SMP NEGERISE-KECAMATAN MOJOSONGO TAHUN AJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: Mokhamad Suryo Purnomo A54E131029

Diajukan Oleh: Mokhamad Suryo Purnomo A54E131029 Artikel Publikasi: PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPA MATERI STRUKTUR BUMI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SD NEGERI RONGGO 03 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Usulan Penelitian Diajukan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini dunia teknologi sudah berkembang sangat pesat, dan sudah merambah ke segala aspek kehidupan, baik itu di dalam pendidikan dan masyarakat luas pada umumnya.

Lebih terperinci

KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X SMA SE KECAMATAN BOYOLALI DALAM PELAKSANAAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 2013

KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X SMA SE KECAMATAN BOYOLALI DALAM PELAKSANAAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 2013 KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X SMA SE KECAMATAN BOYOLALI DALAM PELAKSANAAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

BAB. II KAJIAN PUSTAKA

BAB. II KAJIAN PUSTAKA 7 BAB. II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktivitas Belajar Pengertian aktivitas adalah semua kegiatan seseorang dalam mengikuti suatu kegiatan baik secara kelompok maupun perorangan atau individu. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Perubahan paradigma dalam dunia pendidikan menuntut adanya perubahan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah Negara. Lewat pendidikan, sebuah Negara bisa dinilai tingkat kemakmurannya. Makin baik pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik dan mata pelajaran melalui pendekatan sciencetific learning

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik dan mata pelajaran melalui pendekatan sciencetific learning 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia selalu mengalami perbaikan dalam mengembangkan kurikulum sebagai pedoman dalam mengajar. Perbaikan kurikulum ini bertujuan untuk memperbaiki

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PSKGJ PGSD UMS

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PSKGJ PGSD UMS NASKAH PUBLIKASI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA SISWA KELAS VI SD NEGERI PANJUNAN 02 TAHUN 2014/ 2015 Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran 2.1.1 Pengertian media pembelajaran Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari "Medium" yang secara harfiah berarti

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata S-1 Program Studi Pendidikan Biologi TINGKAT PEMAHAMAN GURU MENGENAI PENERAPAN KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 1 GEYER PURWODADI TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pemartabatan manusia menuju puncak optimasi potensi kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dimilikinya. Pendidikan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENGGUNAAN STRATEGI MODELING THE WAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 03 KARANGMOJO KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

ENDAH SULISTYAWATI A.510

ENDAH SULISTYAWATI A.510 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MEDIA CHARTA DENGAN STRATEGI TALKING-STICK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 SOBO KECAMATAN GEYER KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2012/ 2013 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

aantara lain tape recorder dan radio. Alat peraga visual adalah alat peraga 3. Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Alat Peraga

aantara lain tape recorder dan radio. Alat peraga visual adalah alat peraga 3. Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Alat Peraga 17 peraga audio visual. Alar peraga audio adalah alat peraga yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja. Yang termasuk jenis alat peraga ini aantara lain tape recorder dan radio. Alat peraga visual adalah

Lebih terperinci

KEMAMPUAN GURU IPA DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMP BOYOLALI TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: RETNO FEBRIYANINGRUM A

KEMAMPUAN GURU IPA DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMP BOYOLALI TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: RETNO FEBRIYANINGRUM A KEMAMPUAN GURU IPA DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMP BOYOLALI TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: RETNO FEBRIYANINGRUM A 420 100 134 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNUVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi KETERAMPILAN METAKOGNISI BIOLOGI DITINJAU DARI KEMAMPUAN METAKOGNISI, KEMAMPUAN INTRAPERSONAL DAN KEMAMPUAN INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH

Lebih terperinci

PENGELOLAAN LABORATORIUM IPA DI SMP NEGERI 1 DAN SMP NEGERI 2 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

PENGELOLAAN LABORATORIUM IPA DI SMP NEGERI 1 DAN SMP NEGERI 2 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI PENGELOLAAN LABORATORIUM IPA DI SMP NEGERI 1 DAN SMP NEGERI 2 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, dengan teknologi dan komunikasi yang canggih tanpa mengenal

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, dengan teknologi dan komunikasi yang canggih tanpa mengenal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuntutan dan tantangan dalam dunia pendidikan saat ini semakin kompleks, karena harus berpacu dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditandai

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan BAB V PEMBAHASAN A. Keterampilan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menggunakan Media Pembelajaran Audio untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. Dalam

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN Octario Sakti Susilo 1, I Nyoman Sudana Degeng 2, Susilaningsih 3 Jurusan Teknologi Pendidikan FIP Universitas

Lebih terperinci

PEMANFAATAN FASILITAS DAN SUMBER BELAJAR DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 1 SAWIT BOYOLALI SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015

PEMANFAATAN FASILITAS DAN SUMBER BELAJAR DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 1 SAWIT BOYOLALI SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015 PEMANFAATAN FASILITAS DAN SUMBER BELAJAR DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 1 SAWIT BOYOLALI SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 JAMBON KECAMATAN PULOKULON KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 JAMBON KECAMATAN PULOKULON KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 JAMBON KECAMATAN PULOKULON KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan bahan ajar inovatif berbasis multimedia perlu mendapat perhatian dalam memenuhi tuntutan peningkatan kualitas pendidikan dan mendukung pembelajaran

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SAINS PADA MATERI SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD SUATU BENDA MELALUI PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SAINS PADA MATERI SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD SUATU BENDA MELALUI PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SAINS PADA MATERI SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD SUATU BENDA MELALUI PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI I GOMBANG

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Oleh : TITIK SEPTIANI A

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Oleh : TITIK SEPTIANI A STUDI KESIAPAN GURU MELAKSANAKAN KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS TEMATIK INTEGRATIF DI SEKOLAH DASAR SE KECAMATAN COLOMADU TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu (knowing) ataupun menghafal (memorizing) tetapi dituntut untuk memahami konsep biologi. Untuk kurikulum

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 ANGGASWANGI GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 ANGGASWANGI GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013 PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 ANGGASWANGI GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Oleh : NITA ANGGRAENI A 510 090 102

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kunci yang sangat diperlukan dalam meletakkan fondasi bagi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kunci yang sangat diperlukan dalam meletakkan fondasi bagi BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas latar belakang masalah yang timbul di SD sebagai bahan pengembangan media, tujuan penelitian, spesifikasi produk yang ditawarkan dan manfaat yang diperoleh dari penelitian.

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA INTERAKTIF ANIMASI TERHADAP MINAT BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDIT MTA MATESIH TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH MEDIA INTERAKTIF ANIMASI TERHADAP MINAT BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDIT MTA MATESIH TAHUN AJARAN 2013/2014 PENGARUH MEDIA INTERAKTIF ANIMASI TERHADAP MINAT BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDIT MTA MATESIH TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN 2014/2015 Naskah Publikasi SRI SUHARIYANTO A 410 110 076

Lebih terperinci

EVAN RESTYAWAN A

EVAN RESTYAWAN A PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI KEPADATAN POPULASI DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 2 GATAK SUKOHARJO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bukan hanya kegiatan guru dalam menyampaikan materi dan tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru, siswa dan sumber

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PELAKSANAAN PENILAIAN SIKAP PADA PEMBELAJARAN IPA KURIKULUM 2013 KELAS VIII TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DI SMPN SE-KABUPATEN PATI

IDENTIFIKASI PELAKSANAAN PENILAIAN SIKAP PADA PEMBELAJARAN IPA KURIKULUM 2013 KELAS VIII TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DI SMPN SE-KABUPATEN PATI IDENTIFIKASI PELAKSANAAN PENILAIAN SIKAP PADA PEMBELAJARAN IPA KURIKULUM 2013 KELAS VIII TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DI SMPN SE-KABUPATEN PATI NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MATEMATIKA MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE (PTK Kelas VIIC MTs Al-Ishlah Pulokulon Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang otonomi daerah, kebijakan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang otonomi daerah, kebijakan tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pergeseran paradigma dalam pendidikan yang semula terpusat menjadi desentralisasi membawa konsekuensi dalam pengelolaan, pendidikan khususnya ditingkat

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS MEMECAHKAN MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TERAS

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS MEMECAHKAN MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TERAS UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS MEMECAHKAN MASALAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TERAS NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR. Persyaratan. Disusun Oleh: A

HASIL BELAJAR. Persyaratan. Disusun Oleh: A PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP N 1 JATEN KARANGANYAR KELAS VII SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini fisika merupakan salah satu pelajaran yang kurang diminati oleh kebanyakan siswa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini fisika merupakan salah satu pelajaran yang kurang diminati oleh kebanyakan siswa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini fisika merupakan salah satu pelajaran yang kurang diminati oleh kebanyakan siswa. Kecenderungan ini berawal dari pengalaman belajar mereka yang menemukan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 7 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki peran yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki peran yang sangat penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki peran yang sangat penting dalam kemajuan IPTEK yang begitu cepat dan berpengaruh dalam dunia pendidikan terutama pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 TAJI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 TAJI TAHUN AJARAN 2014/2015 PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 TAJI TAHUN AJARAN 2014/2015 Naskah Publikasi Ilmiah Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PENGGUNAAN PEMBELAJARAN SNOWBALLING DAN SNOWBALL THROWING

PERBANDINGAN PENGGUNAAN PEMBELAJARAN SNOWBALLING DAN SNOWBALL THROWING PERBANDINGAN PENGGUNAAN PEMBELAJARAN SNOWBALLING DAN SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANYUDONO BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh:

Lebih terperinci

antara komponen-komponen pembelajaran dalam bentuk proses pembelajaran

antara komponen-komponen pembelajaran dalam bentuk proses pembelajaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar dapat dilakukan di mana saja, oleh siapa saja, dan kapan saja. Belajar tidak dapat dibatasi oleh kondisi apapun selama manusia itu masih memiliki keinginan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi WAHYU SUDRAJAD A

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi WAHYU SUDRAJAD A PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE MENGGUNAKAN MEDIA MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII F SMPN 2 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI PADA MATERI GERAK PADA

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi PENERAPAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN PADA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 2 MATESIH

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1 Program Studi Pendidikan Biologi.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1 Program Studi Pendidikan Biologi. PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KARTASURA MENGGUNAKAN FORMASI MEJA KONFERENSI ANTARA METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL DRILLING DENGAN TALKING STICK NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah suasana pembelajaran yang dianggap siswa membosankan. Selama ini guru hanya mengacu pada bagaimana materi

Lebih terperinci

KELAYAKAN LABORATORIUM BIOLOGI SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN PRAKTIKUM DI SMA MUHAMMADIYAH 1 DAN 2 SURAKARTA TAHUN 2015

KELAYAKAN LABORATORIUM BIOLOGI SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN PRAKTIKUM DI SMA MUHAMMADIYAH 1 DAN 2 SURAKARTA TAHUN 2015 KELAYAKAN LABORATORIUM BIOLOGI SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN PRAKTIKUM DI SMA MUHAMMADIYAH 1 DAN 2 SURAKARTA TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pendidikan merupakan kegiatan yang kompleks meliputi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pendidikan merupakan kegiatan yang kompleks meliputi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pendidikan merupakan kegiatan yang kompleks meliputi berbagai komponen yang berkaitan satu dengan yang lain. Komponen utama dalam proses pendidikan adalah

Lebih terperinci

UGRO SUSENO A Dibawah Bimbingan: Drs. Sumanto

UGRO SUSENO A Dibawah Bimbingan: Drs. Sumanto UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI PENTINGNYA KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MELALUI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan interaksi pendidik (guru) dengan peserta didik untuk mencapai tujuan belajar yang diharapkan (Ambarini, 2010). Untuk

Lebih terperinci

Oleh: ABDUL AZIS NASRUDIN ARSYAD A

Oleh: ABDUL AZIS NASRUDIN ARSYAD A PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PADA KELAS VII SEMESTER GENAP DI SMP NEGERI 2 GATAK TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Untuk

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SAINS (IPA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SAINS (IPA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SAINS (IPA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) Diah Nugraheni Fakultas Ilmu Pendidikan, IKIP Veteran Semarang email: diah_fisika@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Bahan Ajar Interaktif Berbasis Pendekatan Saintifik pada Materi Garis dan Sudut untuk Siswa SMP

Bahan Ajar Interaktif Berbasis Pendekatan Saintifik pada Materi Garis dan Sudut untuk Siswa SMP SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Bahan Ajar Interaktif Berbasis Pendekatan Saintifik pada Materi Garis dan Sudut untuk Siswa SMP Heni Pujiastuti FKIP Universitas Sultan Ageng

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Proses pembelajaran fisika seringkali dianggap susah oleh siswa karena cara

I. PENDAHULUAN. Proses pembelajaran fisika seringkali dianggap susah oleh siswa karena cara I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran fisika seringkali dianggap susah oleh siswa karena cara mengajar guru yang tidak pas atau pun metode yang dipakai membosankan bagi siswa. Seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi PGSD. Diajukan Oleh :

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi PGSD. Diajukan Oleh : STUDI KOMPARASI STRATEGI TEAMS GAME TOURNAMENT DAN EXAMPLE NON EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR TEMA 3 SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Moch Ikhsan Pahlawan,2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Moch Ikhsan Pahlawan,2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perbuatan dan pengalaman yang dialami oleh manusia merupakan pembelajaran bagi diri manusia itu sendiri. Proses belajar dalam kehidupan manusia sangat

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI PADA MATERI KEANEKARAGAMAN MAHKLUK HIDUP DENGAN STRATEGI GUIDED NOTE TAKING MELALUI MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 SAWIT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MEDIA TIGA DIMENSI PADA SISWA KELAS V SD N 2 WATUGEDE KEMUSU BOYOLALI TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI MATERI PRAKTIKUM MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI UMS 2014/2015 DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMP KELAS VIII

IDENTIFIKASI MATERI PRAKTIKUM MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI UMS 2014/2015 DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMP KELAS VIII IDENTIFIKASI MATERI PRAKTIKUM MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI UMS 2014/2015 DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMP KELAS VIII NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh :

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh : PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION ( GI ) MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar (PBM) atau pembelajaran seringkali dihadapkan

I. PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar (PBM) atau pembelajaran seringkali dihadapkan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar (PBM) atau pembelajaran seringkali dihadapkan pada materi yang abstrak dan di luar pengalaman siswa sehari-hari sehingga materi menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran pada dasarnya adalah interaksi atau hubungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran pada dasarnya adalah interaksi atau hubungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran pada dasarnya adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam situasi pendidikan. Salah satu untuk memperbaiki proses

Lebih terperinci

PENERAPAN LEARNING START WITH A QUESTION STRATEGY UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATA. PELAJARAN PKn SISWA KELAS V

PENERAPAN LEARNING START WITH A QUESTION STRATEGY UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATA. PELAJARAN PKn SISWA KELAS V PENERAPAN LEARNING START WITH A QUESTION STRATEGY UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PKn SISWA KELAS V SDN 2 BACEM KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Oleh:

Lebih terperinci

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajian, dapat diklasifikasikan menjadi: a. Kelompok ke-satu Dalam kelompok pertama ini berisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan (sains) dan teknologi semakin pesat dari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan (sains) dan teknologi semakin pesat dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan (sains) dan teknologi semakin pesat dari waktu ke waktu. Dengan berkembangnya sains dan teknologi tersebut menyebabkan perkembangan

Lebih terperinci

A ABSTRAK

A ABSTRAK A002 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MODEL TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK MATERI EKOSISTEM KELAS VII D SMP NEGERI 3 KARTASURA SUKOHARJO TAHUNPELAJARAN 2011/2012 Happy Suci Puspitasari

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: YULIANA A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: YULIANA A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) SISWA KELAS V SD NEGERI SAREN 1 KEC. KALIJAMBE KAB. SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan. masyarakat secara mandiri kelak di kemudian hari.

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan. masyarakat secara mandiri kelak di kemudian hari. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan formal merupakan upaya sadar yang dilakukan sekolah dengan berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan kemampuan kognitif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan menyebutkan, bahwa pendidikan nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN COURSEWARE

PENGEMBANGAN COURSEWARE BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kimia didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari materi dan sifatnya, perubahan materi yang terjadi dan energi yang menyertai perubahan tersebut (Silberberg, 2007).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengembangan bahan ajar kimia inovatif berbasis multimedia perlu mendapatkan perhatian karena penyediaan bahan ajar yang berkualitas baik sesuai kurikulum

Lebih terperinci

ELZA USWATUN KHASANAH A

ELZA USWATUN KHASANAH A NASKAH PUBLIKASI PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN DATAR DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI THINK-PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN AKTIFITAS SISWA KELAS VII SMP NEGERI

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI (PTK Pembelajaran Ekonomi di Kelas VIII B Semester Gasal SMP Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERMAIN JAWABAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 PUTAT TAHUN 2012/2013

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERMAIN JAWABAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 PUTAT TAHUN 2012/2013 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERMAIN JAWABAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 PUTAT TAHUN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Oleh: DWI APRI ISWATI A 510 090 159 PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Kusuma Wardhani 1, Widha Sunarno 2, Suparmi 3 1) SMA Negeri 3 Surakarta, 57128, Indonesia

Kusuma Wardhani 1, Widha Sunarno 2, Suparmi 3 1) SMA Negeri 3 Surakarta, 57128, Indonesia PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN MULTIMEDIA DAN MODUL DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR ABSTRAK DAN KEMAMPUAN VERBAL SISWA Kusuma Wardhani 1, Widha Sunarno 2, Suparmi

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 1. Strategi Guru Dalam Mengembangkan Metode Pembelajaran Untuk. Meningkatkan Motivasi Belajar Akidah Akhlak Siswa MAN Kunir

BAB V PEMBAHASAN. 1. Strategi Guru Dalam Mengembangkan Metode Pembelajaran Untuk. Meningkatkan Motivasi Belajar Akidah Akhlak Siswa MAN Kunir 101 BAB V PEMBAHASAN 1. Strategi Guru Dalam Mengembangkan Metode Pembelajaran Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Akidah Akhlak Siswa MAN Kunir Wonodadi Blitar Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan

Lebih terperinci